“Di mana aku?”
“Apa? Aku berada di Bumi Barat?”
“Celaka! ini di dalam Reruntuhan Kekaisaran Barat!”
Ungkapan-ungkapan keterkejutan terdengar dari seorang anak laki-laki berumur delapan tahun yang mengenakan baju berbahan kasar dan compang-camping, ia terus memandangi langit aneh yang telah tersegel oleh tiga lapis kubah pelindung raksasa sejauh mata memandang.
“Ah!… Rupanya aku telah dikirim ke dalam lahan ternak para siluman, sementara seluruh koneksi ku ke dunia luar telah disegel sepenuhnya oleh kubah-kubah segel! Sungguh mereka telah memasukkan ku ke dalam golongan manusia ternak mereka, Dewi Siluman Iblis! Aku sungguh tidak menyangka bahwa Bocah Iblis Barat itu kerabat mu, Ck! Baiklah! Aku akan mencarinya sekarang!” Anak laki-laki berumur delapan tahun itu senyum pahit saat mengenang kehidupan sebelumnya di Bumi Barat yang penuh penderitaan dan penyiksaan.
Bumi Barat terdapat 10 Kubah Aray Pelindung raksasa tingkat kaisar yang melindungi umat manusia dari ancaman siluman, pelindung ini diciptakan oleh seorang Ahli Kitab secara serentak seribu tahun lalu untuk menaungi kerajaan kerajaan di seluruh dunia,
Sampai saat ini Kubah Pelindung berhasil menyelamatkan umat manusia dari kepunahan selama ratusan tahun, namun Dewi Siluman Iblis salah satu kaisar siluman yang cerdik pandai, ia memerintahkan pasukannya untuk membangun dua lapis Aray diatasnya,
Pertama Aray Segel yang mencakup seluruh Bumi Barat, dan yang kedua Aray Kutukan yang melapisi langsung dengan Aray Kubah Pelindung umat manusia.
Aray Segel dan Kutukan dapat menciptakan siapapun di dalamnya akan terlihat budidaya tubuhnya secara langsung di Lengan Atas, dan akan tetap terlihat walaupun mereka mengenakan baju, bahkan bila itu baju Zirah Baja, sehingga budidaya seorang Ahli tidak dapat disembunyikan bagaimanapun caranya, tanda peringkat budidaya ini disebut dengan “Pangkat”
Pangkat Budidaya Tubuh yang terlihat di lengan atas serta perbandingannya dengan Tingkat budidaya tubuh para Ahli bela diri benua lain yaitu :
Titik Putih setara dengan Tingkat Timah
Titik Kuning setara dengan Tingkat Besi
Titik Perunggu setara dengan Tingkat Perunggu
Titik Perak setara dengan Tingkat Perak
Titik Emas setara dengan Tingkat Emas
Bunga Putih setara dengan Platinum
Bunga Kuning setara dengan Berlian
Bintang Perak setara dengan Raja
Bintang Emas setara dengan Kaisar
Legenda Bintang Merah
Keajaiban Bintang Hitam
Kutukan yang kedua, setiap manusia yang berada di bawah Aray Kutukan diharuskan mengunakan Kristal Siluman yang dijadikan sebagai "bahan bakar" yang biasanya dikalungkan di leher atau dijadikan cincin, dan sering disebut dengan “Nyawa”.
Kristal yang digunakan perlahan akan terserap habis oleh tubuh manusia yang berada dalam Aray Kutukan, sehingga untuk menyambung “Nyawa” manusia harus terus menggunakan Kristal Siluman, bila tidak, maka mereka akan mati dalam kurun waktu 24 jam.
Kutukan Ketiga, manusia tidak dapat keluar-masuk melewati Kubah Pelindung baik untuk berburu maupun untuk berpergian, karena terhalang Aray Kutukan yang dipasang menempel pada Kubah Pelindung umat manusia,
Akan tetapi, untuk bisa keluar-masuk Kubah Pelindung yang telah dipasang Aray Kutukan, umat manusia hanya bisa melakukannya melalui satu cara, yaitu “Pintu Portal”
Pintu Portal akan muncul secara alami dan acak didalam Kubah Pelindung, pintu portal inilah yang akan mengarah keluar Kubah Pelindung ke lokasi secara acak pula, ataupun mengarah ke Kubah Pelindung ke kerajaan lainnya.
