"Saya nikahkan!"
Awal kata itu merupakan ijab, dan setelahnya akan ada qobul.
Ijab qobul pernikahan yang di lakukan hari ini oleh pasangan Agaz dan Keisya
Diakhiri dengan ucapan "sah" yang artinya mereka kini adalah suami istri.
"Keisya, salim dong sama suami!" Ucap mertua Agaz ketika ijab qobul telah selesai.
Keisya akhirnya mencium tangan Agaz, suaminya.
Mereka menikah bukan karena dasar cinta, namun terjadi karena kesalahpahaman.
***
Awal Cerita.
Terjadi pertemuan antara keluarga Agaz dan Keisya yang sudah lama akrab. Karena adik Agaz seumuran dengan Keisya, Sherly diminta untuk mengajaknya mengobrol diluar percakapan orang tua.
Pertemuan ini diadakan dirumah orang tua Sherly, Ia mengajak Keisya menuju kamarnya.
"Lo suka musik?" tanya Keisya melihat kamar Sherly penuh nuansa musik.
"Yap, sebentar ya.. gue mau ambil gitar masih dikamar kakak" ucap Sherly
"Jangan lama-lama!" ucap Keisya sambil melihat-lihat.
Sembari menunggu Sherly, Keisya menemukan sebuah buku yang dipikir adalah kumpulan lagu-lagu. Belum sempat dibuka, Agaz muncul dari kamar mandi Sherly dan sontak ingin merampas buku yang dipegang Keisya.
"Jangan dibuka!" Teriak Agaz dan Keisya menoleh ke arahnya.
"Aaaaaaaaa!!!" Teriak Keisya melihat Agaz hanya memakai setengah handuk.
Namun saat hendak merampas, Agaz tersandung menindih tubuh Keisya dalam posisi berhadapan, mata mereka saling menatap dan hembusan napas mereka begitu saling tercium. Handuk yang hanya menutupi bagian bawah Agaz terlepas, dan rok yang dikenakan Keisya terbuka.
Secara kebetulan orang tua mereka melihat dan berpikir negatif karena posisi itu.
"AGAAAAZZ!!!!" Teriak Ibunya dan terjadilah pernikahan rahasia ini.
Ibu Agaz adalah orang yang tidak ingin anaknya melakukan hal yang tidak-tidak dengan yang bukan muhrimnya. Oleh sebab itu, ia segera menikahkan anaknya.
Agaz dan Keisya saat itu ingin menjelaskan apa yang terjadi, namun kedua keluarga tidak mau mendengar dan bersikeras menikahkannya.
Tidak ada yang mengetahui Agaz dan Keisya menikah, karena pernikahan ini hanya disaksikan oleh keluarganya.
***
Setelah pernikahan.
"Jaga Keisya Gaz.. jangan kau hamili dia dulu, selesaikan pendidikan sampai sarjana!" ucap Ibu Agaz dirumah.
Agaz hanya terdiam memikirkan pacarnya, bagaimana ia harus menjelaskan semua ini, "Arghh.. sial!" sontak Agaz memukul tembok setelah Ibunya pergi dihadapannya.
Sementara Keisya dirumahnya hanya menangis, "hancur sudah masa SMA gue! Rafa! gue belum dapetin lo! Huaaaahh..HUHUHU" bantalnya penuh dengan air mata.
***
Di sekolah.
Agaz dan Keisya satu sekolah, hanya berbeda tingkatan.
"Ganteng banget gila kak Agaz!" sorak perempuan yang menyaksikan pertandingan basket itu.
"Cih.." bisik Keisya yang mendengar perkataan perempuan itu.
Tiba-tiba perempuan yang bersorak kepada Agaz dihampiri oleh perempuan cantik, berambut panjang, dan tinggi. "Ya! pacar gue emang ganteng! gausah kecentilan teriak-teriak!" Ia segera pergi dan menghampiri Agaz setelah pertandingan selesai.
