Sebuah gang kota palu.
"Sial kenapa aku harus dikejar oleh monster ini." Aron berdecak kesal saat sedang ingin pulang beristirahat tapi malah dikejar oleh goblin.(goblin adalah monster berwarna hijau dengan tubuh maksimla setinggi satu meter).
Aron adalah seorang pemuda sebatang kara tanpa kakuatan tapi memilih untuk bekerja diDungeon sebagai Poker atau pembawa barang milik Hunter. (Hunter adalah para pemburu yang dikaruniai kekuatan saat kejadian outbreak lima tahun lalu).
"Jangan mengikutiku sialan!!" Aron terus berlari digang tersebut karena terlalu sial harus bertemu dengan dungeon out break disaat dia sedang pulang bekerja.
"Kieeekk!" Goblin yang mengejar Aron berteriak dan sebagai orang yang selalu masuk kedalam Dungeon bersama hunter tentu Aron memiliki pengalaman bahwa sekarang goblin tersebut sedang memanggil temannya.
"Jika begini terus aku mungkin mati tapi jika aku melawan aku tidak mungkin bisa mengalahkannya." Aron berpikir keras sambil terus berlari memegang pisau yang selalu diabawanya.
Aron berlari dan langsung berbelok diperempatan gang dan langsung berjongkok disana bersiap menyerang dengan pisau jika gonblin tersebut ikut berbelok.
Dan benar saja begitu goblin tersebut berbelok Aron tanpa ampun langsung menusukkan pisaunya kearah dada goblin tersebut tapi dia juga harus terkena cakaran dari goblin sehingga dia melompat mundur dan lanjut berlari. Saat dia melirik kebelakang goblin tadi tidak mati tapi malah jumlahnya bertambah banyak.
"Sial! Aku sudah tahu aku tidak bisa membunuh dia dan ini malah membuat goblin lainnya semakin mendekat." Aron terus berusaha untuk berlari belokan demi belokan dia lalui dan dia sudah mulai kecapean juga para goblin terus bertambah.
"Dimana para hunter disaat kritis Outbreak seperti ini!!" Berteriak Aron atas kesialannya.
Saat dia mulai kelelahan satu portal berwarna coklat tiba tiba terbuka dihadapannya yang menunjukkan adanya sebuah dungeon yang terbuka.
Sebagai orang tanpa kekuatan dan dijuluki sebagai petualang rank F atau Bronze membuatnya memiliki kepercayaan diri untuk memasuki dungeon rank Cokelat yang paling rendah dan pernah dimasuki oleh party ber rank bronze meskipun itu jarang terjadi karena rank bronze sama sekali tidak memiliki kekuatan.
Rank Dungeon terbagi menjadi beberapa tingkatan termasuk rank kekuatan Dan rank hunter.
Aron akhirnya lebih memilih untuk masuk kedalam dungeon walaupun dia agak ragu karena hanya sendiri tapi dari pada harus dibunuh oleh goblin mending masuk dan menunggu Hunter lain datang menyelamatkannya tapi sialnya.
"Eh! Kenapa portalnya menghilang?" Aron kaget saat begitu dia memasuki portal dan dihadapkan dengan hutan dan rumput yang setinggi lutut tiba tiba portal dia masuk tertutup.
Ini bukan hal asing bagi para Hunter karena banyak Dungeon yang akan menutup portal sebelum bos terakhir dikalahkan dan sialnya Aron adalah orang tanpa kekuatan meskipun dia menguasai sedikit cara untuk membela diri karena dia belajar selama lima tahun sendiri untuk menghindari kemungkinan terburuk didalam dungeon tapi tetap saja dia hanya sendiri.
Kebanyakan hunter rank F tetaplah memiliki kekuatan setidaknya tingkat kekuatan dan mana mereka masih berada ditingkat F. (Mana adalah sebuah atribut yang dibutuhkan para Hunter untuk menggunakan skill tanpa mana maka skill pun tidak akan jadi kecuali memiliki item yang dapat mengeluarkan skill tanpa mana).
