NovelToon NovelToon

PERAWAN CINTA

awal mula

Kisah seorang wanita biasa yang menjaga kesucian cintanya sangat luar biasa. Mutiara Intan Permata, ya Tiara nama panggilannya. sebagaimana namanya sebuah Mutiara yang memiliki intan permata nan indah cantik bila memandangnya namun sulit untuk di dapatkannya. Allah selalu mempersiapkan takdir yang terbaik dan terindah untuk setiap hambanya. Tiara yang begitu protektif menjaga hati dan cintanya sehingga usia yang 17 tahun namun tiara mantan di dalam daftar cintanya. begitulah Allah menjaga dirinya karena ia hidup sebatang kara tanpa orang tua yang baru saja meninggalkan hidupnya untuk selama-lamanya. kini hanya Allah tempat sandaran dan acuannya. ia merasa kuat dan bisa menjalani hidup karena ia yaqin bahwa Allah selalu bersamanya. cinta pertama yang membuatnya selalu bergetar dan ada selalu untuknya ialah Tuhan yang menciptakan keindahan alam semesta, sehingga ia sulit untuk mencintai selainNya. Harapannya kelak ialah jika ada seseorang yang mampu bersama mengarungi samudra cinta yang membuatnya semakin cinta kepada sang Maha cinta maka ia akan membuka hati untuknya.

perjalanan cintanya akan terusik ketika nantinya hadir lutfi yang akan di jodohkan kepadanya, putra Kyai dimana dia biasa menambah ilmu agamanya. Seorang lelaki sholeh yang memang mengusik hatinya namun tetap dijaga karena dia yaqin Allah telah menyiapkan jodoh untuk setiap hambanya, dia hanya berharap yang terbaik namun tidak boleh memaksa keinginanya. walaupun ia menginginkannya tetapi belum tentu itu yang terbaik untuk dirinya. sebelum ijab qobul terucap maka cintanya akan tetap dijaga ya. apakah Tiara mampu menjaganya???

so, ikutin terus kisahnya....

Semua menjadi terasa semakin teruji ketika seorang lelaki yang bernama Arya kusuma hadir dalam kehidupannya, seorang putra tunggal dari anak ketua yayasan dimana Tiara mengenyam pendidikan tingkat atasnya.

Arya yg memiliki kehidupan bebas itupun mampu berubah drastis ketika ia mengikuti tantangan temannya untuk bisa meraih cintanya Tiara. Dalam perjalanan cintanya tidak hanya cinta Tiara yang akhirnya dia dapat, namun cinta haqiqi yang juga ia ingin raih.

Berawal semenjak kehadiran Arya di sekolah ayahnya sendiri akibat tidak ada lagi sekolah yang mau menerima karena kenakalannya. Akhirnya ayahnya terpaksa menyekolahkannya di sekolah yang dalam pengurusan ayahnya. Sebenarnya itu bukan solusi yang tepat, tetapi karena tidak ada pilihan lain. Arya di sekolah lain saja dia berani berbuat sesuka hatinya apalagi iya tau ayahnya punya wewenang di sekolah barunya ini.

Madrasah Aliyah Swasta Nurul Yaqin di hebohkan dengan hadirnya murid baru kelas XII jurusan ips. Bagaimana tidak seorang putra tunggal dari bapak kusuma Wijaya ketua yayasan sekolah ini, tiba tiba muncul dan menjadi murid di sekolah ini. Tidak hanya di dukung dari keluarga terpandang sehingga dia menjadi sorotan khususnya kaum hawa di sekolah ini, tetapi karena parasnya juga yang tampan dan menawan sehingga orang tertarik ketika melihatnya. Arya namanya, ia di keluarkan dari sekolahnya karena kelakuannya yang sesuka hatinya. Jarang masuk kelas, kalau masuk sering buat kerusuhan dan tidak mau menerima hukumannya dengan berlari meninggalkan sekolahnya. jika ada guru yang menghukumnya dengan tegas maka pulang sekolah ia mengempiskan ban motornya. Wah,,, kalaw di fikir siapa ya yang mampu menghadapi murid seperti itu, tenang,,, kita lihat aja selanjutnya.

mohon bantuan kritik dan sarannya untuk kebaikan karya pertama saya ya teman teman

