NovelToon NovelToon

Pak Dosen Suamiku

pak dosen suamiku -1

Atas pelanggaran hak cipta dalam Pasal 2 UUHC, pelaku plagiarisme dapat dijerat dengan ancaman pidana menurut Pasal 72 ayat (1) UUHC dengan dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7( tujuh) tahun.

HARAP DIBACA!

"Aira kamu nanti malam jangan keluar rumah ya" ucap Iren kepada Aira.

Mereka sedang sarapan diruang makan, Aira sebenarnya anak tunggal, tetapi Ibunya mengadopsi dua orang anak dari panti asuhan sejak Aira masih kecil, kedua anak angkatnya itu sudah tumbuh dewasa dan berada diluar kota, salah satunya yang berkelamin laki-laki sudah berkeluarga.

"Kenapa ma?" tanya Aira.

"Nanti malam ada teman papa mau dateng, sekalian makan malam sama kita, bisakan?" tanya Iren.

"Bisa kok ma, yaudah Aira kerumah Mira dulu ya ma assalamualaikum"

Aira menggapai ransel kecil yang ia taruh dibelakang punggungnya.

"Walaikumsalam, jangan sore-sore ya pulangnya" ucap mama dan papa Aira.

"Iyaa siap!"

Aira gadis berusia 21 tahun, ia salah satu mahasiswi menejemen di Universitas indonesia, Dia tipikal orang yang keras kepala dan manja, apalagi kepada kedua orangtuanya.

Rumah Mira

Aira duduk di atas ranjang Mira, Sambil memasang earphone ditelinganya, ia memejamkan mata, sebelum seseorang mengacaukannya.

"Raa!"

Gadis itu menarik salah satu earphone Aira lalu menempelkan ditelinganya.

"Mck... Ada apaan?" kesal Aira.

Dia melepas earphone yang dirampasnya dari Aira tadi.

"Ada Dosen baru di fakultas kita" ucap Mira antusias.

"Oh"

Aira tak perduli.

"Ish Airaa!" rengek Mira.

"Jangan kebiasaan bilang oh kalau di ajak ngomong" ucap Mira.

'Bawel ni anak'

"Tau gak? Yang lebih WOW-nya lagi Ra, tuh Dosen Ganteng parah loh katanya"

Wajah Mira terlihat sangat serius, semua gadis pasti akan seperti Mira kalau membicarakan pria Tampan.

"Yaudah kalau Ganteng lo embat sana" sewot Aira.

"Kan belom tau orangnya Ra" ucap Mira.

"Lah? terus tau ganteng dari mana" Aira mendelik.

"Eh dari si Nazwa anak Fakultas Sastra" balas Mira dengan cengiran.

"Nazwa lo dengerin, dia semua cowok dibilang Ganteng"

Mira bangkit sambil memajukan bibirnya sebal.

"Mau kemana?" tanya Aira.

"Nyari Pak Dosen"

Jenuh melihat sifat cuek sahabatnya ini, akhirnya Mira memutuskan untuk pergi.

"Ganjen lo" cibirnya.

"Bodo wle"

Mira menjulurkan lidahnya lalu pergi.

Aira kembali tenang, ia menyandarkan kepalanya di punggung ranjang agar bisa tidur sebentar, Namun lagi-lagi si perusuh datang, kali ini sungguh tidak santai, ia hampir membuat Kepala Aira terantuk karena kaget.

"AIRAAA!"

"HAH!?"

Reflek tubuhnya yang tadinya bersandar di pungung kasur langsung duduk tegak.

"INI....AKH..INI"

"Ini apaan sih! Ngagetin gue aja" bentak Aira.

"DOSENNYA GOBLOK, INI GUE NEMU IGNYA...ARGH"

"Kalau goblok kenapa bisa jadi Dosen" jawab Aira polos.

"HIHH LEMOD BANGET SIH RA..MAKSUD GUE LO YANG GOBLOK, INI DOSEN GANTENG PUNYA AKUN IG"

Aira menatap sinis Mira, jelas-jelas dia yang salah malah mengatai Aira lemod.

"Santai aja kali mbaknya" sewot Aira.

"Nyebelin banget ya lo Aira"

Mira mendekatkan layar ponselnya ke depan muka Aira.

