Riana adalah anak dari seorang pengusaha yang lumayan sukses. Ia menamati kuliah nya di bidang ekonomi beberapa bulan yang lalu. Namun sayang ya, bisnis papa Riana hancur karna mama yang masuk rumah sakit.

Penyakit mama Riana tidak di ketahui apa, namun penyakit itu langka dan perlu banyak biaya untuk mengobati mama.

Bisnis papa yang hancur karna papa sibuk dengan mengurus mama yang bulak balik masuk rumah sakit. Sedang kan Riana, ia tidak tahu harus kerja apa. Karna setiap lamaran yang ia berikan di perusahaan selalu saja di tolak.

Papa Riana yang bernama Raditia itu pun, harus meminjam uang untuk membantu keuangan perusahaan nya. Namun, bunga yang ia dapat kan lumayan besar. Karna itu perusahaan yang sangat besar.

Tapi, mau tidak mau. Papa tetap saja meminjam uang di perusahaan Gemilang corporation. Perusahaan yang bukan hanya terkenal di negara ini. Melain kan terkenal di seluruh Asia.

Namun, pemilik perusahaan itu adalah seorang duda anak dua. Istri nya meninggal sejak kecelakaan bersama putra mereka. Putra mereka selamat, namun harus hidup dalam kecacatan. Ia hanya bisa berjalan dengan kursi roda nya saja.

Kata nya, anak yang cacat itu adalah anak kedua dari pemilik perusahan itu. Sedang kan anak pertama nya terkenal sangat dingin dan tidak banyak bicara. Namun, ia adalah orang yang paling tampan.

Pemilik perusahaan itu bernama Herman Perwira Wijaya. Sedang kan anak pertama mereka bernama Andika Wijaya dan anak kedua bernama Aditia Wijaya.

Itu lah sedikit cerita tentang keluarga yang memiliki perusahaan tempat papa Riana meminjam uang.

Sedang kan Riana sendiri adalah anak tunggal dari Raditia dan Mayang. Riana yang biasa di panggil Ria ini anak yang lemah lembut dan tidak suka kasar pada siapa pun. Ia adalah anak yang sangat mementing kan keluarga nya. Bagi Ria mama dan papa nya adalah orang nomer satu untuk nya.

Saat mama terus saja masuk rumah sakit, Ria berusaha membantu papa dengan merawat mama dan membantu mencari kan dana untuk mama. Walau pun terkadang, lebih banyak usaha dari pada hasil nya. Namun, itu tetap saja ada hasil dari kerja kerasa nya.

Ia sarjana ekonomi, namun sangat sulit bagi nya untuk mencari pekerjaan. Apa lagi saat ini, perusahaan papa nya sedang di ambang kehancuran. Ntah apa penyebab nya, perusahaan papa Ria sangat sukar dalam bersaing.

Karna perusahaan papa yang di ambang kehancuran. Di tambah mama Ria yang sakit-sakitan. Rasa nya sudah lengkap apa yang menjadi penderitaan Riana.

Satu lagi, pacar Riana juga memutus kan hubungan nya dengan Riana. Tanpa alasan yang jelas, pacar Riana yang bernama Dodi itu memutus kan hubungan mereka.

Namun, hal itu tidak jadi masalah buat Riana. Ria malahan bersyukur karna telah tahu bagai mana sifat asli Dodi. Yang awal nya baik sekarang malah berubah karna keluarga Riana dalam masalah.

Tidak ada yang harus Ria sesal kan dari hubungan nya dengan Dodi yang tiba-tiba saja berakhir. Karna selama ini, hubungan mereka juga hampir musnah karna ulah Dodi yang mata keranjang. Tidak bisa melihat gadis yang cantik sedikit. Langsung berubah haluan dan tidak ingat jalan pulang.

Karna Ria adalah wanita yang lumayan penyabar. Maka hubungan nya jadi lumayan lama. Riana selalu memaaf kan sifat Dodi yang terkenal buaya darat itu.

Bersambung....

Ini adalah visual nya Riana ya teman-teman. Gadis yang punya tingkat kesabaran yang lumayan tinggi. Gadis yang lemah lembut dan baik hati.

ini adalah visual nya Andika Wijaya. Anak pertama dari pemilik perusahan terkemuka di Asia.

yang ini adalah visual Aditia Wijaya. Anak kedua dari pemilik Gemilang corporatiaon. Adik kandung nya Andika, kalau mirip itu wajah kan teman-teman. Ia adalah saudara, iya gak.

ini adalah visual Dodi, orang yang sudah jadi mantan nya Riana.

dan yang ini nama nya adalah Monika Anjani. Kalian akan tahu siapa dia nanti nya. Aku tidak bisa mengata kan nya saat ini ya.

