Disebuah gedung terbengkalai di dekat hutan. Kini tengah terjadi baku tembak antara seorang gadis cantik dengan sekelompok orang².
Yah dia adalah Dara Alice. Seorang Queen Mafia kejam(tapi polos)yang telah mengambil banyak nyawa manusia. Dia dikenal dengan nama QUEEN DALE
Saat ini dia sedang melakukan baku tembak dengan mafia terkejam ke dua yaitu black tiger. Sudah hampir 3 jam mereka melakukan baku tembak dan sejauh ini sudah banyak pula korban jiwa dan kini tinggal lah dia dan ketua geng tersebut yang tersisa.
"heh adakah kata² terakhir sebelum ajalmu menjemput" ucap Alice pada ketua geng tersebut
"cih, biarpun aku mati tapi aku akan membawamu mati bersamaku" ujar ketua geng tersebut sembari tertawa lebar didepan Alice yang sudah menodongkan pistol di kepala pria tersebut.
Dor...dor...
Setelah Alice menembak kan peluru itu ke kepala ketua geng tersebut, tanpa diduga dia mendapatkan satu tembakan di dadanya, ada orang yang juga menembaknya tepat di jantungnya membuat ia terkejut.
apa?
Saat dia menoleh untuk melihat orang yang menembaknya, betapa terkejutnya ia saat mengetahui siapa yang telah menembaknya.
Yang telah menembaknya tak lain dan tak bukan adalah teman baik sekaligus sahabatnya sendiri.
"Gia apa... apa maksudmu ini?"ujar Alice tak percaya pada Gia, sahabatnya itu, yang kini sedang tersenyum menyeringai puas akan perlakuannya padaku
"Maaf tapi sebaiknya kamu mati saja"kata Gia kepada Alice yang sudah mengeluarkan banyak darah dari arah dadanya. Lukanya tidak bisa sembuh seperti biasanya, apakah karena mengenai organ fital nya?
"Tapi Kenapa?" tanya Alice lagi
"Karena kau selalu mendapatkan apa yang kamu mau tapi tidak denganku, kau mendapatkan apapun!! semuanya. tapi aku? Aku bahkan tidak mendapatkan apa yang aku mau. Semuanya selalu kamu yang dapatkan jadi sebaiknya kamu mati saja!!! Haha." Gia hanya tertawa puas setelah menembak Alice
"Da...sar peng...hian..at" kata Alice terbata bata."aku sudah menganggap mu saudara tapi apa ini, kamu..."
"Sudah lah tak usah banyak basa-basi" Ujar Gia dengan bahagia.
"Kau tak akan hidup bahagia, ingat itu"mata Alice pun tertutup dan ia pun menghembuskan nafas terakhirnya saat itu juga.
+++
Disebuah ruangan putih tak berujung, saat ini Alice terbangun tanpa ada orang satupun. Dia mulai berjalan bahkan berlari tapi tak ada jalan, bahkan tak ada orang disini dia mulai panik karena sejauh dia melangkah dia tidak menemukan apa-apa.
"HAI NAK! APAKAH KAU MAU HIDUP KEMBALI? JIKA KAU INGIN HIDUP KEMBALI MAKA KAU AKAN KU KIRIM KE TEMPAT BERBEDA BAGAIMANA?" tiba tiba ada suara yang menggema di seluruh ruangan.
Suara itu menawarkan dia untuk hidup kembali tapi ditempat berbeda. Dia sangat terkejut sekaligus bingung harus memilih hidup kembali atau tidak. Setelah sekian lama akhirnya dia pun memilih untuk hidup kembali. walau hatinya sedikit ragu tapi dia tetap yakin akan pilihannya ini
•
•
•
"Aduh... Apa ini? Sakit banget"
Alice merasa jika ada yang terus memukulnya. Hal itu terus berlangsung lama sampai dia benar benar tidak tahan. Dari luar dia mendengar suara samar samar yang sedang berteriak marah.
"HAAAH...! KENAPA?! KENAPA YANG MULIA TIDAK PERNAH MEMANDANG KU BAHKAN MEMPERDULIKAN KU?! PADAHAL AKU SEDANG MENGANDUNG ANAKNYA!? KENAPA?!"
"akh sial sakit sekali tolong aku" Alice sudah merasa lemas karena merasakan pukulan bertubi tubi.
Alice sama sekali tidak tahu jika saat ini dia berada didalam 'perut'. Tapi tiba tiba dia merasakan guncangan dan merasakan ada yang mendorongnya keluar. Semakin lama semakin terdorong dia.
•
•
•
Di suatu kamar ada seorang wanita yang sedang berjuang antara hidup dan mati, untuk melahirkan anaknya. Beberapa saat kemudian
Oekk....oekk....oekk...
Setelah sekian lama akhirnya penderitaannya berakhir, setelah anaknya lahir dengan selamat, dan berjenis kelam*n perempuan. Tapi naasnya dia tak bisa bertahan dan akhirnya meninggal dunia.
Semua orang merasa sedih dan juga bahagia. Sedih karena ditinggal sang junjungan dan bahagia karena sang junjungan berhasil melahirkan seorang putri yang sangat cantik.
