Di sebuah toko aksesoris dan mainan seorang wanita sedang melayani beberapa pelanggan yang datang untuk membeli,dengan seulas senyuman di wajah menyapa para pelanggan nya.
Naura
seorang wanita yang berusia 28 Tahun,dengan rambut panjang terurai dan tampak indah,pemilik dari toko aksesoris dan mainan yang sedang ia jaga saat ini,dan memiliki 3 karyawan yang bekerja bersama nya.
Naura duduk di meja kasir,menatap para pelanggan yang melihat barang - barang dan anak anak kecil yang memilih mainan dengan antusias nya di temani oleh orang tua mereka,Naura sangat senang dengan toko yang ia miliki dari usaha nya sendiri,dengan dukungan orang tua nya dari segi materi dan support mengantarnya yang dulu bekerja sendiri kini sudah mampu membayar gaji karyawan,Namun tiba - tiba pandangan nya tertuju pada seorang anak kecil yang sangat cantik sedang memandangi toko nya dari luar.
Mengerutkan dahi dengan heran melihat gadis kecil itu hanya berdiri mematung menatap ke arah toko nya,wajah anak itu tampak datar saja tak berkutik sedikit pun dari tempat ia berdiri. Naura berinisiatif mendekati anak itu,namun sebelum nya ia memandang kiri dan kanan tak ada orang tua dari anak ini dan ia pun tidak tahu siapa orang yang tega membiarkan seorang anak kecil berkeliaran sendiri di jalanan.
"Hai,nama kamu siapa?." Tanya Naura dengan lembut,sembari ia berjongkok agar bisa sejajar dengan anak kecil itu. namun anak itu hanya diam saja ,sejenak memandangi Naura yang mengajak nya bicara dan kembali menatap ke arah toko Naura.
"Kau mau beli sesuatu?." Tanya Naura lagi sembari tersenyum lebar. tapi anak kecil itu masih tetap diam tak bergemi.
Tak ingin putus asa begitu saja,Naura kembali bertanya pada gadis kecil itu. "Kau mau mainan?." Tanya Naura lagi dan anak kecil itu bereaksi,ia menoleh menatap wajah Naura. mengangguk kepala nya secara perlahan. Naura pun membalas dengan senyuman dan lekas berdiri,menjulurkan tangan nya ,mengajak anak itu untuk masuk ke dalam
"Kalau begitu,ayo masuk,Aku akan memberikan mu satu mainan."Ajak Naura mengandeng tangan itu anak kecil itu.
Namun anak itu membatu tak ingin melangkahkan kaki untuk masuk,menahan kaki nya untuk tetap berdiri. "Kenapa?,Kau tak mau?." Tanya Naura dengan lembut.
"Sisi gak punya uang." Ucap gadis kecil itu yang sedari tadi diam.
Naura yang mendengar suara nya pertama kali pun semakin tersenyum senang dan ia pun akhirnya tahu nama gadis kecil itu. "Ini toko mainan punya Aku,Sisi boleh ambil 1,dan akan di berikan secara Gratis untuk sisi."Ucap Naura.
"Ayo masuk!." Ajak Naura lagi.
Gadis yang bernama Sisi itu pun tersenyum dan semangat. "Terima kasih Tante."Ucap Sisi dengan semangat dan berlari masuk. Naura yang melihat pun tersenyum meski ada sesuatu yang mengganjal di hati nya.
"Tante?." Gumam Naura dan memgeleng - gelengkan kepala nya. mendengar sebutan Tante membuat ia menyadari usia yang sudah kian semakin tua.
"Aku pasti sudah terlihat tua,seperti tante - Tante."Gumam Naura tertawa di dalam hati nya sembari berjalan masuk ,mendekati Sisi yang yang dengan antusias memilih mainan mana yang akan ia pilih.
Naura pun tersenyum menatap gadis kecil itu yang terlihat manis memilih mainan,sembari ia menoleh ke pintu depan barang kali ada yang mencari seorang anak.
Saat sedang memandangi Sisi memilih mainan yang ia sendiri sampai binggung yang mana yang ingin ia ambil. tiba - tiba datang Rina karyawan toko Naura menghampiri Naura.
"Mbak Naura,ada yang mau bayar?." Ucap Rina memberi tahu.
