NovelToon NovelToon

Jodoh Melisa

Episode 1

Melisa kini sudah beranjak dewasa.Lima belas tahun hidup di luar negeri membuat dirinya berkeinginan untuk pulang ke tempat lahir nya.Keinginan nya untuk pulang bahkan selalu ia nantikan tiap hari. Namun apa daya, ayah nya yang mengirimkan nya ke luar negeri sama sekali tidak pernah menghubungi maupun menanyakan kabar .Lima belas tahun lamanya Melisa hanya hidup di dampingi oleh Rosa.Tak terlalu tua ,tak terlalu muda juga,Rosa di perintahkan Danu untuk mengurus dan menjaga Melisa di luar negeri.

"Apakah ayah tidak pernah menanyakan keadaanku? "tanya Melisa yang sedang sarapan.

"Mungkin ayah mu sedang sibuk ."tutur Rosa memegang kedua bahu melisa.

"Ayah benar-benar lupa pada putrinya.Apakah ayah tidak ingin aku pulang."lirih Melisa menyeruput segelas susu.

"Melisa ,sudah tidak apa-apa. Disini ada bibi yang selalu menemani mu."ujar Rosa.

"Aku ingin pulang!aku rindu suasana di tempat lahirku."celetuk Melisa."Aku akan pergi ke kamar!aku tidak ingin berangkat kuliah hari ini."ucap Melisa yang selalu mengurung diri di dalam kamar.Gadis itu lalu beranjak dari tempat duduk nya dan berjalan menuju kamar.

Rosa hanya membuang kasar nafas ketika Melisa pergi ke kamar.

"Kasihan sekali!Kau diasingkan oleh ayah mu sendiri.Aku akan mencoba menghubungi Danu saja."ujar Rosa dalam hati lalu meraba saku nya.

Bunyi ponsel Danu yang berdering.

Pria yang baru saja duduk bersantai di sofa ruang kantor nya langsung mengambil ponsel yang berada di dalam saku nya.Danu sempat merasa heran kenapa Rosa menelpon nya, padahal belum lama diri nya sudah mengirimkan jumlah uang yang sangat banyak untuk biaya hidup putrinya.

"Hallo...ada apa kau menelpon ku? "tanya Danu.

"Aku ingin berbicara sebentar."jawab Rosa.

"Apa yang ingin kau bicarakan? "tanya kembali Danu.

"Akhir-akhir ini Melisa sangat jarang masuk kuliah, dia juga selalu berkata ingin pulang.Bahkan Melisa terus bertanya pada ,kenapa ayah nya tidak pernah menanyakan keadaan nya."bisik Rosa agar tak terdengar.

"Agrh... carilah alasan dulu, jangan sampai Melisa pulang ke sini.Bahkan lebih baik jika Melisa tinggal selama-lamanya di sana."tutur Danu ."Tidak apa jika dia tidak ingin berangkat kuliah, yang penting jangan sampai dia kembali."jelas Danu.

"Sampai kapan kau terus begini? lima belas tahun lamanya Melisa tidak pernah melihat mu.Dia sangat membendung kerinduan untuk mu."keluh Rosa Yang kasihan.

"Rosa, aku belum siap untuk bertemu dengan putri ku.Mungkin butuh waktu lagi untuk siap menemui nya.Tolonglah, gantikan aku di sisinya untuk sementara waktu."pinta Danu.

Mendengar ucapan Danu Yang sama setiap saat,Rosa langsung mematikan sambungan telpon tanpa berpamitan.

"Maafkan ayah mu ini putriku!"lirih Danu membuang nafas kasar.

Tiba-tiba datang Mirna istri nya dari arah luar.

"Mir... Mirna? apakah kau mendengar ku tadi? "Tanya Danu beranjak berdiri sedikit terkejut.

"Pilihan ada di tangan mu!"ujar Mirna duduk di hadapan suaminya.

"Jika putri mu kembali kesini ,mungkin putri mu akan mengalami nasib yang sangat buruk.Tapi jika putri mu tetap di sana maka putri mu akan ku pastikan baik-baik saja."lirih Mirna.

"Akan ku pastikan putri ku tidak akan pernah kembali kesini.Agar kau tidak bisa menyentuhnya sedikit pun."papar Danu.

Wanita itu tertawa renyah mendengar perkataan Danu.Ia sangat tidak menyukai putri kandung suami nya, bahkan Mirna lah Yang menyuruh Danu untuk mengirimkan Melisa ke luar negeri tiga belas tahun Yang lalu.

