Visualnya Daddy Jo n mom Dina, di ambil dari mbahnya google 🤪
semoga suka.
Pasar kaget ramai dipenuhi oleh pengunjung yang baru berbelanja,diluar toko yang terletak tak jauh dari pasar.Terlihat ibu-ibu dan anak-anak berdiri,langit disiang hari menjelang sore itu kelihatan akan hujan.Suhu udara mulai terasa dingin dan angin berembus dengan kencang.
Seorang gadis yang berusia sekitar 20an, berjalan menyusuri jalan trotoar dengan mendorong kereta bayi.Dina memandang kearah langit yang mulai mendung, awan hitam berarak membuat langit gelap. Dina memandang kearah kereta bayinya, dipandangnya bayinya. Jason yang kelihatan ngantuk dan lelah, mungkin juga lapar. Mereka dalam perjalanan pulang, setelah menghantar pesanan kue yang dipesan pelanggannya. Selama ini, Dina hidup dari hasil jualan kue hasil buatan tangannya sendiri.
Dina melangkah cepat, tubuh langsingnya dibalut baju yang sederhana. Sedangkan, tubuh jason dibalut dengan jaket yang lumayan bagus walaupun bukan bahan kwalitas yang wow...! tetapi masih layak pakai.
Ketika melewati toko es krim, tiba-tiba. Jason menunjuk kearah toko es krim, Dina tahu, setiap melintasi toko es krim. Pasti Jason minta dibelikan es krim favoritnya.
"Mau..?" tanya Dina, dengan memandang wajah Jason. sambil tersenyum pada jason.
"Ma..mam,"kata Jason, yang baru belajar berkata-kata. Dengan kalimat yang pendek-pendek.
"Oke, tunggu sebentar ya sayang. Mama nggak akan lama..." janjinya, pada Jason yang wajahnya kelihatan cerah karena akan dibelikan es krim favoritnya.
Dina buru buru masuk kedalam toko, setelah menepikan kereta dorong anaknya ditepi pintu. Agar tidak menghalangi orang yang masuk kedalam toko es krim, Dina sudah sering meninggalkan jason didepan toko es krim. Jika Dina ingin membeli es krim favorit Jason dan dia juga kenal dengan pelayan toko es krim tersebut.
Dina buru buru masuk kedalam toko, sehingga tak sengaja menabrak seorang pria yang hendak keluar.
"Maaf..maaf, Tuan," katanya, lalu Dina membantu memungut barang orang yang ditabraknya. Yang jatuh berserakan atas lantai. pria yang ditabraknya cuma meliriknya sekilas lalu pergi meninggalkan Dina.
"Dina.." sapa pelayan toko es krim tersebut pada Dina yang berdiri didepannya.
"Jason pasti minta es krim...?" tanya Rita kepada Dina, yang sudah dikenalnya sejak 2 tahun lalu. Dan juga, Rita sering membeli kue buatan Dina yang katanya, sangat enak.
Dina menganggukkan kepalanya
"Sibuk, Rit...?" tanya Dina.
"Lumayan, walaupun cuaca mau turun hujan. Tetapi, orang orang masih mau beli es krim," kata Rita
"Ini..." Rita menyerahkan kotak es krim favorit Jason kepada Dina, lalu. Dina menyerahkan sejumlah uang dan menunggu kembaliannya.
"Terimakasih," kata Rita, sekalian memberikan uang kembalian kepada Dina. Dan kemudian, Dina buru-buru kembali ketempat jason, walaupun dia sudah sering meninggalkan Jason di luar toko es krim .Tapi masih ada rasa khawatir akan keselamatan Jason.
Setelah tiba di luar, Dina untuk sesaat menatap kosong kearah tempat ia meninggalkan bayinya bersama kereta dorong.
Dia tak melihat ada Jason dan kereta bayinya, Dina melihat sekelilingnya dan juga tidak melihat keberadaan kereta dorong Jason.
Dina berlari kearah jalan raya untuk melihat apakah ada Jason, juga tidak terlihat wujud Jason dan kereta dorong bayinya. Dina kemudian kembali ketempat dia meninggalkan Jason tadi, Dina mulai panik kelihatan dari raut wajahnya.
"oh..tidak...!" Dina mulai menjerit dengan khawatir.
"Jason....!!" teriak Dina, otaknya mulai kalut dan tidak bisa berpikir dengan jernih lagi. Pikirannya mulai berpikir yang tidak-tidak, mengenai nasib sang putra.
