NovelToon NovelToon

Playboy Jatuh Cinta 2 (Kisah Shena Dan Leo)

Episode 1 Hari Spesial

Hai hai kembali ke kisah Leo dan Shena lagi ya ... ini baru permulaan, masih banyak kisah seru Shena dan Leo selanjutnya. Jangan bosan menunggu.

Happy reading!

****

Hari ini, adalah hari spesial bagi Shena. Karena hari ini merupakan hari ulang tahun suaminya yang ke 23 tahun. Shena bermaksud memberikan kejutan untuk suami tercintanya itu, tapi tidak sekarang karena proses kejutannya masih lama.

Tepat tengah malam dihari lahir suaminya, Shena terbangun dan menatap wajah tampan Leo yang tertidur lelap dihadapannya sambil memeluk erat tubuhnya.

Usia kandungan Shena saat ini sudah memasuki 5 bulan. Dan Leo sangat menyayanginya lebih dari sebelumnya. Tiada hari tanpa Leo disisinya. Suaminya ini juga sangat pengertian dan selalu siap siaga. Bahkan Leo tak pernah membiarkan lalat ataupun nyamuk menyentuhnya. Suami nggak ada akhlaknya ini, sangat sangat sangat memanjakan Shena. Apapun permintaannya, pasti bakal dikabulkan Leo saat itu juga. Sebab itu, hari ini ... Shena akan membuat Leo bahagia di hari lahirnya dengan segala kejutan yang sudah ia siapkan jauh-jauh hari.

Sambil tersenyum simpul, Shena membelai lembut pipi suaminya, memandangi wajah Leo sepuasnya. Ketampanan dan pesona Leo benar-benar membuat Shena ingin terus berada disisi suaminya tak peduli apapun yang terjadi. Gadis itu merasa beruntung karena Leo sangat mencintainya melebihi apapun. Begitu pula yang dirasakan Shena saat ini, walaupun dulu Shena sempat membenci Leo, tapi kini sudah tidak lagi. Shena jadi kembali teringat pada pesta resepsi pernikahannya yang dilangsungkan beberapa bulan lalu tepat setelah keduanya selesai diwisuda.

Saat itu, kakak iparnya Refald memperlihatkan kenangan masa-masa indah Leo dan Shena sewaktu keduanya masih menjadi mahasiswa baru diuniversitasnya. Melalui memori yang disimpan oleh pasukan dedemit Refald, kakak ipar Shena sengaja memperlihatkan kembali dihadapan semua para tamu undangan, kenangan-kenangan lama yang dulu pernah Refald hapus dari ingatan Shena dan Leo. Kisah cinta keduanya sebenarnya sudah dimulai sejak Leo dan Shena sama-sama menjadi MaBa, kenangan indah tersebut diputar ala pemutaran film bioskop dengan menggunakan kekuatan Refald tentunya.

Saat kenangan-kenangan manis itu diperlihatkan, Shena dan Leo benar-benar terkejut. Ternyata, mereka berdua pernah saling mencintai walau akhirnya Shena menjadi benci pada Leo karena reputasinya yang buruk sebagai playboy kelas kakap dikampusnya dan mempermainkan cinta almarhum sahabatnya. Namun, seiring berjalannya waktu, dan cinta gila yang diberikan Leo padanya, membuat cinta Shena yang dulunya terkunci rapat untuk Leo, kembali terbuka.

Dan disinilah ia sekarang, tidur bersama dengan Leo yang sudah sah menjadi suaminya dalam satu ranjang dan saling berpelukan seolah tak ingin lagi dipisahkan. Shena tersenyum geli bila mengingat kembali masa-masa indah mereka yang sudah dilalui bersama. Bahkan sekarang, Shena sudah mengandung buah cinta keduanya.

“Sampai kapan kau akan memandangi suamimu seperti itu, Sayang,” ujar Leo masih sambil memejamkan mata. Tangannya menggenggam lembut tangan Shena yang membelai pipinya.

Otomatis Shena tersentak mendengar suaminya, ternyata ikut terjaga juga. “Kau tidak tidur, Sayang?” bukannya menjawab pertanyaan Leo, Shena malah balik bertanya.

