NovelToon NovelToon

Miss Heboh VS Mr Arogan

part 1 bodoh

* Perusahaan Mahardika.corp

"Will!!! Will!!!"

"Iya tuan?" Seru Will yang baru saja memasuki ruangan Tuannya.

Pengusaha tersebut menatap tajam sekretarisnya. Membuat Will bergidik melihat tatapan tajam dari tuannya.

"Kenapa laporan yang ini bisa kacau?" Kesal Avan.

Avaneo Fitroni Mahardika. Pengusaha terkaya di Indonesia dan Amerika. Anak dari Ricko Fitroni Mahardika. Dikenal sebagai sosok yang angkuh dan sombong. Selain itu Avan akan bersifat dingin jika tidak mengenal dengan siapa yang mengajaknya bicara.

"Maaf tuan saya terlalu sibuk untuk mengurusi hal lain!" Ujar Will

Avan memijit keningnya. Ia tau apa yang sedang dikerjakan oleh sekretarisnya itu.

"Tuan mu itu aku atau Mamah?" Kesal Avan.

"Maaf tuan!" Seru Will

"Sudahlah! Jangan pernah menyelidiki kekasihku karena aku percaya Thea adalah wanita yang baik!" Tegas Avan menatap tajam sekretarisnya.

Ya Mamahnya, Leksa dan papahnya Ricko mengetahui jika Avan sedang menjalin hubungan dengan Thea. Thea merupakan salah satu wanita cantik yang bekerja sebagai modeling di Amerika. Avan bertemu dengannya waktu mereka satu kampus di Amerika.

Leksa dan Ricko mempercayai jika Thea bukanlah wanita yang baik baik. Untuk itu terkadang Leksa menyuruh agar Avan menjauh dan menyelidiki semua tentang Thea melalui Will sahabat sekaligus sekretaris pribadi Avan.

Tiba tiba seorang wanita cantik memasuki ruangan Avan tanpa permisi membuat Will sedikit kaget. Will menatap tidak suka ke arah Thea yang merupakan kekasih dari tuannya itu.

"Hai sayang!" Seru Thea memeluk kekasihnya tanpa malu didepan Will

Thea Matha Vhillenra. Kekasih Avan ini memang sangat cantik. Namun dibalik kecantikannya itulah yang membuat Leksa dan Will tidak menyukai Thea.

"Hai sayang!" Rengek Avan membuat Will ingin sekali rasanya muntah melihat tuannya yang sangat bodoh dan buta akan cinta.

"Will Jika kau masih ingin gigimu utuh, Lebih baik kau keluar sebelum aku menonjokmu!" Seru Avan.

Dari kecil sampai sekarang Avan selalu saja memiliki kata pusaka membuat semua orang selalu kalah diam tak berkutik jika Avan telah menyebutkan kata pusakanya.

* Di sekolah SMA Starlight.

"Halo kalian nungguin aku nggak?" Ujar salah satu anak SMA yang dijuluki dengan sebutan si gesrek oleh teman temannya.

"enggak!" Ketus seseorang yang menjadi sahabatnya.

"ihh aku nggak suka gelay" Seru anak SMA tersebut berlagak jijik.

Hahaha. Mereka pun tertawa bersama. Melihat temannya yang satu itu selalu saja membuat seluruh kelas bahkan sekolah riuh dengan candaan.

Zach Rania Faza Salsabila. Panggil saja Faza. Umur yang masih 18 tahun dan menginjak SMA semester akhir ini anaknya sangat ceria namun dibalik semua itu menyimpan kenangan buruk.

"Guys pelajaran pertama Pak Budi gimana dong?" Ujar Thomas salah satu teman Faza.

Thomas Jefferson Prasetya, Thomas ini merupakan turunan Prancis-Belgia. Salah satu teman Faza yang berkedok Ketua kelas. Dan lebih menariknya dirinya juga menyukai Faza.

"Aku males banget matematika! bagaimana kalau ulangan nanti?" Kesal Thomas

"Tanya aja sama Lola nanti!" Seloroh Faza.

"Aku lagi kambing hitamnya!" Keluh Lola.

