NovelToon NovelToon

Legenda Putri Tidur

Akhir

Empat peluru sudah bersarang di kaki dan tangan Yuna. ia terkapar tidak berdaya di tanah sedangkan dua laki-laki yang berada tak jauh darinya sedang tertawa senang melihat Yuna seperti itu. dengan sisa tenaganya Yuna mencoba bangun dan melihat sekelilingnya. semua anggotanya juga sudah di habisi oleh mereka. Ia tidak percaya jika Ken juga ada disana bersama musuhnya, Rodac.

"Ken." ucapnya dengan lirih.

Ken yang sedang tertawa pun menghentikannya ketika melihat gerakan bibir Yuna yang memanggil namanya.

"Oh kau memanggilku ya." ucap Ken dengan tersenyum dan menghampiri Yuna.

"Kenapa kau melakukan ini?" tanya Yuna dengan suara pelan.

"Aku melakukan ini? mungkin karena aku tidak menyukai mu." jawab Ken.

"Kenapa?" tanyanya lagi yang membuat Ken berdecak kesal.

"Kau bertanya kenapa lagi? Yuna Yuna simpan saja semua tenagamu itu. oh ya aku akan memberitahumu sesuatu...Aku tidak suka di perintah oleh wanita dan yang satu lagi yang perlu kau ketahui Yuna, aku sudah lama menyukaimu tapi apa, kau bahkan hanya melihat ku sebagi pelayanmu saja dan lebih memilih pria sialan itu dari pada diriku yang selalu ada untukmu kapanpun kau mau. Bawa dia kesini." kata Ken

Dua orang dengan pakaian hitam datang dengan membawa seorang laki-laki yang sudah tidak berdaya. Yuna menatap laki-laki itu dengan terkejut.

"Zhan..." ucap Yuna ketika melihat kekasihnya yang sudah penuh dengan darah dan luka.

"Laki-laki ini yang membuat mu tidak melihat ku kan? lihatlah bahkan saat ini saja dia tidak bisa apa-apa untuk menyelamatkan mu Yuna. Cih siapa yang memberikan kalian berdua gelar Queen dan King memalukan sekali." kata Ken dengan sinisnya.

Zhan melihat Yuna dengan tatapan sendunya. ia merasa sangat tidak pantas di sebut sebagai laki-laki jika disaat seperti ini saja dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Lepaskan dia Ken dia tidak bersalah dalam hal ini. aku yang bersalah. jika kau mau menghabisi ku sekarang aku bersedia tapi aku mohon lepaskan Zhan." ucap Yuna.

"A apa y yang kau ka katakan bi." ucap Zhan dengan terbata.

"Tidak Zhan aku tidak akan membiarkan mu terluka seperti ini. jika dengan kematian ku bisa membuat mu lepas dari semua ini maka aku akan melakukannya. Ken aku mohon lepaskan Zhan. kau mau membunuh ku sekarang kan? maka lakukanlah dan setelah itu lepaskan Zhan." kata Yuna .

"Cih drama yang sangat menjijikkan. aku tidak akan membunuhmu sayang karena kau akan menjadi milikku setelah aku menghabiskannya." ujar Ken dengan mengarahkan pistolnya di kepala Zhan.

"Hei hei kenapa kau sangat terburu-buru hah kau tidak ingat jika dia bagianku." timpal Rodac dengan mendekati mereka.

"Ck kau menggangu ku saja." seru Ken dengan kesalnya.

"Zhan si pria Lemah hahaha siapa yang memberikan mu gelar King mafia ya itu sangat tidak pantas untukmu. sekarang dan selamanya hanya akan ada Black Wolf yang sangat ditakuti di dunia ini dan untuk Prince Cold kalian semua akan mati hari ini. Matilah kau!!" kata Rodac dengan melayangkan tembakan tepat di jantung Zhan.

Dorrrr

"TIDAAAK...BAJINGAN KAU RODAC. Zhan bangunlah aku mohon jangan seperti ini jangan tinggalkan aku." kata Yuna dengan menyeret kakinya mendekati Zhan yang sudah terkapar di tanah.

Yuna sudah tidak lagi memikirkan rasa sakitnya sendiri. melihat orang yang yang sangat di cintainya mati di depan matanya membuat mata Yuna memerah menahan amarahnya. ia melihat ke arah dua lelaki yang kini tengah tersenyum smirk dengan tajamnya.

"Ada apa sayang? apa sekarang kau bahagia karena sebentar lagi kita akan hidup bersama?" tanya Ken dengan tersenyum manis.