Mata Leo terbuka dan menatap Shena dengan kilatan mata yang menggoda. “Sudah aku bilang Sayang, kau adalah magnet bagiku. Apapun gerakanmu, maka akupun ikut juga.” Seperti biasanya, Leo langsung mencium mesra bibir istrinya, mengisap bagian atas dan bawah bibir ranum itu secara bergantian. “Sayang, kita lakukan bulan tertusuk ilalang, ya? Kau membangunkan etalibunku,” bisik Leo dengan mesra.

“Hah? Tapi tadi, kan sudah?” protes Shena.

“Aku ingin lagi, apa kau tidak kasihan pada pedang etalibunku yang sudah terlanjur bangun ini? Sayang banget kalau tidak disalurkan dengan baik. Ayolah ....” bujuk Leo sambil terus menggoda Shena.

Dasar suami nggak ada akhlak, sekali nggak ada akhlak tetap saja nggak ada akhlak! Batin Shena dalam hati, tapi ia tidak bisa menolak permintaan suaminya karena Leo sangat tidak suka ditolak.

“Sebentar saja, ya ... jangan lama-lama. Karena aku ingin jalan-jalan pagi.”

“Ini masih tengah malam Sayang, kita main bulan tertusuk ilalang saja sampai pagi, oke! Sepertinya, aku sudah tidak bisa tidur sekarang.” tanpa menunggu jawaban dari Shena, Leo langsung menyerang Shena dengan ganas.

Ciuman-ciuman lembut Leo yang diberikan pada Shena membuat gadis itu mulai ngos-ngosan. Leo selalu pintar membuat Shena menjadi cepat terangsang dengan meraba-raba lembut bagian intim tubuhnya. Tak butuh waktu lama bagi Leo untuk mulai memasukkan pedang etalibunnya ke dalam lubang sumur milik Shena. Shena sendiri mulai merintih karena terbuai kenikmatan dengan hentakan-hentakan lembut yang dilakukan suaminya.

Keduanya bercinta dengan penuh gairah yang membara. Leo begitu kuat memainkan pedangnya, tapi tetap dengan hati-hati karena Shena sedang mengandung buah hati mereka. Mereka berdua saling menatap penuh cinta dan menyalurkan hasrat birahi mereka masing-masing. Tak berselang lama, Leopun akhirnya mengalami pelepasan dan langsung berbaring disisi istrinya setelah proses transfer kecebong itu selesai disalurkan.

Tangan nakal Leo masih bergelandot manja diperut Shena yang sudah terlihat buncit. Leo berusaha merasakan gerakan calon jabang bayinya yang memang sedang aktif-aktifnya didalam perut Shena. Calon papa muda itu langsung tersenyum saat tangan Leo yang menyentuh perut buncit Shena mendapat balasan tendangan kuat dari calon anaknya ini.

“Kau bisa merasakannya, Sayang? Leo junior kita menendangku, sepertinya dia sangat senang saat aku mengunjunginya.” Leo mencium kening Shena dengan mesra lalu beralih tempat ke perut istrinya. “Cepat tumbuh besar ya Sayang, ayah sangat menantikan kehadiranmu,” ujar Leo sambil mengecup lembut perut buncit istrinya. “Kau terlihat semakin seksi Shena, Sayang. Bagaimana kalau kita main lagi?” goda Leo.

“Tidak! Sudah cukup, jangan buat aku kelelahan. Aku punya kejutan untukmu, tunggu disini!” Shena bangun dari ranjangnya dan memakai piyamanya, lalu berdiri dan berjalan keluar mengambil sesuatu untuk suaminya. Sedangkan Leo sendiri hanya memerhatikan gerak-gerik Shena sambil menebak-nebak kejutan apa yang akan diberikan istrinya itu padanya.

Tiba-tiba saja, lampu kamarnya mati sehingga keadaan ruangan menjadi gelap gulita. Tentu saja hal itu membuat Leo kaget seketika karena ia juga tak mendapati Shena didekatnya. Leo sama sekali tidak bisa melihat apa-apa.

