NovelToon NovelToon

LELUHUR AGUNG

Makam Para Dewa

Daratan Langit, ini adalah dunia seni beladiri yang menekankan pada kekuatan seseorang. Mereka yang memiliki kekuatan akan disanjung sebagai pahlawan dan yang tidak memiliki kekuatan akan ditindas sebagai pecundang.

Di dunia ini, banyak sekali kultivator yang kuat, mereka dapat membalikkan lautan dengan telapak tangannya, dan menghancurkan pegunungan dengan satu jari saja.

Di daratan Langit ini, para kultivator akan memulai langkahnya dengan menyerap energi spiritual, dan mengubahnya menjadi energi sendiri.

Di daratan langit ini, semua kultivator mengenal basis-basis kultivasi, mereka mengelompokkan kekuatan-kekuatan itu menjadi :

• Petarung

• Petarung Lanjutan

• Petarung Senior

• Petarung Master

• Petarung Suci

• Petarung Agung

• Petarung Terhormat

• Raja Petarung

• Setengah Alam Beladiri

Setiap tingkatan terbagi menjadi awal, menengah dan akhir.

Jika beruntung dan bisa menghancurkan penghalang, maka bisa memasuki tiga alam Beladiri yang sangat di agungkan. Itu adalah kekuatan yang besar, dengan lambaian tangan membawa kehancuran yang dahsyat.

Karena kekuatan adalah segalanya, banyak gadis yang sangat mengidolakan para pejuang muda yang kuat dan jenius.

Dari zaman kuno sampai sekarang, tujuan semua kultivator tetap sama, yaitu mencapai puncak dunia.

..

Di sebuah dunia yang selalu dalam keadaan gelap, awan hitam terus terhampar luas setiap harinya, tidak akan ada tanda-tanda matahari terbit di sana.

Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun dengan Rambut hitamnya yang telah berantakan, keringatnya juga terus bercucuran, nafasnya begitu tidak teratur, matanya yang merah bagai darah yang mendidih memancarkan amarah yang besar dan di sebagian pakaiannya terdapat banyak noda darah. Ia adalah Ling Chen, seorang pemuda jenius dari kekaisaran Chu.

Di samping pemuda itu, tampak juga seorang gadis cantik dengan mata merah jambu layaknya permata indah, dan rambutnya berwarna silver dengan hiasan bunga yang cantik.

Dia adalah Qing Yu'er, seorang nona muda dari klan yang sangat kuat di wilayah ilahi.

Di sekitar pemuda dan gadis itu, tampak banyak sekali mayat pemuda-pemuda lainnya yang telah mati ditangannya karena hendak merebut harta yang ia dapatkan.

Sudah beberapa tahun ini mereka memasuki suatu dunia yang sangat misterius, dunia ini merupakan Alam Makam Para Dewa, ini adalah dunia pelatihan bagi para jenius di seluruh daratan langit.

Dunia ini di buat oleh sembilan orang yang di kenal sebagai sembilan Dewan Langit, mereka adalah jajaran terkuat di wilayah ilahi di zaman kuno ratusan ribu tahun yang lalu.

Tiga tahun yang lalu, Ling Chen pergi ke sebuah Padang rumput yang cukup jauh dari kota asalnya, kota Yuanzhou. Setelah ia sampai disana, betapa tidak beruntungnya ia, sebuah badai yang dahsyat tiba-tiba terjadi disana dan membuat sebuah portal yang menyedot Ling Chen di sana.

Setelah bangun, Ling Chen akhirnya menyadari bahwa dirinya telah meninggalkan Daratan Langit dan menuju dunia lain yang disebut sebagai Makam Para Dewa.

Dia tidak sendirian di sana, masih banyak anak-anak seumuran dengannya yang tersedot masuk ke dalam dunia itu juga. Dan semua orang yang ada di sana, dapat dikatakan sebagai jenius. Termasuk Ling Chen sendiri.

Makam Para Dewa adalah sebuah keberadaan yang sangat diagungkan di Daratan Langit, itu selalu menyedot para jenius setiap 10 tahun sekali dan semua jenius yang masuk ke dalam sana, akan memiliki masa depan yang cerah. Mereka akan diberi kesempatan untuk berlatih disana selama lima tahun.