"Cuihhh bajingan bodoh sepertimu tidak pantas mengatakan itu padaku. Kau tahu Ken aku percaya penuh padamu dan apa yang kau lakukan sekarang, kau bahkan membunuh orang yang sangat berharga dalam hidupku apa kau kau tahu hal itu hah!! kau begitu egois Ken kau tidak memikirkan bagaimana perasaan ku saat ini. kau hanya mendengar cerita yang nyatanya tidak seperti itu. aku tahu kau melakukan ini karena kau sudah terperdaya oleh si brengsek Rodac. jika mungkin aku ingin kau menyesali perbuatmu saat ini Ken. aku sudah menganggap mu seperti kakaku sendiri tapi kenapa kau melakukan ini padaku Ken kenapa??" kata Yuna dengan mata memerah menahan rasa marah sedih kecewa bercampur menjadi satu.

"Lalu bagaimana perasaan ku. apa kau juga tahu bagaimana perasaan ku saat mengetahui kau sudah berhubungan denganya? kau tidak pernah tahu akan hal itu Yuna Karena kau hanya memikirkan bagaimana caramu bahagia bersama laki-laki itu. tidakkah kau mau melihat ku bagaimana selama ini aku menunjukkan jika aku benar-benar sangat mencintaimu!! apa kau pernah melihatku? ckckck sama sekali tidak pernah. jadi kau jangan berkata-kata yang kau sendiri saja tidak pernah melakukannya." ujar Ken dengan menyilangkan tangannya ke dada.

"Jika memang seperti itu maka baiklah." ucap Yuna dengan mengambil pistol yang berada di sebelah kakinya.

Yuna lantas memegangnya dan mengarahkannya langsung pada jantungnya.

"Apa yang kau lakukan hah!" bentak Ken dengan terkejut.

"Bukankah ini yang kau inginkan Ken aku hanya menurutimu saja." ujar Yuna dengan tersenyum sinis.

"Aku bilang lepaskan itu Yuna jangan bermain-main denganku." kata Ken dengan dinginnya.

"Sayang sekali aku tidak bisa. kau tahu kan Ken apa yang sangat aku benci di dunia ini? Penghianatan." Kata Yuna dengan menekan kata penghianatan. ia lantas menekan pelatuk pistolnya dan...

Dorrrr

"YUNA..." teriak Ken dengan menghampiri Yuna yang sudah tidak bernyawa.

Dan berakhirlah sudah perjuangan Yuna selama ini. ia juga tidak menyangka jika akan mati konyol seperti ini. dan yang lebih lucunya lagi adalah dirinya sendiri yang menghabisinya.

Hay selamat siang ini karya pertama ku yang tentang fantasi. aku tidak yakin sih jika ceritanya akan menarik karena sebenarnya aku tidak terlalu tahu hehehe tapi ya nggak papa lah Dari pada gabut kan.

jangan lupa like comen rate dan vote ya aku mengharapkan semua itu dari kalian see you 😘😘😘😘

Awal Di Tempat Asing

"Dimana aku. bukanya aku sudah mati lalu kenapa aku malah ada disini. tempat apa ini?" ucap Yuna dengan bingung karena di sekelilingnya hanya berwarna putih saja.

"Hai." suara anak kecil membuat Yuna terkejut. hingga ia melihat ada seorang gadis kecil yang berdiri di depannya.

"Adik manis siapa kau? kenapa ada disini?" tanya Yuna dengan lembutnya.

"Aku adalah dirimu di masalalu." perkataan gadis kecil itu membuat Yuna bingung.

"Siapa namamu?" tanya Yuna.

Ia berfikir apakah mungkin ia adalah dirinya di masalalu. tapi jika di lihat dari wajahnya sekilas mirip dia di waktu kecil.

"Wei Yuan Lin. aku datang kesini karena ingin meminta bantuanmu. aku sudah menunggu saat ini sangat lama." jawab Putri Yuan Lin.

"Bantuan?"

"Ya aku ingin kau membalaskan dendam ku dan juga ibuku. setelah itu kau bisa memiliki tubuhku seutuhnya. Aku dan ibuku mendapatkan ketidakadilan, apakah kau tidak mau membantuku yang malang ini." ucap gadis kecil itu dengan menunduk sedih.

Yuna yang tidak tega pun hanya mengangguk saja. dia juga sangat tidak menyukai adanya ketidakadilan di dunia ini. mereka di ciptakan sama dan harus mendapatkan keadilan yang sama juga. walaupun dirinya seorang mafia, ia tidak ada alasan untuk membunuh yang tidak bersalah.

