NovelToon NovelToon

Penantian Sang Casanova

eps. 1

Sejak kejadian di club malam itu,hati Ica semakin berdegup kala mengingat perlakuan Yordan yang begitu baik padanya.

Ica tidak tahu kalau Yordan adalah seorang casanova. Yang setiap malam mencari wanita yang bisa di jadikan teman tidur di club malam.

Yordan sudah mengenal sex sejak ia duduk di bangku SMA. Kala itu dia berpacaran dengan seorang perempuan yang usianya empat tahun di atasnya.

Perempuan itu bernama Fika.

Fika sering mengajak Yordan menginap di kosnya.

Dan suatu ketika hubungan mereka yang tadinya hanya sebatas dada ke atas menjadi lebih dalam,selain cuaca pada malam itu yang mendukung suasana di atas ranjang Fika pun semakin memanas. Sehingga hubungan intim antara Yordan dan Fika pun tak terelakkan.

Yordan mendapati Fika yang sudah tak perawan lagi. Tapi buat Yordan itu tak masalah karena Yordan sudah terlanjur jatuh cinta.

Hingga suatu hari Yordan mendapati Fika sedang berhubungan intim dengan seorang laki-laki di atas ranjang yang akhir-akhir itu mereka gunakan untuk saling memompa gairah.

Ternyata laki-laki itu adalah kekasih Fika,laki-laki yang telah mengambil keperawanan Fika. Tapi karena laki-laki itu seorang pelaut,jadi Fika dan laki-laki itu jarang bersama. Dan Yordan di jadikan Fika untuk pelampiasan nafsunya.

Sejak hubungannya dengan Fika kandas karena Yordan hanya di jadikan pelampiasan nafsu Fika. Mulai saat itu Yordan tak pernah menjalin hubungan yang serius dengan perempuan manapun. Baginya,cinta tulus itu hanya lah sebuah kebohongan belaka.

Makanya dia lebih memilih bermain-main dengan para wanita yang ada di club dan menjadikan mereka teman ranjang semalam. Tak ada ikatan cinta,hanya sebatas saling membutuhkan. Yordan yang butuh pelepasan. Dan para wanita yang butuh uang untuk gaya hidup mereka.

⭐⭐⭐⭐⭐

Pagi ini Ica sudah bersiap,padahal ini adalah hari minggu. Hari yang biasa ia gunakan untuk bangun siang,karena hanya di hari itu sang mama tidak rusuh membangunkannya.

"Mau kemana kamu kok jam segini udah rapih." Tanya mama Nivita sambil melihat jam dinding yang ada di ruang keluarga menunjukkan pukul sepuluh pagi.

"Ada janji sama temen mah." Jawab Ica.

"Temen apa temen? Perasaan kalau mau pergi sama Nia dan Tia gaya kamu gak gini-gini amat." Selidik mama Nivita.

"Ih si mama,emang biasanya gaya Ica gimana? Perasaan biasanya Ica juga gini kok." Protes Ica yang tak terima dengan perkataan sang mama.

"Lah itu kamu pake bedak,pake lipstik juga lagi." Tunjuk mama Nivita.

"Ini bukan lipstik mah,ini liptint." Ralat Ica.

Perdebatan ibu dan anak pun terjeda karena suara nada dering hp Ica saat driver taksi.online yang Ica pesan menelpon memberitahu kalau dia sudah berada di posisi yang Ica sebutkan dalam aplikasi.

"Ica pergi dulu yah mah Dadah.." Ica mencium punggung tangan mamanya.dan berlari kecil keluar rumah.

Kini Ica sudah berada dalam taksi online menuju salah satu mall. Di dalam mobil Ica sengaja mensilent hp nya agar tak ada yang mengganggunya saat ia berkencan dengan lelaki pujaan hatinya.

Hah berkencan?? Akh bukan,tapi lebih tepatnya membalas kebaikan si lelaki pada dirinya dan adiknya karena sudah menolong mereka di club malam.dan memberi tumpangan semalam untuk tidur di apartemennya.

eps. 2

Iya laki-laki itu adalah Yordan. Pagi itu sebelum pulang ke rumah bersama adiknya,Ica meminta no hp Yordan. Dan mengajak Yordan untuk nonton di bioskop pada hari Minggu sebagai ucapan terimakasih Ica pada Yordan.