Pertemuan Pertama

sebulan sudah Arya menjadi murid di sekolah madrasah Aliyah Swasta Nurul Yaqin, siapa yang berani menegur sikapnya yang semaunya dan memiliki pacar di sana sini. Anehnya perempuan yang mau menjadi pacarnya tahu kalau dia tidak hanya punya satu pacar tetapi tetap mau menjadi pacarnya yang entah kesekian

"Arya, kalau menurutku kamu belum hebat dalam menaklukkan hati seorang wanita"

Kata Tony salah satu dari anggota genk Arya

"Kenapa kamu bilang begitu, kamu masih meragukan kemampuanku" Balas Arya tidak mau kalah

" Aku akan mengakui kehebatan mu dalam menaklukan wanita kalau kamu mampu melewati tantangan dari ku" Jelas Tony lagi

"Ok, siapa takut" Tantang Arya

"Baiklah. Coba kamu jadian sama cewek dari kelas IPA yang terkenal cuek itu" Jelas Tony

" Siapa namanya, maklum aku kan tidak terlalu tertarik sama cewek sini" Membusungkan dada

"Mutiara Intan Permata, terkenal cuek sama cowok. Padahal banyak tuh cowok naksir sama dia" Jelas Tony lagi

"Termasuk kamu ya" Ledek Arya kepada Tony

"Kok kamu tau, " Tebak Tony kembali

" Kelihatan tuh dari aura wajahmu yang gimana gitu" Sambil tertawa

"kamu bisa aja " Tony salah tingkah

"Apa kamu gak cemburu nantinya kalau dia tergila-gila sama aku. Lihat aja cewek disini, semua pada naksir aku kan" Tambah Arya

"Tapi aku gak yaqin kamu bisa jadian sama dia. Soalnya aku tau betul siapa dia, " Jelas Tony

"Ok, baiklah. Jadi penasaran juga nich aku, tapi sedikit,, gimana sih orangnya" Sambil agak mikir

Teng teng teng

Ketika bel berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas menuju gerbang sekolah, begitu juga Arya. Ia hari ini ingin menjalankan misinya, menyetujui tantangan Tony. Akhirnya ia rela menunggu seseorang di gerbang sekolah demi bisa bertemu dengan wanita incarannya. Ia telah melihat Tiara dari kejauhan tadi saat melewati kelasnya bersama Tony, jelasnya Tony yang memberi tahu bahwa cewek yang di maksudnya.

" Hai " Tiba-tiba Arya menghadang jalannya Tiara yang sedang keluar gerbang sekolah

"permisi, saya mau lewat " ucap Tiara

"kenalan dong? " to the poin Arya

"maaf, saya gak punya banyak waktu" jawab Tiara

"Masak kamu gak pengen kenalan sama aku, " Tambah Arya lagi

"Gak pengen, " Cuek Tiara lagi

" Kamu gak tau ya siapa aku, " Ngotot Arya

" Gak pengen tau siapa kamu, " Jelas Tiara lagi

"Aku idola lo di sekolah ini, ntar kamu nyesel gak mau kenalan sama aku, " Belum menyerah Arya

ia bertanya sambil terus berjalan

"Gak penting bagiku." Tetap cuek

Sambil meninggalkan Arya yang terbengong melihat sikapnya.

"Baru kali ini aku di cuekin sama cewek, aku jadi benar-benar penasaran sama tuh cewek" Celoteh Arya sendiri ketika dia sudah di tinggal oleh Tiara

Ya, dia wanita yang biasa saja. Hidupnya sederhana namun jiwanya ditempa menjadi sosok yang tegar karena sudah di tinggalkan oleh kedua orang tuanya sejak dia mulai masuk sekolah menengah atas. Ia sudah terbiasa hidup mandiri, walaupun ia masih sekolah tetapi dia sudah punya usaha sendiri yang mencukupi kehidupan sehari-harinya. Ia memiliki toko butik yang juga menjadi hobbinya mengisi hari-harinya yang ia jalani.

Karena ia masih sekolah ia percayakan tokonya kepada karyawannya yang juga sahabatnya yang sudah lulus sekolah setahun lalu. Setelah pulang sekolah ia langsung ke butik. Ia mengisi hari-harinya dengan kesibukan mencari ilmu tambahan. Malam dia sering mengikuti pengajian agama yang sering di adakan di pesantren yang tidak terlalu jauh dari daerahnya tinggal.

