NovelToon NovelToon

Aku Menjadi Tawanan Sang Tiran

Chapter 1 Kematian bukan lah akhir

Hujan mengguyur deras kota Seoul hari itu, terlihat seorang gadis yang berjalan sempoyongan menangis di tengah hujan.

" sampah ! semuanya karena wajah jelek ini ! kenapa selalu aku yang menghadapi ini? aku sungguh sial " gerutu gadis itu dalam hatinya

Gadis itu bernama Cha Yoon Joo, seorang wanita yang selalu dijuluki gadis jelek oleh orang orang dan orang tuanya sendiri. Ia selalu dibanding bandingkan dengan kakak perempuan nya yang bernama Cha Yoon Soo yang memiliki wajah yang cantik dan bisa menarik perhatian semua orang yang melihatnya. Dalam hatinya Yoon Joo selalu merasa iri pada kakak nya itu, sejak kecil setiap orang tua nya pergi jalan-jalan liburan ke luar mereka selalu pergi dengan Yoon Soo dan meninggalkan Yoon Joo di rumah sendirian.

Setiap barang yang diberikan pada Yoon Joo selalu saja barang yang sudah dipakai oleh Yoon Soo. Sebagai adik dan anak bungsu harusnya ialah yang mendapatkan kasih sayang dari keluarga nya. Namun, ia malah di anak tiri kan. Semua orang menyayangi Yoon Soo karena ia cantik dan pandai menarik perhatian orang, ia juga pintar dan sekolah di universitas ternama. Meskipun Yoon Joo lebih pintar dari kakak nya itu, namun ia tak pernah dipuji oleh kedua orang tuanya hanya Yoon Soo saja yang di agung agungkan.

Pada saat usianya 17 tahun ia sudah hidup mandiri karena ia diusir oleh orang tua nya, dan dituduh mencelakai Yoon Soo karena iri. Yoon Joo pun hidup mandiri dan mempunyai rumah sendiri, pekerjaan yang bagus dan tak bergantung pada kedua orang tua nya lagi.

Kini wanita itu sudah sukses dan mempunyai seorang pacar tampan bernama Han Jun Hyuk yang sangat ia cintai. Namun, semua harapan itu hancur pada suatu malam.

***

Yoon Joo berjalan ke rumahnya, ia melihat pintu rumahnya terbuka dan 2 pasang sepatu tergeletak di depan lantai rumahnya.

" ini seperti sepatu Jun Hyuk, tapi yang satunya lagi seperti sepatu perempuan?" gumam Yoon Joo pelan

Perlahan Yoon Joo membuka pintu itu, namun ia terhenti saat mendengar suara seorang wanita di dalam rumahnya.

" sayang, kenapa kau mengajakku bertemu di sini? ini kan rumah adikku, bagaimana kalau dia tau ?" tanya Yoon Soo sambil memeluk pria di depannya dengan genit

" sayang ku tenang saja, si jelek itu lembur malam ini dan akan pulang terlambat. " jawab Jun Hyuk santai

" kau ini jahat sekali sayang,masa kau bercinta dengan ku di rumah pacar mu ?" tanya Yoon Soo sambil tersenyum centil

" Sebentar lagi kan aku dan dia akan putus " jawab Jun Hyuk sambil tersenyum manis

" Lalu kapan ? aku sudah tidak mau bersembunyi terus seperti ini dari si jelek itu " kata Yoon Soo memelas

" Sekarang juga bisa kok, sayang apa kau tau kalau sertifikat rumah ini sudah atas nama ku? Adik mu yang bodoh itu sungguh percaya kalau aku akan menikahi nya dan dia memberikan rumah ini begitu saja pada ku " kata Jun Hyuk

" Kukira dia hanya jelek saja tapi dia juga bodoh, teruslah merayu nya siapa tau dia akan memberikan sesuatu yang lain lagi untuk mu. " Yoon Soo tersenyum

" Iya sayang, aku lakukan ini semua untukmu " Jun Hyuk memeluk Yoon Soo dengan penuh cinta

BRAK

Jun Hyuk dan Yoon Soo sontak melepaskan pelukan mereka karena kaget mendengar suara orang membuka pintu dengan keras. Kedua pasangan kekasih itu semakin kaget saat melihat Yoon Joo lah yang datang dengan menendang pintu. Raut wajahnya terlihat penuh kemarahan dan kekecewaan melihat kedua orang yang dekat dengannya itu sedang berduaan.

" Yoon Joo?? kamu sudah pulang?" tanya Jun Hyuk muka tebalnya alias tidak tahu malu

Yoon Joo menahan air matanya dan melempar semua barang barang di rumahnya itu dengan penuh kemarahan.

PRANG BRAK BRUK

Beberapa barang itu ada yang pecah, Yoon Soo kaget melihat adik nya mengamuk seperti itu.

" Cha Yoon Joo ! apa kau sudah gila??" tanya Yoon Soo marah

"Haha.. ada hak apa kakak marah marah padaku setelah semua yang kakak lakukan padaku?! apa kakak masih punya malu?" tanya Yoon Joo sambil tertawa sinis

" kau lah yang tidak punya malu, kenapa kau datang kemari? rumah ini sudah jadi rumah Jun Hyuk dan aku " kata Yoon Soo sambil menggandeng tangan Jun Hyuk dengan mesra

" kenapa kalian lakukan ini padaku? apa salahku pada kalian? kenapa kalian begitu tega?" tanya Yoon Joo dengan air mata mengalir deras

" Kenapa? tidak kenapa napa kok. Hanya saja salahmu yang terlahir jelek dan bodoh " jawab Jun Hyuk sinis

" Jun Hyuk, jelaskan saja semuanya sekarang. Biar si jelek ini tidak menganggu kita lagi " kata Yoon Soo sambil tersenyum sinis

" sudahlah jangan menangis lagi, karena kau sudah tau semuanya jadi aku tidak perlu bersusah payah menjelaskan nya. Cha Yoon Joo kita putus saja ya ?" kata Jun Hyuk santai seolah tak bersalah

Dengan penuh amarah Yoon Joo menampar Jun Hyuk.

PLAK

" Kalian berdua ! SAMPAH !" seru Yoon Joo kesal

" apa kau bilang ? sampah?" tanya Yoon Soo marah

" iya ,Cha Yoon Soo aku bilang kau sampah! kalian sampah ! yang satu nya saudara sampah yang satu nya lelaki sampah, bagus kalian berdua memang cocok " Yoon Joo bertepuk tangan

" Aku tidak boleh terlihat lemah di depan mereka " batin Yoon Joo sakit hati

PLAK

Tangan Yoon Soo mendarat di pipi kiri Yoon Joo.

" berani sekali kau bicara pada kakak mu seperti itu!" seru Yoon Soo murka

" HAHA..kakak kau bilang? kakak mana yang tega mengkhianati adiknya sendiri. Kakak mana yang tega mengambil pacar adik nya sendiri dan bersekongkol mengambil hartanya !" teriak Yoon Joo murka

Yoon Soo dan Yoon Joo berkelahi, pada akhirnya Yoon Joo di tendang keluar rumah nya sendiri oleh Jun Hyuk.

