"fisya ayo cepetan, nanti kita telat sekolahnya" panggil salah satu temanku.
aku mempercepat jalan ku kemudian menyusulnya. aku sekarang sedang menimba ilmu disalah satu pesantren dikota kelahiran ku. aku sekarang kelas 3 aliyah(SMA). aku menimba ilmu disini sudah 6 tahun terhitung sejak aku lulus dari sekolah dasar , aku meminta pada orang tuaku untuk menimba ilmu disini.
tidak lama setelah masuk kelas, ustadzah yang mengajarku juga masuk ke dalam kelas. setelah selesai pelajaran, aku dan beberapa temanku langsung kembali ke pesantren.
"fi, ayo ambil wudhu"ajak hilya
"hil, Aku lagi halangan" ucapku
"Oh ya udah kalau gitu" ucap hilya sambil berjalan keluar dari kamar
seperti biasa jika sedang datang bulan, aku bersiap-siap untuk pergi ke alam mimpi. karena memang setelah sholat dzuhur tidak ada kegiatan apapun.
"assalamualaikum, disini ada yang halangan ngak?" tanya ustadzah anisa yang tiba-tiba datang ke kamar,karena kamarku paling dekat dengan kamar ustadzah.
"Ada ustadzah" jawab ku.
"bisa iku saya sebentar ke ndalem" tanyanya
"baik ustadzah"
sedikit gambaran tentang pesantren ku. pesantren tempat ku menimba ilmu termasuk salah satu pesantren terbesar di kota ini. dalam lingkungan pesantren sendiri terbagi menjadi 2 tempat. untuk santri putra dan putri tidak berada dalam satu tempat melainkan di pisahkan oleh jalan raya. di pesantren putri sendiri terdiri dari 3 lantai untuk mts dan 3 lantai untuk aliyah. dan untuk ndalem pemilik pesantren berada di pesantren yang menjadi penghubung antara kamar untuk aliyah dan mts.
sesampai di pintu ndalem, aku dan ustadzah anisa langsung masuk melewati pintu yang memang biasa di gunakan haddam. aku mengikuti ustadzah anisa menuju ke dapur.
"mbak anisa hari ini saya mau pergi sama gus yusuf ada acara, mika tidak saya ajak soalnya lagi tidur. kalau mau dibawa ke pondok ngak apa-apa nanti kalau dateng saya ambil" ucap neng zizah
"baik neng"
"Oh iya mbak, itu dicari Ummi" ucap neng zizah sambil berlalu pergi
"iya neng"
"ayo ikut fi"ajaknya. aku hanya menganggukkan kepalaku dan mengikutinya
"assalamualaikum bu nyai" sapa ustadzah
"waalaikumsalam mbak anisa. ini Ummi mau minta tolong, lusa kan zaky pulang ummi mau mengadakan syukuran kecil-kecilan Jadi ummi minta bantuan anisa dan beberapa santri"
"baik bu nyai, nanti anisa ajak temen anisa"
"iya, ini siapa namanya?" tanya bu nyai padaku
"saya nafisya bu nyai" ucapku sambil mencium tangannya
"cantik kamu nak" ucapnya sambil memegang tangan ku. aku hanya tersenyum.
"kalau begitu kami permisi bu nyai mau bawa neng mika ke pesantren" pamit ustadzah anisa
"iya silahkan" setelah bersalaman, aku dan ustadzah anisa langsung membawa mika ke pesantren dan ustadzah anisa menitipkan mika padaku karena ustadzah anisa masih ada urusan.
"koq neng mika kamu bawa kesini?" tanya aida ketika aku menidurkan mika di kamar
"iya tadi ustadzah anisa ngajak aku ke ndalem terus neng zizah pergi dan titipin neng mika ke ustadzah anisa"
"ustadzah anisanya mana?" tanya sinta
"lagi ada urusan katanya. udah lah jangan rame kasihan lagi tidur, titip bentar ya aku mau ke kamar mandi bentar" ucap ku.
malam hari seperti biasa yang kami lakukan. setelah sekolah diniyah, semua santri akan menyetorkan hafalan alfiyah kepada pengurus kamar yang sudah ditunjuk. biasanya mereka akan berkumpul di musholla dan di aula pesantren. dan semua kegiatan santri akan berakhir pada pukul 10.00 wib malam.
bulan sudah berganti dengan indahnya matahari pagi. aku sedang Berbincang-bincang dengan teman-teman ku. seperti biasa jika hari jumat semua kegiatan diliburkan dan waktunya untuk kunjungan orang tua. aku dan teman-teman ku sedang Berbincang-bincang di kamar.
