NovelToon NovelToon

End To Be Continued

Chapter 00. Akhir hidup

Seoul, 07-02-02 SBR pukul 10.25 PM

Di dunia masa depan, atau bisa disebut "Dunia Setelah Bencana Raya" seorang pemuda mengalami kehidupan yang sangat menyedihkan.

"Permisi pak, saya pesan segelas susu hangat…"

"Oke nak Surya ya, silahkan duduk di kursi…"

30 detik kemudian…

"Silahkan diminum nak…ngomong-ngomong pakaianmu sangat lusuh, kau pasti bekerja keras hari ini ya?" melirik ke pakaian anak muda itu.

Pak tua itu bertanya sambil tersenyum, tidak…mungkin tepatnya pak tua berasumsi bahwa anak muda itu adalah pekerja kontruksi di sebuah perusahaan.

"yaa kurang lebih seperti itu Pak…terima kasih untuk susunya."

~tap…tap…tap

'Pak tua ini tidak ada salahnya sih, tapi aku hanya seorang pekerja paruh waktu sebagai penyapu jalanan'

Ujar dirinya dalam hati.

'Aku adalah Surya Yeon-Jun, usia ku 20 tahun…tidak ada yang spesial dariku, hanya seorang yang miskin…aku seorang yatim piatu, orang tuaku termasuk korban bencana dua tahun lalu, kini aku hidup bersama saudariku. orang-orang akan langsung menganggapku blasteran setelah mendengar namaku, yaa itu benar…Ayahku berasal dari Indonesia dan ibuku dari Korea'

"Hei nak…mungkin kau bekerja keras seharian ini, tapi aku menyarankan untuk tidak berlebihan menghabiskan waktu istirahatmu dengan bermain game."

"Ehehe…yaa ini hanya memakan waktu sedikit kok"

Hidupku menyedihkan, jadi aku melampiaskannya ke sebuah game RPG, padahal untuk membayar sewa kontrakan saja sudah nunggak 7 bulan…Karakterku di game tidak terlalu buruk, karena itu terkadang aku iri dengan karakterku di game.

'haha…yang benar saja' Ujarku dalam hati.

Tiba-tiba…

"Brakkk…"

seseorang menendang meja yang berada tepat didepanku.

'Ah sial…aku membuang buang duitku'

"Oii Pak tua, keluar kau!!"

'Orang ini dateng-dateng langsung ngerusuh di kedai, dan ia membawa dua orang lainnya dibelakang…Lalu kenapa harus susu hangatku yang menjadi korbannya' Kesal Surya dalam hati.

"Ahh iya maaf tuan, saya paham…tapi tolong berikan saya waktu tujuh hari saja tuan"

Pak tua itu keluar dari kedai dan langsung memohon kepada orang misterius itu.

"Apanya yang tujuh hari, sudah dua bulan kami memberimu waktu untuk membayar pajak membuka kedai disini, cepat serahkan uangnya atau kau akan menyesal!" Kesal orang itu dan membentak Pak tua.

"Tuan, kumohon berikan saya waktu untuk mendapatkan uangnya, saya berjanji akan segera-" Pak tua bersujud dan memohon belas kasih dari orang tersebut, kemudian…

~Dugg…duagg…duagg

Orang itu menginjak kepala Pak tua itu dan menendangnya hingga terpental.

"Aku tidak ingin mendengar apapun darimu…hei kalian, cepat ambil uang dikasirnya dan hancurkan kedai ini!!!" Orang itu menyuruh komplotan dibelakangnya.

'Cih ternyata para preman…kenapa pemandangan seperti ini harus terjadi didepan mataku, aku sangat membenci tahun SBR ini!!" Surya menggertakan giginya.

"Hei om jelek baj*ngan!…apa begini caramu menagih hutang!? lalu apanya yang dengan pajak bulanan!? persetan denganmu!!"

'SBR…SBR…SBR…aku benar-benar membenci tahun ini, setelah tahun ini tiba, semua sistem pemerintahan dunia menjadi kacau' membatin Surya dalam hati.

"Oh…apa kau ada masalah cebol!? sebaiknya kau pulang dan pura-pura tidak melihat apa-apa atau kau akan pulang dengan menangis dan mengadu ke orang tuamu yang gagal mendidik anak sepertimu!!HAHAHA"

"TUTUP MULUTMU BANG*AT!!" Surya reflek dan maju.