"Gila njir Ganteng banget Dosennya" ucap Mira girang

'Ganteng sih emang'

"Lo tau nama dia dari mana Mir? sampe bisa nemuin IG-nya" tanya Aira.

"Ada deh" Mira mengibas rambutnya kebelakang dengan belagu.

"Kalau gini ceritanya gue bakalan betah di kampus" ucap Mira.

Mira ikutan duduk di punggung kasur sambil senyum senyum menatap layar ponselnya.

"Awas gila mbaknya"

ucap Aira yang dihadiahi pukulan bantal.

Pukul 15:40

Sudah mulai sore, keduanya duduk bersama di balkon sambil bersendau-gurau, mereka sering menghabiskan waktu bersama diatas balkon menikmati suasana komplek dari atas.

"Kira-kira kalau nanti udah nikah, kita masih bisa gini gak ya?" ucap Mira tiba-tiba.

"Pasti dong, kalau kita nanti penat sama pekerjaan rumah, kita bisa sharing-sharing diatas balkon kaya gini" ucap Aira.

Mereka tersenyum satu sama lain membayangkan bagaimana masa depan mereka nantinya.

"Ra lo nginep kan?" tanya Mira.

"Ngi-"

Aira kembali ingat akan suatu hal.

"Astagfirulloh gue lupa Mir, mama bilang jangan pulang sore"

Aira segera bangkit lalau meraih benda persegi panjang yang dia letakan di depannya.

"Loh... Biasanya juga gak apa-apa kan?"

ucap Mira.

"Iya tapi ini ada temen papa yang mau dateng Mir, gue balik dulu ya"

"Yaudah ayo gue anter sampe depan"

"Gak usah Mir, kirim salam buat yante Maeza" ucap Aira berpamitan.

Pukul 16:12.

Mobil yang dinaiki Aira berhenti di garasi rumahnya, ia buru-buru masuk kedalam rumah, Ia yakin ibunya akan marah besar.

Dan benar saja, tepat saat Aira membuka pintu, Disana sudah berdiri Sang ibu dengan kedua tangan dilipat didepan dada.

"E-eh mama" ucap Aira.

"Mama bilang apa tadi pagi?"

ucap Iren sedang volume sedikit tinggi.

"Ee....Maaf ma...Aira keasikan ngobrolnya" ucap Aira memelas.

"Humm....Yaudah sana masuk langsung mandi"

Mendengar jawaban dari Sang ibu, Aira langsung bergegas masuk kekamarnya. Sekitar dua puluh menit Aira turun kebawah untuk minum, ia melewati Ruang makan lalu berhenti sejenak.

'Ini temen papa istimewa banget ya? Sampe masak sebanyak itu'

Aira meneguk habis minuman digelasnya lalu kembali kekamar.

Ting!

Aira meraih ponselnya yang ada di dekat nakas, Matanya mengerjap melihat seseorang yang baru saja mengiriminya pesan.

...+628Xxxxxxx...

Ra

Save back ya

Gilan.

^^^Oke kak^^^

"Eh seriusan ini kak Gilan?!"

"Tumbenan cowok famous ngajak save-save an"

Karena penasaran Aira mengklik poto profil pria itu, ia tersenyum saat melihat wajah tampan dari si pemilik akun, Gilan seniornya di kampus, menjabat sebagai presiden mahasiswa, tak heran kalau dia menjadi idola para gadis.

"Ganteng masa depan gue" gumamnya.

Tok!tok!tok

"Masuk aja Ma" teriak Aira.

Aira segera bangkit saat melihat Iren masuk dengan sebuah kotak ditangannya.

"Eh mama, bawa apaan tuh?"

Iren duduk di tepi ranjang putrinya, lalu meletakkan kotak itu didepan putrinya.

"Ini gaun dipakai besok malam, oke?" ucap Iren.

"B-buat apa ma?" tanya Aira penasaran.

"Liat aja nanti"

"Mama gak lagi bikin skandal kan sama papa?"

Aira menyipitkan matanya.

"Ih skandal apa? jangan mengada-ngada kamu" elak Iren

"Kan Aira mikirnya gitu ma hehe"

"Yaudah pakai aja nanti" ucap Iren.