Sang bayi tersebut memiliki wajah yang cantik, putih bersih, memiliki rambut merah dan mata hijau.
**Alice POV**
Saat ini aku merasa seperti terlahir kembali. Aku merasa ada yang mengangkat ku dan menaruh ku dalam pelukannya
Saat aku mengangkat tanganku betapa terkejutnya aku saat mengetahui bahwa saat ini aku ada dalam wujud seorang bayi.
"HAH! APA YANG TERJADI DENGAN TUBUHKU" teriakku, namun yang terdengar hanyalah suara tangisan bayi yang menggema di ruangan tersebut.
"Jangan bilang aku reinkarnasi, lagi" batinnya bertanya-tanya
"Ya tuhan kenapa kau melakukan ini kepada hamba mu!... Eh jangan bilang kalau ini tempat yang dimaksud suara itu yah?!" batinnya terus saja berkecamuk sungguh dia tak menyangka kalau yang di maksud oleh suara itu adalah kehidupan menjadi bayi. Sungguh diluar nalar pemikirannya. Namun secara tiba-tiba...
***Brakk***....
Suara pintu didobrak oleh seseorang. Dan terlihatlah dengan jelas seorang laki² tampan dengan rambut berwarna merah dan mata berwarna hijau, mirip denganku. Dia memiliki wajah tampan dan sangat… SEMPURNA
*wow*...
Dengan baju Zirah yang berlumuran dengan darah yang berarti pria tersebut baru saja dari medan perang.
"Salam Baginda Kaisar, semoga anda diberi umur yang panjang" kata mereka serempak.
"APA!!? BAGINDA KAISAR!!?, WHAT INI ZAMAN APAAN WOY!!!" batinku berteriak histeris dengan kenyataan yang ada membuat kepalaku pusing
"Apakah ini adalah anakku"ucapnya dingin, sembari menatapku yang ada di pelukan seorang dayang.
"I-iya baginda, beliau adalah tu-tuan putri anda" kata dayang tersebut gugup plus takut
Tanpa aba² tangan kaisar tersebut terulur untuk mencekik leherku. Seluruh orang yang ada di ruangan itu terkejut melihat kaisar mereka mencekik leherku.
Tapi saat melihat aku menatapnya dengan tatapan sparkling membuat kaisar tersebut tersenyum miring, lalu melepaskan cengkeramannya dari leherku
'Syukurlah tuan putri selamat' batin seluruh ruangan ketika melihat kaisar melepas cekikan nya dileher ku
"ARYALANIA FROSEN ALEXANDER ROSELAND itu namanya"ucap kaisar tersebut, lalu pergi dari ruangan tersebut
ZAINT ALEXANDER ROSELAND, seorang kaisar yang yang menyandang gelar 'kaisar tiran' karena kekejamannya di medan perang. Lambang dari kekaisaran ini adalah pedang yang menembus tengkorak dan dikelilingi oleh mawar. ROSELAND yang jika diartikan sebagai tanah mawar sangat cocok dengan lambang tersebut yang diartikan sebagai tanah kematian.
Bahkan keturunannya pun disebut sebagai mawar berduri racun, artinya keindahan yang mematikan.
Keturunan dari kekaisaran ROSELAND memiliki rambut merah darah dan mata berwarna hijau cerah. tidak ada yang tahu bahwa warna rambut dan mata adalah keunikan utama yang harus dimiliki oleh keturunan asli keluarga kekaisaran. keunikan lainnya adalah kekuatan element tumbuhan nya berupa Bunga Mawar. Fisik yang kuat, dan tidak mudah terluka. tapi tidak menjanjikan daya tahan tubuh yang kuat.
Ia menikah dengan ARSELLA VINTAICS, dalam bentuk pernikahan politik. Sebenarnya Ia sama sekali tidak ingin menikah, namun ini adalah suatu wasiat untuk seorang kaisar agar memiliki Permaisuri. Sepanjang waktu ia selalu berada di medan perang.
Tapi saat ia mendapatkan kabar kalau Permaisuri Sella akan melahirkan, ia bergegas untuk pulang ke istana dengan perasaan marah. Tapi saat dia sampai di Istana Dan yang dilihatnya adalah Sella telah tiada setelah melahirkan seorang anak.
**Normal POV**
Setelah kepergiannya, semua orang bernafas lega dibuatnya, lalu semua orang menatap bayi itu bahagia.
"astaga itu tadi hampir saja"
"Wah putri anda diberi nama langsung oleh baginda" ucap salah satu dari mereka. ia kelihatan sangat senang setelah mendengar nama yang diberikan oleh kaisar tersebut.
"Apa sih bagusnya kalau yang ngasih nama itu kaisar kejam kayak tuh orang" gerutunya didalam hati merasa kesal.
karena merasa kan kantuk yang tiba² menyerang, dia pun tertidur dengan pulas nya tanpa mendengar ocehan para pelayan yang ada didalam ruangan itu
Keesokan harinya, seperti biasa istana selalu ramai oleh para pelayan yang berlalu lalang membersihkan kan sudut-sudut istana.