Pintu Portal yang tercipta secara alami sedikit menguntungkan manusia karena Pintu Portal dapat ditandai tingkat bahayanya dengan warna, seperti warna putih, warna kuning, warna hijau dan warna merah.
Selain itu Pintu Portal agak sulit dimasuki oleh siluman tingkat rendah, namun para siluman selalu menunggu manusia yang keluar dari Portal untuk membunuh mereka demi meningkatkan budidaya tubuhnya.
Di Bumi Barat umumnya siluman menggunakan “Teknik Penyerapan Jiwa Manusia”, Teknik ini hanya berkerja apabila manusia mati dibunuh oleh siluman itu sendiri, namun begitu, tidak semua jiwa orang mati bisa diserap secara bebas untuk meningkatkan budidaya tubuhnya, hanya jiwa manusia yang telah menyerap Kristal Siluman lah yang dapat dimanfaatkan seutuhnya, oleh karenanya kubah pelindung manusia dijadikan sebagai “Hewan Ternak” untuk budidaya tubuh bangsa siluman.
Disisi lain umat manusia juga harus berburu siluman guna mendapatkan Kristal Siluman untuk menyambung “Nyawa” mereka, selain itu, kristal siluman ini dapat digunakan untuk meningkatkan budidaya tubuh dengan cepat, mereka yang memburu siluman untuk memperoleh Kristal Siluman melalui Pintu Portal dikenal sebagai “Pemburu”
Dalam Kubah Pelindung Bumi Barat, banyak terdapat material-material kuat dan kristal kristal misterius yang tidak berguna, namun material-material tersebut secara misterius mempengaruhi struktur tubuh dan tenaga dalam manusia tanpa mereka sadari, sehingga tidak heran di dalam Kubah Pelindung banyak bayi yang baru lahir sudah mendapatkan Pangkat satu titik putih di lengannya, walaupun banyak manusia yang tidak memiliki pangkat sama sekali,
Orang yang tidak memiliki pangkat di kenal dengan “Manusia Terbuang”, golongan inilah yang dijadikan pekerja, petani dan diperbudak kan dan bahkan mereka tidak diperlakukan sebagai manusia, hanya orang berpangkat lah yang dapat memburu siluman dan memiliki kedudukan, semakin besar pangkatnya akan semakin tinggi pula kedudukan status sosialnya.
Begitu juga dengan siluman, semakin kuat suatu siluman, semakin berkualitas pula kristal yang didapatkan dan semakin mahal harganya, maka dari itu Bumi Barat hanya mengakui, manusia kuat akan berdiri di atas, dan manusia lemah akan terus tergilas, kaisar dan raja semuanya berasal dari orang-orang kuat dan jenius.
**
Di Kubah Pelindung Kekaisaran Purba.
Kekaisaran Purba merupakan salah satu dari sepuluh kekaisaran terbesar di Bumi Barat, jumlah penduduknya lebih dari tiga ratus juta jiwa, Kubah Pelindungnya pun ratusan kali lebih besar dari Kubah pelindung Kerajaan Awan di Bumi Timur (Baca : Kembalinya Kaisar Langit dan Bumi)
Pada sebuah danau sepi di utara kubah pelindung, seorang anak berumur delapan tahun menatap langit yang dipenuhi Aray, seolah ia lupa dengan pemandangan indah disekitarnya, bola matanya sangat indah, wajahnya sangat imut dan kulitnya bersih seolah tidak bersesuaian dengan baju lusuh yang dikenakannya,
‘Hm.. Dulu ketika aku datang ke kerajaan ini, kerangka dan tulang belulang rakyat miskin bergelimpangan, mereka mati karena dibantai oleh yang kuat, kekurangan Kristal Siluman, dan tidak sedikit pula diantara mereka yang mati kelaparan, Kini aku telah kembali saudaraku! Aku akan menyelamatkan kalian semampuku’ Batin Anak lelaki kecil itu dengan senyum manis menghiasi bibirnya,
“Selamat datang di Bumi Barat! Tuan Juli!” Tiba-tiba sebuah suara anak perempuan siluman kecil memecah lamunannya.
“Hahaha, Bocah! Bukan kah itu namamu yang sempat ku dengar 'Juli', Hahahaha, Aneh! Menurut gosip Kau orang yang ditakuti, tapi.. sementara aku bahkan tidak melihat satu titik putih pun pangkat di lengan mu, namun begitu, kau sungguh berani menentangku!” kata anak siluman itu sambil menoleh ke lengan kiri dirinya dengan angkuh.