"ayah sama ummah koq belum dateng ya" gumam ku.
"kamu kenapa fi?"tanya hilya
"Ngak koq, cuma kepikiran aja ummah koq belum dateng biasanya jam segini udah dateng"
"mungkin masih ada perlu fi, sabar tunggu aja" ucap hilya menenangkan ku. aku hanya bisa tersenyum
aku kembali berbincang-bincang dengan teman-teman ku.
"ukhti nafisya "panggil seseorang tiba-tiba di depan pintu kamar ku
"ya ana"
"itu ukhti ada orang tuanya ukhti di depan"
"oh iya , makasih ya" dia hanya menganggukkan kepala kemudian dia pergi. sementara aku langsung menghampiri orang tuaku yang sedang bermainan hp.
"assalamualaikum ummah" sapaku sambil mencium tangan ummah kemudian ku cium tangan ayah.
"gimana kabarnya nak sehat?" tanya ayah
"alhamdulillah yah sehat"
"langsung makan yuk, ummah laper dari rumah sengaja ngak makan, mau makan sama anak ummah disini"
"ayo ummah"
"temen mu ngak ada yang ikut nak?" tanya ayah
"Nanti mereka kesini yah, soalnya dikamar lagi ngerumpi, nanti habis jamah dhuhur mereka kesini "
"oh" jawab ayah.
kami pun makan bersama.
"oh iya nak, ummah mau tanya kamu lagi deket sama lawan jenis ngak?"
"maksud ummah pacar?" tanyaku dan ummah hanya menganggukkan kepala
"tidak ummah, fisya belum kepikiran ke sana, nanti aja kalau udah lulus dari pesantren baru mikirin yang gitu-gitu"
"Kalau misalnya ada yang minta kamu langsung ke ayah gimana?" tanya ayah
"Kalau menurut ayah orangnya baik dan dari keluarga baik kenapa ngak yah, fisya yakin pilihan ayah itu yang terbaik"
"oh iya ummah lupa, tadi ummah bibi kamu katanya mau kesini tapi masih jemput alfian di pondok putra" ucap ummah mencairkan suasana. aku hanya menganggukkan kepala
setelah jamaah dzuhur aku, kembali ke kamar untuk sholat, kemudian mengajak teman-teman ku untuk menemui orang tuaku. dan tidak lama bibi dateng dengan alfian. dan setelah sholat ashar, ayah dan ummah pulang sedangkan aku kembali ke pesantren. (pengalaman pribadi author nih).
tanpa terasa hari sudah berganti. aku dan teman-teman ku sedang berjalan menuju ke kelas. tiba-tiba
brukkk ......
"au...." kataku sambil mengambil buku yang jatuh
"maaf saya buru-buru" ucapnya langsung pergi
'siapa ya pria tadi, ngak mungkin kalau anak pondok putra ada disini' batin ku
"fisya kamu ngak apa-apa? " tanya hilya. aku hanya menggelengkan kepala. aku dan hilya langsung berjalan menuju ke kelas.
ketika jam istirahat berbunyi aku dan hilyaangsung ke kantin untuk membeli makanan kemudian kembali ke kelas untuk ngerumpi biasalah anak cewek kalau lagi ngak ada kerjaan.
"eh denger-denger gus zaky udah pulang loh dari yaman" ucap azizah
"gimana sih wajahnya gus zaky?"
"katanya sih orangnya ganteng banget, ya katanya hampir mirip sama gus muhammad secara kan gus zaky anak terakhir. ya allah pengen deh jadi pujaan hatinya" ucap icha sambil tersenyum
"udah lah jangan berharap lebih, biasanya klau keluarga kyai itu udah dijodohin sama anak kyai juga" ucapku
" iya juga ya, patah hati deh"
"makan nih aku tadi beli dikantin" ucapku sambil mengeluarkan makanan
kami pun berbincang-bincang sampai jam masuk berbunyi. dan kami mengikuti pelajaran hingga selesai.
Pov zaky
seorang pria sedang duduk sendiri di sofa ruang keluarga. dia baru beberapa hari berada di tanah air. tapi luka lama yang berusaha dia buang kini menari-nari di fikirannya.
