NovelToon NovelToon

Stolen Heart

PROLOG

"Pa, pokoknya aku enggak bisa nerusin bisnis papa, ada kakak yang bisa handle perusahaan papa. Ayolah pa, papa tahu aku ini dokter bagaimana bisa aku menangani perusahaan papa.” Ujar Callista sambil memohon.

“Pokoknya papa enggak mau tahu. Kamu juga harus terlibat di perusahaan. Karena nantinya seluruh perusahaan dan hotel yang papa miliki harus dihandle sama kamu dan kakak mu.” Michael sambil berjalan keluar rumah.

Siang itu Michael melakukan perjalanan bisnis ke paris. Setelah perdebatannya dengan putri bungsunya.

Rebbeca Callista Bianca Hutomo gadis yang sangat cantik dengan tubuh yang menawan seperti model serta memiliki kulit yang putih.

Callista berusia 25 Tahun, tidak hanya diusia yang terbillang masih muda. Callista sudah menjadi dokter spesialis bedah di Queen Hospital di Los Angeles. Rumah sakit terkenal dan terbesar dikota itu.Callista tidak pernah membawa nama belakangnya, agar dia bisa dikenal orang dengan prestasinya. Dan bukan hanya pandai dalam akademik Callista pun sangat jago dalam memasak. Itu kenapa callista memiliki empat restaurant mewah yang tersebar di Amerika.

Berbeda dengan kakaknya, Lousia Jesicca Amelia Hutomo. Kakak dari callista yang biasa dipanggil Jessicca. kakak dari callista ini pun tidak kalah cantik, memiliki wajah yang cantik dan sangat pandai dalam mengelola perusahaan dan hotel milik keluarga Hutomo.

Jessica menyelesaikan S2 di Harvard Univesity agar mampu mengelola perusahaan milik keluarganya dengan baik. Ya kenyataannya perusahaan mereka berkembang dengan pesat. Jessica sangat penurut kepada orang tuanya. Berbeda dengan callista yang lebih sedikit membangkang dan callista sangat cerdas sehingga dia lebih memilih dokter. Karena menurutnya dokter adalah pekerjaan yang sangat mulia. Terlebih impian dia adalah bisa memiliki rumah sakit dengan kemampuannya sendiri.

Keluarga Hutomo memutuskan untuk meninggalkan indonesia dan tinggal di Amerika. Ayah dari Michael adalah orang indonesia. Sedangkan ibunya adalah orang amerika, itu kenapa kedua anak michael tidak ada yang memilki wajah asia karena sang istri pun memiliki darah amerika dari ayahnya.

Callista dan Jessica tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Banyak yang mengatakan Callista jauh lebih cantik. Karena memiliki tubuh seperti model tetapi untuk karakter Callista keras kepala. Callista pun menguasai bela diri, karena Callista selalu berfikir wanita wajib melindungi dirinya sendiri.

Sedangkan Jessica dia lebih anggun dan memang Jessica tidak bisa karate. Dulu saat mereka liburan di paris ada beberapa orang yang mengganggu mereka, dengan mudahnya Callista menghabisi 3 laki laki sampai mereka semua patah kaki. Dan harus tinggal beberapa hari dirumah sakit. Itulah mengapa Callista tidak pernah memakai bodyguard walau ayahnya sudah menyuruhnya untuk selalu membawa bodyguard seperti Jessica kemanapun Jesicca pergi. Dia wajib membawa 1 pengawalnya david dan 1 assistant pribadinya Vivian.

“ Ma, kenapa papa terus meminta ku mengurus bisnis keluarga? sedangkan aku pun punya bisnis sendiri dan aku adalah dokter ma, aku sibuk. Yaudah ya ma aku mau pergi dulu, nanti aku pulang kalau aku libur, bye mom” ujar Callista yang berjalan meninggalkan ibu dan kakaknya.

“Udahlah ma, Callista sudah besar. Aku masih bida mrngurusi perusahaan papa. Tenang aaja nanti kalau aku kewalahan dia pasti akan membantu ku. Callista meskipub keras kepala dia selalu bantu kakaknya aku percaya itu” Sambung Jessica yang berusaha membela adiknya.

