NovelToon NovelToon

Salahkah Pria Lumpuh Mencintai Wanita Sempurna

Episode 1

Raya Wijaya adalah wanita berumur 21 tahun sehabis orang tua nya meninggal ia memutuskan untuk merantau dinegara orang untuk mencari pekerjaan dengan baik dia memiliki sifat yang baik dan pintar dengan keluguannya banyak orang yang selalu membodohi nya. Ia juga sudah beberapa kali berpindah-pindah tempat kerja untuk membiayai hidupnya sendiri dan tak jarang iya mengalami kesusahan dan kesedihan

berikut visual dari Raya Wijaya

Arjuna Kusuma adalah seorang pria yang berumur 25 tahun dan memiliki ketampanan yang banyak wanita yang mengidam-idamkan serta memiliki kekayaan yg berlipat-lipat ganda, tetapi itu tidak bisa di lihat dengan baik karena dia mengalami trauma akibat kecelakaan yang mengakibatkan kelumpuhan dan membuat tunangannya tiba-tiba memutuskan hubungan dengan dia yang berakibat dia langsung menjadi pria yang dingin, kaku dan tak mudah untuk bergaul. Dengan kejadian itu banyak pengawal yang selalu mengawasi nya dan menjaganya

berikut visual dari Arjuna Kusuma

Edo adalah sekertaris sekaligus sahabat dari juna dalam hidupnya yang memiliki sifat beda dengan juna, Juna yang dingin, kaku dan cuek sedangkan Edo yang baik hati, lembut dan hangat. Tetapi sifat nya itu hanya dapat digunakan pada saat bersama Arjuna

berikut visual dari Edo

Miya adalah sahabat dari Raya yang dia jumpai di London waktu dia menetapkan dirinya untuk berjuang di sana ia memiliki sifat yang baik, lembut dan sangat mudah bergaul dan ia juga bekerja ditempat yang sama dengan Raya

berikut visual dari Miya

Anitha adalah kekasih dari Arjuna yang memiliki sifat cantik, tetapi arogan. Arjuna sangat cinta dengan anitha melebihi nyawanya sendiri apapun anitha minta pasti Arjuna akan menuruti nya sampai memberikan apartemen yang mewah hanya untuk Anitha

berikut visual dari Anitha

--------------------------------------------------------------------------

Raya adalah gadis baik hati yang memiliki hidup seperti rollercoaster yang kadang ada di bawah kadang ada di atas. Setelah ia dipecat dari pekerjaannya ia memutuskan untuk berpindah ke London untuk mencari pekerjaan baru lagi sebab dia sudah bosan dengan tempat tinggalnya sekarang, dia juga disana akan tinggal sendiri lagi karena ia hanya hidup sebatang kara. karena ayah dan ibunya telah wafat karena sakit untuk itu dia yakin untuk selalu berusaha mencari pekerjaan untuk hidupnya walaupun kadang ia mengalami kesusahan.

Setelah mengurus semua urusan ia pun bergegas menuju bandara untuk menuju ke London tempat yang akan menjadi saksi sejarah hidupnya nanti nya.

Sesampainya di bandara Raya pun menuju ke pesawat untuk menunggu penerbangannya sekitar 6 jam ia akan berada di dalam pesawat menuju ke London dan meninggalkan kampung halamannya.

setelah mendengar bahwa pesawat nya akan berangkat ia pun mengencangkan sabuk pengaman dan beberapa menit pun pesawat akhirnya lepas landas.

Setelah beberapa jam kemudian didalam pesawat akhirnya mendarat dengan selamat tanpa ada gangguan atau kendala.

"Akhirnya sampai juga" ucap Raya dalam hatinya

Setelah menyelesaikan semua di bandara ia pun menuju kerumah yang akan ia tempati nanti nya di London. Rumah itu satu-satunya peninggalan orang tuanya yang diberikan kepada Raya, Karena sebelum orang tuanya wafat orang tua Raya pernah ke London untuk berinvestasi disana sebelum ayah raya mengalami kebangkrutan.

sejam darinya bandara ia sampai juga dirumah tersebut walaupun rumah yang ditempatinya tidak begitu luas tetapi memiliki fasilitas yang cukup seperti kamar tidur, dengan kamar mandi, dapur, dan tak lupa dengan taman di belakang rumah yang akan raya rawat nanti nya.