"Satu Bintang Hitam?!"
Anak Kecil yang dipanggil Juli itu terbelalak “Satu Bintang Hitam? Kau.. seorang Dewa? Aku benar-benar tidak menyangka Bocah Iblis sepertimu sudah setingkat ini, hehehe.. Tapi sayang” Juli kembali senyum ceria.
“Jangan kau memanggilku dengan sebutan bodoh mu itu, namaku Mina… aku dapat melihat kau memanglah seorang bocah berumur delapan tahun, dan masih tidak tahu bahwa kau sedang berhadapan dengan siapa? Kau tahu! Kalau di tempat ini tanpa Kristal Siluman kau hanya hidup sehari! Tanpa aku membunuh pun kau akan tetap mati, ataukah keputusasaan mu membuat dirimu terus tersenyum? Huh?” Mina senyum sinis, ia sebenarnya seekor siluman yang telah berumur ratusan tahun.
Juli menggaruk-garuk kepalanya “Nenek reot! Dengarkan! Kau dan aku datang kemari kita saling menyegel satu sama lainnya, aku tidak bisa lagi berhubungan dengan Benua Timur dan Benua lainnya sehingga aku tidak bisa memanggil bala tentara ku kemari, tapi ingat! Aku juga bukanlah orang bodoh! Aku telah menyegel semua sihir dan tenaga dalam mu itu, kau hanya mampu mengguna teknik-teknik fisikmu saja untuk mengalahkan ku, hahaha… kali ini aku benar-benar akan membunuhmu dan mengambil Kristal Siluman dari dalam tubuh mu.. aku rasa kristal siluman mu bisa memberikanku ‘Nyawa’ lebih dari sepuluh ribu tahun..” Tatapan Juli penuh semangat.
“Hahaha, membunuhku? Huh! Kau tidak tahu berapa kokohnya tubuh seora….”
Wusss
Buk!!
Juli berkelabat cepat bagai kilat menghantam perut Mina hingga membuat Mina terpental jauh mengenai tebing yang berada sepuluh meter dari tempat mereka.
Wuss
DRROOOOMMM
Aaaaaaakkk
Mina mengeluarkan darah segar dari mulutnya, “Khuk! Khuk! Sial! Bagaimana anak manusia bahkan belum memiliki pangkat satu titik putih pun bisa mencelakai ku dengan tangan kosong?” Mina terkejut bukan main, ia bersusah payah bangkit berdiri dari kejatuhannya.
Wusss!
Belum tegak Mina berdiri tiba-tiba Juli telah berada tepat didepan wajah Mina “Apa! Ba.. bagaimana kau bisa secepat itu!” Mina terkejut bukan main.
“Sudah kukatakan! Kau tanpa tenaga dalam bukan apa-apa di mata ku!” Juli terus menghantam dengan ratusan pukulannya
Bak! Buk! Bak! Buk!
Aaaaakk
“Bocah sialan tak berguna! Ku bunuh kau!”
Bak! Buk! Bak! Buk!
Aaaaaaaakkk..
Juli terus menghantam perut Mina seakan tidak lelah, “Hehe.. Aku disini termasuk manusia terbuang! Tapi siluman sepertimu tidak bisa ku biarkan hidup!”
Mina sudah sangat marah sehingga ia mengeluarkan teknik tertinggi untuk membalasnya,
“TEKNIK PUKULAN MAUT!”
Buk!
Sebuah pukulan Mina mengenai perut Juli, namun pukul itu terlihat seperti pukulan anak manja saja, “Hahaha! Sudah kukatakan, pukulan mu tanpa tenaga dalam percuma! Itu tidak akan berpengaruh padaku!” Teriak Juli terus menghantam Mina yang telah terpojok dengan tebing.
Bak! Buk! Bak! Buk! Bak! Buk!
“Aaaaaaakk... Am… ampun… Ampun… tuan Juli!”
“Tidak!! Tidak ada ampunan!! dengan angkuhnya kau membawaku kemari!”
Bak! Buk! Bak! Buk! Bak! Buk!
Toolooong..... Ada anak gila...!
