NovelToon NovelToon

Cinta Beda Agama

Prolog

Kisah ini terinspirasi dari kisah nyata yang menceritakan lika-liku perjalanan hidup dan asmara seorang gadis remaja bernama Kiana.

Sebentar lagi Kiana akan beranjak pada usia 17 tahun, namun ia harus menerima pahitnya kehilangan seorang ayah yang paling berharga di hidupnya. Kini ayahnya telah berpulang ke sisi Allah SWT. Beban berat harus Kiana lalui selepas peninggalan ayahnya. Anak ke 4 dari 5 bersaudara ini juga merupakan anak perempuan pertama di keluarganya, anak paling berprestasi namun tidak diapresiasi.

Kiana anak yang rajin, pintar dan cukup populer di sekolahnya. Banyak laki-laki yg menyukai Kiana, namun Kiana terlalu takut pada ayahnya sehingga Kiana pun belum pernah punya pacar. Saat ini, Kiana hanya ingin menemukan seseorang untuk bersandar mengadu keluh kesah segala hal yg dilaluinya.

Kiana lahir dari rahim seorang Ibu bernama Katrina, perempuan yg kini tak lagi muda dan sudah beranjak pada usia 50 tahun. Ibu Katrina adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang masih harus membiayai 3 orang anaknya yaitu Ridho yang saat ini sedang berkuliah di salah satu Universitas Swasta Jakarta, Kiana yang sedang duduk di kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Antiqa yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dua anak Ibu Katrina sudah berumah tangga dan sudah tinggal terpisah. Anak Pertama Ibu Katrina bernama Ristan dan anak keduanya bernama Riza. Sebagai seorang Ibu, ia hanya ingin yg terbaik untuk anaknya, namun cara mendidik anak yg dilakukannya banyak membuat Kiana tertekan karena harus menuruti berbagai macam kemauannya. Kiana juga merasa mendapat perlakuan berbeda dari ketiga Kakak kandungnya, terkadang Kiana merasa seperti anak tiri di rumahnya.

Kisah cinta beda agama ini bermulai dari pertemuan Kiana dan Julian. Pria yg baru saja masuk jurusan matematika di salah satu universitas swasta merupakan anak dari seorang perempuan misionaris, sedangkan ayah Julian adalah seorang kepala Sekolah Kristen ternama di Kotanya. Ia juga seorang model yang sangat tampan. Julian adalah teman dari kakak kandung Kiana, mereka menempuh pendidikan di universitas yang sama.

 

November 2010

Sore itu, Kiana sedang asik bermain the sims di komputernya dan tiba-tiba ia mendengar suara motor datang ke rumahnya.

Setelah mengintip ke jendela, ternyata suara motor kakak Kiana yg bernama Ridho.

Ridho baru saja pulang dari kampus, dan membawa seorang teman barunya yaitu Julian.

"Assalamualaikum" ucap Ridho memasuki pintu rumah.

"Waalaikumsalam" sahut Ibu Katrina.

"Ma, ini temen kampusku namanya Julian" Ridho memperkenalkan temannya.

"Oiya, silahkan masuk Julian" ucap sang ibunda.

Ridho dan Julian pun berbincang di teras rumah.

Sedangkan Ibu Katrina, segera masuk ke kamar tempat Kiana sedang asik bermain game.

"Na, cepat keluar. Itu ada teman bang Ridho, anaknya sangat tampan dan terlihat baik. Ayo cepat kamu lihat sana." kata sang Ibu.

"Iya ma, nanti Kiana keluar" jawabnya.

"Ayo cepat, nanti dilanjut main gamenya" pepet si Ibu.

Kiana pun keluar untuk bertemu dengan Julian.

"Jul, kenalin ini adikku Kiana." kata Ridho.

"Halo, aku Julian. Salam kenal" sambut Julian.

"Halo, aku Kiana. Kak Jul, kamu tiap hari mandi pake bayclin?" ledek Kiana.

"Apa? kok bayclin? engga lah" jawab Julian bingung.

"Abis kamu putih banget, ku kira mandi pake bayclin. hehehe" ucap Kiana.

"Sial, apa hubungannya" kata Julian.

"Bercanda Kak Jul, jangan dimasukin ke hati" ucap Kiana.

