NovelToon NovelToon

CINTA MANIS CEO PART 2

BAB 1

Kehidupan Setelah Pernikahan

Bandara

"Noman... hati-hati lah. Jaga dirimu. Dan hubungi kami jika kau memerlukan sesuatu" Ucap Lili yang berdiri berhadapan dengan Noman. Dan Steve di sampingnya.

"Terimakasih kakak ipar" Jawab Noman.

Steve yang melihat. Tak berkomentar apapun.

Hanya diam mematung.

"Kak.... Sampai jumpa." Ucap Noman.

Kemudian Noman membalikkan badannya dan meninggalkan kan mereka. Sembari melambaikan tangannya.

"Dia mungkin tidak akan ada yang menemani dan merawat saat di Amerika. Noman yang malang " Ucap Lili yang masih terus memandangi Noman yang sudah berjalan menjauh.

Steve yang kesal. Membalikkan badannya dan pergi.

"Eh....Steve... Kau meninggalkan aku. Tunggu aku !" Teriak Lili dengan berlari mengejar Steve.

Di dalam Mobil.

"Steve... ayolah ucapkan sesuatu. Kau hanya diam sejak tadi" Ucap Lili.

Steve masih fokus dengan kemudinya.

"Dia mungkin masih kesal. Lebih baik aku diam saja." Batin Lili. Dan memalingkan pandangannya ke arah lain.

"Noman pasti bisa menjaga dirinya" Ucap Steve. Tanpa memandangnya.

"Oo...." Ucap Lili.

"Mulai sekarang kita akan tinggal di rumah ayah. Barang-barang akan di pindahkan esok. Aku menyuruh beberapa orang untuk memindahkan." Ucap Steve

"Benarkah.... Akhirnya kita akan tinggal bersama ayah" Jawab Lili bahagia.

"Emm...." Jawab Steve

Rumah Keluarga Liu

"Ayah....." Teriak Lili dan langsung menghampiri Yohan yang masih sibuk bercanda dengan Exel.

"Mama......." Ucap Yohan sembari mengangkat tangan mungil Exel dan melambaikan pelan.

"Hai sayang....." Ucap Lili dan mencium Exel.

"Ayahmu suasana hatinya masih tidak baik." Ucap Lili lembut pada Exel.

"Apakah terjadi sesuatu pada kalian ?" Tanya Yohan.

Lili menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Ayah.... Lili titip Exel" Ucap Lili.

"Baiklah baiklah.... Kalian selesai kan masalah kalian. Ayah akan tetap menjaga Exel. Bye bye mama" Ucap Yohan sembari mengangkat tangan Exel lagi.

Lili berjalan masuk ke kamar Steve di rumah keluarga Liu.

"Wuahhhh..... Kamar ini besar sekali.... Bahkan lebih besar dari vila Diamon. Benar-benar menakjubkan" Ucap Lili sembari melihat sekeliling.

"Em.... Dia masih diam dingin." Batin Lili. sembari meletakkan jari nya di dagunya.

Steve masih sibuk melepas dasi dan aksesoris seperti jam tangan yang menempel di tubuhnya.

"Apakah kau masih marah ? " Ucap Lili dari belakang tubuh Steve.

"Em.... tapi kenapa kau harus marah. Aku tidak melakukan kesalahan apapun" Tambah Lili.

Steve lantas membalikkan badannya. Dan mendorong tubuh Lili hingga punggung nya menempel di tembok. Dekat dengan pintu dan kemudian menguncinya.

"Kau bahkan lebih menghawatirkan orang lain dari pada suamimu ?" Ucap Steve.

"Ehe......Steve... Baiklah baiklah aku salah. " Ucap Lili dengan tersenyum kecil.

"Tapi kenapa aku salah. Dia memang terlihat kasian" Ucap Lili.

"Aha..... apakah kau cemburu pada Noman Steve." Canda Lili.

Steve tersenyum dan terus memandangi Lili.

Hingga membuat Lili mengedipkan matanya cepat.

"Sampai kapan kau berdiri di sini dan menghalangiku bergerak." Ucap Lili yang di hadang dengan kedua tangan Steve.

"Aku memang cemburu. Dan kau harus bertanggung jawab" Ucap Steve dengan senyum manisnya.

"Kau.... !"

"Cupppppppp......"

Steve langsung menerkam bibir Lili. membungkam mulutnya.

*Ia membuat Lili menikmati ciumannya. Membuka mulutnya. Dan menyentuh Lidahnya.

Hingga mencium mencium lehernya. Dan membuka kancing baju Lili satu persatu.

