"Jadi bagaimana! Apa kamu mau Amira bekerja dengan saya,?" Tanya Ibu Selly.
Amira sedikit berpikir, kalau dia menolak pekerjaan itu! Tapi dirinya sangat membutuhkan uang buat penyembuhan Ibunya yang kini sedang menderita penyakit jantung.
"Baik, saya menerimanya," sahut Amira percaya diri.
Ibu Selly tetangga Amira di kampung, mengajaknya untuk bekerja di Jakarta. Ibu Selly menawarkan pekerjaan itu karena melihat tubuh seksi Amira membuat ibu Selly merayu Amira dengan iming-iming gajih yang lumayan banyak. Amira juga sangat membutuhkan uang itu buat penyembuhan Ibunya, Ibu Selly hanya bilang bekerja di sebuah cafe miliknya Jakarta. Namun, nyatanya Amira hanya jadi korban Ibu Selly untuk melayani pria hidung belang. Semua orang tidak pernah tahu apa pekerjaan Ibu Selly di Jakarta, yang mereka tahu hanya pemilik cafe di Jakarta.
Amira pun bergegas untuk ikut ke Jakarta bersama Ibunya. Sekalian Amira ingin sekali merawat Ibunya nanti di rumah sakit, Amira berpikir kalau pun di tinggalkan di kampung tidak ada yang merawatnya, karena mereka hanya hidup berdua.
Waktu telah berlalu, kini Amira sudah berada kota Jakarta yang di penuhi gedung-gedung tinggi menjulang. Ini kali pertama Amira meninjankan kakinya ke Jakarta, sekalian Amira mencari Ayahnya yang telah lama meninggalkan dirinya.
Amira dan Ibu Wati sudah sampai di sebuah kontrakan petak di pinggir Jakarta. Ibu Selly yang menjamin pembayarannya selama Amira bekerja dengannya.
"Amira kamu bersiaplah, nanti malam kamu mulai bekerja, Ibu pergi ke rumah dulu nanti jam 7 malam di jemput," ujar Ibu Selly berpamitan.
Amira hanya tersenyum dan kembali masuk, setelah Ibu Selly pulang.
Amira sangat senang, kontrakannya lumayan nyaman sudah ada barang dan kipas, Ibu Selly juga memberikan uang buat kebutuhan Amira dan Ibu Wati.
"Nak, kamu kerja di cafe Ibu Selly,?" tanya Ibu Wati dengan lemah menatap sang anak.
"Iya, Bu. Ibu Selly juga memberikan sedikit uang buat kita makan sore ini," sahut Amira begitu senangnya.
"Ya Allah, baik sekali dia, pantas saja dia orang kaya di kampung kita," ujar Ibu Wati. Amira pun hanya tersenyum sambil memijat kaki Ibu Wati.
🌾🌾🌾
Tidak ada yang tahu bahwa Darren sudah menikah siri dengan Istri pertamanya yang bernama Nancy. Wanita panggilan, Nancy adalah mantan masa sekolah Darren yang masih duduk di bangku SMA. Darren dan Nancy yang tidak sengaja bertemu kembali di sebuah cafe, setelah sekian lama mereka hilang kontak dan kini mereka kembali bertemu lagi, suatu ketika terjadilah jalinan asmara antara keduanya untuk kedua kalinya. Ya Nancy mencintai Darren sejak dulu. Akibat perselingkuhan Nancy, Darren memutuskan Nancy dan meninggalkannya. Setelah sekian lama mereka berpisah, kini keduanya bertemu kembali di sebuah cafe. Tidak dapat di pungkiri Darren juga masih punya rasa kepada Nancy dan sejak saat mereka bertemu kembali, mereka menjalin komunikasi lancar, hingga suatu saat Nancy dan Darren berlibur ke suatu negara J. Mereka melakukan hubungan terlarang di malam tahun baru di sebuah hotel ternama. Mereka sering melakukannya di waktu senggang. Setelah kepulangan dari negara J. Nancy meminta pertanggung jawaban kepada Darren untuk menikahinya karena nancy tengah mengandung anak dari Darren.
