NovelToon NovelToon

Mantan Isteri

Awal Perkenalan

Kamu menjadi awal sekaligus akhir dari kehidupanku . Hari - hari sepi ini , menjadi hari keputus asaan ku , aku berjuang , tanpa tahu apa yang aku perjuangkan . Aku mencapai kesuksesan tanpa kamu , semua itu membuatku hidup bagai di dunia berbeda . Tepukan selamat , hanya sebagai penghias bahwa aku masih bernyawa dan hidup .

Masih ku ingat , awal perkenalan kita , sewaktu kamu terpeleset ketika berada di sebuah proyek pembangunan apartemen real estate .Kamu seorang wanita pejuang , tegas , cerdas , dan berani . Hasil desain mu mengalahkan begitu banyak arsitek berbakat , kamu salah satu arsitek muda tamatan Jerman yang paling di buru .

Kesuksesan mu merancang bangunan mall di beberapa kota di Indonesia , merancang gedung perkantoran dan merancang rumah sakit modern , membawa namamu banyak menjadi incaran para perusahaan raksasa.

Dan suatu jodoh , kamu memasuki perusahaan Gunawan Group .

Kamu dulu adik kelas , perbedaan usia kita terpaut 4 tahun , kamu masih kelas 1 SMP dan aku duduk di kelas 2 SMA .

Sekolah kita , dalam satu kawasan yang sama .Kita saling dekat , dan mengenal , menjadi teman dekat, dan memiliki hobby yang sama , dalam bidang mendesain ruang , serta menggambar bangunan .

Bram melanjutkan sekolah di Jerman , mengambil jurusan arsitektur , setelah selesai menamatkan SMA nya.

Ana Laura Geraldine , sosok wanita yang cantik , sedikit tomboy dan pekerja keras , anak seorang pengusaha perhotelan dan perusahaan pengiriman barang .

Sedangkan Bram Gunawan , anak seorang perusahaan penerbangan dan real estate , serta beberapa rumah sakit besar , di dalam ataupun di luar negeri .

Hubungan Bram dan Ana pun terjalin , walaupun usia mereka masih remaja , mereka sangat dekat dan terjalin kedekatan yang mendalam .

Hubungan jarak jauh setelah Bram menyelesaikan sekolahnya , membuat mereka harus berhubungan LDR . Setiap liburan semesteran , Bram selalu pulang ke Indonesia .

Bagi Bram , tidak ada wanita yang menarik selain sosok Ana .

Bram masih mengingat , di tahun ke lima hubungannya dengan Ana , sejak kelas 1 SMP , dan setamat kuliah , membuat Bram semakin tidak bisa pisah dengan Ana .

Saat Bram sudah kuliah , Ana melanjut kan kuliahnya di Jerman , sama dengan universitas yang Bram tempati .

Mereka menjadi pasangan paling di kenal para mahasiswa dan dosen , karena hasil karya mereka selalu memukau .

Di semester awal Ana , Bram mengenalkan Ana kepada kedua orangtuanya . Reaksinorangtuanya menyelidiki asal usul Ana , menanyakan detail , dan membuat Ana sangat terganggu .

Pertengkaran paling hebat pun terjadi pada Ana dan Bram .

Ana merasa terhakimi dan merasa orantua Bram menilainya hanya karena latar belakang keluarganya .

Hubungan mereka merenggang , apalagi saat orangtua Bram menemuinya secara diam - diam , meminta Ana meninggalkan puteranya , karena Bram akan di tunangan kan dengan seorang wanita Indonesia , yang tinggal di Singapura . Anak seorang konglomerat hebat , teman papi Bram .

Ana memutuskan hubungan nya dengan Bram , namun Bram kekeh tidak menerima keputusan Ana sepihak .

Bahkan Ana meminta seorang temannya , yang memang menyukainya bernama Erik , menjadi kekasih samarannya , agar Bram bisa melupakannya .

Kata - kata kasar papi Bram , membuat Ana sangat terluka .

Namun kegigihan dan dalamnya perasaan Ana dan Bram , membuat mereka kembali bersama , walau di tentang kedua orangtua Bram .

Masalah mereka turut menjadi bahan pertengkaran keluarga Ana dan keluarga Bram . Bagi keluarga Ana , siapapun pilihan anak nya mereka dukung , selagi sopan , baik dan bertanggung jawab .

Tidak melihat harta kekayaan Bram sama sekali . Karena kedua orantua Ana pun , memperoleh kesuksesan karena usaha mereka , tanpa embel - embel orangtua .Orangtua Ana juga dulunya di tentang , namun mereka berhasil menunjukkan pilihan mereka tepat .Dukungan selalu mereka dapatkan dari kedua orangtua Ana .

Bram mengusap wajahnya.

