NovelToon NovelToon

Pernikahan Kontrak Aktor Posesif

S1. Ansel Mahardika

Ketenaran, tampan, banyak uang serta dikagumi oleh para wanita adalah hal yang dimiliki oleh seorang Ansel Mahardika. Dia adalah seorang aktor muda papan atas yang berbakat.

Tak ada sedikit pun celah atau berita buruk tentangnya. Namanya makin bersinar terang semenjak dia membintangi sebuah film Box Office yang mendunia.

Bukan hanya di Negaranya Indonesia bahkan nama Ansel Mahardika sudah terkenal hingga mancanegara. Hal itu tak pula membuat dirinya puas. Ansel pun memutuskan untuk merambah ke dunia musik sebagai penyanyi. Suaranya yang merdu dan bagus ternyata mampu menyihir banyak orang dari berbagai kalangan baik dari wanita maupun pria.

Di rumah Ansel.

"Ron lo lagi ngapain?" tanya Ansel kepada laki-laki yang berada dihalaman rumahnya.

"Gua lagi tiduran," jawab Roni

"Hah? Lo gila ya kenapa tiduran dihalaman?!" teriak Ansel kepada temannya itu yang sekaligus manajernya.

"Hah! Ansel apa lo beneran ngira gua tiduran? Gua ini lagi mungutin surat-surat sama hadiah dari fans lo!" ucap Roni sedikit kesal.

"Lo pindah rumah aja lah, rumah ini udah gak aman lagi." Roni terlihat sangat lelah dan capek karena memunguti surat-surat dan hadiah tersebut.

"Gak mau! Ngapain juga gua harus ngalah sama fans-fans yang bar-bar itu," ucap Ansel tidak peduli.

Roni pun hanya pasrah mendengar ucapan dari Ansel.

***

Ansel POV.

Aku adalah Ansel Mahardika, usiaku 25 tahun.

Tampan? Ya itu aku.

Terkenal? Ya itu aku.

Banyak uang? Ya itu aku.

Berbakat? Ya itu aku.

Lelaki idaman para wanita? Ya itu aku.

Hidupku tidak kekurangan apapun. Aku mulai debut menjadi seorang aktor sejak usiaku 12 tahun. Hal itu terjadi karena tidak sengaja. Saat aku berjalan kaki pulang sekolah ada seorang pria berumur 30an tahun yang putus asa menghampiriku.

Dia adalah Pak Joseph, pemilik sebuah agensi kecil khusus artis yang hampir bangkrut bahkan bisa dibilang memang sudah bangkrut. Dia tertarik oleh wajahku yang tampan dan berkharisma.

Dia menawarkan aku menjadi seorang aktor cilik pada masa itu. Pada saat itu, aku memang sangat membutuhkan uang karena kebetulan ibuku sedang sakit dan aku hanya tinggal bersama ibuku. Hidup kami sangat miskin dan jauh dari kata layak.

Ibuku bernama Elisa. Dia adalah seorang perempuan yang tegar. Dia membesarkan aku seorang diri disaat usianya masih sangat muda. Ibuku adalah seorang perempuan yang cantik dan sederhana. Banyak sekali pria yang berniat mendekatinya. Bahkan saat dia sudah melahirkan aku, masih saja ada pria yang mendekatinya.

Ayahku? Aku tak punya seseorang yang aku sebut ayah. Manusia bodoh itu bahkan tak pantas aku panggil dengan sebutan ayah. Aku pun bahkan tidak mengetahui siapa namanya atau bagaimana wajahnya karena ibuku tidak pernah mau mengatakan dan menceritakan tentangnya.

Dia meninggalkan ibuku saat ibu sedang mengandung aku. Dia hanya menitipkan benih kepada ibuku lalu pergi tanpa ada kabar berita. Dia hanya melampiaskan nafsu jahanamnya kepada ibuku yang saat itu hanya seorang anak yatim piatu di panti asuhan.

Waktu itu ibuku baru berusia 16 tahun. Kudengar manusia tak bermoral itu adalah anak pemilik yayasan dari panti asuhan tempat ibuku tinggal. Setelah tahu ibuku hamil pihak dari keluarga manusia jahanam itu berusaha menggugurkan kandungan ibuku demi menjaga nama baik panti asuhan, namun ibuku memilih untuk mempertahankan aku dan pergi dari sana.

Keberuntunganku pun dimulai semenjak aku debut disebuah film televisi lokal di Indonesia. Aku berperan sebagai seorang anak kecil yatim piatu yang sangat menderita. Aktingku sangat natural dan bagus maka banyak orang menyukaiku. Perusahaan milik Tuan Joseph yang pun bangkit kembali karena ada aku yang berbakat.