“Tau begini mama punya anak banyak saja. Biar enggak pusing mikir. Jessica kapan kamu bawa kekasih mu ke rumah? Kamu sekarang sudah 28 tahun sudah waktunya menikah. Jangan santai- santai aja, mama dan papa mau punya cucu” Jawab Alice sambil menghela nafas.

“Tenang ma, Adam sekarang lagi di irlandia dia lagi mengurus pembukaan hotel disana. Nanti setelah kembali dari irlandia, dia akan kesini” saut Jessica sambil tersenyum.

***

Queen Hospital

Olivia adalah sahabat baik dari Callista. Dan Olivia pun dokter seperti Callista. Sama seperti Callista, Oliva pun lahir dari keluarga yang terpandang dan terkenal. Tetapi lebih memutuskan menjadi dokter spesialis bedah seperti Callista. Keluarga Olivia seluruhnya berada di Indonesia, itu kenapa Olivia sangat dekat dengan keluarga Callista.

“Kenapa si Cal, kamu mukanya jadi enggak mood?” Tanya Olivia heran melihat sahabatnya yang wajahnya tidak seperti biasanya.

“Papa, meminta ku mengurus perusahaan dan hotel keluarga ku. Bagaimana aku ini kan dokter bedah. Itu perusahaan Sama hotel apa mau di bedah" Callista sambil menghela nafas.

“ Haha, yang benar saja kamu ini. Perusahaan di bedah kamu pikir bahan uji coba. Lagi pula tujuan ayah mu itu baik Cal. He is really love you jadi bantu saja” Ujar Olivia yang mencoba meyakinkan caallista.

“ Bagaimana kamu ini, Restaurant saja lagi aku sudah pusing mengurusnya. Aku ada rencana mau buka restaurant di Paris dan Italia. Sambil kumpul modal buat buka mangkanya keuntungan restaurant enggak aku ambil. Aku mau pakai buat modal buka restaurant di sana. kamu lagi suruh aku bantu perusahaan papa ku. Kalau di suruh mikir perushaan papa ku ini otak ku penuh. Kalau begini kapan aku punya pasangan dari dulu sampai sekarang aja aku masih single “ Gerutu Callista sambil memijat pelipisnya.

"Kamu single pasti karena siapa juga pria yang berani deketin kamu Cal. Baru dia mau mendekat saja kamu hajar. Biar pun kamu cantik, pria juga takut Cal”Jawab Olivia dengan santai.

“ Yasudahlah, ayo kita 20 menit lagi ada operasi. Kita siap-siap sekarang.” Ajak Olivia.

Callista hanya mengangguk dan pasrah. Mau bagaimana pun suka tidak suka, Callista adalah putri Michael Hutomo yang berasal dari keluarga terpandang. Callista akan memikirkan cara karena dia pun lelah harus di kejar-kejar ayahnyasetiap hari. Rasanya bernafas pun Callista tidak bisa. Ayahnya selalu mengejar Callista untuk mau membantu Jessica dalam mengelola perushaan.

“Liv, nanti kita selesai kerja kita dinner dulu ya” Ajak Callista.

“Ok nona besar keluarga hutomo” Ledek Olivia.

Shitttttt” umpat Callista

***

Renaldy Company

“ Kamuuu bisa kerjaa tidak? kenapa bawa presentasi begini didepan sayaaa?” Teriak Daniel sambil marah marah.

“Maaf Tuan, saya akan revisi kembali” jawab Manager Pemasaran dengan wajah yang memohon untuk dimaafkan.

“Saya kasih waktu kamu sampai besok. Kalau ide kamu masih berantakan saya akan pindahkan kamu di bagian staff pemasaran bukan manager lagi.” Seru Daniel dengan nada tinggi.

Dengan segera para manager meninggalkan ruang rapat.

“Harry, kosongkan jadwal saya hari ini, saya mau ketemu teman teman saya” perintah Daniel.

“Baik Tuan, maaf Tuan tadi Nyoya menelepon" Jawab Asistant Harry.

“Bilang saja aku sibuk. Nanti saya besok pulang” Daniel yang samil berjalan keluar.

“Baik Tuan”

Renaldy Company merupakan perushaaan terbesar di Amerika, property, advertising, hospital, hotel, investasi, media dan juga hiburan. Melvin Daniel Renaldy Pria tampan dengan tinggi 185cm dan badan yang atletis.

