NovelToon NovelToon

LOVE GAMES

Perjanjian

" apa "?. apa kah harus, aku menikah , setelah apa yang telah terjadi apakah ada yang masih ingin menikahi ku"?.ucap Renaldy.

" tentu saja ada sayang, apa kau meragukan kinerja dari para , orang " suruhan mami ?.ucap mami yang menatap sinis pada anak sulungnya dengan tatapan mengejek.

" terserah mami,, asalkan tidak merusak reputasi ku ". ucap Renaldy, yang keluar dari kamar.

" halo,, apakah gadis yang ku suruh sudah bersama mu?.ucap Mami pada

"sudah ,nyonya".ucap seseorang melalui telepon.

"baiklah bawah dia ke , sini". ucap mami dan langsung , mematikan ponselnya.

ketika mami sedang duduk, dan masih banyak ,tamu yang berada di luar, mami memilih untuk tetap santay, sambil menunggu orang suruhannya ,datang bersama gadis yang, akan ia nikahkan dengan anaknya.

tak butuh waktu yang lama, akhirnya orang" suruhan mami datang.

tok tok tok,,, suara ketukan pintu dari luar dan tentu saja, pintu langsung terbuka, dan terlihat seorang pria bertubuh tinggi , yang berjapan terlebih dahulu, dan di belakangnya terdapat seorang gadis berkaki tinggi, putih, rambut yang lurus terurai kepelakang dan menyisagkan sedikit rambut yang menjadi poninya, hidung yang mancung, mata yang bulat, dan tentu saja, badan yang ramping, bak seorang model.

"maaf menggangu nyonya, sesuai dengan perintah, saya telah membawah, gadis yang , akan menjadi, istri tuan muda".ucap pria tersebut dengan posisi membungkukan badannya.

"hmm baiklah, kalian boleh pergi".ucap mami, dan langsung saja semua orang suruhannya, meninggalkan, Metry, dan mami sendiri.

"kemarilah".ucap mami sambil menarik, tangan Metry,dan metry mengikutinya untuk duduk di pinggir ranjang.

" siapa nama mu".tanga mami.

" nama, aku Metry Barlon, nyonya". ucap Metry, dengan kepala yang masig menunduk, bagaimana tidak, kamu yang berada di desa, kemudian di jemput dengan mobil"yang mewah kamu yang bekerja di salah "rumah hitam" di jemput untuk menikahi salah satu pengusaha terkaya, bahkan ternama itu.

" baiklah ,langsung saja , aku ingin mengatakan, sebenarnya, putra ku Renald akan menikah hari ini namun, karena perselingkuhan kekasihnya, maka pernikahan hari ini yang sebenarnya terjadi, harus di batalkan, tetapi demi menjaga, image dari keluarga Baros maka pernikahan ini akan tetap terlaksanakan dan tentu saja aku memilih mu untuk, menikah dengan anak ku, aku tau, seluk beluk mu kamu, anak yatim bukan? dan tanang saja kamu akan mendapatkan apa yang akan menjadi hak mu, tapi aku mohon, menikahlah dengan anak ku". ucap mami, penuh penekan,Sebenarnya ia bisa saja, untuk tidak menggunakan kata tolong tetapi, ketika ia melihat , gadis di depannya ini, terlihat sangat baik, bahkan tidak menunjukkan, rasa ingin mencari perhatian maka dari itu ia menggunakan kata tolong.

"baiklah aku akan menikah dengan putra ibu, tapi aku rasa, aku tidak perlu untuk menerina kompensasi yang seperti ibu katakan aku akan melaksanakan apa yang harus aku lakukan aki tau pernikahan ini hanya akan , menjaga imgae dari keluarag Baros dan aku tau itu, tetapi aku punya satu pertanyaan, .ucap Metry.

"apa itu".tanya mami

" apakah, putra nyonya tau, jika saya bekerja di " rumah gelap" itu?.tanya Metry memastikan.

"tentu saja tidak, yang dia tau hanya pernikahan ini akan tetap terjadi". ucap mami.

" baiklah, apakah aku akan bersiap"?.tanga Metry.