Memang Julian mempunyai kulit yang sangat putih dan bersih, kulit Kiana saja kalah putih oleh Julian.

Waktu berlalu, Julian pun berpamitan pulang.

Setelah Julian pulang, Ibu Katrina memulai pembicaraan dengan Kiana.

"Gimana Na, ganteng ya si Julian itu. Andai kamu punya pacar kaya Julian" ucap Ibu.

"Iya ma, Julian memang ganteng. Tapi dia Kristen ma" sahut Kiana getir.

"Julian kristen? ya sudah, jangan dekat-dekat kamu dengan dia." Ibu mengingatkan.

"Engga ma, Kiana gak tertarik." jawabnya.

Hari pun berlalu..

'tring' bunyi notifikasi Facebook Kiana. Ia pun lekas membukanya.

"ya ampun, dia lagi. cape banget ngeladeninnya" ucap Kiana kesal.

'tring' bunyi notifikasi Facebook kembali berbunyi, tertulis '1 permintaan teman' pada layar laptop Kiana.

Julian ingin menambahkan Anda sebagai teman.

"Oh Kak Julian. Terima deh" gumam Kiana.

'tring' notifikasi Facebook kembali berbunyi.

"Hai Kiana, lagi online nih" sapa Julian.

"Iya nih Ka, hehe. Tumben Ka chat aku, ada apa?" tanyanya.

"Gapapa Na, mau ngobrol aja. Sibuk Na?" lanjut Julian.

"Gak sibuk Ka. Cuma lagi kesel aja" jawab Kiana.

"Kesel kenapa? cerita aja ke aku Na, siapa tahu keselnya hilang." ucap julian.

"Ini ka, ada cowo ganggu banget. Dia gak percaya kalau aku udah punya pacar." Kiana mengadu kesal.

"Loh, memangnya kamu sudah punya pacar Na?" tanya Julian.

"Belum ka, cuma aku ngakunya ke dia kalau aku udah punya pacar. Tapi dia tetep aja ganggu terus, mau diblok juga ga enak soalnya dia temennya temenku ka." curhat Kiana.

"ya gimana dia mau percaya Na, di status kamu ga ada in relationship with nya." sahut Julian.

"Iya juga ya ka. Aku boleh minta tolong sama Kak Julian, buat pasang status in relationship sama aku?" tanya Kiana dengan gamblang.

"Boleh Na, dengan senang hati." sahut Julian.

-Kiana is in a relationship with Julian-

membuat geger dunia Facebook Kiana.

satu per satu notif bermunculan, mulai dari like sampai komentar terhadap pemberitahuan terbaru dari akun Kiana.

Keesokan harinya di sekolah..

Tidak hanya di Facebook, beberapa teman di kelas Kiana pun penasaran dengan berita terbaru itu. Trya, sahabat baik Kiana pun ikut kaget.

"Na, lo pacaran sama Kak Jul? dia kan beda agama sama lo Na." tanya Trya.

"Engga kok, itu cuma buat status aja. Lo inget kan si Yusuf yang selalu ganggu gue di Facebook? dia tuh malesin banget deh, padahal udah gue bilang kalau gue punya cowo tapi masih aja gangguin gue. Gue cuma pengen dia berenti bikin hidup gue ga tenang. Toh kalau gue pasang relationship sama Kak Jul, ga ada cowo-cowo rese yang ganggu gue sementara." Kiana menjelaskan.

"kenapa gak lo blok aja sih, kan kelar urusan lo jadinya. Masih ga enak sama Nabira? mentang-mentang yusuf temennya?" tegas Trya.

"Tuh lo tau, udah lah toh cuma biar dia berenti gangguin gue doang." Kiana malas menanggapi.

"Iya sih. Tapi inget ya Na, cuma buat status aja. Jangan beneran loh Na." Trya khawatir.

"Tenang aja deh, gue juga ga ada perasaan apa-apa sama Kak Jul kok. Gue anggep dia kaya Kakak gue sendiri." Kiana menjelaskan.

"Yaudah kalau gitu. Inget! jangan sampe beneran!" Tegas Trya.

"Iya bawel." Ledek Kiana.