"Iren mana?."Tanya Naura heran karena biasa nya Karyawan nya yang sudah bekerja cukup lama dengan nya yang menjaga kasir.
"Ke toilet mbak."Balas Rina.
"Oh ya sudah,kamu jagain dia sebentar ya,aku ke kasir dulu."Ucap Naura,Rina menoleh ke arah Gadis kecil itu.
"Anak siapa mbak?." Tanya Rina dengan heran. namun Naura tak lagi menjawab karena ia sudah berjalan ke meja kasir.
Setelah selesai dengan pembayaran orang - orang,Naura pun ingin kembali ke belakang tempat mainan anak - anak perempuan terletak,namun langkah nya terhenti saat melihat seorang wanita paru baya masuk dengan kebingungan. "Ada yang bisa saya bantu Bu?." Tanya Naura dengan sopan menghampiri wanita itu.
"Saya Cari cucu saya,dia suka mainan siapa tahu dia ada masuk ke sini." jawab wanita itu.
"Tinggi nya segini,nama nya Sisi."Lanjut wanita itu sembari mengarahkan tangan nya menunjukan setinggi apa anak yang ia cari.
"Oh,ada Bu Di dalam,mari saya antar." jawab Naura dengan cepat.
Wanita itu tampak senang,rasa cemas nya seketika memudar saat mendengar kalau Cucu yang ia cari berada di dalam.
"Sisi.kenapa kamu disini,tidak bilang - bilang pada nenek mau pergi,nenek jadi cemas."Ucap wanita itu. Ucap wanita paru baya itu yang bernama Bu lili. Naura tersenyum melihat Sisi bertemu dengan nenek nya
"Nenek,Sisi mau ini."Ucap Sisi sembari memperlihatkan sebuah boneka yang begitu lucu.
"Jangan Nak,Nenek sedang tidak ada uang,Uang nenek kan habis di rampas orang." ucap Bu Lily.
"Tas Ibu di rampas orang?." Tanya Naura saat mendengar percakapan nenek dan cucu.
"Iya Nak,tadi pas keluar dari ATM di ujung jalan sana seseorang merampas tas saya,semua dia ambil dan di bawa lari,saat sedang meneriaki dan meminta tolong,saya yang panik jadi melupakan Cucu saya."Ucap Bu Lily.
"Tapi syukurlah cucu saya sudah di temukan,terima kasih ya Nak."Ucap Bu Lily.
"Jadi Ibu sudah mau pulang?,Pakai apa pulang nya?." Tanya Naura. Bu Lily pun tampak diam sejenak,seperti memikirkan sesuatu yang ia juga tidak tahu harus bagaimana.
"Saya akan ke kantor anak saya naik Taxi,nanti saya akan meminta di bayarkan saat sampai disana."Jawab Bu Lily saat mengingat hal itu.
"Oh baik lah."jawab Naura tersenyum.
"Ayo sisi kita pergi."Ajak Bu Lily.
Namun Sisi tidak bergerak dan Naura tahu apa yang diinginkan Sisi,ia mendekati gadis kecil itu dan berjongkok di hadapan nya.
"Kau suka boneka nya?." Tanya Naura dan Sisi mengangguk tersenyum tipis,karena berbalut kecewa nenek nya tak memiliki uang untuk membeli nya.
"Tante bilang tadi akan memberikan mu 1 gratis,jadi pilihlah salah satu dari 2 boneka ini,mana yang kau mau dia jadi milik mu." Tutur Naura.
Gadis kecil itu memandangi boneka itu secara bergantian,hingga ia memilih sebuah boneka beruang berwarna pink dan memeluk nya. "Maaf merepotkan mu nak,siapa nama mu?."Ucap Bu Lily.
"Tidak apa - apa Bu,nama saya Naura."Balas Naura sembari berdiri.
"Ayo Sisi,bilang terima kasih pada Tante Naura." Ajak Bu Lily.
"Terima kasih."Ucap Sisi dengan suara imut nya.
"Kau lucu sekali sayang." Naura mencubit pipi sisi dengan lembut. Bu Lily senang melihat nya.
Naura mengantar Bu Lily dan Sisi sampai di depan toko nya yang masuk ke dalam Taxi.
"Terima kasih sekali lagi Nak Naura."Ucap Bu Lily saat sudah akan masuk ke dalam mobil.
"Sama - sama Bu,tidak usah di pikirkan."Jawab Naura tersenyum.
