...•°•°•°•°•°•...
Alea adalah gadis dingin dan cuek, ia di besarkan oleh Kakek angkat yang bernama Wiratmaja. Dia adalah gadis irit bicara, Kejam, dan dingin! Alea tak sungkan untuk membunuh lawannya dengan cara menyiksa mereka dengan kejam, lalu ia bunuh mereka dengan keadaan tak layak..
•°•
•°•
Sreet__ Sreet__
''Bukankah sudah aku bilang siapa yang menyuruh mu? Cepat katakan!''
Belati di tanggan gadis cantik itu terus menari nari di tubuh pria yang tiga puluh menit lalu ia tangkap, dan dibawa ke ruang bawah tanah yang biasa dia menyiksa orang-orang untuk di eksekusi...
Namun tak lama, seseorang menepuk bahu gadis yang sedang menyayat di atas tubuh pria yang terkorek lemas dengan belatinya. "Sudah cucuku, biarkan dia bernafas terlebih dahulu.'' ucap Pria paruh baya itu menasehati dengan lembut, namun pancaran mata pria paruh baya itu mengisaratkan kemarahan yang sama..
Ia berdecih. ''Ck,, orang seperti dia tidak pantas untuk menghirup nafas terlalu lama! Bukankah lebih baik jika aku bunuh saja dia? jika memang ia nggan untuk berbicara.''
"Ampun, ampuni saya nona saya hanya menjalankan tugas dari Tuan saya.'' Ucap lelaki itu dengan rasa takut yang luar biasa..
Sang gadis menatapnya dengan penuh amarah. ''Lantas jawab pertanyaan ku siapa tuan mu hah!'' bentaknya sambil mencekik leher pria itu dengan sangat kencang, namun pria yang sudah lemah itu hanya menggelengkan kepalanya karna dia sudah berjanji tidak akan memberitahu siapa yang menyuruhnya..
Sreet__ Sreet__
Jleb!!
''Jika kau enggan bicara lebih baik mati saja, percuma kau hidup. '' ucapnya sambil tersenyum puas. Ia pun menoleh ke arah pengawal yang ada di belakangnya. ''KALIAN! Potong tubuhnya menjadi beberapa bagian, berikan mayatnya kepada Leonku, mungkin dia sudah lapar. '' perintahnya..
''Siap nona.'' Ucap para pengawal serempak, mereka sudah tak heran dengan majikan yang bersifat dingin dan kejam seakan mereka sudah terbiasa melihat pemandangan seperti ini.. Para pengawal pun membereskan kekacauan yang ada dengan cepat, setelah selesai mereka pun pergi dan melajukan mobilnya untuk memberikan mayat itu pada periharaan bos mereka..
•°•
•°•
•°•
Di dalam mobil begitu hening tak ada yang bersuara satu orang pun, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing..
Gadis itu menoleh ke arah sang kakek. "Aku akan mencari tau siapa yang menyuruh nya, Kakek tidak usah khawatir.'' ucap gadis cantik itu dengan raut muka yang masih menahan amarah..
Pria paruh baya itu mengelus rambut gadis cantik yang sedang menahan emosi lantas berkata. " Kakek tidak khawatir terhadap mereka yang mau mencoba membunuh keluarga kita, Kakek percaya kepadamu yang bisa mengatasi semuanya. Lantas kali ini aku bertanya kapan kau akan memiliki kekasih dan menikah?'' Tanyanya..
Sedangkan yang di tanya hanya memutar matanya dengan malas, " Bukankah Kakek tau jika aku memiliki yang namanya kekasih, nyawanya pasti dalam bahaya dan aku tidak ingin mempunyai kelemahan yang bisa membuatku lemah. '' Jawabnya.
Pria paruh baya yang umurnya lebih dari setengah abad itu menghela nafas panjang dan tak ingin berbicara lebih lanjut mengenai asmara cucunya, keheningan pun kembali terasa di dalam mobil saat semua diam..
Setelah beberapa saat, mobil pun berhenti di sebuah Mansion yang lumayan megah dan mewah. "Tuan, Nona, kita sudah sampai. '' ucap sopir yang tidak lain adalah tangga tangan kanan gadis itu..
