NovelToon NovelToon

Dia Milikku

Bab 1-2

Perkenalan namaku Maura Rosalinda gadis cantik pemilik WO berusia 25 tahun, berpostur tinggi dan langsing, itu yang selalu di katakan oleh mama dan teman-teman nya dan kenyataan nya, Ros memang seperti itu

pagi ini aku sangat terburu-buru, ada meeting di kantor ku, tapi sialnya aku bangun kesiangan

"kenapa tadi malam aku mau ikut mama bertemu dengan temannya, aku kan jadi bangun kesiangan" omelku

Aku berjalan dari kamarku dengan cepatnya menuju meja makan, mengambil sepotong roti dengan olesan selai nanas yang sudah di

"pintar sekali ya kamu memuji seseorang, buat oleh mama,

kucium pipi mama dan berlalu pergi menuju pintu keluar sambil mengucapkan salam kepada mama

"assalamualaikum ma," ucapku sambil berlalu pergi menuju pintu keluar

"waalaikumsalam sayang, hati-hati yaaa, mama baru saja mau nanya soal anak temannya mama sama kamu" jawab mama nya sambil ngomel

ku angkat tangan ku dan memberikan tanda oke kepada mama,

akupun kembali berlari menuju jalan di depan, menghampiri tukang ojek

"Bang anterin saya ke kantor, cepat ya bang, saya udah telat " pintaku pada bang Jono l, tukang ojek langganan mama

" siap neng...? jawab bang Jono santai, sambil melajukan motornya

"sial... kenapa aku harus bangun kesiangan, aku lupa, hari ini aku ada meeting dengan klien, Apalagi klien ku itu adalah Bu Ajeng Pradana, pemilik PT Pradana Abadi, wanita itu sangatlah menjengkelkan, dia begitu jutek kepada ku, sial...sial...sial..." gumamku dalam hati

ku lihat jam di pergelangan tangan ku, jam sudah menunjukkan pukul 8.15 pagi, dengan dering ponsel yang sedari tadi terus menyala, membuat ku semakin panik.

Sengaja ku diamkan ponselku, karena aku tahu itu pasti telpon dari Mila atau Nina, teman kantorku

Lima belas menit kemudian, akupun sampai di depan kantor yang tidak begitu besar namun, cukup mewah dan terkenal dari kalangan menengah ke atas

ya... ini adalah kantor WO ku, yang aku bangun dengan teman-teman ku, Mila dan Nina beberapa tahun yang lalu

"neng, sudah sampai" ucap bang Jono

"oh iya, terimakasih ya bang" sambil mengeluarkan uang 50 ribu

"ini kembaliannya neng" sambil mengeluarkan uang kembalian nya

baiklah, karena sudah meng

"gak usah bang, buat Abang aja" sambil berlari menuju pintu kantor

kulihat pintu lift baru saja terbuka, dan aku langsung masuk menekan tombol paling atas menuju ruangan ku

Di dalam lift aku terus saja memikirkan bagaimana reaksi Bu Ajeng nanti saat melihat ku

"Semoga saja... semoga saja..." Ros terus menerus mengulang perkataannya

pintu lift terbuka dan Ros langsung keluar menuju ruangan nya

Ros pun sampai di ruangannya, dan benar saja beberapa sosok mata menatap tajam ke arah nya, terutama wanita paruh baya dengan mengenakan blazer yang di padupadan kan dengan rok di atas lutut dan lipstik serta makeup nya yang tebal, sepertinya dia ingin menelan Ros bulat-bulat

Ros hanya terdiam dan melongo melihat tatapan tajam orang-orang yang menatapnya

"Ros, Ros, Ros..." bisik Nina perlahan di telinga, memanggil ku berkali-kali

"eh, iya...iya..." jawabku pada Nina, seketika membangunkan ku dari lamunan

aku segera menghampiri Bu Ajeng, dan menyapanya dengan lembut

"Selamat pagi Bu Ajeng, apa kabar?

maaf menunggu lama, di jalan sangat macet, jadi saya terlambat" sapa ku pada Bu Ajeng, sedikit berbohong, karena sebenarnya aku terlambat karena bangun kesiangan, bukan karena macet

"Maaf kamu bilang !!!

saya nunggu kamu di sini sudah hampir satu jam, kamu bilang maaf? dengar ya...

waktu saya itu sangat berharga, saya tidak terima disuruh menunggu seperti ini" bentak Bu Ajeng padaku

Aku hanya bisa terdiam, menerima bentakan dari Bu Ajeng,

"Bagaimana cara agar Bu Ajeng ini mau memaafkan ku,

Ahhaa... ku keluarkan saja jurus andalan ku, aku sangat pandai dalam memuji seseorang," pikir Ros dalam hati

"Sekali lagi saya minta maaf Bu Ajeng, saya sungguh menyesal.