Gadis yang melihatnya pun tidak ada yang tidak bertekuk lutut dihadapannya, di usianya yang menginjak 31 tahun daniel masih single. Semenjak kejadian 4 tahun lalu kekasih yang dicintainya selingkuh, Daniel enggan menjalin hubungan dengan wanita manapun.

Mengingat dia hanya fokus untuk terus mengembangkan bisnis keluarganya. Itulah sebabnya sikapnya menjadi sangat keras bahkan dia selalu menolak gadis gadis cantik yang selalu mengejarnya. Baginya cinta adalah omong kosong, karena semua wanita hanya mencintai uangnya.

Ddrrttt drrtttttt

“Hallo” sapa Daniel

“Sayang, ini aku, sayang aku mohon maafin aku, aku mohon jangan tinggalin aku” ucap Rossa sambil memohon.

“Rossa, kau ini benar benar menjijikan aku tidak mau sama wanita yang gonta ganti pria” seru Daniel dengan nada tinggi.

Tuutt tuttt

“Ah sial, pokoknya aku harus jadi nyonya renaldy, dulu kenapa aku bisa sebodoh ini. enggak pernah memcari tahu nama belakang Daniel. Kenapa Daniel harus menutupin jati dirinya” gerutu Rossa.

“Dia benar benar wanita tidak tahu diri” seru Daniel kesal karena mantannya masih terus mengejarnya.

Setelah memutuskan panggilan telepon Rossalinda. Mantan kekasih daniel yang tinggal di Italia. Wanita cantik dengan tubuh sexy yang merupakan artis dan model international selingkuh dengan seorang pengusaha sukses di Italia.

Karena bagi Rossa, Daniel tidak memiliki waktu dan juga menurut Rossa, Daniel tidak cukup kaya raya. Akan tetapi ketika Rossa mengunjungi Amerika Rossa salah karena Daniel sangat kaya. Bahkan kekayaan Daniel melebihi Jimmy pengusaha kaya asal italia. itulah kenapa Rossa berusaha mendapatkan hati Daniel kembali.

***

Follow Ig author ya ; abigailranadewi

NOTE: harap berimajinasi sendiri jika tidak sesuai dengan harapan kalian.

Cerita ini belum menyentuh tahap revisi, di harap tinggalkan koment positive jika kalian menyukainya. Dan tidak perlu membaca jika kalian tidak menyukainya. Terima kasih🥰

BAB 1 - Gadis Tangguh

Marrien Cafe

“Sorry, telat" ucap Daniel yang sambil berjalan kearah teman temannya.

“Ah kau ini masih saja kerja keras. Diri mu susah sangat kaya.” sahut Adam dengan santai.

“Lupakan. Bagaimana dengan tunangan mu? kenapa kau tidak pernah membawanya? apa dia tidak cantik?“ Daniel yang sambil menuangkan wine ke gelasnya.

“ Wah benar, jangan jangan pacar mu kurang cantik dan kurang sexy. Itu kenapa kalian menjalin hubungan sudah 1 tahun tapi enggak pernah membawanya ke kita." sambung Taylor.

“ Kalian ini sembarangan. Kekasih ku sangat cantik dan dari keluarga yang hebat. Itu kenapa sulit aku kenalkan karena dia sendiri yang meminta untuk tidak di publish. Ayahnya sangat overprotective dan baru aku sadar aku sudah kembali dari irlandia lupa untuk mengabarinya.” ujar Adam.

“Kalau begitu kita bersulang dulu, cheerssss” balas Taylor sambil memegang gelas.

“Cherrssss” saut Daniel dan Adam.

Percakapan ketiga sahabat ini, berhenti ketika melihat beberapa pria bertubuh besar mencoba menarik tangan seorang gadis cantik yang dari tadi gadis tersebut menjadi pusat perhatian para pengunjung yang datang ke restaurant.

“Mau apa kalian hah ? apa kalian bosan hidup?” teriak Callista.

“Nona maaf. Tuan meminta nona untuk pulang, jika nona tidak mau pulang maka kami terpaksa untuk menarik paksa nona” jawab salah satu bodyguard.

“Cal, ini papa mu mengerikan juga ya kalau sudah marah bawa-bawa pengawal badan gede gini. Pulang saja cal aku takut ni." seru Olivia dengan wajah ketakutan.

“Jangan panggil aku Callista, kalau menghajar mereka aja tidak bisa.” saut Callista dengan wajah yang santai. Dan bersiap untuk menghajar bodyguard yang dikirim oleh papanya.