Orang-orang yang berlalu lalang, mulai memandang ke arah Dina. Dengan tatapan yang bingung, dan penuh tanda tanya. Mereka penasaran apa yang terjadi pada Dina.
Seorang petugas polisi yang sedang bertugas berpatroli mendatangi Dina yang sedang dikerumuni orang orang.
"Ada apa ini...?" tanya petugas itu pada masyarakat yang berkumpul.
Melihat ada petugas polisi, Dina meraih lengan polisi itu dengan putus asa, Dina mengeluarkan suaranya dengan lirih dan bergetar karena panik menyerangnya.
"Jason..jason..seseorang mengambil Jason ku..!" seru Dina dengan terbata bata.
"Siapa Jason..?" tanya polisi itu pada Dina.
"Bayi..bayiku..!" teriak Dina dengan kencang dan sangat putus asa.
"Dimana anda tinggalkan putra anda nyonya..?" tanya polisi.
"Disini..." Dina menunjukkan ketempat dia meninggalkan bayinya.
"Aku pergi hanya sebentar, untuk membeli es krim," kata Dina dengan suara yang lirih.
Petugas itu lalu pergi untuk bertanya kepada orang orang yang berkerumun, di sekitar lokasi.
"Please pak, tolong lakukan sesuatu.." kepanikan Dina semakin meningkatkan, dia mulai menarik... narik rambutnya. Membuat rambutnya menjadi berantakan, dan wajah Dina basah penuh cucuran air mata😫😓
"Sabar nyonya, saya akan menghubungi kantor. Untuk minta bantuan tambahan,"kata polisi itu tersebut kepada Dina.
Lalu petugas polisi itu menghubungi kantor, untuk menambah pasukan.
"Tolong...!!" seru Dina dengan histeris.
Rita yang baru mengetahui tentang kehilangan Jason, merasa kasihan pada Dina, Rita tahu bagaimana sayangnya Dina kepada anak semata wayangnya itu.
"sabar Dina, kita pasti menemukan jason, " kata Rita yang berusaha untuk menenangkan Dina, walaupun dia tahu bahwa perkataannya itu tak akan mempengaruhi Dina.
"Sabar nyonya, akan datang petugas tambahan untuk membantu mencari anak nyonya," kata polisi itu, berusaha untuk membantu menenangkan Dina.
"kami akan berusaha untuk membantu menemukan anak nyonya," kata polisi itu lagi.
Rita memberikan botol minuman air mineral kepada Dina, tapi Dina menolaknya.
"minum, Din," kata Rita, dan memaksa agar Dina mau minum
"Aku tidak haus Rit," kata Dina, menolak minuman yang diberikan oleh Rita.
"kalau tidak haus, kamu juga harus minum. Din, jangan sampai kamu sakit. Bagaimana mau mencari Jason, jika kamu sakit," kata Rita membujuk Dina dengan sabar.
mendengar perkataan Rita untuk mencari jason, Dina baru mau minum air mineral itu.
"ini,makan roti ini. Biar kamu ada tenaga," kata Rita lagi, sambil memberikan roti kepada Dina. Dina menerima roti pemberian Rita dan mulai memakannya.
"Aku harus kuat, bagaimana jika aku sakit. Siapa yang mencari Jason, Aku tidak bisa berpangku tangan dengan menyerahkan semua ke petugas. Aku harus ikut membantu..." gumam Dina.
"Bagaimana dengan suamimu nyonya..?" tanya polisi tersebut pada Dina
"Mungkin saja, dia mengajak ketempat lain...?"tanya polisi itu pada Dina.
Dina menggelengkan kepala, sambil meremas jemarinya tangannya yang mulai dingin. Dan dadanya mulai berdebar-debar.
Mobil patroli polisi datang,lalu polisi itu turun dari mobil dan berjalan kearah Dina dan polisi tadi,dan polisi itu berbicara kepada polisi pertama.
"kami akan memeriksa cctv dijalan ini," ucap petugas yang baru datang tadi. Polisi itu memandang kearah cctv yang berada didepan toko es krim, dan tepat berada disudut jalan.
Lalu polisi tersebut masuk kedalam toko es krim,tak lama kemudian dia keluar dan menggerutu.
"....****...!" gerutu polisi itu.
"Ada apa...?" tanya rekannya.