Kemudian kembali mencium bibir lembut Lili.

Steve menggendong tubuh Lili dan meletakkan nya di atas ranjang. Membuka satu persatu pakaian Lili. Dan Lili membuka satu persatu pakaian yang Steve kenakan Hingga mereka tak mengenakan pakaian sama sekali. Dan tangan Lili menyentuh tubuh Steve yang sudah melepaskan seluruh pakaiannya. Ia menyentuh dada bidang miliknya. Dengan bibirnya yang terus mencium milik Steve*.

"Lili.... Aku sangat mencintai mu" Ucap Steve yang sudah melepaskan ciumannya.

Tersenyum melihat wajah Lili.

Lili tersenyum dan menyentuh pipi Steve lembut.

"Aku lebih mencintaimu." Ucap Lili.

Sore Hari

"Steve......" Suara Yohan memanggil Steve.

Sembari mengetuk pintu.

"Kenapa mereka diam saja. Apa mereka masih tidur..?" Batin Yohan.

"Haishhhh.... Mereka seperti pengantin baru saja. Tapi mereka pengantin baru. Aha... ha...ha..." Batin Yohan tertawa geli dengan ucapannya yang di jawab sendiri.

"Ayah......" Ucap Lili dan langsung terbangun dari ranjang.

"Emmmmmhhhhh...." Steve meregang kan kedua tangannya.

"Gawat gawat.... Aku masih belum mengenakan pakaian ku." Lili lantas beranjak dari ranjangnya dan mengenakan pakaian nya dengan cepat.

"Apa kau akan membuka pintu dengan aku yang masih telanjang. " Ucap Steve.

"Hah....?" Lili yang hampir sampai di pintu berniat menghampiri panggilan Yohan. Berhenti dan membalik kan badannya mendekati Steve.

"Cepat-cepat kenakan pakaianmu.!"

"Tidak mau. "

"Steve.... ayolah... Aku sangat malu dengan ayah. Terlebih Exel mungkin haus." Ucap Lili sembari mengambil baju Steve yang berserakan.

"Bukankah ASI mu tidak keluar banyak. Biarkan Exel menjadi anak sapi. Aha...ha...ha" Ucap Steve bercanda.

"Kau...."

"Astaga.... bagaimana Exel mempunyai ayah seperti mu."

" aku harus menyiapkan susu untuk Exel. Cepat kenakan pakaianmu." Ucap Lili tak sabar.

"Baiklah Istri tercinta ku"

Ruang makan

"Eh.... ayah.... " Ucap Lili yang berpura-pura tak tau jika Yohan baru saja memanggilnya.

"Ayah... aku akan membuatkan susu untuk Exel. Dia di mana ?" Ucap Lili.

"Aku sangat malu dengan ayah. Lebih baik aku berpura-pura tak tau kalau ayah baru saja mencari Steve" Batin Lili.

"Exel sudah tidur. Duduklah makan." Jawab Yohan.

"Eh....?? O... baiklah ayah."

"Ayah... kenapa kau mencari ku." Ucap Steve yang berjalan mendekati Yohan.

"Hah...? Astaga Steve... kau ini kenapa membahasnya. " Batin Lili sembari melihat ke arah Steve. Dan menggigit bibir bawahnya.

Steve yang tak sadar. Hanya bingung dan mengangkat pundaknya.

"Ayah hanya membangunkan kalian untuk makan. Ayah sudah menganggu kalian. Apakah kalian berhenti di tengah jalan. Ckckckckc." Ucap Yohan bercanda.

Lili semakin malu dan wajahnya me merah seperti tomat.

"Ayah... aku harus menghentikan nya di tengah jalan. Aku akan melanjutkan nya nanti" Ucap Steve sembari melihat ke arah Lili.

Yohan tertawa mendengar pengakuan Steve. Lili menunduk kan kepalanya malu.

"Steve... brengsek.!" Batin Lili.

JANGAN LUPA LIKE DAN FAVORITNYA YA. SUPAYA AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT BERKARYA. MAKASIH

BAB 2

Penjara Wanita

"Dona....??" Teriak Cyntia terkejut melihat kedatangan Dona.

Ia langsung duduk di hadapan Dona.

"Kenapa kau bisa ada di sini." Tanya Dona.

"Semua karena wanita ****** bernama Lili. Bahkan sekarang dia sudah menikah dengan Steve." Ucap Cyntia kesal.

"Apa bagusnya wanita itu. Hanya menggunakan tubuhnya. Dan mempunyai anak dengan Steve. Sehingga ia bisa memiliki Steve." Ucap Dona.