Satu persatu tawaran akting pun datang kepadaku. Bakat aktingku diakui oleh banyak sutradara terkenal di Indonesia. Wajah tampan adalah bonus yang sangat menguntungkan bagiku maupun pihak agensi. Karirku dengan cepat melonjak naik.

Puncak karirku pun muncul saat usiaku menginjak 25 tahun. Namaku mulai dikenal dunia. Hampir semua film yang aku bintangi menjadi Box Office di berbagai negara. Selain berakting, aku juga menjadi seorang penyanyi. Suaraku yang merdu dan enak didengar pun mampu mengantarkan aku menjadi seorang aktor sekaligus penyanyi terkenal. Namun semua itu hancur karena kejadian malam itu.

***

Malam itu aku pingsan akibat pukulan benda tumpul yang dipukulkan oleh seorang yang tidak dikenal. Aku mulai tersadar namun kepalaku masih terasa sakit karena pukulan itu. Samar-samar aku melihat ada seorang gadis berambut hitam panjang tertidur di sebelahku. Gadis itu memakai sebuah mini dress pink kerah shanghai dengan aksen renda. Sedangkan aku malah bertelanjang dada walaupun aku masih mengenakan celana Chino abu-abu milikku. Namun itu merupakan suatu hal yang aneh mengapa kami bisa berada di satu ruangan bahkan satu ranjang.

Gadis itu pun terbangun, dia terlihat tidak normal dan terlihat tidak nyaman. Terlihat jelas bahwa gadis itu telah diberi sesuatu karena tingkahnya sangat aneh. Gadis itu sibuk sendiri tanpa memperhatikan aku yang berada di sebelahnya. Aku hanya memperhatikan tingkahnya dengan pandangan yang masih kabur.

Gadis itu terbangun dari ranjang dan mulai menanggalkan pakaiannya. Sepertinya, gadis itu diberikan obat yang tidak biasa atau bisa disebut love drug. Aku pun panik karena melihat hal itu, sambil menahan rasa sakit di kepala ku, aku menghampiri gadis itu.

Aku menggendong gadis itu dengan gaya bridal style menuju kamar mandi. Gadis itu memandangi ku dengan mata hitamnya yang indah. Kusadari ternyata gadis itu adalah Angela Rose. Dia adalah seorang aktris baru yang karirnya mulai menanjak. Dia berada di satu agensi yang sama denganku. Tapi aku bahkan tidak pernah kontak ataupun dekat dengannya. Karena begitu dekatnya aku dengan dia, tercium lah harum tubuhnya dengan parfum khas aroma mawar yang lembut. Aku hampir saja tergoda olehnya.

Ku letakkan dia di sudut kamar mandi. Sementara itu, aku mengisi air di dalam bathtub kamar mandi hotel tersebut. Aku terkejut ketika aku merasakan Angela memeluk tubuhku dari belakang. Aku ingin memasukkan dia ke dalam bathtub tapi airnya masih belum penuh. Aku berusaha melepaskan pelukannya tapi malah semakin erat dia memelukku. Aku pun berusaha menahan sebisa mungkin agar tidak terjadi apa-apa diantara kami berdua, sembari menunggu air dalam bathtub penuh.

Air dalam bathtub pun sudah penuh, aku melepaskan pelukan Angela dan menggendongnya masuk kedalam bathub. Aku ingin menghindar tapi dia malah menarik diriku masuk kedalam bathub. Aku pun tepat berada diatas tubuhnya. Dia bahkan berusaha untuk mencium bibirku. Aku berusaha berfikir jernih dan memikirkan, bagaimana mungkin ada sebuah situasi seperti ini tanpa jebakan dari seseorang? Siapa orang yang menjebak kami?

Dugaan ku benar, tak lama kemudian terdengar ada seseorang yang mendobrak pintu kamar hotel dengan paksa dan langsung menuju kamar mandi. Ternyata itu adalah sekumpulan paparazi bayaran yang langsung memotret bahkan memvideokan kami dengan keadaan yang ambigu itu. Berdua didalam bathub kamar mandi hotel dengan posisiku berada diatas tubuh Angela dan posisi Angela sedang ingin mencium ku.

Itulah awal kehancuran karirku yang sudah aku bangun selama 13 tahun. Apakah aku bisa membuat karirku kembali baik?

Ansel POV End.