Yaaa wanita cantik dan kejam yang berada di dalam mobil ialah, Aleani Alexsandria dan sang Kakek Wiratmaja. Walau pun Wiratmaja sudah berumur 75 thn, tapo secara fisik dia masih sehat dan bugar bahkan jika orang yang baru mengenalnya akan menyangka jika umur Wiratmaja masih 40 thn..
Mereka berdua pun masuk ke dalam Mansion..
''Cucuku, bersiaplah karna besok kita akan berangkat pulang ke Indonesia. '' ucapnya yang langsung di angguki oleh Alea sebagai jawaban lalu pergi ke kamarnya..
''Ck,, Anak itu.''
•°•
•°•
•°•
INDONESIA•
Sepasang pria dan wanita sedang tergeletak lemas akibat pertarungan sengit antar keduanya, keringat bercucuran di sekujur tubuh akibat olahraga yang mereka lakukan..
"Sayang apa kau puas dengan permainanku?'' Bisik wanita yang satu jam lalu di pilih untuk menemani pria yang ada di hadapannya ini.
Pria tampan dengan muka Babyface tersenyum. " Not bad. '' Jawab pria itu, lantas ia pun meraih dompet dan mengambil uang di dalamnya. "This.. You can go now.''
Mata wanita itu berbinar ketika segepok uang berada di depan nya. "Lain waktu, kau bisa menghubungiku untuk bermain lagi dengan mu baby, bayaran mu sangat mahal." Ucapnya sumringah..
"Baiklah cepat kau pergi.''
Wanita itu mengangguk lantas memungut baju yang berserakan di mana-mana. Ketika pria itu melihat langit-langit kamar hotelnya sambil melamun, ia mendengar ponselnya bergetar..
Drettt..
Drettt..
''Hallo.?
"Hallo Bas kau ada di mana.? Tanya wanita di ujung telpon sana.
"Ada apa ibu menelpon?''
Terdengar helaan nafas di ujung telpon sana. "Ibu hanya mengingatkan mu sayang, bahwa besok Kakek mu datang berkunjung untuk tinggal di sini bersama kita dan membawa Alea juga." ucapnya
"Alea, Siapa dia ibu?'' Bastian bertanya.
"Ck,, apa kau sudah lupa? Kakek pernah mengadopsi anak kecil dulu, dan membawa dia tinggal di Mansionnya yang berada di Italy. Besok mereka datang dan akan menetap di siniiii jadi jangan lupa untuk pulang ok Bas.'' tuturnya
"Ahh baiklah Ibu, aku akan sempatkan untuk pulang. Sekarang ibu istirahat Ini sudah larut malam. '' ucapnya.
Tuttt..
Setelah mematikan sambungan telpon dari sang Ibu, Bastian pun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan keringat yang lengket di tubuhnya.
Siapa itu Bastian?
Sebastian Still Wiratmaja, adalah cucu laki-laki dari Wiratmaja. Ia sering gonta ganti pasangan apalagi pasangan di ranjang..
Tiga puluh menit berlalu, Bastian pun keluar dari kamar mandi dan memakai bajunya, Ia pun menyambar kunci dan pergi dari Hotel.
•°•
•°•
•°•
Sedangkan Alea, saat ini ia sedang berbaring di tempat tidur sambil melihat langit-langit kamarnya dan sibuk terhanyut dalam lamunannya.
Tak lama dering ponsel berbunyi, yang mana membuat Alea sadar dari lamunannya. Lalu Alea mengambil dan melihat layar ponsel dan ternyata dari sang sahabat sekaligus tangan kanan kepercayaan Alea..
''Hallo.''
"Apa aku perlu menyusul mu Lea?" tanya suara di ujung sana.
''Bereskan terlebih dahulu pekerjaan mu, setelah selesai baru kau menyusul ku kesana.'' Jawabnya
"Bagaimana dengan anak buah kita?"
''Sebagian dari mereka ikut, dan sebagiannya lagi biarkan mereka di sini menemani Samuel. '' tuturnya
"Ahh, baiklah."
Alea pun menutup sambungan telponnya, Ia berat untuk pulang ke Negara kelahirannya Negara yang penuh dengan bayang-bayang masa kecilnya yang suram dan menyedihkan.