Keisya hanya terdiam tidak bisa berkata sepatah katapun. setelah pertandingan, Ia termenung di dalam kamar mandi.
"Woi! lama amat sih! siapa ini yang dikamar mandi woi!" seseorang diluar kamar mandi menggerutu
"Aishhh, berisik!" Teriak Keisya yang kemudian menangis
Ia tidak tahu situasi saat ini, baginya ini adalah kebingungan. Ia menikah di usia muda, suaminya saat ini bahkan mempunyai pacar.
Saat dikelas situasi semakin aneh, Keisya melihat Rafa dan Sherly adik Agaz saling berbincang. Padahal sebelumnya mereka tidak pernah terlihat bersama.
Keisya segera duduk di kursinya menghadap jendela yang penuh udara dan kesilauan. pria itu menghadang cahaya yang menyilaukan Keisya dengan tangannya, ia adalah Rafa.
Ia rupanya berhenti berbicara pada Sherly ketika melihat Keisya, dan menghampirinya.
***
Keisya, Rafa, dan Sherly berada di kelas yang sama.
Keisya menyukai Rafa sejak SMP. Ia terpesona saat pertama kali melihatnya.
Kebiasaan Rafa adalah menutupi cahaya yang menyilaukan ketika Keisya sedang menghadap jendela.
Bagi Keisya, kilau cahaya matahari masih kalah dibanding kilau cahaya Rafa, Ia begitu bersinar.
"Kei.." Panggil Rafa mendekatkan wajahnya sambil tersenyum manis.
Keisya segera duduk tegap dan menjadi salah tingkah, "Hmmm..".
"Anter gue ke perpus yuk!" ajak Rafa kepada Keisya
"Sama Sherly aja Fa!" jawab Keisya canggung.
"Enggak ah, biasanya juga sama lo! Yuk!" Rafa menarik tangan Keisya menuju perpustakaan.
"Duh saking jarang ada yang baca, berdebu gini bukunya" ucap Keisya ketika berada di perpustakaan.
"Yaudah kita yang baca" Rafa menjawab
Keisya berusaha mengambil buku yang berada paling atas dengan menaiki kursi, namun ia terpeleset dan Rafa segera menangkap tubuh Keisya yang hampir terjatuh itu. Ia memegang pinggul ramping Keisya dan mereka saling bertatapan. Suasana perpustakaan yang begitu sunyi, hanya ada mereka berdua menambah suasana bergetar pada hati.
"Degup..Degup.." Jantung Keisya berdegup kencang
Tangan kanan Rafa mulai merubah posisinya memegang wajah Keisya, Ia mengelus lembut dari wajah sampai leher. Keisya hanya terdiam dan terus menatap mata Rafa.
Rafa semakin mendekatkan wajahnya dan menyentuh lembut bibir Keisya dengan bibirnya.
"Kei! Segitu capeknya kah lo? ketiduran pas baca Haha.." Rafa membangunkan Keisya yang tertidur.
"Huhh? Hmmm.. cuma mimpi" Setengah sadar Keisya berkata.
"Emang lo mimpi apa haha?" Tanya Rafa sambil tertawa
"Engg..enggak!" jawab Keisya gugup sambil mengelus lehernya.
"Yaudah yuk balik ke kelas" Ajak Rafa dan Keisya mengikuti.
***
Sementara Agaz sedang berdua dengan pacarnya di kelas, Ia adalah Selena. Wanita populer yang banyak digilai pria, Agaz begitu beruntung mendapatkannya.
"Sayang.. pulang sekolah jalan yuk!" Ajak selena.
"Hmm.. mau kemana kamu?" Tanya Agaz.
"Kemana aja asal sama kamu, aku bosen di rumah!" Jawab selena mengerutkan dahinya.
"Iya sayang" Ucap Agaz.
***
Saat pulang sekolah.
Selena menggandeng erat tangan Agaz sambil tersenyum manja dan kebetulan berhadapan dengan Keisya.
Keisya terus memandang, sedangkan Agaz memalingkan wajahnya.