" iya, pakilah gaub yang berada di westafel itu , sebentar lagi perias akan datang , ". ucap mami yang langsung, pergi meninggalkan , kamar itu.

setelah mami pergi, Metry langsung menggunakan gaun tersebut, dan duduk di depan cermin, dan tak lama perias pun datang.

🍁🍁🍁Di ruang tamu .🍁🍁🍁

terlihat , jika Renald sedang melipat tanganya dab menatap keluar ruangan melalui jendala, saat ini hujan sedang turun dengan lebat, ada sedikit guratan kecewa dan juga marah yang tergambar dengan sangat jelas di wajahnya, mengingat kekasihnya yang seharusnya hari ini adalah pernikahan mereka tetapi , malah mendapati bahwa kekasihnya telah kabur dengan pria bajingan yang telah membawa kabur sebagian uang perusahaannya.

" tunggu saja, tanggal mainnya, kalian bisa berlari, tapi tidak bisa menghilang,".gumam Renaldy pelan dengan menegaskan rahangnya yang kokoh.

dari arah belakang mami berjalan mendekati Renaldy, dan menepuk pundak Renaldy, dengan seketika Renaldy berbalik.

" ada apa "?.tanya Renaldy pada maminya.

" sudahlah, tidak usah memikirkan, wanita itu lagi,yang jelas bersiap"lah, karena 15 menit lagi pernikahan akan segera di mulai".ucap mami sambil mengelus pundak anaknya,ucapan mami tadi sontak membuat, Renaldy menoleh kearah mami dengan mengerutkan dahinya, maminya tau bahwa anaknya , sedang bertanya apakah betul pengantin pengganti tekah di temukan , siapa dia, dia berasal dari mana, apa pekrjaannya, dan masih banyak lagi, pertanyaan yang ada di benak Renaldy namun ia menepisnya.Toh dia akan menggenalnya setelah pernikahan ini.

setelah beberapa menit akhirnya, Metry turun dengan mami yang menggandeng tangan metry , menuruni anak tangga, dan Renaldy yang melihat hanya diam menatap, dan membulatkan matanya wanita ini.

Renaldy mengenalnya, dia adalah wanita yang bekerja di "rumah singgahan" apa"an maminya masa menikahkan dirinya dengan permpuan pekerja malam.pikirnya.

setalah itu, Metry duduk di samping pria tampan yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu.

" apa kita bisa memulainya pak".tanya penghulu.

"iya bisa ". ucap Mami.

akhirnya pernikahan berakhir dengan baik.

kini mereka tengah berdiri di depan untuk menyalami semua tamu, mulai dari keluarga hingga rekan bisnis, Metry yang sudah mulai lelah ingin duduk namun di tahan oleh Renaldy.

" jangan duduk, jika bokong mu mendarat di kursi itu jangan salhkan aku, jika aku akan menendang hingga jatuh". ucap Renaldy pelan tetapi dengan ancaman.

" hah, apa kau buta ? sejak dari tadi aku menggunakan hels , apa kau ingin kaki ku patah". ucap Metry dengan sedikit mengangkat gaunnya dan menunjukan hels kepada Renaldy tapi Renaldy tidak mempedulikannya.

"kurang ajar,, apa dia pikir kaki ku terbuat dari besi, yang tetap kuat jika berdiri selama berjam" dasar, pria aneh". ucap Metry dalam hati.

" sudah ku katakan ,jika sekali lagi, kamu mengupat aki dalam hati jangan salah kan aku, yang akan langsung mengeluarkan hati mu dan memberi pada hiu" yang sedanv kelaparan".ucap Renaldy sambil menatap tak suka pada Gadis yang kini menjadi istrinya.

akhirnya, acara selesai , dan kini mereka telah berada di kamar, Renaldy sedang mandi, dan Metry duduk, di tempat tidur, sambil memijit kakinya dengan perlahan,.

ketika sedang memijat, pintu kamar mandi pun terbuka, dan Renaldy keluar dari dalam sana, dengan hanya menggunakan jubah mandi, dan mengerikan rambutnya dengan handuk putih, dan semua yang ia lakukan masih saja di lihat oleh Metry, tapi Metry hanya melihat tanpa mengagumi ketampanan pria yang berdiri di depannya yang kini telah menjadi suaminya.