Aron mwnghela nafas untuk menenangkan diri. "Situasi, memasuki dungeon coklat, terluka goresan ditangan kiri, memiliki satu pisau, dua potong roti dan satu botol minum." Aron melihat kearah ranselnya.
"Dungeon cokelat biasanya hanya disisi oleh monster lemah tapi memiliki kemungkinan lima puluh persen diisi oleh goblin jika begitu maka aku memerlukan senjata yang lebih panjang untuk menghindari pertarungan jarak dekat." Aron melankah menyusuri hutan tapi tiba tiba saja kakinya merasakan panas.
"Akh! Sial ini adalah slime." Segera Aron melompat mundur saat melihat slime menumpahkan cairan korosif kekakinya yang membuat sepatunya agak meleleh. "Kalau begitu berarti ini adalah Slime Forest."
Aron segera menancapkajn pisaunya tepat dicore monster slime tersebut untuk membunuhnya karena hanya itulah cara untuk membunu cairan ini. (Slime adalah makhluk dengan tubuh cairan sebanyak 99% diseluruh tubuh dan 1% Core ditengahnya.).
"Ini tidak mudah." Keluh Aron saat merasakan tangannya panas karena menyentuh cairan korosif secara langsung walaupun itu sangatlah lemah tapi kulit Aron juga sangatlah lemah sehingga membuatnya kepanasan.
"Aku butuh sesuatu yang lebih panjang." Aron berdiri setelah memasukkan inti Core slime kedalam ranselmya.
Aron kemudian memanjat pohon mencoba mencari ranting pohon yang memiliki panjang dan lurus untuk membuat tombak.
Aron kemudia mengeluarkan tali dari tasnya yang salalu dia bawa untuk mwngantisipasi hal darurat dan sebagai poker maka aron memiliki tas yang sudah dimodifikasi sehinga memiliki banyak kegunaan dalam membawa barang.
Menggunakan pisau sebagai ujung tombak serta diikat kekayu yang panjang lurus dan kuat membuat satu senjata yang mungkin akan memudahkan Aron nantinya.
"Saatnya untuk menyelesaikan perburuan ini." Aron berjalan kemuar mencoba mencari keberadaan bos slime tapi dia malah bertemu dengan banyak slime.
"Sial jika begini bisa bisa aku akan kehilangan pisauku karena rusak jika terus bertarung semoga mendapatkan item pisau nantinya." Aron mulai menombak para slime.
Monster yang dikalahkan sering kali menjatuhkan item seperti pedang pisau armor atau yang lain.
Aron mulai kewalahan dengan serangan para slime saat mereka mulai menyerang dengan cara melemparkan diri mereka kepada aron yang menyebabkan memar ditubuhnya.
Aron terus membantai slime didekatnya dengan tombaknya sampai akhirnya pisau ditombaknya patah tapi juga membuahkan hasil karena slime disekitarnya telah berubah menjadi cairan biasa juga menjatuhkan banyak core sebesar kelereng dan satu pisau berwarna biru.
"Pisau ini memiliki tingkat yang sama dengan pisauku tadi semoga aku mendapatkannya lagi nanti juga aku butuh armor." Ucap Aron setelah memasukkan semua core kedala tasnya.
Aron kembali berjalan menyusuri hutan dan menemukan sebuah sungai kecil dia memilih untuk istirahat sejenak sambil membasuh beberapa bagian tubuhnya.
"Huh air didungeon memang yang terbaik." Ucap Aron setelah merasakan sejuknya air.
Ditengah istirahatnya dia melihat ada segerombolan slime tidak jauh darinya akhirnya dia memutuskan untuk membantai mereka. Aron berdiri meletakkan tasnya dipinggir sungai dan mengambil tombka yang baru saja dia buat menggunakan mata pisau baru.