"Rumah ini tidak begitu luas juga tetapi cukup lah buat ku nanti nya tinggal sendiri" dengan menghela nafas berat

"kalau begitu aku mau mandi dulu terus istirahat karena besok adalah hari pertamaku di negara ini negara yang tidak ada satupun orang yang ku kenal disini" ucap Raya dalam hatinya dengan berbaring di kasur yang lumayan empuk.

#Semoga semuanya suka de dengan visualnya ya dan maaf kalo misalnya masih banyak yang typo dan banyak penulisannya salah mohon dimengerti ya.🙏🙏

Soalnya ini karya pertama ku dan kalau bagus aku akan lanjut buat lagi ☺️☺️

#Oiya jangan lupa like ya, komen dan juga vote ya readers jangan lupa supaya kalaupun ada kritikan aku bisa memperbaiki nya🙏☺️☺️

Episode 2

"kalau begitu aku mau mandi dulu terus istirahat karena besok adalah hari pertamaku di negara ini negara yang tidak ada satupun orang yang ku kenal disini" ucap Raya dalam hatinya dengan berbaring di kasur yang lumayan empuk.

Keesokan harinya matahari telah memancarkan cahaya nya menuju sela-sela jendela Raya pun akhirnya bangun dan bergegas menuju kamar mandi untuk memulai harinya

"tak terasa udah pagi"ucap Raya Dengan melihat ke arah jendela.

"hari ini aku harus mendapatkan kerjaan sebab jika tidak matilah aku"dengan perasaan semangat Raya pun bergegas menuju kamar mandi

Kediaman Keluarga Kusuma

Dilain tempat rumah Kusuma yang sudah dari tadi sibuk dengan kegiatan masing-masing, iya namanya rumah orang kaya pasti dirumah itu memiliki banyak pelayan dan banyak orang berpakaian hitam untuk menjaga rumah tersebut.

Tibalah pelayan utama yang mengurus rumah tersebut mulai dari tuannya belum nikah sampai memiliki anak. Panggil saja bibi murni yang memiliki sifat baik hati kepada semua orang, dan terutama pada tuannya.

Setelah selesai mempersiapkan sarapan bibi murni memanggil satu persatu anggota keluarga Kusuma, teruntuk tuan mudanya

Tok..tok...tok

Didalam kamar terdapat pria tampan bertubuh tinggi,kekar yang masih lelap dalam mimpinya sebab tadi malam ia tidur larut malam.

Tak lama merasa keganggu akhirnya ia bangun dan membuka pintu untuk bibi murni.

"ada apa bi murni" ucapannya dengan masih merasa ngantuk.

"maaf tuan, saya tidak tau kalau tuan masih tidur"menjawab dengan tertunduk.

"enggak apa-apa bi lagian ini juga sudah pagi"

"Makanan telah selesai tuan, turun lah untuk sarapan, apa tuan ingin saya membantu tuan untuk bersiap-siap" ucap bi murni yang masih menunduk.

"tidak usah, saya akan bersiap sendiri, sebentar lagi saya akan turun". menjawab bi murni

"baik tuan"dengan menganggukan kepala dan turun untuk memanggil ibu nyonya besar.

Tanpa dipanggil nyonya besar sudah duduk disana dengan menunggu anak kesayangannya. panggil saja nyonya Amara, ia adalah istri dari tuan Kusuma yang sudah beberapa tahun hidup sendiri semenjak suaminya meninggal pada saat Juna yang masih begitu kecil.

"Kok bibi turun sendiri mana Juna" bertanya kepada bi murni.

"maaf nyonya, tuan muda masih bersiap-siap"menjawab dengan terbata-bata.

"astaga anak itu udah dewasa masih aja seperti ini"jawab dengan wajah kesal

Tak lama berbincang akhirnya Juna turun dari kamar dengan pakaian rapi untuk kekantor sebab dia adalah anak tunggal dari keluarga Kusuma otomatis ia harus bertanggung jawab atas keluaganya.

"tampannya anak mama, kenapa kamu begitu lama. mama sudah sangat lapar nih" bertanya kepada Juna yang sudah duduk di meja makan.

"maaf mah, Juna terlambat turun sebab Juna tadi malam banyak kerjaan". menjawab pertanyaan mamanya sambil mencium dahi mamamanya.

"kasian anak mama, yaudah kita makan. bii murni layani anakku"

"baik nyonya"

Dilain rumah Raya yang selesai mandi dan berpakaian rapi dan bergegas mengambil Motor nya untuk mencari pekerjaan.

Dengan gercep Raya pun akhirnya melaju kendaraan nya.