~Cratt…

Surya menusuk kuping preman tersebut dengan sumpit yang ia ambil di meja kedai lainnya.

"Aaagh sialan kau!!!" Preman tersebut kesakitan dan marah.

~duag…duag…baak…buug…crakkk…duagg

Surya dihajar oleh preman-preman tersebut hingga rahangnga patah.

"Kauu…bocah ingusan, kubunuhku kau!!!"

~Craaaaatt

sebilah pisau telah mendarat tepat di jantungnya.

"Ughh…ahkk…ahhk…si…alan kauu!" ucap Surya sambil terengah-engah.

"Hei, ayo kita pergi!!"

preman itu mengajak komplotannya kabur.

"Naak…bertahanlah aku akan segera memanggil ambulan!" ucap Pak tua itu sambil kepanikan.

'ugh, sial…apa ini akhirnya? berakhir dengan mati tertusuk setelah menyelamatkan pemilik kedai? haha boleh juga.'

membatin Surya sambil berbaring terlentang menahan sakit.

'ahhh, apa ini? rasanya seperti cuaca menjadi dingin, sial…apa adikku akan baik-baik saja? apa yang akan ia lakukan setelah mendengar kakaknya menjadi korban pembunuhan? aku tidak ingin memikirkannya'

Tegas Surya dalam hati.

'Sial, aku tidak ingin mati…kumohon, jika ada satu kesempatan…satu saja, aku akan merubah hidupku menjadi lebih baik, kumohon!"

Ucap Surya menginginkan sesuatu yang mustahil, manusia akan mencari cari pengalaman masa hidup atau mengharapkan sesuatu untuk bertahan hidup ketika dalam keadaan sekarat.

'agh…ibu, ayah, maaf sepertinya aku akan menyusul kalian'

[Suara harapanmu terdengar sampai ke langit dan menjadi suara suci]

[Alam semesta mendengar suaramu dan memberimu kesempatan untuk menjadi lebih baik]

[Apakah anda akan menerima hadiah dari alam semesta?]

[Jika anda menolak jantung anda akan berhenti setelah dua detik.]

'hah?apaansi…kenapa tiba-tiba ada suara cewek? ahh…ya, mungkin ini efek sekarat, aku akan mati sambil ditemani suara cewek misterius…udah deh mending asal aja'

'Terima, aku terima hadiahnya'

[Anda Menerima Hadiah]

[Selamat datang…]

Chapter 01. Kembali

"ahh…aku…mati" Ucap Surya

[Selamat datang…]

"Ughh…huwaaaa…haa…agh"

Surya berteriak saat terbangun dari tidurnya

"Apa ini?? mimpi buruk?? bukankah aku mati??"

Surya terheran dengan yang terjadi.

terkadang ketika seseorang mengalami mimpi, rasanya terkesan sangat nyata hingga ketika terbangun seseorang merasakan sensasi yang jelas seperti mimpi yang dialaminya, namun itu hanya berlangsung beberapa menit dan seseorang akan kembali tersadar akan realitas yang sebenarnya.

Namun apa yang dialami Surya berbeda.

Surya melirik dan hanya melihat jalanan yang sepi karena malam semakin larut

"huuh? apa aku tertidur saat bekerja? huh…mungkin aku lelah…menyebalkan, itu berasa nyata…kukira aku sudah mati"

Ia melihat jam yang berada disebuah layar gedung yang berada didekatnya, itu seperti televisi raksasa.

'Sudah jam 10 malam, aku harus segera pulang'

melirik ke pakaian yang ia kenakan.

'aku benar-benar kotor…ah iya sebaiknya aku pulang, adikku pasti sudah menunggu'

Surya lekas pulang…dan ia melewati kedai langganannya.

'kedai ini…yaa, yang ku alami hanya mimpi…jangan terlalu dipikirkan, mampir deh sebentar'

Surya memesan segelas susu hangat yang biasa ia beli ketika pulang kerja.

'benar kan…mana mungkin kedepannya akan ada preman yang tiba-tiba menendang mejaku dan berakhir membunuhku' Ucap Surya dalam hati

~Brakkk

Seseorang menendang meja Surya dan menumpahkan gelas susunya.

