NovelToon NovelToon

MUNGKINKAH KAU JODOHKU

BAB 1 Pengenalan Tokoh

Andini Cahaya Putri

Gadis cantik yang baru lulus sekolah tingkat pertama dan sekarang bersekolah di salah satu sekolah SMA swasta di Jakarta. Andini adalah anak kedua dari tiga bersaudara, dia memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Raditya Putra Hakiki dan adik perempuan yang bernama Siska Cahaya Putri. Kakaknya berkuliah di salah satu Universitas Negeri di Jakarta, sedangkan sang adik bersekolah di salah satu sekolah SMP Negeri di Bogor.

Adik Andini tinggal bersama nenek dan kakeknya yang berada di Bogor karena mereka hanya tinggal berdua. Kakaknya Raditya termasuk anak yang pintar di kampusnya. Dia mendapatkan beasiswa sampai lulus nanti.

Andini sendiri memiliki 3 orang sahabat yang bernama Meli, Bela dan Yani. Mereka bersahabat dari sekolah dasar hingga sekarang. Itulah mengapa Andini ingin bersekolah di sekolah swasta tersebut, karena semua sahabatnya mendaftar sekolah disana. Padahal untuk masuk ke sekolah SMA Negeri pun Andini mampu dengan nilai-nilainya yang boleh di bilang lumayan bagus.

Reza Wahyu Permana

Pria tampan yang bersekolah di salah satu sekolah SMA swasta di Jakarta. Reza adalah ketua OSIS di sekolah tersebut. Dia sekarang duduk di bangku kelas 11 IPA. Reza terkenal sebagai ketua OSIS yang cuek, dingin, tegas dan disiplin. Pemuda itu memiliki 2 orang sahabat baik yang bernama Dika dan Fahmi, mereka bersahabat dari jaman sekolah TK hingga kini.

Reza dan Dika berada satu kelas yaitu di kelas 11 IPA 2, sedangkan Fahmi di kelas 11 IPS 1. Biarpun mereka tidak satu kelas, setiap berangkat sekolah, istirahat bahkan pulang mereka selalu bersama, kecuali jika ada kegiatan masing-masing.

Dika adalah ketua tim Basket di sekolahnya, sedangkan Fahmi adalah anggota tim Paskibraka dan Reza sendiri sebagai ketua OSIS. Dia tidak mengikuti eskul seperti sahabatnya karena kesibukan sebagai ketua OSIS yang tidak pernah ada habisnya, contohnya hari ini sampai dengan seminggu kedepan, karena hari ini adalah hari pertama anak-anak sekolah menengah pertama masuk ke sekolah menengah tingkat atas.

"Reza, mau kemana kamu?" tanya Dika saat melihat sahabatnya itu keluar dari kelas.

"Mau melihat ke lapangan, sudah pada siap atau belum buat MOS hari in, takut ada yang kurang dan belum rapih," jawab Reza sambil berjalan keluar kelasnya.

"Oh kirain mau kemana, aku ikut dong bosen juga sendiri di kelas mana anak-anak belom pada dateng," keluh Kamu sih jalannya pagi sekali hari ini sampai si Dika.

"Fahmi aja jadi berangkat belakangan," tambah Dika.

Mereka berjalan melewati lorong-lorong kelas yang masih nampak sepi karena jam baru menunjukkan pukul 06.00 WIB. Hanya ada beberapa siswa-siswi yang berlalu lalang karena mereka bagian dari anggota OSIS.

"Fahmi belum datang ya Za?" tanya Dika pada saat melewati ruang kelas sahabatnya itu.

"Belum kayaknya, liat aja sendiri kelasnya masih sepi," jawab Reza sambil berlalu meninggalkan sahabatnya itu.

Sambil berjalan ke lapangan Reza dan Dika tidak henti-hentinya bercerita tentang kegiatan masing-masing, mulai dari eskul sampai masalah percintaan yang selalu jadi bahan ejekan oleh sahabatnya itu.

Siapa yang akan menyangka jika Reza yang terkenal tampan dan baik itu masih betah menjomblo, sedangkan Dika dan Fahmi sudah memiliki seorang kekasih. Walau dibilang cinta monyet tapi mereka tidak pernah melakukan yang tidak pantas untuk ditiru.

BAB 2 MOS part I

kring kring kring kring

Terdengar suara alarm jam yang menunjukkan pukul 05.00 pagi, Andini yang mendengar alarmnya berbunyi bergegas bangun dan langsung mematikan alarm tersebut. Dia langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk segera membersihkan diri, setelah selesai mandi dia langsung memakai seragam sekolahnya dan sedikit berias diri di meja rias kamarnya. Setelah semuanya dirasa beres, Andini segera turun ke lantai bawah untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

"Assalamualaikum, selamat pagi Ayah, selamat pagi Ibu," ucap Andini saat memasuki ruang makan. Di sana sudah terlihat ada Ayah, Ibu dan kakaknya.

"Kakak tidak disapa nih De?" keluh Raditya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Eh aku lupa, assalamualaikum selamat pagi Kakakku yang ganteng," tambah Andini dengan senyum cerianya.