Iren berjalan keluar kamar sambil tersenyum mencurigakan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Malam ini, Hero nama teman dari Adrian yang tak lain papa Aira, berkunjung bersama istrinya setelah beberapa tahun tidak bertemu, mereka bernostalgia membahas masa masa muda.

Aira anggota termuda disana menatap bosan, Mendengarkan Orang tua saling bernostalgia tidak menyenangkan baginya, ia pun pamit untuk ke kamar.

Dikamar, ia langsung membanting tubuhnya diatas ranjang yang sudah dianggap sahabat bagi Aira sendiri.

"Ugh...Bosen banget" gumamnya.

Aira memainkan ponselnya, ia bingung harus apa, sedari tadi hanya bolak-balik membuka Instagram dan Linenya.

Ting!

Satu pesan masuk, ia melihat nama pengirimnya.

'Eh masdep ngechat ni"

...Kak gilan masa depan♡...

Ra lagi apa?

^^^Lagi rebahan aja,^^^

^^^kakak sendiri?^^^

Lagi rebahan juga,

Btw kok bisa sama nih?

^^^Hehe kebetulan kak^^^

mungkin Jodoh :v

besok Ngampuskan?

^^^Iya kak, kenapa?^^^

Mau bareng?

^^^Serius kak? Boleh tuh^^^

Sip, nanti sharelock Alamat

kamu.

^^^Oke kak^^^

Aira tersenyum bahagia, ia bahkan berguling ke kanan dan ke kiri, rasa bahagianya ini hampir saja membuatnya berteriak.

"Gak sabar banget mau bareng kak Gilan! eh harus kasih tau Mira nih"

Aira membuka pesan chatnya dengan Mira.

...Miranjink🐶...

^^^Mira ma pren!^^^

^^^Sahabat cantikmu ini^^^

^^^Punya cerita.^^^

Apaan tuh?

^^^Lo tau kak Gilan kan?^^^

Tau, kenapa?

^^^D****ia ngajakin gue^^^

^^^berangkat bareng^^^

Aciee Aira ciee

Yaudah sikat ra

Jangan kasih kendur

^^^Besok lo kekampusnya gimana beb?^^^

Tenang aja, besok ada

Papa gue

Gue tunggu pajak

Jadiannya

^^^Aman!😌^^^

Ia meletakkan kembali ponselnya lalu berjalan kekamar mandi untuk mengganti pakaiannya, lalu rebahan kembali di atas kasur sambil menonton televisi yang ada dikamarnya.

"AIRA INI OM SAMA TANTE MAU PULANG, AYO TURUN DULU NAK!" teriak Iren dari lantai bawah.

Aira bergegas memakai hoodie dilemari dan turun.

"Adrian, Iren makasih ya sudah menyambut kedatangan kami dengan hangat" ucap Hero.

"Santai saja, Kita sudah bersahabat lama, Kamu adalah saudaraku..Aku bahkan sempat berencana menyewa restoran untuk menyambut kalian" ucap Adrian.

"Hahaha kau ini...Baiklah kami pamit dulu ya sampai bertemu besok" Hero memeluk Adrian.

"Aira, om sama tante pamit ya" ucap Hero beralih ke Aira dan memeluknya.

"Eh iyaa om sama tante hati hati di jalan" ucap aira sembari tersenyum tipis.

Keduanya masuk kedalam mobil, mobil yang dinaiki Hero sudah mulai jauh, Aira berganti menatap kedua orangtuanya.

"Besok kenapa pa?" tanya Aira

"Liat aja nanti" ucap Adrian melangkah masuk.

Aira juga kembali kekamarnya untuk istirahat, Karena esok adalah hari penting dan membahagiakan baginya, ia tidak mau kalau sampai terlihat jelek didepan Gilan.

pak dosen suamiku-2

...Ini adalah karya pertama jadi bahasa dan penulisan masih belum tertata, jgn lupa mampir ke My Beloved Lecturer, ini bahasanya insyaallah lebih rapi, meskipun gak 100%, dan alur cerita bakal berbeda dari novel perjodohan lain, insyaallah 👀💗...

...Yang pasti gak akan seribet Aira flnya hehe, mohon dukungannya kak....