Saat dimobil Agaz dan Selena berciuman layaknya sepasang kekasih, Agaz seperti melupakan statusnya.
"I love you Agaz" Ucap selena dengan manja.
"I love you too Selena" Agaz mengelus rambut selena dan tersenyum.
***
Setelah mereka selesai kencan, Agaz kembali kerumahnya dan disana ada Keisya.
"Gaz, Jaga Keisya sama Sherly ya! Keisya sementara tinggal disini dulu karena mama, papa, sama orang tua Keisya mau ada bisnis diluar kota" Jelas mertua Keisya itu.
"Iya" Jawab Agaz dengan malas karena harus serumah dengan Keisya dan segera masuk kedalam kamarnya.
***
Pagi Hari,
"Tok-Tok-Tok" Keisya mengetuk pintu kamar Agaz
"Berisik!" Bentak Agaz
"Sekolah ka, sebelum berangkat sarapan dulu. Udah gue siapin roti" Ucap Keisya dan segera pergi.
"Mana roti gue?" Ucap Agaz dengan sinis saat berada di meja makan.
"Itu dimeja" tunjuk Keisya.
"Selainya mana? katanya nyiapin roti!" Jawab Agaz kesal.
"yah kan gue gak bilang nyiapin selai dan roti! gue cuma bilang nyiapin roti aja!" ucap Keisya yang berbalik kesal.
Agaz segera memakan roti tanpa selai itu sambil menatap tajam Keisya.
***
Di Sekolah,
Selena sedang berdiri di depan area parkir sambil menyilangkan tangan.
"Siapa nih?!" tanya Selena marah kepada Agaz menatap Keisya saat mereka keluar mobil.
Keisya segera pergi tak memperdulikan Selena.
"Sombongnya!" ucap Selena dengan sinis.
Selena segera menarik tangan Agaz mengajaknya menuju tempat sepi.
"Itu siapa?" tanya selena marah dan menampar Agaz
Agaz memegang pipinya, "Gak ada harganya gue di tampar cewek!" Ia emosi.
"Gue udah bilang! gue gak suka lo deket-deket cewek selain gue!" marah Selena.
"Itu anak temen ortu gue! ortunya nitipin ke gua!" jelas Agaz.
"Haa?! emang gak ada yang lain selain lo yg bisa dititipin?! emang dia barang?" marah Selena.
"Apasih! lo selalu membesar-besarkan masalah sepele" pergi Agaz.
Selena menarik tangan Agaz dan menangis, "Tolong lo ngertiin! gue takut lo pergi dari gue, gue gak mau lo sama yang lain. Gue takut seseorang ngerebut lo dari gue, gue cuma mau sama lo. Itulah kenapa gue gak mau lo deket sama cewe lain, karena gue takut! Dulu gue pernah ditinggal mantan gue demi cewek lain yang dia bilang cuma temen, tapi nyatanya?.." air matanya membanjiri.
Agaz menghapus air mata Selena dan memeluk menenangkannya.
"Maaf!" ucap Agaz.
***
Saat jadwal kelas renang.
"Ya kali ini bapak dibantu kakak kelas kalian untuk mengajar renang" guru olahraga itu menjelaskan di depan murid yang telah bersiap untuk mengikuti pelajaran olahraga.
"Perkenalkan saya Agaz, yang akan membantu pak Raga mengajar kalian renang" Agaz memperkenalkan diri, rupanya Ia murid yang ditugaskan untuk membantu guru tersebut.
"Waaaahh, anjir kak Agaz! mau banget gue diajarin dia!" girang perempuan di samping Keisya.
"Awas ketahuan kak Selena lo ngomong gituu.. habis lo dilabrak! haha" sahut teman sebelahnya. Keisya hanya diam memperhatikan.
Malas menunggu giliran saat dimulai tes renang, Keisya berjalan di pinggir kolam sebelah yang lebih dalam.
Sherly yang saat itu sedang berlari, tak sengaja menyenggolnya dan Keisya tercebur di kolam itu.