Lalu, Renaldy sadar bahwa dirinya , di pandang oleh wanita , itu.

"apa yang kau lihat".ucap Renaldy sambil duduk di meja, rias melipat tangan di dada, dan menghadap Metry.

"cih,, belagu baru di lihat saja sudah seperti itu ".ucap Metry, kepada Renaldy

" apa yang, kau katakan, apa kah mami juga , membayar mu untuk merayu ku?".ucap Renaldy sambil mengangkat satu alisnya, dan tersenyum sinis pada Metry.

Dan hal itu, tentu saja membuat Metry, mengerutkan keningnya, dan turun sambil mengangkat gaunnya, berjalan menghampiri suaminya.

" apa kau pikir , dengan uang mu kau bisa membayar ku, ? kurasa tidak, karena apa? karna harga , material mu tak sebanding dengan apa yang lu pikirkan tuan Renaldy Borges,". ucap Metry sambil berjalan memasuki kamar mandi.

" sial,, perempuan sialan, berani"nya dia mengatakan hal seperti itu kepada ku awas saja kau". ucap Renaldy yang langsung berganti pakaian dan keluar kamar enamtah kemana.

setelah beberapa menit Metry keluar dengan badan yang sudah terlihat segara, dia mengedarkan pandanganya mencari sosok pria yang berada di kamar tadi bersama nya.

" apa dia sudah pergi, baguslah setidaknya aku tidak melihat wajahnya yang, tembol itu,".ucap metry, setelah mengatakannya metry langsung merebahkan tubuhnya di kasur itu dan tak bituh waktu yang lama , ia pun tertidur.

Bersambung.

🍁🍁🍁🍁

**Mohon maaf, disini author cuman ingin mengatakan, ini novel kedua ,jadi author menulis 2 novel sekaligus, maaf jika banyak typo karena author juga ngirit batrei , semenjak NTT terkena musibah banjir, listrik belum bisa menyalah secara normal, jadi jaringannya juga buruk, bahkan hp author tidak cas hingga 2 hari maaf jika terlambat up, mohon dukung author yang receh ini, 😊 salam hangat.Beri dukungan cukup dengan memberi,,,

Like

koment

Hadiah

vote**

bye bye

Cukup Menikmati

ketika 2 orang menikah, di mana mereka akan, menunggu malam di mana keduanya saling memadu kasih, tapi tidak dengan Metry dan Renald, keduanya tidaj berpikiran akan terus bersama, toh mereka berdua tidak saling kenal, bahkan sekedar untuk saling mengenal pun sepertinya tidak akan pernah terjadi.

iya semenjak , kepergian Renald di malam pertama mereka, Metry pun tidaj mepedulikan itu, dia juga bahkan mendoakan agar suaminya tidak pulang, tetapi apa yang di harapakan malah tidak terjadi, ketika Metry sedang meminum teh hangatnya, bunyi seseorang sedang memutar knop pintu dari arah luar , membuat Metry merasa bahwa itu mungkin saja suaminya ,dan benar saja , Renald berjalan masuk tanpa melihat keberadaan Metry.

Tentu saja hal itu, Metry anggap biasa, namun karena ucapan Renald yang meminta mereka untuk pindah ke rumah Renald , barulah Metry membuka mulutnya.

" berkemaslah kita akan pindah hari ini ".ucap Renald sambil melepaskan Jaket hodie berwarnah merah maronnya dan membuangnya di keranjang ,tempat pakaian kotornya, dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya.

setelah beberapa saat, Renald keluar dengan, kedaan yang sudah segar, dengan pakaian yang sudah lengkap, bukan tanpa sengaja ia membawa pakaianya untuk ia gunakan di dalam kamar mandi tetapi mengingat, ia yanv tidak menyukai keberadaan Metry yang selalu memandang dirinya setelah selesai mandi, sehingga ia memutuskan untuk membawah pakainya.

