Seorang Pria yang sedang berjalan di tepi jalan yang sepi nan gelap. Tidak sengaja ia melihat gadis remaja yang mengumpul sampah di tengah malam itu.
Pria itu pun tersintak melihat gadis cantik itu, rencananya ia akan menjadikan gadis itu jadi korbannya. Melihat gadis itu sedang berjuang mencari uang, pria itu pun mempendam niatnya.
Ya pria itu Federico, pria pendiam, dengan merahasiakan identitasnya sampai di nilai oleh semua orang, pria misterius.
Federico pun mengikuti jalan gadis malang itu dengan diam-diam. Federico mengikutinya sampai di rumah gadis itu.
Sampai di rumah gadis malang itu, Federico terharu. Melihat rumah yang tidak layak lagi di huni, Federico pun ingin membantu gadis itu.
'Hmmm apakah orang tuanya tidak memiliki pekerjaan? sampai gadis ini bekerja mencari sampah? orang tua macam apa dia?' gumam Federico dalam hati.
Federico pun langsung pergi pulang.
...***...
Pagi....
Federico kembali datang ke rumah gadis malang itu, Federico bersembunyi untuk mencari informasi tetang gadis malang itu.
Di posisi gadis cantik....
"Ayah lebih baik istirahat saja! biar aku saja yang kerja.... Ayah sama ibu kan lagi sakit! nanti sakitnya kambuh!" ucap gadis itu kepada ayahnya.
"Ayah tidak apa-apa kok! ayah kasihan sama kamu kerja sendirian, sekolah saja kamu tidak, karena faktor keuangan kita sangat kurang! jadi kamu tetap fokus sekolah... Capaikan cita-citamu! biar ayah saja yang mencari uang!" jawab ayahnya.
Dari kejahuan Federico masih menguping dan mengintip pembicaraan dia.
"Ayah tetap istirahat ya! aku mohon... Aku tetap sekolah sambil jualan...!" Ujar gadis itu sambil menangis.
"Yasudah kalau itu kemauan kamu! maafkan ayah sekali kalau selalu menyusahin kamu!" jawab ayahnya.
"Tidak kok yah... Alesya mau berangkat sekolah dulu ya!" ucap gadis itu.
Dari kejahuan Federico masih menyimak percakapan mereka. Saat gadis yang bernama Alesya pun pergi, Federico pun pulang.
...***...
Di rumah Federico...
'Hmmm berarti nama wanita itu Alesya, terus orang tua nya memiliki penyakit! hmmm wajar saja jika dia berkerja!' gumam Federico sambil meminum secangkir kopi hangat.
"Aku akan menikahinya dan membuat keluarga itu bahagia!" ucap Federico berbicara sendiri.
...***...
Siang hari...
Alesya pun baru pulang dari sekolah, Alesya pulang dengan membawa dagangannya yang habis laku. Alesya pun membuka pintu rumah, ternyata di dalam rumahnya ada pria dan ayahnya duduk di lantai menunggu kehadiran Alesya.
Siapa lagi kalau bukan Federico yang menunggu kehadirannya. Alesya pun bingung sambil menatap ke arah Federico.
"Hmmm kebetulan kamu sudah pulang, bicara dulu dengan Tuan Federico..." Ucap ayahnya lalu pergi ke dalam.
Alesya pun duduk berhadapan dengan Federico. "Ada apa tuan? apa bisa saya bantu?" tanya Alesya dengan sopan.
"Perkenalkan saya Albert Dennis Federico... Kehadiran saya kesini untuk melamar anda!" jawab Federico membuat Alesya membulatkan matanya.
"Ap-apa? aaahhh ti-tidak... Maaf saya tidak bisa menerimanya!" ujar Alesya lalu bangkit dari duduknya.
Dengan cepat Federico pun menahan tangan Alesya dengan kasar. "Mau tidak mau, kau harus jadi istriku. Jika kau menolak lamaranku! aku tidak segan-segan membunuh kedua orang tua mu!" ucap Federico sambil memberi tatapan tajam.
Mendengar hal itu membuat Alesya membulat matanya dan terdiam. Alesya pun mengangguk takut lalu menerima lamaran Federico.
"Bagus..." Ucap Federico sambil tersenyum.
JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE DAN KOMEN.
"Terima kasih sudah menerima saya!" ucap Federico sambil tersenyum.
Alesya pun hanya mengangguk sambil mengeluarkan air matanya. Federico pun mengeluarkan amplop berisi uang. Lalu memberinya kepada Alesya.
"Kau ambil ini... Kau obati kedua orang tua kau, jika uangnya kurang kau bisa memintanya kepadaku!" ucap Federico yang membuat gadis itu kebingungan.
"Besok kau bersiap-siap, aku akan menjemputmu untuk pergi pernikahan kita!" lanjut Federico lalu pergi.