Malam itu sudah terdengar suara petir menggelegar seperti akan turun hujan.

Dengan wajah yang terluka, baju berantakan, dan rambut acak acakan hasil perkelahian nya dan Yoon Soo. Ia berjalan sempoyongan di jalanan dan tidak mempedulikan orang orang yang melihatnya.

" Ibu, lihat bibi itu ! kenapa baju nya robek robek ya?" ujar seorang anak kecil melihat pada Yoon Soo yang pandangan nya terlihat kosong.

" Seperti nya dia orang gila, kita harus jauhi dia nak. Wajahnya juga jelek " kata Ibu ibu merasa jijik

Hujan deras pun turun, Yoon Joo membiarkan dirinya terguyur air hujan. " bagus sekali! hujan turun sama seperti perasaan ku saat ini "

Bukannya Yoon Joo tak mendengar semua hinaan itu, tapi dia lebih memilih mengabaikan nya.

Pada akhirnya ia sampai di tepi pantai untuk menenangkan dirinya. Namun, bukannya makin tenang tapi hatinya terasa sangat sakit. Gadis itu mulai kehilangan akal sehat nya dan berjalan perlahan menuju ke pantai.

Apa gunanya aku hidup bila aku tidak di cintai siapapun? semua kerja keras yang aku lakukan menjadi percuma, aku ingin diakui setidaknya oleh ayah dan ibuku. Bahwa aku bukanlah anak jelek yang tidak berguna seperti yang selalu mereka katakan! Kenapa si sampah Jun Hyuk dan kakak ku si rubah itu begitu jahat pada ku.? apa salahnya menjadi orang jelek? Cinta?? haha.. cinta itu adalah pembodohan. Mari kita akhiri saja seperti ini, aku tidak mau hidup lagi di dunia dimana aku tidak mendapatkan cinta dan tidak dicintai. Jika ada kehidupan kedua, aku sungguh ingin di cintai oleh orang yang aku sayangi.. dan aku ingin jadi cantik ! Ah...Apa yang aku harap kan? kehidupan kedua itu hanya ada di dalam novel dan dongeng saja, Tuhan aku sudah lelah...

Yoon Joo berjalan ke tengah laut, perlahan ia semakin tenggelam dan menghilang tersapu ombak lautan yang ganas.

" Sakit.. sakit sekali.. dada ku sangat sesak ! aku akan kehabisan napas.. jadi begini kah aku akan mati?" batin Yoon Joo sedih

Gadis itu berada di dalam air, ia tersenyum pahit sebelum merenggut nyawanya sendiri. Samar-samar sebelum ia menutup mata, ia melihat bayangan seorang wanita cantik berambut perak tersenyum padanya lalu meraih tangannya.

Siapa dia?

***

" uhuk uhuk "

" Tuan putri ! syukurlah anda sudah siuman !" kata Gavin merasa lega

" Tuan putri? siapa yang dia panggil tuan Putri ? ngomong-ngomong ini pasti surga kan? langitnya begitu indah disini.. ah sudahlah pasti ini cuma mimpi kan? aku tidur saja lagi " batin Yoon Joo santai

Beberapa orang berpakaian seperti kesatria menghampiri Yoon Joo dengan panik. Sementara itu Yoon Joo kembali menutup matanya dengan santai, saat Gavin menggendong nya ia merasakan sentuhan pria itu terasa nyata dan ia juga merasa kalau tubuhnya lebih ringan dari biasanya.

" kenapa ini aneh? ini seperti bukan tubuh ku sendiri? kenapa sentuhan pria itu terasa nyata ? " batin Yoon Joo keheranan

Tak lama kemudian Yoon Joo terbangun dan sudah ada di ranjang yang seperti tuan putri.

" Surga ini begitu indah, kamar ku terlihat seperti kamar tuan putri. Mimpi yang sangat indah, " Yoon Joo senang

Gadis itu terkejut saat melihat dirinya ke cermin.

" AHH!!! Siapa ini??!!! " teriak Yoon Joo panik melihat wajahnya di cermin

Chapter 2 Another World

Yoon Joo begitu terkejut melihat wajahnya di cermin hingga ia berteriak sangat kencang. Membuat beberapa orang di istana itu terkejut. Sekali lagi ia ingin meyakinkan dirinya apakah ini mimpi atau bukan? ia mencubit dirinya sendiri.

" Ah ! sakit ! aku ini sedang bermimpi kenapa aku bisa merasakan sakit? aku kan sudah mati, bagaimana bisa aku .. " Yoon Joo kebingungan

" aku jadi cantik, rambut dan wajah ku juga seperti peri. Aku seperti orang yang bukan berasal dari dunia ini, dan tempat ini juga terlihat seperti istana. Apa ini benar-benar mimpi? Tidak, ini terlalu nyata jika dibilang hanya mimpi, apa aku terlempar ke dunia lain. seperti yang ada di novel novel fantasi itu?" tanya Yoon Joo dalam hatinya kebingungan

" Yang mulia Putri ! apa yang terjadi ? tolong buka pintunya !" teriak beberapa orang yang terdengar panik di luar kamar tempat Yoon Joo berada

" Leticia! buka pintunya !" teriak seorang pria sambil menggedor pintu kamar Yoon Joo.

" Leticia? ada seseorang yang memanggilku Leticia? siapa Leticia? apakah dia gadis cantik ini? apa gadis ini adalah tuan putri?" gumam Leticia ( Yoon Joo ) senang

Tak lama kemudian pintu itu hancur lebur seperti terkena angin topan, Leticia alias Yoon Joo kaget melihatnya hingga ia terjatuh di lantai. Orang orang berhamburan masuk dan melihatnya dengan wajah cemas, termasuk seorang pria bertubuh tinggi dan berambut perak seperti nya.

" Leticia ? apa kau baik baik saja?" tanya Derrick sambil memegang tangan Leticia dengan lembut

" Woah siapa pria tampan ini? apa dia albino? aku harus panggil dia apa ya? kelihatan nya dia mengenal ku. Yang jelas pemilik tubuh ini bernama Leticia kan?" batin Leticia

" yang mulia putri, apa anda baik baik saja? " tanya Carol ( pelayan ) cemas

" yang mulia tolong jangan buat kami cemas!" seru Lydia panik

" aduh aku harus bilang apa ? aku bahkan tidak kenal mereka, apa mereka akan curiga kalau aku bukan Leticia?" batin Leticia bingung

Melihat Leticia yang terlihat bingung dan linglung, Derrick dan ke 3 pelayan yang ada di sana menjadi semakin cemas.