Begitupun Juna dengan didampingi sopir, menuju ke kantor perusahaan Kusuma.

Setelah melaju dengan kecepatan yang normal. Juna yang didalam mobil yang masih duduk manis ditempat duduknya.

Dert..dertt...derttt

suara handphone Juna pun berbunyi dengan bertuliskan kekasihnya yaitu anitha

"pagi sayang" Dengan perasaan bahagia sebab kekasih tersayang nya menelpon.

"pagi juga sayang"jawab anitha dengan baik.

"sayang jangan lupa ya janji kamu tadi malam" dengan gembira sebab sebelumnya Juna menjanjikan anitha yang akan memberikan sebuah mobil mewah untuk nya.

Tanpa sadar Juna yang lupa akhirnya menjawab dengan terbata-bata

"Iya sayang aku ingat kok, ini juga aku dalam perjalanan menuju penjualan mobil" dengan menjawab anitha sebab jika ia jujur pasti anitha akan marah

"aku tunggu ya sayang,aku matikan dulu telpon nya karena aku mau mandi" Anitha menutup telponnya dengan perasaan gembira, tetapi dilain ia bersama selingkuhan nya didalam sebuah hotel.

setelah menjawab telponan anitha dengan cepat Juna pun menyuruh sopirnya untuk bergerak dengan cepat ke penjual mobil.

Dengan begitu cepat sopirnya pun melaju Dengan cepat, tetapi tiba-tiba dalam sebuah perjalanan tanpa ia sadari mobil yang ia kendarai bermasalah rem mobilnya rusak dan tidak terkendali.

dengan begitu pak Joko akhirnya memberitahu ke tuannya dengan wajah pias dan pucat

"tuann rem mobilnya rusak"memberitahukan tuannya dengan wajah panik.

"apa jadi gimana" Juna yang tadinya bersantai akhirnya ikut panik semua doa telah terucap dimulutnya.

Pak Joko yang tidak bisa menahan kendali akhirnya sampai ditepi sungai juram yang begitu besar.

"aaaaaa" teriak kedua orang yang berada didalam mobil tersebut

mereka berdua pun akhirnya pingsan tanpa ia sadari mobil mereka tertabrak disebuah pohon dengan mobil yang hampir jatuh di sebuah sungai yang mengalir deras.

Tanpa sengaja ada wanita yang melihat kejadian tersebut, ya gadis itu adalah raya yang sedang melintas dalam kecelakaan tersebut.

Dengan wajah panik ia menepikan motor nya dan segera ke arah mobil yang sudah mau jatuh ke dalam sungai.

"Astaga tuan tuan" teriak Raya dengan begitu cemas

Tetapi mereka berdua tidak sadar akibat benturan kepala yang begitu keras

Raya pun mengambil sebuah batu yang begitu besar untuk memecahkan mobil tersebut.

braakkk... akhirnya kaca mobil tersebut pecah tanpa menunggu lama dia pun membuka pintu mobil tersebut dengan cepat sebab mobil itu akan jatuh

Raya pun menarik pergelangan pak Joko dan Juna setalah menarik pergelangan tangan akhirnya mobil yang dikendarai Juna terjatuh ke dalam jurang dan meledak.

Duaarrr...dengan begitu keras, semua orang yang mendengar nya pun lari kocar-kacir menuju suara tersebut.

Nak ada apa, apa yang terjadi begitu banyak nya pertanyaan yang membuat Raya kebingungan, Raya pun menyuruh salah satu orang untuk memanggil ambulance dan segera ke rumah sakit terdekat.

Tanpa ia sadari perlahan Juna pun membuka matanya dan melihat ada gadis yang sedang duduk dan panik dekat nya. setelah itu ia kembali pingsan.

Setelah beberapa jam akhirnya mereka sampai di rumah sakit tersebut, banyak perawat langsung membawa Juna ke dalam UGD.

Dokter Bimo pun langsung datang untuk memeriksa dengan tanpa sengaja ia mengenali wajah tersebut.

"Tuan muda, ada apa dengan dia bagaimana ini terjadi" tanya semua perawat

"ia mengalami kecelakaan dok, ada gadis yang membawanya dengan cepat.