**
“Ampun..! Ampun…! Aku mengaku kalah! Aku mengaku kalah! Kuakui tanpa tenaga dalam aku tidak bisa berbuat apa-apa, Ampuni aku…” Mina tergeletak lemas setelah menerima ratusan hantaman hingga membuat dinding tebing berantakan di belakangnya.
Juli juga terlihat lelah setelah mengeluarkan tenaga besar untuk memukul tubuh Dewa milik Mina, “Huh! Lumayan keras juga tubuh mu?” Juli menyeringai.
Mina menatap langit, ia tidak mampu lagi bergerak walaupun hanya untuk menggerakkan kepalanya, “He.. he.. Baru kali ini aku mendengar ada orang yang mengatakan tubuhku ‘lumayan’ kuat, ‘Lumayan ya?’ Heh.. he.. sebenarnya siapa kau ini? Bagaimana anak manusia sepertimu memiliki tubuh seperti Dewa?”
Mina sangat penasaran terhadap lawannya, apalagi setelah ia tahu Juli benar-benar seorang anak manusia yang hanya berumur 8 tahun, kekalahan ini terasa bagaikan mimpi baginya.
Juli senyum memandang tubuh anak siluman tergeletak tidak berdaya di depannya, “Hm.. Apa itu penting? Aku hanyalah anak-anak dan itu sama sekali tidak penting bagi kalian, namun sebaiknya, boleh ku tahu apa hubungan mu dengan Dewi Siluman Iblis?” Juli perlahan duduk diatas batu runtuhan tebing yang terletak di samping pembaringan tubuh Mina.
“Khuk! Khuk! Ba.. Bagaimana kau mengenalinya? Aku benar-benar penasaran siapa kau ini? Tapi asal kau tahu saja, dia ibu angkat ku, kedatangan ku kemari pastilah diketahui olehnya dan kau akan diburunya habis-habisan” Mina menyeringai.
Juli senyum, pandangan matanya teralihkan pada indahnya pemandangan alam sekitarnya, pepohonan dan rumput hijau serta bebatuan terlihat asri dipandang mata,
“Aku sungguh senang jika ibumu memburu ku, tapi sepertinya itu tidak akan terjadi! Kau tahu kenapa..? Karena tanpa jejak sihir dan tenaga dalam yang kamu tinggalkan, itu sama seperti sebuah bangkai tak berbau, kau lupa seluruh tenaga dalam mu telah ku segel di dalam Mutiara Dunia Siluman, walaupun kau bisa keluar dari sini kau sudah tidak berguna lagi, tapi walaupun demikian.. aku tetap akan membunuhmu demi Kristal Siluman” Juli bangkit ingin mengakhiri Mina dengan kembali menghantam nya.
Wusss!
Mina terbelalak dan gemetar hebat melihat hantaman kembali dilayangkan, “Tu.. tunggu dulu!” Mina memaksa sisa-sisa tenaganya untuk mengangkat tangan guna menahan pukulan Juli.
Plak!
“Apa?! Cincin Ruang?”
Tanpa sengaja Juli melihat Cincin ruang di jari manis Mina saat tangannya beradu dengan tangkisan tangan Mina, walaupun Juli sedikit menahan pukulannya karena teriakan Mina, namun pukulan Juli cukup membuat Mina semakin gemetar.
Juli tersenyum gembira, “Oh! Cincin ruang? Bagus sekali! Aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi sekarang, karena semuanya telah ku tinggalkan di Bumi Timur, dan kini Cincin Ruang ini menjadi milikku, Hahaha” Ucap Juli terus menarik paksa Cincin Ruang di jari Mina.
“TIDAK….”
“Jangan! Jangan ambil milikku!” Teriak Mina marah dan putus asa saat harta satu-satunya yang tersisa dirampas paksa oleh Juli.
“Hahaha”
Juli langsung mengenakannya “Hahaha… Cincin ini lumayan bagus! Coba kulihat apa saja yang berada di dalamnya” Juli mulai memeriksa isi cincin ruang milik Mina.
“Bocah sialan!?”
Mina mencoba meronta “Jangan! Jangan ambil milik ku! Kembalikan Cincin Ruang ku!” Mina terlihat panik saat melihat cincin ruangnya dirampas.
“Apa!”
Juli terkejut setelah melihat isi cincin ruang milik Mina, “Apa?! Kau Membawa kristal kehidupan yang berisi berbagai ras mahluk hidup! Ini.. ini semua mahkluk langka dan dilindungi!? Apa kau selama ini sedang melakukan ujicoba untuk menciptakan makhluk-makhluk mengerikan?” Juli bertanya dengan nada marah.
