NovelToon NovelToon

Hello Brothers

Kata Pengantar

Ucapan penulis

Hai pembaca! selamat datang di novel ku yang ke tiga, yap ini adalah novel hasil karyaku yang ke tiga. sebelumnya aku sudah menulis sebuah karya yang berjudul " Jodoh Pilihanku " dan berhasil selesai meski hanya dengan 66 episode.

Sebelum lanjut aku hanya ingin memberitahu bahwa Kata pengantar ini berisi pengenalan tentangku saja dan sedikit rangkuman dari novel ini, jadi jika kalian malas untuk membacanya kau boleh langsung lompat ke bagian cerita.

Karena jujur di sini tak ada yang spesial, tapi jika kalian ingin tetap membacanya Author sangat berterimakasih.

Author sudah senang membaca sejak SD, mungkin saat kelas 5 SD karena pada saat itu Thor termasuk anak yang pendiam dan tidak punya banyak teman. Untuk mengisi kesepian Thor selalu membaca buku dongeng dan menonton kartun atau anime.

Karena sejak kecil sudah hobi membaca Thor juga jadi senang menulis, sejak kecil Thor sudah sering mengkhayal dan bahkan punya teman khayalan sendiri.

Hobi ini terus berlanjut hingga sekarang, namun tentu teman khayalan sudah tidak ada sejak SMP karena sejak itu Thor sudah punya teman.

Sejak SD Thor sudah mulai menulis cerpen, puisi, lagu, dan mulai SMP thor sudah menulis sebuah novel namun semua karya itu hilang karena Thor tulis di sebuah buku.

Hingga akhirnya lulus SMA Thor sudah tidak bisa menulis lagi karena bekerja di sebuah pabrik, Thor tidak punya banyak waktu untuk berkarya. Namun Thor masih suka membaca, karena itu dulu Thor sering membeli komik dan novel di swalayan.

Karena sifat Thor yang tidak suka rugi, Thor sering membeli novel yang tebal, yang butuh waktu setidaknya 24 jam tanpa istirahat untuk membaca novel hingga tamat. Karena Thor merasa sayang membeli novel yang mahal tapi dalam waktu 1 jam saja sudah habis di baca.

Apakah kamu sama dengan thor? jawab di kolom komentar ya!

Karena hal ini pula Thor lebih suka membaca di buku karena Thor suka mencium aroma kertas yang baru, Thor selalu mudah masuk ke dalam sebuah cerita jika membaca di buku, dan sayangnya jika membaca di Handphone atau laptop mata Thor akan cepat perih dan sakit. Itulah kenapa Thor lebih suka buku, apa kamu juga sama?

Setelah sekian lama tidak menulis, akhirnya Thor mulai mencoba menulis lagi saat Thor ngobrol dengan salah satu penulis Indonesia yaitu BONMEDO TAMBUNAN, berawal dari Thor membeli sebuah novel karyanya. Awalnya Thor pikir novelnya berasal dari luar negeri karena dari sampul dan cerita fantasinya yang luar biasa.

Namun saat Thor membaca profil penulis Thor baru tahu bahwa novel itu karya anak bangsa, Thor pun mencoba menghubungi beliau lewat sosmed. Setelah berhasil kami pun mulai mengobrol lewat sosmed, dari situ Thor curhat bahwa thor ingin mencoba lagi menyalurkan bakat menulis.

Beliau pun memberitahu sebuah akun tempat para penulis muda belajar, hingga pada suatu hari di sebuah sosial media Thor mencoba bergabung di grup para penulis. Suatu hari admin grup membuat kontes kecil-kecilan, admin membuat sebuah lomba membuat cerpen dengan tema " durian " hadiah yang di berikan pun hanya sebuah pulsa.

Thor iseng mencoba mengikuti lomba dan ternyata menang meski juara 3, namun inilah awal dari semangat Thor untuk mencoba menulis lagi.

Karena itu Thor mencoba membuat karya lagi di sini, alasannya simpel Thor hanya tidak mau semua imajinasi thor membuat pusing kepala dan menjadi tukang mengkhayal terus karena itu Thor curahkan menjadi sebuah karya.