Saat salah satu bodyguard mulai menarik tangan Callista, dengan mudahnya Callista membanting dan menghajar keempat bodyguard yang dikirim oleh ayahnya. Meja dan kursi di cafe pun beberapa ikut rusak akibat perkalihan callista dengan ke empat bodyguard tersebut.

Malam itu calista menggunakan dress maroon tanpa lengan diatas lutut. Setelah bekerja dia memutuskan ke Marrien Cafe. Sialnya para bodyguard kiriman papanya mengikutinya dan menarik paksa. Seluruh pengunjung kagum serta kaget dengn aksi Callista. Disetiap gerakannya Callista tanpa sengaja memperlihatkan gerak tubuh yang memperlihatkan dengan jelas bentuk tubuh serta paha yang putih mulus milik Callista. Sedangkan olivia sudah menjauh dan tanpa sadar olivia terus memegang dadanya dan saat melihat aksi sahabatnya menghajar ke empat bodyguard itu.

“Pergi kalian! jangan coba paksa saya pulang atau saya buat kalian masuk kuburan. Dan bilang papa saya, saya akan pulang nanti jangan paksa saya" teriak Callista.

Olivia yang masih kaget langsung menghampiri sahabatnya.

“Cal, enggak apa apa cal? Astaga mau mati rasanya lihat kamu banting bodyguard yang badannya gede begitu cal. Kuat sekali kamu. Makan apa ya kamu ini?” Olivia yang masih kaget dengan aksi temannya.

Disisi lain Daniel dan teman temannya terkejut dengan aksi seorang gadis cantik dengan tubuh yang indah menghajar pria badan besar. Daniel dan teman temannya pun kagum akan kecantikan gadis cantik itu.

“Emm, sangat menarik tidak pernah aku lihat gadis seperti itu” gumam Daniel dalam hati.

“Gadis itu sangat cantik. Tapi Kalau yang jadi kekasihnya berselingkuh itu sepertinya pulang hanya tinggal nama" Taylor yang takjum melihat gadis cantik bisa menghajar pria badan besar.

“Bener, eh tapi wajah gadis itu sedikit mirip dengan kekasih ku. Hem mungkin hanya mirip saja" Gumam Adam.

Drrttt drrrttttt

Suara Handphone Daniel.

“Sudah dulu ya, Aku pulang duluan ibu ku menghubungi terus” Daniel yang berjalan keluar dengan kesal karena sudah ratusan kali ibunya meneleponnya. Walaupun ia sudah mengatakan akan pulang besok, tapi sepertinya percuma, ibunya akan terus menghubunginya kembali.

Brukkkkk.

“Kamu kalau jalan pakai mata atau tidak!" bentak Daniel.

“Maaf tuan saya buru buru” Callista sambil mengelus pundaknya yang sakit karena tabrakan dengan pria yang memiliki tubuh atletis.

“Siapa pria tampan ini, dia sangat tampan” gumam Callista dalam hati.

“Nona nona, anda harus mengganti biaya kerusakan meja dan kursi restaurant kami” Ucap manager restaurant.

“Shittt” umpat Callista

“Biar saya yang bayar, ini kartu saya kamu pakai ini untuk pembayaran di meja saya dan kerusakan yang nona ini lakukan." ucap Daniel sambil menyerahkan kartu kredit platinum miliknya. Lalu sang manager restaurant mulai menggesek kartu milik Daniel di mesin Edc.

“Tuan, ini kartu anda” ucap manager restaurant sambil mengembalikan kartu.

“Eh Tuan, tunggu kenapa anda membayarkannya? Berikan nomor rekening anda saya akan membayarnya.” Callista yang kaget karena pria yang tidak dikenal membayar kerusakan yang telah dia perbuat.

“Baik kalau kamu mau menggantinya, ini kartu nama saya besok sore kamu temui saya bilang saja kamu sudah ada janji dengan saya.” saut Daniel dengan santai.

“Tuan, saya harus bekerja terlebih dahulu, nanti setelah itu saya akan ke alamat yang ada dikartu nama ini.” Callista yang sambil menghela nafas.

Daniel yang hanya mengangguk dan langsung meninggalkan Callista. Dan menuju mobil buggatinya salah satu koleksi mobil mewah miliknya.

