NovelToon NovelToon

REINKARNASI KEDUNIA SIHIR DAN PEDANG

Episode 1 BEREINKARNASI

SUDUT PANDANG REYNALD

Hoahhhh.......Sepertinya sudah siang hmm...Jam 12 siangkah haih sungguh malas padahal lagi enak-enaknya tidur, baiklah Renald saatnya bangun dan pergi kuliah semanngat-semangat wahai diriku.

Hahhh....Hidup itu memang merepotkan.

Aku pun terbangun kemudian aku melakukan kegiatan seperti biasa mandi, ganti baju, ngopi sebentar kemudian pergi jalan ke kampus.

Yo halo namaku adalah Reynald atau bisa di panggil renald aku anak yatim piatu tidak memiliki kerabat sebenarnya ada tapi ya begitulah aku menjauh dari mereka, aku juga tidak memiliki teman, dan apalagi pacar.

Selama ini bisa dikatakan hidupku terlalu flat alias seperti no life tidak ada yang spesial dariku, hanya seorang perjaka yang berkeluyuran mencari ilmu dan uang.

Yaps seperti itulah diriku, jika dibilang hidupku menyenangkan tentu saja tidak, percayalah hidup sendirian itu menyakitkan.

Coba kau bayangkan umur 23 tahun sendirian tanpa pacar tanpa teman, tanpa siapapun hanya sendirian Hahh... sangat tidak menyenangkan.

Ya walaupun sebenarnya ada yang menemani kesaharianku sik seperti anime manga komik dan game tapi tetap saja hidup seperti itu menyedihkan.

Hahh...Jika saja aku diberikan kesempatan di kehidupan lainnya maka aku akan berubah aku janji, aku akan mencari teman dan harem sebanyak mungkin.

Tapi itu tidak mungkin bukan? Ya itu tidak mungkin bagaimanapun juga itu terdengar seperti tidak logis sama sekali.

Tapi tetap saja sik aku berharap.

Hahh...Siang-siang bolong seperti ini kenapa aku harus ke kampus sungguh sangat merepotkan dan melelahkan.

Sebenarnya aku ingin bolos dan melanjutkan tidurku tapi di pikir-pikir sayang sekali toh biaya kuliah itu sangat mahal.

Dan lagi aku juga ingin merubah pola hidupku yang no life ini.

Ouh yah saat ini aku sedang berjalan kaki menuju kampus karna kampus dan apartemenku dekat jadi aku jalan kaki saja hemat uang dan sedikit berolahraga.

Seperti biasa di jalan tidak ada hal yang menarik hanya pemandangan biasa saja, ya walaupun ada yang tidak biasa yaitu para wanita cantik yang ada di kampusku heheh.

Mereka sungguh sangat menggoda, ya walaupun aku tidak bisa mendapatkannya tapi melihat mereka saja sudah cukup bagiku.

Sebenarnya juga tidak cukup sik aku ingin mendapatkannya 1 saja jadi kumohon berikanlah aku wanita aku akan sangat bersyukur.

Hahh...Mikir apa aku ini sadar-sadar Reynald ingat pepatah sukses dulu baru wanita, kalau kau sukses wanita akan datang dengan sendirinya yaps kau harus yakin dengan itu.

Baiklah semangat wahai diriku DEMI MASA DEPAN YANG CERAH!!!!!!

Ketika aku berkata seperti itu di dalam hatiku dengan penuh semangatnya aku tiba-tiba saja melihat seorang wanita yang sedang melamun di pinggir jalan.

Dia terlihat ingin menyebrang kesebelah sana, dia terlihat seumuran denganku, dia memakai baju modis wanita biasanya.

Ketika aku melihatnya ntah kenapa perasaanku menjadi khawatir, ini sangat aneh seperti aku yang tidak biasanya.

Karna khawatir aku pun mencoba mendekatinya namun tiba-tiba saja wanita yang melamun itu berjalan menyebrang ke sisi sana.

Ketika ia berada di tengah jalan tiba-tiba saja ada truk yang melaju lumayan kencang dan seperti ingin menabrak wanita itu.

Aku sudah coba berteriak "NONA!!!!!! NONA AWAS!!!!!!!" tapi dia tidak menggubrisnya sama sekali.

Aku pun berlari tanpa pikir panjang dan kemudian aku mendorong wanita tersebut.

Setelah itu aku tidak mengingat apapun kepalaku pusing aku tidak bisa berpikir sama sekali, ketika aku mengangkat tanganku aku melihat banyak darah.