Tanpa bertele-tele Dokter Bimo memeriksa dan membersihkan luka pada Juna begitu pun Pak Joko yang telah sadar kan diri luka yang dialami pak Joko tidak begitu besar hanya lengannya yang luka

Pak Joko segera menelpon semua orang terutama nyonya amara dan asisten Juna yaitu Edo dengan menggunakan telepon rumah sakit.

setelah menelpon semua pak Joko menghampiri gadis yang sedang menolongnya

Setelah lama kemudian akhirnya semua orang datang teruntuk kekasih tersayang Juna.

nyonya Amara pun menangis dengan keras sebab anak tunggal nya mengalami kecelakaan dan sedang berada di ruang UGD yang terbaring dengan lemas.

"Pak Joko bagaimana bisa terjadi" bertanya Edo kepada pak Joko dengan perasaan panik

"maaf tuan Edo, mobil yang kami kendarai memiliki masalah remnya rusak yang mengakibatkan saya tidak bisa mengendalikan mobil tersebut" menjawab dengan tertunduk.

"tetapi untungnya gadis itu menolong kami" dengan menunjuk ke arah Raya.

Edo pun pergi ke arah Raya, raya yang menyadari itu langsung berdiri

"Terimakasih nona anda telah menyelamatkan nyawa tuan saya"

"sama-sama tuan itu sudah tugas semua manusia yang harus menolong orang yang sedang mengalami kesusahan"

Dengan wajah begitu terkejut mendengar jawaban raya yang begitu tulus, Edo langsung merasa senang.

"Oiya kalau begitu saya permisi dulu tuan" dengan pamit.

"Kau mau kemana"bertanya ke arah Raya

"Saya ingin melanjutkan pekerjaan saya tuan" menjawab dengan tersenyum.

Edo pun mengeluarkan cek dan memberikan kepada Raya. Tetapi Raya menolaknya mentah-mentah, Edo pun merasa kaget sebab baru kali ini ada yang dia jumpai yang tidak mengambil cek berisikan uang tersebut.

"saya permisi dulu tuan" pamit dengan wajah sedikit tersenyum.

"memang saya wanita seperti apa Haa, saya juga menolong tuan anda dengan tulus, mungkin ia kira saya seperti wanita diluar san" ucap Raya dalam hatinya dengan begitu marah.

Setelah kepergian Raya, nyonya amara menghampiri Edo dan menanyakan gadis tersebut

"Dia siapa Edo kenapa dia disini" tanya Edo dengan wajah sedih

"maaf, nyonya dia gadis yang menolong tuan Juna"

"kenapa kau tidak memberitahu saya dan kenapa kau tidak mencegahnya"

"maaf, nyonya saya tidak tau ia langsung pergi sebab ia sedikit terburu-buru juga, apakah saya harus mengejar nya.

"tidak usah kamu disini aja"

Menganggukan kepala nya "baik nyonya"

Amara pun menuju ke arah anitha yang sedang duduk di sebuah kursi di RS.

"Anitha yang sabar ya pasti Juna akan berjuang" memberikan semangat kepada anitha yang kelihatan sedih

"sapa juga yang sedih aku juga tidak terlalu cinta dengan anakmu, saya hanya memanfaatkan anakmu" dalam hati Anitha

"iya Tante saya begitu khawatir dengan keadaan Juna apalagi pernikahan kamu sudah dekat" dengan wajah bersedih tetapi dihatinya senang-senang saja.

Mereka pun menunggu Juna yang masih berada di ruang UGD

Tetapi dilain tempat Raya yang dari RS menuju sebuah toko yang mewah, iya toko itu salah satu toko dari perusahaan orang ia tolong tadi.

Alhamdulillah akhirnya ia menemukan pekerjaan sebagai kasir ditoko tersebut.

setelah beberapa menit setelah di interview tadi.

Tak terasa dengan begitu cepat berlalu akhirnya malam telah tiba. Raya pun menuju rumah untuk membersihkan dirinya.

tetapi dirumah sakit Juna yang masih terbaring belum sadarkan diri, Edo yang masih setia disana menunggu sahabat nya itu, Nyonya Amara yang sudah pulang terlebih dahulu sebab tidak baik untuk kesehatan nya, begitu pun Anitha yang pulang bersama ibu Juna.

Tampa perasaan khawatir ia langsung menuju apartemen bersama selingkuhan nya.

#Semoga semuanya suka dan maaf kalo misalnya masih banyak yang typo dan banyak penulisannya salah mohon dimengerti ya.🙏🙏

Soalnya ini karya pertama ku dan kalau bagus aku akan lanjut buat lagi ☺️☺️

#Oiya jangan lupa like ya, komen dan juga vote ya readers jangan lupa supaya kalaupun ada kritikan aku bisa memperbaiki nya🙏☺️☺️

Episode 3

Setelah hari mulai berlalu pagi pun telah tiba akhirnya Juna sadarkan diri, Edo yang melihatnya sadar langsung menekan tombol yang berada di atas ranjang rumah sakit pertanda gawat, seketika pun perawat dan dokter Bimo berlari menuju ke ruangan Juna.