"Terimakasih." ucap gadis kecil itu yang kemudian menghilang dengan sendirinya.

Yuna membuka matanya dan melihat langit-langit rumah yang terbuat dari bambu dan rumput ilalang. ia meyakini jika saat ini dirinya tengah berada digubuk. saat akan bangun ia merasakan sakit di seluruh tubuhnya. mendadak tubuhnya tidak bisa di gerakkan.

"Kenapa aku tidak bisa bergerak. ck sial berharap mati dan menyusul Zhan aku malah pindah ke tubuh lumpuh ini." kata Yuna dengan memaki.

Ketika pintu di buka ia melihat seorang gadis dengan berpakaian kuno yang ia ketahui itu adalah hanfu. Gadis itu yang bermaksud untuk memberikan obat pada putri Yuan Lin pun seketika terkejut dan menjatuhkan obatnya ketika melihat

putri Yuan Lin sudah membuka matanya.

"Putri anda sudah bangun." ucapnya dengan. wajah yang nampak begitu antusias dan bersemangat. tapi perkataan gadis itu malah membuat Yuna bingung.

"Siapa kau?" tanya Yuna.

"Saya Fu pelayan putri." jawab gadis yang bernama Fu dengan menunduk .

"Hah bagaimana mungkin aku berada di dunia seperti ini." batin Yuna yang sudah bisa memahaminya sekarang.

"Dimana aku sekarang?" tanya Yuna.

"Pu putri be berada di hutan terlarang." jawab Fu dengan menunduk takut. ia bingung jika putri Yuan Lin akan bertanya semuanya padanya.

"Tapi kenapa badanku sangat sakit untuk di gerakkan." ucap Yuna yang masih berusaha untuk menggerakkan tubuhnya.

"Mu mungkin karena putri sudah sangat lama tertidur disini." ujar Fu yang masih menunduk.

"Memangnya berapa lama tubuh ini tertidur sehingga menjadi seperti orang yang lumpuh?" tanya Yuna.

"10 tahun putri." jawab Fu.

"Ck hanya 10 tahun saja kena...APA 10 TAHUN!! YANG BENAR SAJA." kata Yuna dengan sedikit berteriak karena terkejut.

Fu yang mendengar teriakan putri Yuan Lin seketika gemetar ketakutan. baru kali ini dia mendengar suara dari putri Yuan Lin setelah kejadian 10 tahun lalu.

"I itu me memang be benar pu putri. saya sudah sangat lama menunggu putri untuk bangun." ujar Fu

"Bantu aku untuk bangun." ucap Yuna yang membuat Fu segera membantunya untuk bangun. Ia menatap Fu dengan seksama. dia sangat penasaran kenapa bisa tubuh ini tertidur begitu lama apakah pemilik tubuh sebelumnya tidak merasa pegal

Setelah membantu putri Yuan Lin, Fu lantas duduk kembali di bawah dengan kepala yang terus menunduk. ia tidak berani menatap putri Yuan Lin sama sekali.

"Duduklah disini kenapa harus dibawah seperti itu." kata Yuna dengan menatap Fu.

"Tidak putri saya tidak pantas duduk bersama putri. saya hanya pelayan jadi saya akan disini saja." jawab Fu.

"Yang bilang kau pelayan itu siapa aku tidak pernah menganggap mu sebagai pelayanku. kau adalah sahabat ku jadi untuk apa kau duduk di bawah sana.' kata Yuna dengan sedikit kesalnya.

"Tidak putri saya disini saja."

"Jangan membuatku marah cepat naik atau aku benar-benar akan menghukum mu karena ini." kata Yuna dengan dinginnya.

Mendengar perubahan suara yang di lakukan oleh putri Yuan Lin membuat Fu kembali gemetaran. dengan takut dan juga ragu ia pun berdiri dan duduk di samping putri Yuan Lin.

Tiba-tiba saja Yuna merasakan sakit di kepalanya yang sangat luar biasa. ia mengerang kesakitan dan mencengkeram kepalanya dengan Kuat. beberapa kejadian muncul di kepalanya dimana gadis kecil berusia 5 tahun di siksa dan di masukkan kedalam gudang tanpa diberi makan berhari-hari. tubuh kurus penuh dengan luka cambuk. gadis kecil itu hanya menangis dengan terus memanggil ibunya.

"Putri apa putri baik-baik saja?" tanya Fu dengan khawatir.