Paginya Aira bangun lebih awal untuk menyiapkan diri, mulai dari memilih baju yang terbaik hingga wangi parfumnya ia ganti, bahkan Aira sudah berdandan lebih dari satu jam, sampai akhirnya semua siap dan ia turun kebawah untuk sarapan.

"Pagii ma, pa" sapa Aira saat turun dari tangga.

"Pagi sayang, eh cantik banget kamu Ra, mau kemana?" tanya Adrian.

"Ee....Mau kuliahlah pa" ucap Aira.

"Kok cantik banget, biasanya kayak gembel, ya'kan pa?" saut Iren meledek putrinya.

"Iya-ya ma" lanjut Adrian.

"Ih mama sama papa nyebelin!" kesal Aira.

"Hahaha udah udah sini sarapan"

Aira duduk di kursinya lalu menyantap sarapannya, tiba tiba ponsel di sakunya berdering, ia segera meraihnya.

...Kak gilan masa depan♡...

...Calling......

"Eh.."

"Kenapa Ra?" tanya Iren.

Aira langsung menggelengkan kepalanya.

"I-ini ada teman lama Aira tiba-tiba telfon" ucapnya.

"Oh angkat dong" ucap Iren.

Aira menggeser tombol hijau untuk menggangkat panggilan Gilan.

"Halo, assalamuallaikum?"

"Waalaikumsalam, Ra ini aku udah di depan rumah kamu" ucap Gilan dari seberang sana.

"Oh udah didepan rumah? oke kak Aira keluar sekarang"

Aira melahap sarapannya dengan cepat, kedua Orang Tuanya menatapnya heran.

"Heh anak gadis makannya pelan-pelan" ucap Adrian.

"Hemm mmm" ucap Aira dengan mulut penuh.

"Hah?"

"Mau cepat pa..Aira udah selesai berangkat duluan yaa, Assalamuallaikum"

"Gak bareng sama papa?" ucap Adrian.

"Engga"

Aira mencium pipi kedua Orang Tuanya, lalu bergegas keluar rumah.

Di depan gerbang terlihat Gilan yang berdiri sambil melambai ke arahnya, Aira membuka gerbang sembari tersenyum.

"Maaf kak udah nunggu lama" ucap Aira.

"Engga kok Ra" balas Gilan sembari tersenyum.

'Dia bawa motor? gila kan akunya jadi dugun dugun!!'

"Kak Gilan naik motor?" tanya Aira.

Gilan mengangguk

"Iya kenapa? kamu gak suka naik motor ya?"

'Mampus lo Ra'

"Bu-bukan gitu kak, tapi nanti...." ucap Aira dengann wajah polosnya, Membuat Gilan terkekeh.

"Kepeluk?" tebak Gilan.

Aira mengangguk.

"Haha kamu polos banget sih Ra, gak papalah kalau kepeluk" kekehnya

Wajah Aira memerah.

"Yaudah ayo berangkat"

"A-ayo kak"

Aira naik keatas motor Gilan, tiba tiba Gilan menarik tangan Aira kedepan, jadi memeluknya. Aira menarik tangannya kembali tapi di tahan oleh pria itu.

"Peluk yang kuat biar kamu gak terbang hehe" candanya.

Beberapa saat kemudian mereka sampai di depan kampus, Aira menepuk punggung Gilan pelan memberi isyarat untuk berhenti.

"Kak aku turun disini aja ya?"

"Kenapa? nanggung sebentar lagi nyampe parkiran" tanya Gilan.

"Gak enak kalau diliat Mahasiswa lain kak" ucap Aira dengan nada pelan.

Bukannya menurunkannya, Gilan malah melajukan motornya sampai di tempat parkir, seketika semua Mahasiswa yang berlalu lalang disana menatap mereka, terutama para gadis dan Mahasiswi semester satu.

'Gilaaa ini gimanaaa' batin Aira menjerit.

"Turun Ra" ucap Gilan.

"Ma-malu kak" ucap Aira kembali memeluk erat Gilan menyembunyikan wajahnya dipunggung Pria itu.

"Ada aku kok"

Gilan menggandeng tangan Aira sampai didepan kelasnya, Aira hanya menunduk, ia mendengarkan segala umpatan yang dituju kepadanya, ia sudah menduga pasti akan jadi seperti ini.