Di sisi lainnya Oliva yang masih diam tidak percaya pangeran tampan baru saja bicara. Dia seperti mimpi Tubuh yang atletis, wajah yang tampan, hidung yang mancung serta wajah yang sempurna. Ah dia sangat sempurna pikir Olivia.

“Liv, ayo pulang aku cape, besok kita shift pagi kan?” ajak Callista sambil menarik tangan olivia

“Liv. Helloooo liv, ayoooo pulangggg” ajak Callista sambil melambaikan tangannya ke wajah olivia yang masih diam

“Eh iya, sorry gilla cal mimpi apa kita ketemu pangeran kaya dia? Sempurna cal aduh cal jadi istri kedua pun mau cal” ucap Olivia tidak percaya melihat pria tampan.

Callista yang hanya menggeleng-geleng kepalanya.

"Memang benar si tampan dan sempurna hemm tapi galak, baru ketabrak dikit saja sudah teriak. Enggak bisa ngebayangin jadi kekasihnya dia gimana. Nasibnya punya pasangan galak kaya dia, dilihat dari wajah dia pria yang sulit untuk didekati dan disentuh. hemm, siapa dia ya ? sepertinya dia bukan orang biasa dari seluruh penampilannya dia pasti orang kaya. Seluruh barang yang menempel di badannya itu brand ternama terutama mobil Buggatti. Tentu dia bukan orang sembarangan. Mobil lamborghini yang aku bawa tidak ada apa-apanya dengan mobil dia. Mobil ini papa punya karena papa mengkoleksi mobil mewah ya jenis ini kayanya papa hanya punya dua. Sudahlah untuk apa dipikirkan." pikir Callista

Callista berjalan keparkiran dan membawa mobil lamborghini kesayangannya dengan pelan, pasti sangat berhati-hati karena callista sudah tidak minta uang lagi. Jadi dia selalu menghidupi dirinya dengan penghasilannya sebagai dokter dan bisnis restaurantnya. Pengahsilan Callista cukup memuaskan, meskipun tidak sebesar ayahnya. Tapi paling tidak bisa menghidupi dirinya.

Sesampainya di Executive Residences salah satu apartement mewah yang Callista beli dari uang ayahnya. Kali ini dia mengakui apartement ini diberikan saat Callista saat ia berulang tahun ke 20 tahun. Karena dia sudah lama menginginkan apartemen ini, sehingga dengan terpaksa ayahnya menurutinya.

“Ahhhh, Akhirnya sampai juga besok shift pagi” Gumam Callista sambil merentangkan kedua tangannya.

Ddrrttt drrrtttt

Suara Handphone Callista.

“Hallo ma?” sapa Callista saat panggilannya terhubung.

“Sayang, apa yang kamu lakukan? Kenapa pengawal yang papa kirim kamu hajar semua? Kamu tau papa kamu marah besar ? kenapa kamu tidak pulang? “ Tanya Alice dengan rentetan pertanyaan.

“Ma, I am not a kids anymore ma. Please ma, bilang papa aku pasti pulang biarin aku sendiri dulu." jawab Callista yang mencoba meyakinkan ibunya.

“Tapi sayang, papa mu dengar kamu tidak pernah menggunakan nama hutomo dibelakang nama kamu. Kamu ini gimana papa kamu bisa marah besar." ujar Alice yang mencoba menasehati callista.

“Ma, kalau orang tahu siapa aku sebenarnya. Mereka yang mau berteman dan menjalin hubungan dengan aku hanya melihat sisi keluarga ku. Aku bukannya mau menyembunyikan tapi aku hanya ingin orang melihat aku dari kerja keras yang sudah aku bangun sendiri. Sudah ya ma aku ingin istirahat

besok aku shift pagi.” Callista sambil menghela nafas dalam.

Tuttt tuuuuttt

“Anak ini susah sekali dinasehati” Alice yang sambil memijat pelipisnya.

***

Renaldy Family Mansion

“Selamat datang Tuan Muda, nyonya sudah menunggu Tuan Muda dari tadi.” sapa pelayan.

Daniel hanya mengangguk dan berjalan masuk ke ruang keluarga. Setibanya di ruang keluarga, ia melihat ibunya tengah duduk.

“Ma, ada apa si ma?” tanya aniel yang kesal karena ibunya selalu menghubunginya sampai ratusan panggilan.