Kemudian wanita yang melamun tadi mendekatiku, dia menaro kepalaku di pahanya dia terlihat seperti panik dan berteriak.

Namun aku tidak bisa mendengarnya aku mulai merasa ngantuk sekali, aku mulai berpikiran yang aneh-aneh.

Hahh.....Apa ini akhir dari seorang perjaka yang mencari ilmu dan uang? Sungguh kehidupan yang sangat unfaedah.

Sampai akhir aku hanya seorang pria perjaka yang tak memiliki kehidupan yang bagus dan tak berguna. Tapi untungnya setidaknya di akhir hayatku aku berguna untuk orang lain.

Aku tersenyum padanya sungguh sangat aneh.

Hahh...Apa aku akan masuk surga atau neraka ntahlah aku tak memikirkannya lagi saat ini aku hanya ingin tidur.

***

Aku yang seperti tidurnya nyenyak tiba-tiba saja terbangun oleh percikan air, pada awalnya aku merasa bingung dengan apa yang terjadi.

Dimana aku? Kenapa badanku serasa sakit semua ya, kenapa disini terasa sedikit gelap dingin yah aneh sekali, sebenarnya apa yang terjadi padaku?

Kenapa langit-langit disini seperti batu yang runcing, kenapa aku merasa sedang tiduran di atas tanah yang ada krikilnya.

Ini aneh sekali aku yang masih bingung kemudian bangkit dari tidur, kemudian tak jauh dari sana didepanku ada sebuah genangan air, aku mencuci muka disana agar sedikit sadar.

Sambil mencuci muka aku mengingat kembali apa yang telah terjadi padaku, singkatnya aku ingat aku mati dan tiba-tiba ada disini.

Aku tidak tau ini dimana tapi aku sangat terkejut saat setelah mencuci muka dan aku melihat muka sendiri.

Yaps aku melihat diriku yang terlihat seperti bocah berumur 6 tahunan namun dengan wajah yang lebih tampan.

Ga tampan banget sik yah intinya lebih baik dari wajah sebelumnya.

Aku yang masih terkejut sambil mengelus wajahku sendiri mulai berpikiran yang tidak-tidak.

Apa aku bereinkarnasi? Apa aku masuk neraka dengan tubuh bocah? Apa aku masuk surga dengan tubuh bocah.?

Tunggu-tunggu renald tenang cobalah pahami situasi sekitar dulu oke aku menarik nafas dalam-dalam kemudian aku duduk disana.

Oke pertama aku mati kedua aku tiba-tiba ada di sebuah tempat yang mirip dengan sebuah goa yang sangat besar dan terdapat banyak batu bercahaya putih.

Ketiga aku tiba-tiba saja berwujud seperti bocah 6 tahun, keempat disini tidak ada malaikat atau iblis yang mendampingiku.

Itu artinya hanya ada satu kemungkinan aku berinkarnasi kedunia lain dan mendapatkan tubuh seperti bocah berumur 6 tahunan.

Tapi itu tidak logis sama sekali haih aku sungguh sangat bingung.

Sebenarnya apa yang terjadi yah? Tapi dari pada aku memikirkan itu bukankah lebih baik jika aku berpikiran tentang apa yang harusku lakukan selanjutnya?

"Apa kau sudah bangun?"

Ketika aku berpikir keras tiba-tiba saja aku dikejutkan dengan suara misterius yang ada dibelakangku dia seperti bertanya padaku.

Karna aku penasaran aku pun melihat kebelakangku, ketika aku melihat kebelakang aku sangat terkejut aku tak bisa berkata apa-apa mataku melotot saking terkejutnya.

Aku melihat seekor naga yang sangat besar berada tepat dibelakangku dia berwarna biru muda campur tua dari tangan sampai lehernya terdapat cucuk berwarna putih di bagian kepalanya terdapat kristal merah, di bagian dada atasnya pun ada namun itu terlihat lebih besar

Naga tersebut terlihat sangat menyeramkan, aku sangat syok dan takut sampai-sampai sekujur tubuhku lemas.

Aku tidak bisa berkata apapun aku hanya menatap dia aku pun terjatuh ketanah karna saking lemasnya.

Naga tersebut yang melihatku seperti itu dia justru tertawa "HAHAHAH tenanglah aku tidak akan memakanmu aku tidak suka dengan bocah. Jadi kau tidak perlu takut seperti itu"

Aku yang masih takut tidak menjawab perkataannya tersebut.

"Bocah siapa namamu?"

"Na-namaku a-adalah Reynald." Ucapku yang terbata-bata karna masih takut.