Itu adalah boss preman dengan dua anak buah dibelakangnya yang telah membunuh Surya

'ciih…sial, ini sungguh menjadi kenyataan, berarti habis ini preman sialan ini akan menindas pemilik kedai dan membunuhku? aku harus mencegahnya'

Surya mulai menyadari apa yang dialami sebelumnya itu bukanlah mimpi, namun karena waktunya tidak banyak ia tidak punya waktu untuk berfikir.

Surya hanya bisa mengutuk dirinya sendiri dalam hati

'andai saja aku seorang ahli bela diri'

[Keinginan anda terdengar hingga ke langit, memuat skill 'Ahli Bela Diri']

'huh?suara ini lagi?' Surya merasa aneh

[Berhasil]

[Skill : Ahli Bela Diri ]

[Skill telah diciptakan, namun karena kekuatan anda terlalu lemah, ada penalti yang harus anda terima dari efek menggunakan skill]

[Penalti : anda hanya akan bisa mengikuti gerakan bela dirinya namun karena kekuatan anda lemah, seluruh badan anda akan pegal-pegal dan memar di beberapa bagian]

[Penalti terjadi dalam 5.00…]

[Penalti terjadi dalam 4.59…]

[Penalti terjadi dalam 4.58…]

Surya tidak memikirkan suara aneh dikepalanya, ia hanya ingin mencegah sesuatu yang buruk terjadi.

"aaghh sialan"

Surya seketika melompat sejauh dua meter ke depan preman tersebut

~duag

Surya menyerang kepala boss preman dengan elbow nya, meski tenaganya pelan, itu membuat hidung boss preman tersebut mengeluarkan darah.

"ugh kau dasar baj*ngan…hei hajar bocah itu!!!"

Boss itu menyuruh dua anak buahnya untuk menghabisi Surya

"Beraninya kauu!!"

"Aaaggh!!"

Kedua preman tersebut maju dan menyerang secara bersamaan

'dari kanan, memukul dengan lengan kanan…dari kiri, melompat dan menendang dengan kaki kanan.'

Surya tidak menyadari apa yang terjadi padanya

~dugg…dagg

Prediksinya menjadi kenyataan dan ia menangkis serangan tersebut

'sial, tenaganya kuat sekali'

Bukan tenaga premannya yang kuat, namun Surya yang terlalu lemah, karena hal itu dalam kerja kasar, ia hanya mampu menjadi tukang pembersih jalanan dan bukan kuli bangunan disebuah konstruksi besar.

Kedua preman tersebut berbalik badan dan bersiap meluncurkan pukulan ke arah kepala Surya

Surya berbalik ke arah preman tersebut

'Ini dia, sudah kuduga'

~Tap…tap

Serentak Surya menangkis kedua serangan tersebut

dan…

~clap…dbuug

Surya memegang kepala mereka dan membenturkan kedua kepala preman tersebut

Dengan tenaganya yang minim, itu sudah cukup membuat kepala mereka pusing

'Aku?' Surya merasa aneh dengan dirinya yang tiba-tiba memiliki reflek bela diri, padahal sebelumnya ia hanyalah orang biasa yang memiliki hobi bermain game RPG.

"Kurang ajar, kubunuh kauu!!!"

Boss preman yang berada di belakang Surya berlari sambil menodongkan pisau ke arah Surya

~tap…duaggg

Surya berbalik dan langsung menangkis tangan boss tersebut yang memegang pisau

Dan dengan serangan kejut, Surya meluncurkan pukulan keras ke arah muka boss preman tersebut dan terpelanting jatuh

Surya langsung membalik badan boss preman hingga posisi tengkurap dan mengunci satu tangan boss tersebut ke belakang punggungnya dengan kencang

~Kraakkk

"aghhh…sakiit!!"

~DUUGG

Suara keras itu adalah Surya yang membenturkan kepala boss tersebut ke jalanan hingga membuat boss tersebut pingsan

"aku tidak menyuruhmu berbicara!!"

Ucap surya dengan perasaan murka

Baginya ini adalah pembalasan kepadanya karena ia telah dibunuh oleh preman tersebut. Entah apa yang terjadi, Surya bersyukur bisa mencegah hal yang buruk terjadi

Dua preman yang lain hanya bisa melihat keadaan boss nya yang pingsan

~Tiiitt…tiitt

Sirine polisi mulai terdengar, kurang lebih dua mobil dan satu motor

"Angkat tangan!!kami adalah polisi!!"