Menurut cerita para jenius yang pernah memasuki Makam Para Dewa, mereka mengatakan bahwa banyak herbal langka, artefak yang kuat, teknik beladiri dan banyak hal yang baik yang bisa di dapatkan di sana. Tentu saja semua itu harus melalui perjuangan yang panjang.

Selain banyak harta, kelebihan berlatih di dalam Makam Para Dewa adalah di sana memiliki energi spiritual yang luar biasa melimpah, mungkin berlatih di sana selama 1 tahun, sama dengan tiga tahun berlatih di dunia luar.

Tidak ada hukum di alam Makam Para Dewa, hanya kekuatan yang akan berbicara dan semua keberuntungan akan di miliki oleh orang-orang yang memiliki kekuatan yang lebih besar.

Setelah melalui perjalanan yang begitu panjang, Ling Chen akhirnya berhasil mencapai puncak dari alam Makam Para Dewa dan menjalin kasih dengan Qing Yu'er.

Ia telah menemukan Pedang Langit Kuno yang telah mendampinginya selama ini, dan menjadi salah satu dari lima jenius teratas.

Diantara kelima jenius teratas ini, Ling Chen lah yang terkuat, tapi basis kultivasinya masihlah puncak Petarung Terhormat. Sedangkan empat jenius lainnya telah mencapai Raja Petarung, salah satunya adalah Qing Yu'er sendiri, ia adalah jenius nomor 3.

Selama beberapa waktu ini, selain pertarungan dengan para hewan buas, Ling Chen selalu menjalani kehidupan yang tenang.

Tapi, sekitar satu bulan yang lalu, Ling Chen telah mendapatkan sebuah harta yang sangat luar biasa, harta yang sangat di idam-idamkan oleh pemimpin-pemimpin sekte besar di wilayah ilahi, itu adalah salah satu dari Sembilan Segel Kuno, Segel Nadi Pelahap.

Itu sangat memungkinkan seseorang untuk menyerap energi spiritual dengan sangat cepat, bahkan jika energi spiritual di sekitar mu sangat tipis, itu akan berkumpul padamu setelah mengaktifkan Segel Nadi Pelahap.

Kabarnya, Ratusan ribu tahun yang lalu, sembilan Dewan Langit memimpin pasukan mereka untuk berperang dengan para iblis, pertarungan itu sangat sengit sampai akhirnya di menangkan oleh pihak manusia.

Tentu saja hal itu di sertai dengan pengorbanan yang besar, sembilan Dewan Langit mengorbankan diri, dan enam dari sembilan segel kuno akhirnya hancur hingga hanya menyisakan tiga segel kuno yang menghilang entah kemana.

Saat Ling Chen mendapatkan Segel Nadi Pelahap ini, beritanya menyebar luas, dan akhirnya tiga jenius teratas yang ada di bawah Ling Chen memanfaatkan kesempatan ini untuk melenyapkan Ling Chen.

Mereka menyebarkan berita ini, memerintahkan semua orang untuk berkumpul, dan akhirnya membuat gerakan untuk merebut Segel Nadi Pelahap dari Ling Chen, walaupun mereka sebenarnya tahu bahwa segel itu tidak bisa di dapatkan lagi karena telah menyatu dengan tubuh Ling Chen.

Dan akhirnya, Ling Chen yang telah mencapai puncak alam Petarung Terhormat membantai habis semua Petarung agung dan pemula Petarung Terhormat yang mengepungnya, ia juga tidak memperbolehkan Qing Yu'er untuk ikut campur karena itu adalah masalahnya.

Dan pertarungan itu terjadi selama beberapa hari sampai akhirnya hari ini Ling Chen memenangkan pertarungan hidup dan mati itu.

..

Di tengah-tengah mayat-mayat yang berserakan itu, Ling Chen telah berhasil mengatur nafasnya lagi. Ia lalu duduk bersila untuk memulihkan energi spiritualnya.

"Kak Ling Chen. Bagaimana keadaanmu?..." Qing Yu'er tampak sangat khawatir.

Ling Chen tersenyum pahit. "Aku tidak apa-apa. Hanya mendapat beberapa luka kecil..." Ucap Ling Chen.

"Jangan berbohong lagi! Dengan luka parah seperti itu bagaimana bisa kau baik-baik saja?!" Qing Yu'er tampak marah.

Tapi, di saat yang bersamaan, muncul cahaya berwarna biru yang di pancarkan dari sebuah tombak perak raksasa yang di lilit oleh seekor naga perak.