“Shena, Sayang!” seru Leo. “Kau ada dimana? Jangan main-main denganku. Ini sama sekali tidak lucu!” tidak ada sahutan. Suasana tampak hening sehingga Leo mulai mengerutkan dahinya. “Shena, Sayang ... nyalakan lagi lampunya?” pinta Leo lagi tapi tetap tidak ada jawaban.

Leo yang mulai panik, meraba-raba piyamanya yang tadi ia letakkan disampingnya. Cowok itu memakai piyama tersebut dalam ruangan yang gelap dan hanya diterangi cahaya dari luar jendela kamarnya. Leo mencari-cari ponselnya dan langsung menyalakan senter pada ponsel tersebut untuk membantu menerangi jalannya mencari keberadaan istrinya yang entah ada dimana sekarang.

Begitu Leo membuka pintu kamarnya, sebuah pistol glock 19 hitam sepanjang 174 mm siap meledak di kepala Leo.

“Angkat tanganmu dan jangan bergerak!” ujar seseorang yang membidik Leo dengan pistolnya. Pria berbaju serba hitam yang memakai penutup wajah dan hanya memperlihatkan matanya itu menggiring Leo keluar dari kamarnya. “Jalan! Jika tidak, kau dan istrimu, akan mati di detik ini juga!” ancam pria berbaju hitam tersebut pada Leo.

Dengan penuh waspada, Leo mengikuti permintaan kecoak yang sedang mengganggu ketenangannya. Sepertinya pria berbaju serba hitam ala ninja hatori itu belum tahu siapa Leo sebenarnya. Jika pria itu pintar, maka ia tidak akan berani bertindak seperti ini apalagi kalau sampai menyentuh Shena.

BERSAMBUNG

****

Yang penasaran seperti apa kisah awal pertemuan Leo dan Shena bisa lihat di PUTRA RAJA season 1&2. Kalau yang sudah baca pasti tahu. Tapi kalau disini, sekarang khusus Leo dkk saja.

Jangan lupa dukung penulis dengan like dan komentarnya, kasih hadiah hati juga gak apa-apa, becanda hehehe ... love you all.

ternyata visual Leo dan Shena pernah main bareng loh ... seandainya mereka main film di naskah Playboy Jatuh Cinta mungkin tambah seru kali ya ... hehe ... mimpi boleh dong. yang sudah baca season 1 pasti tahu seperti apa ceritanya.

visual Leo yang sekarang

visual Shena

episode 2 Kejutan yang Mengejutkan

Untuk sementara, Leo menuruti apapun yang dikatakan ninja hatori ini sampai ia bisa menemukan keberadaan istrinya dan memastikan bahwa Shena baik-baik saja. Dengan penuh waspada, Leo memerhatikan jalan disekitar tempat ia digiring keluar istananya. Ponsel yang tadi Leo gunakan sebagai penerang, juga sudah diambil alih oleh ninja hatori yang menodongnya saat ini.

Rupanya, pria tersebut membawa Leo ke sebuah pinggiran tebing jurang tidak jauh dari lokasi istananya sendiri. Di bawah tebing tersebut, terdapat pantai yang ombaknya lumayan kencang juga.

Awalnya Leo terkejut, karena dari kejauhan ia melihat Shena sedang ditodong pistol sama seperti yang ditempelkan dikepalanya oleh seseorang yang berpakaian sama pula dengan ninja hatori yang membawa Leo kemari. Shena dan kolega ninja hatori ini berdiri tepat dibibir tebing menunggu kedatangan Leo.

Tentu saja pemandangan yang ada dihadapannya membuat Leo marah, tapi ia tidak ingin bertindak gegabah. Sebab, kejadian ini sangatlah aneh karena 2 kecoak ini bisa masuk begitu mudah padahal sistem keamanan rumahnya sangatlah canggih. Selain itu, tak ada satupun pengawal yang datang kemari. Benar-benar mencurigakan.

“Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan?” tanya Leo dengan ekspresi tenang setenang permukaan air kolam sambil terus mengamati istrinya. Ia pasti bakal bertindak jika sampai Shena kenapa-napa.

Sejauh ini, wanita yang sedang mengandung buah hati Leo itu masih terlihat baik-baik saja. Jadi, Leo masih bisa menahan untuk tidak membantai dua ekor kodok yang ada ditempat ini sekaligus mencari tahu apakah ada komplotan yang lainnya atau tidak.