Episode 2

Malam hari nya,Danu berserta keluarga sedang menikmati makan malam bersama di ruang makan. Nampak penuh kebahagian yang terpampang.Hana ibu kandung Melisa yang telah lama tiada kini di gantikan oleh Mirna. Ya setelah Hana meninggal ,Danu memutuskan untuk menikah dengan Mirna.Dan sekarang hasil pernikahan nya dengan Mirna menghasilkan dua orang anak yang bernama Erik Dan Tasya.

Erik yang berusia dua puluh lima tahun kini sedang menjadi direktur salah satu perusahaan di kota nya.Sedangkan Tasya baru saja berusia dua puluh dua tahun dan masih kuliah.

"Sangat nikmat sekali makan malam kali ini! "ujar Mirna membuka percakapan di suasana yang hening.

"Kapan aku bisa makan bersama dengan Melisa."tanya Danu dalam hati sambil mengunyah daging.

"Bukankah begitu?"tanya Mirna tersenyum melirik Danu.

Bukan tidak tahu,Mirna sangat tahu jika suami nya selalu memikirkan putri kandung nya yang berada di luar negeri.

"Owh iya...Aku sangat senang sekali bisa makan dengan putra putri ku setiap harinya. "ujar Danu membohongi perasaan nya.

"Aku jadi teringat dengan saudara ku yang sudah berada di luar negeri. Bagaimana kabar nya ayah? "tanya Tasya membuat Danu berhenti makan.Sorot mata Mirna langsung mengarah ke Danu yang sejenak terdiam.

"Dia baik-baik saja di sana,bahkan dia berkata lebih senang tinggal di sana."Dalih Danu berbohong.

"Benarkah?tapi setidaknya kenapa ayah tidak pernah menyuruh nya pulang kesini walaupun sebentar saja? "tanya lagi Tasya.

"Sebaiknya kau makan lebih banyak lagi untuk menjaga kesehatan mu agar tidak sakit. "gerutu Danu tersenyum pada Tasya lalu membuang nafas kasar.

Mirna yang mendengar jawaban suaminya hanya tersenyum tipis dengan bibir sedikit keatas.

"Ayah selalu mengalihkan pembicaraan ketika aku bertanya tentang saudaraku."lirih Tasya lalu menyeruput minuman.

Sedangkan Melisa yang berada di dalam kamar nya ,terus saja berdiri melamun menghadap ke arah luar jendela kamar sambil menghayati rintikan hujan yang turun.

Kemudian wanita itu duduk di kursi. Dihadapannya ada meja yang terpajang bingkai foto ia bersama orangtuanya ketika ia masih kecil.

"Aku sangat merindukan pelukan kalian berdua!"lirih Melisa mengucurkan air mata."Ibu, seandainya saja ibu masih ada sampai sekarang, pasti aku tidak akan begini."tutur Melisa."Aku juga merindukan mu ayah!"ujar Melisa lalu merangkul bingkai foto.

Tak lama kemudian,Melisa akhirnya terlelap tidur di kursi. Rosa yang selalu mengecek Melisa tiap malam di kamar, langsung meletakan bingkai foto tersebut kembali ke atas meja.Rosa lalu memindahkan tubuh Melisa yang lumayan tidak ringan ke tempat tidur lalu menyelimutinya.

"Tidurlah sayang, aku akan selalu menjagamu.Gadis yang malang!"bisik Rosa mengelus rambut Melisa.

Besok harinya,seperti biasa Rosa selalu menyiapkan sarapan untuk Melisa yang akan berangkat kuliah.Rumah yang hanya di huni dua orang itu sangat lah hening setiap hari nya.Bodyguard hanya ditugaskan berjaga di halaman rumah saja.

"Makanlah roti dan minumlah susu terlebih dahulu!"tawar Rosa yang menyajikan di meja makan.

Dengan wajah murung, Melisa yang baru saja turun tangga langsung mendekati Rosa.

"Bibi,aku ingin pulang!aku tidak mau tahu aku ingin pulang!"tutur Melisa menatap Rosa.

Rosa seketika berhenti bergerak sejenak dan langsung menoleh ke Melisa.

"Aku muak setiap hari selalu begini,aku bosan aku juga ingin mendapatkan suasana yang baru."jelas Melisa dengan mata berkaca-kaca.

"Melisa!"ucap Rosa menghembuskan nafas kasar.

"Selama ini aku yang merawat mu,setiap pagi juga kau mengatakan ingin pulang. Apakah menurutmu aku tidak muak?jelas aku lebih muak setiap hari mendengar rengekan mu."teriak Rosa mengucurkan air mata."Kau bukan anak kecil lagi Melisa, belajarlah menerima keadaaan."tutur Rosa sedikit kesal.