" Kenapa Leticia tidak bicara?" batin Derrick Keheranan

" baiklah, karena mimpi ini indah. Aku akan menikmatinya, pura-pura saja hilang ingatan "batin Leticia

" Maaf, tapi anda siapa? " tanya Leticia pura-pura polos pada Derrick

" Leticia ! jangan bercanda dengan ku ! aku ini kakak mu ! apa kau tidak mengenal ku?" tanya Derrick panik

" Oh jadi pria tampan ini ceritanya adalah kakak ku? sayang sekali .."

" kakak ? saya punya kakak? siapa kakak ? siapa kalian?" tanya Leticia bingung

" Yang mulia putra mahkota, bagaimana ini!" seru Grace ( kepala pelayan panik )

" Panggilkan tabib sekarang !" teriak Derrick

" baik yang mulia !" seru Para pelayan

***

Tabib memeriksa keadaan Leticia dan ia menyimpulkan bahwa Leticia kehilangan ingatan nya akibat tenggelam di danau dan mengira mungkin kepala putri itu terbentur batu yang keras.

Setelah diagnosa dari tabib kerajaan, Derrick menyuruh semua orang meninggalkan nya berdua dengan Leticia di dalam kamar nya.

" Dia terlihat sangat mencemaskan pemilik tubuh ini.. tidak seperti kakak ku si Yoon Soo wanita jahat itu. " batin Leticia menilai sikap Derrick

" Leticia, apa kepala mu sakit? " tanya Derrick cemas

" Iya yang mulia, eh maksud ku kakak " jawab Leticia bingung

" Aku bingung harus panggil dia kakak atau yang mulia, aku sudah sering nonton drama kolosal biasanya panggil nya yang mulia " batin Leticia bingung

" sepertinya kepalanya benar-benar terbentur sangat keras, untuk memanggilku saja ia terlihat kebingungan. Karena pria itu adik ku sampai seperti ini, awas saja " batin Derrick

" Sudahlah tidak usah di paksa kan, aku tidak mau kepala mu sakit lagi. Dan kau biasanya memanggilku kakak " kata Derrick lembut dan penuh kasih sayang

" Seandainya aku punya kakak sebaik dan setampan ini di dunia ku " batin Leticia berharap

" i..iya kakak " kata Leticia

" Aku masih saja kaku saat mengucapkan kata kakak , padanya " batin Leticia

" Maaf aku tidak bisa menemani mu sekarang, aku harus pergi karena ada banyak pekerjaan. Mari, kita bicara banyak malam nanti. Kau beristirahat lah, kalau kau butuh sesuatu kau bisa minta pada Lydia, atau Carol " terang Derrick lembut

" Kyaa.. ! seandainya orang ini bukan kakak ku! aku sudah pasti akan naksir pada nya " batin Leticia terpesona melihat ketampanan Derrick

" Iya, aku akan menunggu kakak dengan patuh disini !" kata Leticia ceria

" Tenang saja, aku akan membuat pria itu mendapat balasannya " kata Derrick dengan mata penuh kemarahan

" Pria itu? siapa maksudnya?" batin Leticia bingung

"Ah ya, kau pasti tidak ingat kan? tunangan mu Duke Elza, dia yang membuat mu seperti ini " kata Derrick terdengar kesal

" Tunangan?" Leticia bengong

" nanti saja aku jelaskan, jaga dirimu baik baik adikku " kata Derrick tersenyum ramah

" Astaga lihat senyuman nya itu, sangat manis. Jika ini mimpi, aku tidak mau bangun. Pria ini bahkan seribu kali lebih tampan dari Jun Hyuk. " batin Leticia senang

Leticia sangat senang mendapatkan perhatian dari semua orang di istana yang sangat baik padanya, terutama kakak nya Derrick yang tak lain adalah putra mahkota kerajaan Brilla

Salah satu pelayannya bernama Lydia menjelaskan tentang keluarga kerajaan.

Kerajaan Brilla dalah salah satu kerajaan terkuat di negeri Brilla, karena termasuk kerajaan maju dengan rakyat yang makmur. Kerajaan itu makmur dan jaya ketika berada di bawah kekuasaan keluarga Ruthcell yaitu keluarga Leticia. Dan raja yang memajukan kerajaan itu adalah Raja Ferdinan Frederic Ruthcell ( kakek buyut Leticia ) yang konon memiliki kekuatan supranatural yang kuat untuk melindungi kerajaan Brilla dari bahaya. Kekuatan itu di turunkan kepada keturunan laki-laki nya yaitu Raja Edmund Ferdinan Ruthcell yang tak lain adalah raja Brilla yang sekarang dan Derrick adalah putra satu satunya dari raja Edmund. Raja Edmund mempunyai 1 selir bernama Chloe dan selir itu melahirkan 2 anak perempuan kembar yang hampir seumuran dengan Leticia. Bernama Elisha Aami Ruthcell dan Kenisha Esme Rutchcell.

Leticia merasa beruntung karena ia bisa terlahir kembali sebagai seorang Putri kerajaan dan bisa melakukan apapun yang ia mau, seperti

menikmati fasilitas istana yang megah dan mewah agar ia bisa melupakan masa lalu nya.

" terimakasih ya Lydia dan Carol, kalian sudah memberitahu ku informasi penting ini " kata Leticia senang

"baiklah akan aku manfaatkan semua yang tuhan berikan pada ku dengan sebaik baik nya. Semoga saja di kehidupan kali ini aku juga mendapatkan kasih sayang "batin Leticia berharap

" Yang mulia, jangan bilang terimakasih, ini sudah tugas kami melayani yang mulia dengan baik " kata Lydia merasa tak enak hati

" Setelah menolong ku mana mungkin aku tidak berterima kasih pada kalian " kata Leticia ramah

" Ya, baiklah aku akan menjalankan peran ku sebagai putri yang baik disini dan tidak membuat masalah " batin Leticia senang

" kenapa setelah putri tercebur ke danau, dia jadi lebih ramah dari biasanya ya?" batin Lydia bingung

" Ternyata kepala putri benar-benar terbentur, sikapnya juga jadi lebih ramah sekarang. Padahal putri dulu sangat pendiam. Kasihan sekali tuan putri " batin Carol heran

Tiba-tiba terdengar suara perut " krukkk "

" kenapa suara perut ku keras sekali? memalukan " batin Leticia malu

" suara apa itu Lydia ?" tanya Carol bingung

Lydia tersenyum melihat Leticia yang memegang perutnya. Rupanya gadis itu keroncongan karena lapar.

" Yang mulia, sepertinya anda lapar. Saya akan bawakan beberapa makanan untuk yang mulia " kata Lydia

" Oh .. iya aku memang sedikit lapar sih hehe " Leticia tersenyum kecil

***

Derrick sang putra mahkota datang ke kediaman keluarga Elza, saat ia datang semua orang menyambut nya. Derrick menatap tajam Duke Henry Al De Elza yang tak lain adalah tunangan Leticia.