Air bergelembung, badannya berusaha menaiki dasar namun menurun kembali tertarik air. Sherly hanya terdiam tak bisa berkata karena takut disalahkan.
Rafa melihatnya dan *Buarrr* Agaz yang melompat terlebih dahulu menolong Keisya.
Ia menggendong Keisya yang sudah tidak sadarkan diri, semua orang terkejut menyaksikan.
Keisya segera dibawa ke UKS dalam keadaan basah. Agaz berusaha mengeluarkan air dengan menekan-nekan bagian dada Keisya, dan terpaksa Ia mencubit hidung dan menempelkan bibirnya pada bibir Keisya memberikan napas buatan.
Mata Keisya membuka sedikit, begitupun dengan kesadarannya, untuk pertama kalinya ia merasakan bibir seseorang.
"Burrrrr.." Air keluar dari mulut dan hidung Keisya.
"Ahhhh! Akhirnya!" Agaz menghela napas.
"Makasiih.. suamii" Ucap Keisya lembut dan membuat Agaz terkejut.
Agaz hanya terdiam dan Keisya memejamkan matanya kembali.
Saat sadar, Ia melihat ada Rafa disampingnya.
"Huhh.. hanya mimpi, ternyata Rafa yang nyelamatin gue yaa.." Ucap dalam hati Keisya.
"Udah kelar Fa pelajaran olahraga?" tanya Keisya yang berusaha duduk.
"Udah pulang Kei! dah yuk gue anter lo ke rumah" ucap Rafa yang membantu Keisya berusaha berdiri.
Di depan UKS rupanya Agaz sedang berdiri menunggu, namun saat ada Rafa ia segera menyembunyikan diri. Ia sebenarnya memang menolong Keisya, namun setelah air berhasil dikeluarkan Ia pergi dan meminta murid lain menggantikannya menemani Keisya sampai benar-benar tersadar.
***
"Rumah lo sepi Kei" tanya Rafa saat dirumah Keisya.
"Iya ortu gue lagi diluar kota, dan adik gue juga sekolah diluar kota" jelas Keisya.
"Biar gue temenin lo" pinta Rafa mengkhawatirkan keadaan Keisya.
"Gak usah Fa, dah ya gue bisa sendiri kok! dah lo pulang aja!" Keisya tersenyum tak mau merepotkannya.
"Hmm.. kalo ada apa-apa kabarin gue!" tatapan mata Rafa terlihat cemas, Ia akhirnya pulang dengan rasa berat hati.
Tak lama setelah Rafa pergi,
*Tok-Tok-Tok*
"Ada apa lagi si Faa..?" Keisya membukakan pintu.
Ternyata Agaz yang datang, "kok lo gak balik ke rumah gue?" ucap Ia dengan wajah cemas.
"Hmm.." Keisya hanya terdiam.
"Gue nih dikasih amanah buat jagain lo!" Agaz masuk kerumah Keisya begitu saja, walau tanpa di persilahkan.
"Udah makan belum lo?" Tanya agaz terlihat sok perhatian.
"Udah tadi pagi kan makan roti" jawab Keisya.
"Itu udah beberapa jam yang lalu hei! Ayuk makan deh sekarang!" Agaz akhirnya menarik tangan Keisya, mengajaknya makan diluar.
Ia memakaikan helm pada Keisya, kemudian duduk diatas motor. "Mau makan apa lo? sorry naik motor, males gue naik mobil" tanya Agaz.
"Terserah!" jawab Keisya yang akhirnya menaiki jok motor itu, Ia duduk dengan jarak yang jauh dari Agaz. Sesekali Agaz menoleh ke arah belakang memastikan Keisya tidak jatuh dari motor.
Setelah lama di perjalanan, akhirnya mereka berhenti di tempat pecel lele.
"Suka gak lo makanan pinggir jalan?" tanya Agaz memberhentikan motornya.
"yang penting makan" sahut Keisya tanpa ekspresi.