"Nama yang cukup bagus aku menyukainya. Ouh yah ehem ehem aku belum memperkenalkan diriku, aku adalah Dewa Naga Asmodeus, dewa naga yang paling agung dan terkuat di dunia ini."

Aku yang takut tiba-tiba saja memiliki rasa jijik pada dia ntah kenapa aku merasa dia sangat bangga pada dirinya sendiri dia seolah-olah ingin mengatakan pujilah aku, aku ini hebat loh.

Aku yang masih takut dan tak mengerti situasi aku pun sedikit bertepuk tangan ntah kenapa ketika aku melakukan itu dia terlihat sedikit senang.

Aih ntah kenapa aku mulai berpikiran bahwa dia adalah naga yang narsis.

Aku yang mulai sedikit tenang kemudian membuka pembicaraan "Asmodeus naga agung aku ingin bertanya sebenarnya aku ada dimana? Kenapa aku tiba-tiba ada disini?"

"Hmm sulit untuk menjelaskannya tapi aku ingin memastikan sesuatu terlebih dahulu."

"Memastikan apa naga agung?" Tanyaku sambil duduk dengan tenang sambil menatap naga yang besar.

"Apa kamu bukan berasal dari dunia ini?"

Aku yang mendengar itu jelas saja sedikit terkejut "Iya."

"Hmmm....Seperti itukah untuk pertanyaanmu tadi. Sekarang kau berada di goa Asmoedus tempat dimana aku di segel, dan untuk pertanyaanmu satunya lagi aku hanya bisa mengira-ngiranya saja, sepertinya kau di panggil oleh dunia ini sendiri."

"Maksudmu?"

"Ya istilahnya kau berpindah dimensi."

Ouh begitukah jadi artinya aku bereinkarnasi toh, haih ini sama sekali tidak logis tapi ya aku bersyukur ini sesuai harapanku tadi siang hehehe.

Yosh baiklah kuputuskan aku akan memiliki banyak teman dan harem disini.

"Kenapa kau tersenyum sendiri?"

"Ehem ehem maafkan aku tadi aku hanya melamunkan sesuatu saja?"

"Apa yang kau lamunkan?"

"Hmm...Itu merupakan sesuatu yang rumit."

"Baiklah jika kau tidak ingin menjawabnya tidak apa-apa."

"Ouh yah naga Asmodeus aku ingin bertanya tadi kau bilang tempat ini adalah goa Asmodeus tempat dimana kau di segelkan? Jadi maksudnya apa aku tak mengerti sama sekali."

"Hmm....Jadi sebenarnya aku tidak tau nama tempat ini apa tapi yang jelas tempat ini merupakan tempat dimana aku terkurung dan tak akan pernah bisa keluar."

"Ouh begitu-begitu, tapi tunggu-tunggu kenapa kau bisa terkurung disini dan lagi didepanmu sama sekali tidak ada tembok atau apapun."

Kemudian naga Asmodeuspun mengulurkan tangannya kedepan namun ntah kenapa tiba-tiba saja muncul sebuah tembok tak kasat mata berwarna putih.

"Kau bisa lihatkan? Aku sama sekali tak bisa keluar dari sini."

"Ouh aku paham." Aku pun juga akhirnya ikut memegang tembok tak kasat mata itu.

"Apa tembok tak kasat mata ini tidak bisa di hancurkan?" Tanyaku yang membuat naga Asmodeus tertawa.

"HAHAHA bocah bocah jika saja segel ini bisa dihancurkan maka aku sudah menghancurkannya dari dulu bukan?"

Benar juga ya bagaimanapun juga naga didepanku ini terlihat sangat kuat.

"Hmm naga asmoedeus kau sudah terkurung di segel ini sudah berapa lama? Dan kenapa kau bisa sampai terkurung disini?"

"Hmm aku sudah terkurung mungkin sekitar lima ratus tahunan."

"Apa!!!!!!!" Aku yang terkejut.

"Kenapa kau terkejut seperti itu?"

"Ya kau bilang lima ratus? Aku tidak salah dengarkan? itu bukan waktu sebentar loh"

"Kau tidak salah dengar aku memang sudah terkurung disini selama lima ratus tahun lamanya."

"Singkatnya aku terkurung disini gara-gara kesalahanku juga sik."

Gila aku yang mengalami kesendirian selama beberapa tahun saja sudah setres apa lagi naga didepanku yang sudah lima ratus tahun sendirian tanpa ada orang yang menemani sungguh tragis.