" apa kau telah siap, ".tanya Renald dengan masih tetap menyisir rambutnya tanpa melihat Metry yang telah Melipat tanganya di dada, sambil berjalan mendekat ke arahnya, dan bertanya.

"apakah harus hari ini, bukan kah, kita tinggal disini".tanya Metry.

" tidak, aku tidak ingin, tinggal disini jika kamu keberatan jangan salahkan aku, sebenarnya aku juga malas untuk mengajak mu tetapi karrna dirimy telah menjadi istriku maka dari itu, mau tak mau aku akan tetap mebawah mu".ucap Renald sambil meninggalkan Metry.

Tanpa menjawab kembali, metry mulai memasukan semua pakaianya kedalam, kopernya, dan keluar dari kamar ,membawah serta kopernya, ia harus menuruni anak tangga , untuk menuju ruang makan, dan benar saja sampai di bawah dirinya melihat mami dan Renald sedang duduk di meja makan,terlihat mereka sedang menunggu, mami melihat kearah ku dan tersenyum sedangkan, Renald tidak menatapnya sama sekali.

"hai ,sayang, aoa tidur mu nyeyak"?.tanya mami ketika Metry sudah mengeser kursinya untuk duduk di samping Renald.

" iya , mi sangat nyenyak". jawab Metry dengan memasang senyumnya.

" ya sudah , makan kalian harus , segera pindah, sebenarnya mami ingin kalian ting,,,".ucap mami yang belum selesai berbicara langsung di potong oleh Renald.

" mi, pliss,,,, keputusan ki sudah mutlak, dan aku tidak ingin, terus mengabaikan pekerjaan ku, hanya karena pernikahan yang tidak, jelas ini, seharusnya tadi pagi aku ada meeting, tapi karena mami aku akan menurut semuanya ,jadi tolong kali ini saja , aku tidak ingin, menjadi sesorng yang bergantung di ketiak orang tuanya".Ucap Renald sambil memakan makanannya, sesekali melihat Maminya.

"baiklah , dan mami ingin mengatakan , besok mami akan ke amsterdam, dan ingat , mami kemungkinan akan berkunjung jika , ada kabar baik dari kalian berdua mengerti "?.ucap mama dengan senyumannya.

" apa maksud mami, apa mami mengharapkan cucu dari , Renald, apa mami lupa, aku tidak mengenal dia, tidak mencintai dia , bahkan aku pun tak sudi, untuk bersetubuh dengan dirinya apa lagi ,,cih". ucap Renald sambil menatap sinis kearah Metry.

Metry yang mendengar ucapan Renald seketika langsunh terperangah, dengan ucapan mengenai bersetubuh ,apa dia harus selancang itu mengucapkan hal tabu seperti itu , jika memang dirinta jijik, cukup dengan tindakan tidak menyentuhnya, setitik rasa ingin menyentuh ,Renald pun tak dia inginkan ketika mendengar ucapanya tadi, ia Metry langsung menyadari bahwa ia telah menyukai Renald, siapa yang tidak terpesona dengan Ketampanannya tapi sayang, mulutnya tak bisa, menjadi sebuah landasan untuk mengatakan bahwa dia pria yang bermoral, bahkan mami pun sampai tak tega dengan ucapan anak nya terhadap metry dengan cepat ,mami menampar wajah Renald.

PLAK

" apakah selama ini aku mengajarkan mu tentang berbicara kasar pada wanita, apakah kamu tidak ada niatan untuk perlahan membuka hati untuknya, Renald mami kecewa sama kamu, apa ini yang kamu bangga" kan hah?. ucap mama dengan nada mulai tinggi.

Metry yang melihat pun hanya tersenyum kecut, sambil menatap tak suka pada , Renald, matanya sudah berair, tapi dengan sekuat tenaga ia tidak ingin meneteskan air matanya hanya untuk perkataan pria seperti di depannya bukan baru pertama kali ia mendengar perkataan seperti itu, tetapi apakah harus seperti itu merendahkan dirinya.

Dengan senyum , kecutnya , mengambil makanan dan tetap makan, tanpa menimpali ucapan Renald atau pun mencegah Apa yang akan mami lakukan sekarang.