" Yang mulia putra mahkota apa saya boleh tau apa tujuan anda datang kemari secara tiba-tiba?" tanya Henry gugup

" Apa maksudnya kau bertanya begitu Duke Henry? apa maksud mu ini bahwa kedatangan ku tidak kau harap kan?" tanya Derrick sinis

" Sialan, dia pasti ingin membicarakan soal putri manja itu. Kali ini apa lagi? " batin Henry kesal

" Tidak yang mulia, saya tidak pernah berfikir begitu. Mohon, yang mulia jangan tersinggung dengan sikap saya " kata Henry merendah

" Aku lihat kau tidak senang aku datang kesini, ingatlah alasan kenapa aku mau menerima mu sebagai tunangan Leticia, jangan menguji kesabaran ku " kata Derrick sinis

" Maafkan saya, apa maksud yang mulia?" tanya Henry

Derrick tiba tiba mengarahkan pedang nya pada leher Henry dan membuat pria itu kaget.

"Yang mulia !"

" Kalau adik ku yang baik itu tidak mencintai mu, aku juga tidak mau kau jadi saudara ipar ku. Jangan mentang-mentang adik ku mencintaimu kau bisa memperlakukan adik ku yang berharga seperti ini?" tanya Derrick dengan tatapan membunuh

" A.. Apa maksud yang mulia saya tidak mengerti .. " Henry gemetaran dan ketakutan

" Haa.. tidak mengerti? jangan sok polos kau ! bermain-main dengan wanita diluar sana, bukankah itu adalah pekerjaan mu?" tanya Derrick penuh kemarahan

"Apa ternyata dia tau semua ini? sial, pasti pertunangan ku dan Leticia akan dibatalkan.. ini tidak boleh terjadi " batin Henry ketakutan

"kau tau, karena kelakuan mu itu adik ku bunuh diri hampir mati dan sekarang dia mengalami hilang ingatan. Dan kau sebagai tunangan nya malah diam dan santai di rumah !" teriak Derrick murka

" tidak boleh ada yang memperlakukan adikku dengan buruk, bahkan jika itu seorang Duke atau raja sekalipun.Tidak akan kubiarkan " batin Derrick dipenuhi kekesalan

" Astaga, aku bahkan tidak tau apa-apa tentang ini. Apa aku akan berakhir hari ini?" batin Henry resah

" Ampuni saya yang mulia, saya tidak tahu tentang ini. Kumohon ampuni saya !" Henry berlutut ketakutan di depan Derrick

" Aku tidak pernah melihat yang mulia putra mahkota yang begitu lemah lembut akan murka seperti ini hanya karena adik nya. Sepertinya ia sangat menyayangi Leticia. Bodohnya aku kenapa aku bisa ketahuan pergi ke rumah bordil itu !" batin Henry

" Pergilah dan minta ampun pada adik ku, lalu kembalikan ingatan nya. Baru aku akan mengampuni nyawa mu !" seru Derrick

" ten..tentu saja saya akan pergi menemui Putri, saya akan meminta maaf padanya juga memulihkan ingatan nya. Jadi.. yang mulia mohon ampuni nyawa saya !" seru Henry memohon

" Kalau kau tidak bisa membuat keadaan Leticia menjadi lebih baik, nyawa mu jadi taruhan nya. Ku beri kau waktu 10 hari !" Derrick mengancam

" jika bukan karena Leticia menyukai bajingan ini, aku pasti sudah menghabisi nya dari dulu. Apa yang Leticia lihat dari pria ini? hanya punya tampan saja !" batin Derrick kesal

"Aku akan berbuat lebih baik pada Leticia, agar pertunangan ku dan dia bisa dipertahankan. Dengan bantuan keluarga kerajaan akan membuat ku semakin kuat, kesempatan ini tidak boleh ku hancurkan begitu saja " batin Henry lega

***

Kedua pelayan Leticia keheranan melihat Tuan putri itu makan dengan lahap dan semangat.

" yang mulia, makan nya pelan-pelan nanti anda bisa tersedak " kata Lydia cemas

"Aku bersemangat sekali ya? habisnya aku belum pernah makan makanan seenak ini" Leticia tersenyum ceria

" Yang mulia, bagaimana bisa anda mengatakan itu? anda selalu makan makanan seperti ini setiap hari " kata Carol heran

" Apakah iya? aku lupa " Jawab Leticia pura-pura bingung

" Kasihan yang mulia, pasti itu karena kepalanya terbentur sangat keras " bisik Carol pada Lydia

" sepertinya kau benar " kata Lydia membenarkan

" Lydia, Carol, aku bosan. Mari kita jalan jalan " kata Leticia ceria

" yang mulia tapi anda baru saja tenggelam, sebaiknya anda istirahat saja " kata Carol menyarankan

"Aku akan mati kalau terus berada disini, izinkan aku pergi ya " kata Leticia memohon

" Baiklah yang mulia, kami akan menemani yang mulia " kata Lydia

...Beruntung sekali aku bisa hidup kembali dan berada di tubuh gadis cantik ini, dan aku juga adalah seorang Putri kerajaan. Ini seperti di negeri dongeng saja, apa ini benar-benar bumi? kenapa langitnya sangat berbeda dari yang terlihat? sangat indah dan cantik, aku bisa menikmati semua ini walaupun ini hanya mimpi. Aku harap aku tidak pernah bangun jika mimpi itu indah seperti ini, tapi ternyata di mimpi ini ada beberapa yang membuat ku sebal, itu ketika aku bertemu dua orang putri lainnya, bisa di bilang saudara ku lain ibu....

Elisha dengan sengaja meringkas kaki Leticia, hingga gadis itu terjatuh ke rerumputan.

" dari wajahnya saja sudah menyebalkan, mereka pasti dua orang Putri yang selalu menindas pemilik tubuh ini, karena putri ini terlalu baik. Tunggu saja kalian "batin Leticia kesal

"Aduh.. Leticia maafkan kami, kami benar-benar tidak sengaja " kata Elisha sambil tersenyum sinis

" Ya ampun, harusnya kau berhati-hati kalau jalan " kata Kenisha memelas

" kedua tuan putri ini benar-benar tidak sopan kepada putri Leticia, pasti nona akan diam saja seperti biasanya. Aku tidak bisa membiarkannya " batin Lydia kesal

" Putri Elisha benar-benar jahat !" batin Carol kesal

" Putri Elisha, lebih baik anda minta maaf pada putri Leticia, jelas jelas anda sengaja membuat yang mulia jatuh! " kata Lydia kesal

" kau ini seorang pelayan rendahan, beraninya menyuruhku minta maaf?" tanya Elisha sombong

Elisha hendak menampar Lydia, tapi malah Leticia yang menampar Elisha dan itu membuat Kenisha, Carol, dan Lydia kaget melihatnya.

PLAK

" putri menampar Putri Elisha?!!" gumam Carol terkejut

" Maaf, aku tidak sengaja. Tangan ku tergelincir nih " Leticia tersenyum santai

" Apa kau bilang? tidak sengaja !" seru Elisha marah

" kenapa? mau marah? kita anggap saja impas ya, kan kau juga tadi bilang tidak sengaja " Kata Leticia santai

" HAA " kedua putri dan kedua pelayan setia Leticia kaget melihat sikap Leticia yang pendiam menjadi berani.