Ling Chen dan Qing Yu'er melihat ke arah objek di depannya dengan seksama. "Longyun?..." Ucap keduanya dengan pelan.

Hukuman Untuk Ling Chen

Setelah Tombak Longyun itu mendarat tepat di depan Ling Chen, ia membuat sebuah penghalang yang kuat di sekitar Ling Chen.

Longyun membuka matanya perlahan-lahan dan menatap Ling Chen yang telah berlumuran darah.

"Ling Chen! Jenius teratas dalam daftar peserta pelatihan alam Makam Para Dewa kali ini. Telah membantai ratusan jenius lainnya. Itu melanggar peraturan yang dibuat oleh sembilan dewan langit. Maka dari itu, kau akan di keluarkan dari tempat ini dan sesuai peraturan, kultivasimu akan di hapus sebanyak lima ranah besar..." Ucap Longyun dengan suaranya yang serak.

Ling Chen menatap Longyun dengan tajam sambil menahan sakit di lukanya. "Tapi, kenapa hanya aku? Bukankah kau juga bisa melihatnya dengan jelas?! Mereka berempat yang merencanakan ini!..." Ling Chen benar-benar tidak bisa menahan luapan amarahnya.

"Benar! Kak Ling Chen hanya membela dirinya saja!..." Ucap Qing Yu'er.

"Aku tahu. Ini juga untuk melindungi Ling Chen. Jika dia masih di sini, aku takut dia akan di bunuh oleh tiga orang hina itu. Jadi, bukankah lebih baik kau mengundurkan diri? Lagipula, dengan Segel Nadi Pelahap, kau bisa memulihkan kekuatanmu dalam waktu yang singkat. Setelah itu, kau bisa membalas dendammu..." Longyun memberitahu maksud dari langkah yang ia buat saat ini.

Ling Chen masih menatap Longyun dengan tajam. "Kenapa? Apa tujuan dari maksud baikmu?..." Dia tampak masih ragu dengan kebaikan Longyun.

"Kau telah di pilih oleh tuanku untuk menjadi penerusnya. Mana mungkin aku membiarkan kau mati. Jadi, pilihannya hanyalah memberikan hukuman ini..."

Ling Chen mencerna semua perkataan dari Longyun dan memikirkan semuanya dengan matang. Ia kemudian menghela nafasnya dan memantapkan hatinya untuk pilihannya kali ini.

Ling Chen memberikan tatapan yang tajam. "Baik! Aku akan menerima hukuman!..." Ucap Ling Chen.

"Pilihan yang bagus..." Ucap Longyun dan mengeluarkan sebuah portal ruang yang sangat kuat.

Qing Yu'er melihat ke arah Ling Chen. "Kak Ling Chen?..."

Ling Chen tersenyum ke arah Qing Yu'er. "Tidak apa-apa, aku akan menuju wilayah ilahi, saat itu aku akan mengunjungimu dan membalas dendam pada mereka..." Ucap Ling Chen, ia berusaha menenangkan Qing Yu'er.

Qing Yu'er menunduk, ia berpikir sejenak lalu mengangkat kepalanya lagi dan melihat ke arah Longyun. "Tuan Longyun. Aku juga ingin mengundurkan diri..." Ucap Qing Yu'er dengan yakin.

"Hm? Apakah kau yakin? Kau memiliki kesempatan menembus setengah alam beladiri jika berlatih selama satu tahun lagi..." Ucap Longyun.

"Ya, aku yakin." Qing Yu'er semakin yakin dengan pilihannya.

"Yu'er?" Ling Chen melihat ke arah Qing Yu'er.

Qing Yu'er tersenyum ke arah Ling Chen. "Tak apa. Keluarga ku memiliki sumberdaya yang banyak. Jadi, ini tidak akan menjadi masalah..." Ucap Qing Yu'er.

"Baiklah, Qing Yu'er mengundurkan diri tanpa sebab dan tanpa pelanggaran apapun. Jadi, dia akan di keluarkan tanpa hukuman apapun!"

"Ini adalah portal ruang, ini akan membawamu ke tempat awalmu sebelum kau memasuki makam para dewa..." Ucap Longyun.

"Tapi, sebelum itu, aku akan memberikanmu letak dari dua Segel Kuno lainnya..." Longyun memancarkan cahaya emas dan memasukkannya ke dalam dahi Ling Chen.