Darren stres karena Mamah shiren dan Papahnya tidak mengetahui semua aktifitas Darren selama mereka pisah rumah. Darren bertanggung jawab untuk menikahi Nancy kekasihnya secara bersembunyi dari keluarganya.
Setelah masa lahiran tiba, Darren sangat bahagia mendapatkan anak yang cantik seperti Nancy tentunya.
Bulan berganti, Nancy ketahuan berselingkuh lagi oleh Darren. Akhirnya Darren memutuskan untuk menceraikan Nancy dan meninggalkan mereka berdua. Nancy meminta Darren untuk tidak melepaskan tanggung jawab nafkah kepada anaknya Nayra.
Darren pun menyanggupi, dan setiap bulan pun Darren sering mengirimi uang kepada Nayra anak pertama Darren. Di kabarkan Nancy menikah resmi bersama selingkuhannya, memuat Darren frustasi mengetahui semuanya.
Darren berusaha untuk melupakan mantan Istrinya namun hatinya tidak bisa berbohong Darren tidak bisa dan selalu mengingat kenangan indah bersama mantan Istrinya.
Di kabarkan Nancy pindah ke negara A, seiring berjalannya waktu Darren sering menengok anaknya untuk pergi mengajak jalan-jalan di negara A. Nancy pun tidak melarangnya untuk menemui anaknya karena sudah kewajiban Darren untuk mendekatkan dirinya kepada sang anak.
Masa lalu Darren yang tidak pernah ada yang mengetahui. Darren sengaja merahasiakan semuanya dari keluarga karena ini aib baginya. Alasan kuatnya Mamah Shiren tidak pernah menyukai Nancy sejak mereka pacaran di bangku sekolah.
Kini Darren melewati hari-harinya sendirian, bila dia kangen anaknya. Darren langsung pergi ke negara A untuk menemui anak tercintanya.
🌾🌾🌾
Amira sudah bersiap untuk bekerja, Ibu Selly sudah memberikan baju seksi dan juga mambantu Amira untuk berdan-dan menor. Amira tadinya menolak, karena Ibu Selly memaksa Amira pun pasrah.
Amira berpamitan meninggalkan Ibunya di rumah untuk pergi bekerja. Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akibat macet, dan kebetulan juga malam ini malam minggu.
"Amira, kamu pergi dulu ke hotel, Ibu antar kamu ke kamar. Istirahat dulu di sana, setelah itu kita berangkat ke cafe, karena Ibu ada urusan sebentar," ujar Ibu Selly.
Amira hanya mengangguk dan tidak ada rasa curiga sedikitpun kepada Ibu Selly.
Sesampai di kamar, Amira masuk ke dalam kamar hotel yang di dalamnya sudah ada banyak lilin dan juga bunga. Amira mengerutkan dahinya melihat sekeliling kamar hotelnya begitu romantis seperti menyediakan untuk kamar itu untuk pengantin baru.
Amira duduk termangu menunggu Ibu Selly datang menjemputnya kembali. Terdengar suara pintu terbuka, Amira begitu senang wajahnya tersenyum bahagia.
Namun, yang datang seorang Pria yang tidak Amira kenal. Ya pria itu pemboking Amira untuk melayaninya sepanjang malam.
Amira kaget begitu melihat Pria yang langsung mendekati dirinya, Amira mundur namun pintu itu di kuncinya.
"Ayo sayang, kita nikmati malam panjang ini bersama," ujar Pria hidung belang ini.
Betapa terkejutnya Amira begitu mendengar ucapan sang Pria mesum itu.
"Apa maksudmu," pekik Amira menahan takut, Pria itu terus mendekati Amira.
Amira berusaha melepaskan pelukan Pria hidung belang itu dari pelukannya.
"Lepaskan Pria brengs*k," pekik Amira mencoba melepaskan.