Jika dilihat dari kesehariannya ia terlihat hanyalah wanita biasa, yang tersembunyi darinya itu ialah cintanya. Dari dulu hingga saat ini ia tidak pernah terlihat berjalan berduaan dengan seorang lelaki. Sikapnya yang cuek membuat para lelaki mikir seribu kali ingin mendekatinya.

Ya, itulah dia Mutiara Intan Permata yang memiliki prinsip menjaga kesucian cintanya.

Di zaman yang modern saat ini, tentu sangat sulit memiliki prinsip seperti itu jika kita hidup di lingkungan yang sudah ke barat-baratan. Orang menganggap kita ketinggalan zaman atau pun tak menarik perhatian. Tapi Tiara begitu gigih menjaga prinsipnya yang di anjurkan oleh agamanya yang ditaatinya.

Arya masih penasaran pada sosok wanita yang menganggapnya tidak penting, semakin penasarannya dia mencari cara bagaimana dia bisa berkenalan dengan wanita itu. Di satu sisi ia juga malu kepada teman-temannya karena dia sudah berlagak sombong kepada mereka. Sehingga dia memutuskan untuk menjauhi teman-temanya dulu sebelum dia berhasil berkenalan dengan Tiara itu. Akhirnya dia menyendiri dan memikirkan cara sendiri untuk menemui TIara kedua kalinya.

" Kebetulan hari ini hari Sabtu, aku akan mengikutinya pulang diam-diam. Baru nanti malam aku dateng ke rumahnya. Boleh juga di coba ide ku" Celoteh Arya seorang diri di ruangan ayahnya

"Tumben kamu kemari, ada apa? " Tanya ayahnya Arya

"Tidak apa-apa yah, kangen aja" Sambil tersenyum

"Sejak kapan kamu punya rasa kangen sama ayah, bukannya kamu sering menghabiskan waktumu sama teman-teman mu di luar sana." Mengerutkan dahi merasa heran

" Itulah ayah gak tau, Arya kan juga pengen sama Ayah kangen- kangen an. "Jelas Arya lagi. Padahal ia hanya menghindari teman-temanya yang tidak bisa menemuinya jika ia berada di ruangan ayahnya.

Tidak lama kemudian bel masuk pun berbunyi dan akhirnya Arya pun pamitan kepada ayahnya untuk masuk ke kelasnya.

Sebelum Arya meninggalkan ruangan ayahnya, ayahnya tiba-tiba memanggilnya lagi.

" Arya! " panggil ayahnya

"Iya Yah," jawab Arya

"Makasih ya" ucap ayahnya lagi

"Untuk apa Yah? " masih bertanya

" Untuk tidak berbuat masalah di sekolah ini" Jawab ayahnya yang berkaca-kaca

Sebenarnya Ayahnya begitu menyayangi Arya sehingga mengikuti semua kemauannya. Tetapi akhirnya ia kewalahan menghadapi sikap anaknya sendiri. semenjak ibunya yang telah meninggal dunia, maka sang ayah sedih melihat anak semata wayangnya tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu.

Sesampainya di kelas

"Kamu kemana aja tadi Arya, kok tumben gak ngumpul bareng kita?" Tanya Reno

"Iya, aku tadi ke ruang ayahku ada perlu sebentar. " Jawab Arya cuek

Dia pun langsung duduk dan tak lama kemudian guru pun datang.

*****

Di seberang jalan ada seseorang yang selalu mengikuti langkah Tiara dengan diam-diam. Untuk menutupi dirinya ia mengunakan jaket dan topi yang agak di turunkan ke wajahnya yang tampan itu.

"Wah, ternyata rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah ini. Mungkin karena itu dia sekolah disini ya" ucap Arya seorang diri

Setelah ia mengetahui rumah Tiara, Arya pun mencari angkutan umum yang menuju ke alamat rumahnya.