Ntah kenapa aku jadi bersyukur atas kehidupanku yang lalu.

"Memangnya salahmu apa?"

"Aku mengamuk dan menghancurkan semuanya kemudian aku melawan banyak orang yang kuat sekaligus mungkin salah satunya ada yang bergelar sepertiku DEWA NAGA dan yah akhirnya karna melawan banyak orang aku di segel."

"Sesingkat itukah?"

"Ya."

"Tapi ntah kenapa aku salut padamu dewa naga asmodeus kau bisa menahan kesendirian selama lima ratus tahun itu pastinya bukanlah hal yang mudah."

"Ya seperti itulah."

Aku kemudian tak bertanya banyak hal lagi tentang masa lalu dia karna sepertinya masa lalu si naga ini sangat suram dan aku tidak ingin menyinggungnya.

Sungguh kasihan sekali naga ini sendirian selama lima ratus tahun aku tak bisa membayangkannya sama sekali di tambah disini tidak ada anime manga komik game.

"Naga Asmodeus apa kau ingin berteman denganku." Ucapku yang spontan karna ntah kenapa aku merasa dia senasib denganku.

"HAHAHAHA boleh saja, mulai sekarang kau bisa memanggilku Asmodeus saja."

"Baiklah Asmodeus mulai sekarang kita akan berteman dan kau juga bisa memanggilku dengan sebutan Renald."

Ntah kenapa aku merasa dia terlihat sangat senang, di pikir-pikir lagi ternyata naga didepanku ini tidak seburuk yang kupikirkan.

Dia terlihat sangat menyenangkan dan baik juga. Ya walaupun dia orangnya sangat percaya diri dan sombong.

 

 

Pengumuman 

Bismillahhirahmanirahim jadi kembali lagi dengan saya yo b: dengan novel yang baru, jadi gini untuk novel yang THE GOD OF LEVELING kemungkinan akan di lanjutkannya setelah bulan puasa, dan untuk sekarang aku pengen bikin novel baru dulu yang lebih baik dan terperinci.

Seperti biasa kalau ada saran komen aja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Episode 2 BELAJAR SIHIR

Sudut pandang REYNALD

"Ouh yah ngomong-ngomong Asmodeus apa kau bisa menjelaskan tentang dunia ini?" Aku yang bertanya dengan santai sambil duduk.

"Hmm mudahnya dunia ini adalah dunia dimana adanya sihir."

"Ouh menarik selain sihir apa lagi?"

"Ya berpedang mungkin."

"Begitu-begitu aku paham aku paham."

"Lalu apa ada syarat tertentu agar orang itu bisa memakai sihir?"

"Tentu saja ada syaratnya."

"Apa saja apa kau boleh menyebutkannya?" Aku yang mulai penasaran.

"Yang pertama tentu saja apakah orang itu memiliki mana atau tidak dalam dirinya, biasanya hanya orang tertentu saja yang memiliki mana didalam dirinya."

Ntah kenapa aku merasa ini seperti manga komik yang kubaca.

"Lalu bagaimana caranya agar kita tau bahwa kita memiliki mana atau tidaknya?" Tanyaku penuh dengan semangat dan berharap semoga saja aku bisa memakai sihir.

"Hmm kau bisa mengetesnya."

"Caranya."

"Mudah saja kau tinggal memakai mantra seperti ini wahai dewi air bantulah aku." Secara tiba-tiba di ujung jari Asmodeus muncul sebuah bola air yang berukuran sama sepertiku.

"Wow kerenn." Ucapku tanpa sadar.

Asmodeus pun terlihat sangat bangga "Baiklah kalau begitu aku akan mencobanya." Jelasku

"Wahai dewi air bantulah aku." Secara mengejutkan ternyata aku juga bisa mengeluarkan sihir yang sama dengan asmodeus bedanya hanya pada ukuran saja.

Yang aku terlihat kecil mungkin sebesar bola basket walaupun seperti itu aku tetap bangga karna bisa memakai sihir.

Asmodeus yang melihatku bisa menggunakan sihir dia sama sekali tidak terkejut, dia seperti sudah tau bahwa aku bisa memakai sihir.

"Ouh yah Asmodeus apa ada batasan dalam menggunakan mana?"

"Tentu saja ada, biasanya batasan dalam menggunakan mana sudah di tentukan sejak lahir tapi aku tidak tau sik tapi sepertinya seiring dengan waktu dan latihan juga batasan kita dalam menyimpan mana bisa lebih besar."