Disebuah ranjang bayi ada seorang bayi cantik dengan rambut merah dan mata berwarna hijau yang sedang tertidur dengan sangat pulas. Yah, dia adalah Putri Arya, disampingnya ada dua orang wanita bernama Lina dan Tera yang sedang mengagumi kecantikan tuan putri mereka itu
"Lihatlah Tera betapa cantiknya tuan putri"
"Kau benar, tuan putri bagaikan bunga mawar yang baru mekar, kan?!"
"Iya sangat indah dipandang mata"
"Tapi kenapa tuan putri tidak mirip sedikit pun dengan permaisuri yah?"
"Syuut jangan di bahas lagi, nanti ada yang dengar bagaimana"
"hum oke, tapi-"
"sudah lah diam"
"oke"
'Ck, kalian tidak tahu saja jika permaisuri yang kalian banggakan itu sebenarnya adalah iblis dari neraka tau gak, huh!' batin Arya merasa kesal. dia masih menutup matanya dan membatin
Lina itu sebenarnya pelayan pribadi Arsella jadi dia tau kek gimana Arsella sifatnya dia. sedangkan Tera itu pelayan baru yang ditugaskan buat ngejaga tuan putri Arya.
Beberapa saat kemudian kedua kelopak mata Arya terbuka, karena merasakan ada yang ribut.
"wah tuan putri sepertinya tidur nya terganggu"
"Ada apa sih ribut² ganggu tidur aja' ucap Arya dalam hatinya merasa kesal sekaligus dongkol melihat dua dayang didepan ku itu.
'Ouh mereka, tapi mereka ngeributin apa sih? Hem biarin aja aku masih ngantuk, hoam' lanjutnya sambil menguap karena masih mengantuk, ia pun tertidur kembali.
Tak lama kemudian ada yang masuk kedalam ruangan itu
"Salam yang mulia baginda kaisar"ucap mereka bersamaan
"Hmm... Apakah dia masih tidur?"tanyanya kepada Lina dan Tera dengan nada dinginnya
"I-iya yang mulia" ucap mereka gugup
"Kalian keluarlah" ucap Zaint dingin
"Baik yang mulia" lalu mereka pun pergi dari sana meninggalkan ayah dan anak di sana
"Hmm, kamu masih tidur yah"ucapnya Zaint. " kecil sekali, sama seperti ulat" lanjutnya.
Perlahan tapi pasti mata Arya yang tertutup, terbuka dan melihat sosok yang menjadi ayahnya itu 'ngapain nih orang kemari?ganggu orang lagi tidur aja' ujar batinnya, lalu menatap ayahnya itu dengan sinar kekesalan
"Hmm, kamu bangun rupanya" ucapnya "kenapa kau menatapku seperti itu, hm?"lanjutnya, ketika melihat tatapan kesal Arya membuat dia sangat terhibur.
"dasar pengganggu tidur orang"batinnya merasa kesal. "Sebaiknya kau pergi sana!"
"kenapa kamu tidak pernah menangis seperti yang lain, hm? apakah kau ada memiliki kelainan"ucapnya tanpa disaring.
"kelainan ndas mu" sumpah, Arya mulai merasa kesal dengan perkataan orang gila yang telah menjadi ayahnya itu. Bisa-bisanya dia ngomong kek gitu coba
beberapa saat kemudian ada yang datang."yang mulia sebentar lagi akan diadakan rapat dengan para petinggi, yang mulia!"
"hmm, pergilah!" perintahnya
"baik, yang mulia"
kemudian pengawal itu pergi dari ruangan itu.
"Pelayan!!!" serunya kepada pelayan yang sedang berada diluar.
"Ya, yang mulia" jawab salah satu dari para pelayan tersebut
"Bawa Putri Arya ke Istana Kaisar! Dia akan tinggal di sana mulai dari sekarang!!!" perintahnya tegas dan jangan lupa nada dingin yang tidak pernah hilang, pada para pelayan di sana. Perintah tersebut membuat semua orang mulai dari pelayan sampai prajurit yang berjaga terkejut setengah mati dibuatnya. Karena istana kaisar adalah tempat khusus bagi kaisar itu.
like and komen
Sudah sebelas bulan Arya berada di dunia ini. Dan selama itu pula dia selalu berada di sisi kaisar.
Dan tidak banyak yang tau tentang kelahiran Putri Arya, hanya orang dalam saja yang tahu tentang ini semua. Karena kelahiran tuan putri kerajaan ROSELAND dirahasiakan. Dan apabila di publikasikan akan mengundang banyak bahaya bagi Putri itu sendiri, dan kaisar tidak ingin itu terjadi.
^^^(Ehek dikit bucin lah~) ^^^
Saat ini Arya sedang belajar berjalan sendirian ditemani Zaint yang sedang mengerjakan berkas² kekaisaran diruang kerjanya. Dia sudah bisa berbicara walau tak lancar dan kadang sulit dimengerti oleh orang.
karena merasa bosan, akhirnya dia mendatangi Zaint yang sedang membahas berkas bersama seorang perdana mentri
"yah, ayah yagi apa?(Yah, ayah lagi apa?)"tanya Arya pada Zaint.
Di Samping nya juga ada seorang perdana Mentri bernama TAMA FERTON.