"Baru kali ini aku mengikuti cewek dengan diam-diam karena ingin berkenalan, ada apa dengan ku" Sambil berpikir heran

"Ya, aku semakin penasaran karena dia berbeda dari wanita yang pernah aku kenal selama ini yang begitu mudah akau dapatkan bahkan tanpa usaha. " Sambil terus menjawab pikiran-pikirannya yang berkelebat itu

Usaha Kedua

Ketika hiruk pikuk dunia percintaan pada malam minggu begitu ramai dikalangan remaja. Tapi bagi Tiara berbeda, ia salah satu remaja yang tidak tergiur oleh gejolak cinta di usianya. Dia malah menghabiskan hari-harinya dengan terus mencari jati dirinya dengan mencari ilmu tambahan di luar jam sekolahnya. Dia selalu mengikuti pengajian di mesjid yang ada di daerah tempat tinggalnya dan tak jarang juga jika ada kegiatan pengajian yang lumayan jauh akan di tempuhnya juga guna menambah ilmu pengetahuannya.

"Tok... Tok... Tok" Arya mengetuk pintu rumah Tiara.

"Assalamu'alaikum" Ucap Arya

Berulang kali Arya mengetuk pintu dan mengucapkan salam di rumah TIara, tapi kok tidak ada jawaban ya.

"Gak mungkin ya dia sudah tidur jam segini atau dia sudah ada janjian dengan pria lain" Pikir Arya

Akhirnya Arya memutuskan untuk bertanya kepada tetangga yang tidak jauh dari rumah Tiara.

"Assalamu'alaikum buk, boleh bertanya" tanya Arya yang kebetulan sedang duduk-duduk di depan rumahnya menikmati ramainya hiruk pikuk kota yang begitu ramai.

" Wa'alaikumsalam Nak, silahkan. Ada yang perlu ibu bantu? " Jawab ibu tersebut

"Gini Buk, saya mau tanya?

Apakah benar yang di sebelah itu rumahnya TIara? " Tanya Arya

" Benar Nak, ada apa ya? " Tanya ibu itu kembali

"anu Buk, saya temen sekolahnya Tiara. Mau tanya tugas sekolah, karena saya tadi tidak sekolah" Jelas Arya berbohong

" Oh, temanya. Telfon aja Nak, anak zaman sekarang kan udah pada punya handphone. " Saran Ibu Mala

" Kebetulan Buk, saya tidak punya nomornya. Ibu punya? " Tanya Arya

"Punya Nak, kebetulan Tiara itu anak angkat ibu. Dia kan sudah tidak punya orang tua, hidup sendiri. Dia sering curhatnya sama ibu" Jelas Buk Mala lagi panjang lebar

"Oh, gitu ya Buk. Ngomong-ngomong Tiara nya kemana ya Buk? " Tanya Arya penasaran

"Biasa, dia kalau tidak ada di rumah pasti ikut pengajian di mesjid" Jawab buk Mala

"Kalau begitu saya minta nomornya, biar saya hubungi melalui handphone aja ya Buk" Sambil menyerahkan handphone nya

" Ini, kamu saja yang nyimpan" Menyerahkan handphone milik ibu Mala kepada Arya

" Makasih ya Buk, saya pamit dulu" Pamit Arya yang terburu-buru

Ia harus bergegas pergi karena takut di tanya banyak oleh ibu Mala, bahkan namanya saja tidak di beri tahunya.

Setelah sampai di rumah, ia langsung membuka handphonenya dan mengirim kan pesan singkat ke Tiara

"Hay, apa kabar, bolehkan aku mengenali putri cantik di seberang sana? " Tulis Arya

Lama Arya menunggu penuh penasaran namun yang di harapkan belum juga menampakkan jawabannya.

Tidak lama dari itu handphonenya berdering dan ia dengan sigap mengangkatnya.

"Halo sayang, kok kamu gak datang sih, aku kan kangen, " Celoteh wanita di seberang sana

"Oh, kamu. Kirain siapa?" Enggan menjawabnya. Harapannya Tiara

"Kamu kenapa sayang, gak biasanya lesu begitu" Tanya Tantri yang merasa aneh dengan sikap Arya tidak seperti biasanya.

" Enggak apa-apa, hari ini aku sibuk jadi kelelahan. " Jawab Arya

" Bukannya kamu bilang kalau kamu capek akulah penawarnya, apakah aku perlu datang ke rumahmu" Tanya Tantri lagi

"Hamm,,, enggak perlu sayang. Aku mau istirahat" Jawab Arya

"Baiklah, kamu istirahat yang cukup ya sayang. Aku gak mengganggumu lagi" Jelas Tantri dan menutup telephonenya.