Alea selalu teringat tentang Kakak perempuan nya yang harus tewas saat mereka berdua kabur, ada rasa penyesalan karna ia tak bisa menyelamatkan sang Kakak. Alea meremas sprai dengan kuat, menahan agar sesuatu yang bening tak terjatuh dari matanya.
Namun anehnya Alea malah tertawa karna mengingat bahwa dia telah membunuh orang-orang yang telah menyiksa dirinya dulu..
''Ha ha ha ha___ Bukankah mereka pantas mati, No, No, No, tak akan aku biarkan seseorang hidup dengan damai di atas penderitaan ku, mereka sudah merasakan apa yang aku rasakan!'' Alea tertawa dengan seringai di bibirnya, mengingat betapa bengisnya dulu ia menyiksa orang-orang itu termasuk Ibu tirinya..
Ia begitu puas dan lega karna sudah membalas apa yang sudah mereka perbuat di masa lalu, entah apa yang sudah Alea perbuat! yang jelas itu tidak akan baik-baik saja untuk orang yang sudah mengusik dirinya..
•
...•°•°•°•°•°•...
...Jangan lupa like setelah membaca....
...Tekan favorit...
KE ESOKKAN PAGI•
...•°•°•°•°•°•...
•
Gadis cantik melihat keluar jendela pesawat Jet pribadi sang Kakek menuju ke Indonesia, hatinya sangat berat meninggalkan negara yang sudah membesarkan dirinya. Namun apalah daya demi keinginan sang Kakek yang ingin tinggal dengan anak cucunya membuat ia menurut dan ikut saja.
Wiratmaja memandang Alea dengan tatapan yang rumit lalu tersenyum. "Alea, apakah kamu tidak senang kita pulang ke Indonesia. '' tanya sang Kakek.
Alea menoleh ''Tidak, tentu aku senang Kek. '' Jawab Alea memaksakan sedikit senyuman di bibirnya.
Wiratmaja tersenyum. " Kau tau, di sana ada Sandra yang bisa kau anggap Ibu mu sendiri dan ada Anggara yang bisa kau anggap Ayahmu, uummm juga ada kedua cucuku Bastian dan Keyla. ''
Alea menggaguk dan tersenyum. '' Aku tau Kek. '' jawab gadis berwajah datar tanpa ekpresi namun cantik dan pintar..
•°•
•°•
On another place• (Kediaman Anggara)
Sandra adalah menatu Wiratmaja, hari ini dia sedang sibuk menyiapkan kepulangan ayah mertuanya. " Miraa cepatlah, apa kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu?'' tanya Sandra.
"Sudah nyonya Sandra. '' jawab pelayan Mira dengan nafas yang tak beratur karna berlari mendengar majikannya berteriak kencang.
"Bagus, jangan lupa bilang kepada Koki dapur untuk memasak makanan yang enak yaa.'' ucapnya
Pelayanan pun mengangguk. '' baik Nyonya. ''
"Jam brapa mereka datang apakah masih lama?'' tanya Sandra kepada dirinya sendiri sambil melihat jam di pergelangan tangannya.
Namun tak lama Sandra merasakan ada seseorang memeluknya dari belakang. "Sedang apa sayang hummz.'' Tanya Anggara memeluk Sandra dari belakang.
"Aku sedang menunggu Ayah pulang. '' Jawab Sandra sambil membalas pelukan sang Suami tercinta.
Anggara terkekeh dan mengecup pucuk kepala sang istri. " Mereka masih lama sayang, mungkin sekitar satu jam lagi dari sekarang.''
Sandra membalikkan badannya hingga mereka berhadapan dan saling menatap. "Kau tau, Ayah jarang sekali mau pulang ke sini apa lagi untuk tinggal di sini! tapi aku begitu terkejut ketika Ayah bilang akan menetap bersama kita disini.'' Senyum di bibir Sandra semakin melebar, Ia sangat menyayangi ayah mertuanya.
''Kau tau Ayah punya tanggung jawab di perusahanan nya yang begitu besar, jadi dia tidak sembarangan untuk pergi kemana pun dan meninggalkan pekerjaannya. Jangan bersedih ayo kita menunggu sambil melihat tv apakah Sebastian dan Keyla sudah di beri tahu kalau Kakek mereka akan pulang? '' Tanya sang suami.