Di dalam cincin Mina terdapat seribu lebih Kristal Kehidupan berwarna hijau, kristal ini sangat sulit didapatkan, fungsi utama kristal kehidupan ini sebagai tempat penyimpanan mahluk hidup, bisa berbagai ukuran dan apapun jenisnya, Mina telah mengoleksi sekitar lima ratus buah kristal terisi mahluk hidup dari berbagai bangsa, seperti Peri, Manusia, Siluman, Hewan Ghaib dan berbagai macam makhluk lainnya,
Sebagian mahluk bahkan telah digabungkan dengan perpaduan dua Kristal Kehidupan sehingga membentuk makhluk baru yang sangat mengerikan, dalam peraturan Ahli Kitab manapun di dunia ini melarang perbuatan terkutuk ini.
“Cepat! Kembalikan cincin ku!” Teriak Mina marah.
Juli mengeluarkan sebuah Kristal Kehidupan dari dalam cincin ruang, “Kau telah banyak menyerap jiwa mereka dan menempatkan tubuhnya ke dalam Kristal Kehidupan, tujuan mu tidak lain, kau ingin mereka semua untuk dijadikan boneka jiwa! Kurasa Kristal Kehidupan ini andalan mu untuk mengalahkan ku, Bukan?! Huh! Karena kau tidak memiliki tenaga dalam semuanya jadi sia-sia.. baiklah bagaimana jika kau juga ku jadikan Boneka Jiwa ku seperti mereka?” Tanya Juli dengan nada marah dan ia segera menggunakan teknik terlarangnya tanpa mau mendengarkan penjelasan Mina selanjutnya.
“Teknik Penyerapan Jiwa! SERAP!!!”
Wuusss Wusss
“Tidak!! TOLONG…!!! Dengarkan Aku Dulu..!”
“AMPUN…."
Juli terus menyerap jiwa Mina hingga habis guna untuk meningkatkan budidaya tubuhnya, saat proses serapan tubuh Juli terus mengeluarkan ledakan-ledakan dahsyat hingga terdengar satu kilometer jauhnya.
BOOOMM
BOOOMM
BOOOMM
AAAAAA
Tubuh Juli bagaikan bara api besi yang dipenuhi aura mematikan, ia terlihat sangat kesakitan sementara tubuhnya terus memulihkan diri sampai beberapa menit lamanya hingga Juli terlihat normal kembali.
Aaaaaaaakkk…
“Hm! Budidaya tubuhku telah meningkat pesat, sekarang aku sudah berada di tingkat batu... tapi.. ini sudah jelas tidak terlihat titik di lengan ku karena paling kurang harus tingkat timah paling rendahnya untuk mendapatkan satu titik putih” Gumam Juli terlihat senang, Pandangan matanya kini teralihkan pada tubuh Mina yang tergeletak tidak berjiwa, walaupun pada dasarnya memori Mina dan kesadarannya masih tersisa.
‘Di kehidupan ku sebelumnya, kau sungguh sangat sulit untuk dikalahkan, dan kau telah membunuh banyak manusia yang tidak berdosa untuk kesenangan mu semata, Beruntung, di kehidupan ini aku telah membasmi mu lebih cepat dari pada semestinya, semoga dengan ini akan lebih banyak bisa menyelamatkan jiwa manusia kedepannya' batin Juli senyum puas.
Wusss
Juli langsung menyerap tubuh Mina ke dalam Batu Kristal Kehidupan “Hm! Sekarang giliran mu sebagai koleksiku” Juli tersenyum senang sambil memeriksa barang yang berguna lainnnya dalam Cincin Ruang.
“Sial! Sepertinya dia memiliki dua Cincin Ruang dan Cincin Ruang ini mungkin yang paling berharga baginya, namun di dalam ini selain batu kehidupan tidak ada yang lainnya selain baju-baju sutra yang tidak berguna bagiku, bahkan dia tidak menyimpan satu kristal siluman pun untuk ku, dasar bocah!” gerutu Juli mulai meninggalkan tempat itu.
**
Di Sungai Wilayah Barat Kekaisaran Purba.