" Sayang, maaf kan Renald ya sayang, mami,,, mami, , sungguh menyesal".ucap mami sambil merengkuh pundak Metry.

Metry merasakan kasih sayang yang hangat , meskipun pertemuan yang sangat , cepat tetapi metry merasakan kehangatan yang di berikan mami sangat lah banyak, ia mengangkat dagu mami yang sedari tadi tunduk sambil berkata maaf, dan manatap mata mami ,metry dengan sekuat tenaga, tidak memperlihatkan kesedihan ia hanya menampilkan senyumannya.

"Mi,,, itu bukan hal yang harus di persoalkan, aku tau mas Renald belum bisa meberima diriku karena memang kita tidak saling mengenal aku yakin lambat laun , sifatnya akan berubah aku janji akan , merubahnya".ucap Metry meyakinkan mami.

"mami percaya sama kamu, maafkan Renald ya sayang, dia seperti itu karena papinya yang meninggal, semenjak itulah ia seperti ini".ucap mami.

"mi,, Metry yakin, lepas dari kejadian ini, Mungkin saja Mas Renald sedang merenung untuk itu, biarkan saja".ucap Metry sambil menghapus air mata Mami

" baiklah sayang, pergilah, kemungkinan Renald telah menunggumu di mobil, ".ucap mami , langasung mencium pipi Metry, dan metry langsung mengambil kopernya menyusul Renald ,yang sudah terlebih dahulu, keluar setelah menerima tamparan dari maminya.

Benar saja , ketika telah sampai di depan, Metry melihat, Renald yang telah duduk di kursi pengemudi, dengan rahang yang tegas, dan ketika menyadari Kedatangan Metry ia langsung menatap Metry dengan matanya yang memerah, Metry yang melihat itu, sedikit takut tetapi ia berusaha untuk menyembunyikannya.

Metry langsung membuka pintu mobil memasukan koper di kursi belakang, dan ia berpindah duduk di samping kursi pengemudi.

Kini mereka berdua , hanya diam di dalam mobil, tanpa ada suara sedikitpun hanya bunyi deru mobil, Metry lebih memilih, memandang keluar , dari pada berbicara dengan suamjnya yang saat ini sedang marah, ia tau mungkin setelah tiba , dirinya akan di jadikan makanan para hiu yang lapar.

🍁🍁🍁Rumah baru🍁🍁🍁

Kini mereka telag berada di kawasan elit, hanya orang "tertentu yang tinggal di kota Ini, ketika telah tiba, Renald terlebih dahulu berjalan meninggalkan Metry yang sedang mengeluarkan kopernya, Metry yang menyadari akaj sikap Renald hanya menatapnya dalam diam, dan langsung menutup pintu mobil dan menyeret koper dan menyusulnya masuk.

ketika berada di dalam ,ia melihat Renald yang duduk , di ruang tamu, sambil memegang selebar kertas.

" Duduk lah".ucap Renald memerintahkan Metry untuk duduk.

kemudian Metry langsung duduk di hadapan Renald,dengan tubuh yang di tegakan.

" ada apa"?.tanya Metry tanpa basa basi.

" aku tau, kamu pura " lugu di depan mami agat mencari perhatiannya bukan"?.ucap Renald menatap, sinis karah Metry dengan menghisap Rokok yang ada di tangannya, dan membuang asapnya keudar.

" cihhh,,, apa aku terlihat seperti itu".tanya Metry sambil melihat, Renald dan tersenyum sinis.

" aku sukak, karena kamu, langsung menunjukan sikap diri mu yang rakus akan uang".ucap Renald lagi.

"ahahahhahh,,,".tawa, Metry, yang sebenarnya sudah tidak bisa membendung lagi air matanya, ia pura"mengendalikan perasaanya, dengan sengaja mengetawakan , takdir, dan pura " mengelap sisa air mata yang , menetes bersamaan dengan tawanya.

"ahah ini sangat lucu, sangat lucu". ucap metry sengaja memgusap air matanya

Renald yang melihat hanya, menatap dengan heran ,jika wanita lain yang dia hina, pasti akan mendapatkan tamparan atau menangis sesengukan dan meminta cerai atau darama yang mana membuat pusing,tapi Metry berbeda ia mengangap semuanya hanya lelucon apa maksud gadis ini.