Yordan yang merasa tak enak jika harus menolak permintaan gadis polos di hadapannya,akhirnya menerima ajakan Ica.

Dan disini lah Ica sekarang. Sampai di lobi mall. Ica menghubungi nomor Yordan,tapi sudah lebih lima kali Yordan tak mengangkat.

Ica melihat jam yang ada di hp nya,masih jam setengah.sebelas.

"Mungkin kak Yordan lagi siap-siap" pikir Ica.

Karena sebenarnya mereka janjian jam setengah satu,karena film.yang akan mereka tonton mulai tayang jam satu lewat lima belas menit.

Sedangkan yang ditunggu malah asik memompa gairah dengan seorang perempuan yang ia baru kenal semalam di club.

Sebelum si perempuan pulang,Yordan meminta satu kali ronde lagi.

Suara merdu versi telinga Yordan pun menggema di seisi kamar. Mereka berbagi peluh di pagi hari.

Dan... erangan panjang keluar dari mulut Yordan.

Setelah satu jam lebih mereka bermain,akhirnya benih itu pun tumpah. Benih yang bisa berubah menjadi sebuah nyawa jika dibiarkan masuk ke dalam lahan subur.

Makanya Yordan selalu bermain aman dengan menggunakan karet ajaib.

Yordan menjauhkan dirinya dari wanita itu. Dia juga melepaskan karet ajaib dari miliknya ,mengikatnya dan membuangnya ke tempat sampah.

Sudah ada lima karet ajaib yang ia buang ke dalam tempat sampah semalam dan ditambah pagi ini menjadi enam.

Yordan beranjak dari atas ranjang,masih dalam keadaan polos. Ia mengambil hp yang ada di atas nakas yang sedari tadi bergetar.

"Ica" lirih Yordan.

Untuk sesaat Yordan lupa kalau hari ini dia ada janji dengan Ica untuk menonton.

"Astaga.." Yordan menepuk jidatnya setelah ia ingat akan janjinya.

Dia melihat jam yang ada di dinding kamar. Masih jam sebelas kurang sepuluh menit.

"Bukannya filmnya jam satu. Ngapain dia nelpon jam segini.?" Gumam Yordan

Tak ingin menelpon kembali Ica atau sekedar mengirim.pesan,Yordan pun melangkahkan kaki ke kamar mandi.

Ia membersihkan tubuhnya dari keringat dan sisa persetubuhannya dengan partner ranjangnya.

Setengah jam ia membersihkan diri di kamar mandi. Yordan pun keluar dengan hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya.

"Loe bersih-bersih gih,abis itu pulang. Gua ada urusan." Perintah Yordan pada partner nya.

Si wanita pun beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Sekarang si wanita sudah bersih dan rapih kembali.

"Ini uang jajan loe sama taksi loe" Yordan memberikan uang seratus ribu sebanyak.dua puluh lembar.

"Inget kita cuma one night stand. Jadi loe jangan baperan.." Yordan mengingatkan si perempuan.

"Iya gue tau.. Tapi kalau suatu saat loe butuh kehangatan ranjang dari gue lagi,loe bisa hubungin gue,oke." Si perempuan mengerlingkan matanya dan memberikan secarik kertas bertulis nomor hp dan namanya kepada Yordan.

Perempuan itu pun keluar dari apartemen Yordan.

Yordan melihat jam yang ada di dinding,sudah jam dua belas. Dia pun memakai pakaiannya dan bersiap.

Setelah selesai bersiap-siap Yordan berjalan keluar dari apartemennya,melangkahkan kakinya menuju lift yang akan mengantarkannya ke lobi.

Sampai di lobi,ia langsung menuju parkiran dan masuk ke dalam mobilnya. Mengendarai mobilnya ke tempat ia dan Ica janjian.

LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE

KOMEN KOMEN KOMEN KOMEN KOMEN

VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE

eps. 3

Kini Yordan sudah sampai di mall. Dia menaiki lift untuk cepat sampai ke lantai dimana bioskop berada.

Yordan melihat Ica dari kejauhan. Ica sedang berdiri di pintu masuk bioskop.

"Sori..udah lama nunggu yah?" Tanya Yordan dengan nafas yang masih ngos-ngosan. Karena ia berlari kecil untuk menghampiri Ica.

"Gak kok kak,baru lima belas menit." Bohong Ica karena tidak mau ketahuan Yordan kalau dirinya sangat bersemangat sehingga ia rela menunggu satu setengah jam.

"Iya tetep aja gue mau minta maaf,karena udah buat loe nunggu. Gue ada kerjaan bentar tadi. Ini aja buru-buru takut loe kelamaan nunggu." Bohong sang casanova.

"Hihihi..ngerjain anak orang di ranjang maksudnya." Yordan cekikikan di dalam hati,mengingat alasan dan kenyataan yang tidak sinkron.

Yordan menggandeng tangan Ica dan masuk ke dalam.

Kini mereka sudah ada di dalam ruangan gelap dan ada layar lebar di depan mereka.

Mereka duduk di kursi sesuai nomor yang tertera di tiket mereka.

Film yang diputar bergenre romantis. Yordan tak henti-hentinya mengutuk dalam hati. Pasalnya dia sangat malas dengan film.yang bergenre romantis.

Berbeda dengan Ica yang sangat bersemangat,bahkan ia terlihat senyum-senyum sendiri saat ada adegan ciuman,dan ikut menangis saat ada adegan menguras air mata.

Hp Ica tak henti-hentinya bergetar,membuat Ica yang awalnya acuh jadi risih sendiri.

Ia melihat layar hp nya,ada lebih dari sepuluh kali panggilan tak terjawab dari Tia. Dan banyak sekali pesan yang masuk dalam grup.

Ica pun membuka pesan itu. Baru pesan yang dikirim Nia yang ia baca,ia langsung menarik tangan Yordan untuk keluar dari ruangan gelap itu.

Yordan yang memang sangat malas,merasa senang akhirnya bisa keluar dari tempat itu. Tapi dia juga merasa bersalah,takut kalau Ica melihat raut wajah kebosanannya.

Kini mereka sudah berada di luar bioskop.

"Filmnya belum habis,kok udah keluar?" Yordan pura-pura bertanya.

"Ada keadaan darurat. Aku pulang duluan yah kak." Ujar Ica berpamitan pada Yordan.

"Whaaat..?" Umpat Yordan dalam hati,karena ini pertama kalinya ada gadis yang meninggalkannya.

"Mau gue antar?" Tanya Yordan basa-basi,padahal hatinya sudah gondok.

"Gak usah,aku naik taksi online aja." Jawab Ica sambil memainkan hp nya memesan taksi online.

"Aku akan ganti acara kita yang gagal hari ini di hari lain. Kakak jangan marah yah." Ica merasa bersalah.

"Gak pa-pa. Kan loe bilang darurat,gue ngerti kok."

"Iya tetap aja aku gak enak. Aku akan ganti di hari lain."

"Terserah loe aja." Yordan ingin menolak,tapi takut menyakiti hati Ica.

"Ya udah,aku pergi yah kak. Dadah" Ica melambaikan tangannya ke arah Yordan.

Yordan terus memperhatikan tubuh Ica sampai tubuh itu hilang dari pandangannya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Ica sampai di lobi hotel tempat Nia dan Tia berada. Ia langsung naik ke kamar dimana Nia menginap.

Sesampainya Ica di kamar,Nia menceritakan kepada Ica dan Tia kejadian yang baru saja di alaminya.

Lama mereka di sana. Karena asik mengobrol,tak terasa hari sudah malam. Ica dan Tia memilih untuk pulang ke rumah masing-masing. Meninggalkan Nia di kamar itu sendirian. Tapi mereka berjanji akan datang lagi besok.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!