"Kau... kau mengetahui wanita itu. Kau bahkan tau mereka punya anak..?. " Ucap Cyntia.

Dona hanya tersenyum mendengar ucapan Steve.

"Apa yang tidak Dona ketahui dari Steve." Ucap Dona dengan kesombongannya.

"Dona... bisakah kau membantu Tante keluar dari sini." Ucap Cyntia memohon.

"6 tahun yang lalu. Kau yang menyuruh ku pergi dari negara ini. Kau mengusirku dengan alasan tak jelas. Sekarang kau memohon pada ku untuk melepaskanmu. Apa yang aku dapat jika aku mengeluarkan mu.?" Ucap Dona

6 Tahun yang lalu

*Saat Cyntia menyuruh Stela (Ibu Steve) membunuh dirinya sendiri dengan mengancam Steve sebagai alasan utama.

Donalah yang memberikan ide. Keinginan Dona untuk membunuh seluruh keluarga Liu. Adalah alasan balas dendam dirinya. Karena kedua orang tua nya yang meninggal bunuh diri akibat bangkrutnya perusahaan ayah nya karena Yohan yang menggulingkan. Termasuk Steve yang termakan oleh jebakan Dona. Hingga jatuh cinta pada nya kala itu.

Namun tidak ada satupun keluarga dari Liu tau. Bahwa kedatangan Dona adalah untuk menghancurkan satu persatu keluarga Liu.

Hingga Stela menjadi korban pertama. Cyntia yang tak tau jika Dona datang ingin menghancurkan. Ia hanya mengikuti rencana Dona kala itu. Karena memang Cyntia sangat membenci Stela. Dan saat Stela meninggal, Ia tau bahwa kedatangan Dona adalah untuk menghancurkan keluarga Liu. Pada saat itu juga ia mengusirnya. Dengan mengancam akan membongkar rahasianya.

Tepat saat itu pula. Sutumo(ayah Lili) tak sengaja mendengar pembicaraan mereka*.

*Dan saat itu juga ia mengancam Sutomo. Untuk membunuh dirinya sendiri.

Dengan mengandalkan Istri dan anaknya sebagai ancaman.

Hingga akhirnya Sutomo menyerah dan mengakhiri dirinya dengan menabrakkan mobilnya.

Kala itu. Sebenarnya Cyntia tidak tau jika Lili dan Anis adalah anak dan Istri Sutomo.

Ia hanya mengancam. Dan karena ketakutan Sutomo yang amat besar. Karena Cinta nya yang besar. Ia lebih mengorbankan dirinya*.

Kembali ke masa sekarang

"Apa yang kau inginkan....? " Ucap Cyntia.

"Apa yang aku inginkan...? Aha..ha...ha...Sekarang aku sudah memiliki semuanya. Untuk apa aku meminta dari orang seperti mu." Ucap Dona dan berdiri ingin meninggalkan Cyntia.

Dona sekarang memiliki perusahaan parfum terbesar di Swiss.

"Aku bisa membantu mu menghancurkan keluarga Liu." Ucap Cyntia.

Dona yang sudah melangkah untuk meninggalkannya. Menghentikan langkah kaki nya.

"Aku sudah tidak tertarik. Aku lebih tertarik membuat Steve menjadi milikku." Ucap Dona tanpa menatap Cyntia.

"Aku bisa membantu mu. Apakah kau tau. Wanita itu sudah membunuh adik kembar Steve. Stefan Liu "

"Apa yang dia katakan ? Steve punya kembaran ?" Batin Dona terkejut. Pasalnya ia tak tau jika Steve memiliki kembaran.

Dona lantas membalikkan badannya dan mendekati Cyntia kembali.

"Apa maksudmu ? Steve punya kembaran Dan di bunuh oleh wanita itu ( Lili)" Tanya Dona berulang.

Cyntia kemudian berdiri.

"Keluarkan aku dari sini. Dan aku akan membantumu menghancurkan mereka" Ucap Cyntia.

"Kau benar-benar wanita licik." Ucap Dona.

"Bagaimana jika aku bisa hidup. Jika aku menjadi wanita licik. Mungkin itu memang sudah takdirku." Ucap Cyntia.

Dona hanyut dalam pemikiran nya.

"Aku datang ingin membalas dendam orang tua ku. Tapi setelah aku melihat pernikahan Steve. Aku menjadi ingin merebutnya kembali. Tapi wanita tua ini, Jika aku keluarkan. Mungkin bisa membahayakan aku. Aku akan menghacur kan hubungan Steve dan wanita sialan itu dan selanjutnya kamu. Ibu tiri yang kejam. heh...." Batin Dona.