" Mungkin putri yang asli ini mengabaikan semua perlakuan kalian, tapi aku tidak. Jangan remehkan wanita yang sudah mempunyai banyak pengalaman hidup ini " batin Leticia senang

" bagaimana bisa ? putri anggun dan pendiam ini berubah menjadi ganas ! " batin Elisha kesal

Elisha yang kehilangan kendali menjambak rambut Leticia dan akhirnya mereka ribut-ribut di taman istana. Kedua pelayan itu berusaha

melerai mereka.

Beberapa menit kemudian setelah berkelahi..

"awas kau ya Leticia ! aku akan mengadukan mu pada ayahanda raja " kata Elisha kesal

"silahkan saja, kita lihat apa yang akan ayahanda raja akan katakan. Apa dia akan percaya kalau aku menindas kalian?" tanya Leticia sambil memelintir tangan Elisha

" Leticia ! sakit !" teriak Elisha kesakitan

" lepaskan Elisha, Leticia ! kau sudah gila ya karena terbentur !" seru Kenisha panik

" iya aku memang gila karena terbentur? lalu kenapa? " tanya Leticia sinis

" apa ini Leticia yang ku kenal? dia terlihat kuat " batin Kenisha cemas

" yang mulia putri, apa kah ini benar-benar dia ?" batin Lydia kaget

" Leticia lepaskan aku !!" teriak Elisha memohon

" minta maaf pada ku dan pada pelayan ku Lydia, barulah aku akan melepaskan mu " kata Leticia tegas

" Tidak ! aku tidak mau minta maaf pada pelayan !" seru Elisha membantah

" jadi kau tidak mau lepas ?" tanya Leticia kesal

" Ba..baiklah.. " jawab Elisha gemetaran

" Tadinya aku ingin hidup tenang, tapi kalian menganggu ku. Aku Leticia ! di kehidupan kali ini tidak mau ditindas lagi !" batin Leticia tegas

" sialan kau Leticia ! awas saja, akan ku balas kau nanti " batin Elisha marah

Elisha dengan kesal meminta maaf pada Lydia karena paksaan dari Leticia. Leticia merasa senang dan puas karena kedua orang itu pergi meninggalkan nya. Kedua pelayannya memuji Leticia karena sekarang putri mereka itu bisa melawan Elisha dan Kenisha, juga tidak diam saja. Kedua pelayan nya itu senang dengan perubahan Leticia meskipun mereka merasa ada yang aneh.

Seorang pria tiba-tiba muncul di depan Leticia yang sedang jalan-jalan di taman, lalu ia bertepuk tangan.

" Hebat sekali ya putri Leticia, kau ternyata benar benar gadis yang menarik tidak seperti yang aku duga sebelum nya." pria itu tersenyum ramah melihat Leticia

Chapter 3 Leticia berubah

Leticia melihat ke arah pria yang tersenyum ramah padanya dengan tatapan yang penuh keheranan.

"siapa pria tampan ini? kelihatannya dia mengenal Leticia dengan baik " batin Leticia heran.

"Siapa kau?" tanya Leticia polos

"Astaga, jadi kau benar-benar hilang ingatan? kau bahkan tidak ingat aku?" tanya Darren sedih.

"Hormat yang mulia pangeran Darren " kata Lydia dan Carol memberi hormat pada Darren.

Darren tersenyum ramah pada kedua pelayan itu. Sementara Leticia kelihatan bingung melihat Darren.

"Bagaimana keadaan mu? aku dengar kau menenggelamkan dirimu ke dalam danau? hanya karena Duke Elza si sampah itu " kata Darren heran

"Siapa dia? kenapa dia sok akrab dengan ku? dia dipanggil pangeran, apa mungkin dia saudara ku yang lain? tapi kan putra raja hanya kak Derrick saja " batin Leticia berfikir

"*M*elihat sikap aneh nya ini, sepertinya kepala nya benar-benar terluka parah. Tapi apa hilang ingatan bisa membuat sikap seseorang berubah?" batin Darren

"Kalian, tinggal kan kami berdua !" seru Darren pada Lydia dan Carol menyuruh mereka pergi

"Tapi yang mulia..." kata Lydia ragu

"Apa kalian tidak percaya padaku?" tanya Darren tajam.

"Baiklah, kalau begitu kami tinggalkan putri dan pangeran." kata Lydia dan Carol sambil membungkuk hormat.

Kedua pelayan itu berjalan pergi meninggalkan Leticia dan Darren berdua. Darren mengajak Leticia berkeliling istana.

"Putri Leticia kau benar-benar tidak ingat aku?" tanya Darren.

"Maaf, tapi aku tidak tau siapa kau " jawab Leticia cuek.

"Aku langsung kesini setelah mendengar apa yang terjadi padamu. Tapi, kau sama sekali tidak ingat pada ku.. jahat sekali " kata Darren sedih.

"Apa kau adalah seseorang yang harus ku ingat? Aku bahkan tidak ingat pada diri ku sendiri, bagaimana aku bisa mengingatmu juga hah?" tanya Leticia kesal.

"Kepala mu pasti terluka sangat parah, bahkan sikap mu juga berubah." kata Darren prihatin.

" Apa dia curiga padaku? baiklah, aku hanya harus berakting sedikit seperti putri Leticia yang asli. " batin Leticia bingung

" Aku tetaplah aku. Baiklah, karena aku tidak kenal kau, bagaimana kalau kita berkenalan?" tanya Leticia ramah

" Berkenalan?" tanya Darren

" Iya, kau perkenalkan dirimu, aku juga akan memperkenalkan diriku. " jawab Leticia

" Lalu setelah itu apa?" tanya Darren polos

" Setelah itu .. kita membicarakan diri kita masing masing, siapa tau kau tau banyak tentang ku ? karena aku membutuhkan informasi tentang diriku " terang Leticia sedih

" Oke, pertama-tama aku akan melakukan ini. " Darren membungkuk di depan Leticia dan mencium tangannya.

" Apa apaan pria ini?" batin Leticia heran

" Tuan Putri Leticia Castarica Ruthcell itulah nama anda, dan nama saya adalah Darren Adrian Mathius dan saya adalah mantan kekasih anda " kata Darren sambil tersenyum manis

" A..APA ??!! " Leticia kaget bukan main begitu mendengarnya

Darren Adrian Mathius adalah teman kecil Leticia dan memiliki karakter lembut. Dia adalah pangeran kedua dari kerajaan Ilios yang disebut kerajaan matahari sebuah kerajaan kecil dibawah kekuasaan kerajaan Brilla atau bisa dibilang bertetangga dengan kerajaan Brilla.

Namun, negeri Ilios terkenal sebagai tempat wisata terbaik diantara 3 kerajaan besar. Dan musim disana selalu indah dan sejuk meskipun jarang terjadi hujan.