"Ouh begitu aku paham aku paham lalu bagaimana cara mengisi mana di dalam diri kita?" Tanyaku yang penuh dengan semangat membara.

"Hmmm...Untuk itu yah sebenarnya mana bisa terisi sendiri tapi membutuhkan waktu yang lama, sebenarnya ada cara cepatnya tapi aku tidak tau apakah kau bisa menggunakan caranya atau tidak."

"Ouh seperti itukah sejauh ini aku paham."

"Apa kau ingin belajar lebih banyak?"

Tanya asmodeus yang membuatku terkejut "Apa kau ingin mengajariku?"

"Tentu saja lagi pula kau ini adalah temanku."

Mendengar itu aku sangat senang kemudian aku menganggukan kepalaku "Ya mohon bantuannya Asmodeus."

"Baiklah untuk pertama-tama-"

Tanpa sengaja karna rasa penasaranku aku memotong bicara asmodeus "Asmodeus aku ingin bertanya Apa jika kita ingin memakai sihir kita harus menggunakan mantra?"

"Sebenarnya tidak lihatlah" Asmodeus pun mengeluarkan sihir yang sama seperti tadi namun bedanya ia tidak mengucapkan mantra sepatah katapun.

"Bagaimana caranya kau melakukan itu Asmodeus?"

"Ini sedikit rumit singkatnya kau hanya harus membayangkannya saja."

"Membayangkan membayangkan.......Ouh begitu aku paham aku paham."

"Maksudmu? EH? Kau sudah mengertikah serius?"

"Hehehe lihatlah ini Asmodeus." Aku pun menutup mataku kemudian aku membayangkan di tanganku ada sebuah air yang berbentuk bulat sebesar bola basket.

Kemudian aku membuka mataku dan ternyata aku berhasil, aku sangat senang sekali karna ternyata konsep dari sihir semudah itu.

Aku bisa langsung seperti itu karna baca manga komik, aku bersyukur sekarang karna aku pernah baca manga dan komik.

Asmodeus yang melihatku bisa menggunakan sihir tanpa rapalan mantra ia terlihat sangat terkejut.

"Kenapa kau terkejut Asmodeus?" Aku yang bingung

"Itu semua karna kau bisa menggunakan sihir tanpa rapalan mantra."

"Apa sehebat itukah orang yang bisa menggunakan sihir tanpa rapalan mantra sampai-sampai kau terkejut."

"Tentu saja apa kau tidak tau. Ouh iya aku lupa kau bukan dari dunia sini jadi intinya di dunia ini hanya ada sedikit orang yang bisa menggunakan sihir tanpa rapalan mantra."

"Ouh begitu aku paham aku paham."

Hmm jika seperti itu artinya aku ini sangat op dong hahahahaha.

"Kenapa kau terlihat senang seperti itu?"

"Tidak tidak."

"Ouh yah Asmodeus di dunia ini ada sihir apa saja?" Tanyaku yang sangat penasaran.

"Sepertinya aku harus menjelaskan semuanya baiklah kalau begitu."

Kemudian Asmodeus pun menjelaskan semuanya secara terperinci.

"Ehem ehem setauku di dunia ini terdapat 9 jenis sihir yaitu angin, api, tanah, ES, Gravitasi, Kehampaan, petir, penyembuhan dan sihir campuran dan di setiap sihir yang di keluarkan terdapat sebuah tingkatan, tingkatannya ada sepuluh Di mulai dari tingkatan biasa, menengah, pro, saint, raja, kaisar, dewa, god saint, god king, god emperor,"

"Ouh begitu aku paham aku paham." Ternyata sihir di dunia ini banyak variannya juga.

"Ouh yah asmodeus apa ada syarat tertentu agar aku bisa menggunakan sihir-sihir itu?"

"Sebenarnya syaratnya ada pada dirimu sendiri."

"Maksudmu?"

"Ya jadi balik lagi keawal apakah kau terlahir dengan sihir itu atau tidak."

Ntah karna suatu alasan apa aku memahami sesuatu yaps yaitu asmodeus jelek dalam menjelaskan sesuatu, tapi walaupun seperti itu aku paham sik bisawalau sedikit.

"Ouh jadi maksudmu adalah seseorang sudah di tentukan dari sejak lahir sihir apa saja yang bisa dia gunakan?"

"Ya kurang lebih seperti itu."

"Lalu asmodeus menurutmu sihir yang terkuat apa saja?"

"Hmm...Menurutku kehampaan, gravitasi bagiku dua itu sangat sulit selain itu kedua sihir itu juga sangat kuat, jika kau sudah sampai pada tahapan raja saja mungkin kau bisa menghancurkan sebuah negara."