Tamat riwayatmu Aira Alkeyna, seluruh gadis akan menghujatmu.

"Makasih kak, aku masuk duluan ya"

Aira tersenyum.

"iya..Sama-sama"

Ia langsung berlari masuk kekelasnya, disana ada Mira yang menatapnya.

"Ciee yang jadi famous" cibir Mira.

"Malu banget gue, diliatin mereka" ucap Aira.

"Itung-itung fans lo" ucap Mira santai.

"Santai banget lo ngomongnya"

"Iya dong kan bukan gue yang kena masalah....Pffft" ledek Mira.

"Sialan lo"

"Eh Ra, Dosennya hari ini masuk kan ya?" tanya Mira.

"Mana saye tahu Saya kan tempe" ucap Aira.

"Alay lo"

Dan benar saja, Dosen mereka yang baru, tiba semua gadis tersenyum ramah kearahnya, beruntung seluruh Mahasiswa dikelas Aira tidak bergitu centil, ya meskipun mereka juga tergila gila melihat ketampanan Dosen baru itu.

"Pagi semua" sapa Dosen.

"Pagi pak" semua Mahasiswa menyahut.

"Perkenalkan nama saya Alex Abasya, Dosen baru kalian, umur saya 28 tahun, mohon kerja samanya" ucap Alex disambut ramah oleh Mahasiswa dikelas.

"Bapak beneran 28 tahun?" lanjut Mira dengan tidak malunya.

"Iya kenapa?" ucap Alex.

"Wajahnya seperti umur 21 tahun pak, bapak pasti blasteran ya?" gombalnya, Mira dihadiahi tatapan tajam dari Mahasiswi lainnya.

Alex hanya tersenyum tipis.

"Terima kasih, bisa kita mulai?"

Mira duduk kembali, tak lupa senyum bangga yang ia sematkan karena mendapat senyuman dari Dosen baru man Tampan itu, Aira menatapnya jijik.

Selama kelas dimulai, semua Mahasiswa memperhatikan wajah Alex, mereka tidak bisa focus karena ketampanannya. Bagaimana tidak, selama ini Dosen yang masuk kekelas sangat membosankan dan sudah berumur, paling-paling hanya ada dua atau tiga guru yang masih lajang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aira dan Mira pergi kekantin untuk makan siang setelah kelas Dosen baru berakhir, Aira memperhatikan gelagat sahabatnya yang duduk didepannya, pasalnya gadis itu tersenyum-senyum sendiri sambil menyendok nasi di depannya.

"Mir lo sehat kan?" tanya Aira dengan suara pelan, takut orang lain mendengarnya.

"Gue sehatlah" ucapnya kembali menyendok makanan.

"Jadi kenapa lo senyam-senyum kayak orang gila gitu" ucap Aira.

"Tadinya gue waras Ra, tapi pas liat pak Alex kewarasan gue menghilang"

Aira ingin sekali menjitak kepala Mira, kalian juga pasti akan melakukannya. Liat ekspresi Mira saat ini, sungguh wajah tengil.

Aira hanya menggelengkan kepalanya, namun, saat ingin menyantap makanannya, Mira membuatnya tersentak kaget.

BRAK!

Mira memukul meja dengan cukup keras, beberapa Mahasiswa sampai melihat kearah mereka berdua.

"Astagfirulloh Mira, ko ngapain lagi sih?!" ucap Aira.

"Gue punya ide!" seru Mira.

"Ayo kita cari Dosen yang bisa kita bantu, supaya bisa masuk keruangan Dosen terus ketemu bapak Tampan!" tambahnya.

"E-enggak ah lo aja, lagian ya pak Alex kan punya Ruangan sendiri" tolak Aira.

"Ya...Kita cari Dosen yang mau keruangan Pak Alex lah bego banget...Pokoknya lo harus ikut" ucap mira penuh paksaan.

'Huft dasar Mira gila'

Aira pasrah, Mereka berjalan di koridor kampus untuk mencari Dosen yang ingin keruangan Alex, membuang waktu sebenarnya, Aira berharap ada seorang malaikat baik yang menolongnya dari sahabat gilanya ini.

"Mir udah deh, gak nemu Dosennya kan? balik aja yuk" usul Aira.

Tangan Aira ditahan.