Oh iya, hari ini Bu Ajeng terlihat saaaangat cantik, dan lihat kulit itu... tampak begitu kenyal dan sehat" ucap Ros memuji

seketika raut wajah Bu Ajeng berubah

"Bisa saja kamu, kamu tidak sedang membujuk ku kan" tanya Bu Ajeng

"tentu saja tidak, Bu Ajeng memang terlihat sangaaaat cantik, " puji ku, kembali

Bu Ajeng tersenyum semringah mendengar ucapanku

"apa Bu Ajeng sering berolahraga, saya lihat bentuk tubuh Bu Ajeng begitu seksi dan terawat"? tanyaku kembali memuji

"Ah yang benar kamu, apa saya terlihat seseksi itu" jawab Bu Ajeng sambil merapikan blazer nya

"tentu saja Bu, untuk apa saya berbohong!!!" jawab ku meyakinkan

Terdengar suara kecil dari mulut Nina dan Mila, Ros juga melihat Kayla seperti sedang menahan tawa karena obrolan ku dengan mama nya

"Baiklah Ros, karena kamu sudah mengembalikan mood ku, aku maafkan kamu" ucap Bu Ajeng pada Ros

"benarkah itu bu, ibu memaafkan saya" balasku pada Bu Ajeng sambil tersenyum penuh harap

"tentu saja," jawabnya singkat

"terimakasih Bu atas kesempatannya, saya sungguh sungguh berterima kasih" ucapku sambil mengambil berkas yang sudah ku siapkan dari kemarin dan langsung ku serahkan pada Bu Ajeng dan anaknya, Kayla

Oh ya, Kayla adalah temanku, kami kuliah di universitas yang sama dulu, dan sampai saat ini, aku dan Kayla masih berteman dengan baik.

Merekapun membuka lembar demi lembar berkas dan yang ku berikan, tampak terlihat raut wajah Ajeng dan mamanya sangat menyukai konsep-konsep dari berkas yang ku berikan.

Hanya lelaki yang berada di sebelah Kayla lah yang terlihat biasa saja, sedari tadi dia terlihat sibuk dengan ponselnya, dan tak berkata sepatah kata pun, hanya sesekali dia menatap ke arah ku.

"kenapa lelaki itu begitu cuek, dari tadi hanya diam saja,apa Kayla tidak salah menyukai lelaki seperti dia?" ucapku dalam hati

"kay apa calon suami mu tidak suka dengan konsep yang tersedia di WO ku ini, kulihat dia hanya diam saja sedari tadi" tanya ku memberanikan diri pada Kayla,

Kayla tersenyum geli seolah pertanyaan ku itu seperti lelucon baginya

"kenapa kamu tersenyum,apa ada yang salah dengan pertanyaan ku?" tanyaku lagi sedikit heran dengan sikap Kayla

"tidak...tidak... gak ada yang salah ko dengan pertanyaan kamu" jawab Kayla

"lantas Kenapa kamu tersenyum geli seperti itu?" tanyaku masih heran

"Apa kamu tidak tahu Ros, dia ini Kaka ku ka Rendy, kita pernah satu universitas dulu, sebelum kakakku memutuskan untuk kuliah di luar negeri..apa kamu tidak ingat?" Kayla balik bertanya kepada ku

"apa dia yang dulu pernah menolongku saat aku malam-malam berada sendirian di dalam kampus karena di kerjai oleh kakak-kakak Senior dulu?" kata ku sembari mengingat-ingat

"iyaaa...dia kakakku kamu ingatkan? Kayla mengingatkan ku

"tentu saja aku ingat, dia yang menolong dan menggandeng tanganku saat aku ketakutan sendiri di dalam kampus, kamu tahu kan bagaimana takutnya aku pada kegelapan, aku sangat berterima kasih pada kakamu" Ros sambil tersenyum melirik Rendy yang masih cuek