APA!!! Sehebat itukah kedua sihir itu aku tidak menyangka sama sekali.

"Kenapa kau terlihat terkejut Renald?"

"Tidak aku hanya tidak menyangka saja sihir bisa sehebat itu." Ntah karna suatu alasan apa Asmodeus terlihat sangat bangga ketika aku berkata seperti itu

"Heheh tentu saja."

"Lalu untuk berpedang bagaimana Asmodeus?"

"Hmm untuk itu nanti saja aku jelaskannya setelah kau bisa menggunakan sihir dengan baik."

Ntah kenapa aku merasa bahwa Asmodeus ini tidak bisa tehnik berpedang sama sekali tapi dia tidak ingin memberitahuku, seperti dia tidak ingin menunjukan sisi lemahnya kepadaku. Tapi sepertinya wajar saja bila seekor naga tidak bisa berpedang toh itu semua karena tubuhnya.

Tapi bagiku tidak apa-apa sik tidak belajar ilmu berpedang sebenarnya belajar sihir dari dia saja aku sudah sangat bersyukur.

"Baiklah mungkin saatnya aku untuk mengajarimu beberapa hal tentang sihir."

Aku yang mendengar itu langsung saja semangat dan tidak sabar ingin belajar sihir lebih banyak darah didalamku seperti mendidih, selama hidupku ini adalah pertama kalinya aku sesemangat ini.

"Baiklah yang pertama kau harus mengetahui terlebih dahulu berapa saja sihir yang dapat kau gunakan, dengan cara kau harus merapalkan mantra"

"Apa tidak bisa dengan cara tidak merapalkan mantra?"

"Hmm sepertinya tidak bisa tapi aku tidak tau kau boleh mencobanya biasanya-." Baru saja Asmodeus ingin menjelaskan sesuatu.

Dia tiba-tiba saja berhenti berbicara seperti terkejut karna aku ya itu semua karna aku menciptakan sebuah sihir api tanpa merapalkan mantra sedikit pun.

"Ehem ehem lupakan baiklah selanjutnya kau coba sihir lainnya." Asmodeus yang terkejut kemudian ia kembali menjelaskan beberapa hal.

Singkatnya aku mengerti walaupun aga sulit untuk di mengerti.

Aku pun kemudian mencoba beberapa sihir lagi dan singkatnya aku berhasil jadi intinya sepertinya aku terlahir sebagai seorang jenius yang bisa menggunakan kedelapan sihir.

Bahkan Asmodeus pun sampai terkejut dan terpukau, aku tidak tau apakah di dunia ini sehebat itu orang yang bisa menggunakan kedelapan sihir.

Tapi yang pasti sepertinya itu di anggap hebat sepertinya tapi aku tidak tau ya itu semua karna aku belum mengetahui sepenuhnya tentang dunia ini.

"Aku akui kau hebat kau memiliki bakat dalam sihir."

Asmodeus yang sedikit memujiku, ntah kenapa ketika dia memujiku aku sedikit senang

Aku pun menyeringai tertawa sedikit "HEhehehe."

"Baiklah tahap selanjutnya." Asmodeus yang tiba-tiba serius.

Mendengar nada bicara Asmodeus yang tegas aku pun tiba-tiba menjadi serius aku memehartikan dia dengan sangat focus.

Asmodeus pun kemudian ia membuat sebuah bola api yang seukuran dengan tubuhku di jarinya, dan setelah itu ia menembakan bola apinya tersebut kedepan menabrak tembok tak kasat mata.

Suara ledakannya lumayan keras, asmodeus melakukan itu seperti tidak kesulitan sama sekali, tapi itu mungkin wajar saja lagi pula dia sudah hidup ratusan tahun jadi mungkin bagi dia sihir seperti itu hanya mainan saja.

"Woahhhh." Tanpa sadar aku sangat terpukau dengan pertunjukan yang diberikan oleh asmodeus.

Seperti biasa Asmodeus pun seperti membanggakan dirinya sendiri "Bagaimana hebat bukan? Bagiku sihir seperti sangat sangat mudah."

"Kau sangat hebat asmodeus." Ketika aku mengatakan itu asmodeus tiba-tiba saja seperti malu-malu kucing.

Dia terlihat seperti senang, itu wajar saja sik jika dia senang seperti itu aku mengerti aku paham humu humu.

"Ehem ehem sekarang kau coba."

"Bagaimana caranya?"