Novel yang Thor beri judul " Hello Brothers " ini pun berawal dari mimpi, ini bukan yang pertama kalinya, sejak kecil Thor memang sering bermimpi yang aneh-aneh. Saat terbangun Thor pikir akan menakjubkan jika benar-benar terjadi, makanya Thor menjadikannya sebuah karya.

Thor sangat suka membaca atau menonton sesuatu yang bertema fantasi, horor, komedi, thriller. Untuk tema romantis dan teen Thor akan melihat dari segi gambar, jika bagus maka Thor mau menonton atau membaca jika itu komik.

Namun anehnya Thor tidak bisa membuat novel dengan tema tersebut, justru Thor merasa lebih mudah membuat novel dengan tema percintaan.

Thor pernah mencoba membuat novel tema fantasi yang Thor beri judul " Lucy & Adam " sayang novel ini harus berhenti di episode 15,alasannya karena Thor sibuk dan meski Thor berhasil membuatnya di imajinasi dalam kepala Thor sayangnya saat akan menulis Thor tidak tahu kata apa atau kalimat apa yang bisa menggambarkan imajinasi Thor.

Karena itu dalam Karya ini Thor akan mencoba menggabungkan Romantic dan fantasi, sebagai jalan Thor belajar membuat novel fantasi.

Semoga pembaca suka pada karya Thor yang satu ini, jangan lupa tolong beri sarannya juga!

Baiklah sekian dari Thor, terimakasih sudah mau meluangkan waktu demi membaca celotehan Thor yang cuma curhat ini.

Sekian.

Bab 1

Hujan turun dengan derasnya, setiap tetesan itu jatuh membasahi apapun yang ada di bumi. Daun-daun, batang pohon, tanah dan Jack Hermes.

Untung saja Hujan itu turun di waktu yang tepat, meski orang-orang bilang alam sungguh kejam karena datang di hari perkabungan bagi Jack Hermes membuatnya menjadi ironi. Namun, bagi Jack justru hujan sudah menyelamatkan martabatnya karena air hujan yang membasahi tubuhnya itu telah menutup airmata yang sedari tadi tak dapat dia bendung.

Seorang pelayan datang dengan payung hitam di tangan, para tamu sudah pulang meninggalkan bunga pemakaman.

" Tuan, kita harus pulang sekarang "

" Tidak bisakah aku tinggal lebih lama Joyi? " tanya Jack bergetar.

Sang pelayang setia membantu Jack berdiri, dari mata itu Joy dapat melihat nyawa yang kehilangan hidupnya.

" Anda punya waktu satu minggu untuk berkabung, namun saat ini tegarkanlah hatimu demi masa depan Hermes "

Jack baru saja kehilangan hidupnya, namun ia beruntung masih ada wanita lain yang selalu menjadi merpatinya kini berubah menjadi angsa baginya pula.

* * *

Anna menatap berkeliling, melihat setiap sudut kamarnya. Tempat istirahat yang sudah ia tiduri selama 15 tahun, berat baginya untuk pergi begitu saja setelah sekian lama tempat ini membuat berbagai macam kenangan dengannya.

" Sayang... kau sudah siap? " teriak ibunya dari luar.

" Aku datang ibu " jawabnya dan segera pergi dengan menggendong tas ranselnya.

" Oh sayang kita sudah terlambat, kakak-kakakmu pasti sudah menunggu terlebih ayahmu. Ibu bisa merasakan dia sedang mondar-mandir menunggu kedatangan mu " ucapnya dengan senyum yang semakin melebar.

Tanpa berkata sepatah kata pun Anna pergi naik mobil lebih dulu, duduk di depan sedang ibunya sibuk sendiri dengan semua barang Anna yang di kemas.

Selesai mengunci pintu ibunya segera duduk di kursi kemudi dan mulai menyalakan mesin.

" Kau siap sayang? "

" Tidak " jawab Anna ketus.

" Owh sayang, kita sudah ribuan kali membicarakan nya "

" Tapi sudah ribuan kali aku menolak, aku masih tidak mengerti kenapa aku harus pindah " protes Anna dengan nada emosi.