Darren mengajak Leticia bicara dan duduk di taman kerajaan Brilla. Leticia terlihat senang melihat pemandangan indah di taman itu.

" wah.. bunga bunga disini sangat cantik. Hey pangeran Darren apakah langitnya selalu seindah ini?" tanya Leticia sambil melihat ke arah langit biru yang begitu cerah

" Iya, apalagi jika kau pergi ke Ilios langitnya lebih indah dari pada disini. Apalagi langit malam nya, apa kau suka melihat langit?" tanya Darren penasaran

" Iya aku suka, yang berwarna cerah dan terang aku sangat suka " jawab Leticia ceria

" Leticia memang terlihat berbeda sekarang, dia terlihat lebih ekspresif dan ceria. Tapi, ini bagus juga untuknya menjadi orang yang lebih terbuka. Hilang ingatan tidak selamanya buruk, mungkin ini hal yang bagus.. Leticia terlihat lebih baik begini " batin Darren senang

" Sejak kau bertunangan dengan Duke Henry itu kau selalu terlihat tidak bahagia padahal kau selalu bilang kau mencintai nya. Tapi, lihatlah kau malah jadi seperti ini " kata Darren

" Seperti ini bagaimana? aku bahagia kok " jawab Leticia

" Ya baiklah kau bahagia sekarang " kata Darren setuju

" tenang saja, Leticia aku akan membuat si Henry itu menyesal sudah melukai mu " batin Darren kesal

" Aku hanya ingin hidup tenang di kehidupan ini, menghindari konflik, tentunya bersenang-senang. Di kehidupan sebelum aku selalu berusaha keras bekerja mati matian untuk mendapatkan pengakuan dari ayah dan ibu. Tapi, sekarang aku adalah putri dan bisa dipastikan aku akan hidup bahagia selamanya " batin Leticia senang

Leticia menari nari di tengah hamparan bunga dan terlihat bahagia. Darren ada di sana dan menemaninya. Tanpa mereka sadari sang Raja melihat mereka dari kejauhan dan tampak kaget melihat Leticia begitu ceria.

" Bukan kah kau bilang kalau Leticia sedang sakit?" tanya Raja Edmund heran melihat Leticia baik baik saja

" Benar yang mulia raja, tadi pagi yang mulia putri ditemukan mengambang di danau istana. tabib bilang kalau kepala tuan putri terbentur sangat keras " kata James pengawal pribadi raja sekaligus sekretarisnya

" Dia terlihat bahagia bersama pangeran Darren, sebaiknya aku biarkan saja dulu mereka " gumam Raja pelan

***

Leticia kelelahan karena berjalan-jalan di istana yang luas itu.

" ternyata.. jalan-jalan disini sangat melelahkan, apalagi kalau menuju ke kamar ku. Sangat jauh, bagaimana jika aku kebelet ke kamar mandi? pasti aku sudah mengompol duluan huu.. " gerutu Leticia

" kau lucu sekali, ini istana mu sendiri dan kau sudah terbiasa berada di sini setiap hari. Lalu hari ini kau bilang kau lelah?" Darren tertawa kecil

" Memangnya pangeran tidak lelah? jalan setiap hari ke kamar mandi membutuhkan waktu yang lama? aku tidak mengerti orang orang zaman ini " kata Leticia bingung

" lagi lagi kau mengatakan hal yang tidak aku mengerti " Darren tersenyum ramah

" Pria ini sangat baik, dia ramah dan tampan. Kelihatannya hubungan Leticia yang asli dan pria ini juga cukup dekat. Entah kenapa aku bisa merasakan perasaan ini, mungkin kah ini karena aku berada di dalam tubuh nya? " batin Leticia berfikir

" Leticia apa yang kau pikirkan?" tanya Darren

"ah tidak, aku hanya ingin segera.." Leticia memegang kepala nya yang terasa pusing

" kenapa tubuh ini lemah sekali?" batin Leticia

" kita hentikan jalan-jalan nya, aku akan segera mengantar mu ke kamar untuk beristirahat " kata Darren sambil memegang tangan Leticia

" Aku bisa jalan sendiri, maksud ku saya bisa jalan sendiri " kata Leticia

" Tidak usah bicara formal seperti itu saat berdua denganku, santai saja. " kata Darren

" Oke "

" Biarkan aku memapah mu ya?" tanya Darren

" Tidak usah " jawab Leticia menolak

" kalau begitu biarkan aku menggendong mu " kata Darren polos

" Apa ?" Leticia kaget mendengarnya

Pria itu tersenyum pada Leticia dengan polosnya. Darren tiba-tiba teringat masa kecil nya saat bersama Leticia yang asli.

***

Di kerajaan Fostiarus , beberapa orang berkumpul di aula kerajaan dalam keadaan tegang. Orang orang itu dalam posisi terikat dan terlihat ketakutan melihat raja mereka.

" Jadi, kalian sudah tau kan konsekuensi nya kalau berani mengkhianati ku?" tanya Alexander dengan menghunuskan pedang nya ke salah satu pria yang ada di depannya dan menatap nya dengan ketakutan

" Ampuni saya yang mulia, sebenarnya saya hanya orang suruhan .. " kata pria itu ketakutan

" Baik, kalau begitu katakan siapa yang menyuruh mu?" tanya Alexander dengan tatapan membunuh

"I.. Itu Viscount .. Viscount..." pria itu gugup

Lalu secara tiba-tiba pisau melesat ke arah kepala nya dan membuat pria itu tiada. Para pengawal kerajaan itu bergegas mencari si pembunuh saksi mata itu.

" Sial ! " seru Raja itu dingin

" Yang mulia pasti akan mengamuk lagi " batin Daniel ketakutan ( pengawal pribadi Raja Alexander )

Dan benar saja tanpa ampun, raja itu menebas leher 3 orang pria yang dalam posisi terikat itu. Kepala mereka menggelinding di lantai dengan berceceran darah di mana mana.

" Meskipun aku sudah melihat ini puluhan kali, tetap saja aku merasa kasihan pada mereka yang kepala nya dipenggal oleh yang mulia " batin Daniel

" Cih, menjijikan. Daniel bereskan ini dalam 5 menit !" seru Alexander tegas sambil melihat mayat ke tiga orang itu di lantai.

" Baik yang mulia " kata Daniel patuh

Alexander pergi meninggalkan aula kerajaan , semua pengawal disana bisa bernafas lega karena Alexander sudah pergi.