Sandra hanya mengguk. " Mereka sudah aku beritahu, Bastian menuju kemari sedangkan Keyla sedang membeli kue. '' Ujar sandra.
•°•
•°•
APARTEMEN•
"Woy Bas elu mau kemana?'' tanya sang sahabat yang bernama Doni dan Mike yang langsung duduk di kursi ruang tengah di Apartemen Bastian.
For information..
Doni adalah sahabat sedari kecil sampai sekarang, Doni adalah C.E.O. muda yang bergelut di bidang Entertaiment, bahkan Doni pemilik beberapa stasiun Tv.
Sedangkan Mike dia pun sama, sahabat Bastian dari kecil namun Mike adalah pengusaha Restoran, dan ia mempunyai cabang restoran yang terkenal mewah di setiap kota.
Sedangkan untuk Bastian sendiri, ia adalah C.E.O. muda yang bergelut di bidang properti di dalam negri maupun luar negri.
•°•
"Gue mau pulang ke rumah, Kakek gue mau pulang. '' jawab Bastian.
"Ouhhh. '' ucap mereka bersamaan sambil mengangguk.
Mike yang teringat sesuatu, ia langsung tersenyum dan melihat Bastian. "Bas, nanti malam Indri ngadain pesta di pulaunya, Elu mau dateng gak?'' tanya Mike antusiasi
Bastian nampak berfikir. "Gue usahain dateng setelah bertemu Kakek gue, kan sayang kalau Gue lewatin wanita-wanita cantik yang hanya memakai bikini sexsy.'' ucap Bastian membayangkan keindahan ciptaan Tuhan..
Sedangkan Doni, ia hanya menggelengkan kepalanya. "Bas Bas. Jangan sering-sering main wanita mending Elu kawin! dari pada jajan sembarangan. '' tutur Doni tak percaya bahwa Bastian tidak pernah berubah dengan kelakuannya.
"Hahaha__ Elu kan tau, Jika pesona dan ketampanan Gue gak bakalan luntur. Wanita mana sih yang nggak tergoda sama Gue? Bahkan mereka rela menawarkan diri mereka sendiri ke Gue..'' sombong Bastian.
Doni hanya mendelik kesal dengan kedua sahabatnya itu, namun ia juga membenarkan omongan sahabatnya yang memang para wanita begitu tergila-gila dengan pesona Bastian Still Wiratmaja..
"Ya udah Elo pada mau ikut ke rumah Nyokap gue gak? kalian gak ngantor gitu? tanya Bastian.
''Ya elah Bas ini weekend, siapa yang mau ngantor di hari libur. '' sentak Doni yang berdiri mengambil minuman di dalam kulkas.
Bastian menggaruk kepalanya yang tak gatal. ''Gua lupa, heheh ya udah Elu pada ikut Gue dah mau gak?'' tawar Bastian untuk kedua kalinya.
Mereka pun mengganguk serempak lalu pergi dari Apartemen menuju mansion kedua orang tuanya..
•°•
•°•
•°•
Ketika Bastian berheti di lampu merah, ia melihat wanita sexsy di samping mobilnya ia pun langsung menebarkan pesona lalu memangil wanita itu. "Hai cantik..'' panggil Bastian dengan mata nakalnya.
Wanita yang merasa di panggil pun langsung menoleh, dan tersenyum senang takkala ada pria tampan yang memanggil nya. "Hai juga..'' ucap wanita itu dengan salah tingkah.
"Boleh aku berkenalan Baby?'' Bastian mengulurkan tangan lewat jendela mobilnya.
Wanita itu tersenyum dan menjabat tangan Bastian. "Of course i am Anggel.''
"Aku Sebastian. ''
Bastian mengedipkan salah satu matanya dengan genit dan memberikan nomer ponselnya kepada Anggel, tentu saja Anggel menerima nomer ponsel yang di berikan Bastian Dengan malu-malu kucing.
"Telponlah aku jika kau merasa kesepian Sayang . '' kata Bastian langsung pergi karna lampu sudah berganti menjadi hijau, sedangkan kedua sahabatnya hanya menggelengkan kepala karna kelakuan Bastian yang tidak berubah sedari dulu..