"Enggak! lo tetap disini"

Lihatlah!.

Betapa kekehnya pendirian Mira untuk mencari Dosen, Semua itu hanya untuk bertemu Alex.

"Ih gue cap-"

"Aira" panggil seseorang, otomatis mereka berdua menoleh.

'Akhirnya Malaikatku datang'

"Kak Gilan"

Gilan mendekat kearah mereka.

"Kalian ngapain?" ucap Gilan.

"Ini kak Mira mau nyari Dosen" ucap Mira.

"Oh...Mira bisa pinjem Airanya sebentar gak?" Gilan menunjuk Aira yang berdiri disebelah Mira.

"Ga-" Aira buru-buru membungkam mulut Mira.

"Bisa kak, ayo" ucap Aira.

Aira berpindah kesebelah Gilan.

"Besok kita cari yaaa.. bye Mira sayang~"

Sekarang canggung, Aira diam, tidak tau ingin bicara apa.

"Ra" panggil Gilan.

"Eh...Iya kak?"

"Nanti pulangnya aku anter mau?" tawar Gilan.

Aira mengigit bibir bawahnya.

'Ya mauu dong kakak, pake ditanya lagi'

"Tapi kak...Gak akan ada yang marah kan?" ucap Aira, basa-basi tapi basi.

"Engga ada kok, kamu mau atau gak?" tanya Gilan

Aira mengangguk mengiyakan ajakan Gilan, kapan lagi bisa dibonceng Senior yang famous seperti Gilan.

Saat berjalan mereka berselisihan dengan Alex si Dosen baru, namun dengan tidak sengaja bahu Gilan menyenggol Alex, Sehingga buku ditangannya terjatuh.

Bruk!

Gilan langsung menoleh begitu pula Aira dengan wajah kaget.

"Eh-p-pak maaf pak saya tidak sengaja" ucap Gilan sambil menunduk.

'Mampus gue'

Aira membantu mengambil buku dilantai lalu memberikannya kepada sang pemilik, sedangkan Alex dengan wajah dinginnya langsung berlalu begitu saja.

Aira terdiam di tempat.

"Itu siapa Ra? songong banget" desis Gilan.

"Do-Dosen baru kak" ucap Aira.

"Oh pantes gak pernah liat"

"Kak ini....Kita gak kena masalah?" ucap Aira takut.

Gilan mengenggam tangan Aira sambil tersenyum.

"Tenang ada aku"

Aira mengangguk ragu.

pak dosen suamiku-3

Aira Pov.

Gue balik kekelas buat ngambil tas, sumpah tadi gue takut banget, mana pak Alex dingin mukanya, gara-gara kak Gilan nih.

"Aira gitu yaaa, ninggalin gue buat pacaran"

Mira tiba-tiba dateng mukanya sebel, emang sih tadi Gue jahat ninggalin dia, tapi kan gue males disuruh nyari Dosen.

"Maaf atuh teteh"

Gue ngedeket kearah Mira mau peluk gitu supaya dia gak marah lagi, dia malah ngejauh.

"Gak, lo bauk"

Gue langsung ngangkat tas buat ngelempar dia, eh dianya malah ketawa terus bilang peace.

"Untung gue baik ya Mir, kalau gak udah gue ajak baku hantam lo" sebel Gue.

"Iya-iyaa bercanda, eh Ra pulang sama siapa? Kak Gilan?"

Kok tau? cenayang yah.

"Hu'um"

Si Mira nyolek-nyolek dagu gue.

"Ciee Aira ciee" ucap Mira godain gue.

"Diem! gue tampol nih"

Ngeselin banget si keturunan jamet ini.

Aira Pov End.

Aira keluar dari kampus, matanya melihat sekitar untuk mencari seseorang. Namun, ia tidak menemukan orang itu, siapa lagi kalau bukan Gilan.

Tiba-tiba ponsel di tangannnya bunyi, ia membuka aplikasi whatsappnya, ada beberapa pesan dari Gilan dan Ibunya.

Kk Gilan masa depan♡

Maaf ya..(5)

Mamaku💜

Aira bisa pu....(3)

Aira menekan pesan dari Ibunya terlebih dahulu.

...Mamaku💜...

Nanti pulang

Jangan kemana-mana ya

Kamu udah dirumah?