Seketika itu, dua tempat yang sangat berbahaya akhirnya muncul di ingatan Ling Chen, itu adalah tempat dari kedua Segel Kuno lainnya.

Ling Chen dengan tubuh yang masih kaku mencoba untuk berdiri dan melangkah menuju portal ruang.

Ling Chen tersenyum. "Heh... Zhou Chen! Xu Liang! Ouyang Jia! Aku akan mendatangi wilayah Ilahi dan menghancurkan kalian!..." Ling Chen berteriak keras sebelum ia memasuki portal ruang.

"Yu'er. Tunggu aku..." Ucap Ling Chen dan masuk ke dalam portal ruang.

"En" Qing Yu'er mengangguk dan ikut masuk ke dalam portal ruang bagiannya.

Bersamaan dengan itu, ribuan jenius lainnya telah sampai di tempat Ling Chen, mereka kini telah berdiri sejauh satu kilometer dari lingkaran penghalang yang membungkus Ling Chen.

Ketiga jenius teratas lainnya melihat ke arah cahaya yang terus naik ke atas langit dengan tajam, itu adalah cahaya portal ruang yang dimasuki Ling Chen, ia bergerak ke atas untuk keluar dari Alam Makam Para Dewa.

"Hmph. Semoga kau tidak mati begitu cepat dengan pengurangan basis kultivasi mu..." Ucap pria tinggi dengan wajah yang cantik. Dia adalah peringkat kedua dari lima jenius teratas, Zhou Chen.

Setelah beberapa saat, cahaya yang terus naik ke atas langit akhirnya benar-benar menghilang.

..

Di daratan Langit, terdapat banyak kekaisaran, salah satunya adalah kekaisaran asal dari Ling Chen, yakni kekaisaran Chu.

Kekaisaran Chu memiliki kekuatan yang cukup kuat jika di bandingkan dengan kekaisaran lainnya.

Di sebuah pegunungan di suatu wilayah di kekaisaran Chu, pemandangan begitu indah yang di iringi oleh kicauan burung yang merdu.

Bunga-bunga indah bermekaran menyambut sinar matahari yang turun untuk menghangatkan seluruh makhluk hidup.

Kemudian, muncul sebuah fenomena yang sangat mengerikan, hewan-hewan kecil yang ada di dalam pegunungan itu menjaga jarak dari fenomena yang sedang terjadi.

Fenomena itu adalah retakan ruang yang terjadi atau dilakukan secara paksa, retakan ruang ini mengeluarkan aura yang sangat mendominasi, seperti seseorang yang sangat kuat akan datang untuk menaklukkan tempat yang ia datangi.

Peretakan ruang secara paksa itu telah berlangsung selama beberapa menit, akhirnya portal ruang yang sangat kuat terbentuk dari retakan ruang yang tadi.

Dari portal itu, seorang pemuda berumur 17 tahun akhirnya terlempar keluar, seolah ruang di dalamnya tidak menerima untuk menampung anak tersebut. Dia adalah Ling Chen, orang yang baru saja di usir dari Alam Makam Para Dewa.

Ling Chen tergeletak di atas tanah dengan keadaan terluka, namun masih dalam lingkup yang aman, nafasnya tidak teratur saat itu, karena staminanya telah terkuras banyak sebelumnya.

Ia melihat ke arah Kantung Ruang yang tergantung di pinggangnya, ia mencoba meraih Kantung Ruang itu dan mengeluarkan sebuah pil penyembuhan yang pernah ia buat di Alam Makam Para Dewa.

Pil itu kemudian ia telan sebelum ia akhirnya memperbaiki posisinya dan duduk bersila untuk bermeditasi sekaligus menyerap khasiat dari pil yang ia telan.

Khasiat dari pil yang ia telan perlahan mulai membuat luka-luka luarnya langsung pulih seketika setelah beberapa menit ia memurnikan pil yang ia telan.

Setelah ia selesai menyembuhkan diri, Ling Chen mencoba untuk mengeluarkan aura kultivasinya dan hanya merasakan bahwa ia benar-benar hanya ada di lapisan akhir alam Petarung Lanjutan.

Ling Chen menghela nafasnya dengan keras. "Sudahlah, mencapai Petarung Terhormat bukanlah hal yang sulit, aku akan segera mencapainya lagi..." Ucap Ling Chen.

Ia kemudian berdiri dan mulai melangkahkan kakinya untuk pergi ke kediaman keluarga Ling di kota Yuanzhou.