Suara seorang polisi yang menodongkan pistol kearah preman, namun ia seorang perempuan

Para preman itu hanya bisa mematuhi perkataan polisi, preman-preman itu akhirnya diamankan oleh polisi

Ternyata ketika Surya mulai menghadang preman, Pak tua pemilik kedai telah menghubungi polisi, hal ini membuat Surya lega karena tidak harus bertarung lebih lama

Setelah melihat pengamanan preman-preman, suara langkah kaki terdengar di kuping Surya dan mendekat…itu adalah Pak tua pemilik kedai

"Ah nak…terima kasih banyak karena telah membantuku, jika tidak ada kau…mungkin kedaiku-" ucap pak tua

"Tidak masalah pak, sudah seharusnya tindak kejahatan dihentikan…orang itu pasti pemungut pajak yang sebenarnya hanya preman, di dunia ini sudah banyak hal seperti itu" Ucap Surya

"Kau benar sekali nak, mereka sudah berkali kali memungut pajak dengan alasan sebagai uang keamanan"

"ya untuk sekarang hal itu tidak akan terjadi lagi padamu pak, baiklah kalau begitu…aghh sial"

Tiba-tiba surya mengerang kesakitan

"Kau tidak apa-apa nak? apa kau terluka?" tanya pak tua

"tidak apa…hanya sedikit memar saja, kalau begitu saya pamit dulu pak…keluargaku pasti khawatir di rumah"

"Sekali lagi terima kasih nak" ucap pak tua terdengar tulus dan dalam

Surya perlahan melangkah pergi

"Permisi pak, saya meminta bapak untuk memberikan klarifikasi sebagai saksi dari kejadian ini"

Itu adalah suara polisi wanita yang berbicara kepada pak tua pemilik kedai

"Ah iya baik nona inspektur" mengangguk setuju pak tua

"Dan dimana orang yang membantumu?" tanya inspektur

"Dia baru saja pulang, ia terburu-buru karena takut membuat keluarganya khawatir" jawab pak tua

"preman ini adalah pembunuh kelas kakap, sudah satu tahun kami mencari penjahat ini" tegas polisi itu berbicara

"syukurlah jika mereka akhirnya bisa tertangkap" ucap pak tua

'orang itu menghadapi tiga penjahat seperti ini dalam pertarungan jarak dekat seorang diri? apa dia sehebat itu?' membatin inspektur polisi dalam hatinya

Inspektur polisi itu hanya menatap jalan yang sepi dimana bulan bersinar terang

Di sisi jalan, sesuatu yang selalu mengganjal hati Surya muncul kembali didepan matanya.

Sesampai kontrakannya…

"Aku pulang" ucap Surya

tapi keadaan di dalam sudah gelap

"Mungkin Mora sudah tidur, sebaiknya aku segera tidur" tegas Surya pada dirinya sendiri

Mora Sun-Hee adalah adik perempuannya, ia masih murid SMA tahun ke 2…Mora satu-satunya keluarga yang Surya miliki sekarang.

~crak

Surya membuka pintu dan masuk kedalam kamarnya dan langsung berbaring di kasurnya, tetapi hal aneh masih menganggunya, yaitu pesan hologram yang melayang di udara.

[Selamat Datang Cheater]

Pesan Terbuka : [0]

[Penalti akan berakhir dengan tidur dan memulihkan tubuhmu] [Otomatis]

Pesan Masuk : [3]

[Mohon buka pesan masuknya]

[Mohon buka pesan masuknya]

[Mohon buka pesan masuknya]

"Haaaah!?"

Chapter 02. Realitas

Pesan Masuk : [3]

[Mohon buka pesan masuknya]

[Mohon buka pesan masuknya]

[Mohon buka pesan masuknya]

"Pesan hologram ini seperti di sebuah game RPG…apa aku berhalusinasi?"

Surya tetap merasakan sesuatu yang aneh, namun pada akhirnya ia mencoba membuka pesan hologram tersebut

~klik

[Perkenalan sistem]

[Halo tuan Surya Yeon-Jun, anda terpilih sebagai cheater karena termasuk dalam kualifikasi untuk menjadi manusia terkuat]

'manusia terkuat? cheater? bukankah seharusnya player?'

ia merasa ketika bermain game, karakter seseorang akan menjadi player dan bukan cheater

[Namun anda memerlukan kekuatan dari usaha anda sendiri dikarenakan anda memiliki kekuatan yang sangat lemah]

[Untuk itu sistem akan membantu anda menjadi lebih kuat dengan mengikuti berbagai Quest]

'aku baru tahu seorang cheater harus berusaha terlebih dahulu'

Surya tertawa dan meremehkan pesan sistem tersebut

[Silahkan buka status bar untuk mengecek status anda]

"hahaha ini benar-benar seperti di game…sial, aku sungguh lelah hari ini"

akhirnya Surya membuka dan melihat status bar

『System Name : ???