" Kau adalah Anna Hermes, ini sudah menjadi tradisi keluarga. Lagi pula apa salahnya tinggal dengan ayah dan saudara-saudara mu? kau sudah menghabiskan banyak waktu dengan ibu, sekarang giliran ayahmu. Dia menantikan waktu ini dengan sangat tidak sabar, kau adalah seorang puteri keluarga Hermes " jawab ibunya sekali lagi, mencoba membuat Anna mengerti untuk terakhir kalinya.

" Andai aku bukan Hermes, pasti lebih baik " gumam Anna.

Rasanya ingin sekali ibunya mengeluarkan umpatan setelah kehabisan kesabaran menghadapi puterinya itu, tapi ia lebih memilih diam dan mulai menjalankan mobilnya.

Sepanjang jalan tak ada obrolan sedikit pun, Anna diam merenungkan nasibnya sebagai Anna Hermes. Satu-satunya yang membuat ia bahagia menyandang nama Hermes adalah memiliki empat kakak laki-laki yang selalu memanjakannya.

Ia ingat saat berumur tujuh tahun, keempat kakaknya membuatkan pesta ulangtahun bertema bajak laut kesukaannya. Itulah masa-masa indah dalam hidupnya, saat itu pun ayahnya Jack Hermes datang memberikan sebuah miniatur kapal.

Orang-orang bilang Anna adalah anak yang paling beruntung, dia lahir dengan darah orang kaya. Terlahir cantik dan memiliki saudara laki-laki yang tampan juga baik. Namun di balik itu semua ia sering merasa kesepian.

Sejak Kecil Anna susah mendapat teman, di rumah pun ia hanya tinggal berdua bersama ibunya yang seorang guru. Saat beranjak remaja ia baru tahu bahwa ayahnya Jack Hermes memiliki tiga istri, dari istri pertama dia mendapat 1 anak laki-laki yang di beri nama Shigima Hermes.

Dari istri kedua Jack mendapat tiga putra Yaitu Ken Hermes, Ryu Hermes, dan Reinner Hermes. Istri ketiganya adalah ibu Anna yang berhasil memberinya seorang puteri. Dari ibunya Anna di beritahu bahwa alasan orangtuanya tidak tinggal serumah karena ayahnya yang memiliki lebih dari dua isteri.

Sebagai keluarga terhormat demi keadilan Jack Hermes mengharuskan berbeda atap dengan para istrinya namun ia juga bertanggung jawab kepada anak-anak nya, karena itu semua anak Jack Hermes akan tinggal serumah dengannya bila sudah mencapai usia lima belas tahun.

Anna yang sering berpikir bahwa keluarga nya adalah keluarga terumit di dunia tidak pernah setuju dengan keputusan Jack, ia tidak ingin berpisah dengan ibunya namun juga tidak bisa melawan perkataan ibunya pada akhirnya ia hanya bisa pasrah.

" Bersiaplah sayang, sebentar lagi kita akan sampai " ucap ibunya memberitahu.

Anna melongok keluar jendela mobil, dilihatnya bangunan megah di sampingnya. Ada banyak pohon besar yang rimbun menutupi rumah.

" Gerbangnya ada di depan, sebentar lagi kau akan melihat rumah baru mu " ucap ibunya lagi.

Mobil terus melaju dengan kecepatan sedang, menerbangkan rambut Anna yang terurai. Setelah lima menit berlalu kini ia bisa menatap kemegahan sebuah bangunan yang berdiri kokoh di hadapannya.

Ibunya memarkir mobil tepat di pintu utama, beberapa pelayan sudah bersiap menyambut kedatangan mereka.

" Selamat datang Nyonya dan Nona Anna " sambut kepala pelayan yang tersenyum ramah.

" Terimakasih Joy, barang-barang Anna ada di bagasi kalian bisa langsung mengambil dan menaruhnya di kamar ".

Beberapa pelayan segera membuka bagasi mobil dan membawanya kedalam setelah menerima isyarat dari Bibi Joy sang kepala pelayan.

" Bagaimana perjalanan anda nona? " tanya Bibi Joy ramah.

" Apakah ini sebuah kastil? " tanya Anna yang sibuk memperhatikan desain rumah itu.

" Benar, rumah ini adalah kastil yang di bangun Roberto Hermes di masa kejayaannya. Hingga saat ini kastil ini di pakai untuk tempat tinggal para Hermes " Jawab Bibi Joy tersenyum.