"sayang, apa sudah ada konsep yang kamu suka?"tanya Bu Ajeng memotong keseruanku dan Ajeng

"oh iya sudah mah aku suka sekali dengan konsep dan dekorasi yang ini" sambil menunjuk ke arah buku yang di pegang oleh ibu nya

"serius kamu? mama juga suka dengan yang kamu pilih, kalau begitu, kita pilih yang ini saja ya sayang, bagaimana dengan kamu Ren, kamu suka dengan pilihan mama dan Kayla?tanya Bu Ajeng kepada Rendy

"terserah kalian saja, yang mau menikah kan Kayla mah bukan Rendy, Rendy hanya mengantar saja" jawab Rendy ketus

"baiklah kalau begitu, kami mau konsep dan dekor nya yang ini ya?" Bu Ajeng kepada Ros

"baik Bu, pilihan Bu Ajeng dan Kayla sangatlah bagus" ucapku memuji pilihan mereka

"Nin, Mil, kalian catat yang ini ya jangan sampai salah" titah Ros kepada Nina dan Mila

" siap bos..." jawab mereka sigap

" kalau begitu mari ikuti saya, kita ke ruangan busana sekarang " ajak Ros kepada semuanya

tiba-tiba, dering ponsel berbunyi terdengar suara itu berasal dari dalam tas kecil milik Kayla

"sebentar ya Ros," pinta Kayla pada Ros

"silahkan" jawab Ros singkat

"halo sayang, kamu jadikan nyusul aku ke kantor WO Ros?" tanya Kayla pada calon suami nya,

"maaf sayang aku gak bisa nyusul kamu kesana, aku ada meeting penting sekarang, kamu pilih saja apa yang kamu suka, aku akan menyukai apapun yang kamu pilih

maafkan aku ya sayang?" ucap Doni calon suami Kayla

"baiklah kalau kamu bilang begitu" balas Kayla sedikit kecewa sambil menutup panggilan telepon dari calon suami nya itu.

"Sudah sayang, ayooo?" ajak Bu Ajeng pada Kayla

"sudah mah, Doni gak bisa nyusul kesini, ada meeting katanya" dengan nada bicara yang kurang bersemangat

"Gak apa-apa sayang, kan ada mama dan Kaka mu" ucap mama Kayla menenangkan

Mereka pun melangkah mengikuti langkah ku menuju ruangan busana, seketika wajah Kayla dan mamanya menjadi berbinar melihat isi dalam ruangan yang di penuhi dengan gaun gaun yang sangat indah.

Semuanya tertata dengan rapi dan sangat lengkap, dari busana adat, lokal, maupun internasional semuanya tersedia di dalam ruangan itu,

Bu Ajeng dan Kayla pun menghampiri ku, dengan senyum manis mereka yang membuat ku optimis, bahwa mereka sangat menyukai gaun-gaun yang terpajang dan tertata rapi itu,

"Ros, saya tidak menyangka busana nya akan selengkap ini, dari yang lokal sampai internasional semuanya ada" dengan wajah penuh kagum Bu Ajeng menatap semua gaun-gaun indah itu

"terima kasih Bu Ajeng, saya memang sengaja menyediakan semua ini, saya tidak ingin semua orang yang memakai jasa WO kami merasa kecewa, karena kami ingin yang terbaik untuk semua orang yang bekerja sama dengan kami" ucap Ros

Bab 3

Terdengar dering ponsel dari dalam tas milik Ros,Ros tidak menghiraukan panggilan telepon nya,tetapi dering ponsel itu terus saja berbunyi membuat Ros tidak nyaman"Maaf Bu, kay saya permisi dulu sebentar" pamit Ros dengan raut wajah sedikit kesal

Bu Ajeng dan Kayla hanya mengangguk, sembari memilih-milih gaun pengantin.

dengan terpaksa Ros Ros mengangkat panggilan telepon nya

"Halo Fer, kenapa kamu terus-menerus menelpon ku, aku sedang sibuk" angkat Ros dengan nada kesalnya