Yuna tahu jika itu adalah ingatan yang berasal dari pemilik tubuh ini sebelumnya atau dirinya di masalalu karena itu dia merasa sangat marah atas apa yang menimpa gadis kecil itu.

"Aku baik-baik saja tapi aku ingin mendengar semua cerita tentang ku dan jangan mencoba menutupi apapun dariku." kata Yuna dengan menatap tajam Fu.

"Pu putri di asingkan kesini karena putri dituduh ingin membunuh anak dari selir Xu Qin yaitu Wei Jiang He. saat itu usia putri baru menginjak 5 tahun sedangkan putri Jiang He satu tahun lebih muda dari putri. waktu itu saya sedang menemani Putri dan putri Jiang He bermain di tepi kolam tapi tiba-tiba saja putri Jiang He terjatuh kedalam kolam dan pingsan. setelah sadar kaisar Wei dan selir Xu Qin bertanya pada putri Jiang He kenapa bisa sampai terjatuh kedalam kolam tapi putri Jiang He malah mengatakan jika putri sengaja ingin mencelakainya dan itu membuat kaisar Wei marah besar hingga menghukum putri dengan hukuman seratus cambukan dan di kurung di dalam gudang tanpa di beri makanan apapun. setelah semua pergi saya yang kebetulan masih berada di depan pintu tidak sengaja mendengar percakapan mereka dan ternyata mereka telah merencanakan ini sebelumnya. saat itu saya sangat marah dan ingin melaporkan pada permaisuri Jia dan kaisar tapi karena saya tidak punya bukti akhirnya saya hanya diam saja. maafkan saya putri." kata Fu dengan raut wajah menyesalnya.

Racun

"Lalu dimana ibuku sekarang apa dia juga tidak membelaku sama sekali dan membiarkan ku disini?" tanya Yuna.

"Tidak putri. putri jangan salah paham dulu. Permaisuri sangat membela putri karena beliau yakin jika putri tidak akan melakukan itu pada saudaranya begitupun juga dengan putra mahkota. sudah beberapa kali mereka menjelaskan pada kaisar tapi kaisar tidak mendengarkan apa yang mereka katakan. hingga permaisuri Jia Li jatuh sakit karena terlalu memikirkan putri dan ikut di asingkan di sini karena penyakit yang sudah tidak bisa di sembuhkan lagi." jawab Fu.

Yuna celingukan mencari keberadaan seseorang. Fu yang menyadarinya pun langsung menunduk dengan sedih.

"Maaf putri, permaisuri Jia sudah tiada." ucap Fu dengan menunduk sedih.

Entah kenapa Yuna yang mendengar perkataan Fu merasakan sesak di dadanya mungkin karena permaisuri Jia adalah ibu dari pemilik tubuh ini sebelumnya sehingga ia akan bereaksi saat menyebutkan nama ibunya.

"Sudahlah tidak perlu merasa bersalah. aku juga sedih karena tidak bisa melihat ibuku untuk yang terakhir kalinya." kata Yuna. tapi yang menjadi pertanyaannya saat ini adalah bagaimana bisa tubuh ini tertidur sangat lama dan baru saja bangun setelah kematiannya.

"Lalu apa yang terjadi padaku sampai aku tertidur begitu lama disini?" tanya Yuna.

"Sebenarnya saya tidak terlalu tahu putri. hanya saja putri seperti itu setelah seminggu berada disini. sebelumnya ada seorang tabib yang mengobati putri atas perintah dari kaisar tapi setelah putri seperti itu dia hanya datang satu bulan sekali saja untuk memberikan obat pada putri. dia bilang jika putri hanya terkena efek kelaparan saja. tapi putri yang membuat saya bingung adalah saat putri tidak bernafas tapi jantung putri masih berdetak dengan normal." kata Fu .

Yuna yang mendengar cerita dari Fu pun merasakan ada kejanggalan disini.

"Jika tabib itu benar-benar mengobati lantas mengapa aku ada disini. ck tabib bodoh itu memakai alasan yang sangat tidak masuk akal. mana ada orang kelaparan sampai seperti itu yang ada dia terkena magh atau migren baru aku percaya. baiklah putri Wei Yuan Lin aku akan membalaskan dendamu dan juga ibumu." batin Yuna dengan tekad yang sangat kuat.

Saat ini yang Yuna butuhkan hanya latihan berjalan saja. tidak mungkin kan dia akan menjalankan rencananya sedang dirinya saja bergerak saja susah.