Setamat dia kuliah , penghasilan Bram sudah sangat besar dari hasil gambarnya , dia bekerja di Jerman , sebuah perusahaan besar , dan Ana juga sudah bekerja , dengan perusahaan yang sama , tanpa sama sekali mereka rencanakan . Pihak kampus merekomendasikan mereka , untuk berkerja dengan penghasilan sangat tinggi .

Ana belum menamatkan kuliahnya , Bram dengan setia mensupport sang kekasih .

Bram terkadang harus mengalahkan beberapa pria yang gencar mendekati Ana . Ana sangat cantik , manis , dan putih . Wajah bule Ana mendominasi , karena papa dan mama nya ada pembauran darah Rusia , Belanda , Tahiland dan Indonesia , dari kakek dan nenek kedua orangtua Ana .

Bram sangat extra menjaga wanita nya .Bahkan banyak pengusaha menyukai sosok Ana . Namun hati seorang Ana hanya buat Bram Gunawan seorang .

Bram memandang foto mereka sewaktu kelas 1 SMP , pacaran dengan gaya mereka sendiri , berjanji dekat karena mereka juga dalam pemikiran masa remaja .Tetapi komitmen mereka sampai pada dimana mereka saling dalam banyak hal .

Bram terpaksa menerima perceraian yang tidak pernah dia inginkan sama sekali .

Bram tidak menyalahkan isterinya , Bram sudah berjuang , namun Ana kekeh pergi dari hidup nya .

👧🧔👧🧔👧🧔👧🧔👧🧔👧🧔👧🧔

Jangan lupa

Like

Vote

Koment

Restu

Setelah satu tahun Ana menyelesaikan Kuliahnya . Bram merencanakan lamaran dengan sangat romantis .

Di sebuah Gereja ziarah Maria Gern dan puncak Watzmann yang terkenal di Berchtesgadener Land , Bram melamar Ana.

Di sebuah kota kecil Kota kecil ini terjepit di sudut tenggara Jerman, tepat di perbatasan Austria. 

Di negeri ajaib musim dingin di tengah-tengah pegunungan yang tertutup salju, Berchtesgaden mungkin menjadi tempat paling menarik . Daerah ini menawarkan berbagai jalur hiking, jalur snowshoe dan ski pistes untuk petualangan alam terbuka sebelum ,menghabiskan malam memanjakan diri dengan makanan lezat dan menyeruput anggur di depan perapian.

Ana menerima lamaran itu , dan Bram meyakinkan apapun yang terjadi , mereka akan tetap bersama .

Bram dan Ana kembali ke indonesia , mereka mendapat restu selama ini ari kedua orangtua Ana.

Dan mereka pun menemui keluarga Bram .

Keluarga Bram menentang habis habisan keputusan Bram , malahan mendatangkan wanita Singapura , calon isteri buat Bram . Ketika Ana akan menyerah , Bram bersujud meminta Ana tidak meninggalkannya . Dan mami Bram pun memberikan restu pada Ana dan Bram . Kakek dan nenek Bram juga .

Mereka tahu , hubungan kedua pasangan ini sejak kelas 1 SMP , bukan hubungan yang mudah .

Walau papi Bram tidak merestui , dengan surat dan materai , yang di konsep sang kakek , Ana dan Bram pun mendapat restu pada akhirnya .

Ana dan Bram tetap memutuskan mereka tinggal dan bekerja di Jerman .

Dengan bantuan keluarga Ana , Bram dan Ana pun membuka perusahaan konstruksi dengan lebel "BAC " Bram Ana Corporation .

Karena hasil karya gambar mereka luar biasa , Bram dan Ana mencapai kesuksesan , juga di dompleng perusahaan tempat mereka bekerja terdahulu .Sang pemilik perusahaan sangat menyayangi Bram dan Ana . Sudah menganggap mereka bagian dari keluarga mereka.

Bram masih ingat , Ana dan Bram memasak bersama , hubungan mereka semakin dekat dengan kunjungan mami , dan kedua kakek dan nenek Bram .

Sampai sebuah peristiwa tragis menimpa mama Ana .

Siang itu , Ana sibuk di ruang gambar nya . Saat mas Angkasa menelepon Bram , kakak pertama dari Ana.

Bram tidak tahu harus bagaimana , mengabarkan pada Ana , perihal keadaan mama nya .

Dengan rasa berat , Bram memberitahukan Ana .

Bram menghampiri Ana , mengecup puncak kepala Ana . Ana menyurih Bram mengecek pekerjaan nya .

"Sempurna sayang" , ujar Bram .

Ana menggulung kertas kerjanya dan menyuruh bagian admin mengantarkan hasil kerjanya ke perusahaan yang sudah membayar nilai kontrak gambar tersebut .

Bram dan Ana mempunyai jumlah karyawan lumayan , karena perusahaan mereka semakin besar , tahap pemilihan karyawan pun sangat selektif di gunakan.