" Apa Jack sudah pulang? " tanya ibu Anna penasaran karena ia tidak melihat suaminya itu.

" Sayangnya tuan masih di kantor, tapi saya yakin sebentar lagi tuan pasti akan pulang. Beliau sudah tidak sabar bertemu dengan puteri nya "

" Baiklah kalau begitu titip salam ku untuknya, aku harus segera kembali "

" Ibu akan pulang sekarang? " tanya Anna kaget karena ia baru saja menginjakkan kaki di tempat baru.

" Iya sayang, ibu punya banyak pekerjaan "

" Oh, begitu " jawab Anna murung.

" Dengar, meski kita sudah tidak serumah tapi kita masih bisa komunikasi, kau juga kapan-kapan bisa main ke rumah ibu "

" Hmmm, baiklah "

Dengan kecupan di dahi Anna di tinggal meski matanya tetap menatap mobil ibunya yang mulai keluar gerbang dan pergi menghilang, berharap ibunya akan ikut tinggal bersamanya.

" Mari nona, ikuti saya " ujar Bibi Joy.

" SELAMAT DATANG....... "

" Astaga " gumam Anna yang kaget karena teriakan keempat kakaknya.

Ia baru saja masuk kedalam rumah dan sudah hampir jantungan gara-gara sambutan meriah yang di berikan keempat kakaknya. Sepanduk besar bertuliskan ' selamat datang ' terpampang di depan matanya.

" Selamat datang di rumah adikku sayang " ucap Shigima memeluk Anna.

Segera ketiga kakaknya yang lain menyusul ikut memeluknya hingga Anna tak nampak tertutup tubuh para kakaknya.

" Le-paskan aku.... " teriak Anna tersekat.

" Kenapa kau tidak suka di peluk? " tanya Ryu.

" Bagaimana bisa aku suka di peluk jika kalian memelukku seperti itu? hampir saja aku mati kehabisan nafas " omel Anna yang menghirup udara dengan boros.

" Astaga maafkan kami, kami tidak bisa menahan rasa bahagia menyambutmu " ucap Ken.

" Benar, lagi pula kau tidak perlu marah sampai seperti itukan. Jika marah-marah kau akan cepat tua nanti " ujar pula Reinner.

" Aku tidak peduli, aku sangat lelah. Dimana kamar ku? "

" Baiklah, kau memang butuh istirahat kakak akan mengantarmu ke kamar " ujar Ken.

Kyaaaaaaaaaa

Teriak Anna kaget saat tubuhnya melayang di udara, dengan enteng Ken menggendong Anna di pangkuan nya dan mulai berjalan di ikuti yang lain.

" Kak Ken apa yang kau lakukan? " tanya Anna cemas karena takut jatuh, melihat betapa tingginya ia melayang di udara.

" Tenanglah, kau bilang kau lelah makanya ku gendong "

" Turunkan aku, aku bisa berjalan sendiri " protesnya.

" Sudah diam saja, kami tidak mungkin membiarkanmu kelelahan " ucap Ryu menjawabkan.

Meski terus memprotes tapi Anna tetap tidak di tanggapi hingga ia di turunkan di depan sebuah pintu kamar bertuliskan namanya.

" Ini kamar ku? " tanyanya.

Mereka mengangguk dengan senyuman di wajah.

" Ada apa? " tanya Anna yang merasa curiga.

" Tidak apa-apa, kami hanya menunggu kau membuka pintunya " jawab Ryu.

" Apa yang kalian taruh di dalam? "

" Kami tidak menaruh apa-apa " jawab Reinner.

" Bohong, aku tahu kalian menyembunyikan sesuatu "

" Astaga Anna, kami hanya membuat kejutan kecil untuk menyambutmu " jawab Ryu.

Tanpa ancang-ancang Anna segera membuka pintu kamar dan.

Kyaaaaaaaaaaa

Bab 2

Shigima, Ken, Ryu dan Reinner duduk berbaris di ranjang Anna. Sesekali mereka saling menatap dan kembali menundukkan kepala saat Anna melotot.

Anna mengambil sebuah boneka hello kitty besar berbaju pink di tempat tidur dan menaruhnya di depan ke empat kakaknya. Matanya menatap tajam penuh dengan emosi.