Dengan di bantu Fu ia berjalan dengan pelan di depan gubuknya. setelah setengah hari penuh dia berlatih akhirnya kini dia bisa berjalan normal lagi.

"Saya akan bawakan minum untuk putri." ucap Fu dengan beranjak.

"Tidak usah biar aku saja yang akan membawakannya untukmu. kau hanya tinggal duduk saja." ujar Yuna dengan masuk.

Fu yang melihat putri Yuan Lin sudah masuk pun segera menyusulnya.

"Kenapa kau malah ikut masuk. aku kan menyuruhmu untuk menunggu di luar saja." kata Yuna.

"Apa yang putri lakukan ini adalah tugas saya sebagai pelayan putri " ucap Fu yang membuat Yuna menatapnya dengan datar.

"Sudah aku bilang kau itu bukan pelayanku kau adalah temanku jadi bersikaplah seperti teman pada umumnya. aku bukan putri manja yang hanya duduk dan meminta saja. dan ya panggil aku Lin Lin karena aku bukan putri." kata Yuna dengan dinginnya.

"Ba baiklah put...eh Lin Lin." ucap Fu dengan terharu. ia tidak menyangka jika seorang putri bisa menganggap dirinya yang seorang pelayan bisa menjadi teman.

"Oh iya Lin Lin mungkin sebentar lagi tabib itu akan datang." kata Fu yang membuat Yuan Lin terkejut (untuk sekarang panggilan Yuna menjadi Yuan Lin ya agar tidak bingung)

"Kenapa kau baru mengatakannya sekarang hah." kata Yuan dengan kesalnya. kemudian ia beranjak masuk yang membuat Fu bingung dan segera menyusulnya.

"Apa yang put maksud ku apa yang sedang Lin Lin lakukan?" tanya Fu ketika melihat Yuan Lin yang berbaring.

"Diamlah aku akan berakting dan kau jangan mengacaukannya kau hanya cukup diam dan lihat saja apa yang akan aku lakukan." jawab Yuan Lin.

"Berating? apa itu?" tanya Fu dengan bingungnya.

Yuan Lin menepuk jidatnya karena ia tidak ingat jika saat ini dia berada di dunia yang berbeda. Dan benar saja tak berselang lama seorang pria datang dan langsung di persilahkan masuk oleh Fu. seperti biasanya Fu hanya menunggu di luar saja saat putri Yuan Lin di periksa oleh tabib.

Yuan Lin pun langsung menjalankan aksinya. dia menahan nafasnya agar tabib itu tidak curiga jika putri Yuan Lin sudah sadar sepenuhnya. tapi dia mencium bau yang sangat aneh dan seketika dia menyadari sesuatu.

"jadi ini yang kau lakukan tabib bodoh. cih kau pikir kau akan berhasil lagi untuk meracuni putri Yuan Lin setelah aku ada disini he." batin Yuan dengan geramnya.

Ketika obat itu akan di masukkan kedalam mulutnya dengan kasarnya ia lantas menepis tangan tabib itu dan langsung membuka matanya dan menatap tajam ke arahnya.

"Pu putri..." ucap tabib itu dengan terkejut.

"Jadi kau yang meracuniku selama ini hah." kata Yuan Lin dengan sinisnya. tidak perlu di tanyakan lagi saat ini tabib itu sudah gemetar ketakutan.

"Ti tidak putri mana berani saya melakukannya." jawab tabib itu dengan berdalih.

"Benarkah? jika begitu aku ingin melihat mu meminumnya sekarang." kata Yuan Lin yang membuat tabib itu terkejut.

"Sa saya tidak sedang sakit putri. ini untuk kesehatan putri jadi Putri harus segera meminumnya." ujar tabib itu yang sudah ketakutan setengah mati tapi ia tetap berusaha untuk menatap mata Yuan Lin

"Minum sekarang." seru Yuan Lin.

"Minum sekarang atau aku yang akan meminumnya padamu hah." bentaknya dengan marah.

Fu yang mendengar teriakkan Yuan Lin pun seketika masuk. ia takut akan terjadi apa-apa padanya.

"Lin Lin ada apa ini kenapa kau berteriak?" tanya Fu yang tidak mendapat jawaban dari Yuan Lin.

"MINUM SEKARANG JUGA." teriak Yuan Lin yang sudah habis kesabarannya.

Mendengar teriakkan dari putri Yuan Lin membuat kaki si tabib itu menjadi lemas. ia terduduk tepat di bawah kaki Yuan Lin. sementara Yuan Lin menatapnya dengan sangat tajam.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!