Aron berhalan pelan pelan dan berhasil membunuh satu slime dengan satu serangan juga terus mengulanginnya.
Aron mulai terbiasa dengan tipe serangan para slime yang melompat dan Aron harus terus mundur atau pindah tempat untuk melancarkan serangan dan menghindar jika dalam dunia hunter maka akan disebut Hit & Run.
Selama beberapa menit berjuang untuk menusuk inti Core milik slime akhirnya dia berhasil membunuh semua slime didekatnya dan mendapatkan sarung tangan besi walaupun tidak terlalu berguna untuk sekarang tapi Aron tetap menggunakannya yang mana dapat meningkatkan sedikit kekuatannya.
Arone kembali mengambil tasnya dan memasukkan semua core kedalamnnya kemudian berjalan menyusuri hutan. Setelah menyusuri selama satu jam lamanya dan tidsk menemukan boss slime akhirnya dia malah diserang oleh sekelompok Slime berwarnah merah yang lewat dari pengawasannya.
...----------------...
kalau novelnya bagus menurut kalian yah Author bakalan lanjutin.
Slime Forest
Slime tersebut dapat menyerang dengan menembakkan cairan seperti jarum tapi itu dapat meluka seperti pisau menyayat pakaiannya. Aron segera berlari untuk menghindar karena serangan mereka terlalu menyakitkan apa lagi Aron sudah sangat terluka parah karena serangan Goblin diluar dan slime yang dia serang tadi.
Setelah berlari menjauh dari jangkauan serangan dia memungut batu kemudian melemparkannya pada slime tapi dia tau itu tidak akam berguna karena slime yang dia lempar jika bukan batunya terpental maka batunya akan masuk kedalam tubuh slime.
Aron kembali mencoba menggunakan hit end run walaupun berhasil membunuh beberapa slime tapi dia juga terluka cukup parah karena slime kali ini cukup pintar dalam melompat dan lincah.
Setelah pertarungan yang menyakitkan akhirnya membuahkan hasil dan Aron langsung melemparkan tubunya untuk beristirahat diatas rerumputan.
"Huh ini cukup menyakitkan." Aron kembali bangun dan menutupi beberapa bagian tubuhnya yang mengalirkan darah.
Dia menggunakan beberapa kain yang dia keluarkan dari tasnya untuk menutupi lukannya kemudian memakan roti yang ia bawa.
"Aku tidak tahu apa aku bisa bertahan hidup atau tidak tapi setidaknya aku harus melakukan apa yang masih bisa aku lakukan untuk bertahan hidup." Itu adalah kata kata yang selalu Aron tanamkan didalam dirinya.
Hidup sebatang kara tanpa sanak saudara dan berharap bisa menyusul ayah dan ibu tapi juga masih ingin bertahan hidup akhirnya Aron bekerja sebagai Dungeon Porter yang mempertaruhkan keselamatan hidup didalam Dungeon.
Aron selalu melakukan apa saja yang bisa membuatnya tetap hidup selama dia menganggapmya apa yang dia lakukan itu benar dan tidak melanggar hukum juga dapat menyambung hidupnya. Aron telah menjadi seorang pria terlantar semenjak dia lulus dari sekola menengah atas.
Tapi Aron masih bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk masuk sekolah dan lulus setelah kematian orang tuannya lima tahun lalu dan dia telah bekerja sebagai Dungeon Porter selama dua tahun.
Setelah merasa istirahatnya cukup Aron mulai berpikir jika dia mungkin akan bermalam didalam dungeon ini jika dia tidak menemukan boss dungeon dan mengalahkannya.
Akhirnya Aron memutuskan untuk membuat kemah kecil dari dedaunan lebar dipinggir sungai setidaknya dapat menahan dinginnya malam.
Perbandingan waktu diluar dungeon dan didalam dungeon adalah satu banding dua yaitu satu jam diluar dungeon maka dua jam didalam dungeon.