Hanya karyawan yang loyak, setia yang dipekerjakan .Karyawan yang ebnar - benar mau bekerja .

Ana mengatur semua bagian manajemen bersama bagian GA soal perekrutan karyawan .

Ana sangat banyak membantu Bram , mencapai kesuksesan. Mama dan papa Ana sangat menyayangi Bram .Pekan yang lalu , masih dalam ingatan Bram , mama dan papa Ana mengunjungi puteri tunggal mereka , anak bungsu mereka , kedua abang Ana, yaitu Angkasa Geraldi dan Sky Geraldi .

Mama Ana mengenggam tangan Bram , tersenyum sangat bahagia , melihat puteri bungsu nya bahagia.

Mama Ana menitipkan kebahagiaan puterinya pada Bram . Ana bahkan tersipu malu mendengar permintaan sang mama .Apapun tidak boleh ada perceraian , dan pernikahan kristen satu kali seumur hidup .Walau seberat apapun masalah yang ada .

Kata - kata terakhir membuat Bram menghapus air matanya , memeluk sang isteri .

Ana terkejut melihat Bram menangis .

Bram hanya beberapa kali menangis di hadapannya , sewaktu melamarnya dan sewaktu mengucapkan janji pernikahan di altar gereja .

" Mas kenapa ? tanya Ana ".

Mulut Bram seperti terkunci , menunduk membereskan peralatan Ana , memasukkannya ke dalam tas sang isteri .

" Mas kenapa ?" tanya Ana dengan lembut .

" Maaf yaang , kita harus bergegas ke bandara . Pesawat jet pribadi Sir Lukas susah menanti kita ."

Bram memakaikan jas pada Ana , dan menggenggam Ana dengan erat . Bram sudah menyuruh asisten nya dan para pekerja menghandle perusahaan .Karena dia akan kembali ke Indonesia .

Di mobil Bram pun menggenggam tangan Ana .

" Love , kamu harus kuat , apapun yang terjadi , kamu masih punya kami , yang menyayangi mu ".

Ana memeluk erat Bram .

" Mama mengalami kecelakaan dengan mas Angkasa . Keadaan mama tidak baik, sedangkan keadaan mas Angkasa tangannya patah dan geger otak taraf ringan "

Ana membeku .

" Sayaaang , please ....".

Tangis Ana pun pecah dalam dekapan tubuh sang suami .

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Jangan Lupa

Like

Vote

Koment

Duka

Mata Ana terlihat sembab , dan Bram terus memeluk sang isteri . Ana bersandar dipunggung sang suami .

Ketika pukul 7 malam , mereka sudah sampai ke Jakarta .

Ana dan Bram bergegas menaiki mobil yang sudah menunggu mereka di bandara .

Mobil membawa Ana dan Bram ke sebuah rumah sakit .

Ana dan Bram bergegas memasuki sebuah kamar ICU .

Ana memakai pakaian khusus berserta Bram .

Ana menahan tangisannya .

" Ma...., "ujar Ana dekat telinga sang mama .

Air mata Ana pun mengalir .

Sang mama membuka matanya .

" Apa kamu bahagia puteri ku ".

Ana mengangguk .

" Bahagia selalu ya nak . Bram pria yang baik . Setiap manusia punya jalan cerita sendiri ."

Mama Ana berbicara perlahan .

" Kamu harus melihat papa mu sering , mama akan pergi ."

Tangis Ana pun pecah .

" Ma , please berjuang lah ".

" Mama bahagia melihat ke tiga anak mama sudah menikah , hidup rukun . "

" Apa kamu hamil An ?".

" Belum ma , " ujar Ana .

" Tetapi mama melihatmu beda nak ."

" Mama udah lumayan lama gak ketemuan sama Ana , 4 Bulan juga kan ."

" Mungkin nak ."

" Bram , kamu harus jaga Ana ya , mama percaya , begitu besar cinta kalian , mama percaya kamu bisa membuat Ana bahagia ."

" Bram janji ma ."

Mama Ana mengangguk .

" Semoga kalian cepat mempunyai momongan , mama doain ya nak ."

Ana memeluk sang mama .

" Amin ma , " ujar Ana dan Bram berbarengan .

Ana melihat luka di bagian tangan mama nya , dahi dan perut begitu parah . Ana tahu , kondisi mama nya tidak baik - baik saja .

" Jangan menangis nak ".

Ana mengangguk , tetapi Ana tidak bisa mencegah tangisannya .

" Mama istirahat ya , biar pulih ."

" Makasih sudah cepat sampai nak , mama hanya menunggu kamu .Tolong panggil papa dan keluarga semua ."

Bram pun memanggil keluarga .

Sebelum keluarga masuk , dokter memeriksa mama Ana terlebih dahulu .Dokter pun mengijinkan karena tahu , sudah tidak ada harapan.