" Siapa yang menaruh boneka ini? " tanya Anna dingin.

Dengan perlahan Ryu mengangkat tangan dengan kepala yang semakin menunduk.

" Apa waktu limabelas tahun masih tidak cukup untuk membuatmu mengenalku? aku tidak suka boneka apalagi boneka sebesar ini di tempat tidur, dimana aku akan tidur jika ranjang ku saja sudah di penuhi boneka? " tutur Anna.

" Kau kan bisa menaruhnya di kursi " jawab Ryu sebagai pembelaan.

" Jika aku ingin duduk di kursi? "

" Kau bisa memindahkannya ke bawah lantai "

" Lantai sebelah mana yang kau maksud? semua sudut kamar ku di penuhi boneka dari ukuran kecil sampai besar, di tambah laci dan vas bunga "

Tak ada jawaban, Ryu sadar memang kamar Anna terlalu banyak boneka dan hal lainnya.

" Siapa yang mengecat kamarku? " tanya Anna lagi mendengus.

Kini Reinner yang mengangkat tangan namun dengan percaya diri dan siap menerima konsekuensi nya.

" Siapa yang menyuruhmu mengecat kamarku dengan warna pink? "

" Tidak ada, Ryu membelikan mu banyak boneka dan peralatan make up dengan nuansa pink jadi ku pikir sekalian saja ku cat kamar mu dengan warna pink " jawab Reinner sambil nyengir.

" Astaga, kalian berdua selalu saja seenaknya, aku ini adik kalian bukan boneka yang bisa kalian mainkan, aku tidak mau tahu kak Rei kau harus mengecat kamar ku ulang dengan warna hijau muda. Dan kak Ryu aku ingin kau menyingkirkan semua boneka ini sekarang juga " ucap Anna mengumumkan.

" Kenapa? boneka-boneka ini kan sangat imut " tanya Ryu.

" Singkirkan atau aku akan menghukum mu " ancam Anna hingga Ryu menciut.

" Untuk sementara aku akan tidur di kamar kak Reinner sampai kau menyelesaikan tugas mu " lanjutnya.

" Apa? hei tidak adil kenapa harus di kamar ku? kan di rumah ini ada banyak kamar tamu " teriak Reinner memprotes.

" Itu hukuman mu ".

Reinner mulai mengoceh dan terus memprotes tapi Anna tidak peduli dan terus saja marah-marah, Shigima sebagai anak tertua dalam keluarga hanya bisa tersenyum melihat tingkah adik-adiknya yang tak bisa akur.

" Sudahlah Rei terima saja hukumanmu, kan sudah aku bilang Anna pasti akan marah jika kau mengecat dengan warna pink. Kau ini berisik sekali " ucap Ken yang mulai pusing mendengar celotehan Reinner yang tak berujung.

" Tapi kenapa harus tidur di kamar ku? "

" Sudahlah, Anna kau bilang ingin istirahat ayo aku antar ke kamar Reinner " ucap Ken dan mulai berjalan keluar kamar.

Di ikuti Shigima dan Ryu mereka pergi meninggalkan Reinner.

* * *

Ketukan di pintu membangunkan Anna dari tidur pulasnya.

" Nona hari sudah malam, Tuan besar dan Tuan muda sudah menunggu di meja makan " ucap seorang pelayan dari luar kamar.

" Baik aku segera keluar " jawab Anna.

Ia cukup kaget saat tahu jam makan malam telah tiba, Anna tak menyangka ia bisa tidur pulas di rumah baru itu. Mungkin karena semalam ia tak bisa tidur memikirkan bagaimana berpisah dengan ibunya, karena itu tubuhnya kelelahan ditambah kamar Reinner cukup nyaman untuk di tinggali.

Anna keluar kamar dan segera menuju ruang makan di pandu pelayan yang membangunkannya.

" Malam semuanya " sapa Anna.

" Malam sayang, oh kau puteri ku pasti kelelahan ayah di beritahu kau tidur di kamar Rei dan begitu ayah menengok kau memang sedang tidur pulas hingga ayah tak tega membangunkan mu " ucap Jack Hermes antusias.

" Ya " jawab Anna singkat.