Namun, Pria itu malah menghempaskan Amira ke atas tempat tidur yang penuh taburan bunga mawar.
Pria itu langsung melepaskan semua pakaiannya. Dan kini, hanya tingga celana Boxser yang Pria itu kenakan.
Amira semakin ketakutan, Pria itu menaiki tempat tidur, kaki Amira di raihnya. Dan terjadi pemberontakan dirinya kepada Pria itu.
Amira berhasil menendang Sosis Pria hidung belang itu hingga merintih kesakitan.
"Dasar wanita gila," pekik Pria hidung belang
"Kalau kau menganggapku gila, lepaskan aku," balas Amira melihat tajam ke arah Pria itu.
"Tidak kau sudah aku boking dengan mahalnya, jadi kau harus melayaniku malam ini," ujar Pria hidung belang.
Plaakkk
Satu tamparan mengenai wajah Pria hidung belang itu. Pria itu marah dan mencengkram Amira, baju yang Amira kenakan di buka paksa oleh Pria itu hingga mengakibatkan sobek di bagian gunung kembarnya.
Amira melotot melihat gunung kembar sucinya sedikit terlihat. Amira di tampar dan di cengkram oleh Pria itu, hingga keluar darah dari hidung dan dan area bibir Amira.
"Kamu tidak boleh menolakku cantik," bisik Pria itu di telinga Amira sambil mencengkram rambut Amira yang kini sudah berantakan.
"Tolong, lepaskan aku," lirih Amira.
JANGAN LUPA DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR.
LIKE
KOMEN
VOTE
RATING 5
HADIAH.
Pria itu melihat Amira menyeringai, melihat tampilan indah milik Amira begitu menggoda hingga sosisnya pun mulai aktif.
"Kau jangan berani kepada saya, aku orang yang sangat licik di negri ini," bisik Pria itu yang bernama Aldo.
Tangan jahanamnya mengusap air mata Amira yang menetes. Rambutnya yang terurai berantakan Aldo semakin tidak sabar ingin mencicipinya. Di tambah lagi gunung kembarnya terlihat terbuka, wajah mesum Aldo memikirkan gunung kembar itu sangatlah kenyal seperti agar-agar.
"Kau tau, aku suka kamu, terutama bagian kenyal punyamu akan aku miliki sepuasnya malam ini," bisi Aldo di telinga Amira.
"Dasar Pria laknat, kalau kau berani menyentuhku aku pastikan kau tidak akan bisa mengeluarkan air lagi," hardik Amira. Namun, perkataanya tidak di hiraukan oleh Aldo.
Badan Amira segera Aldo gendong ke atas kasur empuk yang sudah bertaburan bunga di atasnya. Amira memberontak namun tenaga Aldo lebih kuat dan besar di banding Amira.
"Diam wanita gila," geram Aldo.
"Kau yang gila telah memaksaku," hardik Amira.
Mendengar ucapan Amira Aldo semakin tinggi tingkat keinginannya. Aldo menyeringai melihat Amira sudah terbaring di bawah kukungannya.
"Tolong jangan rebut kesucianku," lirih Amira meneteskan air matanya. Namun, Aldo malah tertawa melihat permohonan darinya, ingin sekali Aldo segera melahap habis gunung kembar Amira.
Perlahan Aldo mengintai wajah Amira hingga Amira memberontak, Aldo tidak menghiraukannya. Baginya akan semakin tinggi keinginan untuk memiliki Amira malam ini.
Mata Amira terkejut Aldo sudah mulai menelusuri tangan laknat itu ke dasar gunung kembar. Dengan kekuatan sisa berontak tadi Amira menendang bagian sosisnya, hingga Aldo jatuh terjungkal.
Amira langsung bangkit melihat vas bunga ada di meja kecil dekat tempat tidur, segeralah Amira mengambilnya. Aldo yang kini meringis kesakitan mencoba berdiri semampunya.
"Wanita gila, kau berani sama saya hah," hardik Aldo.