***

Next Episode>>

S1. Angela Rose

Cantik, ramah, dan sederhana. Itulah definisi yang tepat untuk menggambarkan seorang Angela Rose. Dia adalah aktris yang baru saja mendapatkan popularitas karena kecantikan dan bakat aktingnya. Banyak pria yang ingin mengencaninya baik itu dari kalangan artis, pejabat, pengusaha, atlet atau bisa dibilang hampir semua kalangan ingin mempunyai hubungan spesial dengan gadis itu.

Dia baru debut sekitar dua tahun di dunia entertainment tetapi karirnya langsung bersinar terang. Dia mendapatkan julukan gadis peri suci oleh para fansnya. Angela memang sangat ramah kepada siapa saja. Dia pun rutin menyumbangkan sebagian penghasilannya untuk panti asuhan tempat dia tinggal dan dibesarkan sebelum menjadi aktris terkenal.

Di panti asuhan Kasih Bunda.

"Anakku sayang kamu harus jaga kesehatan ya? Walaupun jadwal syutingmu padat kamu harus makan teratur," pesan Ibu Anne kepala panti asuhan tempat Angela tinggal dulu.

"Tenang aja, Bu, aku pasti bakal selalu jaga kesehatanku kok," sahut Angela sambil memeluk Bu Anne.

Tiba-tiba datang segerombolan anak kecil yang menghampiri Angela dan Bu Anne.

"Kak Angela! Makasih, ya! Aku suka banget sama boneka yang kakak kasih," ucap seorang gadis kecil yang berusia 10 tahunan.

"Aku juga suka hadiah dari kakak, mobil-mobilan ini bagus banget kak," sahut seorang anak laki-laki yang lebih kecil yang berusia 5 tahunan.

Satu persatu anak-anak itu mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Angela karena hadiah yang diberikan olehnya.

***

Angela POV.

Namaku adalah Angela Rose. Usiaku baru 19 tahun. Aku tumbuh di panti asuhan Kasih Bunda yang di kelola oleh Ibu Anne. Aku tidak tahu siapa orang tuaku karena sejak aku bayi aku sudah tinggal di panti asuhan. Ibu Anne mengatakan bahwa aku ditemukan di depan gerbang panti asuhan.

Aku ditaruh di sebuah keranjang bayi yang terbuat dari rotan. Peninggalan orang tuaku hanyalah sebuah gelang bayi kecil yang bertuliskan namaku Angela. Nama belakangku Rose diberikan karena di keranjang bayiku terdapat sebuah bunga mawar merah. Entah itu berhubungan dengan orang tuaku atau bukan.

Hidupku di panti asuhan sangat bahagia karena banyak orang yang menyayangiku. Sejak aku SMP aku aktif dalam kegiatan teater. Bagiku akting adalah separuh jiwaku. Aku menemukan bakat ku saat aku masih kecil. Pertama kali aku berakting adalah pada saat pentas di panti asuhan ku. Pentas itu ditujukan untuk para donatur. Banyak yang menyukai aktingku. Bu Anne yang menyadari hal itu pun mendukungku untuk ikut kegiatan teater saat aku SMP nanti.

Awal mula kesuksesanku adalah pada saat aku mengikuti ajang pencarian bakat khusus bidang akting. Banyak yang mendukungku bahkan menyukaiku. Karena hal itu aku mendapat banyak tawaran untuk bermain film. Dari peran kecil hingga peran utama aku sudah menjajalnya. Sekarang bahkan tawaran akting untukku hanya untuk peran utama. Aku pun baru saja mendapatkan peran utama dalam sebuah film layar lebar. Tapi takdir berkata lain, karirku yang baru saja menanjak tiba-tiba runtuh dan hancur seketika karena kejadian malam itu.

***

Malam itu pihak agensiku memintaku untuk menemui seorang investor baru di sebuah bar terkenal di Jakarta. Aku ditemani oleh manajerku Miranda. Awalnya tidak ada yang mencurigakan dari pertemuan itu bahkan semua berjalan lancar. Aku tidak meminum alkohol namun segelas jus jeruk.

Setelah aku meminum jus jeruk itu kepalaku sedikit pusing dan badanku terasa panas. Aku pun ijin untuk ke kamar mandi. Saat dikamar mandi aku dibekap dan dibius oleh dua orang wanita yang memakai masker. Saat terbangun aku sudah berada di sebuah kamar hotel mewah. Aku merasa kegerahan sekali dan rasanya ingin menanggalkan bajuku. Aku pun beranjak dari ranjang dan mulai menanggalkan bajuku.