Chapter 1

Malam hari pun tiba, entah kenapa Kiana sangat ingin membuka akun Facebooknya. Telihat angka-angka memenuhi notif akun Kiana, ia pun bergegas mengecek notifikasi satu per satu.

'tring' satu pesan chat diterima bertuliskan nama Julian.

"Hai Na, lagi apa?" sapa Julian.

"Eh Kak Jul, aku lagi ngecek notif aja Kak. Kakak online dari tadi?" tanya Kiana.

"Iya nih, aku emang sengaja nungguin kamu on." Julian membalas.

"Loh kenapa nungguin aku Kak? emangnya aku punya hutang sama Kakak sampe ditungguin segala?" Jawab Kiana.

"Engga Na, emang pengen ngobrol aja sama kamu." Lanjut Julian.

"Oh gitu.. yuk mau ngobrolin apa." sambut Kiana.

Waktu pun berlalu, tak terasa waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 00.30 malam.

"Kiana, ayo tidur. Sudah jam berapa ini, kok masih main laptop." Teriak Ibu Katrina.

"Iya ma, sebentar lagi Kiana tidur." Jawab Kiana.

Sementara itu di layar laptop Kiana sudah penuh dengan percakapan chat dengan Julian. Mulai dari bercerita, bercanda hingga berkeluh kesah. Tanpa Kiana sadari, Julian pun Mulai menyukai Kiana.

"Kak, aku pamit tidur duluan ya. Udah malem, mama udah bawel tuh nyuruh aku tidur mulu dari tadi." Ucap kiana pamit mengakhiri chatnya dengan Julian.

"Iya Na, aku boleh minta nomor HP kamu gak Na?" tanya julian sebelum Kiana off dari Facebook nya.

"Boleh. ini Kak nomor HP aku 08999979977. Aku off ya Kak." Kiana membalas lagi.

"Iya Na, Good Night. Mimpi indah ya Na" Pesan terakhir Julian yg belum sempat Kiana baca.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Hari berlalu, sudah 3 hari Kiana tidak membuka akun Facebook nya. Julian yang setiap malam menunggu Kiana yang tak kunjung online di Facebook pun akhirnya memberanikan diri untuk menghubungi Kiana melalui pesan singkat atau yg sering kita sebut dengan SMS.

Saat itu sedang jam istirahat Kiana di sekolah. HP Kiana bergetar, Kiana pun segera membuka 1 pesan singkat yang muncul di layar HP nya.

Pesan itu bertuliskan "Hai Na, udah lama gak on Facebook. Kemana aja Na?" Julian memulai pesan singkat.

"Sorry, ini siapa ya? tau nomor gue darimana?" balas Kiana ketus kepada pemilik nomor yg belum ia kenal.

"Ini aku Julian. Oiya kamu belum tahu nomorku ya." Jawab Julian.

"Oh Kak Jul. Aku kira siapa hehe. Kenapa memang? Kak Jul kangen ya sama aku?" Ledek Kiana.

"Iya nih, aku kangen banget sama kamu Na." Balas Julian dengan jujur.

"Ah Kak Jul bisa aja nih." Sahut Kiana yang menganggap hal itu hanya bercanda.

Tiba-tiba Trya mendekat, memegang bahu Kiana dan membuat Kiana kaget. Trya berkata "Heh, SMS sama siapa sih lo. Sibuk sendiri dari tadi gue perhatiin".

"Ih bikin kaget aja deh lo. Gue lg SMS sama Kak Jul nih." Kiana menjawab sambil menepis tangan Trya di pundaknya.

"Coba mana gue liat sini. SMS apaan si asik sendiri." Trya merebut HP Kiana dan membaca semua pesan singkat mereka dari awal sampe akhir percakapan.

"Eh gila, ini cowo demen sama lo Na. Inget ya Na, pokoknya lo ga boleh jadian sama dia. Gak boleh, gak boleh, pokoknya gak boleh banget! Kalau sampe jadian, awas aja lo ya!" Ucap Trya dengan kesal sambil mengangkat 1 jarinya memberi isyarat melarang Kiana.

"Ye ngaco lo. Gue kasih tau nih yaaa, lagian juga Kak Jul ga mungkin suka sama gue. Kak Jul tuh ganteng banget gila, mana mungkin dia suka sama gue. Dia model, pasti banyak cewe yang suka sama dia." Jawab Kiana menjelaskan pada Trya.

