NovelToon NovelToon

Cinta Satu Malam Bersama Mafia 2

Keluarga Kecil Alvonso

Selesai berbicara Alvonso, dokter Kennath dan Ronald keluar dari ruangan dan menyusul istrinya Laras, dokter Maria dan Clarisa.

Mereka berpisah di hotel dan pulang ke rumah masing - masing. Alvonso mengemudi mobil dan di sampingnya istrinya Laras sedangkan Mama Alvonso dan ke tiga anaknya duduk di kursi pengemudi.

Dalam perjalanan tidak ada percakapan semua masing - masing tenggelam dalam pemikiran masing - masing. Terlebih Laras selama kehamilan Laras mudah lelah di tambah semalam dirinya digempur suaminya berkali - kali hingga benar - benar lelah. Tidak butuh lama Laras tertidur di dalam mobil.

Tidak terasa sampailah mereka di mansion milik Alvonso. Mereka semua masuk ke dalam kecuali Laras di gendong ala bridal style oleh suaminya karena tidak tega membangunkannya.

Laras dibaringkan diranjang oleh Alvonso secara perlahan.

cup

" Terima kasih sayang atas semua yang kamu lakukan padaku, hidupku kini lebih berwarna mempunyai istri yang cantik, baik hati dan juga anak - anak yang luar biasa. Aku bangga bisa memiliki kalian semuanya. Sungguh kalian harta yang ternilai bagiku." gumam Alvonso sambil mengecup kening istrinya.

Alvonso mengganti pakaian santai dan berbaring di samping ranjang milik istrinya dan istirahat sambil memeluk istrinya.

Tidak terasa waktu sudah mulai sore Laras terbangun dari tidurnya dan memandang wajah tampan suaminya.

( " Aku bersyukur mempunyai suami yang sangat tampan dan mencintaiku juga anak - anakku." batin Laras).

Kemudian Laras melepaskan pelukan suaminya dan mengambil pakaian ganti dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

ceklek

Laras membuka pintu kamar mandinya dan di lihatnya suaminya sedang duduk di ranjang sambil memandangi wajah istrinya tanpa berkedip. Laras berjalan dan duduk di samping suaminya.

" Sayang, aku minta sayangku harus jujur jangan berbohong padaku?" pinta Laras

" Apakah selama ini aku berbohong?" tanya Alvonso balik

" Mas memang tidak pernah berbohong padaku dan aku ingin Mas juga harus jujur saat ini." pinta Laras kembali.

" Bertanyalah, mas akan jujur." jawab Alvonso

" Aku ingin tahu apakah Mas memberikan obat perangsa***g kepada kami?" tanya Laras menyelidik

" Maksudmu apa sayang? mas tidak mengerti?" tanya Alvonso pura - pura kurang paham.

" Mas, memberikan obat perangsa***g kepadaku, sahabatku Maria bersama Kak Ronald juga sahabatku Clarisa bersama kak Kennath di malam pertama, karena kami semua mengalaminya." tanya Laras sambil menatap tajam ke arah suaminya.

Alvonso berusaha menelan saliva dengan susah payah, Alvonso baru ingat kalau istrinya itu tidak mudah dibohongi apalagi dengan kepandaiannya bisa meretas cctv terasa tidak mungkin untuk berdusta.

" Iya aku memberikan ide itu dan menyuruh pelayan untuk memberikannya, tapi?..." ucap Alvonso menggantung

" Tapi apa?" tanya Laras lagi sambil menatap tajam ke arah suaminya.

" Tapi pelayan yang kusuruh perutnya mules dan meminta temannya menggantikannya tapi temannya lupa malah di kasihkan ke kita juga." ucap Alvonso menunduk takut sama istri yang menatapnya seperti singa.

" Dikasihkan ke kita juga maksudnya?" tanya Laras lagi

" Aku rencana buat pasangan mereka berdua Kennath dengan istrinya dan Ronald dengan istrinya tapi pelayan itu lupa, semua minuman diberikan obat peransan***g jadi semalam kita main gitu deh." jawab Alvonso sambil nyengir kuda

Laras hanya menepuk jidat tidak percaya suaminya yang arogant terhadap orang lain ternyata sangat usil terhadap sahabatnya dan juga sahabat Laras.

" Kenapa kamu menjahili mereka?" tanya Laras penasaran.