Kota Yuanzhou, Keluarga Ling

Sebelum tersedot masuk ke dalam Alam Makam Para Dewa, Ling Chen hanyalah seorang sampah yang tidak bisa naik tingkat dari alam Petarung tahap awal.

Tapi, setelah tersedot ke dalam Alam Makam Para Dewa, Ling Chen menemukan bahwa dirinya adalah seorang jenius dengan suatu tubuh spesial yakni tubuh Dewa Kuno termurni.

Dengan banyak keberuntungan, ia akhirnya berhasil membangkitkan tubuh spesialnya dan memulai perjalanannya menjadi kuat.

Ling Chen memiliki ayah yang bernama Ling Shentian, dan seorang ibu yang bernama Jing Fei. Tapi, ibu Ling Chen telah meninggal sejak Ling Chen masih bayi.

Pamannya Ling Chen pernah bercerita bahwa Ling Shentian adalah seorang kultivator yang sangat hebat, di usianya yang ke dua puluh tahun, ia telah mencapai alam Petarung Agung dan mulai menjelajahi dunia luar.

Lalu, sepuluh tahun kemudian Ling Shentian kembali dengan luka parah dan membawa seorang bayi laki-laki yang merupakan Ling Chen.

Ia kemudian mengabarkan bahwa dirinya telah menikah namun istrinya telah meninggal saat melahirkan Ling Chen.

Dan untuk lukanya yang masih ada sampai saat ini, tidak pernah ia ceritakan apa sebabnya.

..

Setelah lama berjalan, Ling Chen akhirnya sampai di depan gerbang masuk kota Yuanzhou. Kota Yuanzhou adalah kota yang dikuasai oleh tiga Keluarga bangsawan dan asosiasi Pedang Darah.

Kota Yuanzhou memiliki 20 desa dengan jumlah yang dikuasai oleh setiap kekuatan adalah sama, yakni masing-masing lima desa.

Di antara keempat kekuatan penguasa kota Yuanzhou, semuanya memiliki kekuatan yang sama, dengan seorang Patriack yang sama-sama berada di alam Petarung Agung tahap awal.

Setiap kekuatan ini juga selalu memiliki persaingan yang panas, mulai dari persilangan ekonomi seperti perdagangan, tambang yang dikuasai dan lainnya, juga persaingan kekuatan baik jumlah ahli maupun jenius yang di hasilkan.

Keluarga Ling merupakan salah satu dari empat penguasa di kota Yuanzhou ini, memiliki lima desa yang cukup berkembang dengan banyak pasar yang ramai, memiliki kekuasaan yang terletak di bagian Utara kota Yuanzhou.

Sedangkan untuk bagian selatan, di kuasai oleh keluarga Jiang, wilayah barat di kuasai oleh keluarga Li dan untuk wilayah timur di kuasai oleh Asosiasi Pedang Darah.

Keluarga Ling di pimpin oleh paman pertama dari Ling Chen, yakni Ling Tianshang. Dia memiliki basis kultivasi alam Petarung Agung tahap awal untuk tiga tahun yang lalu, dan untuk berkembang atau tidaknya, Ling Chen masih belum tahu.

Kota Yuanzhou hanya memiliki satu ahli tingkat Petarung Terhormat, dia adalah pemilik dari Asosiasi Gudang Harta yang menduduki wilayah bebas kekuasaan, yakni wilayah tengah kota Yuanzhou. Itu adalah tempat umum tanpa kekuasaan, dan tempat mengadakan kompetisi tahunan kota Yuanzhou.

Asosiasi Gudang Harta adalah salah satu dari banyaknya kekuatan di kekaisaran Chu yang memiliki ahli alam Petarung Terhormat. Mereka memiliki cabang di beberapa kota yang ada di kekaisaran Chu.

Ling Chen dengan santai mulai memasuki kota Yuanzhou, dia bisa melihat kota yang masih sama seperti kota yang ia lihat tiga tahun yang lalu dengan senyuman tipis di wajahnya.

Semua orang yang ada di pinggir jalan sedikit melirik ke arah Ling Chen yang bisa dibilang sangat mencolok, bagaimana tidak, dia memasuki kota itu dengan pakaiannya yang masih berlumuran darah.