"Pokoknya gue udah ngingetin ya Na! Lo mah susah kalau dikasih tau" Trya menegaskan kembali pada Kiana.

"Tenang aja si yaelah, lo tau gue kan. Gak mungkin pokoknya mustahil banget kalau gue sama Kak Jul. Gue gak ada perasaan apa-apa juga sama dia." Jawab Kiana dengan santai dan yakin kalau Julian tidak mungkin menyukainya.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Hari berlalu, Kiana mulai terbiasa dengan pesan singkat yang dikirimi oleh Julian setiap harinya, mulai dari menyapa Kiana di pagi hari, memberi semangat sebelum berangkat sekolah, bertanya Kiana sedang apa, sudah makan atau belum, sampai mengucapkan kata-kata manis pengantar tidur untuk Kiana.

Hari itu hari sabtu malam minggu, dimana muda-mudi banyak berkeliaran dengan kekasih mereka hanya untuk sekedar makan atau pun nongkrong-nongkrong di cafe mau pun pinggiran jalan.

HP Kiana berbunyi, 1 pesan singkat dari Julian yang tak pernah absen menyapanya setiap hari.

"Hai cantik. Malem minggu mau pergi kemana nih Kiana?" sapa Julian akrab.

"Halo Kak Jul. Aku gak kemana-mana, di rumah aja aku Kak. Kak Jul emang ada rencana kemana malam ini? pasti nge-date sama pacarnya yah" tanya Kiana menanggapi.

"Aku lagi di gereja nih, mau jadi pengiring anak-anak bernyanyi dengan piano." balas Julian tak menanggapi masalah nge-date yang ditanyakan Kiana.

"Kak Jul bisa main piano?" Kiana melanjutkan.

"Bisa dong, aku jago main pianonya. Kamu mau aku nyanyiin lagu pake piano?" Julian menggoda.

"Emang bisa lagu lain? palingan Kak Jul nyanyiin aku lagu Merry Christmas." Kiana meledek.

"Ya enggak lah, aku bisa beberapa lagu romantis. Kamu mau denger? nanti aku rekamin deh." Julian menjawab.

"Hehe iya rekamin aja, emang Kak Jul bisa nyanyi?" kata Kiana.

"Bisa. nanti kamu jatuh cinta loh kalau denger aku nyanyi." Julian kembali menggombal.

"Ya engga lah Kak. Masa jatuh cinta cuma karna denger Kak Jul nyanyi sih. Aneh-aneh aja nih Kak Jul." Kiana menanggapi.

"Kan siapa tau aja Na." jawab Julian.

"Yaudah Kak Jul lanjut aja dulu kegiatannya di gereja." Kiana mengakhiri pesan.

"Iya Na, nanti aku SMS lagi ya Na kalau aku sudah selesai." Isi pesan terakhir dari Julian yang tidak dibalas Kiana.

Malam itu Kiana teringat kata-kata sahabatnya, Trya. Ia mulai berpikir apa benar Julian menaruh hati padanya?. Namun akal sehat Kiana menepis pikiran tersebut. Menurutnya, tidak mungkin Julian suka padanya, Julian seorang model tampan yang pasti dikelilingi banyak wanita cantik seprofesinya. Julian juga pria yang ramah dan baik, mungkin saja dia ramah pada semua wanita termasuk Kiana yang memang adik dari temannya. Dan perbedaan agama juga merupakan salah satu alasan yang paling tidak mungkin, Julian seorang Kristen taat. Waktu malam minggunya saja ia habiskan di gereja, dimana banyak pemuda lain yang menghabiskan waktunya untuk bermain bersama teman sebaya. Sementara ini, Kiana tidak mau ambil pusing. Ia menganggap Julian sudah seperti Kakak kandungnya sendiri.

Chapter 2

11 Desember 2010

Malam itu, Kiana membuka akun Facebook nya dengan niat untuk menyelesaikan status palsunya tersebut dengan Julian. Baru saja Kiana log in di Facebook, muncul pesan baru dari Julian.

"Na, gimana cowo yang waktu itu? udah jauhin kamu belum?" tanya Julian kepada Kiana penasaran.