“Astaga son, kamu ini sudah lupa untuk pulang kerumah? Kamu ini hanya memikirkan perusahaan lalu kapan kamu bawa pasangan mu? Jangan sampai mama jodohin kamu ke anak teman mama” jawab Alin dengan sedikit mengancam kepada Daniel.

“Ma, sudahlah aku tidak suka di jodohkan, nanti aku akan membawa kekasih ku langsung" seru Daniel.

“Ok Mama tunggu” ucap Alin sambil memeluk putranya.

“Daniel, grace akan pindah dan tinggal di Amerika. Jadi nanti mama minta selain kamu sibuk mengurus perusahaan, kamu juga harus memperhatikan adik mu itu."

“Iya ma, Grace kan sudah besar dan dia juga seorang dokter. Pasti dia bisa menjaga dirinya dengan baik. Nanti mama bisa bilang ke Grace untuk bekerja di Queen Hospital. Aku salah satu pemegang saham terbesar disana. Jadi bisa mengawasi Grace.” jawab Daniel.

“Baiklah kalau begitu, Mama percaya sama kamu son." Alin sambil mengelus wajah putranya.

Daniel langsung berjalan meninggalkan ibunya lalu menuju kamarnya.

Di kamar Daniel memikirkan gadis yang telah menabraknya tadi. Gadis cantik dan pemberani yang bisa menghajar 4 pria badan besar.

“ Kenapa aku bisa lupa tanya nama gadis itu” Batin Daniel.

***

Baca juga karya Author yang lain ya

"Love In Milan"

Baca yaa

Terimakasih atas dukungannya,

Jangan lupa like, coment dan vote yang banyak yaa.

BAB 2 - Penasaran

Queen Hospital

Pagi yang cerah, itu alasan kenapa Callista sangat menyukai shift pagi. Karena dia menyukai ketika ia berangkat kerja sudah disambut dengan matahari pagi, yang menurut Callista matahari pagi sangat menyejukan dan membuat semangat untuk memulai pekerjaan.

Seperti biasa semua orang akan tertuju pada dokter muda cantik yang berjalan memasuki lobby rumah sakit.

“Dokter Callista, dok ada pasien VIP dok, pasiennya dokter kevin dok. Tapi Dokter Kevin hari ini shift malam. Bisakah dokter menggantikan Dokter Kevin?" Tanya perawat Amora.

“Ya saya periksa sekarang” Jawab Callista.

Callista melangkah dan mulai memeriksa pasien tersebut. Seorang pria paru baya yang masih sangat tampan dan tubuh yang masih tegap diusianya yang sudah tidak muda lagi.

"Wajah ini mengingatkan ku dengan seseorang. ah mungkin hanya halusinasi saja “ Gumam Callista dalam hati.

“Hallo Tuan Renaldy, selamat pagi saya Dokter Callista. Pegganti Dokter Kevin Karena Dokter Kevin shift malam hari in." Ucap Callista sambil tersenyum.

“Hallo Dokter Callista, dokter masih muda dan sangat cantik” Saut Gio yang kagum dengan dokter yang ada di hadapannya, masih muda dan sangat cantik.

“Ini sangat cocok dengan Daniel” Batin Gio.

“Terimakasih Tuan, saya liat dari catatan medis Tuan dulunya perokok aktif? Apa sekarang Tuan masih merokok?” Tanya Callista.

“Tidak dok, saya sudah berhenti merokok setahun yang lalu. Mengingat anak-anak saya masih belum menikah. Saya belum mau mati terlebih dahulu.” Gio sambil tersenyum.

Callista tersenyum dan mengingat ayahnya yang belum melihat kakaknya menikah. Sampai detik ini Callista tidak pernah mengecek kesehatan ayahnya. Sepertinya dia harus pulang dan membujuk ayahnya untuk mengecek kesehatan. Mengingat ayah dan ibunya sudah berusia lanjut.

“Tuan, kesehatan anda sangat baik jaga pola makan dan ini saya resepkan vitamin." Ucap Callista.

“Terimakasih dok, saya baru pulang dari Italia, langsung kesini untuk periksa kesehatan sebelum bertemu anak dan istri saya.” Jawab Gio.

“Tuan saya ikut senang mendengarnya. Dan suatu kehormatan bagi saya bisa memeriksa Tuan Gio Renaldy.” Ucap Callista sambil tersenyum.