Tapi, di tengah-tengah tatapan heran itu, serangkaian gadis-gadis mulai melihat ke arah Ling Chen dengan tatapan terpesona. Mereka sangat terpesona dengan aura yang sangat mempesona dari Ling Chen, tapi mereka tidak tahu bahwa di balik aura yang baik itu, ada aura membunuh yang di peroleh dari membantai ratusan jenius.

Ling Chen sedikit melirik ke arah orang-orang yang melihatnya dengan acuh tak acuh, ia sama sekali tidak memperdulikan mereka.

Bagaimana seorang Ling Chen yang telah membantai ratusan orang tingkat Petarung Terhormat peduli dengan hal yang kecil?

Bahkan di kekaisaran Chu, jumlah Petarung Terhormat yang ada mungkin hanya ada ratusan, dan yang telah mencapai alam Raja Petarung hanya beberapa orang, itu adalah para pemimpin keluarga besar, jendral kekaisaran, dan kaisar itu sendiri.

Setelah melalui jalan beberapa kilometer dan telah memperhatikan ratusan gedung besar, Ling Chen akhirnya sampai di tempat yang ia rindukan lagi.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, Ling Chen kini dapat melihat gerbang yang cukup besar, dengan papan nama yang bertuliskan Keluarga Ling di permukaannya.

Ling Chen tersenyum haru melihat itu, ia kemudian melihat pengawal yang menjaga gerbang dan mendekati mereka.

Salah satu pengawal yang melihat Ling Chen mengangkat alisnya sebelah dan menoleh ke arah teman di sebelahnya.

"Hei, apakah kau seperti mengenal anak itu? Kenapa aku merasa familiar ya?..." Ucap pengawal itu, ia sedikit mendekatkan wajahnya ke arah temannya.

Pengawal yang satunya lagi ikut melihat ke arah Ling Chen dengan alisnya yang mengkerut, ia kemudian membuka matanya lebar-lebar.

"Itu!.. Tuan muda Ling Chen!..." Ucap pengawal tersebut, dan membuat pengawal yang lain ikut terkejut.

"Tuan muda Ling Chen? Bukankah itu sampah terkenal dari keluarga Ling kita? Dia tampak mengerikan, seperti telah membantai sebuah pasukan..." Ucap pengawal yang satunya.

"Kecilkan suaramu!..." Ucap temannya.

"Ayo..." ucapnya lagi dan berjalan mendekati Ling Chen.

Pengawal yang satunya mengangguk dan ikut mendekati Ling Chen, saat sudah dekat dengan Ling Chen, mereka serentak berlutut.

"Memberi hormat pada tuan muda Ling Chen!..." Ucap kedua pengawal itu bersamaan, mereka berkata dengan nada yang hormat karena tahu walau ayah Ling Chen terluka, tapi dia masih sangat kuat dan berpengaruh.

Ling Chen melihat ke arah kedua orang yang berlutut di depannya. "Berdirilah..." Ucap Ling Chen, ia sama sekali tidak tertarik dengan penghormatan yang diberikan padanya.

Kedua pengawal itu saling berpandangan dan mengangguk, mereka kemudian mengangkat senjata mereka dan kembali berdiri.

"Sudah lama sekali aku tidak pulang. Apakah keluarga Ling baik-baik saja?.." Ling Chen penasaran dengan keadaan keluarga Ling saat ini.

"Keluarga Ling masih baik-baik saja. Tapi, sejak kehilangan tuan muda, keluarga Ling mengalami sedikit permasalahan tentang posisi Patriack selanjutnya." Ucap salah satu pengawal.

"Hm? Begitu ya? Kalau begitu Dimana ayah dan para paman?..." Ucap Ling Chen.

"Patriack dan para tetua sedang membahas sesuatu yang penting di ruang pertemuan. Untuk tuan Ling Shentian, masih seperti biasanya, ia berada di kediamannya..." Ucap salah satu pengawal.

"Baiklah, aku akan pergi mengunjungi mereka..." Ucap Ling Chen dan berjalan melewati pengawal-pengawal yang membungkuk ke arahnya.

Ling Chen berjalan perlahan-lahan menyusuri jalan bebatuan rata dan halus di kediaman keluarga Ling, ia melihat bangunan-bangunan yang telah lama tak ia lihat.

Ling Chen terus berjalan untuk menemukan ruang pertemuan tempat para tetua membahas suatu perkara, karena masih ingat, Ling Chen dapat dengan mudah menemukan keberadaan bangunan itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!