"Hai Kak Jul.. Udah kok, terima kasih ya Kak Jul udah mau tolongin aku. Nanti aku traktir es krim deh atas kebaikan hati Kakak." Kiana menjawab santai.

"Aku seneng dengernya kalau gitu, bener ya traktir aku eskrim?. Aku tunggu loh traktiran dari kamu." Julian melanjutkan.

"Iya ka, eh Kak, by the way, ada yg mau aku omongin nih Kak masalah status di Facebook kita." Kiana mencoba memulai pembicaraan untuk mengakhiri statusnya bersama Julian tersebut.

"Sama dong Na, ada yg mau aku omongin juga ke kamu." jawab Julian.

"Oh gitu? Kakak mau ngomong apa emangnya?" tanya Kiana penasaran.

"Gini na, jadi..."

"Tentang status Facebook kita Na.."

"Kira-kira bisa jadi beneran gak ya Na?" tanya Julian.

"Hah? gimana kak maksudnya?" Kiana sangat kaget dengan pesan yang diketik oleh Julian.

"Aku suka Na sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku beneran?" tanya Julian.

"Kakak nembak aku nih ceritanya?" Kiana masih tidak percaya.

"Iya Na. kamu mau kan jadi pacar aku?" Julian mempertegas maksud pembicaraannya.

"Aku butuh waktu ya Kak buat jawabnya. Boleh kan aku minta beberapa hari buat mikir?" Kiana membalas meminta waktu.

"Iya gapapa Na, aku akan tunggu jawaban dari kamu." jawab Julian.

Malam itu, Kiana masih terbangun dan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Julian bahwa Julian benar-benar jatuh cinta dengan Kiana. Mungkin karena mereka terlalu sering bercerita dan bersenda gurau melalui pesan singkat yang membuat Julian menyimpan rasa pada Kiana.

12 Desember 2010

Pagi hari di sekolah. Dengan perasaan bingung dan campur aduk, Kiana memberanikan diri menceritakan kejadian semalam kepada Trya sahabatnya, walaupun Kiana tau bahwa ia akan mendapat jawaban pahit dari sahabatnya itu.

"Kak Jul nembak gue." ucap Kiana pada Trya.

"Gak kaget gue, kan gue bilang apa. Dia suka sama lo, lo nya aja batu. Ga percaya sama omongan gue. Sekarang terbukti kan apa yg gue bilang ke lo kemaren. Keliatan banget dari cara dia chat lo. Makanya pacaran biar kenal sama cowo." jawab Trya

"Iyadeh tau yang pengalamannya udah banyak, gue masih awam. Tapi back to the topic, terus gue harus jawab apa?" tanya Kiana.

"Ya lo tolak lah, udah jelas beda agama kan. Apa yang mau lo cari? Iseng-Iseng berhadiah?" Trya menjawab dengan ketus.

"Hadiah chiki kaleee ah pake iseng-iseng berhadiah. Eh, tapi gue gak tega. Gue terima dulu aja kali ya, dia kan baik udah nolongin gue, masa gue jahat banget langsung nolak dia. Nanti kalau udah beberapa bulan, baru gue putusin. Gitu aja ya?" Kiana memaparkan perasaan gak enaknya.

"Gak enak mulu hidup lo. Kalau gak enak ya kasih kucing lah." papar Trya ketus.

"Yah kucing aja gak mau. Ah serius ah, lo mah jangan gitu napa sama gue. Lo kan sahabat gue, dukung gue yaaa pliss." Kiana memohon.

"Dukung? emang lo ikut indonesian idol hah? minta dukungan segala." Trya malas melanjutkan pembicaraan dan beranjak pergi.

"Ah mau kemana? sini dulu." Kiana memaksa sambil memegang pergelangan tangan Trya dan menahannya agar tidak pergi.

"Terserah lo deh. Jangan sampe lo jatuh cinta beneran sama Julian." Trya mengalah.

"Sipppp. pasti itu mah. Sahabat gue emang terbaik banget. Uuu cayang-cayang love you muach." Kiana mengakhiri pembicaraan mereka sambil memeluk Trya.

"Kebiasaan. Lepas ah, pengap gue gak bisa napas." Trya menjawab sambil melepaskan tangan Kiana yang memeluknya.