Juli perlahan menulusuri tepi sungai sudah hampir seharian, di sepanjang perjalanan ia tidak menemukan satu Portal pun untuk berburu Kristal Siluman, badannya terasa sangat lemas hal ini dikarenakan banyaknya material misterius negatif yang terkandung di Bumi Barat sehingga membuatnya tak berdaya.
Pada dasarnya kandungan material Bumi Barat sangat padat sehingga gravitasinya jauh melampaui wilayah Bumi Timur. Orang biasa yang terbiasa hidup di Bumi Timur akan sangat sulit berada di sini walaupun hanya untuk sekedar berdiri saja, apa lagi Juli dalam kurun waktu hampir sehari tidak ada Kristal Siluman yang didapatinya untuk menyambung “Nyawa”.
“Sial! Tempat terkutuk ini bahkan bisa melumpuhkan ku” gumam Juli mulai membaringkan tubuhnya di atas batu tepian sungai.
‘Jika dalam satu jam lagi tidak ku dapatkan Pintu Portal! Maka tubuh si Bocah Iblis Barat akan ku robek-robek untuk mengambil batu silumannya’ batin Juli jengkel dan tubuhnya semakin melemah dan tertidur.
**
Di Lembah Garuda Sakti
Lembah Garuda Sakti terletak di wilayah selatan Gunung Bayu yang juga salah satu bagian dari Pegunungan Kera di wilayah barat Kekaisaran Purba, Lembah Garuda Sakti terkenal Indah dan subur serta menjadi pusat perdagangan karena kota ini diapit beberapa desa kecil di sekelilingnya, kota ini juga dijuluki kota paling damai di wilayah barat.
Kedamaian daerah ini bukan tidak beralasan, ini semua terjadi kerena wilayah ini dilindungi oleh seorang pemburu tua berpangkat lima titik kuning bernama Kutai si Pendekar Seribu Tangan, yang menjadi salah satu pemburu terkuat di wilayah selatan Gunung Bayu.
Kedamaian puluhan tahun itu kini mulai retak akibat desas desus kemunculan seorang anak perempuan berumur tujuh tahun berpangkat satu kuning, kemunculan pangkat seperti ini merupakan kejadian langka dan hanya muncul seratus tahun sekali dalam sebuah keturunan dan dianggap sebagai jenius yang harus dimiliki oleh sebuah partai.
Kemunculan anak jenius itu telah menggemparkan Partai-Partai pemburu besar di Kekaisaran Purba, kini semua Partai saling berperang satu sama lainnya guna merebutnya, Kutai selaku seorang pemburu yang bertanggung jawab ia selalu mempertahankan keamanan rakyatnya. Di samping itu dia sendiri tidak ingin menyerahkan anak jenius milik kampung halamannya kepada pihak lain.
Akibat keputusan ini, penganiayaan dan pembantaian terhadap warganya pun kerap terjadi, walaupun demikian semua warga memilih menutup mulut mereka, bahkan mereka lebih memilih disiksa hingga mati dari pada mengkhianati Kutai Si Pendekar Seribu Tangan yang menjadi panutan mereka.
Namun sekarang, Lembah Garuda Sakti didatangi Partai Hyena yang berjumlah 40 orang, Partai ini sangat berbeda dari partai-partai pemburu yang datang sebelumnya.
Partai Hyena merupakan partai yang lebih kuat dan paling tamak diantara semua Partai besar lainnya, partai ini milik salah satu bangsawan tinggi kekaisaran sehingga tidak ada yang berani menantangnya, oleh karena itu partai ini semakin merajalela dan membantai para warga lemah dan bahkan sampai membantai partai-partai pemburu kecil lainnya.
Kini keganasan Partai Hyena kembali dibuktikan dengan kedatangan mereka pada warga Lembah Garuda Sakti, pada saat itu semua warga bisa menebak niat mereka, dan warga menjadi putus asa karenanya,
Warga Lembah Garuda Sakti umumnya merupakan ‘Manusia Buangan’, hanya beberapa kepala keluarga yang menjadi pemburu berpangkat titik putih, oleh sebab itu, penyerangan Partai Hyena yang berpangkat titik kuning membuat warga patah semangat untuk melakukan perlawanan balik terhadap Partai kejam itu.