Tidak lama handphonenya di matikan, panggilan baru datang lagi. Kali ini Arya tidak langsung mengangkat, takut bukan Tiara lagi. Dan benar saja yang menelfon Windy, pacar yang lainnya. Namun kali ini dia benar-benar malas untuk mengangkatnya dan membiarkannya saja.

Sedangkan di seberang sana

"Tiara, kemari sebentar Nak" Panggil buk Mala

" Iya Buk, ada apa? " mendatangi Buk Mala

"Tadi ada temen sekolah mu datang. Katanya mau nanya tugas. Karena kamu gak di rumah ibu kasih aja nomor HP kamu. " Jelas Buk Mala

" Siapa ya buk? " Tanya Tiara lagi

"Aduh, ibu lupa pula nanya namanya" Mengerutkan dahi

"Iyalah buk, gak papa. Nantikan dia bisa menghubungi Tiara kalau mau nanya tugas, kan udah ada nomor HP Tiara. " Kata Tiara

" Iya Nak, gimana tadi pengajiannya? " Tanya buk Mala

" Alhamdulillah lancar buk" Jawab Tiara

" Bahas apa tadi Nak, bagilah ibu ilmunya" Rayu buk Mala lagi. Buk Mala memang sering bertanya tentang apa yang telah di pelajari Tiara di pengajiannya.

"Tadi, ustadz nya bahas tentang hati Buk. Segala sesuatu yang ada di diri kita ada raja yang mengaturnya, dialah hati kita. Jika rajanya memimpin dengan baik maka semuanya akan melakukan kebaikan begitu juga sebaliknya. Kuncinya pada hati kita karena dia adalah raja di diri kita. Jika hati kita bersih maka hal yang dilakukan oleh anggota tubuh kita yang lain adalah kebaikan.

Kira-kira begitulah intinya tadi Buk" Menjawab dengan senyum penuh kebahagiaan

"Luar biasa Nak, penjelasan kamu juga bagus. Bolehlah jadi ustadzah besok. " Puji buk mala

"Ah, ibu bisa aja nyenengin hati Tiara. " Puji Tiara kembali

"Ya sudah, istirahatlah. Ibu juga mau masuk. " Kata bu Mala

"Iya buk, makasih ya buk. Assalamu'alaikum warahmatullahiwabarokatuh" Ucap Tiara

"Wa'alaikumsalam warohmatulohiwabarakatuh"

Akhirnya mereka pun masuk ke rumah masing-masing meninggalkan gelapnya malam yang diterangi cahaya bulan purnama

Ketika hendak tidur Tiara mengecek HP nya, dan dia melihat ada pesan masuk dan langsung membukanya. Ia tidak mengenal nomornya. Setelah membacanya ia pun membalasnya

" Assalamu'alaikum warohmatulohiwabarakatuh, maaf dengan siapa ya? "

Langsung mengirimkan pesan ke nomor yang masuk.

Tanpa menunggu lama, balasan pun langsung datang

"Oh maaf, saya tadi lupa salam.

Wa'alaikumsalam. Aku Arya, Kamu ingat gak? " Tanya Arya

"Maaf saya tidak punya teman yang namanya Arya. " Jawab Tiara

"Yang kemarin di gerbang sekolah ngajak kamu berkenalan. Tapi kamu nya cuek aja. Jadi tadi aku ke rumah kamu, kamu nya gak ada. Jadi besok kamu ada waktu? " Tanya Arya lagi

"Besok saya sibuk. Saya kerja, kalau gak penting kali lupakan saja keinginan untuk berkenalan dengan saya. Sudah ya saya mau istirahat. " Jawab Tiara semaunya

"Ini penting sekali, antara hidup dan mati. Ku mohon ya," Arya memohon

" Untuk apa kamu mau berkenalan dengan saya? " Tanya Tiara

"Ya untuk menambah koleksi bidadari di dalam hidupku, " Jawab Arya dengan asalnya

" Maaf saya gak berminat menjadi koleksi bidadari mu.

Assalamu'alaikum warohmatulohiwabarakatuh. " Langsung mengakhiri pembicaraannya

" Waalaikumsalam cantik" Balas Arya.

"Tenang saja. Kamu tidak tau siapa aku. Aku gak mudah menyerah Tiara. Gimanapun kamu menghindar, aku akan semakin ingin mengejar mu. Masih ada hari esok. Aku akan ikutin hari-harimu. Sampai kamu menyerah" Ucap Arya sendiri

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!