"apa salah aku menelepon mu Ros, kenapa kamu marah seperti itu"jawab Ferro

"Aku sedang sibuk fer, nanti saja kamu telponnya" mohon Ros kepada Ferro

"Baiklah Ros, aku hanya ingin mengajakmu makan siang,aku akan menjemputmu nanti" seru Ferro sambil mematikan panggilan nya

Ros kesal belum sempat Ros menjawab, Ferro sudah mematikan panggilan telponnya

"kenapa laki-laki itu terus saja mengganggu ku, hubungan kita sudah berakhir Fer" lirih Ros

Ferro adalah sosok pria idaman, wajahnya yang tampan dan postur tubuhnya yang tinggi dan kekar serta pesonanya yang kharismatik dan hidup nya yang kaya raya membuat wanita manapun terpesona, tapi tidak dengan Ros,

Ros dan Ferro dulu sempat menjalin hubungan sekitar 3 tahun, saat mereka masih berkuliah dulu, tapi Ferro memutuskan hubungan cinta dengan Ros karena terpikat oleh seorang wanita cantik di kampusnya, yang Ros pun tak ingin mengingat siapa namanya wanita itu.

Beberapa tahun berlalu, setelah Ros mulai melupakan semua nya, tiba-tiba mamanya malah memperkenalkan Ros dengan anak teman mamanya tadi malam, dan tanpa di duga ternyata anak teman mamanya itu adalah Ferro, manta kekasih Ros

Sekitar 5 menit setelah Ros mengangkat telepon dari Ferro, ada seseorang yang sedari tadi mendengar percakapan nya dengan Ferro di telpon, orang itu tak lain adalah ka Rendy

Seketika Ros memperhatikan ka Rendy dan mulai memikirkan nya,

Ternyata kalau dilihat-lihat, ka Rendy itu orang nya tampan juga ya, badannya tinggi dan berotot, tapi sayang dia begitu dingin" ucap Ros dalam hati.

"Hey, kenapa kamu bengong?" ucap Rendy membangunkan lamunan Ros

'Eh ka rendy, Kaka tidak di dalam dengan Kayla dan Bu Ajeng ?" tanya Ros pada Rendy

"malah balik nanya lagi, untuk apa aku di dalam, lagi pula yang mau menikah itu bukan aku, kenapa aku harus sibuk memilih pakaian" ketus ka Rendy sambil berlalu meninggalkan Ros

"dasar jutek.... ka Rendy itu sama saja dengan mama nya, jutek, tapi dia itu lebih jutek dari mamanya" omel Ros sambil masuk mengikuti Rendy ke ruangan busana

"Maaf Jay menunggu lama, Bagaimana, apa sudah ada gaun yang cocok ?" tanyaku aku pada Kayla dan mamanya

"Sudah ros, aku sangat menyukai gaun yang ini. Gaunnya terlihat serasi dengan konsep dan dekor yang sudah di pilih tadi" jawab Kayla sambil menunjukkan gaun pilihannya

Kayla memilih kebaya modern berwarna putih untuk akad nikah, dan juga gaun internasional yang berwarna senada dengan kebaya nya.

Kayla dan mamanya memang menyukai semua yang berwarna putih, konsep dan dekorasi nya pun bernuansa putih dengan perpaduan gold terkesan sangat mewah

"waaaah kay.... kebaya dan gaun pilihan mu itu sangatlah cantik, kamu memang pandai memilih gaun, calon suami mu pasti juga menyukai gaun pilihan mu itu" pujiku pada Kayla

" terimakasih Ros, benar kata mamaku kamu memang sangat pandai memuji" ucap Kayla sambil terus-menerus memandangi gaun pilihannya

Kayla memilih gaun internasional yang sangat simpel namun terlihat sangat elegan dengan bawahannya yang sangat panjang

"Mil, Nin, kamu masukan gaun dan kebaya yang sudah di pilih oleh Kayla dalam patung manekin ya?" suruhku pada Mila dan Nina

" Ok bos " ucap mereka sambil mengangkat tangan memberi tanda hormat pada Ros

Untuk hari ini Semuanya sudah selesai, Kayla dan mamanya benar-benar puas dengan pertemuan hari ini,

Hanya Rendy yang sedari tadi diam saja, dia tidak terlihat senang sama sekali.