" hei tuan muda, kamu masih muda tapi sayang kamu tidak memiliki pemikiran, siaoa yang tidak membutuhkan uang? siapa? orang yang tidak memiliki makanan saja meninginkan uang, bahkan orang kayak sekalipun masih mengincar uang apa lah aku yang hanya dari kekumuhan , bagaimana bisa tidak tergiur dengan uang , tetapi , perlu anda ingat uang mu tak mampu membeli perkataan " aku memaafkan mu". hmm aku tidaj ingin terlihat munafik bahwa aku tidak membutuhkan uang mu, hanya saja, sepertinya aku tidak akan meminta sepeserpun dari diri mu jadi simpan lah uang"mu untuk wanita lain ".ucap Metry dengan santay tapi tak bisa di pungkiri bahwa nafasnya yang naik turun menandakan bahwa ia sakit hati dengan kalimat "rakus".dengan mata yang berair ia tersenyum kecut kearah Renald dan meninggalkan Renald sendiri agar merenungkan perkataan Metry mengenai " aku memaafkan mu yang tidak akan pernag ia bisa membeli dengan uangnya".

kini Metry sedang berada di kamarnya tentu saja ,mereka tidak sekamar, ia menyimpan kopernya dan berjalan menuju tempat tidur , berbaring di sana sambil menatap langit" kamar.

" huft,,, aku akan menikmatinya".gumam Metry sambil berusaha memejamkan mata , berusah untuk melupakan semuanya.

Bersambung..

🍁🍁Author🍁🍁

Huy huy guys,, jangan lupa mampir dan baca , rasanya sedih sekali jika tidak ada yang mampir, ini Author usahain buat para reades tercinta, maaf jika novelnya masih banyak yang typo.

mohon dukungannya ya

Melakukan Peran

Setelah perdebatan itu Metry terlelap dalam tidurnya, dan tanpa di sadari hari mulai gelap, ia terbangun karena perutnya yang berbunyi.

"sial, hanya karena bedebah itu aku sampai lupa mengisi perutku dengan makanan".ucap Metry sambil turun dari ranjang dan keluar menuju dapur.

setelah tiba di dapur ia langsung membuka pintu kulkas , dan melihat perlengkapan yang ada di dalam kulkas ia melihat ada beberapa sayuran yang segar kemudian mengeluarkannya dan memasak untuk di makan, setelah selesai ia akan kembali ke kamarnya tetapi saat akan menginjakan kakinya di anak tangga pertama ia melihat Renald yang juga turun dengan gayanya satu tangan yang di masukan kedalam saku kanan, dan dengan sinisnya bahkan tanpa menoleh sedikit pun kearah Metry ia berlalu begitu saja, dan tentunya Metry tidak mempersoalkan itu.

Metry hendak melanjutkan langkahnya , namun di tahan karena panggilan Renald.

" Hei kamu , ".panggil Renald pada Metry.

Metry langsung berbalik ke arah Renald.

" apa "?. tanya Metry sambil melihat ke arah Renald.

" aku cuman mengingatkan agar kamu selalu menjaga batasan , karena aku ingin jujur bahwa aku sungguh sangat muak melihat muka mu, oh ya dan satu lagi jangan menghalangi setiap kegiatan ku". ucap Renald menjelaskan ada guratan yang sangat jelas di wajah Renald ketika melihat Metry.

" tenang saja, tidak usah khawatir akan hal itu, sama halnya dengan kamu aku pun muak melihat wajahmu yang tidak memiliki aura kehidupan hahaha". ucap Metry di iringi tawa yang menggelegar sambil berlari kecil menaiki tangga menuju kamarnya.

" apa maksudnya".Ucap Renald menahan emosinya.

Renald kembali melangkah menaiki tangga untuk menuju kamarnya , dan mengambil laptop untuk melihat laporan pekerjaan yang terkirim ke dalam Emailnya.