Belum sempat aku menanggalkan bajuku, ada seseorang yang tiba-tiba menghampiriku dan langsung menggendongku dengan ala bridal style. Aku memandang wajah pria itu, pria itu memiliki dua bola mata indah yang berwarna kecoklatan. Jakunnya yang menonjol di lehernya terlihat sangat seksi. Aku bisa melihat tubuh pria itu sangat kekar dan atletis karena dia bertelanjang dada. Aroma maskulin khas parfum pria pun tercium di hidungku. Aku mengenali sosok pria yang menggendongku, dia adalah Ansel Mahardika, seorang aktor sekaligus penyanyi papan atas. Mengapa seorang Ansel bisa ada dalam kamar yang sama denganku dan bahkan dia menggendongku sekarang?

Dia membawaku menuju kearah kamar mandi. Dia meletakkan aku di sudut kamar mandi. Aku melihat apa yang akan dilakukan olehnya. Dia terlihat mengisi bathtub dengan air. Aku menatap punggungnya dan sejenak aku pun terhipnotis. Aku ingin sekali memeluknya. Lalu aku beranjak dan memeluknya. Dia sepertinya kaget saat aku memeluknya. Dia berusaha melepaskan pelukanku tapi aku tidak ingin karena aku merasa sangat nyaman, aku pun mempererat pelukanku.

Tak berapa lama, dengan tenaganya yang kuat, dia melepaskan pelukanku dan mengangkat aku. Dia lalu memasukkan aku kedalam bathub yang penuh dengan air. Tubuhku yang tadinya terasa panas dan gerah akhirnya menjadi sejuk. Namun aku seakan terhipnotis oleh ketampanan sosok Ansel yang berada di depanku. Aku pun menarik dia masuk kedalam bathub. Dia sekarang berada di atas tubuhku. Rasanya ingin sekali aku mencium bibirnya. Entah setan apa yang sedang merasuki diriku saat itu. Aku menariknya dan hendak menciumnya.

Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar didobrak dan banyak langkah kaki terburu-buru menuju kamar mandi. Ternyata itu adalah sekumpulan paparazi bayaran. Mereka langsung memfoto dan memvideokan keadaan kami yang terlihat ambigu. Aku bahkan terlihat sangat memalukan karena posisiku sedang berusaha mencium Ansel. Seluruh tubuhku merinding karena membayangkan bagaimana nasib kami berdua selanjutnya?

Itulah awal dari kehancuran karirku yang baru saja akan bersinar. Apakah aku bisa memperbaiki karirku lagi?

Angela POV End.

***

Next Episode>>

S1. Sebelum Petaka

Gedung Gold Entertainment.

Terlihat seorang pria paruh baya sedang berbicara dengan seorang pemuda yang tampan di dalam kantor gedung tersebut. Pemuda tampan itu adalah Ansel Mahardika.

"Nak Ansel, bapak sangat berterimakasih kepadamu," ucap Pria paruh baya itu.

"Ah tidak, Pak! Harusnya aku yang berterimakasih kepada Bapak karena Bapak lah yang telah merubah kehidupanku yang tak ada masa depan menjadi sukses seperti sekarang," sahut Ansel sambil membungkukkan setengah badannya sebagai tanda memberi hormat

"Kau ini memang anak yang sopan ya, Nak Ansel." Pria itu tersenyum.

Ternyata Pria paruh baya itu adalah Pak Joseph pemilik agensi "Gold Entertainment" yang tidak lain adalah agensi tempat Ansel Mahardika meniti karirnya selama ini.

"Apa kau tidak punya pacar, Nak Ansel?" tanya Pak Joseph.

"Aku tidak punya, Pak." Ansel tersenyum.

"Kau sudah berusia 25 Tahun dan kau sudah cukup lama fokus dengan pekerjaanmu apalagi kau sudah mapan, tidakkah kau ingin seorang pendamping?"

"Ah aku belum terpikir kearah sana, aku hanya ingin fokus dulu ke karirku."

"Tapi kau sudah hampir 13 tahun berkarir dan kau sudah sukses, aku tidak ingin dinilai oleh publik sebagai CEO kejam yang memeras tenaga artisnya tanpa memikirkan kebahagiaan artisnya."

"Bapak tenang saja, suatu saat aku akan mendapatkan gadis idamanku." Ansel tersenyum kepada Tuan Joseph dan tidak lama kemudian dia meninggalkan ruangan.

***

Di luar ruangan Pak Joseph begitu sangat ribut. Para karyawati agensi tersebut sangat heboh karena kedatangan Ansel ke agensi. Ansel memang dikenal jarang datang ke agensi karena jadwalnya yang sangat padat.