Amira langsung melempar vas bunga itu di bagian wajah Aldo, wajah Aldo terluka di bagian pipi kirinya. Amira bergegas menuju pintu dan langsung membukanya. Amira kebingungan dia tidak tau harus ke mana, melihat ada tulisan tangga darurat. Amira segera menuju ke arah tangga darurat, pikirannya kacau, sama seperti penampilannya yang kini terlihat kacau. Amira berhasil keluar hotel durjana itu, hingga Amira pun kini berjalan kaki entah ke mana arah tujuannya. Yang di pikirkan Amira sekarang kontrakan dan menjemput Ibunya sebelum Ibu Selly datang menangkap mereka berdua.
"Nasib orang miskin, susah banget ingin uang secara halal. Padahal impianku sederhana ini merawat Ibu dan memperlakukannya dengan sangat baik, tapi nyatanya aku malah di jual sama tetanggaku sendiri, maafkan Amira Bu," lirih Amira berjalan kaki tanpa mengenakan sendal.
Penampilannya yang kusut, baju robek dan juga rambut berantakan. Wajah babak belur akibat pukulan yang di terima dari Aldo.
Amira duduk, dan melihat ke arah belakang, betapa terkejutnya dia melihat dua orang Pria berlari ke arahnya. Amira sudah tahu pasti itu orang suruhan Pria hidung belang itu, Amira bergegas lari lebih cepat.
Darren yang baru pulang dari luar negri, tidak sengaja melihat wanita di kejar dua orang Pria tengah malam. Membuat Darren langsung berhenti tepat di pinggir Amira, Darren segera membukakan pintu itu dan menyuruh Amira masuk.
"Masuk," pekik Darren.
Amira yang ketakutan dua orang Pria itu masih mengejarnya segera masuk. Tangannya bergetar begitu juga tubuhnya, tidak di sangka Amira berhasil lolos dan di selamatkan oleh orang yang tidak di kenal.
"Mau ke mana? tutup bagian tengahmu, itu terlihat jelas," ujar Darren.
Amira yang baru menyadari bagian burung kembarnya terlihat akibat sobekan bajunya, segera menutupnya dengan kedua tangan.
"Maaf," lirih Amira penuh dosa dan malu.
"Mau ke mana," tanya Darren dengan nada ketusnya.
Amira langsung menyembutkan alamat kontrakannya. Hatinya tidak karuan takut Ibu Selly menangkap duluan Ibunya sebelum Amira tiba. Untung saja Amira mengingat nama tempat dan kontrakannya, Amira begitu cerdas mengingat sesuatu nama.
Darren segera melaju lebih kencang, hingga beberapa menit pun terhenti, itu tandanya Amira sudah sampai.
"Turun, ini sudah sampai dan segera ganti pakaianmu," desis Darren menatap intens kepada Amira.
Namun, Amira tidak melihat begitu jelas melihat wajah Darren di karenakan di dalam mobil begitu gelap. Dan juga Amira tidak berani melihat ke arah Pria tampan seperti Darren, Amira membuka pintunya dan berlalu turun. Belum sempat mengucapkan terima kasih, mobil itu sudah pergi jauh dari pandangannya.
Tanpa pikir panjang, Amira berlari menuju kontrakannya. Mengingat Ibunya yang masih ada di kontrakan Ibu Selly, hatinya sungguh campur aduk.
Amira tiba di depan kontrakannya, dia mengetuk pintu, dan terbukalah pintunya. Amira memeluk Ibunya yang masih ada di kontrakan, untung saja Ibu Selly belum menangkapnya.
"Ibu kita harus pergi malam ini juga," ujar Amira tergesa.
"Ada apa Amira? kok kamu terlihat kusut dan juga berantakan terus lihatlah bajumu sobek bagian tengah kamu! ada apa Amira,?" tanya Ibu Wati khawatir.
Amira belum bisa mengatakan yang sebenarnya, dia lebih fokus membungkus baju ke dalam tas dan berlaku pergi meninggalkan kontrak itu.