•°•
•°•
•°•
Sedangkan Alea dan Kakek Wira sudah mendarat di bandara dengan selamat, mereka berdua turun dari pesawat dan langsung masuk kedalam mobil yang sudah menunggu mereka berdua.. "Silahkan Tuan besar, Nona. '' ucap sang supir membuka pintu.
Alea dan Kakek Wira pun masuk mobil dan brangkat menuju Mansion sang anak. Sedangkan Bastian dan kawan-kawan nya sudah sampai halaman Mansion kedua orang tuanya, ia memarkirkan mobil kesayanganya dengan sangat hati-hati yang baru saja ia beli tiga hari yang lalu.
Mereka bertiga keluar dari mobil lalu masuk kedalam Mansion. ''Dimana Ibu dan Ayah. '' Tanya Bastian kepada maid yang berada di depannya.
"Ada di ruang tengah Tuan muda. '' jawab sang maid sambil menunduk..
Bastian pun lansung masuk dan bertemu kedua orangtuanya lalu berbincang-bincang apa yang harus di bicarakan.
Ketika mereka sedang berbincang, pelayan Mira memberi tahu jika mobil Tuan besar sudah berada di pekarangan mansion. Sandra yang mendengarnya sangat gembira, lalu mereka semua keluar untuk menyambut tetua di kediaman mereka..
•°•
Alea dan Kakek Wira sudah sampai di halaman Mansion Anaknya. "Ayo Alea kita sudah sampai." Ucap Kakek Wira yang membangunkan Alea dari tidurnya.
Dengan perlahan Alea membuka mata dan mengangguk. ''Baik.''
Wira keluar dari mobil dan di sambut anak dan menantunya beserta cucu-cucu nya dengan rasa bahagia yang tidak bisa di katakan atau di utarakan.
"Ayah .'' teriak Sandra berlari dan memeluk mertuanya.
Wira pun membalas pelukan sang menantu, lalu memeluk Anggara dan Bastian, Keyla, Doni dan Mike pun bergantian untuk berpelukan.. Di saat semua orang silih berganti berpelukan, keluarlah gadis cantik dengan tinggi badan 180cm. Dengan tubuh ramping kulit putih nan halus seperti giok, namun wajahnya datar tanpa ekpresi.
Alea keluar dari mobil lalu melangkah menghampiri Kakek Wira menemui keluarga nya..
"Kenalkan dia Aleanie Alexsandria '' Ucap sang Kakek memperkenalkan Alea.
Alea hanya mengangguk dan membungkuk, Sandra yang melihat Alea begitu cantik langsung memeluknya dengan erat. '' Sudah lama tidak bertemu, kau tumbuh menjadi wanita cantik. '' puji Sandra.
Alea hanya mengangguk dan berjabat tangan dengan semua orang, namun ada sepasang mata sedari tadi memperhatikan Alea tanpa berkedip.
...Siapa itu.?...
•
...•°•°•°•°•°•°•...
...Jangan lupa tinggalkan jejak...
...Like Like Like LIKE.KOMEN.VOTE...
Semua masuk ke dalam rumah. '' Ayah bagaimana perjalanmu.? Sandra bertanya..
''Tidak ada yang istimewa, semuanya lancar. '' jawab Wira
Mereka berbincang bincang melepas rindu satu sama lain, jangan lupa Keyla yang menempel di lengan sang Kakek karna ia rindu dan sudah cukup lama tidak berjumpa dan saling menatap mata..
Sedangkan Alea yang peka terhadap sekiranya merasa jika dirinya sedang di perhatikan, ia mengedarkan pandangannya ke setiap sudut dan mencari sosok yang mengamati dirinya..
Metra matanya melihat tiga pasang mata yang melihatnya tanpa berkedip. Alea hanya mendecih sebal melihat tiga pria aneh di sebelah kirinya.
''Apa mereka tidak pernah melihat wanita, sampai-sampai air liur mereka bertiga menetes ke bawah.'' gumam Alea dalam hati, lalu membuang muka dan memutuskan kontak mata dengan ke tiga pria di sudut kursi.
Alea memang sudah di latihan menjadi petarung dan membunuh, sebab itu ia peka terhadap sekitar dan merasakan jika ada orang yang sedang memperhatikanya. Alea pun dapat mendengar suara orang yang sedang berisik sekali pun, karna pendengarannya yang sangat tajam dan jernih.