Lola Regita Melinda, Lola ini sahabat Faza dengan tampilan sedikit culun. Berkaca mata dan juga berkepang. Namun Lola sangat cantik dan manis dibalik dandanannya yang culun itu. Sahabatnya tidak mempermasalahkan dan mendukung setiap Lola lakukan.

Mereka bertiga pun tertawa bersama. Sampai tiba tiba seseorang mengagetkan mereka. Terutama Lola.

"Hai everyone!" Teriak Gion.

Gionino Satya Abraham. Panggil saja Gion. Mereka adalah empat sahabat yang selalu ada baik suka maupun duka mereka.

"Bikin kaget aja nih kutu kupret!" Gerutu Faza.

"Enak aja ngatain gue kutu kupret!" Rajuk Gion.

"Selamat pagi anak anak!" Tiba tiba suara yang sangat di benci oleh seluruh siswa sekelas datang dengan aura yang mencengkeram.

"Astaga ni Guru sableng kenapa udah muncul aja sih! Enggak tau apa otakku saat ini masih ngepas buat mikir!" Gerutu Faza dengan pelan.

"Kau bilang apa Faza?" Tegas Pak Budi menatap tajam ke arah Faza.

"Enggak Pak sableng eh.. Maksudnya Pak Budi!" Recoh Faza membuat seluruh kelas tertawa.

"Hari ini ada ulangan harian ke 5!" Ujar Pak Budi.

Semua melotot ke arah Pak Budi yang menjadi guru matematika mereka. Bagaimana bisa memberikan ulangan secara mendadak bahkan yang mengejutkan lagi ke 5? yang benar saja.

"Bapak jangan bohong deh!" Seloroh Faza.

"Maksud kamu?" Tanya Pak Budi menatap Faza.

"Satu bulan aja ada 4 minggu ya kali Pak Budi ngasih ulangan ke lima ngaco Pak Budi. Mendingan kita santai santai aja Pak Budi!" Seru Faza tanpa berdosa.

"FAZAAAA!!!!" Teriak Pak Budi.

Satu kelas pun riuh hanya karena Faza.

💢Jangan Lupa vote yang banyak, like yang banyak dan komen buat author. Follow akun author juga🥰

Selamat menunaikan ibadah puasa😊💢

...ig:@Fatmass.s...

part 2 jenius

Thea pun duduk dipangkuan Avan dengan tangan yang dikalungkannya di leher Avan. Thea mengecup sekilas bibir kekasihnya itu.

"Sayang aku ingin jalan jalan!" Rengek Thea.

"Maaf sayang tapi pekerjaanku masih banyak!" Ujar Avan.

Bukannya menunjukkan raut sedih melainkan Thea tersenyum mendengar alasan Avan. Senyumnya semakin melebar kala Avan mengeluarkan kartu dari dompetnya untuk dibelanjakan oleh Thea.

"Kau pakai ini, maaf aku tidak bisa menemanimu!" Seru Avan.

"Its okay!" Ujar Thea

Thea pun keluar dari ruangan Avan dan saat keluar ruangan dirinya berpapasan dengan Will. Will tidak pernah menundukkan kepalanya jika dengan Thea walaupun Thea adalah kekasih dari tuannya.

Tatapan Will pun beralih ke tangan Thea yang sedang memasukkan sebuah kartu kedalam tasnya dan dapat diduga jika itu adalah pemberian dari Avan. Will pun menghela nafasnya mengingat tingkah bosnya yang sangat buta dalam hal cinta.

"Kau! Sekretaris macam apa kau melototi ku padahal aku ini adalah calon istri dari tuan mi!" Geram Thea.

Will hanya diam.

Wildan Agista Prasetya. Will terkenal menjadi sosok yang dingin dan kaku semenjak dirinya bertemu dengan Avan. Bahkan Will lebih dingin dari pada Gavin anak dari Wida.

"Budek!" Ucap Thea yang lagi lagi Will hanya diam.

"Lihat saja jika aku sudah menjadi istri Avan akan ku pastikan kau orang pertama yang akan kupecat!" Tegas Thea yang langsung pergi dari perusahaan Mahardika.corp.

Will pun kembali menuju ruangan Avan. Tak lama kemudian Aven beserta sekretarisnya Gavin datang ke perusahaan bagian Avan.