"Selena mana mau makan disini" bisik pelan Agaz, namun terdengar oleh Keisya. Ia hanya terdiam mendengarnya. Tangannya di tarik Agaz memasuki tempat makan itu.
"Bang pesen dua, makan disini, minumnya es teh manis gulanya gausah banyak-banyak, batu esnya 2 aja" Agaz memesan makanan.
"Siap! kaya biasa ya" sahut abang penjual pecel, Agaz menunjukkan jempolnya tanda benar.
Setelah selesai makan.
"Kak Selena belum tau ya?" tanya Keisya tiba-tiba membuat Agaz heran.
"Tau apa?" tanya balik Agaz pura-pura tidak mengetahui maksud Keisya.
"Ya gitu, kita ehem" sahut Keisya dengan wajah polosnya.
"Ehem?" Agaz memasang wajah meledek.
"Sok polos najis!" Keisya kesal matanya terlihat sinis.
"Nikah? beluum.." jawab Agaz, wajahnya tiba-tiba menjadi serius.
"Lagian gue bingung mau ngomong gimana, gue cinta sama dia, dia juga cinta sama gue" Agaz melanjutkan pembicaraannya.
"Ya, kak Selena memang idaman, lagipulaa.. kita menikah karena terpaksa" jawab Keisya.
"Sekarang lo mau pacaran sama siapapun terserah lo gue gak peduli" sahut Agaz.
"Gue gak punya" jawab Keisya dengan jujur.
"Intinya rahasikan bahwa kita menikah!" sahut Agaz, matanya terlihat serius.
"Iya" jawab Keisya.
Setelah itu mereka bergegas pulang, Agaz mengajak Keisya untuk kembali kerumahnya.
Saat tiba dirumah Agaz.
*Tok-Tok-Tok* Agaz mengetuk pintu rumahnya dan yang membukakan adalah Selena.
Kebetulan Keisya belum terlihat oleh Selena dan Ia segera pergi menuju belakang halaman rumah Agaz.
"Kamu kok disini?" tanya Agaz sambil melihat ke arah Keisya tepat dibelakangnya yang ternyata sudah tidak ada.
"Nemenin kamu, Sherly bilang mau nginep di rumah temennya dan kamu dirumah bakal sendirian" jawab Selena.
"hmm.. yaudah nanti kamu ku antar pulang kalau udah ngantuk" ucap Agaz dengan pikiran yang campur aduk karena memikirkan kemana perginya Keisya.
Ternyata Keisya tadi berlari ke belakang halaman rumah Agaz, Ia mengendap-endap seperti maling.
Setelah lama, hingga jam 02.00 malam akhirnya Agaz mengantarkan Selena pulang. Sementara pikiran lainnya masih memikirkan keberadaan Keisya dimana.
Setelah selesai mengantarkan pulang, Agaz mencoba menghubungi Keisya dengan ponselnya.
"Triinnggg...." bunyi ponsel Keisya berdering, tanda panggilan oleh Agaz. Rupanya Keisya tertidur pulas di belakang halaman dan bunyi ponselnya terdengar oleh Agaz. Ia segera mengikuti suara ponsel Keisya dan berhasil menemukannya. Keisya tertidur di bangku halaman belakang, Agaz merasa bersalah melihatnya. Ia juga tak tega untuk membangunkan, akhirnya Ia menggendongnya membawa masuk menuju kamar.
Perlahan Agaz meletakan tubuh Keisya ke atas tempat tidur, tiba-tiba mata Keisya membuka sipit.
"Hmm.." gumam Keisya setengah sadar.
"Sorry" Agaz meminta maaf.
"Duaarrrr" suara gemuruh yang membuat mereka kaget, "Ahhhkkk" teriak Keisya sontak memeluk Agaz.
Suasana menjadi canggung, "ekhem.." Daham Agaz dan Keisya segera melepaskan pelukannya. Keisya yang setengah sadar itu seketika menjadi segar kembali.
"Dah ya gue balik ke kamar" ucap Agaz dan Keisya mengangguk.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!