“Huh, kau tidak perlu tahu siapa kami, serahkan saja semua aset berhargamu pada kami baru kami akan melepaskanmu. Cepat beritahu! Dimana kau sembunyikan semua asetmu itu? Jika tidak, maka istrimu yang kau cintai itu akan aku lempar ke bawah sana!” ancam pria berbaju hitam tersebut pada Leo.

Leo sendiri tak langsung bereaksi, ia terus menatap dan mengawasi Shena. Sedangkan Shena sendiri juga bersikap tenang karena perampok yang sedang menodongkan pistol padanya dan juga Leo adalah orang sewaan Shena yang sengaja di suruh Shena untuk bersandiwara membuat drama action perampokan untuk membuat Leo terkejut.

Setelah berhasil mengejutkan suaminya, barulah Shena mengucapkan ulang tahun atas kejutan yang ia berikan. Sebab itulah Shena masih tenang-tenang saja dan pura-pura ketakutan saat perampok sewaannya ini menodongkan pistol padanya.

“Hei, kau!” bisik Shena ketika Leo sudah tak lagi mengawasinya. “Jangan tekan tanganku kuat-kuat! Sakit, tahu! Akan aku potong bayaranmu nanti!” geram Shena karena ia merasa ini seperti sungguhan.

“Diam dan jangan banyak bicara!” bentak perampok itu.

"Dasar kau ini! Masih untung aku mau membayarmu! Kenapa kau kasar sekali pada orang yang menyewamu!” Shena menjadi sangat kesal dengan pria yang ia sewa ini, tapi demi memberikan kejutan untuk Leo, Shena harus bertahan sampai akhir.

Setelah mengetahui kondisi sekitarnya, Leo sudah mulai bisa menyimpulkan memang ada yang tidak beres disini. Cowok itu kembali menatap wajah tegang istrinya sambil mengedipkan salah satu mata sementara salah satu jari telunjuk tangan Leo ia tempelkan dimulutnya sebagai tanda agar Shena diam dan lihat saja.

Melihat kode dari Leo, Shena jadi semakin bingung, kenapa Leo seperti itu? Padahal ini hanyalah sandiwara yang dimainkan Shena. Tapi agar Leo tidak curiga, ia pun menuruti suaminya untuk diam saja sambil menganggukkan kepalanya.

"Ah ... lihat, disana!" seru Leo tiba-tiba mencoba mengalihkan perhatian. "Polisi!" tunjuk Leo ke arah lautan lepas yang ada dihadapannya.

Leo sangat hafal, di jam segini pasti ada pesawat tempur militer melintasi area ini untuk kontrol patroli harian yang dilakukan rutin setiap hari. Area sekitar kediaman Leo memang dekat dengan pangkalan udara yang dijadikan markas bear AU di negara ini. Tak heran jika Leo jadi hafal kapan pesawat patroli mereka muncul atau tidak.

Para perampok itupun terkejut dan langsung percaya saja pada Leo dan mengira kalau pesawat itu benar-benat akan datang ketempat mereka sehingga untuk sesaat kedua perampok itu lengah karena terlalu serius memerhatikan pesawat itu lewat diatas laut yang terbentang luas dihadapan mereka.

Kesempatan itu Leo gunakan untuk merebut pistol perampok tersebut lalu memiting tangannya kebelakang dengan kuat sehingga perampok tersebut mengerang kesakitan. Secepat kilat, Leo langsung menembak kaki orang yang menyandera Shena.

Tembakan jitu Leo tepat mengenai sasaran dan berhasil membuat perampok itu tumbang tak berdaya. Tanpa sengaja perampok tersebut menjatuhkan pistolnya ke laut. Ia mengerang kesakitan karena kakinya tertembak. Darah segar mengalir deras dibetis perampok itu hingga menimbulkan bau anyir darah yang menyengat. Untung masa ngidam Leo sudah lewat, jadi Leo tidak muntah lagi kalau melihat darah. Sebaliknya, Shenalah yang jadi pusing tujuh keliling.