Visual adalah pemanis saja ya teman-teman. Hanya membantu kita untuk berimajinasi. Iya gak???

Aku harap, semua nya akan sesuai dengan apa yang aku gambar kan. Bagai mana orang nya dan sifat mereka. Aku rasa ini aja, terima kasih banyak. Dan ayo terus ikuti cerita nya.

Hidup itu gak selama nya di atas dan gak juga selama nya di bawah. Kehidupan itu bagai kan roda yang terus saja berputar.

***

Riana sedang menemani mama nya duduk di taman. Mama nya harus memakai kursi roda karna tidak kuat untuk berjalan lagi. Penyakit mama bagai kan tidak ada obat nya. Hanya bisa pasrah dan berharap jika suatu saat nanti, akan datang keajaiban pada mama.

"Ria, kamu kan sudah dewasa nak. Mama ingin sekali melihat kamu menikah. Sebelum mama pergi, kamu harus sudah ada yang menjaga ya nak." kata mama.

Hati Riana selalu sakit, saat mama mengata kan hal itu. Bukan sekali mama mengata kan hal itu pasa nya. Hampir berpuluh kali sudah mama ucap kan hal itu pada nya.

"Ma, aku belum punya calon untuk di jadi kan suami. Mama kan tahu, aku dan Dodi udah putus ma." kata Riana dengan lembut memberi penjelasan pada mama.

"Sayang, mama tidak bisa melihat kamu jadi gadis tua nak. Lagian, mama ingin melihat kamu menikah Ria. Umur kamu kan udah 24 tahun." kata mama.

"Mama sayang, 24 tahun itu kan masih muda ma. Masih lama lagi bisa menjadi gadis, lagian gak ada yang jagain mama nanti." kata Riana.

"Ria, mama gak tahu sampai kapan mama masih di sini. Kamu kan tahu bagai mana keadaan mama nak." kata mama.

"Iya mama doa kan saja kalau Ria cepat nikah ya ma." kata Riana pada akhir nya.

Ia tak ingin melawan mama, lagian apa yang bisa ia laku kan. Tidak ada calon suami bagai mana mau menikah saja tiba-tiba.

Saat mereka masih berada di taman, datang dua orang yang menakut kan. Berpakaian serba hitam dan berkaca mata hitam. Terlihat sebagai pengawal dua orang laki-laki itu.

"Ma, kayak nya ada tamu yang datang kerumah kita deh ma. Siapa mereka ya, kok gaya nya aneh banget." kata Riana yang pertama kali melihat dua lelaki itu.

"Gak tahu sayang, lebih baik kamu tanya dulu. Siapa tahu mereka memang lagi bertamu kerumah kita." kata mama.

"Apa itu bukan orang jahat ma, bagai mana kalau mereka itu orang yang sedang menyamar dan berniat jahat pada kita." kata Riana.

"Sayang, jangan berfikiran buruk dulu pada orang lain. Gak baik kamu menilai orang dari luar nya saja." kata mama.

"Iya ma, maaf kan Riana. Ria akan melihat dan bertanya ya ma." kata Ria.

Riana pun berjalan mendekati pintu rumah nya. Orang itu terlihat menakut kan, namun ia berusaha santai dan tidak memperlihat kan kalau ia sedang takut.

"Maaf ya mas, kalian sedang mencari siapa dan ada perlu apa ya." kata Riana dengan hati-hati.

"Di mana Raditia, kami ingin bertemu dengan nya sekarang juga." kata salah satu dari lelaki yang menakut kan itu.

"Papa saya sedang tidak ada di rumah, papa sedang berada di kantor nya. Ada perlu apa sama papa saya." kata Riana.

"Oh, ternyata Raditia punya anak gadis yang lumayan cantik ya." kata satu yang lain.

"Kami ada perlu dengan Raditia, kami harap ia ada di rumah jam delapan nanti malam. Dan jangan coba-coba kabur dari kami." kata satu yang lain.

"Kalian siapa sih, kenapa mencari papa saya." kata Riana tak mengerti.

"Sudah lah gadis manis, bukan urusan mu apa perlu kami. Bilang saja nanti malam hari ada di rumah." kata mereka sambil beranjak pergi.