"Dok Juna telah sadar segera periksa dia jangan sampai ada yang terlewat sedikit pun"memberi tau dokter dengan wajah segan.

"baik tuan saya akan memeriksa tuan muda"jawab dengan perasaan takut.

Dokter pun memeriksa semua tubuh Juna dan setelah memeriksa, Juna yang sudah sangat membuka matanya ia menggerakkan semua badannya tetapi ada yg satu mengganjalnya,

kedua kakinya tidak bisa bergerak akhirnya dia bangun terus bersender terus menanyakan ke dokter, seketika Edo langsung merasa tidak enak melihat sahabatnya seperti itu.

"ada apa dengan kaki Ku dok" ucap Juna dengan perasaan panik.

Dokter pun menunduk terus menjawab "Maaf tuan, saya sangat minta maaf sebab dengan kecelakaan ini kaki anda mengalami keretakan sehingga anda mengalami kelumpuhan" ucap dokter dengan nada yang sangat khawatir.

deg...

Semua orang yang mendengarnya langsung merasa kaget, begitu pun ibu juna dan Anitha yang baru tiba tadi, sebab Edo langsung menelepon mereka.

Semua orang menangis tanpa terkecuali, begitu pun Juna yang langsung merasakan seperti petir tersambar dihatinya.

"Apa, apa maksud mu jangan bicara seperti itu" Juna hanya bisa berontak dan memukuli kakinya

Ibunya pun langsung mendekati Juna " Sabar sayang semua ini ujian dari Allah SWT kamu harus sabar sayang, kamu harus terimakasih lihat disini ada calon istrimu dia pasti akan membuat mu bahagia" Ucap ibu Juna sambil melihat putranya yang sangat terpukul.

Setelah mendengar kata-kata ibu Juna, anitha langsung merasa kesal sebab dia akan mau melanjutkan pernikahan nya karena dia tidak mau hidup dengan manusia yang lumpuh.

"haa siapa juga yang mau menikah dengan anak mu yang cacat lihat bergerak aja tidak bisa bagaimana dia mau membahagiakan ku"

ucap anitha dalam hatinya, sekejap anitha hanya ingin pergi dari kehidupan Juna

Edo yang melihat ekspresi Anitha sangat kesal sebab ia tau kalau selama ini Anitha hanya memanfaatkan Tuan mudanya, dia juga tau selama ini Anitha bermain belakang dia mempunyai selingkuhan tetapi dia hanya diam, sebab pasti Juna lebih mempercayai calon istrinya itu.

Anitha yang melihat semuanya langsung mendekati Juna dan ibunya. Juna yang ingin memegang tangan anitha tiba-tiba di tepis sehingga Juna, Ibunya dan Edo merasa aneh dengan sifat anitha.

"Juna aku turut prihatin hatin ya atas kejadian ini, tapi aku harus memikirkan lagi untuk melanjutkan pernikahan kita" ucap anitha dengan lantang

Seketika semua orang yang ada di sana dikagetkan dengan pernyataan anitha yang sangat menyakitkan.

"kamu kenapa Anitha, ada apa kamu kenapa meninggalkan aku, aku sudah melakukan apapun yang kau minta, kenapa haa". jawab Juna yang merasakan kesedihan yang mendalam

"intinya aku mengakhiri hubungan kita, aku tidak mau hidup dengan laki-laki yang lumpuh, yang tidak sempurna, aku tidak mau" setelah menyatakan itu anitha langsung pergi meninggalkan ruangan Juna.

Juna yang mendengar perkataan Anitha langsung histeris semua yang didekatnya hancur akibat lemparan dari juna.

ibu Amara hanya menenangkan anak kesayangannya itu.

"kamu jangan sedih nak, kamu harus kuat jangan seperti ini, dia wanita yang tidak baik lihat saja dia meninggalkan mu dalam keadaan seperti ini, harusnya kamu bahagia kamu tidak menikahi nya" ucap ibu Amara dengan wajah sedikit tersenyum

"Iya Juna ibu Amara bener, kamu beruntung bisa lepas dari wanita sialan itu, dia hanya memanfaatkan mu" ucap Edo dengan penuh amarah sebab sahabatnya jadi sedih dengan tindakan Anitha.