Aira bisa pulang sekarang?

Kita mau kesalon...

^^^Iya Ma ini^^^

^^^Otw pulang kok.^^^

Oke Mama tunggu

Jangan lama.

^^^Oke Ma♡^^^

Kemudian beralih membuka pesan dari Gilan.

...Kk Gilan masa depan♡...

Aira gue mendadak ada urusan

Maaf gak bisa anter lo pulang

Besok gue anter ya? Gak'papa kan?

Gue gak enak sebenernya...

Maaf ya

^^^Oh gak'papa kak^^^

^^^Aira bisa naik ojek kok,^^^

^^^Santai aja kak^^^

Biar aku yang bayar

^^^Aira ada uang kok^^^

Yaudah hati hati yaaa

Maaf sekali lagi

^^^Iya.^^^

Aira menghembuskan nafasnya kesal, ia sebenarnya lupa membawa dompetnya, Aira berpikir sejenak, lalu menelfon supir Ayahnya.

"Angkat dong mang..."vAira mengigit Ibu jarinya.

Panggilannya tidak dijawab, cuaca sudah mulai mendung, dan kampus berangsur sepi.

Tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam berhenti didepannya, si pemilik mobil menurunkan kaca jendelanya lalu menatap Aira.

Aira meneguk salivanya.

"Bareng Saya?" tawar pria itu.

'P-pak Alex..'

Aira melongo, apa dia tidak salah? pria itu baru saja menawarinya tumpangan.

Aira tampak berpikir, jika ia pulang bersama pria itu berita aneh akan menyebar di kampus, tapi kalau ia menolak, ia tidak bisa pulang.

"Akh bodo, Ikut aja" gumamnya.

Aira mengangguk lalu membuka pintu mobil, ia langsung duduk memasang sabuk pengamannya.

Aira memberi tau dimana rumahnya, Setelahnya mereka saling bungkam, ia takut mengganggu dosennya menyetir.

Akhirnya Aira tetap diam sampai di depan pagar rumahnya.

"Eum...Pak makasih udah kasih aya tumpangan, coba tadi bapak gak ada..Bisa kehujanan saya" ucap Aira.

"Hmm"

'Dih hmm doank'

"Bapak gak mam-" ucapan Aira dipotong.

"Tidak usah, saya langsung pulang"

Aira hanya ber-Oh ria, ia menutup pintu mobil lalu berjalan masuk kerumahnya.

Baru saja kaki Aira melangkah masuk, sudah terdengar sapaan dari ibunya.

"Airaaaa akhirnya pulang juga kamu" ucapnya.

Aira berdecak sebal.

"Maaa...Kesalonnya besok aja ya? Aira capek baru pulang ngampus"

"Gak! malam ini tuh penting banget! jadi Kamu harus danda di salon yang mahal" ucap Iren penuh paksaan.

'Punya mama ngeyel banget **'

"Yaudah Aira ganti baju du-"

"Gak usah, kamu mandi aja" ucap Iren

"Yakan sekalian ganti baju itu ma"

"Ooo iya-iya, yaudah sana! jalannya yang cepat jangan letoy gitu Aira"

Aira menggelengkan kepalanya, tak habis pikir.

Usai Aira mandi dan berganti pakaian, Iren langsung membawa anaknya masuk kedalam mobil menuju salon langganan keluarga.

Pukul 18:28, Aira baru sampai rumah, ia sangat lelah bahkan saat di rias ia sempat tertidur.,Aira membuka knop pintu kamar diikuti oleh sang ibu.

Aira menoleh, mau apa lagi sekarang.

"Ma mau apa lagi? Aira mau tidurr bentar" jawab Aira.

"Kok tidur? nanti make upnya belepotan dong"

"Iya..Rebahan aja" ucap Aira.

Ia jengah melihat sifat ibunya hari ini yang bolak balik melarangnya.

"Good, nanti jam 7 abis Sholat Kamu turun ya pake gaun yang kemarin" perintah Iren.

"Hm"

Aira menutup pintu kamarnya lalu menjatuhkan tubuhnya di kasur empuknya, bosan, ia pun membuka kamera ponselnya lalu mengambil beberapa gambar.

"Gila cantik banget gue" pujinya.