Amira menggandeng Ibu Wati membawa hati gelisah dan tidak tau harus ke mana mereka pergi. Di perjalanan, Amira melihat dua Pria yang belum sempat melihat ke arah Amira dan ibunya.
Amira menarik lengan Ibunya ke pinggir gerobak yang ada di pinggir mereka berjalan.
"Ibu jangan berisik, ikuti langkah Amira, kita diam jangan berisik oke Bu," bisi Amira pelan. Ibu Wati hanya diam tidak mengerti dan mengikuti Amira anaknya.
Pria itu menuju kontrakan Amira yang di perintah oleh Ibu Selly, setelah mengetahui Amira kabur. Anak buahnya Ibu Selly langsung di kerahkan untuk mendatangi kontrakannya, Bu selly tahu betul Amira belum pergi dari kontraknya. Namun, itu salah besar, Amira sudah duluan pergi sebelum Ibu Selly mencarinya.
Amira menghembuskan nafas lega, langsung saja dia berjalan lagi ke arah jalan raya, pikirannya kacau tidak tahu haru ke mana lagi mereka pergi.
Lisa, teman sebangku dan juga sahabat bagi Amira melihat Amira dan Ibu Wati begitu jelas di dalam mobil. Awalnya Lisa hanya melewati mereka yang tengah berjalan membawa tas, Lisa berhenti sesaat dan segera turun.
Lisa yakin itu Amira sahabatnya yang dari kampung, Amira yang melihat seorang wanita cantik turun dari mobil. Begitu terkejut melihat Lisa sahabatnya yang sudah lama tidak jumpa.
Ya, Lisa teman masa kecil juga sahabat Amira semasa di kampung. Mereka berpisah setelah kelulusan tiba, di karenakan Lisa pindah ke Jakarta untuk melanjutkan kuliahnya.
"Amira," pekik Lisa memeluk.
Amira tampak kaget, Bu Wati juga yang kenal Lisa tampak kaget juga. Kehadiran Lisa di tengah susahnya mereka membawa keberkahan dalam hidup Amira.
"Tolong kita Lisa," lirih Amira.
Melihat kondisi Amira yang berantakan, Lisa segera membawa mereka ke dalam mobil. Sesaat Amira pergi di bawa oleh sahabatnya, komplotan suruhan Ibu Selly tiba di mana Amira dan Bu Wati tengah berjalan tadi.
🌾🌾🌾
Di rumah Darren.
Darren merasa cape, pulang dari negara A, langsung bertemu wanita yang tidak terlalu jelas wajahnya. Darren malah fokus ke bagian terbuka milik Amira, Darren frustasi, padahal baru saja dia melakukannya di negara A bersama mantan istrinya.
"Sial," pekik Darren menghempaskan badannya ke atas kasur.
DARREN.
JANGAN LUPA DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR.
RATING 5
LIKE
KOMEN
HADIAH
VOTE.
"Pokoknya aku tidak mau, bagaimana pun caranya cepat kalian cari Amira. Aku menginginkannya, dia sudah berani menamparku," geram Aldo.
Aldo menyuruh semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Amira sekarang. Aldo akan mencarinya walau di ujung dunia pun akan Aldo cari.
🌾🌾🌾
Di rumah Darren.
Malam ini, Darren habis membersihkan badannya karena habis pulang dari luar negri membuat tub*hnya yang kekar merasa lengket. Dan juga bisa menghilangkan penat, di kepalanya, Darren masih memikirkan wanita yang dia tolong, terlihat seksi dan juga penasaran dengan wajahnya. Di hatinya masih bertanya-tanya wanita yang sudah dengan keadaan kacau balau membuat Darren tertarik karena badannya yang seksi, apalagi Darren sudah melihat gunung kembar milik Amira.
"Argghh, kacau, siapa wanita itu, sungguh aku penasaran," pekik Darren sambil menghempaskan badannya ke atas kasur empuk miliknya.