" Cantik.''
Itulah kata yang keluar dari mulut Doni dengan suara pelan, namun masih terdengar oleh kedua sahabatnya itu.
Bastian yang sejak awal tertarik oleh wanita datar tanpa ekpresi namun begitu cantik, menatap Doni dengan tajam karna sudah memuji Alea di depannya.
Ia pun kembali memandangi Alea yang mempunyai garis wajah yang sempurna, dengan hidung mancung, bulu mata lentik dengan Bibir mungil merah Alami. Dengan fikiran mesumnya dia membayangkan Alea ada di bawah rengkuhannya. '' Ouh bukankah itu luar biasa, jangan lupa dengan suara merdunya. '' gumam Bastian sambil senyum-senyun sendiri membuat Doni menoleh dan begidik ngeri, pasalnya dia tau apa yang ada di pikiran sahabatnya itu.
PLaakkk..
"Hey kampret Elu yaa, apa yang Elu pikiran bego. Gak usah macam-macam deh Elu.'' sentak Doni menjitak kepala Bastian dengan suara pelan.
"Uhh sakit njing '' Bastian mengiris dan mendelik tak suka sambil mengusap kepalanya.
Mike yang sedang memandangi Alea merasa terganggu dengan kelakuan kedua temannya itu. " Kalian tuh bisa diem gak sih, ada pemandangan indah di depan kalian malah bertengkar. '' Mike dengan melotot Horor.
Alea yang mendengarkan bisik-bisik dari para trio unfaedah itu hanya menghela nafas malas, Ia begitu jengah dengan sekitar dan akhirnya Alea berdiri tegak membuat semua orang diam dan melihat ke arahnya.
"Kakek aku ingin istirahat." Ucap Alea.
Sandra yang mengerti Alea butuh istirahat, ia pun memanggil kepala maid. '' Pak Joshep tolong antarkan Alea ke kamarnya." ujar Sandra
Kepala pelayan pun mengangguk dan berkata. "Mari saya antar Nona."
Alea pun membungkuk dan berkata." Selamat sore semua. ''
Alea pun lansung pergi ke kamarnya, sedangkan Bastian yang mendengar suara merdu keluar dari bibir seksi Alea membuat jantungnya tak karuan.
Deg..
Deg..
Bastian memegangi dadanya. ''Oh jantung, kenapa kau memberontak ingin keluar hum.'' gumam Bastian sambil mengelus dada yang berdetak sangat kencang.
Wiratmaja melihat cucu laki-lakinya menatap Alea tanpa berkedip lalu ia tersenyum penuh arti.
"Dia gadis berhati batu, dingin kepada siapapun. Belum ada yang bisa mencairkan hatinya Ia juga tak tersentuh oleh siapapun. Kalian jangan tersinggung dengan sifatnya yang irit berbicara karna sebenarnya ia baik.. '' tutur Wiratmaja
''Kakek, apa kak Alea mau beteman denganku Kakek.? tanya Keyla
Sang Kakek terkekeh dan mengelus pucuk kepala sang cucu. " Sayang, dia bukan tipe gadis periang sepertimu dan jangan buat dia marah karna dia bisa lepas kendali. '' ujar sang Kakek yang di angguki oleh Keyla.
''Ah baiklah Kek.
Wira pun melihat ke arah Bastian. " Bastian kapan kau akan menikah. '' tanya Wira sedangkan Bastian hanya tersenyum kaku, lalu menggaruk kepalanya yang tak gatal.
''Aku belum menemukan wanita idamanku Kek.'' Bastian menjawab dan tersenyum. ''Ummmm namun aku sudah menemukan belahan jiwaku Kek..! Ujar Bastian dengan semangat empat lima.
''Siapa..? tanya Wira.
Bastian pun tersenyum dan berkata. ''Setelah aku menaklukan hatinya akan aku beri tahu Kek.'' Jawan Bastian
Wiratmaja mengangguk dan tersenyum penuh arti, entah senyuman apa yang dia perlihatkan. Namun senyuman itu menandakan semua tidak akan baik-baik saja..
.........
...Jangan lupa tinggalkan jejak Like ...
...LIKE.KOMEN.VOTE ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!