Melihat putrinya bertanya Zaint pun menjawab dengan sederhana
"Mengerjakan berkas, kenapa?... ulat ku merasa bosan kah, hm?" ujarnya lembut. Yah, semenjak Arya pindah ke Istana Kaisar(tempat kaisar tinggal) dia mulai mencair kek es balok+api\=leleh. Walau pun masih sedikit kasar.
"Acu nak liat(aku mau lihat)" karena penasaran Arya pun mendekati Zaint "icu apa yah, culican ya elek(itu apa yah, tulisannya jelek)" ujar Arya gak ngerti tulisan kek ceker ayam yang ada di kertas itu
Tama yang sedari tadi melihat Arya berjalan² sendiri menjadi gemas sendiri dibuatnya
"Itu namanya berkas, Putri"
Arya hanya memutar mata jengah, lalu berkata "Iya acu tayu, aci acu tah bica embacanya(iya aku tahu, tapi aku tidak bisa membacanya)"ucap Arya kesal sembari memperhatikan tulisan yang berantakan bagai cacing kepanasan itu.
Di dunia modern dia adalah seorang Queen sekaligus Seorang CEO muda jadi wajar saja dia tidak tahu tulisan di dunia itu, karena dia sudah biasa membaca tulisan ketikkan komputer.
"Makanya belajar membaca, biar paham" sarkas Zaint pada Arya. Membuat Arya ingin menggeplak kepala nya itu sampai putus
"jimanya acu belajal, alo acu tah paam(gimana aku belajar, kalau aku tidak paham)" Arya mulai kesal dibuatnya."au ah acu mau aman dak oleh ada oyang icutin(tau ah aku mau ke taman tidak boleh ada orang ngikutin)" setelah itu Arya pun pergi keluar dengan hati kesal bukan main.
Kalau saja bukan ayah udah ku tenggelamin di sungai amazon biar di makan ikan piranha aja sekalian biar mampus
"Baginda kenapa anda berkata seperti itu kepada Tuan Putri?" Tama sungguh tak habis pikir dengan orang yang jadi Kaisar itu yang sangat kejam dengan putrinya sendiri.
Tama merasa cemas dengan keadaan Arya yang selalu bertengkar dengan Kaisar yang tidak mau mengalah kepada Putrinya itu.
"Bagaimana jika Tuan putri kesal, dan terjadi sesuatu pada beliau. Apakah anda tidak merasa khawatir dengan tuan putri."
Zaint mengerutkan keningnya sebenarnya dia juga khawatir dengan putrinya yang satu itu. Entah sejak kapan Arya itu dibebaskan untuk pergi kemana pun dia mau. sesuka hatinya lah pokoknya asalkan masih berada didalam jangkauan Istana.
Karena mulai merasa cemas dengannya, lalu dia pun bergegas pergi, untuk mencari aku. ia takut terjadi sesuatu kepada tuan putrinya itu karena kesal dengan dirinya, mungkin terjadi sesuatu yang diluar nalar pemikirannya.
"Baginda... Baginda ingin pergi kemana?" teriak Tama ketika melihat Zaint berdiri dan berjalan pergi
Namun tak dijawab oleh Zaint. Zaint terus mencari diseluruh istana mulai dari taman istana sampai belakang istana yang merupakan tempat khusus pelayan pun tak lupa dia jelajahi, hingga melihat sesuatu yang membuatnya naik pitam.
"Ada apa ini?...."
**Arya POV**
'Huh aku sangat kesal dengan orang gila itu, bisa² nya dia menyindirku seperti itu. Benar-benar membuatku darting hih keseeel!!!" gerutu ku sepanjang jalan. aku benar² merasa kesal dengan sifat orang gila yang satu itu. Dia memiliki lidah berbisa seperti ular. Aku pernah berfikir mengapa Tama sangat sabar menghadapi ayahku yang sangat tidak waras seperti itu? Aku benar-benar salut padanya.
Saat berjalan jalan di belakang istana, tempat dapur dan para pelayan beristirahat, Aku di tabrak oleh seorang pelayan wanita yang sedang membawa air di dalam ember.
Karena tidak seimbang Air itu tumpah mengenai aku hingga aku basah kuyup. Aku sangat kaget dibuat nya. Aku ingin sekali membunuh pelayan wanita itu saat ini juga karena kesal bercampur jengkol eh maksud ku jengkel. bahkan bajuku pun dibuat basah sekarang ini.
Benar-benar darting, ingin sekali aku memenggal kepalanya itu terus aku pajang didepan gerbang Istana biar jera dia
"Heh, anak kecil dari mana ini?, kenapa kamu ada disini?, ganggu pekerjaan orang saja sih? dasar pengganggu!"makinya kepada Arya.
"loh cok anya malyah malahin acu cih, kan anya nyang tablak acu(loh kok anda malah marahin aku sih, kan anda yang nabrak aku)" geram ku memandang pelayan itu.
ingin sekali Aku menyayat dan menyiksa pelayan itu tanpa ampun, pelayan itu sudah tau salah malah nyalahin aku lagi.
Tapi aku menahannya karena aku sadar kalau aku masih sangat kecil dan tidak mampu melakukannya. jika pun aku melakukannya itu bukan masalah besar.