Episode 3

Melisa yang mendengar ucapan Rosa,langsung tercengang.Mata yang awal nya berkaca-kaca kini menumpahkan air mata.Dirinya tak menyangka bahwa orang yang selalu berada di sisi nya berkata seperti itu.

"Jika kau merasa keberatan selama ini, lantas kenapa kau merawat ku hingga aku tumbuh menjadi dewasa? "tanya Melisa."Lalu apa yang harus aku lakukan?tidak bisa kah aku melakukan itu? tidak bisakah aku mengeluh dan merengek? kau adalah satu-satunya orang yang berada disisi ku sekarang.Bagaimana bisa aku hidup tanpamu."gerutu Melisa dengan nada tinggi.

Rosa terdiam sejenak mendengar celotehan Melisa.Wanita itu sedikit kaget mendengar perkataan

yang dilontarkan Melisa.

"Melisa, bukan maksud ku berbicara seperti itu.Aku sudah menganggap mu seperti anak ku sendiri."tutur Rosa mendekati lalu mencoba memeluk.

Melisa yang menangis ter sendu-sendu langsung melepaskan pelukan Rosa.

"Aku akan segera pulang dan pergi meninggalkan tempat ini!"ucap Melisa.

Lagi-lagi Rosa terdiam,wanita itu sudah tidak bisa menahan keinginan Melisa untuk pulang.

"Boleh tidak boleh aku akan tetap pergi!kau tidak bisa lagi menghalangiku!karena aku sudah mengambil paspor ku."seru Melisa.

"Melisa,bagaimana kau tahu dimana aku menyimpan paspor mu?kau tidak boleh pulang begitu saja Melisa ,ini belum waktunya."ujar Rosa.

"Aku akan mulai mengemasi pakaian ku."lirih Melisa tanpa menghiraukan pertanyaan Rosa.

Melisa kemudian melangkah ke kamar untuk mengemasi pakaian nya.

"Melisa.... Melisa!!"teriak Rosa.

"Ya tuhan.... bagaimana ini? "ucap Rosa terduduk lemas di sofa sambil menutup mulut nya."Aku sangat mengerti perasaanmu Melisa, tapi ini bukan waktunya untuk kau kembali pulang! "tutur Rosa cemas.

Sore harinya,Rosa yang sedari tadi duduk di ruang keluarga nampak seperti orang bingung.Sesekali ia termenung memikirkan keputusan Melisa yang akan kekeh dengan kepulangan nya.Wanita itu kemudian beranjak dari sofa dan langsung melangkah masuk ke dalam kamar Melisa.

"Melisa!"panggil nya pada Melisa yang sedang duduk menghadap ke luar jendela.

"Maafkan atas sikap ku tadi!"ucap Rosa namun tak dihiraukan.Ia kemudian mencoba mendekati dan merangkul Melisa.

"Pulanglah!jika itu keinginan mu!"ujar Rosa.

Ucapan Rosa kemudian membuat Melisa langsung menatap nya.

"Bibi,benarkah ucapan mu itu?"tanya Melisa menyakinkan.

"Kau sudah besar sekarang,pergilah dan temuilah ayah mu!"ucap Rosa mencoba lapang dada.

"Terimakasih bibi!"seru Melisa dengan nada girang."Apakah ayah tahu jika aku akan segera pulang?"tanya Melisa.

"Aku akan memberi tahu ayahmu nanti."jawab Rosa.

"Apakah bibi akan ikut bersama ku juga?"tanya lagi Melisa.

"Untuk ini,aku tidak bisa ikut pulang bersama mu,karena masih ada sedikit urusan yang harus ku selesaikan.Tapi aku akan segera menyusul mu nanti."papar Rosa menghela nafas sambil menatap wajah Melisa.

Keesokan harinya,Melisa sudah menyiapkan diri untuk berangkat menuju bandara.Namun sebelum itu,Rosa tak lupa menghidangkan sarapan untuk Melisa terlebih dahulu.Seusai nya sarapan,Rosa memberikan beberapa pertanyaan kepada Melisa.

"Apa kau benar-benar yakin ingin pulang?"tanya Rosa.

"Kenapa tidak yakin,ini adalah hal yang aku inginkan selama ini."jawab Melisa lalu menyeruput segelas susu.

"Apakah kau siap tinggal dengan bersama ibu tiri mu?"tanya lagi Rosa.