" Aku punya ide menjahili Kennath dengan istrinya agar mereka bisa merasakan malam pertama karena aku tahu sifat Kennath orangnya pemalu dan tidak berani melakukan itu dengan istrinya sedangkan Ronald dengan istrinya biar mereka berdua bisa bermain lagi karena ku dengar dari Ronald kalau Ronald sering mengeluh katanya istrinya tidak mau lagi berhubungan suami istri dengan alasan masih sakit karena itu aku berinisiatif memberinya obatnya lagi." ucap Alvonso sambil senyum pepsodent.

" Maksud mas apa? apakah maksud mas kalau sahabatku Clarisa dan kak Ronald waktu malam pertama mas beri obat perang*** ng?" tanya Laras tidak percaya suaminya benar - benar usil.

Alvonso hanya menganggukkan kepalanya perlahan sambil memegang dua kuping miliknya pertanda minta maaf.

" Aku janji tidak mengulangi lagi" ucap Alvonso tersenyum menampilkan dua baris giginya yang putih tanpa melepaskan ke dua tangannya.

( " maaf sayang ngga janji soalnya sifatku sulit hilang." batin Alvonso ).

Laras ingin ketawa melihat sikap suaminya seperti anak kecil tapi berusaha ditahannya. Laraspun melepaskan pegangan ke dua tangan Alvonso yang menggantung di dua telinganya dan memegang ke dua tangan suaminya kemudian menggenggamnya.

" Janji ya sayang? tidak melakukan itu lagi? apakah mas tidak berfikir jika melakukan itu lagi dan ternyata kita juga terkena imbasnya karena kita usilin mereka seperti kejadian semalam? gimana ternyata kandunganku bermasalah terimbas dengan diriku juga, apakah mas merelakan aku dan ketiga anak kita yang di dalam kandungan meninggalkanmu selamanya?" tanya Laras

deg

deg

Alvonso terkejut tidak menyangka kalau keusilannya bisa membahayakan nyawa istri dan ke tiga anaknya sama seperti apa yang dikatakan sahabatnya Kennath.

" Tidak, maafkan aku sayang, aku janji tidak akan melakukan itu lagi, sungguh aku tidak sanggup jika mesti kehilanganmu karena kamulah nafas hidupku tanpamu aku juga akan mati." ucap Alvonso sambil memeluk istrinya dan tidak terasa air matanya keluar.

" Sudah lupakan yang penting mas sudah sadar dan tidak melakukan itu lagi." ucap Laras sambil melepaskan pelukannya karena merasa punggungnya basah dan mendorong pelan suaminya dan menghapus air mata yang keluar dari kedua mata milik suaminya dan menghapusnya dengan kedua ibu jari tangannya.

" Terima kasih, kamu memang istri terbaikku yang selalu memaafkan suamimu yang tidak sempurna dan sering berulang kali melukaimu." ucap Alvonso dan memeluknya kembali.

" Aku juga tidak sempurna sayang tapi kita bisa saling melengkapi, aku juga sangat mencintaimu dan aku meminta maaf jika aku melukai hatimu." ucap Laras

" Tidak sayang, kamu tidak pernah melukaiku justru akulah yang sering melukai hatimu." ucap Alvonso

" Ssstt sudah sayang lupakan, aku laper ingin makan, ketiga anak kita dalam perut sudah teriak minta di isi nasi." ucap Laras

" Ayo sayang kita makan." jawab Alvonso

Merekapun keluar dari kamarnya dan berjalan ke meja makan, di sana sudah ada ke tiga anaknya dan juga mama Alvonso.

Merekapun makan bersama tanpa suara hanya dentingan sendok yang saling beradu dengan garpu dan piring.

Selesai makan mereka menuju keruangan keluarga bercanda dan tertawa bersama sungguh keluarga yang harmonis.

xxxxxx

Kini usia kandungan Laras menginjak 9 bulan kurang tinggal menghitung hari kelahiran. Laras dan Alvonso pergi ke dokter kandungan untuk mengecek kondisi janinnya.

Sampai di rumah sakit Laras dan Alvonso bertemu ke dua sahabat Alvonso yaitu Ronald dan Clarisa dan juga dokter Kennath dan dokter Maria yang juga sedang mengecek kandungan.

*** dokter Maria yang seorang dokter kandungan semenjak hamil sering muntah - muntah dan mual hingga badannya menjadi lemas membuat suaminya dokter Kennath melarang istrinya bekerja menjadi dokter kandungan.