13 Desember 2010

Malam itu, Kiana menyalakan laptopnya dengan jantung yang berdegup kencang. Ada perasaan bingung tercampur tidak enak, namun ia sudah berjanji untuk memberikan jawaban kepada Julian.

'tring' bunyi notifikasi chat pada Facebook Kiana yang baru saja sign-in.

"Eh Kiana aktif. Aku udah nungguin loh dari tadi." Julian menyapa Kiana.

"Eh Kak Jul. Hutang aku berapa sih ka? sampe ditungguin segala." Kiana bercanda untuk mencairkan suasana.

"Kamu hutang jawaban ke aku. Aku ga bisa tidur nyenyak loh, kamu harus tanggung jawab." kata Julian.

"Hehe, Kak Jul nungguin jawabannya? Emang maunya dijawab apa Kak?" Kiana membalas.

"Jadi jawabannya apa Na? aku bakal seneng apa sedih nih?" Julian penasaran.

"Apaaaa yaaaa..." Kiana sengaja membuat Julian penasaran.

"Serius dong Kiana cantik. Berita seneng atau sedih nih buat aku?" Julian melanjutkan.

"Kali ini kayanya aku bakal bikin Kak Jul seneng deh." jawab Kiana.

"Jadi jawabannya iya?" Julian menegaskan.

"Iya Kak Jul." Kiana menjawab.

"Berarti hari ini hari jadian kita ya? 13 Desember 2010." Julian sangat senang.

"Iya Kak Jul hehe, seneng banget nih kayanya." Kiana membalas.

"Iya aku seneng banget bisa punya pacar bidadari cantik kaya Kiana. Panggilan sayang nya apa nih yang gemesin?". Julian menggoda Kiana.

"Yah terserah Kak Jul aja itu sih. Mau panggil apa juga bebas, asal jangan manggil pake nama binatan aja ya Kak." Kiana membalas dengan santai.

"Masa bidadari cantik mau aku panggil pake nama binatang, ya gak mungkin lah. Kamu kan satu-satunya buat aku." Julian menambahkan.

"Hehehe bebas deh, sesuka Kak Jul aja." jawab Kiana.

"Kalau aku panggil Honey, boleh gak?" Julian melanjutkan.

"Iya boleh. Jadi aku panggilnya Han aja ya." sahut Kiana.

"by the way, Kak Jul udah pacaran berapa kali? aku pacar Kakak yg ke berapa?" Kiana penasaran.

"Jangan panggil Kak lagi dong, panggil honey atau sayang aja ya." jawab Julian.

"Hehe.. iya han.. jawab dong pertanyaan aku yang tadi." Kiana meneruskan.

"Kamu pacar aku yang ke 3, emang kenapa nanya gitu?" Julian membalas.

"Gak apa-apa han, aku penasaran aja." sahut Kiana.

"Kalau aku pacar kamu yang ke berapa?" Julian balik bertanya pada Kiana.

"Yang pertama. sebelumnya aku gak pernah pacaran karena almarhum ayahku itu galak banget. waktu itu ada temen cowo pinjem buku ke rumah aja langsung dipelototin sama ayah. padahal dia cuma temen, bukan pacar aku." curhat Kiana.

"ayah kamu galak yah, tapi kalau ayah kamu lihat aku pasti bakal setuju aku jadi pacar kamu." jawab Julian dengan percaya diri.

"Hehe. tapi sayangnya ayah udah gak ada ka. Kiana kesepian. biasanya ayah yang selalu jemput Kiana pas pulang sekolah. Kalau berangkat dan Kiana ga dapet angkot, ayah juga yang anter Kiana. Tapi sekarang Kiana sendirian. Kadang harus nunggu sampe magrib baru dapet angkot pas pulang sekolah." lanjut Kiana bercerita.

"Nanti kalau aku selesai kerjanya cepet, aku jemput Kiana ya supaya kamu gak nunggu angkot lama." kata Julian.

"Gak usah repot-repot han." Kiana menolak halus dan tidak ingin menyusahkan Julian.

Pembicaraan mereka berlanjut sampai tengah malam. Selain wajahnya yang tampan, Julian pun sangat pintar dalam merayu Kiana dengan semua kata-kata manisnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!