Level : 1

Name : Surya Yeon-Jun

Level : 1

User : Cheater Job : -

INT : 1 AGI : 1

STR : 1 DEX : 1

VIT : 1

Unique Skill :

1.) [Absolute Word「Lv.1」: Memungkinkan untuk menciptakan sebuah skill dengan keterbatasan berdasarkan akal sehat dan hal yang pernah terjadi di dunia] (cooldown : 240 hours)

2.)

3.)

Side Skill :

1.) [Ahli bela diri 「Lv.1」: Memiliki reflek master bela diri] (memiliki efek buff dan penalti jika kondisi pemakai tidak memenuhi syarat) [Syarat : Stat STR & AGI melebihi 20]

2.)

3.)

Buff :

1.) [Ahli bela diri : +20 stat STR & AGI]

2.)

3.)

Penalty :

1.) [Ahli bela diri : Karena stat user tidak memenuhi syarat, dan tubuh anda akan terasa pegal di seluruh tubuh dan memar di beberapa bagian] (Terjadi setelah skill aktif selama 5 menit)

2.)

3.)

Note : [Level sistem akan bertambah

setiap stat anda bertambah 100] 』

Surya merasa sedang melihat identitasnya sendiri, tepatnya ia merasa tersindir ketika pesan tersebut mengatakan bahwa dirinya sangat lemah

'ini seperti sebuah ejekan' Surya cemberut memandang pesan tersebut

kemudian…

Pesan Masuk : [2]

[Mohon buka pesan masuknya]

[Mohon buka pesan masuknya]

Surya membuka pesan yang ke-2…ia melakukannya karena ia merasa hal ini hanya khayalannya saja

~Klik

[30 Day Emergency Quest]

[Quest ini secara intensif akan melatihmu menjadi lebih kuat untuk menghadapi Bencana Raya sesungguhnya

Start : 08-02-02SBR End : 10-03-02SBR

INT Quest : - Membaca pengetahuan

[0/60 menit]

- Mempelajari 1 bahasa asing

[0/30 menit]

STR Quest : - Push up [x 100]

- Sit up [x 100]

- Squat Jump [x 100]

VIT Quest : - Plank [0/15 menit]

- Meditasi Tahan nafas

[0/5 menit]

- Joging [10 km]

AGI Quest : - Sprint [2 x 400 m]

- Skiping [x 5000]

DEX Quest : - Burpee [x 100]

Tiap Quest yang diselesaikan memberikan 2 poin status ke masing-masing status

Total Hadiah Quest : 10 poin status

Penalti akan di laksanakan bila user tidak menyelesaikan quest dalam 24 jam

Note : Jadilah yang terkuat dan bersembunyi]

"Aku benar-benar harus melakukan ini!?… yang benar saja, pesan aneh ini baru saja mengatakan bahwa aku lemah, sekarang dia menyuruhku melakukan sesuatu yang merepotkan? sudahlah lebih baik aku tidur"

Surya mulai jengkel dengan dirinya yang terlalu banyak berkhayal

tiba-tiba…

sesuatu membuat Surya terkejut seperti seseorang yang memukul kepalanya dari belakang

"Tunggu dulu…bukankah ada kata SBR disitu!?…tragedi Bencana Raya!? apa ini sebuah petunjuk!?"

Surya membuka pesan masuk yang terakhir…ia berharap untuk segera mengakhiri halusinasi yang tidak jelas dan membuatnya lelah berfikir

terlebih setelah ia membaca pesan dengan kata "SBR" itu membuatnya menjadi lebih penasaran, karena kedua orang tua nya meninggal dalam tragedi bencana raya dan bencana tersebut tidak dapat disimpulkan dengan jelas oleh dunia

sebelumnya Surya tidak pernah berhalusinasi karena lelah bekerja, oleh sebab itu kali ini ia merasa dirinya membutuhkan istirahat sedikit lebih banyak

Sesaat setelah Surya membuka pesan yang ke-3. Pesan sistem muncul

[Sinkronisasi rekaman tragedi Bencana Raya]