Kenapa? karena ayahku mana mungkin menghukum ku karena alasan seperti itu. mungkin malah pelayan ini yang akan kehilangan nyawanya karena telah menyinggung anak kaisar tiran itu ya 'kan? percaya aja
Pelayan itu sepertinya adalah pelayan baru jadi dia tidak mengenali aku sebagai Putri di kekaisaran itu. Karena kalian taulah sendiri karena kelahiran ku dirahasiakan.
Semua pelayan senior yang melihat itu sontak terkejut semua karena pelayan baru itu telah memaki Tuan Putri mereka.
Tentu saja itu semua membuat mereka semua marah sekaligus takut jika ayah akan mengamuk karenanya. Saat salah satu diantara mereka yang ingin menegurnya ada yang lebih dulu bersuara...
**Normal POV**
"Ada apa ini?..." suara dingin sekaligus menusuk itu bertanya. Sontak semuanya melihat kearah suara. Betapa terkejutnya mereka saat tahu jika itu adalah... Zaint
"Salam yang mulia baginda kaisar" seru mereka semua dengan tubuh gemetar karena takut.
saat Arya menoleh kebelakang dia melihat Zaint, dia pun memulai aktingnya dan berkata:
"Hiks...hiks...anyah(ayah) hiks...inyin(dingin)..." Dia mulai menangis sesenggukan, lalu berlari kearah Zaint. dan melompat ke dalam pelukan ayah gila nya itu.
pelayan tadi yang telah memaki Arya tadi pun tak kalah terkejutnya ketika mengetahui jika orang yang telah ia bentak adalah seorang putri kaisar.
"Anyah alya inyin hiks....(ayah Arya dingin)"adu Arya pada Zaint.
yah Arya biasanya di panggil alya atau Arya oleh orang orang terdekatnya.
saat menyadari putrinya basah kuyup, Zaint menjadi marah dan mengangkat Arya dan menggendongnya.
"Siapa yang melakukan ini pada mu, hm?"tanyanya dingin tapi lembut pada Arya.
Semua orang terkejut dengan perubahan Zaint tersebut. sungguh, ini pertama kalinya mereka melihat junjungan mereka itu berkata lembut kepada seseorang terlebih lagi itu adalah seorang anak perempuan. Walaupun saat ini Zaint merasa sangat marah, namun ditahannya karena masih ada putrinya di sini
"Oyan icu yah!(orang itu yah)" adu nya sambil menunjuk pelayan yang telah membuat dia basah. Pelayan itu sudah bercucuran oleh keringat dingin yang mengalir tanpa henti.
"bawa pergi dan penggal kepala pelayan itu segera, cepat!!!" perintah nya kepada pengawal di belakangnya
"ayo kita pergi" ajaknya kepada Arya yang sudah menghapus air mata buayanya tersebut. tanpa disadari oleh siapa pun Arya menyeringai bagai iblis yang baru saja menghabisi mangsanya.
"YANG MULIA!!! MAAF KAN SAYA YANG MULIA!!! YANG MULIA!!! AMPUNI SAYA YANG MULIA!!!"pelayan itu terus saja berteriak dan menangis karena hukuman yang diberikan oleh sang Kaisar.
*Heh berani bermain main denganku*!
*Mimpi bos*?
sebelum pelayan itu benar-benar pergi tiba-tiba....
***Hachim***!!
secara tiba-tiba Arya bersin dan juga badannya mendadak panas, membuat semuanya panik bagai kebakaran hutan eh salah kebakaran jenggot hehe
sebenarnya keluarga kekaisaran itu sangat kebal dengan penyakit apapun itu. tapi karena Arya masih kecil dan ada beberapa rahasia kelahirannya menyebabkan daya tahan tubuhnya masih lemah jadi lebih mudah terserang penyakit
"A-ada apa ini kenapa badannya tiba tiba panas" ucapnya Ziant panik seketika. Sungguh, dia jadi panik mendengar Arya bersin membuat dia khawatir dengannya
"Ayah anas(panas)... Ayah anas(panas)..." badannya Arya benar benar tidak enak, membuatnya menggigil kedinginan dan akhirnya dia pun pingsan tak sadarkan diri.
"Arya… arya… bangun ada apa ini mengapa Putriku pingsan?!" ujarnya semakin panik pada semua orang yang ada di sana.
"Tenanglah baginda, sebaiknya kita bawah tuan putri ke kamarnya saja dulu baginda!" Tama memberi saran pada Zaint
Tanpa membalas perkataannya Tama, Zaint pun menggendong putrinya ke kamar. sungguh! dia sangat cemas sekarang ini. walau pun biasanya mereka selalu bertengkar dan beradu argumen tapi tetap saja mereka pada akhirnya selalu berdamai
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
disebuah kamar dengan desain mewah sudah terbaring seorang anak kecil yang sedang demam tinggi. yah, anak kecil itu adalah Arya yang saat ini sedang berbaring lemah dengan selimut tebal yang membalutnya. di sampingnya ada seorang lelaki tampan yang masih muda yang sedang menjaganya dengan harap harap cemas
"bagaimana keadaannya?" tanya Zaint khawatir
"Tuan putri hanya demam yang mulia, anda tidak perlu khawatir" ucap seorang dokter yang sedang memeriksa Arya
"hmm baiklah"
"saya permisi dulu yang mulia"
"hmm"
setelah semalaman menderita akibat demam Arya pun bangun dari tidurnya dan menyadari jika di sebelahnya ada sesosok lelaki tampan dengan rambut berwarna merah sedang tertidur dengan lelapnya. yah, siapa lagi kalau bukan ayah tiran nya itu.