Aven juga mengurusi perusahaan Mahardika.corp. Namun berbeda kantor dan berbeda bidang. Avan dibidang Tekhnologi dan Komunikasi sedangkan Aven bidang Pertanian dan Perkebunan.

Mahardika.corp sudah sangat berkembang di banyak bidang. Di Indonesia maupun di Amerika Mahardika.corp merupakan perusahaan paling berkembang.

"Mau apa kau kesini?" Ketus Avan kepada saudara kembarnya.

"Aku ingin menjenguk saudara tercintaku!" Goda Aven

Avan pun melemparkan bolpoin ke arah Aven namun dengan sigap Aven menghindar.

Aveneo Fitroni Mahardika. Aven merupakan saudara kembar kedua setelah Avan. Aven terkenal sebagai seorang casanova. Suka sekali naik turun ranjang bersama wanita yang berbeda beda. Saudara kembar yang lainnya Alvaneo Fitroni Mahardika memilih untuk tinggal dan bekerja di negara Amerika sana.

Gavin yang sebagai sekretaris Aven itu terkadang juga ditawari oleh Aven untuk mencoba apa yang selama ini dia lakukan. Namun Gavin menolak. Gavin pun juga terkenal dingin dan cuek yang berkebalikan dengan sikap Aven.

"Sebenarnya kau mau apa?" Kesal Avan.

"Tidak ada aku hanya butuh waktu istirahat!" Seloroh Aven menyandarkan bahunya di sofa yang ada di ruangan Avan.

"Gila!" Pekik Avan.

...••••••••••...

"Nanti pulang kita mampir yuk guys!" Ujar Thomas.

Faza, Lola dan Gion yang sedang makan pun menghentikan aktivitas makan nya dan menatap ke arah Thomas. Mengangguk setuju kecuali Faza yang masih termenung.

"Aku ingin sekali ikut kalian! Tapi aku harus pulang!" Lirih Faza.

Faza tinggal bersama seorang yang merupakan orang tua angkatnya. Mereka mengadopsi Faza saat kematian orang tua Faza karena tragedi kecelakaan. Mereka terpaksa untuk mengadopsi Faza karena desakan warga sekitar. Mereka hanya memiliki satu anak yang baru saja duduk di bangku kuliah dan bercita cita agar menjadi model.

Selama hidupnya, Faza tidak pernah mendapatkan kasih sayang yang seharusnya ia dapatkan. Hanya melakukan pekerjaan rumah dan mengurusi kebutuhan orang orang di rumah.

"Kau tenang saja, kita akan ke rumahmu dulu meminta izin untuk kerja kelompok" Seru Lola.

"Kalian tau? Peraturan adalah untuk dilanggar. Jadi kita langsung aja enggak usah izin!" Seloroh Faza yang kembali ceria.

"Faza kau benar benar orang paling hebat di dunia!" Ujar Gion memberikan dua jempol untuk Faza yang dibalas pula oleh Faza yang juga mengacungkan kedua jempolnya.

"Bukan hebat tapi jenius seluruh dunia!" Seru Thomas.

"Tidak ada yang bisa menyaingi ku kecuali jika tentang soal matematika!" Pekik Faza.

Lola menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sahabatnya yang benar benar sangat spesial. Mereka pun tertawa dan akhirnya melanjutkan makannya sebelum jam istirahat habis.

💢Jangan lupa vote, like dan komen🥰💢

...ig:@Fatmass.s...

part 3 stress

"aww" Pekik Faza saat dirinya menabrak seseorang di depannya.

"Yah tumpah!" Risau Faza saat minuman jusnya tumpah.

Teman temannya pun kaget dan yang lebih mengagetkannya adalah siapa yang ditabrak oleh sahabatnya itu karena sibuk tertawa. Orang itu sudah menatap tajam Faza, para temannya pun menelan ludahnya kasar mengingat siapa orang di depannya itu.

"Kau! Jalan bisa tidak pakek mata!" Sentak Avan

"Maaf om tapi jalan itu pakek kaki bukan mata" Seru Faza.

Temannya pun melotot tajam ke arah Faza. Bagaimana tidak? saat ini didepannya adalah seorang pengusaha terkenal, Avan, Putra Ricko Mahardika yang saat ini memegang kendali perusahaan Mahardika.corp. Terkenal dingin dan galak semakin membuat Avan disegani.