"Hmm singkatnya kau hanya perlu membayangkan seperti tadi kemudian kau bayangkan sihir itu terlempar."

"Baiklah akan kucoba." Aku pun mencoba sihir angin, aku membayangkan sebuah kerucut di tanganku yang terbuat dari angin, kemudian aku juga coba membayangkan kerucut itu meluncur dengan cepat kearah depan.

Dan boom aku yang mengarahkan sihir kebatu yang ukurannya lebih besar dariku itu tiba-tiba saja hancur gara-gara sihir yang kulancarkan.

Aku yang bisa melakukan hal itu sangatlah senang bahkan sampai lompat-lompat "Asmodeus aku bisa melakukannya bagaimana menurutmu?"

Dengan bangganya asmodeus mengatakan "Kau berhasil."

Aku yang mendengar itu sekali lagi merasa sangat senang, melihat aku yang senang seperti itu membuat asmodeus juga ikut senang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Episode 3 DEWA NAGA ASMODEUS

SUDUT PANDANG DEWA NAGA ASMODEUS

Aku yang tertidur nyenyak tiba-tiba saja dikejutkan dengan sebuah suara seperti orang terjatuh dari atas, pada awalnya kupikir itu hanyalah monster yang iseng lewat kesini.

Tapi di pikir-pikir lagi tidak mungkin bukan? monster berani ke tempatku, karna rasa penasaran aku pun terbangun dan melihat situasi betapa terkejutnya saat aku melihat seorang bocah sedang terkapar pingsan berada tepat di depanku

Aku pun mulai bertanya-tanya pertanda apa ini? sebenarnya ada apa? Kenapa ada bocah disini? Ini sungguh sangat aneh.

Tidak mungkin bukan seorang bocah bisa sampai ke tempat ini? Ini sungguh sangat aneh.

Hmm biarkan aku berpikir sebentar ouh aku tau sepertinya bocah ini bukan berasa dari dunia ini sepertinya dia reincarnator yang di panggil oleh dunia ini.

Dan lagi dia terlihat sangat aneh bukan? ketika aku menggunakan mataku dan melihat Kapasitas mananya aku sungguh sangat terkejut di dalam dirinya dia memiliki kapasitas mana yang sangat besar seperti bukan manusia saja, ini bahkan kapasitas mana dalam dirinya bisa melebihiku.

Aku pun kemudian mencoba menangkan diriku sendiri.

Hmm sepertinya bocah ini adalah reincarnator tapi untuk memastikannya lebih baik aku menunggu dia terbangun, setelah menunggu beberapa saat bocah yang ada didepanku pun terbangun.

Dia terlihat seperti sangat kebingungan aku pun menyapanya ketika bocah itu melihatku untuk pertama kalinya dia terlihat sangat ketakutan.

Namun ntah kenapa setelah aku memperkenalkan diri dan mengobrol dengannya dia sama sekali tidak takut lagi padaku.

Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku melihat seseorang yang tidak takut padaku bahkan setelah melihat wujudku yang seperti ini. Ya walaupun pada awalnya dia takut juga sik tapi lama kelamaan tidak

Bahkan sekarang dia berbicara dengan santainya kepadaku, ntah kenapa aku mulai menyukai bocah yang ada didepanku ini.

Dia terlihat sangat baik selain itu dia terlihat sangat menyenangkan untuk di ajak bicara, dan lagi dia selalu memujiku.

Dan yang paling mengejutkannya dia mengajakku untuk berteman dengannya dia melakukan itu dengan senyuman lebar.

Ketika mendengar itu ntah kenapa aku menjadi merasa senang, tapi aku tidak boleh menunjukan sikap rendahku, aku ini adalah Dewa Naga Asmodeus ya aku adalah Dewa naga yang paling kuat didunia ini.

Tapi jika aku mempertahankan sikapku ini aku takut dia akan pergi dan meninggalkanku.......Baiklah kalau begitu aku akan sedikit merendah.

Kemudian aku pun menjadi teman bocah itu, bocah itu bernama Reynald aku berbincang banyak hal dengannya dari mulai dia berasal dari mana, kemudian menceritakan tentang diriku padanya dan banyak hal lainnya.

Saat ini aku merasa senang, aku sudah lama tidak mengobrol sesantai ini dengan orang lain, dia pun terlihat sangat senang juga.

Apalagi setelah aku memberitahu tentang sihir dia terlihat sangat senang sekali, ntah kenapa ketika melihat dia senang aku juga ikut senang.

Ahhh.....Sudah lama sekali baiklah sudah kuputuskan, aku akan mengajari dia sihir.