"Tapi ini gue keliatan tua ih"

Ia menghapus kembali foto-fotonya, dan memutuskan untuk memejamkan matanya sampai ia memutuskan untuk memakai gaunnya.

Karena ia sedang berhalangan untuk sholat jadi ia tidak harus repot-repot menebalkan make upnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aira turun keruang makan dengan gaun yang diberikan ibunya, disana sudah ada orangtuanya, Om Hero dan istrinya, mereka menatap Aira dari atas hingga bawah.

"Ini Aira? cantik banget kamu nak" puji Reva Istri Hero tentu saja di setujui semuanya.

"Kalau gini pasti Alex suka ya Yah" ucap Reva kepada Hero.

'Eh bentar?!tadi tante bilang Alex? Kok gk asing!'

Aira menggangkat alis bingung.

"Aira sini" ucap Iren sembari menepuk kursi di sebelahnya, Aira segera duduk disamping ibunya.

Ia menyenggol lengan ibunya, membuat wanita itu menoleh, Aira memberi kode kalau ia tidak mengerti, Iren Hanya tersenyum menanggapinya.

"Dimana Anak kalian?" tanya Adrian Papa Aira.

"Dia sedikit telat, maaf ya" ucap Om Hero.

"Sambil menunggu bisa kita bahas terlebih dulu tujuan makan malam ini?"

Kata kata yang Adrian sampaikan membuat gadis itu tambah bingung, ia tidak mengerti sama sekali.

"Apa putramu sudah tau soal ini?" tanya Adrian.

"Iya aku sudah memberitahunya"

Yang lain tersenyum.

"Eum...Baguss, Airaa kamu pasti bingung ya? Kenapa papa tiba-tiba ngadain kayak gini, sebenarnya papa dan mama mau menjodohkan Kamu" ucap Adrian beralih melihat putrinya.

Aira melongo tidak percaya.

'Apa? dijodohkan?"

"Apa? tapi kan Aira masih sekolah pa"

"Engga Aira gak mau pa" tolak aira.

Aira menahan Air matanya agar tidak turun.

"Papa tau, tapi ini semua demi kamu" ucap Adrian.

"Kamu sudah dewasa Ra, kami melakukan ini agar ada yang menjagamu" sambung Iren.

Aira menggeleng, Air matanya berhasil turun.

"Enggak...Aira kan punya kalian yang bisa jagain Aira...Aira gak butuh Orang lain!" ucap Aira meninggikan volume suaranya.

"Aira pelankan suaramu!" bentak Iren.

"Kenapa sih kalian gini sama Aira? kalian gak sayang Aira lagi!"

Aira menyeka airmatanya lalu berdiri pergi meninggalkan Meja makan, ia tau itu tidak sopan, Tapi perempuan mana yang mau dijodohkan dijaman modern ini.

"Maaf saya terlambat"

Aira menoleh kearah sumber suara yang menurutnya tidak asing.

"Bapak!?" ucapnya kaget.

Alex hanya diam.

'Kenapa Pak Alex disini!?'

"Kalian sudah saling kenal?" tanya Hero.

Alex mengangguk.

"Iya Yah, Aira salah satu Ma-Mahasiswa Alex.." ucap Alec

"Oh baguss kalau kalian jaraknya dekat jadi lebih mudah menjaga Aira" Hero tersenyum menatap keduanya.

'Jadi gue bakalan dijodohin sama pak Alex?!!'

Aira melirik kearah mereka, Apa yang akan dilakukannya sekarang? Kembali duduk atau kekamarnya.

"Airaa pleasee...kamu mau ya?" Iren merangkul putrinya agar mau dibujuk.

"Demi kamu...Ayolah..Alex anak baik-baik, dia bisa bertanggung jawab penuh sama Kamu"

"kalau kamu gak mau semua fasilitas Kamu papa sita" tambah Adrian sambil berbisik ditelinga Anaknya.

"Gimana kamu mau kan Ra?" tanya Adrian.

'Sial!'

Ia melihat kearah Dosennya, Ya alex pria itu sangat santai, dia tidak shock seperti dirinya, Aira menghela nafas lalu mengangguk, membuat kedua Orang Tuanya tersenyum bahagia dan memeluknya.

'Demi fasilitas Ra!'

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!