Tidak banyak yang tahu, Darren sudah menjadi duda selama lima tahun terakhir. Anak pertamanya seorang perempuan, bagi Darren cukup dirinya yang tahu soal perkara ini. Darren akan memperlihatkan kedinginannya, arogan dan cuek kepada orang sekitarnya. Itu semua hanya menutupi sipatnya yang hip*rs*x. Darren selalu meminta jatah kepada Nancy setiap satu bulan sekali, walaupun mereka sudah bercerai, tapi mereka selalu berhubungan i*t*m sampai saat ini.
Darren masih memikirkan wanita yang dia tolong, apakah dirinya akan bertemu kembali bersama Amira. Darren berharap mereka bisa bertemu kembali, tapi Darren juga bingung namanya siapa.
Ini sungguh menyiksa Darren, dirinya langsung mengirim pesan singkat kepada Asistennya Ken.
Bagi Darren semua wanita sama, mereka hanya perempuan murahan yang bisa di pakai dan di buang kembali seperti Nancy. Darren harap suatu hari nanti ada seorang wanita seperti adiknya Clara, andai Clara bukan adiknya sendiri, Darren pasti akan meminang Clara saat mereka bertemu dulu.
Tapi takdir berkata lain, mereka adik kakak yang terpisah. Sampai saat ini Darren ingin mencari wanita seperti Clara, tapi semua wanita yang Darren temui semuanya sama, murah dan berbekas.
🌾🌾🌾
Sedangkan Amira di rumah Lusi sudah menceritakan semua kejadian yang menimpanya. Amira bingung pulang ke kampung juga semua tanah miliknya sudah dia jual termasuk rumahnya sudah Amira jual untuk pengobatan penyakit Ibunya. Kemarin saja kalau mereka tidak ikut kerja ke Jakarta sudah di usir sama sang pemilik rumah.
Amira sungguh tidak percaya, Ibu Selly yang terkenal baik dan ramah ternyata seorang g*rmo yang membuat dirinya takut bila suatu saat nanti bertemu kembali, Amira tidak menceritakan perkara ini kepada Ibunya, apalagi Amira sudah di lecehkan oleh Aldo. Amira tidak mau Ibunya serangan jantung kembali ketika mendengar dirinya hanya di jebak oleh Ibu selly.
"Amira, pokoknya kamu di rumah aku saja dulu, nanti aku akan carikan kamu pekerjaan siapa tahu nanti ada lowongan. Aku akan menghubungi Darren, kemarin dia menghubungiku bahwa sekertarisnya yang lama mengundurkan diri karena hamil tua dan tidak di perbolehkan lagi bekerja. Ya ampun! baru ingat aku Mir, dia mencarikanku seorang wanita untuk di jadikan sekertarisnya, dia teman masa kuliahku. Apa kamu bersedia, nanti aku akan temui dia, tapi apa sudah di isi apa belum ya lowongan itu! Tapi sepertinya belum deh Mir, nanti aku hubungi dia saja. Aku percaya, kamu pasti bisa deh mengerjakan tugas di depan komputer," terang Lusiana.
"Wah, semoga saja teman kamu masih menerima lowongan itu. aku tunggu kabar baik dari kamu, dan terima kasih sudah menampung aku dan Ibuku di rumahmu. Aku janji setelah aku bekerja, aku akan mencari tempat kontrakan, sekali lagi terima kasih banyak telah membantuku, aku tidak tahu nasibku kalau tidak bertemu denganmu," seru Amira memeluk Lusiana sahabatnya di masa SMA dulu.
🌾🌾🌾
Dua hari sudah Amira berada di rumah Lusiana, Ibu Wati dan Amira merasa tidak enak kepada Lusiana yang begitu baik kepada dirinya dan juga Ibunya. Sipatnya tidak pernah berubah selalu baik dan tidak memandang rendah kepada orang lain.