Sementara itu, Leo masih mencengkeram kuat tangan orang yang tadi menodongnya. Pria tersebut berusaha melawan tapi ia langsung ditodong balik oleh Leo dengan pistolnya sendiri.

"Kau tahu apa artinya ini? Ini namanya 'senjata makan tuan'. Beraninya kau mengganggu ketenanganku! Matilah kau!" Leo mematik bagian atas pistolnya dan hendak menembak kepala pria berbaju hitam itu tepat di bagian belakang kepalanya sementara tangan Leo yang lain masih memiting kuat tangan pria tersebut.

Shena yang mengetahui kalau situasinya jadi genting mencoba menghentikan Leo agar tidak membunuh perampok yang sebenarnya hanyalah orang sewaan Shena.

"Leo! Tunggu! Jangan bunuh dia! Kau sudah janji padaku untuk tidak membunuh siapapun selama aku hamil," cegah Shena. Ia berjalan pelan meninggalkan perampok yang habis ditembak kakinya oleh Leo dengan perasaan iba dan mendekat ke arah suaminya yang terlihat kalap.

"Ini pengecualian, Sayang. Mereka sudah berani menyentuhmu. Kau tahu aku tidak akan pernah memaafkan siapapun yang berani menyakiti istriku!" seru Leo masih dengan nada marah.

"Aku tidak apa-apa. Lihat! Aku baik-baik saja, lepaskan saja mereka!" pinta Shena.

"Bagaimana bisa kau memintaku melepaskan orang yang sudah berani mengusik ketenangan kita? Aku bukan tipe orang pemaaf! Siapapun harus menerima ganjaran setimpal karena sudah berani membangunkan singa yang sedang tidur." Leo hendak menarik pelatuknya tapi langsung dicegah lagi oleh Shena.

"Tunggu!" Shena menjulurkan kedua tangannya untuk menghalau Leo agar tidak menembak perampok sewaannya. "Aku mohon, jangan tembak mereka!" seru Shena jadi semakin merasa bersalah pada orang-orang yang disewanya.

Gawat! Leo benar-benar kalap. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? batin Shena. Ia memutar otak agar bisa membawa lagi perampok sewaannya ini. Shena tidak mungkin membiarkan orang-orang sewaannya ini mati sia-sia ditangan Leo.

"Meskipun kau akan menciumiku seperti waktu itu, Sayang. Aku tetap tidak akan melepaskan orang-orang ini!" ujar Leo seolah tahu apa yang dipikirkan istrinya.

Dor!

Suara tembakan terdengar kencang ditelinga Shena sehingga gadis itu langsung jadi panik ketakutan. Wajahnya seketika menegang melihat apa yang dilakukan suaminya.

"Bercanda, Sayang ... kenapa wajahmu pucat begitu? Perampok yang kau kira sewaanmu ini, masih hidup." Leo menyeringai senang karena berhasil membuat Shena terkejut sampai ia terhuyung mundur.

BERSAMBUNG

****

Ikuti kisah Leo selanjutnya ya ... nanti kalau senggang aku lanjut lagi. Jangan lupa like, vote, komentar dan hadiahnya ... hehe ...

episode 3

Shena terperangah tak percaya kalau ternyata, Leo mengetahui dirinya telah menyewa perampok gadungan untuk mengejutkannya. Bukannya suaminya yang terkejut, tapi malah Shena sendiri yang shock. Leo benar-benar luar biasa. Entah makan apa dia sampai bisa tahu apa yang sudah direncanakan Shena. Gadis itu hanya meringis saat Leo menatapnya sambil terus memiting tangan perampok yang ia sewa.

Tiba-tiba saja dari kejauhan ada banyak orang datang berbondong-bondong menghampiri Shena dan Leo. Mereka semua adalah para pengawal Leo yang tadinya memang disuruh Shena sembunyi sementara sampai proses kejutan untuk Leo terlaksana. Sayangnya, rencana itu gagal total karena Leo sudah mengetahui semuanya.

“Kami mendengar suara tembakan tuan muda Leo, apa anda dan Nyonya Shena tidak apa-apa?” tanya salah satu pengawal berbaju hitam itu.