"Waalaikumsalam, pagi juga Andini sayang," jawab mereka bersamaan.

"Ayo nak sarapan dulu, ini hari pertama kamu masuk sekolahkan?" tanya Ayah yang sudah duduk lebih dulu di meja makan.

"Iya Yah," jawab Andini yang sambil menyendok nasi goreng sebagai menu sarapannya. "Kak, anterin aku ke sekolah yah. Nanti pulangnya bareng sama temen-temenku kok," sambung Andini sambil merayu Raditya di sela-sela sarapan paginya.

"Iya sudah cepat habiskan sarapannya dulu, Kakak ada kelas pagi hari ini kalau telat bisa bahaya dosen Kakak galak banget soalnya," kekeh Raditya sambil membayangkan wajah dosennya ketika marah.

"Siap Kakakku yang ganteng, ini juga sudah selesai," ucap Andini sambil meminum susu yang dibuatkan oleh Ibunya.

Setelah menyelesaikan sarapannya mereka berdua pamit kepada Ayah dan Ibu untuk menuju ke kampus dan sekolah masing-masing, perjalanan ke kampus Raditya dan sekolah Andini adalah satu arah sehingga tidak menyulitkan dan membuang waktu Raditya untuk berputar arah.

Sesampainya di gerbang sekolah, Andini bergegas turun dari mobil Kakaknya dan langsung masuk ke dalam sekolah. Sebelum masuk ke dalam sekolah, gadis itu tidak lupa pamit kepada sang Kakak terlebih dahulu.

"Terima kasih ya Kak, aku masuk dulu ke dalam. Assalamualaikum," ucap Andini seraya mencium punggung tangan Kakaknya.

"Iya sama-sama, waalaikumsalam. Belajar yang benar dan nanti pulang sekolah jangan main," pesan Raditya kepada Andini.

"Iya Kak," jawab Andini seraya meninggalkan Raditya yang sedang menatapnya dari depan gerbang sekolah sampai bayangan sang Adik menghilang, barulah dia melanjutkan perjalanannya menuju kampus tempat menuntut ilmu.

Andini berjalan melewati lorong-lorong kelas yang sudah nampak banyak siswa dan siswi yang sudah hadir di dalamnya, dia berjalan ke arah mading untuk melihat dimana kelasnya berada. Setelah mengetahui keberadaannya di kelas berapa, dia mencari kelas tersebut sambil melihat-lihat nama kelas yang terpajang di atas pintu. Sesampainya di kelas yang di tuju dia langsung mencari tempat duduk yang masih kosong, tak lama Meli, Bela dan Yani menghampiri Andini yang sedang duduk di bangkunya sambil membaca buku cerita kesukaannya.

"Din kok udah sampe tidak kabarin sih?" tukas Meli sambil menatap sahabatnya itu.

"Iya, iya maaf. Aku lupa, tadi aku pikir kalian belum pada sampai," sanggah Andini sambil tersenyum.

"Mending sekarang kita ke lapangan saja yuk, tuh anak-anak yang lain juga sudah pada baris," ajak Bela kepada para sahabatnya yang masih asik mengobrol di dalam kelas. Dan mereka semua berlalu meninggalkan kelasnya menuju lapangan, karena sebentar lagi akan dimulai pembukaan acara di sekolah baru mereka.

Mohon maaf jika ada penulisan atau kata-kata yang kurang di pahami atau kurang jelas maksudnya, karena saya masih tahap belajar. Semoga kalian suka dengan karya tulisan yang saya buat, dan saya minta saran, kritik dan komentar nya ya jangan lupa likenya juga, terima kasih.

BAB 3 MOS Part II

Semua murid-murid SMA Pertiwi berbaris di lapangan, mereka berbaris sesuai dengan kelas masing-masing. Andini, Meli, Bela dan Yani mereka memilih berbaris di barisan paling belakang. Tampak di depan podium Bapak kepala sekolah sedang memberikan sambutan dan ucapan selamat datang kepada siswa dan siswi baru di sekolah tersebut.

"Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak semua," sapa Bapak kepala sekolah.

"Waalaikumsalam, selamat pagi Pak," jawab murid-murid serempak.

"Selamat datang para siswa dan siswi baru di SMA Pertiwi," ucap Bapak kepala sekolah. Bapak kepala sekolah memberikan sambutan serta menjelaskan visi dan misi dari sekolah tersebut, seluruh murid mendengarkan dengan seksama.

"Selamat bergabung menjadi keluarga di SMA Pertiwi, di mohon untuk semua siswa dan siswi SMA Pertiwi mematuhi peraturan yang berlaku," ucap Bapak kepala sekolah di akhir pidatonya dan sekarang giliran ketua OSIS dari SMA tersebut untuk memberikan sambutan serta membuka acara MOS yang akan dimulai hari ini.

"Assalamualaikum, selamat pagi semuanya," sapa Reza.

"Waalaikumsalam, selamat pagi juga Kak," jawab mereka serempak.

"Perkenalkan nama saya Reza Wahyu Permana, saya adalah ketua OSIS di SMA Pertiwi," sambung Reza seraya memperkenalkan diri.