Lusiana bukan tidak mau memberikan pekerjaan di kantornya, tapi memang saat ini kantornya sudah padat. Kebetulan Darren tempo hari menyuruh Lusiana mencarikan sekertaris untuk di kantor miliknya. Lusiana sudah menghubungi Darren dan langsung mau menginterview Amira secara langsung.
Amira segera bersiap-siap untuk bertemu bosnya Darren yang akan di panggil di tempatnya nanti bekerja. Darren sudah melihat kemampuan Amira, begitu cerdas dan pintar juga cantik, tapi Darren tidak terlalu memikirkan Amira dia hanya cuek dan dingin, bicara pun ala kadarnya.
Interview ke satu Amira langsung di terima, karena Darren yakin Amira pintar dalam segala hal. Dan juga dia teman dari Lusiana, jadi tidak akan di ragukan lagi orang bawaan temannya itu.
Amira bersorak gembira, dia di terima langsung dan mulai besok Amira bekerja di kantor Darren. Ibu Wati juga sungguh sangat bahagia Lusiana akhirnya bekerja di pekantoran.
Dua hari sudah Amira bekerja di kantor Darren, Amira begitu canggung karena sipat dingin Darren membuat Amira selalu kaku dan gugup di hadapannya.
Seperti biasa, Amira tidak terlalu di perhatikan oleh Darren, dia hanya cuek dan dingin. Andai Darren tahu bahwa Amira orang yang dia cari dan di tolongnya waktu tempo hari. Mungkin Darren tidak akan cuek dan dingin terhadap Amira.
"Ya ampun, punya boss dinginnya seperti es batu saja," gumam Amira.
Hari demi hari telah di lewati, Darren di kabarkan akan pergi ke luar negri karena anaknya Nayra meminta Darren menjenguknya di negara A. Tanpa pikir panjang Darren memutuskan untuk pergi memakai pesawat jet pribadinya.
"Amira, tolong kalau ada sesuatu hal yang penting kamu urus semuanya dan ingat tidak boleh salah dan teledor. Sudah ada Asistenku Ken yang akan menggantikanku sementara aku ke luar negri. Aku harap kamu bekerja dengan sangat baik, kalau ada apa-apa pinta Ken saja, aku akan pergi ke luar negri," ujar Darren.
"Baik Pak, saya mengerti," sahut Amira sambil membungkukkan badannya.
"Suara itu, seperti aku mengenalnya, apa dia wanita yang aku tolong, ah sial. Aku tidak begitu yakin kalau sekertaris baruku ini adalah wanita itu," batin Darren.
"Hmm, sekarang kamu boleh pergi," ujar Darren Amira pun berlalu pergi dari hadapan Darren.
Sore ini Darren langsung meluncur menuju negara A. Dan juga ini sudah waktunya Darren meminta jatah bulanan kepada mantan Istrinya.
Beberapa jam telah berlalu, kini Darren sudah berada di mobil menuju rumah mantan Istrinya. Kebetulan suami Nancy tidak ada di rumah bertugas ke luar kota. Jadi ini kesempatan mereka untuk berduaan melepas rindu yang menggebu.
Darren sudah sampai di depan rumah Nancy, pintu terbuka lebar, begitu mendapati mantan suaminya yang kini berstatus duda itu langsung di peluknya erat oleh Nancy.
"Aku sangat merindukan b*laianmu sayang," bisi Nancy di telinga Darren.
"Apa Nayra masih bangun,?" tanya Darren seraya duduk di sofa empuk, Nancy langsung menutup pintu dan menguncinya.
Nancy segera naik ke atas pangkuan Darren dan melingkarkan tangan mulusnya di leher Darren.
"Dia sudah tidur, apa kita mau main dulu sebelum anak itu bangun," bisi Nancy di telinga milik Darren.
"Aku rasa begitu," Darren pun menyeringai, mereka mulai dengan ci*man panasnya di atas sofa.
JANGAN LUPA DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR.
LIKE
KOMEN
VOTE
HADIAH
RATING.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!