"Entahlah,tapi aku harap dia baik terhadap ku.Lagipula beberapa hari setelah ibu ku meninggal,aku langsung pergi ke luar negeri."lirih Melisa.

"Di Sana kau akan bertemu dengan kedua saudara tiri mu."Papar Rosa."Aku juga tidak bisa memastikan apakah saudara tiri mu baik nantinya."batin Rosa sambil menatap melisa.

"Lihat saja nanti!"ucap Melisa."Marilah kita pergi sekarang."ujar Melisa.

Rosa mengantar Melisa ke bandara dengan di supir oleh bodyguard nya.Selang beberapa saat mengendarai mobil,Melisa kini sampai di bandara.Di loby bandara mereka menyempatkan diri untuk melakukan perpisahan.

"Aku akan segera checkin!"ujar Melisa sambil mengambil ponsel nya dari dalam tas.Aw...tapi sebelum itu ada hal yang ingin aku tanyakan."lirih Melisa.

"Apa yang ingin kau tanyakan?"tanya Rosa.

"Di berbagai cerita menceritakan bahwa ibu tiri sangatlah jahat,apakah ibu tiri ku juga jahat?"tanya Melisa.

Rosa yang mendengar pertanyaan Melisa langsung terdiam sejenak.

"Melisa sebentar lagi kau akan berangkat,cepatlah!nanti kau akan tertinggal."ujar Rosa.

"Hem...baiklah kalau begitu.Aku akan selalu menelpon mu.Aku harap bibi menyusul ku secepatnya."tutur Melisa merangkul Rosa dengan raut wajah sedih.

"Kau harus memberi ku kabar."lirih Rosa."Hubungi aku jika sesuatu terjadi padamu."Cepat atau lambat aku akan menyusul mu."ujar Rosa mengelus rambut Melisa.

Melisa pun melepaskan rangkulan nya.Entah antara bahagia atau sedih gadis itu merasa keberatan jika harus berpisah dengan orang yang merawat nya dari kecil.Tapi disisi lain dia juga harus pergi.Sebaliknya dengan Rosa,Rosa yang sudah menganggap Melisa sebagai anak sangat merasa sedih.Mau tidak mau ia harus merelakan Melisa pergi.

Melisa membalikan badan nya dan berjalan melangkah masuk sambil menyeret koper.Dengan mata berkaca-kaca Rosa tersenyum pada Melisa yang menoleh nya.

"Aku akan selalu merindukan mu!"teriak Melisa sambil melambaikan tangan.

"Aku juga akan merindukan mu!"balas Rosa sambil melambaikan tangan.

Selepas itu,Rosa melangkah berjalan keluar menuju mobil.Sebelum masuk kedalam mobil,Rosa mengambil ponsel nya dari dalam tas.Ia berniat untuk menghubungi atau memberitahu Danu soal kepulangan Melisa.

"Pasti kau akan sangat marah!"tutur Rosa menghembuskan nafas kasar.

Telepon tersebut ternyata tidak di angkat oleh Danu.Sudah berapa kali menghubungi namun tak ada jawaban.Rosa yang sedikit geram langsung mematikan ponsel nya.

"Kenapa kau tidak mengangkat telepon mu Danu?segitu tidak penting nya kah anak mu!"Baiklah kalau begitu,biarkan kau terkejut atas kedatangan anak mu."gerutu Rosa lalu masuk ke dalam mobil dan pergi.

Sedangkan Melisa kini sedang melakukan penerbangan ke kota xxx .Ia duduk berdampingan dengan salah satu pria yang seusia dengan nya.Melisa menghadapkan kepala nya ke pintu jendela sambil menutup mata nya dengan maksud akan tidur selama penerbangan.

Beberapa jam penerbangan,Melisa terbangun.Wanita itu kemudian membuka penutup mata nya.

"Apakah tidur mu sangat nyenyak?sampai-sampai dengkuran mu sangat keras dan menganggu ku."celetuk Rangga nama pria itu.

"Apa?siapa kau?apakah aku mendengkur dengan sangat nyaring?tanya Melisa yang belum tapi sadar sambil mengucek mata.

Rangga hanya memalingkan pandangan nya dari Melisa dengan menghembuskan nafas kasar.

"Katakanlah,apakah aku bedengkur dengan sangat keras?sungguh ini memalukan!"keluh Melisa mengerutkan dahi nya."Kenapa kau tidak memberitahu ku?"tanya Melisa sambil memegang bahu Rangga.

"Apakah itu penting?tidak,itu tidak penting bagiku!"gerutu Rangga menyingkirkan tangan Melisa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!