Saat hari sudah mulai gelap dan akhirnya Aron sudah mempersiapkan semua keperluan seperti membangun tenda kayu bakar dan ikan yang dia tangkap dari sungai. Sebagai seorang tanpa kekuatan Aron harus berjuang untuk menghadapi kemungkinan terburuk sehingga dia belajar menangkap ikan dari dulu dengan menggunakan alat sederhana.
"Aku tidak menyangkan bahwa hari dimana aku akan twrjebak seperti ini akan tiba." Aron hanya tersenyum menggeleng dimana dia sudah terbiasa menikmati kesendirian seperti ini.
Aron tidak terlalu panik karena dia adalah tipe orang yang tidak terlalu takut akan kematian walaupun harus mati didalam dungeon dan mayatnya tidak ditemukan dan tidak mendapatkan pemakaman yang layak karena dia juga tidak memiliki keluarga dan hanya memiliki rumah dan sepeda peninggalan orang tuanya.
"Saatnya mempersiapkan makan malam." Aron mengambil pemantik api dan mulai menyalakan api dikayu bakar setelah itu dia pergi kesungai untuk membersihkan isi perut ikan tapi dia tidak membuangnya karena itu akan bagus untuk memancing ikan lebih banyak lagi nantinya.
Setelah membersihkannya dia kembali untuk membakar dua ikan yang sudah dia bersihkan untuk mengganjal perutnya dimalam hari.
"Aku tidak tahu jika langit didungeon ternyata begitu indah." Aron berbaring setelah makan dan memandangi langit dimana terlihat banyak bintang seperti biasa tapi karena dia biasanya masuk kedalam Dungeon dan melawan monster sehingga membuatnya berpikir Dungeon adalah tempat yang mengerikan.
Aron telah menyiapkan kayu bakar dimana itu akan bertahan hingga pagi setidaknya dapat mengusir ular atau yang lain agar tidak mendekat walaupun itu kemungkinannya sangat kecil karena ular disini bahkan rata rata tidak takut pada api tergantung dari jenis ular. Dan yang dapat Aron pastikan hanyalah ini adalah Slime Forest maka ular akan jarang ada diwilayah kekuasaan slime.
Ancaman slime sendiri Aron tidak terlalu takut karena slime tidak akan menyerang sesuatu yang tidak bergerak karena mereka tidak memiliki mata dan hanya mengandalkan sensor mereka untuk melihat sekitar itupun hanya dapat mendeteksi sesuatu yang bergerak serta membedakan makanan.
**********
Pagi hari, Slime Forest
"Sepertinya siap!" Aron mengangkat tombaknya bersiap untuk berburu setelah selesai sarapan.
Aron berjalan menyusuri hutan slime untuk berburu dan mencari boss dungeon setelah hampir seharian dia akhirnya menemukan tempat boss dungeon disebuah gua yang lumayan besar.
"Aku tidak menyangka butuh waktu selama ini untuk mencari bossnya. Perlengkapan saat ini sarung tangan kanan armor tombak armor dada kecil tapi aku lumayan beruntung karena item biasanya hanya kemungkinan tiga puluh persen untuk jatuh." Aron mempersiapkan dirinya untuk membuka pintu boss.
Aron membuka pintu dan berjalan perlahan masuk hingga menemukan slime didepannya berwarnah hijau setinggi lima meter.
"He! Aku tidak tau kalau ada slime sebesar ini biasanya mereka maksimal hanya setinggi tiga meter!" Aron terkejut karena tinggi slime tersebut tapi dia segera mempersiapkan dirinya karena boss slime itu sudah menyadari keberadaannya.
Satu serangan tiba tiba meluncur kepada Aron tapi dia dengan cepat menghindar. "Aku tidak tahu kalau slime hijau memiliki serangan slime milik slime merah." Aron cukup terkejut tapi dia segera berlari dan menusuk slime tersebut.