" Akhirnya aku bisa bernafas " kata pengawal 1 tenang

" Yang mulia benar-benar berdarah dingin bukan?" tanya pengawal 2 ngeri

" Benar juga, dia sangat dingin tapi dia sangat hebat loh. Di usianya yang muda dia sudah meraih banyak kemenangan dalam peperangan, dan menjajah hampir semua wilayah di winterne kecuali kerajaan Brilla. " terang Pengawal 3

" Tidak heran dia dijuluki raja tiran, menurut mu wilayah apa lagi yang akan di taklukkan nya minggu ini?" tanya Pengawal 1

" Bukankah sudah jelas, kerajaan Brilla " jawab pengawal 2

" Tapi apakah raja kita bisa menaklukan nya? bukan kah raja dan putra mahkota itu terkenal kuat?" tanya pengawal 3 penasaran

" Percayalah tidak ada yang tidak bisa di lakukan raja kita, yang mulia itu tampan, kuat, mampu membunuh orang dengan keji, dan melindungi kerajaan dengan baik. Apalagi yang tidak bisa dia lakukan?" tanya Pengawal 1 percaya diri

" Kurasa ada satu hal yang tidak bisa di lakukan raja kita " kata Pengawal 2

" Apa itu?" tanya kedua pengawal lainnya penasaran

" jatuh cinta " jawab pengawal 2

Kedua pengawal lainnya mengiyakan perkataan temannya itu bahwa raja mereka tidak bisa jatuh cinta pada siapapun, karena semua orang mengatakan bahwa ia tak punya hati.

Alexander datang ke rapat dewan istana dan semua orang di sana terlihat takut padanya. Meskipun usianya jauh lebih muda dari pada orang orang dari dewan istana itu. Daniel selalu berdiri di sampingnya.

" Aku dengar kalian menyuruh ku menikah. Mari kita dengarkan alasan kalian berani memerintah ku?" tanya Alexander tajam

" Yang mulia raja, izinkan saya berbicara lebih dulu. Mewakili semua anggota dewan istana Fotiarus disini, saya akan menyampaikan alasan kenapa kami meminta anda untuk menikah. " kata Marques Randell sopan

" Baik, aku akan dengarkan alasan kalian. Jika alasan kalian tidak masuk akal, maka kalian harus diam " kata Alexander sinis

Beberapa orang yang duduk di kursi dewan gemetaran melihat ekspresi Alexander yang dingin dan tajam. Setelah mendengarkan Marques Randell, Alexander terlihat marah dan menolak mentah mentah pernikahan itu.

Apalagi Marques Randell menawarkan putri nya sendiri untuk menikah dengan Alexander. Raja tiran itu tetap teguh dalam pendirian nya bahwa ia tidak akan pernah menikah dengan siapapun. atau wanita manapun. Karena raja itu sangat keras kepala, ia membubarkan rapat dewan hari itu.

Para bangsawan kesal melihat Alexander yang selalu menolak pernikahan padahal Alexander sendiri membutuhkan penerus tahta untuk kerajaan Fostiarus.

" Yang mulia raja selalu saja menolak ketika kita berbicara dengan pernikahan " kata Viscount Bolton kesal

" Benar, kita sudah berusaha mendesaknya dengan berbagai alasan tapi dia selalu punya alasan untuk menghindarinya. Alasan usia lah, karena perang dan sebagainya " gerutu Count Walt kesal

" Setelah perang menaklukan Brilla, kita harus memaksa nya lebih keras. Saya ada cara agar yang mulia raja tidak bisa menolak pernikahan "kata Marques Randell sambil tersenyum

" Itu bagus jika anda memiliki rencana Marques Randell, kita akan membantu mu " kata Count Walt setuju

***

Di istana Brilla ..

Raja dan Derrick menemui Leticia di kamarnya. Leticia segera memberi hormat karena ia melihat jubah yang di pakai Raja, ia yakin bahwa orang di depannya itu adalah ayahnya.

" Sa..salam.. yang mulia raja " kata Leticia gugup

" Astaga, dia benar-benar terluka. Bahkan dia memanggilku seperti itu ?" batin Raja cemas

" Ayahanda, sudah saya bilang kan kalau Ketiak benar-benar terluka " kata Derrick

" Ternyata seserius itu? nak, apa kau tau siapa aku? " tanya Raja sambil duduk di samping putrinya itu

" Anda.. yang mulia raja kan? " tanya Leticia dengan wajah bingung

" Astaga, ayah pemilik tubuh ini terlihat sangat menyayangi nya. Tatapan hangat yang ia tunjukkan tidak dibuat buat, beruntungnya pemilik tubuh ini. Aku iri pada mu Leticia, karena orang tua ku tidak pernah menatap ku seperti ini atau perhatian padaku " kata Leticia sedih di dalam hatinya

Raja tercengang melihat Leticia terlihat bingung juga bercampur cemas. Mata Leticia berkaca-kaca.

" Putri ku kau kenapa? apa ada yang sakit? " tanya Raja lembut

Leticia menangis tersedu sedu dan membuat Ayah juga kakak nya kaget melihatnya.

" Leticia, bagian mana yang sakit? katakan!" seru Derrick cemas

" Derrick cepat panggil tabib Wen kemari !" seru Raja sambil menatap Leticia dengan cemas

" Ternyata begini rasanya disayangi, perasaan hangat ini.. mata yang penuh kasih sayang, aku ingin seperti ini terus.. " batin Leticia terharu

" Aku baik baik saja, aku tidak sakit.. aku hanya sedih karena aku tidak ingat kalian " Leticia menyeka air mata nya

" Tidak apa, itu bukan hal yang besar. Kau akan mengingat kami nanti. Jadi, jangan menangis lagi ya " kata Derrick lembut

" Kakak mu benar, lebih baik kau memulihkan dirimu nak. " kata Raja lembut

" Leticia bodoh, kenapa kau mengakhiri hidup mu hanya untuk seorang pria yang tidak mencintaimu dan meninggalkan kehangatan keluarga mu ini? kau sungguh bodoh.. Karena aku sudah menjadi dirimu, aku akan menghargai setiap kehangatan ini dan tidak akan menyia-nyiakan nya " batin Leticia

Keesokan harinya, pagi itu Leticia pergi ke dapur kerajaan bersama Carol. Semua pelayan dapur memberinya hormat, Leticia senang karena semua pelayan ternyata sangat menghargai nya dan reputasinya di istana sebagai putri juga cukup baik. Hanya saja sifat Leticia yang asli lebih pendiam dari yang sekarang.

" Yang mulia, jika anda ingin makan sesuatu saya bisa membawakan nya untuk anda tidak usah pergi kemari. Jika yang mulia raja dan putra mahkota tau...", Carol terlihat cemas

" Aduh kau ini cerewet sekali ya, aku pergi ke dapur bukan untuk makan ! aku ingin memasak " kata Leticia ceria

" Memasak?" tanya Carol dan para pelayan dapur tercengang

" Ya, memasak " jawab Leticia penuh keyakinan

" Yang mulia akan memasak? HAH !" kaget

Semua pelayan dapur juga kaget melihatnya karena tiba-tiba Leticia mengatakan bahwa ia ingin memasak.

Mereka terlihat kaget ketika aku bilang aku akan memasak? tentu saja, mungkin karena putri ini manja dan terlahir dengan sendok emas makanya mereka mengira kalau Leticia tidak bisa memasak. Tapi, kalian semua harus tau sekarang bahwa Leticia yang ini adalah tuan putri kalian yang serba bisa " batin Leticia penuh percaya diri

Agar para pelayan tidak curiga, ia minta di ajari memasak oleh kepala pelayan Grace. Namun, Grace yang awalnya menolak permintaan Leticia akhirnya setuju juga untuk mengajari Leticia memasak.