"Main - mainlah lagi kesini sayang,dan jaga baik - baik boneka yang ku berikan."Ucap Naura pada sisi dari jendela mobil nya.
"Iya...."Jawab Sisi dengan suara imut khas anak kecil.
"Anak yang manis."Balas Naura.
Sisi melambaikan tangan nya pada Naura dan Naura membalas nya.
Saat mobil Taxi itu berjalan sudah cukup jauh dan tak terjangkau lagi,Naura pun akan masuk ke dalam toko nya,namun sebuah mobil berhenti di depan toko nya,Naura yang berbalik melihat tersenyum,Itu adalah kekasih nya yang bernama Kevin. Naura pun menyambut kedatangan kekasihnya yang sudah berpacaran 5 tahun dengan nya itu sembari melebarkan senyuman nya.
"Sayang." Sapa Kevin.
"Kau sudah datang,apa kita jalan sekarang?." Tanya Naura.
"Iya,Ayo."ajak Kevin.
"sebentar ya,aku ambil tas ku dulu."Balas Naura dan Kevin mengiyakan.
Naura masuk dan berpapasan dengan Iren yang sedang mengobrol dengan Rina. "Jaga toko ya,aku mau keluar dulu."Ucap Naura pada kedua karyawan nya..
"Oke Mbak."Balas Iren dan Rina bersamaan.
Naura memiliki 3 karyawan yang sudah seperti sahabat nya sendiri dan teman bagi Naura. namun karyawan satu nya sedang tidak bekerja.
•••
Naura dan Kevin akan berangkat ke konser Kevin di sebuah acara,yang akan mempromosikan lagu yang baru saja liris,Kekasih nya Naura adalah seorang anak Band,walau tidak terlalu terkenal,namun Band Kevin juga sangat di sukai oleh sebagian kaum hawa di luar sana.
"Apa kau gugup?." Tanya Naura menoleh ke arah Kevin.
"Iya,sedikit gugup,tapi ada kau,aku jadi lebih tenang."Balas Kevin dan membuat Naura tersipu malu.
Sesampai di sana,Naura seperti biasa menunggu pacar nya itu di samping panggung dan melihat Kekasih nya itu bernyanyi.
•••
Di perusahaan Staris group.
Bu Lily baru saja sampai di perusahaan putra nya. "Pak Tunggu sebentar disini ya,saya panggil anak saya dulu untuk membayar."Ucap Bu Lily pada supir Taxi.
"Baik Bu."Balas Supir Taxi itu.
Saat sedang berjalan akan masuk,ia berpapasan dengan sekertaris putra nya yang bernama ,sekaligus Sahabat dari putra nya.. "Tante,sedang apa disini?." Tanya Romi.
"Paman Romi."Peluk Sisi yang seperti nya sangat mengenal sosok Romi dan begitu akrab.
"Hei Sisi."Balas Romi dan mengendong gadis kecil itu.
"Tas ku tadi di rampas orang,dompet ,uang ,ponsel semua nya ludes,tolong bayarkan Taxi nya dulu Romi,nanti Tante akan minta Rian Menganti nya."Ucap Bu Lily.
"Astaga,baik lah Tante,aku akan membayar nya,tidak perlu di ganti."Balas Romi dan lekas menurunkan Sisi dari gendongan nya untuk menuju ke arah Taxi dan membayar nya.
"Ayo masuk Tante."Ajak Romi.
"Terima kasih nak."Balas Bu Lily. dan Romi mengangguk sembari tangan nya mengendong kembali Sisi.
"Paman,apa boneka ku bagian?." Tanya Sisi sembari menunjukkan boneka nya. saat berada di dalam lift menuju ke lantai 7 letak kantor Ayah Sisi berada.
"Bagus,apa kau baru beli?." jawab Romi.
"Tidak,tadi ada Tante cantik yang memberikan pada ku."Balas Sisi.
"Benarkah?." Balas Romi tersenyum.
"Em em." sisi mengangguk.
Ting.
Pintu lift terbuka,Romi dan Bu Lily melangkah ke ruangan Rian berada,membuka pintu ruangan Rian.
"Papa."Panggil Sisi. Romi menurunkan tubuh kecil gadis itu dan Sisi lekas berlari pada Pria yang yang sedang duduk di kursi meja kerja nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!