Lain hal dengan Metry yang sudah terlelap dalam tidurnya, yang di temani sang dewi mimpi menghadirkan mimpi yang indah.

pukul telah menunjukan 2 dini hari, namun Renald masih saja berkutat dengan , pekerjaannya ketika sedang fokus mengerjakan laporan -laporanya rasa kantuk mulai menyerangnya ,dan langsung saja ia mematikan laptopnya dan mulai merebahkan tubuhnya yang letih , dan tanpa menunggu waktu yang lama ia pun terlelap dalam tidurnya.

☀️☀️☀️

Pagi hari telah menyapa segala penghuni bumi, dengan tubuh yang masih terbaluti selimut dengan adanya sedikit gerakan di sana menandakan gadis tersebut telah sadar dari alam.bawa sadarnya meski pun belum sepenuhnya , gadia menyibakan selimut tersenyum menghadap kearah jendela yang sinar matahari masuk kedalam kamar dan tertangkap retinanya, dengan seulas senyuman ia meregangkan ototnya.

"hoamm ,,,selamat pagi ". ucap metry sambil turun dari ranjangnya dan berjalan ke arah kamar mandi dan mandi, setelah beberapa menit akhirnya dirinya telah rapi dengan pakaian rumahanya.

Metry hendak turun tapi dirinya berpapasan dengan Renald ,namun dirinya tidak menghiraukan keberadaan Renald apa lagi telah mendengar penuturan Renald semalam semakin membuat dirinya menghindari Renald.

Renald yang melihat pun diam dan mengikut dari belakang Renal telah rapih dengan pakaian kantornya , dan akan segera berangkat Renald hendak melangkah pergi namun ketika melihat Metry dirinya menghampiri metry untuk memberika BLAC CARD yang tidak akan ada pengurangan dalam pemakaian.

" Ini gunakan untuk membeli segala keperluan mu".ucap Renald sambil membuang kartu tersebut di atas meja makan.

Metry yang sedang meminum air pun hanya melihat, dan mengacungkan jempolnya dan sedikit berkata kepada Renald .

" sejujurnya aku ingin menolak pemberian mu tetapi mengingat semalam kamu mengatakan bahwa aku adalah perakus maka dari itu aku menarik kembali kata -kata ku , tenang saja aku akan membantu menghabiskan uang mu , dan oh iya kamu tidak meminta imbalan berupa tubuhku atas pemberian uang mu ini bukan "?. Ucap Metry sambil mengangkat satu alisnya dan tersenyum mengejek dengan kartu yang tekah di tanganya dan sambil menunjukan kartu tersebut kearah Renald.

Renal yang mendengar perkataan Metry pun langsung saja , tersenyum menghina kepada Metry dengan tatapan mengejek.

" santay saja tubuh mu bukanlah tipe ku lagian yang ingin ku tiduri bukan dari bekas orang lain " ucap Renalf mengejek Metry dan berlalu meninggalkan Metry dengan kekesalannya dan menuju ke kantor.

Metry yang mendengar pun hanya mengehela napasnya dengan kasar.

" tenang saja , aku tidak akan menggunakan uang ini aku takut semakin bergantung pada mu dan tak bisa lepas dari mu ". Ucap Metry sambil melihat kartu di tangannya dan , tersenyum sedih.

" apa yang harus ku lakukan, terlahir dari kekuarga miskin di tinggal ayah dan ibu meninggal , huft harus melanjutkan hidup dengan bekerja di dunia malam itu bukanlah suatu keinginan ku tetapi itu adalah salah satu cara agar aku tetap bertahan dengan berbagai lekukan kehidupan mendapat cibiran sunggu sangat lelah berada di situasi seperti ini , ibu apakah kehidupan yang ibu rasakan saat mengandung aku tanpa seorang suami di samping Sangat menyedihkan bahkan keadaan seperti yang kurasakan saat ini tidaklah lebih buruk ibu doakan aku bu agar semuanya baik -baik saja kedepannya". ucap Metry , yang mulai mengeluarkan isi hatinya bersamaan dengan air mata yang mengalir dari sudut matanya.