"Baiklah..... Aku akan membantu mu keluar dari sini. Kerjakan apa yang sudah kau rencanakan ! " Ucap Dona

"Aku tak mau kau melibatkan namaku. Lakukan dengan bersih." Tambah Dona dan berlalu pergi.

"Akhirnya aku akan keluar dari tempat terkutuk ini. Satu tahun disini benar-benar memuakkan. " Batin Cyntia.

"Lihat kau wanita ******. Kau akan merasakan apa yang aku rasakan. Aha....ha...ha..ha" Cyntia masih hanyut dalam imajinasinya.

TEMAN-TEMAN JANGAN LUPA LIKE DAN FAVORITNYA YA UNTUK NOVEL INI. AGAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT BERKARYA. MAKASIH

BAB 3

Kediaman Liu

"Ayah.... Dimana Lili. ?" Tanya Steve. Sembari meletak kan pantat nya di kursi. Dengan makanan yang sudah tersaji di atas meja.

"Dia sedang meminumkan susu untuk Exel." Jawab Yohan sembari menyantap makanannya.

Steve menghampirinya. Dan memeluk Lili dari belakang. Sembari mencium rambut wanginya.

"Kau mengacuhkan aku" Ucap Steve manja.

Lili yang sedang menggendong Exel. Dengan botol susu yang menancap di bibir mungil nya. Membalikkan badannya. Dan menghadap ke arah Steve.

"Baiklah... baiklah suami ku. Apa yang kau butuhkan. Exel hampir menyelesaikan minumannya." Ucap Lili sembari tersenyum.

"Makanlah dulu...! Apakah kau sudah makan ?" Ucap Steve sembari membelai rambutnya.

*Lili mengangguk dan melepaskan botol susu dari mulut Exel.

Ia meletakkan Exel di kereta dorongnya. Menidurkannya disana.

Dan mereka duduk bersebelahan di meja makan*.

"Steve.... nanti ayah ingin mengajak Lili dan Exel jalan-jalan. Ayolah....Lili bahkan jarang sekali jalan-jalan bersama ayah." Ucap Yohan

"Akan kemana ayah...?" Tanya Steve.

"Lili... bagaimana kalau kita ke mall mencari baju untuk Exel...?" Tanya Yohan

"Baiklah Ayah... itu ide bagus. Lili juga akan mencari beberapa peralatan rumah tangga. Dan membelikan susu untuk Exel." Ucap Lili.

"Hah... aku ikut " Ucap Steve dengan sedikit rasa kesal.

"Steve.... kau bisa menyusul kami setelah kau menyelesaikan pekerjaan mu. Bagaimana ?" Ucap Lili.

"Ya... ya. ... Lili benar." Ucap Yohan tersenyum.

"Baiklah..baiklah... Tapi ayah janji. Ayah harus menjaga istri dan anak ku " Ucap Steve.

"Steve...." Ucap Lili sembari menepuk pundaknya.

"Kau ini. Aku yang seharusnya menjaga ayah..."

"Ah... sudahlah. Habiskan makanan kalian. Jangan khawatir kan ayah." Ucap Yohan dengan sedikit senyuman.

*Mereka menyelesaikan kegiatan masing-masing dan melanjutkan kegiatan yang lain.

Lili mengantar Steve sampai dekat dengan mobilnya.

Steve mencium kening Lili sebelum menaiki mobilnya. Tanpa mempedulikan Reno yang sudah masuk ke dalam. Keseharian yang sudah menjadi kebiasaan*.

"Jagalah dirimu saat pergi. Hubungi aku jika kau membutuhkan sesuatu." Ucap Steve tanpa melepas tangannya yang menyentuh kepala Lili.

"Em....." Ucap Lili dan mengguk kan kepalanya.

"Bye..." Steve melambaikan tangannya.

"Bye bye... " Balas Lili.

Ia kemudian masuk dan menemui Yohan.

Dan menghampiri nya, sedang bercanda dengan Exel. Sebab Exel membuka matanya.

"Wuah.... ayah... dia bangun " Ucap Lili.

"Iya... lihatlah Lili. Dia sangat lucu sekali. Dia bahkan sesekali tersenyum saat aku bercanda dengannya..." Ucap Yohan bahagia.

Lili tersenyum gembira.

"Ayah... aku akan bersiap. Dan mengganti bajuku. Tunggulah aku sebentar..!" Ucap Lili.