Arya terus saja memperhatikan setiap lekukan di wajah ayah tampan nya itu, sampai sebuah suara mengagetkannya
"apakah sudah puas melihatnya, hm?"tanya Zaint masih menutup mata, yang membuat Arya kaget setengah mati.
"A-ayah ujah angun?(A-ayah sudah bangun?)" tanyanya gugup melihat Zaint bangun. Sungguh pemandangan yang cukup untuk cuci mata di pagi hari. Dia bangun dengan tampilan yang bisa dibilang cukup hot, seperti baju yang terbuka empat kancing menampilkan dada yang bidang dengan perut kotak-kotak alias sixpack
Zaint pun bangun dari tidurnya dan memeriksa keadaan Arya. ia benar benar sangat khawatir dengan keadaan putri satu satunya itu. Yah walau pun pas baru lahir mau dicekik mati
"apakah masih ada yang sakit?" tanyanya khawatir dengan keadaan putri nya itu.
"idak, ujah aik cok!(tidak, sudah baik kok!)" ujar Arya meyakinkan Zaint itu.
"kan ada ayah yang aga(kan ada ayah yang jaga)" lanjutnya dengan senyum cerahnya.
"oh yah sebentar lagi ulang tahunmu, saat itu kamu akan aku perkenalkan pada yang lain, bagaimana?" tanya Pada Arya
"Boyeh...(boleh)" jawabnya santai
"Apakah kamu mau mandi?" tawar nya pada Arya
"Iya" jawabnya santai
"Aku mandikan ya?"
"idak ucah, Lina ama Tela kan ada(tidak usah, Lina dan Tera kan ada)"
"hm, ya sudah!"
"pengawal!!!" panggilnya pada pengawal yang sedang berjaga di luar
kemudian masuklah dia orang pengawal yang menunduk hormat "ya baginda! ada apa?"tanya pengawal itu
"panggilkan Lina dan Tera, segera!" perintahnya pada dua mengawal itu.
"baik baginda"
"ayah nau emana?(ayah mau kemana?)" tanya Arya saat melihat Zaint mau pergi dari kamarnya itu.
"Aku mau menyuruh para pelayan untuk mempersiapkan ulang tahunmu" ujar Zaint pada Arya yang sudah turun dari kasurnya yang empuk itu
"dadah ayah!"
"hmm"
Setelah mandi Arya pun bersiap siap untuk sarapan bersama dengan ayahnya itu. Dia tidak sarapan roti melainkan buah yang sudah dihaluskan.
Setelah selesai sarapan dia ijin pergi dari ruang makan untuk ke kamarnya. Karena Arya tidak suka ada yang mengikutinya kemanapun Arya pergi, jadi dia selalu pergi sendiri tanpa ada yang menjaganya, yah walau pun selalu ada yang ditugaskan oleh Zaint untuk menjaganya dari jauh.
Setelah sampai di kamarnya, Arya langsung mengunci pintu kamarnya tersebut. Tidak mengijinkan siapapun untuk masuk kedalam kamar, kecuali kalau ada acara kalau tidak ada dia akan menolak siapa pun yang mengunjunginya, baik siang atau malam. Biasanya kalau tidak ada dia dikamar
di dalam kamar, Arya mengambil sebuah kotak kecil yang ada dibawah kasurnya, yang berisikan jarum dan racun, biasanya Arya memainkan jarum yang ujungnya di lapisi oleh racun. Yah dia memainkannya secara sembunyi sembunyi kalau ketahuan mungkin dia akan dihukum oleh zaint supaya tidak menggunakan itu lagi.
Saat dia membuka kotak tersebut ada tiga jarum dan satu botol racun yang dia dapatkan dari racun snicky(ular kesayangannya). Setelah diolesi racun, Arya langsung membidiknya dipapan sasaran yang ada di belakang pintu.
***wush***....
***wush***.....
***wush***.....
***tap***...
***tap***...
***tap***...
Tiga jarum mendarat dengan tepat pada papan sasaran, Arya tersenyum tipis saat melihat papan sasaran itu
"hmm, yumayan(hmm, lumayan)" ujar nya merasa bangga
Sementara itu diruang kerja Zaint. saat ini kaisar itu sedang membahas tentang ulang tahun putrinya yang sebentar lagi akan di adakan.
Semua orang yang berada di Istana sangat bahagia karena akan diadakannya pesta di Istana ini khusus untuk tuan putri mereka yang sebentar lagi akan menginjak usia 1 tahun tersebut.