'Siapa pria ini? padahal aku tidak mengenalnya!' gumam Alesya.
Federico pun pergi sedangkan Alesya terduduk tidak menyangka. "Aku akan menikah dengan orang yang tidak ku kenali? ada hal apa dia menikahiku?" tanya Alesya mengeluarkan air matanya.
Ayah Alesya pun keluar menghampiri Alesya yang tengah terduduk di lantai. "Ada apa nak? dia berbiacara apa? sampai-sampai kau menangis?" tanya Ayahnya.
Tidak ingin ayahnya mengetahui ancaman dari Federico, Alesya pun langsung tersenyum. "Dia akan membawaku dan menikahiku besok! dan dia memberiku uang untuk mengobati sakit ayah dan ibu!" jawab Alesya sambil mengapus air matanya.
"Ya Tuhan baik sekali pria itu, tapi kenapa dia menikahimu? apakah kau mengenalnya?" tanya ayahnya.
"Hahaha i-iya!" jawab Alesya berbohong.
"Pria yang sangat langka kita temui!" ujar ayahnya.
"Hahaha iya, itu sangat benar!" jawab Alesya lalu tertunduk.
...***...
Di kediaman Albern...
"Menikahi wanita miskin? kau sudah gila, hah? hey kita ini keluarga yang terpandang! dan kau menikahi wanita miskin dan orang tua yang penyakitan? cih ayah tidak merestui pernikahan itu!" ucap ayah Federico.
Federico hanya diam sambil mengepal tangannya saking geramnya dengar ucapan ayahnya itu. Federico pun tersenyum ala psikopat.
"Jika kau tidak mau, bagiku itu sangat tidak masalah! itu sangat mudah untuk menyingkirkan badan tua kau dari hadapanku!" jawab Federico, membuat ayahnya menoleh ke arahnya.
"Apa maksud kau berbicara seperti itu?" tanya Ayahnya.
Federico pun mengeluarkan pisau dari celana belakang sakunya. Lalu berjalan ke arah ayahnya yang masih menatap ke arahnya.
Federico pun tersenyum, lalu berkata... "Selamat tinggal tua bangka!" ucap Federico lalu menusuk-tusuk wajah ayahnya sampai tewas di tempat.
Federico pun tersenyum, lalu keluar dari ruangan sambil membawa pisau yang berlumuran darah. Wajah dan baju Federico juga kena pecritan darah.
Semua seisi rumah terkejut melihat Federico membawa pisau yang berlumuran darah segar. Sontak mereka langsung melihat kondisi ayah Federico.
Federico sama sekali tidak takut, dia malah tersenyum dan tidak peduli dengan kondisi ayahnya. Dari dulu Federico sangat membenci ayahnya.
Federico masuk dalam mobilnya lalu mengendarai mobil dengan santai. "Cih... Kenapa tidak dari dulu aku membunuhnya!" ucap Federico.
Federico ini di nilai oleh semua orang, pria yang tidak banyak berbicara. Tapi, orang banyak yang menghargai dan senang dengan sifat baik Federico. Ya, Federico pria dermawan yang mengerti kehidupan orang miskin. Dia rela menghabiskan uang nya untuk membahagiakan orang miskin.
Semua orang tidak mengetahui indentitas lengkap Federico. Dan jika mereka mengetahui jika Federico seorang psikopat. Pasti semuanya tidak akan percaya jika Federico seorang psikopat.
Federico sangat pantang di remehkan, jika ada saja yang berani merehnya orang tersebut tidak bisa melihat bulan dan matahari. Tidak ada korbannya yang lolos dari pembunuhannya, pasti semuanya akan mati di tempat.
Federico pun sampai di rumahnya, rumahnya tampak seperti rumah hantu yang ada di film-film horor. Tidak ada warna di rumahnya, pagar rumahnya saja sudah berkarat seolah-olah tidak ada perhuninya. Rumah Federico di kelilingi hutan rimbun.
Saat Federico masuk, semua pelayan rumah menyambut kedatangannya.
"Hmmm... Besok saya akan menikah. Kalian siapkan kamar untuk orang tua calon istri saya! kalau kamar saya kalian bersihnya besok saja! mengerti?" tanya Federico.
"Siap tuan!" jawab mereka.
Semua pelayannya terkejut dengan pengakuan Federico yang akan menikah. Padahal Federico sangat anti perempuan.
Federico pun pergi ke dalam kamarnya.
JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE DAN KOMEN
Dirumah Alesya....
Di sana, Alesya merasa tidak bersemangat.
'Siapa orang itu? datang-datang langsung ngajak nikah!' gumam Alesya.
Alesya terus mengaduk makanannya dengan tatapan tidak bersemangat. Alesya pun pergi ke kamarnya.
Sampai di kamar, Alesya langsung menutup wajahnya untuk menahan nangis.