[Memuat data…]

[Data berhasil dimuat]

[Sinkronisasi dimulai dalam hitungan 10]

'huh? apa maksudnya'

[Sinkronisasi dimulai dalam hitungan 9]

[Sinkronisasi dimulai dalam hitungan 8]

[Sinkronisasi dimulai dalam hitungan 7]

[Sinkronisasi dimulai dalam hitungan 6]

Surya merasa tegang, jantungnya berdetak kencang

ia penasaran dengan apa yang akan terjadi pada dirinya saat angka ini menyelesaikan hitungannya

[Sinkronisasi dimulai dalam hitungan 5]

[Sinkronisasi dimulai dalam hitungan 4]

[Sinkronisasi dimulai dalam hitungan 3]

[Sinkronisasi dimulai dalam hitungan 2]

[Sinkronisasi dimulai dalam hitungan 1]

[Sinkronisasi dimulai dalam hitungan 0]

[Sinkronisasi dimulai]

seketika pandangan Surya menjadi putih terang seperti cahaya berwarna putih dan dipenuhi pernak-pernik berwarna emas

pandangan Surya kembali normal, namun pada saat itu dirinya hanya berwujud roh dengan kesadarannya yang utuh dan wujud roh yang sedikit lebih kecil dari tubuh manusianya

sebelumnya ia berbaring di tempat tidurnya, kini ia berbaring di sebuah dataran luas seperti lapangan sepak bola…tidak, itu benar-benar lapangan sepak bola, namun itu terlihat luas karena Surya menjadi sedikit lebih kecil dalam wujud roh nya

ketika ia terbangun, ada banyak orang-orang yang menatap ke satu arah secara bersamaan, yaitu ke arah langit

'bukankah ini…kejadian bencana raya?'

Surya melihat sebuah pusaran cahaya putih di seluruh langit, sesaat pusaran tersebut menjadi semakin terang dan mulai mengecil hingga menjadi sebuah bola cahaya

'inii???'

"Semuanya…lari dan menjauh dari sini!!"

Surya tau apa yang akan terjadi setelahnya, oleh karena itu ia berteriak kepada semua orang, namun semua orang disana tidak dapat mendengarnya

tiba-tiba bola tersebut seperti retak, dan mengeluarkan cahaya yang lebih terang

awalnya cahaya itu terang, namun saat retak…itu mengeluarkan cahaya yang lebih terang

~Sriinggggg

"TIDAAAK!"

bola tersebut meledak menjadi cahaya dan menyebar bersama angin di langit dunia

seketika ada 1 orang yang meratapi tangannya yang perlahan menjadi debu cahaya dan sedikit demi sedikit menghilang bersama angin

setelah itu beberapa orang dan hingga menjadi banyak, mereka menghilang begitu saja menjadi debu cahaya dan hanya menyisakan beberapa orang yang terjangkau oleh pandangan Surya

Surya teringat kenangan yang sangat kelam

'Ini kejadian waktu itu…sial, ibu…ayah…mereka juga-' Surya mengingat bahwa kedua orang tua nya menghilang begitu saja

Surya tidak dapat menyelesaikan kata-katanya…

Perlahan, rintihan air mata jatuh dari mata Surya…ia menggertakan giginya dan mengepalkan tangannya

"ugh…HAAAAAA!!" Surya berteriak sekeras mungkin

bagi Surya dan siapapun, kehilangan seseorang yang berharga adalah suatu luka yang begitu dalam dan akan selalu berbekas di hati dan pikiran

butuh waktu yang cukup lama bagi Surya untuk meratapi kepergian orang tuanya

"Hiks…hiks…ugh…sialan…kep*rat"

Surya kesal dengan dirinya sendiri

karena pada saat itu orang tuanya perlahan menghilang didepan matanya…

beberapa waktu kemudian, Surya mengingat beberapa pesan dari berita di televisi mengenai tragedi ini

'benar juga…50% populasi manusia lenyap seketika…ini jumlah yang fantastis'

sesaat Surya membatin, muncul pesan sistem

[Note :

- Bencana Raya Sesungguhnya akan

terjadi pada 11-03-02SBR]

- Dunia akan segera berubah

- Bertambah kuat dan bersabarlah

[Sinkronisasi data telah mencapai batas ketentuan]

[Sinkronisasi dihentikan]~

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!