Semuanya sangat sibuk untuk menyiapkan pesta tersebut. bahkan ibu kota pun tak luput dari kesibukan untuk pesta tersebut. semua rakyat mengira jika itu adalah pesta ulang tahun kaisar.
banyak kerajaan kecil yang diundang ke pesta ini. mereka semua pun heran ulang tahun siapa yang dimaksud didalam undangan yang di kirimkan oleh pihak kekaisaran Roseland
•
•
•
malam hari, di ruang belajar kaisar ada seorang anak yang sedang melihat lihat sebuah buku dan bacaannya, di sampingnya juga terdapat seorang pria yang juga sedang memperhatikan anak tersebut sambil membaca tentang perkembangan kekaisaran, yah itu adalah Arya dan Zaint.
"ayah, bicakah cau embacakan inyi untucku!(ayah, bisakah kau membacakan ini untukku?)" pintanya pada Zaint sambil menyodorkan buku tentang sejarah berdiri kekaisaran Roseland.
"hmm" gumam Zaint, sambil mengambil buku yang Arya sodorkan pada nya.
"Arya sebentar lagi ulang tahunmu, kau mau memilih tema seperti apa?"
"telselah paja ayah aja(terserah pada ayah saja)" ucapnya santai
"oh, baiklah"
"sebaiknya kau tidur, sebentar lah mau tengah malam!"
"capi celitanya gimana?(tapi ceritanya gimana?)"
"nanti saja"
"hm baiklah"
"selamat malam ayah, cup"
"hem, selamat malam tuan putriku"
setelah mencium pipi ayahnya Arya pun pergi ke kamar nya.
like and komen
detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, dan hari berganti minggu.
dan tibalah saatnya dimana hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang yang ada di istana, yaitu hari ulang tahun dari Putri kekaisaran.
di kamar terdapat seorang orang anak kecil dan dua pengasuhnya, mereka berdebat untuk memakaikan pakaian yang sangat indah kepada seorang anak kecil yang sedang duduk disebuah kursi dengan tangan tengah memijit keningnya pusing.
"bisakah kalian tidak usah berdebat!" Ujar Arya sudah merasa kesal
"maaf tuan putri" ucap mereka berdua meminta maaf
"hmm"
"jadi tuan putri ingin memakai gaun warna apa?" tanya Tera antusias.
"yang merah di pegang oleh Lina itu saja"
"baiklah, putri"
gaun yang di pegang oleh Lina adalah gaun berwarna merah dan biru. sedangkan Tera berwarna hijau dan putih
setelah selesai bersiap siap, Arya pun dirias sangat cantik bak boneka Annabelle eh salah maksudnya boneka barbie. setelah selesai berias Arya pun pergi ke ruang belajar kaisar untuk menemui Zaint
"ayah, ayah sedang apa?" teriaknya saat berada didepan pintu ruangan
"hm? oh ternyata kamu, kemari lah!" Ujarnya saat melihat Arya didepan pintu sambil teriak
"ada apa ayah?" tanya Arya penasaran pada Zaint yang menyuruhnya untuk mendekatinya
"pilih lah salah satu dari semua ini!" Zaint menyuruh putrinya untuk memilih salah satu kalung yang sudah ia persiapkan untuk dipilih oleh Putrinya
"untuk apa ini?" tanya Arya heran dengan kalung yang di siapkan oleh ayahnya itu
"hadiah ulang tahun mu" jawabnya singkat
"oh, aku mau yang ini yah"
"hm ambillah"
kalung yang diambil oleh Arya adalah kalung berbentuk bulan sabit dengan liontin ditengahnya.
Arya sangat menyukai kalung dengan bentuk bulan jadi mengambil kalung tersebut. Sebenarnya semuanya indah tapi dia lebih suka yang satu itu.
"terima kasih ayah" ujarnya tulus sambil menggenggam kalung itu
"hmm" gumamnya.
"ayo kita ke tempat pesta" ajaknya pada Arya yang sedang memandangi kalungnya yang cantik itu.
"tunggu ayah, bisakah kau membantuku memakai kalung ini" pintanya kepada Zaint yang notabene-nya adalah ayahnya itu. tangannya gak sampai weh, makanya minta bantuin ayahnya
"kemari lah" Arya pun mendatangi Zaint untuk memasangkan kalung tersebut lehernya. Terlihat cantik saat Arya memakainya dengan rambut tergerai ditambah dengan senyum manisnya itu.
Waw sangat sempurna.
"sudah, ayo!"
"ok"
setelah selesai memasang kan kalung itu, Arya beserta Zaint keluar dari ruang belajar. diluar sudah ada rombongan yang sudah menunggu mereka. setelah memberi salam mereka pun melanjutkan perjalanan menuju tempat acara di mulai.
saat mereka sampai sudah banyak orang yang datang. banyak diantara mereka masih penasaran dengan siapa yang berulang tahun. setahu mereka acara ulang tahun kaisar akan di adakan lima bulan lagi. lalu siapa yang berulang tahun? tanya mereka semua di dalam hati.
"YANG MULIA KAISAR ZAINT DAN TUAN PUTRI ARYA MEMASUKI RUANGAN" teriak seorang penjaga pintu saat melihat Zaint dan Arya memasuki ballroom.
saat kaisar masuk, semuanya menunduk hormat tanpa terkecuali. Sebenarnya mereka semua sangat terkejut ketika mendengar nama Arya tadi disebutkan oleh penjaga pintu
"SALAM YANG MULIA KAISAR, SEMOGA ANDA PANJANG UMUR!!!". dan hanya dibalas dengan deheman kaisar tersebut.