Setelah beberapa lama akhirnya Juna bisa tenang, ia memutuskan untuk tidur, sehingga ia sedikit melupakan masalahnya.

Kediaman Raya

Dilain tempat Raya yang sangat bahagia seba akhirnya ia sudah mendapatkan pekerjaan ia pun berkerja dengan bahagian dan semangat.

Tetapi pikiran nya masih ada di orang yang ia selamat kan.

"bagaimana keadaan laki-laki itu ya, apa dia mati, apa dia selamat. dia tampan juga ya" setelah berperang melawan pikirannya dia meraba dadanya kalung yang ia pakai tiba-tiba hilang sekejap pemikiran nya pun buyar

"adaapa sih Ray, kamu cari apa??"

"aku mencari kalung kau melihat nya"

"tidak ray, emang seberapa penting sih kalung itu kann bisa diganti, ya sahabat itu miya kemarin ia berkenalan dan akhirnya mereka sahabatan

"itu kalung berharga bagiku hanya itu kenangan dari ibuku" tak terasa air mata nya pun turun.

Ia pun bergegas menuju keruang bosnya untuk minta izin untuk pulang agar ia mencari kalung tersebut.

Setelah diizinkan Raya pun pulang dengan menuntung jalanan yang ia singgahi tadi dan kemarin, setelah tidak menemukan nya ia mencari di segala rumah nya. semua pakaian di bongkar termasuk kasur nya tetapi sama saja tidak ada.

Ia pun mengingat kembali dimana saja dia pergi kemarin. setelah mengingat pikiran nya tertuju kepada orang dia tolong, "apa dia yang ambil ya, soalnya kan aku membaringkan kepalanya di pahaku, apa kalung ku terjatuh di dia" dia mengingat sampai ia akan menemukan kalungnya.

Rumah Sakit

Setelah tenang Juna pun membuka matanya kembali ia termenung menatap langit-langit kamar rumah sakit.

"Apa aku pernah salah, kenapa nasib ku seperti ini, hatiku sangat sedih, aku lumpuh dan lebihnya lagi aku ditinggalkan oleh tunangan ku. aku akan balas dendam atas dia memperlakukan ku seperti ini"

Lamunan nya pun terhenti Edo datang mendekati Kasur Juna "gimana keadaan mu Jun, oiya kalung ini ku kembalikan karena kamu memegang nya kemarin"

" Lumayan do, maksudnya kalung apa"

"gue kira ini kalung elo soalnya kemarin tidak pernah kau lepaskan"

setelah mengingat nya kembali akhirnya ia mengingat gadis yang menolongnya "pasti kalung gadis itu Edo, pasti tidak sengaja terjatuh"

"oiya aku ingat nanti aku kembalikan kalungnya"

Setelah berbicara panjang lebar Juna yang selalu mengingat wajah yang masih samar-samar itu dan melihat kalung yang ia pegang kalung itu berbentuk bintang.

"pasti gadis itu tengah mencari kalungnya, pasti kalung ini berharga" setelah berpikir ia pun memanggil Edo.

Dengan sigap Edo beranjak dari sofa menuju dekat kasur Juna. "Edo, kamu harus mencari pemilik dari kalung ini, takutnya kalung ini berharga bagi dia, terus apa kamu kasih cek ke dia" tanya Edo dengan pandangan tajam.

"Baik Jun nanti gue cari pemilik kalung ini, tapi soal cek dia tidak mengambilnya, dia cuman langsung pergi aja" jawab Edo dengan pasti sambil menceritakan semuanya ke Juna.

"haa baru kali ini ada gadis yang menolak uang dariku" menggelengkan kepala sambil menatap kalung tersebut.

"gue aja heran, dari penampilannya aja tidak terlalu berada tapi dia tidak mengambil cek berisikan uang tersebut"

"gue jadi penasaran Edo tolong secepatnya cari gadis itu"

Dengan menganggukan kepala Edo dengan cepat langsung menelpon anak buahnya untuk mencari Raya untuk dipertemukan ke Juna.

#Semoga semuanya suka dan maaf kalo misalnya masih banyak yang typo dan banyak penulisannya salah mohon dimengerti ya.🙏🙏

Soalnya ini karya pertama ku dan kalau bagus aku akan lanjut buat lagi ☺️☺️

#Oiya jangan lupa like ya, komen dan juga vote ya readers jangan lupa supaya kalaupun ada kritikan aku bisa memperbaiki nya🙏☺️☺️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!