...***...
Di lain tempat...
Seorang pria sedang mengisap rokok. Pria itu melainkan musuh bebuyutan Federico. Pria itu mengetahu betul siapa itu Federico. Ia pun mengetahui semua identitas Federico.
"Federico... Federico... Pria yang sangat bodoh... Dia rela membunuh ayah bodohnya itu untuk menikahi wanita miskin..." Ucap pria itu sambil tertawa ala psikopat.
"Anak sama bapak sama-sama bodoh!" lanjutnya.
Ia pun membuang batang rokok itu. Lalu pergi dari ruangannya. Pria tampan nan dingin itu adalah ketua geng mafia. Ia berumur 30 tahun, pria yang gonta-ganti wanita hingga pernah memperkosa dan membunuh wanita yang jadi korbannya itu.
Namanya Justin Ferico, Yang berprofesi CEO yang arogant. Justin berjalan dan masuk dalam lift khusus untuknya.
Saat ia sudah sampai di lantai 1 dan pintu lift terbuka. Federico berada di depan pintu sambil menatap dingin.
Druk....
Federico memukul wajah Justin sampai tersungkur. Federico pun masuk dalam lift itu dan membawa Justin ke lantai 25. Federico pun menembak CCTV agar tidak di ketahui oleh penjaga CCTV.
Federico kembali memukul perut Justin sampai darah segar keluar. Justin pun tidak tinggal diam. Ia meninju wajah Federico tapi Federico dapat mengelag.
Federico membanting kepala Justin sampai mengeluarkan darah. Sesampai di lantai 25 Federico langsung mendorong tubuh Justin menggunakan kaki.
"Apakah aku pernah menganggu hidupmu?" tanya Federico sambil menarik kerah kemeja Justin.
"Hahaha... Hidupku tidak tenang jika tidak menganggu hidupmu!" jawab Justin sambil senyum licik.
Lagi-lagi Federico memukul Justin saking geramnya. "Aku bisa saja memotong urat lehermu agar tidak menganggu hidupku." ujar Federico lalu membanting kepala Justin di dinding.
Justin pun tak berdaya lalu melihat ke arah Federico sambil tertawa. "Dasar pria bodoh! kau lebih memilih wanita miskin dari pada ayah loyo mu itu!" ucap Justin.
"Sekali kau ngomong... Aku tidak segan-segan membunuhmu di saat ini!" jawab Federico.
"Oh ya? apakah kau akan membunuhku? aaauuww ini sangat menakutkan!" ucap Justin.
Federico pun menginjak kepala Justin berkali-kali lalu ia pergi.
...***...
Keesok hari...
Alesya yang akan berangkat sekolah melupakan jika ia akan di nikahkan oleh Federico. Mobil mewah pun mengklakson rumah Alesya.
Seorang pria ber jas memasuki pagar kayu rumah Alesya. "Permisi nona muda!" ucap sapa pria itu.
"Hmmm iya... Ada apa ya?" tanya Alesya.
"Anda di panggil tuan Federico untuk pergi ke gereja... Anda akan di nikahi oleh tuan Federico!" jawab pria itu.
Alesya pun menelan salivanya, dia pun bingung harus bagaimana untuk menolak hal ini.
"Apakah harus sekarang?" tanya Alesya.
"Tentu saja nona, tuan Federico sudah menunggu anda di gereja... Tuan Federico harap kedua orang tua anda juga ikut menjadi saksi!" jawab Pria itu.
"Hmmm aaahh mereka tidak bisa ikut, biarkan aku saja yang pergi!" ucap Alesya.
"Baiklah... Ayo ikut saya!" ajak pria itu sambil membukakan pintu.
Di dalam mobil...
"Permisi tuan... Apakah tuan Federico itu orang galak?" tanya Alesya.
"Dia tidak galak nona, dia orang yang sangat irit bicara... Kadang-kadang ia senyum tergantung siapa yang bisa ngelawak!" jawab pria itu sambil fokus mengendara.
"Ooo... Apakah dia baik?" tanya Alesya.
"Tentu saja! dia suka membantu orang... Dia tidak suka ada orang yang kesusahan! hati nya sangat luluh dengan hal itu... Ada satu hal yang harus anda ketahui, anda jangan pernah menantangnya!" jawab pria itu.
"Hmmm seperti itu ya!" ujar Alesya.
"Iya nona" jawab pria itu.
"Kita kapan sampai?" tanya Alesya.
"Saya akan mengantar anda ke salon lebih dahulu!" jawab pria itu.
"Hmmm baiklah..."
Nama pria itu adalah Jackson, asisten pribadi Federico.
Tidak lama mereka sampai di tempat salon. Di sana, Alesya akan di hias. Jackson menunggu Alesya.
JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE DAN KOMEN
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!