"Dua cctv itu tidak berfungsi sudah lama,"kata polisi itu pada rekannya.
Mendengar perkataan polisi itu, tangisan Dina mulai lagi dan mulai histeris. Rita juga semakin khawatir melihat Dina. Dia takut Dina sakit dan jatuh pingsan.
"Apa yang harus kulakukan...!" seru Dina dengan lirih karena suaranya mulai habis karena menangis dari tadi.
"Siapa yang membawa bayiku..," kata Dina dengan suara yang lirih.
"Coba nyonya tanyakan pada suami nyonya..?"kata polisi tersebut.
Muka Dina pucat dan agak ragu ragu untuk menjawab pertanyaan petugas polisi tersebut.
"kami sudah pisah..."kata Dina
"apakah kalian memperebutkan hak asuh..?"tanya polisi itu lagi
"Tidakk..!!"seru Dina dengan berteriak.
"Jason anakku, hanya anak Dina afriyani..." kata Dina lagi.
Polisi itu saling pandang
"Boleh kami tahu dimana alamatnya..?"
"Tidak! aku tidak tahu alamatnya,dia tidak tinggal di indonesia," kata Dina.
"Nyonya, anda harus memberitahukan keberadaan suami anda, agar kami bisa membantu,"kata polisi itu lagi.
"Sudah aku katakan, aku tidak tahu keberadaannya.Setelah kami bercerai aku kembali ke indonesia, dia masih diluar negeri. Mungkin...aku tidak perduli..aku hanya ingin anakku kembali...." kata Dina dengan sedikit marah.
Petugas polisi itu menghela napas, karena tidak berhasil mengetahui keberadaan suami Dina.lalu kedua petugas polisi itu berdiskusi.
Dina berpikir jika ia memberitahukan keberadaan mantan suaminya,kemungkinan mereka akan bertemu kembali.padahal selama tiga tahun ini,ia dan anaknya sudah hidup tenang walaupun hidup dalam keadaan seadanya.ia tak ingin mantan suaminya menganggu kehidupannya bersama anaknya Jason.
**bersambung**\
💋💋💋💋💋
cerita ini hasil imajinasi lebay penulis yang terlalu banyak melihat berita di dumay...🙏🙏....enjoy....
Wajah Dina penuh air mata,ia masih kekeh..untuk tidak memberitahukan sosok ayah dari bayinya.
"kami memerlukan informasi terperinci...nyonya,makanya kami memerlukan nama dan alamatnya..." bujuk petugas itu lagi kepada Dina.
Dina menundukkan kepalanya,dia tak ingin mengingat masa lalunya kembali.
"suamimu,mungkin bisa jadi mengambil putramu nyonya..." ucap polisi itu lagi.
Dina mengangkatkan kepalanya dan dengan menebarkan senyuman sinis dibibirnya dia berujar.
"itu tidak mungkin..."kata Dina sambil menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"itu bisa saja terjadi nyonya.." kata polisi tersebut.
"tidak.....!! ..pasti tidak..." ucap Dina lagi dengan keras.
"semua bisa aja nyonya ,karena banyak kasus.Kedua orang tua memperebutkan hak asus anak..." ujar polisi itu lagi.
"kami ingin membantumu nyonya.." ucap petugas yang lain lagi.
"bagaimana kami bisa membantumu,jika nyonya membatasi informasi yang kami butuhkan..." ucap petugas polisi itu lagi.
suasana hening sejenak,hanya terdengar suara tangisan Dina dengan pilu.
"bagaimana kalau kita kerumah anda..nyonya..mana tahu ada orang iseng..dengan membawa putramu pulang...'kata petugas itu.
mendengar ucapan polisi itu membuat Dina mengharapkan ada setitik harapan bahwa anaknya berada dirumah baik baik saja.
kemudian petugas itu mengajak Dina naik mobil patroli,lalu mobil itu melaju dengan pelan membawa Dina yang harap harap cemas agar apa yang polisi itu ucapkan terjadi.
dalam perjalanan Dina berdoa agar ketika tiba dirumah nanti dia dapat melihat wujud anaknya dengan senyuman dan celotehannya yang membuat hati Dina selama ini damai dalam menjalanin kehidupannya.
ketika sampai didepan rumahnya.dengan tak sabar Dina buru buru meloncat keluar mobil,walaupun mobil belum berhenti dengan sempurna.
kemudian Dina berlari kearah pintu rumahnya dan membuka pintu sambil menyebut nama anaknya.tapi dia hanya disambut suasana yang hening tampa terdengar suara Jason anaknya,Dina terduduk di lantai dengan lemas,setitik harapan tadi lenyap tak berbekas.
kemudian dina bangkit dan berjalan menuju kearah rumah tetangganya.