Mas Angkasa , mas Sky , isteri mereka mbak Rini dan De****l**a** , serta anak mereka pun ada disana.

Mama memegang erat tangan sang suami .

" Kalian sangat menyayangi mama, kalian sudah berbuat banyak buat mama."

" Makasih mas, sudah menjadi suami yang baik buat saya , makasih ujar mama terputus putus ."

Bram memeluk Ana .Saat Dokter berbiaik pada papa nya bahwa operasi tidak bisa menyelamatkan hidup sang nyonya , pendarahan dan lukanya sangat fatal .Hanya mujijat mama Ana bisa bertahan sejauh ini .

Papa Ana pun menghapus air matanya . Membelai rambut sang isteri dan mengecul dahinya .

" Kamu isteriku terbaik, isteri yang aku sayangi .Makasih sayang , kamu sudha menjadi matahari kehidupan ku dan kehidulan anak - anak".

Perlahan , terlihat di monitor , angka nya semakin menurun , Ana bergegas di samping sang mama .Sedangkan dokter berusaha menyuntikkan berbagai obat , namun tidak ada reaksi .

Perlahan garis datar terlihat di monitor .Dokter melakukan pertolongan , namun mama Ana sudah tiada , bahkan tangan itu tergeletak tak berdaya .

Ana menjerit dalam tangisnya dan tidak sadarkan diri .

Malam begitu sunyi , Ana terbaring di sebuah brankar .

Bram sangat cemas melihat sang isteri belum sadar dari pingsannya . Hasil test darah pun sudah keluar .Papa Ana dan Bram terkejut saat dokter menyatakan Ana hamil 8 minggu .

" Ternyata ucapan mama benar pa , mengatakan Ana beda , dan apa hamil ."

Air mata papa Ana pun mengalir .

" Slamat nak , jaga Ana baik - baik ."

Bram mengangguk sambil berpelukan dengan Ana .

Ketika Ana bangun , Bram menyuapi Ana makanan , karena Ana tidak mengisi perutnya sama sekali .

" Kamu harus kuat sayang , ada bayi kita disini , dokter memprediksikan , dia sudah berusia 8 minggu dari hasil test darah ".

Ana mengangguk , dan memeluk Bram .Mereka begitu menantikan buah hati hadir di antara mereka .

" Jangan stres ya yaaang , ingat dedek bayinya ."

Ana mengangguk terisak .

" Ucapan mama benar mas".

" Mama tahu dia bakalan punya cucu dari kita sayang , mama sudah tau ."

Ana mengangguk .

" An , kamu harus kuat ya nak , kamu menguatkan papa . Ini semua sudah takdir nak , kita harus iklas ."

Ana memandang wajah sang papa , begitunkarutbdalam sedihnya .Mama dan papa Ana adalah pasangan yang saling menyayangi selama ini .

Bram memberi Ana minum vitamin dan mbak Dela sudah membeli susu hamil buat Ana sebelum pulang .

Bram membuat susu buat sang isteri . Bram tersenyum saat mengelus perut Ana.

" Sehat - sehat ya nak .Papa dan mama sangat bahagia ."

Ana pun tersenyum melihat kebahagiaan sang suami . Bram sangat menyukai anak - anak , sama dengan dirinya .

Ketika pagi datang , pemakaman pun sudah di urus mas Sky dan mbak Rini dan Dea , serta beberapa keluarga .

Disana terlihat mami dan papi Bram juga hadir , serta kakek dan nenek Bram .

Bram mengatakan pada kedua orangtuanya , berita kehamilan sang isteri , tanggapan kedua orangtuanya biasa tanpa reaksi .Hanya mama dan sang kakek yang terlihat bahagia .

Ada perasaan kecewa dalam diri Bram , tetapi dia harus bebesar hati menguatkan sang isteri .Bram tahu apa yang Ana rasakan , ketika melihat reaksi keluarga Bram .

Pemakaman pun dilakukan , Ana tidak bisa menyembunyikan kesedihannya . Dalam kesedihannya Ana memeluk sang papa .

Bram selalu berada dekat sang isteri .

Hingga pemakaman berakhir , Ana mengucapkan terima kasih pada mertua , pada kakek dan nenek Bram , juga mengucapkan terima kasih pada semua yang melayat mama mertuanya .Kolega bisnis nya , teman nya juga ada beberapa orang yang hadir .

Dan siang itu, begitu sepi sangat beda dari hari dimana ketika mama masih bersama mereka .

Ana memeluk ke tiga ponakannya .Mereka kehilangan sosok sang nenek yang selalu menyayangi dan mengurus mereka jika datang berkunjung ke rumah sang nenek .

Kenangan itu begitu sulit dilupakan .

Dan siang itu Ana pun tertidur dalam dekapan sang suami .

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Jangan Lupa

Like

Vote

Koment

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!