“Tidak apa-apa, nyalakan semua lampu rumah. Kejutannya sudah berakhir,” ujar Leo sambil masih terus menatap Shena. Sementara Pengawal Leo yang lainnya mengurus para perampok dadakan itu.

Namun, diluar dugaan saat Leo melepas pitingan tangannya pada perampok tersebut, dan hendak diambil alih oleh pengawalnya, tiba-tiba saja pria berbaju hitam ala ninja hatori itu mencoba melawan anak buah Leo dengan membenturkan kepalanya di kepala pengawal Leo hingga tangannya terlepas dan perampok itupun kembali bebas bergerak. Secepat kilat, pria tersebut berlari ke arah Shena lalu langsung merengkuh lehernya dengan paksa. Pria itu mengancam semua orang agar tidak ada yang mencoba berani mendekati keduanya jika tidak ingin Shena mati ditangannya.

“Jangan ada yang mendekat! Kalau tidak, akan aku bunuh wanita ini!” teriak perampok itu dengan lantang.

“Apa yang kau lakukan?” bentak Shena kesal. “Sandiwara kita sudah berakhir, kau tidak perlu melakukan ini. Suamiku sudah mengetahui semuanya.” Shena tidak habis pikir, padahal jelas-jelas mereka sudah ketahuan, tapi perampok sewaannya ini masih tetap saja berakting. Mana aktingnya tampak nyata lagi.

“Diam dan jangan banyak bicara kau!” perampok itu membentak Shena hingga gadis itu tersentak. “Sekarang kau adalah sanderaku! Berani bicara lagi, aku tidak segan-segan mematahkan tulang lehermu!” ancam perampok itu dan Shena langsung terdiam.

Sepertinya situasinya memang benar-benar genting sekarang. Perampok sewaaannya ini sengaja mau merampok beneran. Walau sadar Shena telah berbuat kesalahan, gadis itu berusaha tenang agar janin yang dikandungnya baik-baik saja. Ia tidak boleh panik ataupun ketakutan karena ia yakin suaminya Leo tidak akan tinggal diam.

“Dengarkan aku baik-baik, kalau kau ingin selamat, sebaikmya hentikan semua ini. Kau bukan tandingan suamiku!” ujar Shena sambil menatap Leo yang juga menatapnya.

Mata elang Leo langsung menyiratkan api kemarahan yang begitu besar. Tanpa ampun lagi, ia langsung menembak lengan orang yang mencoba menyakiti istrinya dan tentu saja langsung tepat mengenai sasaran. Meski ia diancam, Leo sama sekali tidak takut karena ia adalah penembak jitu dan terkenal di Jerman. Latihan yang diberikan ayahnya yang berprofesi sebagai mantan mafia sejak usianya masih anak-anak, membuat Leo tumbuh besar sebagai penembak terbaik disana. Tidak ada yang bisa mengalahkan kecepatan dan ketepatan Leo dalam menembak. Ia bahkan bisa menembak tepat sasaran meski hanya dengan mata tertutup apalagi dengan mata terbuka. Semua peluru yang diarahkan ke semua lawannya, tidak pernah meleset.

Cengkeraman tangan perampok itu langsung terlepas akibat lengan yang memiiting leher Shena terkena tembakan dari Leo. Gadis itu langsung berlari pelan sambil memegangi perutnya menuju ke arah Leo. Shena sama sekali tidak menduga orang yang ia sewa ternyata nekat menyakitinya.

“Maafkan aku Leo, aku tidak tahu kalau perampok yang aku sewa itu bakal bertindak sejauh ini?” ujar Shena jadi merasa bersalah dengan situasi yang terjadi.

“Kau tidak perlu minta maaf, Sayang. Mereka bukanlah orang yang kau sewa.” Leo merengkuh tubuh Shena dan menenangkannya, sesekali ia mengusap lembut perut Shena agar ia tidak lagi panik. “Kau baik-baik saja, kan? Bagaimana dengan Leo junior kita.”

“Aku dan Leo tengil kita tidak apa-apa. Kau jangan khawatir. Tunggu! Apa maksudmu perampok itu bukan orang yang aku sewa?” Shena mengernyitkan dahinya karena belum paham maksud Leo.