Tak peduli semua tatapan menuju padanya, Anna mulai menyendok makannya namun belum sempat pelayan di belakangnya segera mengambil alih dan menyiapkan santap malamnya.

" Eh sayang, ayah punya hadiah untuk mu " ujar Jack canggung sambil mengeluarkan sebuah kado.

" Ayah bisa menaruhnya di kamar ku "

" Tidakkah kau ingin tahu apa isinya? "

" Aku sangat lapar, aku bisa membukanya nanti " jawab Anna dingin.

Jack hendak mulai bicara lagi tapi Ryu memberi isyarat agar diam dulu, sepanjang waktu makan malam Anna hanya menanggapi ucapan kakak-kakaknya saja. Kepindahan nya ke rumah itu atas perintah Jack tak pernah di setujui Anna, semua orang tahu hal ini yang membuat Anna berubah dingin kepada Jack.

" Kak Rei apa kamarku sudah siap? " tanya Anna saat makan malam hampir selesai.

" Ya, aku sudah membereskannya, tapi kau belum bisa tempati sekarang karena bau catnya masih baru "

" Tidak apa, aku ingin tidur di kamar ku "

" Bibi Joy apa barang ku sudah di bereskan? " tanya pula Anna pada kepala pelayan itu.

" Sudah nona, jika anda ingin menempati kamar itu sekarang semua sudah beres "

" Baiklah, aku sudah kenyang. Aku akan kembali ke kamar ku sekarang, aku pamit undur diri " ucap Anna segera pergi di ikuti pelayan.

Bau cat baru masih segar di hirup Anna, seperti kamarnya yang dulu dinding bercat hijau muda namun dengan ukuran yang lebih besar. Ia tak lupa mengecek setiap lemari dan laci memastikan semua barangnya sudah beres dan rapi.

" Hebat sekali pelayan di sini, tanpa arahanku mereka menaruh semua barang dengan posisi yang tepat bahkan bagus " gumamnya terpukau.

Tuk Tuk Tuk

" Siapa? " tanya Anna mendengar ketukan di pintunya.

" Ini aku Ryu "

" Masuk saja "

Ryu membuka pintu dan masuk dengan membawa kado pemberian Jack, melihat nya dengan malas Anna duduk di depan cermin.

" Apa kau tidak penasaran dengan kado pemberian ayah? " tanya Ryu.

Anna menggeleng sebagai jawaban.

" Aku masih ingat saat kau masih kecil, ayah selalu saja memperhatikanmu, memberimu apa pun yang kau mau. Bahkan ia membelikanmu miniatur kapal saat ulangtahun mu yang ke tujuh. Yang ku ingat, di rumah besar ini meski kau tidak ada tapi dia selalu membicarakan mu hingga membuatku iri "

" Jika dia memang menyayangi ku kenapa dia memisahkan ku dengan ibu "

" Anna ayah tidak pernah memisahkan mu dengan ibumu, kalian masih bisa bertemu dan komunikasi. Dia hanya ingin tinggal bersama dengan anaknya apa itu salah? "

" Kalau begitu biarkan ibu juga tinggal di sini " teriak Anna pilu.

" Jika ibumu boleh tinggal di sini maka ibu yang lain juga harus tinggal di sini " jawab Ryu masih mencoba memberi pengertian.

" Ajak saja mereka, rumah ini besar. Ini adalah sebuah kastil, pelayan di sini saja banyak pasti masih mampu menampung yang lain juga "

Ryu menggelengkan kepala, ia sadar Anna terlalu polos untuk hal yang lebih rumit. Anna hanya gadis kecil keluarga Hermes yang tidak tahu apa-apa. Dengan lembut Ryu mengelus rambut panjang Anna.

" Kau masih kecil sayang, ada hal rumit yang tidak bisa kau mengerti dengan mudah "

" Apa yang tidak ku ketahui, ayah yang membuatnya rumit padahal jika semua tinggal di sini masalahnya selesai kan " jawab Anna bersikukuh.

" Anna, seorang suami yang beristri lebih dari satu tidak bisa tinggal serumah bersama "

" Kenapa? kenapa tidak bisa? "

" Sudah ku bilang kau masih kecil, pada saatnya nanti kau pasti akan mengerti "

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!