🍁🍁RB Group 🍁🍁

"permisi pak ini ada laporan mengenai anak cabang di kota xxx besok diadakanya pertemuan dengan berbagai kepala devisi , mengenai pelepasan louncing perdana perusahaan anak cabang jadi mereka mengharapkan kedatangan bapak".ucap sekretaris Renald yang tak lain adalah Iman Prasetyo.

"baiklah kita berangkat sebentar malam saja kamu boleh menyiapkan semuanya saya masih ada pekerjaan yang harus saya selesaikan".ucap Renald.

"baik permisi pak".ucap Setyo meninggalkan ruangan presiden RB Group.

🍁🍁 🍁🍁

Renald telah tiba di rumah , dia hanya ingin mengambil berkasnya dan mandi setelah itu ia berangkat untuk menghadiri acara louncing perdana perusahaan.

Renald masuk kekamar lalu menuju kamar mandi , setelah beberapa menit ia keluar dengan berpakaian yang tekah rapih dan mengambil berkasnya, ketika akan turun ia berpapasan dengan Metry namun di hiraukan ia kemudian berlalu begitu saja tanpa memberitahukan kepergiannya ke kota xxx.

🍁🍁Bendara🍁🍁

Kini Ranald dan Setyo telah tiba di bendara keduanya , telah berada di sana 10 menit yang lalu untuk menuju ke kota xxx sebenarnya mereka bisa saja menggunakan jet pribadi namun Renald hanya ingin menikmati perjalanan meskipun singkat, ketika akan melangkah menaiki tangga pesawat sesorang tanpa sengaja menabraknya.

" aduh maaf mas ngak sengaja, saya kesulitan karena kaki saya sakit maf sekali lagi mas ".ucap gadis tersebut iya yang menabrak Renald seorang gadis dengan pakaian yang menutup aurat gadis tersebut berjilbab.

dengan tatapan yang datar Renald hanya menatal gadis tersebut.

" tolong nona , kalau berjalan jangan sering melamun lagi baiklah nona anda boleh berjalan terlebih dahulu". ucap sekretaris setyo.

Mendengar apa yang di ucapan Setyo gadis itu tidak terima mengatakan dirinya melamun saat berjalan , dia mulai membalas lagi.

" heh tuan, kan sudah aku katakan bahwa aku ngak sengaja bukan karena melamun tapi karena kaki ku kesulitan berjalan malah kamu mengatakan bahwa aku berjalan dalam.keadaan menghayal dasar ". ucap gafis tersebut berjalan, namun beberapa anak tangga ia berbalik dan mengepalkan tanganya dan menunjukannya kepada sekretaris setyo seolah " ingin meninju Sekretaris setyo.

Setyo yang melihat hanya mengerutkan keningnya dan mengeleng tak percaya pada hadis itu.

🍁🍁🍁🍁

Akhirnya mereka tiba juga di kota xxx , mereka kini menuju apartemen diman akan mereka tinggali , tidak heran jika Renald memiliki apartemen karena memang dia berpergian kemana -mana dalam urusan bisnis.

"selamat malam tuan ,selamat beristirahat besok saya akan menghubungi anak cabang untuk mempersiapkan keperluan apa saja ".ucap Sekretaris Setyo sambil berbungkuk

tanpa menjawab Renald langsung menutup pintu , apartemenya dan berjalan memasuki kamar mandi dan melaksanakan ritualnya.

🍁🍁🍁🍁🍁

Di kota lain , Metry terlihat sedang menikmati cemilan sambil menonton acara televisi sambil sedikiy tertawa atas acara yang di tampilakn bagaimana tidak , ia sedang menonton initalkshow yang disitu ada salah satu raja komedi sule yang membawakan segala macam pertunjukan untuk menghibur para penonton.

Tanpa ia sadari kini telah pukul 11 malam.

" apa dia tak pulang ah biarkan saja".ucap Metry sambil berlalu ke kamarnya.

BERSAMBUNG

#guys guys gimana ceritanya membosankan atau gimana sih , semoga saja teman"sukak ya.

terus dukung author yang doyan makan tapi badan yang kaga ada pertambahan lemak ini dengan cara

like

coment

hadiah

vote

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!