Akan tetapi Kutai si Pendekar Seribu Tangan tetap memilih menghadang gerombolan Partai Hyena yang berjumlah 40 orang dan semuanya menunggangi hewan ghaib Hyena yang di kepalai Seorang laki-laki kepala botak, berewokan, berkulit hitam dan sebuah kapak besar terselip di punggungnya, ia menunggangi Hyena berjalan paling depan diantara penunggang lainnya, sorotan matanya tajam semua orang pasti ketakutan melihatnya, ia dikenal dengan nama Aboki si Kapak Maut.
“Semuanya berhenti!”
Aboki mengangkat tangannya memberikan isyarat agar semua anak buahnya menghentikan Hyena tunggangan mereka, karena di hadapan mereka telah dihadang oleh seorang paruh baya berpangkat lima titik kuning.
“Oho! Si Tua Kutai! Pemburu terkenal! Ingatlah kutai kau hanya terkenal di Lembah Garuda Sakti, tapi di wilayah barat siapa yang tahu, Hahahaha” Gelagat tawa Aboki disertai tawa pasukan lainnya dengan nada mengejek.
HAHAHAHA
HAHAHAHA
Kutai seorang pemburu tua yang sangat dihormati di wilayah barat, ia adalah laki-laki bijaksana dan adil ia harus berhadapan dengan para partai yang haus darah hal itu sangat membuatnya jengkel.
“Katakan! Apa tujuan kalian kemari?!” Tanya Kutai dengan tatapan tajam, walaupun dia sendiri sudah bisa menebak niat mereka.
“Serahkan bocah berpangkat satu kuning itu padaku, dengan demikian aku jamin kotamu akan aman, dan tentunya anak itu tidak layak kalian pelihara bukan? hahaha”
HAHAHAHA
Galak tawa semua anggota Partai Pemburu Hyena secara bersamaan mengikuti gaya pemimpinnya.
“Maaf! Kami tidak memiliki anak yang seperti kalian cari, kalian hanya mendengarkan gosip yang mencoba memfitnah kampung kami, aku rasa perbincangan kita cukup disini” potong Kutai tegas mempersingkat perdebatan.
HAHAHAHA
“Kutai! Tidakkah kau lihat pangkat ku sama besar seperti milikmu, dan lihatlah anak buah ku, semuanya berpangkat kuning, apa kau akan mempertaruhkan belasan nyawa pemburu titik putih karena keegoisan mu? Hah!” Tanya Aboki sombong.
Belasan warga tiba-tiba keluar rumah, mereka bergabung dengan Kutai, “Ketua Kutai! Kami siap mati bersama mu!” ucap seorang pemburu berpangkat putih dua dengan penuh ketegangan.
“Baiklah! Kalau mereka maju akan kita lawan mereka hingga akhir!” Kutai bertekat dan langsung mengeluarkan pedangnya.
“HAHAHAHA!!”
“Baru kali ini aku melihat cicak melawan singa! Serang mereka dan sebagian geledah rumah-rumah warga!” Teriak Aboki segera menerjang maju melawan Kutai.
SERANG!!!
SERANG!!
Trang! Tring! Trang! Tring!
DROOMM!!
BHOMMM!
Pertempuran sengit terjadi, Kutai Si Tangan Seribu bukanlah nama omong kosong, ia mengamuk bagai singa jantan kehilangan anaknya ditengah kepungan.
Trang! Tring!
Swuuss! Swuss!
“Gawat! Melawan mereka diatas tunggangannya sungguh sangat merepotkan! Ayo cari gang-gang sempit agar bisa kita melawan musuh secara leluasa” Teriak Kutai memperingatkan anak buah yang kini mulai digigit Hyena.
Aaaaaaaakkk!!
HAHAHAHA…
“Percuma Kutai! Kau hanya memperlambat kami saja untuk membantai kalian! Hahaha” Galak tawa Aboki seraya memutar Kapaknya menerjang maju melawan Kutai yang terlihat sudah kelelahan.
“Ketua Aboki! Menurut informasi yang ku peroleh lewat air kejujuran yang kuberi minum kepada warga, mereka mengatakan kalau anak itu sudah melarikan diri ke gunung wilayah barat dikawal oleh beberapa Pemburu Pangkat Putih” lapor seorang pasukan yang terlihat seperti dukun pada Aboki.
“Batok! Kalian cepat bawa dua puluh pasukan untuk menangkapnya, dan biarkan si tua bangka ini menjadi bagian ku!” Perintah Aboki pada Batok selaku wakilnya yang berpangkat 3 titik Kuning.
