Semua siswa sudah berada di barisan masing-masing.. Semua terlihat tegang.. Termasuk aku. Ya.. pemandangan pertama yang aku dapat setelah tamat dari masa SMP. Aaahh.. tidak percaya rasanya.. Sekarang aku udah pakai baju putih abu-abu.
"Pleton saya ambil alih, Siap Grak.. "
aku dikejutkan oleh suara itu.. Ternyata itu adalah salah satu petugas upacara, dan ternyata semua petugas pagi itu adalah anak OSIS.
Hm.. not bad.. SMA YP Tunas Mekar ini, terkenal dengan kedisiplinannya. Kakak kelas itu, melihat ke barisanku, karena terlihat kurang rapi. Dan tanpa aku sadari, aku keluar dari barisan.. Aduh.. sial.. kenapa aku gak perhatiin sih.. teman sebelahku menegurku pelan.. "Kenapa bengong?" sapanya.. aku pun malu saat itu.
Setelah upacara perkenalan dengan semua petugas Osis, kami pun di arahkan untuk masuk ke kelas masing-masing. Jujur aku bingung. Sekolah ini bukan pilihanku, semua campur tangan ibuku.. 😢. Tapi, aku tidak bisa mengatakan tidak kepada ibuku. Karena menurutku, ibuku adalah wanita yang terbaik, yang mengerti bagaimana anak-anaknya.
Cita-citaku, masuk SMA unggulan, nilai UN ku tidak kecil, tetapi, karena aku tidak seperti anak lain, aku tidak diperbolehkan untuk sekklah jauh dari rumah. Di sekolah ini, aku tidak mengenal banyak teman. dan di kelas ini, tidak ada 1 orang teman sekolahku dulu.. Sedih.. pasti sedih.
"Boleh aku duduk di sini? ", sapa seseorang kepadaku, aku hanya mengangguk. "Namaku Sita", katanya lagi. "Ineke", sahutku.. Aahhh.. lega saat itu, akhirnya aku ada teman baru, semoga bisa jadi teman main yang baik.. pikirku.
Tak lama kemudian, seorang guru datang ke kelasku. Memperkenalkan diri sebagai wali kelasku. Kami berkenalan satu sama lain. Mulailah mata kami bertemu 1 sama lain.. aaah.. mereka akan menjadi teman kelasku..
Bel berbunyi kembali.. Kami diharuskan kumpul di lapangan kembali. Di sana sudah berbaris kakak kelas yang tergabung dalam beberapa ekskul. Mereka memperkenalkan diri..
Semasa SMP, aku adalah anggota OSIS aktif, dan jabatanku di sana lumayan menyita waktu. jadi tak ku indahkan kata-kata kakak kelas yang berbicara, ini dan itu.. "halah.. dah ngerti gue.. ngapain sih, panas-panas" gumamku dalam hati.
Ternyata, kelakuan cuekku jadi perhatian beberapa kakak kelas. Seseorang menghampiriku.. "Nanti sehabis ini. temui saya", ujarnya.. hah.. apasih... kenapa memangnya.. ini panas loh.. aku menggerutu dalam hati. "oh.. ya kak.. mau apa kak? "jawabku.. kakak itu hanya melihat sinis. Dan bodohnya aku.. aku tidak tau siapa nama kakak itu.. Dan tidak melihat nama kakak ituuu... iiihhh.. ****** gue..
Setelah pengarahan, aku segera mencari kakak itu.. "Kak, maaf, tadi saya disuruh menghadap, tapi saya tidak tau, siapa namanya". Sontak, semua kakak kelas memandangku dengan sinis.. iihh.. siapa sih tadi namanya.. aku cuma ingat mukanya saja. Lama mataku keliling mencari kakak itu.. capek, panas, mataku mulai berkunang-kunang.. Jangan sampe jatoh.. malu.
Lalu aku ambil air minum yg sudah disiapkan dari rumah, dan berteduh di bawah pohon di dekat lapangan. "Ine.. Ineke.. kenapa?" seseorang menegurku, ternyata sita, teman sebangkuku tadi. "Ine... " dan aku tak sadar kembali..