Gio tersenyum dan berjalan melangkah keluar, sedangkan callista menyelesaikan tugasnya memeriksa pasien serta mengejar beberapa laporan yang sudah di minta.

Waktu berjalan cepat, tiba waktunya Callista menemui pria yang sudah membayar kerusakan di cafe karena ulahnya menghajar pengawal ayahnya.

Siapa suruh mereka hanya membawa 4 orang.

Di butuhkan 20 orang pengawal agar bisa menyeret Callista pulang ke mansion mewah milik Hutomo Family.

“Ah akhirnya selesai juga. hem harusnya ini masih terlalu cepat. Tidak apalah biar saja biar cepat selesai urusan dengan pria itu” Gumam Callista sambil mencari kartu nama pria itu di dompet hermes kesayangannya.

Callista hari ini mengenaka navy dress lengan pendek di atas lutut, dengan heels 12 cm. Dan tidak lupa tas hermesnya serta rambut terurai panjang warna coklat yang berkilau. Juga kacamata hitam yang di pakai. Callista memang sangat menjaga setiap penampilannya agar selalu tampak sempurna. Sepertinya memang dia harus kembali kerumah karena beberapa tas koleksinya belum dia bawa.

Dengan kecepatan sedang Callista mengendarai mobil ferari merah miliknya yang baru saja di belikan ibunya.

Sesampainya di Renaldy Company Callista kagum dengan perusahaan milik pria ini sangat lah besar. Bahkan lebih besar dari milik perusahaan ayahnya.

"Pantas saja dia terlihat angkuh. Pasti dia anak orang kaya, yang hanya mengandalkan harta orang tuanya saja. ah ini tidak beda dengan ka Jessicaa" Gumam Callista dalam hati.

Sesampainya dilobby semua mata tertuju dengan penampilan Callista yang menawan. Tidak lupa Callista melepas kacamata hitamnya, dan meletakan kacamata hitamnya di atas kepalanya.

“Permisi, saya Callista saya ingin bertemu dengan Tuan Daniel. Ini kartu namanya, saya sudah ada janji dengan Tuan Daniel” Ucap Callista sambil memperlihatkan kartu nama Daniel yang diberikan Daniel saat di cafe.

“Sebentar Nona, mohon ditunggu” Jawab receptionist.

“Nona, anda bisa naik langsung ke lantai 45 itu ruangan khusus Tuan Daniel” Ucap receptionist.

“Baik Terimakasih” Saut Callista.

“Siapa gadis itu? dia sangat cantik dan menawan. Pasti dia berasal dari keluarga kaya atau dia seorang model yang mencari pria kaya." Ucap receptioinist lainnya.

“Bisa jadi, ah tapi sudah lah jangan mencari masalah dia tamu CEO kita." Ujar Receptionist lainnya.

Callista tidak sengaja mendengar ucapan receptionist. Awalnya callista ingin menghajar receptionist itu. Tapi dia pikir mereka hanya wanita lemah paling sekali tonjok mereka sudah koma di rumah sakit. Biarlah habis bertemu dengan Daniel dia akan membayarnya dan setelah itu pergi.

Sesampainya di lantai 45 Callista berjalan kearah secretary yang sudah berdiri menyambut kedatangan tamu.

“Hallo selamat siang, saya Angelica secretary Tuan Daniel apa anda Nona Callista?” Tanya Angelica dengan senyum ramah.

“Selamat siang, iya saya Callista”

“kalau begitu nona mari ikut saya” Ucap Angelica

“Nona, Tuan Daniel masih ada meeting dengan client. Mogon di tunggu"

“Baik Terimakasih” saut Callista

Callista berjalan masuk ke ruanh kerja Daniel dan ia mulai duduk di sofa.

“Kenapa pria itu membuat aku menunggu. Menunggu adalah hal yang paling dibenci. Daniel sepertinya memang pandai mencari secretary. Tidak hanya cantik tapi secretarynya sangat sexy. Sepertinya dia betah dikantor” Gumam Callista dalam hati.

Di dalam ruangan Daniel, Callista kagum dengan ruangan yang sangat besar dan mewah. Ruangan milik Daniel lebih besar dari ruang kerja milik ayahnya.