Tusukan Aron menyebabkan sedikit kerusakan pada tubuh slime tapi tetap saja kerusakan itu kembali pulih setelah beberapa detik karena corenya masih belum hancur.
Aron terap berjuang untuk menyayat tubuh slime hingga akhirnya Aron menyadari sesuatu dan benar saja sebuah semburan cairan corrosive menyembur sejauh lima meter dan Aron hanya berhasil menghindarinya sedikit.
"Sial! Tombakku kurang panjang untuk menembus Corenya!" Aron memikirkan cara lain sambil menghindari serangan slime yang mulai melompat dan menembak.
"Aku tidak punya cara lain lebih baik aku keluar dulu." Aron akhirnya memutuskan untuk lari keluar karena tombaknya tidak dapat mencapai inti core jadi harus memikirkan cara lain.
Tentu saja boss slime yang memiliki sedikit pikiran itu langsung menghalangi jalan Aron tapi Aron dengan mudah memancing slime tersebut untuk melompat kepadanya sehingga dia dapat berlari menuju pintu boss dan keluar.
Setelah keluar Aron langsung smengambil tasnya yang ada didepan pintu dungeon dan memilih pohon rindang dan beristirahat. "Huh sungguh melelahkan." Aron mulai membersihkan beberapa lukanya juga beberapa memar yang ada dipunggungnya.
"Armorku mulai retak pisauku juga dan sekarang aku hanya memiliki dua pisau satu sudah mulai rusak karena cairan corossive." Aron memeriksa peralatannya.
Setelah beristirahat yang cukup Aron memutuskan untuk kembali kekemahnya yang dipinggir sungai untuk beristirahat malam ini dan memikirkan rencana besok.
**********
Malam hari, kemah pinggir sungai.
"Dari yang aku lihat boss slime tidak memiliki regenerasi yang cukup cepat jadi selama aku bisa terus menimbulkan luka disatu tempat maka aku bisa menembus corenya." Aron mulai berpikir setelah makan malam.
"Kalau begitu akan lebih cepat jika aku menggunakan pisau saja dari pada tombak." Aron membuka pisau dari tombaknya dan mengeluarkan pisau satunya lagi.
"Haih sebaiknya aku mengasahnya." Aron mencari batu yang memiliki bidang miring dan cukup bagus untuk mengasah pisau yang sudah mulai tumpul.
Malam setelah Aron mengasah pisaunya dan merasa itu cukup, Aron membuat beberapa armor untuk melindungi tangan dan punggungnya menggunakan jenis kulit kayu keras yang dia temukan dihutan setidaknya itu dapat melindunginya dari cairan corossive walaupun tidak terlalu berefek.
...----------------...
author : lanjut nggak?
Siang hari Slime Forest.
"Huh aku tidak menyangka untuk membuat armor kulit kayu yang dapat menutupi seluruh tubuh ternyata memakan waktu sampai siang hari untung saja tadi malam aku menyempatkan diri untuk beristirahat." Aron sudah berada didepan pintu boss.
Perlahan Aron memasuki pintu dan melihat slime yang ia lawan kemarin masih ada ditempatnya dan dengan cepat slime tersebut langsung melompat melaju kearahnnya.
Aron langsung melompat menghindar dan memberikan sayatan mengg7nakan kedua pisau ditangannya. "Heh.. ternyata dia masih menggunakan cara kemarin." Aron sedikit mengejek untuk membangkitkan semangatnya.
Aron terus memyayat tubuh boss slime untuk membuatnya semakin tipis dan dapat menghancurkan corenya tapi tentu saja slime itu tidak akan dia karena satu tembakan langsung mengenai lengan Aron yang untungnya masih menggunakan armor untuk melindunginya.
"Sial ini masih sakit!" Gerutu Aron tidak berhenti tapi sedikit berpindah tempat.
Slime itu langsung memuntahkan cairan corossive yang membuat Aron segera melompat mundur.