"kamu sedang apa nak?" tanya seseorang yang mampu menyadarkannya dari lamunan tentang masa lalunya
"Tidak ada ummi"
"nak, kamu kan anak laki-laki ummi satu-satunya, apa kamu ngak mau tinggal disini aja nemenin ummi sama abah" tanya ummi
"zaky bukan ngak mau tinggal disini ummi, tapi belum saatnya zaky pulang dan menetap disini ummi, usaha zaky di yaman sedang di berada puncaknya. jadi ngak mungkin zaky tinggal dalam waktu dekat ini"
"Mau sampai kapan kamu terus mengejar dunia, seusia kamu sudah waktunya untuk membina rumah tangga. ummi sudah ingin menimang cucu dari kamu" ucap ummi dengan berlinang air mata
"maafin zaky, sudah membuat ummi mengangis"
"ummi tau nak, alasan kamu tidak mau tinggal disini. Sudah lah lupakan dia, kamu harus bahagia dengan hidupmu sendiri dia hanya masa lalu yang harus dilupakan"
"ummi" lirihku sambil menggenggam tangan ummi.
"Nanti malam ada yang mau ummi abah bicarakan denganmu" aku hanya menganggukkan kepala kemudian ummi pergi ke kamarnya.
'aku tidak bisa seperti ini terus, akan ada banyak hati yang tersakiti dengan keputusan ku ini batinku
***
"fi, 3 bulan lagi kan kita lulus aliyah, kamu milih ngabdi di pondok sini apa di mts?" tanya hilya ketika kami sedang duduk di musholla setelah melaksanakan sholat dzuhur.
"Kalau aku sih lebih enak disini, tapi kalau ternyata ditempatinya di sana ya mau gimana lagi?"
"aku pasti kangen fi sama kamu, kita disini cuma tinggal 3 hari lagi sebelum berangkat pkl"
"iya ya, tapi kan kita cuma beda desa jadi bisa lah main" ucap ku.
"jer(tetangga(b.arab)" panggil seseorang. aku dan hilya langsung menoleh
"gimana persiapannya udah semua?"tanyanya sambil duduk di sebelah ku
"udah, tinggal yang kecil-kecilnya aja sih kan dibawain dari rumah sama ummah kemaren, soalnya bajuku yang disini dibawa pulang semua sama ummah pas kita berangkat"
"ummah kamu mau kesini fi?"tanya hilya. aku hanya menganggukkan kepala
"aku mau ketemu ummah ya" ucapnya lagi. tanpa terasa sudah waktunya sholat ashar, kami segera kembali ke kamar dan mengambil wudhu.
***
pov zaky
malam hari setelah sholat isya, aku,ummi dan abah sedang duduk di ruang keluarga.
"ada yang mau abah bicarakan sama kamu nak" ucap abah padaku
"zaky, abah dan ummi sudah tua nak, kamu anak laki-laki abah satu-satunya, dan pesantren ini kamu yang akan mengelola kedepannya ya walau pun kakak-kakak mu juga ikut mengelola di sini juga. tapi kamu yang bertanggung jawab disini" ucap abah. aku hanya menyimak apa yang abah bicarakan.
"abah ingin kamu segera menikah dan menetap disini dengan istrimu"
"maaf abah, untuk menikah, zaky tidak bisa dalam waktu dekat"
"kenapa nak?" tanya ummi
"zaky......"
"abah sudah menjodohkan mu dengan putri dari teman abah" ucap abah.
"maaf abah, bukan maksud zaky menolak, tapi dalam waktu dekat zaky harus kembali ke yaman karena ada urusan yang harus zaky selesaikan dan mungkin disana akan lama"
"Tidak apa nak, yang penting kalian sudah sah dulu, lagian putri temen abah juga harus berangkat pkl"
"maksud abah santri disini?" abah mengangguk
"abah juga sudah membicarakan ini dengan teman abah dan dia menyetujuinya. calon istrimu juga sudah menyerahkan semuanya pada orang tuanya"
"boleh zaky bertemu dengan wanita itu?" tanyaku.
"kamu hanya boleh bertemu dengan orang tuanya saja nak, dan kamu akan bertemu dengan calon mu ketika akad nikah nanti"
"bagaimana dengan keberangkatan zaky ke yaman?"
"kamu akan tetap berangkat dan istri mu nanti tetap ikut pkl. dia hanya abah izinin 5 setelah itu dia kembali ke tempat pklnya"
'ya allah kenapa begini' batinku.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!