Bab 4

Kayla dan mamanya berpamitan pada Ros dan dua orang teman Ros

"Ros, Mil, Nin, terimakasih ya untuk hari ini, aku dan mama sangat puas dengan hasil pertemuan hari ini" ucap Kayla sambil bercipika cipiki mengakhiri pertemuan hari ini dengan Ros

" sama-sama Kay, Bu, saya senang karena kalian merasa senang" ucapku sambil melambaikan tangan pada Bu Ajeng dan Kayla

Hanya Rendy saja yang tidak berpamitan pada Ros, dia sudah duluan masuk kedalam mobil menunggu adik dan mamanya

* * * * *

Bu Ajeng membawa mobil terpisah dengan Kayla dan Rendy, karna masih ada urusan penting di kantor nya

Di dalam mobil Kayla bertanya kepada Rendy,

"Ka, kenapa kamu sangat jutek kepada Ros, aku tahu ko, sebenarnya kaka menyukai Ros kan?" tanya Kayla pada kakaknya

"Apa maksudmu?" Rendy balik bertanya pada Kayla

"sudahlah ka, aku tahu ko, saat kita masih kuliah dulu, diam-diam kamu suka memandangi Ros kan? tapi Kaka tidak berani mendekati nya, karena Ros sudah punya pacar saat itu" ucap Kayla menegaskan

"sejak kapan kamu tau aku menyukai Ros?" Rendi kembali bertanya

"sudah lama ka, diam-diam juga aku selalu melihatmu memperhatikan Ros, tapi aku selalu pura-pura tidak melihat mu" balas Kayla

"Sudahlah Kay itu hanyalah masalalu, lagi pula Ros tidak akan menyukai ku, baginya aku ini adalah orang yang sangat jutek" Rendy sambil menghela nafas panjang

"Mengapa Kaka berpikir begitu, Ros bukan orang seperti itu ka, dia orang yang baik aku sangat mengenalnya, lagi pula sekarang Ros sudah tidak bersama Ferro lagi, mereka sudah putus ka, karna Ferro selingkuh dengan Maria teman kuliah kami" jelas Kayla pada Rendy

"benarkah? aku tadi mendengar Ros sedang berbicara dengan Ferro lewat telpon" dengan nada sedikit kesal Rendy memberitahu Kayla

"aku serius ka,,, mereka sudah putus?" Kayla meyakinkan Kaka nya

"sudahlah Kay,aku tidak ingin membahasnya lagi" mohon Rendy

* * * * *

Ros, Mila dan Nina merasa senang hari ini karena berhasil membuat Kayla dan Bu Ajeng senang

"Ros, apa kamu tidak mau mentraktir kami makan, benarkan Nin?" seru Mila

"iya tuh benar, bagaimana kalau kita makan-makan hari ini," tambah Nina

" tenang saja,,, nanti saat makan siang aku traktir kalian" balas Ros dengan nada senang

Jam makan siang pun sudah tiba dan tak lama Ferro datang ke kantor Ros untuk menjemputnya.

Dan kebetulan Ros dan dua temannya itu sudah berada di luar untuk makan siang,

"hai Ros, kebetulan sekali kamu ada di luar... ayo kita pergi?" ajak Ferro pada Ros

"kita duluan ya Ros?" Mila dan Nina sambil berlalu meninggalkan mereka berdua merasa tidak enak

Ros tak menghiraukan ucapan kedua temannya itu, Ros sangat kesal saat ini

"kenapa kamu disini sih" kesal Ros

"bukankah aku sudah bilang tadi, kalau aku mau kesini mengajak mu makan siang" ucap Ferro menegaskan

"Fer, sudahlah... aku tak ingin lagi berhubungan dengan mu, kita jalani saja hidup kita masing-masing" lirih Ros

"kenapa Ros, apa kamu belum bisa memaafkan ku? tanya Ferro memastikan

"bukan begitu Fer, aku sudah memaafkan mu, hanya saja, aku tidak bisa bersikap seperti dulu pada mu, perasaan ku pada mu sudah hilang semenjak kamu menghianati ku "jelas Ros menegaskan

"baiklah Ros kalau begitu, aku akan berusaha untuk membuka hati mu kembali" ucap Ferro sembari pergi meninggalkan Ros

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!