"Aku tidak tahu kalau dia cukup pintar." Aron kembali menghindar setelah dia melompat karena slime itu langsung mendorong tubuhnya kearah Aron dengan kecepatang tinggi.
Aron kembali menyerang bertuvi tubi karena berkata kemarin dia sudah mulai mengerti bagaimana cara slime satu ini menyerang yaitu setelah melompat maka dia akan diam untuk beberapa saat karena terkena efek knocback.
Aron terus mengulangi serangannya tapi begitu ketebalan jarak milik slime hanya tersisa setengah meter pemulihannya menjadi sedikit lebih cepat dan serangannya pun menjadi tidak karuan hingga membuat Aron kesusahan.
Aron terus berjuang untuk menghindar tapi itu membuat pemulihan slime menjadi lebih cepat dan menyiayiakan usahanya tadi segera dia langsung tidak memperdulikan serangan apapun yang mendatanginya dia langsung menyerang kearah inti core dan terus menggali.
Saty semburan cairan Corossive melelehkan seluruh armor dan baju serta kulit Aron mulai terkikis seperti disiram air panas tepat diluka kulit yang terbuka.
"Akh!!! Sial sial sial!!" Aron mulai menggila memaksakan sekuruh ototnya untuk bergerak maju hingga akhirnya dia mulai kehabisan stamina tapi core sudah didepan mata hingga Aron menancapkan pisaunya tapi tidak berhasil menghancurkan core tersebut.
"Hancurlah!!" Aron berusaha keras menekan pidaunya untuk masuk dan meretakkan core slime tapi slime itu langsung memberikan perlawanan balik yang lebih menyakitkan yaitu hampir semua tubuh Aron langsung disirami oleh cairan Corossive serta ditembaki oleh berbagai cairan yang dapat menyayatnya.
"Ugh- HANCURLA!!" Berteriak Aron.
Krak!
Prak!...
Setelah perjuangannya yang melampaui batas akhirnya Aron tumbang ditempat yang mana bersamaan denganslime yang mencair menjadi genangan karena kehilangan Core serta beberapa item yang dia jatuhkan.
"Akhirnya ... berakhir.." Aron menutup matanya yang sekarang hanya terdapat beberapa helai kain saja yang menutupinya.
**********
"Ugh! Dimana? Mmm!" Baru saja Aron tersadar tapi sebuah cahaya terang langsung menyilaukan matanya yang membuatnya reflek menutupi matanya dengan tangan.
"Heh? Infus?" Aron melihat tangannya terdapat slang infus.
"Apa aku dirumah sakit?" Bertanya Aron dengan dirinya sendiri.
"Ya anda berada dirumah sakit.. bagaimana keadaan anda?" Tiba tiba sebuah suara perempuan terdengar ditelinga Aron walupun masih agak buram tapi Aron dapat memastikan bahwa yang iya lihat adalah perawat.
"Masih agak pusing." Jawab Aron.
"Beristirahatlah sebentar dan tolong anda memakan bubur anda." Perawat itu memberikan sebuah mangkuk kemeja pasian diatas Aron.
Penglihatan Aron mulai membaik dan dapat melihat jika itu adalah bubur. "Suster tolong." Aron memberik kode kepada suster untuk membantunya untuk duduk setidaknya berada dalam posisi makan yang baik.
Suster itu tanpa menjawab dan hanya tersenyum sebentar lalu mulai menaikkan tempat tidur Aron dalam kondisi bersandar.
"Terima kasih." Aron yang masih dalam keadaan lemah mengambil sendok dan memakan buburnya dengan perlahan.
"Haih biar kubantu." Perawat yang ada didekat Aron merasa cukup kasihan saat melihat Aron makan dengan susah payah.
"Tidak perlu." Aron berusaha menolak walaupun sendok dan mangkuk sudah tidak ada ditangannya.