" Lydia apa kau lihat itu? apakah yang mulia benar-benar baru pertama kali memasak ?" tanya Carol yang heran melihat Leticia yang mahir memasak

" Mungkin ini bakat tersembunyi putri " jawab Lydia

" Yang benar saja, kita sudah melayani yang mulia dari kecil dan belum pernah melihat nya pergi ke dapur apalagi memasak. Yang mulia memasak terlihat seperti ahlinya !" seru Carol bingung

" Lalu kenapa? bukankah itu bagus untuk tuan putri karena bisa memasak?" tanya Lydia Heran

" Iya memang benar itu bagus. Tapi apakah ini tidak aneh? tiba-tiba yang mulia bersikap aneh dan sekarang tiba-tiba bisa memasak" cuma Carol bingung

" Tabib Wen yang memeriksa putri kan sudah bilang, kalau perubahan sikap yang mulia ini karena depresinya dan juga kepala nya yang terluka. Tidak ada yang aneh, aku malah senang melihat putri begitu ceria tidak seperti sebelum putri mencoba bunuh diri ke danau " terang Lydia sambil menatap lembut ke arah Leticia yang sedang asyik memasak dengan Grace.

Leticia menemui Raja di ruang kerja nya sambil membawakan makanan yang dibuatnya untuk ayah nya itu.

" Salam yang mulia raja " kata Leticia membungkuk hormat

" Huft .. aku tidak terbiasa harus memberi hormat seperti ini. Ya, tapi ini namanya zaman kerajaan kan ?" batin Leticia merasa risih

" Leticia ? ada apa ? apa kau membutuhkan sesuatu? Oh ya, panggil aku ayahanda raja saja " kata Raja ramah

" Tidak heran dia dikenal sebagai raja yang baik dan bijaksana, dia juga adalah ayah yang baik " batin Leticia kagum

" Maafkan aku ayahanda, apa aku mengganggu ayahanda?" tanya Leticia berhati-hati

" Kebetulan aku baru mau mulai bekerja, kau tidak mengganggu. Ada apa ?" tanya Raja sambil tersenyum

" Ayahanda, aku tidak ingat apa makanan kesukaan ayahanda. Jadi aku bertanya pada nyonya Grace, aku membuatkan ini untuk ayah. Katanya ini makanan kesukaan ayah " kata Leticia sambil menunjukkan makanan yang dibawanya di nampan.

Raja menangis terharu melihat masakan yang dibawakan oleh Leticia.

" Yang.. maksud ku ayah kenapa ayah menangis? apa ini bukan makanan kesukaan ayah ? apa aku salah?" tanya Leticia kebingungan

" Tidak, ayah menangis karena ayah merasa senang pertama kalinya kau memasak sesuatu untuk ayah " kata Raja dengan mata Berkaca-kaca

" APA ? ini pertama kalinya? jadi si Leticia ini

benar-benar tidak bisa memasak? dan seperti nya raja ini menangis karena terharu" batin Leticia

Leticia memeluk Raja dengan penuh kasih sayang. Mereka pun makan bersama dengan rukun, Derrick yang melihat kebersamaan Ayah dan adiknya itu ikut bergabung dengan mereka. Derrick tak menyangka bahwa adik nya yang tidak pernah pergi ke dapur , bisa memasak makanan yang enak. Mereka bertiga tertawa bersama seperti keluarga bahagia dan diiringi dengan canda tawa.

Leticia terlihat sangat bahagia karena bisa merasakan kehangatan keluarga, tidak seperti kehidupannya dulu.

" Tuhan, aku berharap semua kehangatan kebahagiaan ini tidak akan pernah musnah. Aku ingin merasakan nya lebih lama kalau bisa selamanya " batin Leticia berharap

***

Di ruangan gelap dan sempit terlihat seperti penjara terlihat seorang wanita tua yang sedang termenung sendirian. Alexander menemuinya di penjara itu.

" Hormat pada yang mulia Raja Alexander, sudah lama tidak bertemu ya?" tanya Gothel ramah

Alexander mengangkat pedangnya ke arah leher Gothel dengan tatapan membunuh nya.

" Aku tidak akan berbasa-basi dengan mu!" seru Alexander

" Saya sudah bilang saya tidak bersalah, saya tidak pernah membunuh Ratu Clara " kata Gothel tegas

" Haa.. kau masih tidak mau mengaku penyihir busuk? kau pikir aku tidak tau kau memakai guna guna untuk membunuh ibu ku !" teriak Alexander murka

" saya memang seorang penyihir tapi saya tidak membunuh yang mulia ratu Clara !" teriak Gothel

Meskipun wanita tua itu menjelaskan nya berkali-kali, tapi Raja itu tak mau percaya dan tidak percaya padanya. Ia selalu mempercayai apa yang ia lihat dan ia dengar,selalu memakai logika nya ketika memutuskan sesuatu dan tak pernah memakai hatinya.

" Baiklah, tapi apa menurut yang mulia Raja apa saya sebagai orang terdekat ratu Clara akan melakukan hal ini padanya?" tanya Gothel sedih

" tidak peduli orang terdekat atau tidak, kenyataan nya adalah kau sudah membunuh ibu ku. Minta lah pengampunan ku sekarang, maka akan ku buat kematian mu tidak terlalu menyakitkan !" seru Alexander dengan nada arogan

" Haaha.. silahkan akhiri hidup saya yang mulia. Ingatlah, bahwa suatu saat nanti anda akan memiliki kelemahan, mungkin sekarang kau tidak punya hati, namun nanti HATI mu itu akan menjadi kelemahan mu ! kau akan memiliki perasaan yang tidak biasa, suatu saat nanti kau akan mengganggap bahwa hati lebih penting dari akal sehat mu dan orang orang akan berusaha menyerang kelemahan mu itu , PRIA sombong !" kata Gothel dengan mata penuh kemarahan

" Kau ini bicara omong kosong apa?" tanya Alexander sinis

" Anggaplah kutukan ini adalah hadiah ku untuk mu yang mulia raja " jawab Gothel sambil tersenyum sinis dan menyentuh dada Alexander.

Alexander menusuk jantung wanita tua itu dengan pedangnya. Darah nya muncrat ke wajah Raja itu.

Tanpa ekspresi tanpa perasaan ia tega melihat wanita tua itu tergeletak mati di hadapannya.

" kau tidak memberiku pilihan lain, Gothel !" seru Alexander dengan wajah menyeramkan

*** Gimana gimana? seru ga ceritanya.. makasih ya buat dukungannya, jangan lupa kalau udah baca tinggalin komen, like, rate nya ..kalau suka novel ini dan ingin tau update terbarunya tinggal klik Favorit aja 😉

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!