"Baiklah. Ayah akan menunggu mu di luar bersama Exel." Jawab Yohan.

"Baik ayah... "

Tak lama kemudian Lili bersiap. Dan mereka berangkat menuju mall.

Sesampainya di mall

Mereka bercanda tawa dan memilihkan beberapa baju untuk Exel. Bahkan Exel sesekali ikut tertawa karena suasana yang nyaman untuknya.

"Ayah... aku akan pergi membeli beberapa alat rumah tangga dan susu " Ucap Lili.

"Baiklah... ayah akan menunggu di food court bersama Exel" Jawab Yohan

"Ayah tidak ikut....? Benarkah tidak apa ayah bersama dengan Exel.?"

"Tenang lah menantuku sayang. Ayah sudah tidak kesepian lagi sekarang." Ucap Yohan bahagia dan melihat ke arah Exel yang ada di kereta dorong. Bahkan Exel memberikan senyum mungil nya sembari memainkan jemarinya yang kecil.

"Dia bahkan sangat bahagia hari ini. Terus tersenyum sedari tadi dan tidak tertidur." Tambah Yohan

"Baiklah ayah... Lili juga akan membeli kebutuhan Exel yang lain. Tolong tunggu Lili sebentar. Bye bye ayah..." Ucap Lili sembari berlalu pergi dan melambaikan tangannya.

Lili berjalan kesana kemari mencari bahan yang di perlukan.

"Ah......." Rintih Lili karena dirinya di tabrak dari belakang oleh seseorang.

Seorang wanita yang kulitnya putih mulus. Dan badannya yang seksi berisi. Rambutnya yang hitam terurai panjang. Tinggi bak model.

Ia kemudian membalikkan badannya.

Lili hanya terpaku terdiam. Melihat wanita di depannya itu.

"Maaf... Nona Lili." Ucap Dona

"Eh....? Anda mengenal saya nona..?" Tanya Lili.

"Dia cantik sekali...." Batin Lili yang masih hanyut dalam kekagumannya.

Dona hanya tersenyum. Kemudian berjalan mendekati Lili.

"Nona Lili Sutomo "

"Perkenalkan saya Dona Agata " Ucap Dona sembari mengangkat tangan kanannya. hendak menjabat tangan Lili.

"Dona ???" Batin Lili merasa tak asing dengan nama itu.

"Oh.... Iya Nona.. Saya Lili Sutomo. Tapi.. bagaimana anda bisa mengenal saya ?" Tanya Lili penasaran. Dan membalas jabatan tangan Dona

"Bagaimana mungkin aku tidak mengenal wanita yang merebut kekasih ku " Ucap Dona menyindir.

"Hah.....?" Lili terkejut hingga melepaskan genggaman tangan Dona dan memundurkan langkah kakinya.

"Apa mangsut Nona... Maaf ... saya tidak mengerti ?" Ucap Lili.

"Aku rasa... mungkin anda tidak tau siapa saya tapi saya tau anda. Itu tidak penting apa maksud saya. Juga tidak penting untuk tau siapa saya. Tapi saya datang untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi milik saya." Ucap Dona.Dan pergi meninggalkan Lili.

Lili hanyut dalam pemikiran nya. Matanya melihat ke arah lantai . kesana kemari kebingungannya.

"Apa yang nona tadi katakan. Apa maksudnya akan mengambil miliknya kembali. Tapi.. Dona... Dona.. Apakah itu kekasih Steve 6 tahun yang lalu. Yang pernah Reno ceritakan padaku ? Apakah mengambil kembali yang dia maksud itu. Adalah mengambil Steve ..?" Batin Lili masih hanyut dalam kebingungannya.

"Kring....kring...kring..."

Suara telpon.

"Ah....." Lili terkejut hingga terlepas dari hanyutan nya. Ia langsung mencari handphone di dalam tasnya.

*(Lili sudah punya handphone...yey)

"Ayah... " Batin Lili.

"Halo ayah...."

"Lili... apakah kau sudah selesai. Apakah kau membutuhkan bantuan ayah...?" Ucap Yohan dari pesawat telponnya.

"Oh... ayah... aku sudah menyelesaikan nya. aku akan segera datang menemui ayah." Jawab Lili.

"Baiklah... ayah tunggu."

Yohan kemudian menutup telponnya.

TEMAN-TEMAN JANGAN LUPA DUKUNG NOVEL INI YA. LIKE DAN FAVORITNYA. SUPAYA AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT BERKARYA. MAKASIH

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!