Laras dan Alvonso masuk pertama terlebih dahulu. Kondisi ke tiga anaknya sehat semua tidak ada masalah tapi karena perutnya sudah besar dan kembar tiga disarankan untuk caesar. Merekapun setuju usul dokter kandungan. Jenis kelaminnya 2 perempuan dan satu jenis kelamin laki - laki.

Tiga Gadis Hamil dan Tiga Pria Pusing

Alvonso dan Laras ke luar dari ruangan tempat praktek dokter kandungan. Laras dan Alvonso sangat senang karena ketiga anak kandungannya sehat semuanya.

Kini giliran dokter Kennath dan istrinya Maria masuk ke dalam ruangan praktek dokter kandungan.

Ketika Laras dan Alvonso hendak pulang, Carisa memanggil sahabatnya. Laras duduk di samping Clarisa sedangkan suaminya yang bernama Alvonso berdiri di samping Ronald.

Alvonso dan Laras menunggu kedua sahabat pasangan suami istri tersebut di periksa oleh dokter kandungan.

" Ada apa Cla? memanggilku?" tanya Laras

" Ah tidak apa - apa? cuman aku kangen sudah lama sejak kita menikah masing - masing sibuk dengan pasangan kita masing - masing, aku ingin kita kumpul - kumpul seperti dulu lagi." ucap Clarisa

" Iya juga sih, kita ngadain reuni yuk? ajak para suami dan...." bisik Laras.

Clarisa yang mendengarkan bisikkan dari Laras sangat setuju usulan dari Laras.

" Lusa gimana kalau kita mengadakan reuni?" usul Clarisa

" Aku sih setuju saja apalagi lusa kan hari sabtu , suamiku kebetulan lagi libur." ucap Laras.

" Suamiku juga sabtu libur kalau mengenai Maria pasti setuju saja." ucap Clarisa

" Sudah berapa bulan hamilmu Cla?" tanya Laras

" Sudah 5 bulan aku hamil La?" ucap Clarisa

" Wah selamat ya, laki - laki apa perempuan?" tanya Laras

" Jenis kelaminnya laki - laki." ucap Clarisa

"Selamat ya Cla? anak pertama cowok." ucap Laras

" Terima La, oh ya mengenai perjodohan anak kita jadikah?" tanya Clarisa

" Tetap jadi, tapi terserah anak kita yang memilihnya. Karena kalau kita paksakan yang ada anak - anak kita menolaknya." ucap Laras

" Jadi kemungkinan bisa batal ya La? soalnya kan tergantung anak kita kalau tidak setuju berarti cari jodoh lain." ucap Clarisa sedih

" Kalau setiap sebulan sekali kita mengadakan pertemuan sambil membawa anak - anak kita, kurasa cinta akan bertumbuh di hati anak - anak kita nantinya." ucap Laras

" Iya juga sih terus kita bikin lomba dengan melibatkan anak - anak dan cinta akan tumbuh dengan sendirinya." ucap Clarisa

" Iya betul katamu." ucap Laras

Laras dan Clarisa saling berpelukan dari samping. Tidak berapa lama keluarlah Maria dan suaminya Kennath, Clarisa bersama Ronald masuk ke dalam untuk mengecek kehamilannya.

Maria duduk di samping Laras. Laras menceritakan apa yang tadi diceritakan dengan sahabatnya Clarisa.

Seperti perkataan Clarisa, Maria menyetujui usulan untuk mengadakan pertemuan lusa dengan pasangannya terlebih suaminya Kennath.

" Kandunganmu sudah berapa bulan? laki - laki atau perempuan ? tanya Laras

" Sudah mau memasuki 4 bulan La, anaknya perempuan." ucap Maria

" Laki - laki atau perempuan sama saja yang penting sehat." ucap Laras bijak

" Iya betul." ucap Maria

Merekapun bercakap - cakap dan tidak terasa keluarlah Clarisa dan Ronald. Mereka berenam pergi ke restoran milik Alvonso.

Sampai di restoran milik Alvonso mereka berenam duduk di ruangan VVIP.

" Untuk Mas Alvonso, Kak Kennath dan kak Ronald." panggil Laras sambil tersenyum

Mereka yang tadi asyik mengobrol merasa namanya di panggil serentak bertiga menatap Laras dengan bingung dan bertanya - tanya kenapa namanya di panggil.

" Aku, Maria dan Clarisa lusa ingin mengadakan pertemuan kumpul - kumpul semacam reuni setiap sebulan sekali bersama para suami." ucap Laras sambil tersenyum penuh arti.