"Sudahlah jangan menolak ini tugasku!" Perawat tersebut mengarahkan sendok kemulut Aron.
"Baiklah." Aron mengalah dan mulai disuapi.
"Aku Naviza siapa namamu?" Tiba tiba perawat tersebut memperkenalkan diri sambil menanyakan nama Aron.
"Aron ... Aron Atmaja." Aron agak ragu ragu karena pastinya perawat ini sudah mengetahui namanya dari catatan rumah sakit karena Aron tidak mengira jika identitas nya sangat sulit untuk ditemukan walaupun dia sebatang kara dan jarang bersosialisasi.
"Baiklah Aron kalau begitu aku pamit dulu karena ada beberapa orang yang ingin menemuimu." Naviza berdiri membawa mangkuk kosong ditangannya menuju keluar.
Setelah Naviza keluar dua orang laki laki bejas dan seorang wanita berjas semuanya menggunakan pakaian formal datang kearah Aron dari pintu. Aron sudah menebak jika mereka pasti berasal dari association hunter atau lebih dikenal sebagai perkumpulan pengatur Hunter disetiap negara yang memberikan misi pada Hunter dan mengontrol informasi dungeon.
"Selamat siang tuan Aron." Tanpa dipersilahkan seorang laki laki langsung duduk dikursi dekat tekpat tidur Aron sementara dua orang dibelakangnya masih berdiri.
"Selamat siang?" Ucap Aron dengan nada bertanya.
"Maaf tuan Aron perkenalkan nama saya Askar laskar anda bisa memanggil saya Askar. Saya berasal dari kantor Association Hunter palu datang untuk menanyakan beberapa informasi kepada tuan Aron mohon kerja samanya." Askar langsung menuju inti.
"Baiklah." Aron menyanggupi.
"Bagaimana tuan Aron dapat terjebak didalam dungeon? Dan bagaimana anda bisa keluar? Tolong dijelaskan." Askar bertanya.
Aron mulai menjelaskan bagaimana dia dikejar goblin dan memilih untuk masuk kedalam dungeon yang merupakan slime forest. Aron juga menjelaskan bagaimana dia bisa bertahan dan mengalahkan boss slime dan pinsan hanya sampai situ yang Aron tahu tapi Aron yakin dia diselamatkan oleh pihak Assocination setelah dungeon kembali terbuka saat dia mengalahkan boss slime.
"Baik terima kasih atas kerja sama anda tuan Aron. Ini adalah hasil dari perburuan anda." Askar menyerahkan sebuah fek pada Aron senilai satu juta rupiah.
"Terima kasih." Singkat Aron menjawab.
"Juga saat tuan Aron sudah pulih tolong datang keAssocination untuk melakukan pengetesan apakah tuan Aron telah memiliki mana atau belum karena biasanya manusia yang diambang kematian akan membangkitkan potensinya saat merasa dalam bahaya." Askar berucap sebelum meninggalkan ruangan.
Aron baru tersadar akan itu dia mulai memejamkan matanya untuk merasakan apa ada yang aneh dengan tubuhnya. "Memang seperti ada sesuatu yang mengalir selain darah didalam tubuhku." Aron melihat tangannya dan mencoba menggerakkanya beberapa kali untuk merasakan sesuatu.
"Menurut informasi yang aku baca para hunter yang sudah memiliki kekuatan maka dapat melihat informasinya layaknya layar kucoba saja." Aron mulai berkonsentrasi.
"Status!" Ucap Aron tegas.
[Status
Nama : Aron Atmaja
Umur : 20 Tahun
Kakuatan Eubuh.
Kekuatan : C-
Kecepatan : C
Mana : E+
Pertahanan : D+
Ketahanan Elemen.
Air : +5
Api :-
Tanah : +3
Angin : +1 ]
"Woa!!! Dengan ini aku bisa menjadi hunter sungguhan haha!" Aron cukup senang melihat statnya walaupun sebenarnya statusnya sangat rendah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!