" Mbak Yanti.....mbak..." Dina mengetuk pintu rumah tetangganya.
Tak lama Dina mengetuk pintu,kemudian pintu itu terbuka.Muncul seraut wajah seorang wanita,ketika dia membuka pintu rumahnya dia terkejut melihat Dina datang bersama petugas polisi.
"Dina....apa yang terjadi...?" tanya mbak Yanti pada Dina
" Jason...Jason hilang...mbak..."kata Dina dengan suara yang lirih.
"Apa.....!!" seru Dina dengan terkejut.
Yanti langsung memeluk Dina,dan Dina menangis lagi dengan tersedu sedu.
"Siapa yang melakukan ini...Din...?"tanya Yanti lagi.
Dina menggelengkan kepalanya sembari menangis di bahu Yanti.
kemudian petugas polisi tersebut memangggil Yanti,polisi tersebut menanyakan sesuatu kepada Yanti dan menulis apa yang ditanyakannya.
Dina tak tahu apa yang ditanyakan petugas itu pada Yanti.
Tapi dia mengharapkan agar petugas itu tidak menanyakan keberadaan mantan suaminya pada mba Yanti.
Dina juga tahu bahwa mba Yanti juga tak mengetahui dan mengenal sosok dari ayah Jason,mantan suaminya.
walaupun ia menceritakan masa lalunya pada mba Yanti tapi dia tak menceritakan sosok suaminya.
Sering kali juga mba Yanti menganjurkannya untuk menghubungi mantan suaminya,tapi Dina menolak saran mbak Yanti.
Ia tak ingin ada hubungan apapun dengan suaminya itu.
petugas polisi dan mba Yanti kembali ke tempat Dina berada.
"Jason pasti akan kita ketemukan," ujar Yanti,untuk menenangkan Dina
Dina menganggukkan kepalanya,sambil mengusap butiran air mata yang terus berderai
Yanti dan Dika sepasang suami istri yang menolong Dina selama ini.mereka belum mempunyai anak,sehingga mereka sangat menyayangi Jason.setiap hari tetangganya itu suka membantu menjaga Jason,jika Dina sibuk dengan pesanan kuenya.
"kami akan menemukan putramu..nyonya..jangan khawatir,anakmu akan baik baik saja..." ucap polisi itu.
"Nyonya...lebih bagus lagi,jika kami dapat tahu keberadaan suami nyonya...,itu akan membuat penyelidikan akan semakin mudah.." ucap polisi satunya.
Dina tak menjawab,ia bimbang apa yang harus harus dilakukan.
bersambung
enjoy....my friends....
Sedangkan dibelahan benua lain,seorang pria sedang menerima telepon dari seseorang.
"Lakukan seperti yang aku perintahkan.."ucapnya kepada orang diseberang telepon.
"Aku tidak mau ada kesalahan sekecil apapun..."ujar pria itu dengan suara yang sinis dan datar.
"Oke...malam ini aku akan sampai.."ucap pria itu lagi,lalu dia menutup sambungan telepon tersebut.
Kemudian ia meraih bingkai foto yang terdapat di atas meja kerjanya, dan diusapnya foto yang pegangnya itu. Lalu bergumam.
"Akhirnya..! aku menemukanmu, setelah hampir tiga tahun kau pergi dariku Dina.Tak akan kubiarkan kau pergi lagi, kau hanya milikku...." gumam orang tersebut.
Dia adalah Johandy Dirgantara, suami dari Dina Afriyani. Dia seorang pengusaha muda yang sukses, perusahaannya ada dimana-mana. Tapi, rumah tangganya tidak sukses. Seperti dia mengelola usahanya.
Lamunannya terputus, ketika terdengar suara ketukan di pintu ruang kerjanya.
"Masuk..." perintahnya dengan suara yang dingin dan datar.
kemudian pintu terbuka, dan muncul sesosok pria dengan tergesa-gesa.
"Boss, semua sudah diatur. Jam 7 kita sudah bisa berangkat,"ucap pria itu.
"Oke...Badi, kita akan ke Indonesia," kata Johandy pada Badi, orang kepercayaannya dan tangan kanannya juga.