“Saat mati lampu tadi, aku melihat ada pesan masuk diponselmu, Sayang. Orang yang kau sewa sedang mengalami kebocoran ban sehingga mereka tidak bisa datang tepat waktu. Jika mereka tidak bisa datang kemari, maka dua orang berbaju ninja hatori itu pasti perampok sungguhan. Wajar kalau mereka menyakitimu!” terang Leo sambil menatap waspada dua penjahat yang terkapar tak berdaya akibat tembakannya.

Kini, mereka sudah tidak berbahaya karena tidak punya senjata. Hidup mati para perampok itu ada ditangan Leo sekarang.

“Hah?” semakin terkejutlah Shena mendengar penjelasan dari Leo. “Jika yang kau katakan itu benar, lalu ... siapa mereka?” tanya Shena penasaran siapa orang-orang ini.

Beraninya mereka datang kemari dan mencari gara-gara dengan Leo. Apa mereka tidak tahu kalau Leo lebih berbahaya daripada penjahat manapun yang ada di negara ini? Datang kemari dengan cara seperti itu, sama saja dengan setor nyawa gratis, pikir Shena.

Leo mengkode anak buahnya yang sudah berhasil mengamankan dua perampok itu untuk membuka topengnya dan betapa terkejutnya Shena setelah tahu siapa orang yang hampir saja membunuhnya.

“Bukankah ... dia ....” Shena tidak bisa meneruskan kalimatnya saking shocknya.

Untungnya, tangan kanan Leo yang bebas masih tetap memeluknya sehingga dengan cepat istri Leo itu menguasi emosinya. Dalam keadaan apapun, Shena tidak boleh panik karena ia tidak ingin terjadi apa-apa pada calon debaynya.

“Kau masih ingat Sayang, ia adalah dokter gadungan yang bekerjasama dengan Ramdani untuk menyabotase rumah sakit ayah hanya untuk menyamarkan tindak kejahatan yang telah mereka lakukan. Mereka semua adalah buronan polisi yang sudah lama paman Dilagara cari-cari. Ternyata mereka malah datang sendiri kemari. Sepertinya dihari ulang tahunku ini, aku sangat beruntung karena bisa melumpuhkan salah satu musuh yang berusaha merusak citra nama ayah dan keluargaku!” Leo mengecup lembut kening Shena. Ia senang Shena tidak terlalu panik meski awalnya gadis itu terkejut dengan semua kejadian yang terjadi disini.

“Dokter Tyo,” ucap Shena lirih. Masih teringat jelas dibenak Shena kejadian saat ia dan suaminya baru saja menikah beberapa bulan yang lalu. Dokter itu benar-benar kejam dan sangat tidak pantas disebut sebagai dokter.

“Dia sudah bukan dokter lagi, Sayang. Kini profesi barunya adalah ‘perampok’!” Leo meralat ucapan istrinya dan diikuti anggukan kecil dari Shena.

"Bedebah kau Leo! Lihat saja! Akan aku balas kau nanti!" Teriak Tyo masih sambil menahan rasa sakit akibat tembakan Leo di lengan kirinya.

"Huuuu ... aku ragu apa kau bisa membalasku atau tidak. Kau tahu kenapa? Karena hidupmu hanya tinggal menghitung waktu." Nada suara Leo terdengar menjengkelkan. Ia memang sengaja membuat Tyo semakin kesal padanya.

“Tuan muda, bagaimana dengan mereka!” tanya salah satu pengawal Leo saat rekan-rekannya yang lain juga sudah berhasil mengamankan komplotan penjahat yang menyerang Leo dan Shena.

Dari kejauhan, muncullah beberapa pengawal Leo dengan membawa tangkapan ikan yang besar. Siapa lagi kalau bukan rekan-rekan Tyo yang tidak lain adalah Mila. Dua orang besar yang dulu pernah ditendang Leo dan Shena keluar dari rumah sakit ayahnya. Ternyata mereka berdua merencanakan balas dendam pada Leo sekarang dan memanfaatkan situasi yang ia ambil dari Shena.

BERSAMBUNG

****

nanti aku up lagi ... tunggu ya ... dukung like dan komentarnya dong . Biar makin semangat gitu .... love you all ....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!