"Ine... ", panggilan itu sangat pelan di telingaku.. saat tersadar, aku sudah ada di ruangan sejuk, dan di sana ada Sita dan kakak kelas yang sedari tadi aku cari. Mataku membelalak.. antara takut dan kesel. "Kamu.. kemana aja",
Sontak seisi ruangan itu kubuat bingung, apalagi Sita..
"kenapa lu? Siapa yang lu maksud? " bawel sekali sita ini.. siapa lagi orang yg di sebelah lu itu.. ih.. Aku sadar setelah dehaman dr pak Indra.
"Kamu sudah sadar, ? Nama kamu, Ineke kan? Tenang.. Kamu sekarang berada di ruang UKS sekolah kita.. Untung Yopi melihat kamu, kalau tidak, mana mungkin kamu sampai disini sendiri.. " sontak yang lain yang ada di sana senyum-senyum..
Yopi? siapa itu.. aku harus berterima kasih padanya.. gumamku dalam hati.
"Oh ya.. ini Yopi.. Kalian belum saling kenal kan?" tanya pak indra lagi.. Oh ya.. pak Indra adalah wali kelasku yang tadi sempat mengenalkan diri di kelas.
Pak Indra menepuk bahu kakak kelas yg tadi buat aku paleng.. kesel, karena dicariin gk ketemu..
Ooooohh.. Namanya Yopi.. "Yopi adalah anak Osis, dan dia ketua Team Basket, sekolah kita, loh.. Bersyukur kamu di gendong dan di bawa ke sini, banyak yang mau diperlakukan seperti kamu, tapi.. Yopi orangnya dingin" lanjut pak Indra sambil tertawa..
Dan makhluk itu.. kakak kelas yg menyebalkan itu hanya tersipu, dan tidak berkata apa-apa.. "Saya pamit, pak.. Masih banyak urusan yang harus saya kerjakan, kalau disini saja, bisa-bisa pekerjaan saya terbuang sia-sia"...
Whaaattt... sombong amat sih jadi orang.. gih sono.. gue gk butuh lu.. kesel, sebel, marah, campur aduk saat itu. Sita yang sedari tadi setia menemaniku, hanya senyum. Dan akhirnya, yang tertinggal di ruang itu hanya aku dan Sita. "Gila lu ya.. pake acara pingsan pula.. sumpah gue gak tau gimana angkat lu, kalo gak ada kak Yopi.. Lu mesti berterima kasih sama cogan itu.. "
apasih Sita.. Mata lu salah kali ya.. Cogan? Cogan dari mana? Yang ada manusia sinis, cuek, sok sibuk, umpatku dalam hati. Tapi kemudian aku terdasar.. kan dia yang aku cari.. bisa-bisa aku dihukum berat karena belum menghadap makhluk menyebalkan itu.. Gara-gara dia.. ih..
Aku langsung bangun. Dan langsung keluar ruang UKS yang nyaman itu, tanpa pamit dari Sita dan yang ada di sana..
"Ineeee... Neee... mau kemana?", dan aku hanya mendengar tanpa menghiraukannya.
Mataku hanya melihat dan mencari dimana si kakak tadi. Dan aku melihat kerumunan di lapangan Basket.. oke.. aku menuju ke atas, dimana lapangan itu berada.. Ternyata, disana ada pertunjukan basket.. kenapa pertunjukkan.. karena disana yang ada siswi-siswi yang mengelukan seseorang yg tadi membantu mengangkat aku ke ruang UKS.
"Kak Yopiiiiiii" teriak siswa siswi yang sedang melihat pertandingan itu.. Semua anak Osis, tapi dibagi 2 team.. team 1, rombongan kak yopi. dan entah team 2.. aku kurang paham.. Aku sadar, ada mata yang memperhatikan aku.. tapi, aku berusaha cuek.. dan terus berjalan.. Plak.. bola basket itu mengenai kepalaku.. seketika semua terdiam.. sontak aku kaget, dan merasakan sakit di kepalaku.. dan tiba-tiba, bruk...
Kepalaku seperti basah dan dingin.. aku terbangun.. ternyata aku kembali ada di ruang UKS.. lagiii... hari ini aku berada di ruang UKS untuk kedua kalinya.. Sumpah alangkah terkejutnya, ketika membuka mata. "Kamu sudah sadar, dek? Maaf yang tadi ya. Aku tidak sengaja" dengan mata sendunya, Dan yg mengompres kepalaku adalahhh....