Dan akhirnya aku pun mengajari dia sihir, dia tampak serius sekali dia juga tampak sangat semangat, melihat itu membuatku semangat juga dalam mengajarinya.

Ntah kenapa semakin lama dekat dengannya kepribadian sombongku seperti menghilang ya walaupun masih ada dikit.

Aku pun mulai mengajari dia sihir, sebenarnya aku tidak terkejut lagi sik kalau dia bisa menggunakan sihir tanpa rapalan mantra.

Justru Yang membuatku terkejut adalah dia bisa menggunakan 9 sihir itu bukanlah hal yang wajar.

Kapasitas mananya besar bisa menggunakan sihir tanpa rapalan mantra sama sekali kemudian menguasai 9 sihir itu sungguh sangat gila dia sungguh sangat jenius tidak tidak dia bisa dikatakan melebihi jenius.

Ntah kenapa aku jadi ingin mengajari dia lebih banyak lagi, baiklah sudah kuputuskan aku akan mengajari semua yang kutau padanya hehehe.

"Renald mulai dari sekarang aku akan mengajarimu semua yang aku ketahui." Ucapku yang tersenyum tanpa alasan apapun.

Dia pun membalas senyumanku dengan senyuman lebarnya yang imut.

"Ya siap mohon bantuannya Asmodeus."

***

SUDUT PANDANG REYNALD

Ntah kenapa Asmodeus tiba-tiba saja tersenyum padaku dan mengatakan hal itu, bukan berarti aku tidak senang justru aku sangat senang sekali malahan, ini pertama kalinya aku berkomunikasi dengan lancar ya walaupun bukan dengan sesama manusia.

Tapi wajar saja sik jika aku bisa berkomunikasi lancar seperti ini ya itu semua karna hobiku juga yaitu memerhatikan orang lain, dengan cara memerhatikan orang lain aku belajar banyak hal hehehe aku sungguh sangat bersyukur memiliki hobi seperti itu.

Saat ini aku sedang belajar tentang sihir dengan Asmodeus aku terus belajar secara terus menerus tanpa istirahat, aku ingin tau sampai mana batasku.

"Apa kau ingin istirahat terlebih dahulu Renald? Sepertinya kau terlihat kelelahan."

"Tidak tidak Asmodeus kita harus lanjut aku ingin tau sampai mana batas-" Aku yang sudah merasa sangat lelah karna sudah belajar sihir selama 1 jam Tiba-tiba saja pingsan.

Adududu badanku sakit sekali aku yang terbangun sambil mengguliat.

"Kau sudah bangunkah?"

"Asmodeus sudah berapa lama aku tertidur?"

"Mungkin sekitar satu harian."

"HAH? Selama itukah?" Aku yang mendengar ucapan Asmodeus sungguh sangat terkejut aku tidak tau jika efek samping dari habisnya mana bisa seperti itu.

"Ya itu semua wajar saja lagi pula kau baru belajar sihir dan lagi kau belum bisa mengontrol mana dengan baik di tambah kau masih bocah, lain kali jangan paksakan perlahan saja."

"Hehehe baiklah Asmodeus." Ntah karna apa tiba-tiba saja asmodeus menjadi sedikit perhatian.

"Ouh yah aku lupa bilang sebenarnya kau memiliki kapasitas mana yang sangat besar yang berada di dalam dirimu tapi karena tubuhmu masih bocah dan kau kurang berlatih jadi mana yang masuk pada tubuhmu hanya sedikit saja."

"Ouhh aku paham aku paham baiklah kalau begitu aku harus berlatih lagi."

"EH? Apa? Sudah mau latihan lagi?" Asmodeus dengan wajah yang terkejut.

"Ya tentu saja lagi pula tidak ada kerjaan lain selain latihan sihir bukan?"

"Ah yah kau benar juga."

"Baiklah kalau begitu untuk latihan sekarang kau harus membuat sihir yang skalanya lebih besar lagi dan kuat."

Mendengar itu akupun menganggukan kepalaku, pada awalnya kupikir itu akan mudah tapi ternyata itu aga sedikit sulit.

Dalam beberapa hari kemudian aku terus berlatih seperti itu sehari aku hanya bisa mengeluarkan skill sihir skala besar 1 kali saja.

Setelah itu aku akan pingsan selama 12 jam aga mendingan dari pada awal-awal.

Aku terus berlatih dari mulai sihir air kemudian sampai gravitasi dan lainnya perlahan lama kelamaan mana yang terkumpul dalam diriku mulai banyak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!