"Faza! shut minta maaf lah jangan membuat masalah dengannya!" Bisik Lola.

Faza mengerutkan keningnya. Memang siapa orang ini. Faza tanpa dosanya dengan santai menatap Avan dari atas kepala sampai bawah membuat Avan kembali kesal. Beraninya orang didepannya menatap remeh dirinya.

"Dasar bocah ingusan!" Geram Avan.

"Om stress!" Pekik Faza.

Avan membuka matanya lebar lebar mendengar ejekan yang keluar dari mulut seorang anak sekolah di depannya. Sedangkan Thomas dan Gion mencoba menarik tangan Faza agar ikut berlari namun malah Faza menolaknya membuat temannya ingin sekali menjambak rambut sahabatnya itu.

"Aku bukan om mu! Cepat tanggung jawab!" Ujar Avan.

"Om lebay deh, siapa juga yang mau punya om kayak om! Lagian nih om Kan hanya kena sepatu!" Sungut Faza.

"Enak saja! Sepatuku ini berharga!" Kesal Avan.

"Om sombong mentang mentang orang kaya! Nih rasain!" Ujar Faza sembari menginjak injak sepatu milik Avan.

"Faza!!!!" Teriak ketiga sahabatnya.

"Apa sih?" Kesal Faza saat sahabatnya malah meneriakinya dan bukan malah membantunya.

Avan pun yang kesal menarik hidung Faza. Mencubitnya membuat Faza memekik. Avan merasa kesal. Baru saja sepatu itu diberikan oleh Thea tadi dan sekarang sudah kotor dan bau hanya karena bocah ingusan yang kurang ajar.

"Kalian bertiga pergi dari sini!" Perintah Avan yang tatapannya masih menusuk ke mata milik Faza.

"Faza aku lupa jika Dad ku menyuruhku untuk membeli sapu!" Sungut Thomas yang langsung berlari meninggalkan yang lainnya.

"Apa? Hey alasan apa itu heiii!!" Teriak Faza.

"Emm Faza aku tadi sudah diingatkan oleh ibu Lola untuk membawa Lola berpacaran!" Seru Gion yang menarik tangan Lola.

"Apa?" Pekik Lola dan Faza bersamaan.

Tanpa menjawab Gion pun menarik tangan Lola dan membawanya pergi dari sana. Faza heran kenapa temannya dengan mudahnya menurut kepada om om tua didepannya.

"Sejak kapan ibu Lola menyuruh anaknya sendiri berpacaran?" Gumam Faza.

"Aww!!" Pekik Faza saat hidung nya dihempas oleh Avan secara kasar.

"Om jangan asal tarik hidung orang! Kalau hidungku panjang dan dikira orang bule bagaimana" Sungut Faza.

"Tanggung jawab sekarang atau aku akan membuatmu dikeluarkan dari sekolah!" Ancam Avan yang malah membuat Faza tertawa keras.

Avan menautkan satu alisnya. Merasa kesal sendiri dengan anak bocah di depannya. Avan pun kembali menarik hidung Faza membuat Faza menghentikan tawanya.

"Om lepasin!" Pekik Faza.

Avan pun melepas tangannya dan memasukkan tangannya ke saku celananya. Faza pun mengelus hidungnya dan menatap tajam ke arah Avan. Faza pun menginjak sepatu Avan sangat keras membuat Avan berteriak.

"SHIT!"

Faza pun segera berlari sekencang mungkin meninggalkan Avan yang merasa kesal. Avan pun memotret Faza yang tengah berlari dan mengirim ke salah satu nomor di ponselnya.

"Kau cari tau seragam itu adalah seragam sekolah apa dan kirimkan padaku!" Ujar Avan mematikan ponselnya

Sedangkan Will disana bertanya tanya untuk apa tuannya itu menyuruhnya mencari hal yang sangat diluar dugaan. Jika mencari informasi tentang orang mencurigakan itu masih wajar. Tapi sekarang tuannya malah menyuruh mencari sekolah mana seorang perempuan yang sedang berlari.

"Apa dia tidak tau siapa aku" Kesal Avan.

💢Jangan lupa Vote Like Komen💢

...ig:@Fatmass.s...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!