Membuat ke tiga pria menelan saliva dengan susah payah karena mereka sudah tahu pasti ada rencana yang tidak mengenakkan buat mereka bertiga yang bikin pusing.

( " ***Pasti nyuruh yang bikin aku pusing." batin Alvonso )

( " Ngga suaminya ngga istrinya pasti senangnya usil, ngga mungkin ini idenya istriku." batin dokter Kennath dan Ronald*** ).

" Kami bertiga ingin lusa untuk para pria yang masak dan mencuci piring tanpa bantuan asisten atau pelayan." ucap Laras tersenyum

" Tapi!!!" protes mereka serempak

( " tuh kan benar, sudah tahu aku ngga bisa masak." batin mereka serempak ).

" Kami kan lagi hamil jadi tidak mungkinkan kalau kami melakukannya? sekali - kali kami ingin merasakan masakan Mas Alvonso, Kak Ronald dan juga Kak Kennath." ucap Laras

" Masalahnya aku tidak bisa sayang?" protes Alvonso

" Aku juga tidak masak sayang." protes Kennath

" Sama apalagi aku, masak airnya sampai gosong." protes Ronald sambil menunduk malu

" What???" ucap Laras, Maria, Alvonso dan Kennath terkejut bersamaan

Clarisa dan Ronald hanya tersenyum kikuk dan menganggukkan kepalanya.

" Kak Kennath, anak kita ingin papanya juga kak Ronald dan kak Alvonso masak." ucap Maria sendu sambil matanya berkaca - kaca.

" Iya Kak Ronald, anak kita juga ingin papanya dan kak Alvonso dan kak Kennath masak." ucap Clarisa hendak menangis.

" Mas Alvonso aku juga ingin ketiga anak kita bisa merasakan masakanmu juga masakan kak Kennath dan kak Alvonso." ucap Laras sambil menangis dan mengeluarkan airmata diikuti Maria dan Clarisa.

Alvonso, Ronald dan dokter Kennath melihat istrinya menangis memeluk istrinya dan akhirnya pasrah menyetujui permintaan para istri mereka.

Akhirnya ke tiga istrinya Laras, Clarisa dan Maria berhenti menangis. Dalam hatinya merasa senang keinginannya terpenuhi walau tidak tahu nanti rasanya gimana.

" Oh ya Ken, gimana papahmu apakah menyetujui hubungan kalian sudah lama aku tidak tahu beritanya." tanya Laras

Dokter Kennath dan dokter Maria tersenyum bahagia. Dokter Kennath pun menceritakan.

FLASBACK ON

Setelah Mr. Aldrian menyetujui hubungan mereka dan anaknya Kennath juga setuju semua hartanya akan diberikan oleh anak sahabatnya karena tidak jadi menjodohkannya.

Lamaran Maria dan Dokter Kennath

Orangtua Maria sangat senang akhirnya anak gadisnya akan di lamar. Kebahagiaan orangtua adalah melihat anak - anaknya sukses dan menemukan jodohnya.

Orang tua Maria sudah menyetujui hubungannya dengan dokter Kennath karena prinsip orang tuanya Maria adalah laki - laki itu harus bertanggung jawab, tidak ringan tangan dan setia.

Maria yang senang akan di lamar oleh kekasihnya membuatnya berdandan secantik mungkin di hadapan calon mertuanya dan calon suaminya. Menggunakan pakaian dres senada dengan pakaian kekasihnya Kennath.

Satu hari sebelum kedatangan untuk acara lamaran Kennath dan Maria pergi ke butik langganan sahabatnya Clarisa. Mereka membeli dua pasang baju couple hasil rancangan sahabatnya warna biru laut.

Di ruangan tamu mereka bertiga berkumpul orang tua Maria dan Maria.

" Papah sebenarnya sudah menjodohkanmu dengan anak sahabat papa tapi kamu ternyata di lamar oleh pria lain, tapi sudahlah mungkin kalian bukan jodoh." ucap papahnya.

" Terima kasih Pah, tidak memaksakan kehendak." ucap Maria terharu

" Sama - sama sayang yang penting kamu bahagia dan papah bisa melihat kalau Kennath adalah laki - laki yang terbaik dan bertanggung jawab." ucap papanya Maria.

" Papah memang yang terbaik." ucap Maria sambil memeluk papahnya dari samping.

" Tidak terasa ya Pah, putri kecil kesayangan kita sebentar lagi akan di lamar." ucap mamah Maria.