Karena penasaran mereka semuanya pun menegakkan badan mereka, tapi saat mereka melihat kaisar ada seorang anak perempuan tengah digendong oleh sang kaisar membuat mereka kembali terkejut dan bertanya tanya siapa anak perempuan yang sedang digendong oleh kaisar tiran tersebut. sedangkan kaisar tersebut tidak memperdulikan mereka semua dan berlalu pergi ke singgasananya dan mendudukkan Arya di kursi kebesarannya itu
"duduklah disini jangan membuat masalah!" tegur Zaint itu pada Arya
"oke" jawabnya. 'huh... siapa juga yang akan berbuat masalah. mungkin kau yang akan membuat masalah' Arya menggerutu didalam hati karena sikap Zaint itu
kembali semua dikejutkan dengan sikap kaisar yang dingin namun ada sedikit kelembutan dimatanya. tentu saja sikap kaisar tersebut membuat gempar seisi aula pesta.
'wah lihat siapa anak perempuan itu?'
'aku juga tidak tahu'
'mungkinkah itu adalah putri kaisar?'
'Benarkah! setahuku, kaisar tidak memiliki putri'
'mungkinkah itu adalah putri kaisar yang di sembunyikan oleh beliau'
'mungkin saja'
'lihatlah betapa lucu dan cantiknya anak perempuan itu'
'kau benar, lihatlah anak perempuan itu sangat mirip dengan kaisar'
'sepertinya benar, kalau itu adalah putri kaisar'
semua pujian dilontarkan oleh semua orang kepadanya namun Dia hanya menanggapinya dengan tersenyum manis ketika mendengar pujian yang dilontarkan para bangsawan yang ada dalam aula pesta.
Heh, mata kalian picek ya?
"terima kasih semua para tamu undangan karena telah datang ke pesta hari ini. hari ini adalah hari yang istimewa untuk kekaisaran ini, karena pada hari ini adalah hari ulang tahun Tuan Putri satu satunya di kekaisaran ini" seru Tama untuk memberikan sambutan kepada para tamu yang hadir. Seperti biasa para bangsawan hanya bisa berbisik bisik memuji Arya.
"silahkan Tuan Putri untuk menyapa semuanya" ujar Tama
"halo semua" sapa Arya dengan nada imut dan senyum yang sangat manis. yang malah membuat seisi aula heboh
'wah imutnya!'
'benar, beliau sangat imut'
'astaga Tuan Putri benar benar sangat imut dan cantik'
'bahkan di usianya yang masih satu tahun tuan putri sudah mulai fasih berbicara'
'tuan putri sangat jenius yah!'
bahkan diluar istana juga sudah berkumpul para rakyat yang penasaran dengan pesta tersebut. saat mereka tahu jika yang berulang tahun adalah Putri Kaisar mereka bersorak gembira. kenapa? karena kekaisaran ini memiliki penerus. yah, walaupun seorang tuan putri
^^^(tapi kelakuannya gak mencerminkan anak perempuan_-)^^^
pesta berlangsung dengan meriah. semua orang sangat gembira pada hari ini. kecuali Arya yang tengah dilanda kebosanan. Dia mau kabur tapi gak boleh.
ishh kesel banget.
'astaga, bosen banget. kapan nih pesta selesai?'.
"ayah! aku bosan, aku mau ke taman yah?"
"hmm pergilah"
"baiklah dadah ayah"
Di taman Arya hanya sendirian bersama dengan ular kesayangannya yaitu snicky. Arya paham apa yang hewan katakan itulah sebabnya Arya sangat dekat dengan hewan liar
Di taman itu Arya hanya duduk dibawah pohon tanpa ada kerjaan lain. Dia hanya menikmati udara yang semakin panas karena sudah tengah hari.
"Snicky aku sangat bosan" keluhnya merasa sangat bosan
"Hei kau bosan karena tak ada teman" ujar snicky
"Iya, dulu kan aku biasa main sama aunty Fesya" ujar Arya lagi
"Siapa aunty Fesya?" tanya snicky bingung dengan nama Fesya
"Temanku" jawabnya singkat
Aunty Fesya itu adalah bibinya di kehidupan sebelumnya dia hanya berbeda 7 tahun dari dia. Dia adalah bibi sekaligus tangan kanannya saat menjadi mafia dulu di kehidupan kali ini dia tidak ada niatan sama sekali untuk menjadi mafia cukup jadi putri kejam tanpa ada yang tahu. Dan bersembunyi dibalik topeng wajah polos saja kan udah menghilangkan rumor miring tentangnya kan gampang wkwk
"Sebaiknya aku kembali ke kamar, aku mau tidur saja" ujar Arya berlalu menuju kamarnya dan berganti baju di bantu oleh Lina dan Tera.
pesta ulang tahun baru selesai saat malam hari.sedangkan tokoh utama pesta tersebut tengah terlelap diantara bantal dan selimut
tiba tiba ada yang datang. yah itu adalah Zaint. "ternyata sudah tidur" ucapnya sambil memperhatikan wajah polos Arya yang sedang tertidur lalu dia ikut berbaring di samping Arya yang juga tidur itu.
like and komen
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!