ISTRI SEMENTARA (LIZKOOK)
01 [DILECEHKAN]
Laura
Apa sama sekali tidak ada?
Laura
Kumohon berikan aku pekerjaan apa saja, aku akan menerimanya [mohonnya]
Pemilik bar
Maaf tapi tidak ada nona, kau bisa mencarinya ditempat lain
Pemilik bar
Silahkan angkat kaki dari club saya [mempersilahkan]
Laura
Hahh [melangkah kakinya menuju pintu keluar]
Laura
Susah sekali mencari pekerjaan jaman sekarang [gumamnya sambil berjalan]
Karena laura berjalan sambil menunduk dan tidak melihat depan, tiba-tiba dari arah berlawanan seorang pria yang terlihat mabuk menabrak Laura.
Laura
M─ maaf tuan, saya tidak melihat jalan [permintaan maafnya seraya membukukan sedikit badannya]
??
Jika aku tidak memaafkanmu bagaimana?
Laura
Aku tidak peduli, karena aku tidak sepenuhnya salah disini, anda yg menabrak saya duluan
Laura
Maaf saya tidak punya banyak waktu permisi.. [ingin melangkah kakinya]
Laura
Tolong jangan kurang ajar! Lepaskan!
??
Tidak akan! [menarik tangan Laura]
Pria itu menjatuhkan Laura diatas ranjang. Laura langsung memundurkan tubuhnya kebelakang.
Laura
Jangan macam-macam! [peringatnya dengan nada bergetar]
??
Macam-macam bagaimana hm?
??
Macam-macam seperti ini? [membelai dagu Laura]
Laura membuang mukanya. Pria pun kesal, lalu mencengkram keras dagu Laura.
??
Jangan mengelak, aku tau kau seorang jal4ng kan?
Laura
Bukan! Aku wanita baik-baik!
Pria itu menatap tubuh Laura dari atas sampai bawah.
??
Eoh benarkah? Lalu aku percaya? Tentu tidak!
??
Well, supaya aku tau kau wanita baik-baik atau bukan, biar ku cek dulu bagaimana?
Laura
Jangan kumohon [nada bergetar menahan tangis]
Pria itu tiba-tiba mengoyak baju Laura.
Laura
Hiks hentikan! [menangis]
Laura tidak bisa memberontak karena kedua tangannya ditahan keatas kepala oleh salah satu tangan pria itu.
Dan pria itu tidak memperdulikan teriakan-teriakan Laura yang meringis kesakitan, orang itu menjamah tubuh laura dengan sangat brutal.
02 [MAAF]
Laura terbangun dari tidurnya dan mulai mengingat-ingat kembali kejadian semalam.
Beberapa menit setelah mengingatnya laura menoleh kesamping tempat ia tertidur tadi, terlihat seorang pria yang masih tertidur lelap.
Laura
Kenapa hidupku menjadi tambah rumit seperti ini? Hiks..
Butiran-butiran kecil mulai menetes membasahi pipi Laura.
Karena tangisan Laura pria yang disampingnya itu pun jadi terbangun. Pria itu menduduki dirinya dan menatap kearah Laura.
??
Berhenti menangis, apa tidak lelah menangis terus ha?
??
Dan juga kau itu seorang jal4ng untuk apa nangis karena melakukan ini?
??
Aku baru tahu ada jal4ng menangis karena habis melakukannya
Laura
Karena aku memang bukan jal4ng!
Laura
Sudah puas telah mengambil keperawananku eoh!
??
Benarkah? [membuka selimutnya]
??
Ah ternyata benar, maaf [ucapnya terdengar santai]
Laura
Benar-benar laki-laki bej4t kau! Bagaimana jika aku hamil ha!
??
Itu tidak akan terjadi karena.. [melihat kebawah]
??
Astaga, kita tidak memakai pengaman!
Laura
Hiks.. [semakin menangis histeris]
Pria itu perlahan merasa iba melihat Laura yang menangis histeris.
??
Well, bagaimana jika kita buat perjanjian?
Laura belum menjawab juga.
??
Jika kau hamil hubungi saja nomer dikertas ini [memberikan secarik kertas kecil]
Laura tidak mengambilnya.
Pria itu hanya acuh, lalu menaruh kertas itu diatas nakas
??
Itu adalah kartu namaku [ujarnya seraya memakai pakaiannya]
Pria itu telah selesai berpakaian.
??
Aku pergi pulang dulu, aku takut istriku khawatir [pergi tanpa rasa bersalah]
Laura
Hiks.. [kembali menangis]
03 [POSITIF]
Dirasa lelah karena menangis terus, Laura menoleh kesamping melihat sebuah kertas kecil yang diberi oleh pria tadi.
Laura
Austin? [ujarnya seraya menyeka air matanya]
Laura
Sebaiknya aku mandi dan setelah itu pulang [beranjak bangun]
Sudah hampir 3 hari ini Laura sering mual-mual, ingin cek kedokter tapi dia tidak memiliki uang.
Laura
Ada apa denganku? Sudah hampir tiga hari ini selalu seperti ini
Laura
atau jangan-jangan.. aniya jangan sampai itu terjadi!
Laura mencoba mengabaikannya dan mengira mungkin hanya mual-mual biasa.
Tapi ini sudah sangat parah, karena tidak tahan dan juga Laura penasaran dengan terpaksa ia pun pergi membeli testpack ke toko.
Laura
Tenang, tenang Laura, tenang, percaya tidak akan terjadi apa-apa
Laura pun mulai mengeceknya.
Dengan perasaan takut Laura melihat hasilnya.
Laura
Semoga negatif semoga negatif
Laura menggelengkan kepalanya tak percaya.
Laura
Aarghhhhhhhhhh [teriaknya kencang]
Laura
Aniyaaaa ini tidak mungkin hiks hiks.. [menangis histeris]
Laura
Kenapa kau hadir eoh! [memukul perutnya]
Laura
Hiks hiks.. ini tidak mungkin hiks [terus menangis dan menangis]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!