" Iya Mah, putri kesayangan kita tidak terasa sudah besar dan akan menikah." ucap papah Maria.

Tidak berapa lama seorang kepala pelayan datang bersama dua orang tamu Mr. Aldrian dan dokter Kennath.

Orangtua Maria berdiri dan menghadap orangtua Kennath dan Kennath. Mr. Aldrian dan papahnya Maria terkejut.

" Mr. Alex?"

" Mr. Aldrian?"

Ucap mereka barengan. Mereka pun saling berpelukan dan bersalaman begitu pula dengan ibunya Maria. Membuat Kennath dan Maria bengong.

" Silahkan duduk Mr. Aldrian." tawar papahnya Maria

" Terima kasih Mr. Alex." jawab Mr. Aldrian

" Andreas, apakah kamu sudah yakin akan menikah dengan Maria?" tanya Mr. Aldrian mengedipkan matanya ke arah Mr. Alex begitupula dengan Mr. Alex.

Semua tidak luput dari tatapan Maria yang dari tadi memperhatikan ke dua orangtuanya dan ayahnya dokter Kennath tapi Maria pura - pura tidak tahu sedangkan dokter Kennath karena malu melihat Maria membuatnya menunduk karena gugup menatap kekasihnya yang hari ini sangat seksi dan sangat cantik.

" Saya yakin Dad." ucap dokter Kennath tegas

" Kamu tidak masalah kalau semua harta milik Daddy akan diberikan oleh gadis yang akan daddy jodohkan ke kamu?" tanya Mr. Aldrian.

" Tidak masalah dad, yang pasti saya akan menolak untuk dijodohkan." ucap dokter Kennath sambil menatap daddynya.

" Maria, sepertinya pikiran papah berubah papa menolak lamarannya karena papah ingin kamu dijodohkan oleh anak sahabat papah." ucap papahnya Maria

" Apa??." tanya dokter Kennath terkejut tidak percaya kalau dirinya di tolak kembali terasa menyakitkan sekali bahkan ini lebih sakit dari yang dulu.

Maria menatap satu persatu orangtuanya dan juga Mr. Aldrian seperti ada yang disembunyikan.

Maria menghembuskan nafas perlahan dan kemudian menatap dokter Kennath yang sudah mulai tampak kekecewaan atas ucapan papahnya Maria.

" Baiklah pah, Maria setuju atas perjodohan dengan anak sahabat papah." ucap Maria

duar

Dokter Kennath sangat terpukul, dokter Kennath sangat kecewa dengan Maria wanita yang dicintai dengan setulus hati ternyata melukainya terlalu dalam. Dokter Kennathpun berdiri dan berpamitan kemudian membalikkan badannya.

Greb

Dokter Kennath terkejut mendapat pelukan dari wanita yang dicintainya yaitu Maria karena dokter Kennath sangat hapal bau minyak wangi milik kekasihnya.

" Sayang, maafkan aku ya." lirih Maria

" Tidak apa - apa saya mengerti kok, semoga kamu bahagia." ucap dokter Kennath tulus dan berusaha melepaskan pelukan Maria tapi Maria menahan tangannya.

Maria akhirnya melepaskan pelukannya dan ketika dokter Kennath hendak berjalan tangannya di tarik oleh Maria. Kennath pun berhenti kemudian Maria memeluk dari depan.

" Sayang, kamu tidak mencintaiku?" tanya Maria

" Tentu saja." jawab dokter Kennath

"Lalu kenapa sayangku tidak jadi melamarku?" tanya Maria

" Bukannya kamu menerima perjodohan dari orangtuamu?" tanya dokter Kennath

" Iya benar, apakah sayangku tahu siapa namanya?" tanya Maria

" Aku tidak perduli." ucap dokter Kennath sambil berusaha melepaskan pelukan Maria dan berjalan menuju ke luar.

" NAMANYA DOKTER ANDREAS ATAU BIASA DI PANGGIL DOKTER KENNATH." Teriak Maria

Dokter Kennath namanya dipanggil langsung berhenti dan membalikkan badannya.

" Apa maksudmu Maria, jangan bercanda?" ucap dokter Kennath kesal

" Tanyalah sama papahku dan Mr. Aldrian." ucap Maria

Dokter Kennath yang sudah di depan pintu utama berjalan kembali menemui Daddynya. Sampai di depan Daddy dokter Kennath duduk di sebelahnya.