"Hem sepertinya Daniel sangat suka lukisan" Gumam Callista sambil melihat lukisan di ruangan Daniel sangat mewah.

Tidak terasa Callista 1 jam sudah menunggu Daniel namun Daniel masih belum selesai meeting. Callista mulai habis kesabaran, saat callista bangun dan ingin jalan keluar ruangan.

Ceklek

Suara pintu terbuka

“Sepertinya nona bukan tipe orang yang sabaran” Ucap daniel sambil menaikan alisnya

“Tuan Daniel, saya sudah menunggu anda 1 jam itu sangat lama. Baiklah Tuan berapa yang saya harus bayar untuk kemarin?" tanya Callista sambil mengeluarkan cek dan penanya.

“Nona, sabarlah mari kita berbincang sebentar” Jawab Daniel sambil jalan kearah sofa.

“Baiklah”

“Sekarang Tuan Daniel, apa yang anda ingin bicarakan?” Tanya Callista sambil tersenyum.

“Siapa nama kepanjangan mu? Dan apa pekerjaan mu?” Tanya Daniel

“Baiklah, karena kita belum berkenalan mari kita berkenalan sekarang.Nama saya Rebbeca Callista Bianca, pekerjaan saya adalah Dokter ” Jawab Callista sambil mengulurkan tangan kearah daniel.

“Kau dokter? pekerjaan yang bagus ” Ujar Daniel sambil menyambut ulura tangan ke arah Callista.

“Saya Daniel, nama lengkap saya sesuai di kartu nama yang sudah saya berikan pada mu. Dan untuk pekerjaan sepertinya anda sudah mengetahuinya. kalau boleh tahu, siapa nama keluarga mu?” Tanya Daniel kembali.

“Tuan sepertinya itu bukan hal yang penting, mohon maaf saya tidak bisa memberi tahu.” Jawab Callista.

“Kenapa dia bertanya tentang nama belakang ku, kalau sampai dia tahu siapa papa ku, atau jangan- jangan dia rekan bisnis papa. Bisa gawat dia bisa menceritakan dia melihat aku menghajar anak buah papa" Gumam Callista dalam hati.

“Baiklah kalau begitu, tapi Callista untuk hutang anda saya tidak mau dibayar oleh uang. Uangku sudah sangat banyak" Ucap Daniel sambil menaikan alisnya.

"Sombong sekali dia, memang dia ini yang punya Bank of America?sampai bilang uangnya sangat banyak" Gumam Callista dalam hati.

“Lalu anda mau dibayar pakai apa Tuan?” tanya Callista.

“Besok malam kosongkan jadwal mu dan makan malam dengan ku" Jawab Daniel santai.

“Bayaran yang sangat berat. Baiklah ini kartu nama saya. Anda bisa menghubungi saya. Kalau begitu saya permisi dulu, karena saya sangat lelah hari ini." Saut Callista sambil menyerahkan kartu namanya.

“Dokter specialist bedah di Queen Hospital” Daniel membaca kartu nama yang diberikan Callista.

“Queen hospital? Hemm sangat menarik, sepertinya aku bisa membuat mu terkejut nanti”Batin Daniel.

Callista berjalan keluar menuju lift. Sedangkan Daniel terus menatap punggung callista sampai menghilang dari pandangannya.

Dengan cepat daniel menelpon assistant Harry.

“Herry, cepat ke ruangan saya” Perintah Daniel.

“Baik Tuan” Jawab Assistant Herry.

“Saya mau kamu selidiki gadis tadi. Namanya Rebbeca Callista Bianca. Saya mau tentang dia secara detail siapa keluarga, pekerjaan dan kekasihnya. Saya beri waktu kamu 2 hari untuk mencari tahu” Perintah Daniel.

“Baik Tuan, tapi Tuan jika dilihat dari penampilan dan mobil yang dia kendarai dia bukan gadis dari kalangan biasa Tuan." Ucap assistat Harry

“Iya saya tahu. Tapi saya hanya penasaran kenapa dia tidak mau menyebutkan nama keluarganya”

“Iya Tuan, saya pastikan saya akan mendapatkan data lengkap mengenai nona cantik itu” Ucap asistant Harry

***

Baca juga karya author yang lain yaa.

"Love in Milan"

Baca yaaa

Terimakasih atas dukungannya

Jangan lupa like, coment dan vote yang banyak yaa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!