Semua murid-murid mendengarkan apa yang diucapkan oleh Reza, tak banyak juga yang berbisik memuji ketampanan Reza terkecuali Andini, gadis itu mengeluh ucapan yang di sampaikan oleh Reza terlalu lama menurutnya.

"Lama banget sih sambutan tuh ketua OSIS, tidak tahu apa kaki aku sudah pegal banget ini," keluh Andini sambil mengguncang kakinya yang terasa pegal.

"Sabar dulu sebentar, nanti juga selesai. Dia kan lagi menjelaskan tentang tata tertib sekolah sama buat persiapan MOS besok," jelas Bela sambil terus mendengarkan apa yang dijelaskan oleh Reza di depan.

Setelah upacara selesai murid-murid di persilakan menuju ke kelas masing-masing. Andini pamit kepada teman-temannya untuk pergi kekamar mandi sebentar dan saat keluar dari kamar mandi Andini tidak sengaja bertabrakan dengan Reza hingga Reza terjatuh di lantai.

"Maaf Kak, saya minta maaf ... Saya tidak sengaja," ucap Andini sambil mengatupkan kedua tangannya untuk meminta maaf.

"Gimana sih, kamu tidak lihat apa kalau lagi jalan?" tanya Reza ketus seraya bangun dari duduknya karena terjatuh saat bertabrakan dengan Andini.

"Maaf Kak, saya betul-betul tidak melihat Kakak," mohon Andini.

"Cih, ternyata anak baru," ketus Reza saat melihat seragam yang dikenakan oleh Andini adalah seragam dari salah satu sekolah tingkat pertama Negeri.

"Sekali lagi saya minta maaf Kak, maaf saya izin kekelas dulu Kak. Permisi," izin Andini sopan seraya meninggalkan Reza.

Reza terus memperhatikan Andini yang berlalu meninggalkannya sampai bayangan Andini tak terlihat lagi.

"Lama sekali ke kamar mandi saja?" tanya Meli seraya duduk disebelah bangku Andini

"Iya tadi ada insiden sedikit pas aku keluar dari kamar mandi," singkat Andini lesu

"Memang ada insiden apa?" tanya Meli penasaran.

"Adalah pokoknya, males bahasnya. Oh iya nanti pulang sekolah kita belanja buat di bawa besok yuk," ajak Andini yang mengalihkan pertanyaan dari sahabatnya itu.

"Ayo, nanti pulang sekolah kita langsung berangkat saja ya, kita ajak Bela dan Yani juga. Asik kita jalan-jalan ke mall," seru Meli antusias.

"Giliran jalan-jalan aja senang banget," cetus Andini sambil pura-pura kesal kepada sahabatnya itu, Meli yang melihat hanya bisa tersenyum dan tertawa mendengar apa yang diucapkan oleh Andini.

Pada saat bersamaan beberapa anggota OSIS memasuki kelas Andini, mereka membagikan tugas untuk semua murid yang ada di kelas itu. Andini yang kala itu sedang mengambil buku didalam tasnya terkejut saat melihat Reza juga ikut masuk kedalam kelasnya.

"Aduh kenapa dia juga masuk ke sini sih?" tanya batin Andini.

Reza yang saat memasuki kelas itu langsung mengedarkan penglihatannya dan menangkap sosok yang sempat membuatnya kesal. Reza terus memperhatikan Andini sambil tersenyum penuh arti.

"Ketemu lagi kita," ucap Reza dalam hati.

Satu persatu murid-murid di kelas Andini memperkenalkan diri mereka masing-masing. Saat tiba giliran Andini memperkenalkan dirinya, dia diminta untuk memperkenalkan dirinya didepan kelas tidak seperti teman-temannya yang lain menyebutkan namanya di bangku mereka.

""Kesini kamu, coba perkenalkan diri kamu di sini," suruh Reza sambil menunjuk ruang kosong disebelah kanan agar Andini berdiri di sampingnya.

Dengan bermalas-malasan akhirnya Andini berada di samping kanan Reza.

"Cepat sebutkan nama kamu dan asal sekolah kamu?" tanya Mirna salah satu anggota OSIS yang ikut masuk ke kelas Andini bersama Reza dan Doni.

"Hay teman-teman nama saya Andini Cahaya Putri, biasa di panggil Andini. Sekolah asal saya SMPN 31 Jakarta," ucap Andini memperkenalkan diri didepan teman-teman satu kelasnya.

Reza hanya memperhatikan ketika Andini memperkenalkan dirinya, dia mendengarkan dengan senyum yang mengembang.

"Cantik juga," batin Reza.

"Okeh, Kamu boleh duduk lagi," suruh Doni sopan.

Setelah semuanya memperkenalkan dirinya masing-masing para senior mengadakan games, games tersebut dibagi menjadi 3 kelompok dan setiap kelompok di pimpin oleh satu senior. Anggota kelompok dipilih langsung oleh senior dan Reza memasukkan nama Andini kedalam kelompoknya.

Jangan lupa like dan komentarnya ya, ditunggu juga votenya semoga suka dengan karyaku, terima kasih.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!