Kak Yopi...
apaaaa... itu kak yopi.. mataku hanya mendapati wajahnya.. tak satu orangpun ada di sana. hanya aku dan dia. Aku terdiam.. hanya merasakan sakit yang sudah berkurang di kepalaku.. sakitnya bukan itu saja.. aku membayangkan ketika pingsan di depan orang banyak hanya karena lemparan bola basket itu.. dan ternyata itu bola lemparan dari seorang makhluk yang bernama "YOPI"..
aku mulai tersadar.. pikiranku makin kesel.. otakku berjalan cepat.. "Maaf", aku bertanggung jawab atas semua yang terjadi tadi.. sahutnya lagi.. aku diam.. sambil memegang kepalaku.. "masih sakit, dek? " aku menggeleng.. "Kenapa diem aja, kamu gk gagu kan? gak bisu kan? bisa bicara kan? " pertanyaan apa itu.. ini perkenalan yang buat aku cukup kesel.. menjengkelkan sekali... Mataku hanya membelalak.. "apa maksudnya? " kutepis tangannya yang sedang mengompres kepalaku. "Oh.. bisa bicara ternyata, sudah galak.. sudah sembuh kan.. aku pamit, kalau ada apa-apa, karena sakit itu, cari saja aku" kemudian dia berlalu..
aaaaagghhhhhh... siapa yang tidak kesal saat itu... lalu dia pergi.. iih.. ingin nangis.. tapi, inget pesen ibu, jangan terlihat cengeng di depan orang lain. aku menghapus air mata yang mulai membasahi pipiku. kutemukan secari kertas, nama dan nomor tlp. itu punya kak yopi.
Siapa yang minta.. kenapa ditinggalin begitu, karena tragedi tadi.. ya sudahlah.. aku simpan kertas itu.. secarik kertas dengan aroma parfum yg soft. Hmm. aku suka dengan aroma parfumnya.. aroma parfum orang yang sudah 2 kali mengangkatku ke tempat yang sama. Tapi orang yang menjengkelkan.. Kenapa ada makhluk seperti itu.. sok sibuk, sinis, cuek.. what ever lah.. aku melangkahkan kakiku keluar ruang UKS itu, tak jauh, Sita memanggilku..
"Neee... kamu dh sadar.. masih sakit? gimana rasanya di gendong 2x sama kak yopi? " "ini apa sih.. nanya apa interogasi?", jawabku... "keren ih.. ternyata kak yopi itu disukai banyak cewek tau, ne.. ganteng, pinter, wibawa, tanggung jawab".. lanjut Sita.. "Yayaya.. menangin terus itu kakak kesayangan lu, udah ah.. gak usah bahas itu orang.. nyebelin. sakit ati gue sama itu orang. minta maaf kayak gak ikhlas" jawabku.. "Loh.. kenapa? kamu diapain di dalam UKS, semua gak boleh masuk ke UKS loh sama dia? Dia gak macem-macem kan?? " mulai banyak tanya ah si Sita.. hah.. jadi memang gk boleh masuk ke ruang UKS.. pantesan.. hanya aku dan dia di sana.. tanpa 1 orang pun. kenapa harus berdua.. gimana kalo selama aku tak sadar diri, dia mengambil kesempatan.. iiihhh.. awas dia..
"Sit.. lu tunggu sini, gw mau buat perhitungan sama si yopi itu", kemudian aku berlalu dari pandangan sita. sita kembali bersama teman lainnya. Ya.. Sita supel.. pantas kalau cepat dapet temen baru. Sedangkan aku, temanku saja bisa dihitung jari.. aku tergolong anak yang kurang bergaul.. mungkim terlalu sibuk dengan belajar dan OSIS.
Setelah aku mendapati dimana kak Yopi berada, aku masuk ke ruangan ekskul Basket. Tanpa permisi, aku masuk, semua yang ada di sana, langsung menunjukkan muka tidak senang.. aku sadar tidak sopan, tapi, aku mau tau, ngapain aja tadi di dalam ruang UKS hanya berdua.. pikiranku mulai berkecamuk.. berpikir keras..
"Heh.. pamit dulu kenapa, kamu gk diajarin sopan santun ya sama orang tuamu.. masuk ruangan gk salam.. mau apa kamu? " tanya salah seorang di sana.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!