Terlihat Ansel berjalan menuju keluar gedung agensi. Penampilannya sangat menyilaukan mata. Walaupun Ansel hanya memakai kemeja casual berwarna hitam dan dalaman kaos berwarna putih yang menutupi leher, Ansel tetap terlihat elegan dan tampan.

"Wih gila cuci mata banget ini bisa liat Ansel dari deket," ucap seorang karyawati.

"Ih ... sumpah ya itu yang bakal jadi istrinya nanti bakal mimisan tiap hari liat Ansel, apalagi pas bangun tidur seksi banget kali ya," sahut karyawati lain.

Dari kerumunan para karyawati itu ada seorang aktris wanita pendatang baru yang sedang naik daun saat itu, Angela Rose.

"Kak! Itu Ansel, kan?" tanya Angela kepada manajernya.

"Iya ... kenapa? Naksir ya hehe," goda Miranda manajer Angela.

"Ih! Kak Miranda ada-ada aja, aku cuma nanya kok," bantah Angela.

"Ya tapi emang ganteng, kan? Jarang-jarang juga si Ansel dateng ke agensi jadi ini kesempatan langka tuh bisa ngeliat dia," ucap Miranda.

"Biasa aja tuh, Kak," tanggap Angela.

Tak lama kemudian, Ansel pun lewat didepan Angela. Ansel terlihat tidak peduli dengan aktris cantik yang dilewatinya itu. Dia hanya melangkahkan kakinya lurus ke depan menuju pintu keluar agensi.

"Ih! Sombong banget ya Kak, si Ansel itu," gerutu Angela.

"Ye! Tadi katanya biasa aja tapi pas dicuekin dikatain sombong, gimana sih adikku ini?" Miranda mencubit kedua pipi Angela gemas.

"Ih! Kak Miranda sakit tau." Angela melepaskan cubitan Miranda dan pergi menuju ruang latihan di agensi.

***

Di sebuah klub malam mewah di kota Jakarta.

Di sebuah ruangan VVIP terlihat seorang pria berumur sekitar 50an berjas sedang menenggak segelas minuman keras berjenis whisky bermerek "Macallan 25" sambil ditemani beberapa wanita muda. Minuman keras itu merupakan merk yang termahal di klub malam tersebut dengan harga sekitar 40 juta rupiah per botolnya.

Pria itu terlihat sedang asik bermain dengan beberapa wanita muda tersebut. Ya bisa dibilang para wanita itu adalah wanita penghibur yang sudah disediakan oleh pihak bar untuk menemani para pelanggannya yang kesepian. Tak lama kemudian, ada seseorang masuk kedalam ruangan tersebut dan mengganggu kesenangan pria itu.

"Permisi, Pak! Saya sudah menjalankan tugas yang Anda berikan," ucap Pria kekar yang baru saja memasuki ruangan itu.

"Hei! Kamu ini mengganggu kesenangan saya!" ucap Pria 50 tahunan itu.

"Maaf Pak."

"Sudah-sudah pergilah yang penting semuanya sudah sukses dan berjalan sesuai rencana kan?"

"Sudah Pak! Saya juga sudah mengatur para paparazi bayaran untuk mengabadikan momen memalukan itu."

"Hm ... bagus kalau begitu, Pergilah!"

"Baik, Pak!"

Tak lama dari pria kekar itu keluar, pria tua itu pun melanjutkan aksinya bermain-main dengan para wanita penghibur itu.

Ha-ha! Lihat saja kamu akan hancur berkeping-keping Joseph, kamu akan jatuh ke lubang yang paling dalam seperti 13 tahun yang lalu, ucap pria itu dalam hati.

***

Di rumah Ansel.

Ansel sedang sendirian di rumahnya selepas syuting iklan sebuah produk minuman berenergi. Manajernya Roni, sedang tidak ada di rumah itu karena sedang sibuk mengurusi taken kontrak dengan salah satu perusahaan vendor.

Saat Ansel sedang asyik menonton film di home teather-nya tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

Tok-tok-tok!

"Siapa ya? Roni?!" teriak Ansel dari dalam.

Berulang kali Ansel berteriak namun tidak ada jawaban. Ansel pun penasaran dan pergi untuk melihat siapa yang datang. Begitu Ansel membuka pintunya, orang yang mengetuk pintu itu langsung memukulnya dengan tongkat baseball sehingga Ansel pingsan.

Orang itu pun langsung membopong Ansel masuk kedalam sebuah mobil jeep berwarna hitam. Mobil itu pun melaju kencang menuju hotel tempat dimana Ansel akan bertemu dengan Angela dalam keadaan yang tidak wajar.

***

Next Episode>>

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!