“Baik Ketua!” Batok menoleh kearah rekan-rekannya “Ayo kalian ikut aku melakukan pengejaran! Tenang saja aku ada Kristal JPS, dan koordinatnya sudah tercatat, ayo!” Teriaknya memacu Hyena dengan gagah.
Seorang rekannya mengacungkan tangan dan bertanya, “Bos Batok! JPS itu apa bos? JPS itu ‘Jangan Panik Songgong!’ Sudah paham?!” Teriak batok marah pada rekannya.
“Sudah Bos Batok! Ayo berangkat!”
“Ayo!” Teriak sambutan 20 pasukan pemburu mengikutinya dengan aura pembunuh yang besar.
Disisi lain Kutai sangat panik saat mendengar Batok pergi melakukan pengajaran terhadap anak jenius yang digosipkan, “Para Pemburu! Cepat kalian lakukan pengejaran! Dan hadang mereka” teriak Kutai memerintahkan pada sebagian anak buahnya.
“Baik ketua!”
“Aku juga ikut!”
“Aku Juga!”
Beberapa orang segera berlari melakukan pengejaran, sehingga Kutai semakin kewalahan melawan banyaknya pasukan pengepungnya.
“Kalian majulah! Akan ku berikan perlawanan hingga kalian akan mengingatnya” teriak Kutai emosi menerjang maju menebas siapapun dihadapannya.
“Kutai kau mencari mati! Sekarang akan ku kabulkan” Teriak Aboki marah seraya membacok dengan kapak besarnya.
Trang! Tring!
Pertempuran hidup mati pun tak terelakkan, banyak warga turun membantu Kutai namun mereka mati bersimbah darah, sementara Kutai terus mengamuk bagai seekor singa dalam kepungan para pemburu Partai Hyena.
**
Di sebuah sungai gunung bayu.
Lima orang dewasa berbaju putih berpangkat rata-rata tiga titik putih, terdiri dari tiga orang wanita dan dua orang pria serta seorang anak perempuan kecil yang terlihat pergi dengan terburu-buru menyelusuri tepi sungai berbatuan.
“Hana! Ayo cepat! Aku takut mereka membawa dukun, dan itu sangat berbahaya bagi kita” Ucap seorang gadis berumur 20 tahun berpangkat dua titik putih, yang diikuti empat orang lainnya.
“Kakak Risa! Lihatlah didepan kita! Sepertinya ada seorang anak yang lagi sekarat” Hana menunjukkan kearah seorang anak gembel yang tergeletak lemah diatas batu di tepian sungai.
“Hana! Berhenti dulu, biar kami memeriksanya” Ucap Risa seraya memberi isyarat mengajak seorang temannya ikut, sementara tiga lainnya menjaga Hana dengan waspada.
"Anak warga biasa"
Risa memeriksa tubuh anak laki-laki berumur delapan tahun, ia mendapati bahwa anak itu kehabisan batu kristal “Ruyu! Bawakan cadangan Nyawa kemari, anak malang ini kehabisan Nyawa!” Risa meminta Kristal Siluman pada salah seorang gadis berusia sebaya dengannya yang berdiri mengawal Hana bersama dua lainnya.
“Baik!” Ruyu segera membawa kristal siluman sebesar kelereng dan diserahkan pada Risa, kristal yang diserahkan itu berwarna putih menandakan kristal itu berkualitas rendah.
Risa mengambilnya terburu-buru dan meletakkannya pada dada anak delapan tahun itu, “Ayolah dik! Jangan mati bertahanlah!?” gumam Risa dengan perasaan iba melihat bocah laki-laki gembel itu.
Wusss wusss
Kristal Siluman bereaksi, Anak kecil laki-laki itu segera membuka matanya, perlahan ia bangkit duduk dibantu oleh Risa, “Terimakasih, kak! Telah membantu ku” ucap anak itu sambil merenggangkan badannya yang seakan ia baru bangun dari tidurnya.
“Adik! Ini tempat yang berbahaya! Oya siapa nama mu?” Tanya Risa cepat sambil memberi isyarat pada kawan lainnya untuk mendekat, karena anak yang dijumpainya itu tidak berbahaya, hal itu jelas, karena Risa telah melihat legan anak itu yang tidak memiliki pangkat.
Anak itu melihat semua orang di sekelilingnya dengan tatapan bodoh, “Aku Juli” jawabnya singkat.
**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!