Orang yang sebut Badi tersebut, adalah asisten dari Johandy dirgantara. Dan, Badi juga merasa bahagia. Karena ia tahu, bagaimana terpuruknya Boss-nya. Ketika Dina meninggalkannya dulu.
Badi mengharapkan, julukan Boss-nya sekarang. Pria berdarah dingin, yang kejam. Bisa kembali seperti dahulu, ketika Dina masih disampingnya. Boss yang friendly dengan para karyawannya.
Dahulu Johandy terkenal dengan keramahannya dan kebaikannya, tapi tiba tiba-tiba itu berubah 180 derajat. Pria yang baik berubah, menjadi pria tak tersentuh dan kasar.
Oke...kita kembali ke cerita Dina di indonesia, yang masih berkutat tentang hilangnya Jason.
Petugas polisi itu lalu mengajak Dina untuk kekantor polisi.
"Nyonya, ayo kita kekantor.Agar kita dapat mencatat laporan dan melakukan penyelidikan," ujar petugas tersebut pada Dina.
"Bolehkah, aku ikut bersamanya..?" tanya Yanti kepada petugas itu.
"Lebih bagus agar nyonya tetap disini," ucap polisi pada Yanti.
"Tapi, Dina membutuhkan seorang teman," ujar Yanti, sembari mengusap punggung Dina dengan penuh kasih sayang. karena dia telah menganggap Dina sebagai adiknya.
"kami akan menjaganya, kami butuh anda disini. Mana tahu ada orang mengantarkan Jason ke rumah, atau mungkin saja ada orang menelepon ke rumah.." kata polisi tersebut kepada Yanti.
"Tidak, apa-apa Mbak,"ucap Dina
"Tolong mba, mungkin ada yang menemukan Jason..." harapan Dina, ada yang menemukan Jason dan mengantarkannya ke rumah.
"Baiklah, hati-hati Dina," kata Yanti sambil memeluk Dina.
"Terimakasih...." ucap Dina kepada Mbak Yanti kembali, sambil berpelukan.
Tak lama kemudian, mobil patroli itu melaju dengan pelan meninggalkan halaman rumah. Diiringi dengan tatapan mata Yanti, yang terlihat sedih.
Dalam perjalanan menuju kantor polisi, Dina mengarahkan pandangannya kearah luar kaca mobil, ia melihat lampu lampu taman kota sudah menyala, menandakan hari sudah malam.
Sudah 4 jam ia tak bersama Jason, ia mengharapkan Jason dalam keadaan baik-baik saja.
Setelah tiba di kantor polisi, polisi membawa Dina turun. Dan berjalan masuk kedalam kantor polisi.
kemudian petugas polisi itu membawa Dina kedalam satu ruangan dan menyuruh Dina untuk duduk.
Lalu datang seorang petugas polisi wanita, membawa secangkir teh hangat dan memberikannya pada Dina.
"Minum nyonya, kau membutuhkannya. Ini mungkin akan jadi malam yang panjang," ucap polisi wanita tersebut.
Tak lama kemudian, petugas yang tadi membawa Dina datang kembali. Dengan seorang petugas yang baru di lihat Dina.
"Oke..nyonya, mari kita mulai. Agar kita dapat secepatnya menemukan putra anda nyonya,"ucap polisi tersebut.
"Aku khawatir..."bisik Dina dengan suara yang lirih.
"Makanya, jangan ada yang ditutup-tutupi. Dan, tolong kerjasamanya.."ucap polisi tu lagi pada Dina.
"kami perlu tahu keberadaan suami nyonya...?" tanya petugas polisi itu lagi, sembari menatap Dina dengan intens.
"Nyonya, bisa kan membantu kami untuk menemukan putra anda..?" tanya polisi itu lagi.
"Tentu saja, aku ingin anakku cepat ketemu," ucap Dina.
"Di mana nyonya tinggal, sebelum tinggal dikota ini.? tanya petugas itu.
Dina menundukkan kepalanya, ia belum menjawab pertanyaan petugas tersebut.
"Informasi ini mungkin saja bisa dapat membantu untuk menemukan putra anda nyonya, mungkin saja orang dari masa lalu mengambil putra anda,." ujar petugas itu lagi, sambil menatap Dina.
**bersambung dulu ya friends
jangan lupa like n vote dong...n tinggalkan jejak dong...
salam sayang😘😘😘**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!