" Maksud Daddy gadis yang dijodohkan itu Maria?" tanya dokter Kennath

" Ya, benar apakah kamu setuju?" tanya Mr. Aldrian tersenyum

" Tidak Dad, kita pulang?" ucap dokter Kennath dingin dan langsung pergi tanpa permisi karena hatinya sangat kesal dikerjai oleh orangtuanya juga Maria gadis yang sangat dicintainya.

Semua orang bengong melihat Kennath terlebih Maria tidak percaya apa yang di dengarnya. Membuat Maria menangis dan menyesal karena telah mengerjai kekasihnya. Maria mengejar dan memanggil kekasihnya.

Dokter Kennath tidak perduli, dokter Kennath menaiki mobil dan meninggalkan mansion milik Orangtua Maria.

Maria yang melihat kekasihnya pergi kembali ke rumahnya dan mengambil kunci motor untuk mengejar mobil Kennath.

Maria sudah berhasil mengejar mobil dokter Kennath dan kini ada disamping mobil dokter Kennath. Maria memanggil kekasihnya sambil mengklakson motornya tapi dokter Kennath tidak memperdulikannya.

bruk

Motor yang dinaiki Maria tertabrak dari arah berlawanan hingga Maria jatuh pas di samping mobil dokter Kennath.

Maria jatuh terlentang dan terluka di dahinya membuat dokter Kennath terkejut dan menghentikan mobilnya dan membawa Maria ke rumah sakit miliknya.

Sampai di rumah sakit Maria dibawa ke ugd dan langsung ditangani oleh dokter Kennath.

Setelah agak lama Maria sudah dibawa ke ruang rawat inap vvip. Maria menatap sendu ke arah kekasihnya.

" Maafkan aku karena aku telah mengerjaimu." ucap Maria sambil menangis.

" Kamu tahu, aku kecewa padamu? kamu tahu sifatku aku itu tidak suka bercanda." ucap dokter Kennath sambil membalikkan badannya tidak ingin melihat Maria.

Maria hanya diam dan berusaha turun dari ranjangnya dan melepaskan selang infusnya. Baru beberapa langkah berjalan.

bruk

Maria terjatuh membuat dokter Kennath terkejut dan ingin membantunya.

" Apa yang kamu lakukan Maria?" bentak dokter Kennath sambil memegang tangan Maria tapi di tepis oleh Maria.

" Kalau dirimu tidak menginginkan aku lagi baiklah aku akan pergi dari kehidupanmu, jangan perdulikan aku apakah aku mati atau hidup." ucap Maria sedih sambil berusaha bangun dan berjalan kembali. Baru beberapa langkah saja kepala Maria terasa pusing dan ruangan terasa berputar.

Bruk

Mariapun terjatuh tidak sadarkan diri, untunglah dokter Kennath menangkapnya karena kepalanya hampir saja mengenai lantai.

Dokter Kennathpun membawanya dan membaringkannya kembali di ranjang dan memasang infusnya yang tadi dilepas paksa oleh Maria.

Dokter Kennath menelephone daddynya dan orangtua Maria. Tidak berapa lama merekapun datang. Mamanya Maria menarik tangan dokter Kennath dan ingin bicara berdua.

Mamanya Maria menceritakan tentang masa lalu anaknya kepada dokter Kennath. Ketika bertemu dengan dokter Kennath hidup Maria tidak bersedih lagi walau di depan ke dua sahabatnya dia tegar sebenarnya hatinya rapuh.

Mamanya Maria berharap untuk bersabar dan tidak semua orang sempurna. Dua sifat yang berbeda dijadikan satu sangat sulit tergantung apakah kita bisa menjalaninya.

Banyak kata - kata bijak yang diucapkan oleh mama Maria. Membuat dokter Kennath mulai menyesalinya.

Merekapun kembali keruangan tempat dimana Maria di rawat.

Tampak Maria masih memejamkan matanya, dokter Kennath menunggu Maria sadar dan ke dua orang tua Maria dan daddynya sudah pulang.

Dokter Kennath memegang tangan Maria dan mengecup punggung tangan Maria. Tidak berapa lama Mariapun membuka matanya.

" Sayang maafkan aku?." panggil Maria lirih sambil terisak

" Sstt, sudah sayang lupakan maafkan tadi aku emosi, tapi jujur jangan ulangi lagi aku tidak suka bercanda." ucap dokter Kennath

" Baik sayang, aku janji maafkan aku." pinta Maria

Merekapun berpelukan dan Maria berjanji saat itu tidak akan mengulanginya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!