NovelToon NovelToon

Menikah Karena Salah Paham

Bab 1 Awal

Aleni Maulik Sifa seorang gadis berparas cantik dan manis berumur 17 tahun . seorang gadis yang ceria , ramah dan sedikit bar bar .

Aleni sendiri terlahir dari keluarga yang cukup mapan Ayah nya yang bernama Aris Malik mempunyai toko mini market yang sangat ramai pengunjung .

Saat berusia 12 tahun Aleni harus menelan pil pahit saat Bunda nya yang bernama Eli Sifa sosok Bunda yang lembut dan penuh kasih sayang meninggal dunia karena kecelakaan tabrak lari yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan harus meninggalkan putri dan suami nya yang sangat di cintai nya .

Semenjak kepergian Bundanya Aleni diajarkan oleh Ayahnya untuk menjadi wanita yang tangguh dan tak cengeng agar dapat melindungi hati dan raga nya kelak .

" Bunda sudah tidak ada kamu harus bangkit nak hilang kan sedikit sifat manja mu , tumbuhlah menjadi wanita yang tangguh agar hati dan raga mu siap menghadapi dunia yang keras ini , mengerti maksud Ayah ". ucap Ayah Aris pada anak gadis nya .

" Kan masih ada Ayah yang akan terus menjaga Aleni ". jawab Aleni kecil .

" Dengarkan Ayah , Ayah tak selamanya bisa menjagamu di luar sana hanya kamu sendiri nak yang harus bisa menjaga dirimu ya . Ayah selalu menyayangi Aleni sekarang , besok ataupun selamanya ". ucap Ayah Aris sambil merengkuh tubuh anak gadisnya dengan penuh rasa sayang . Dan Aleni menangis di dada sang Ayah .

" Menangis lah hanya di depan Ayah jangan biarkan orang lain melihat air mata mu .

Paham ". ujar Ayah Aris dan Aleni menganggukan kepalanya di dekapan hangat sang Ayah .

3 Tahun sudah Aleni dan Ayah menjalani kehidupan dengan baik . Setiap pagi Aleni selalu bangun pagi memasak untuk sarapan sang Ayah dan dirinya sebelum berangkat sekolah dan sang Ayah yang berangkat ke toko . Siang hari Aleni akan makan di kantin sekolah atau di rumah sendiri dan sang Ayah akan membeli makanan untuk nya makan di toko . Dan sore hari Aleni akan kembali berkutat di dapur menyiapkan makan malam untuk Ayah dan dirinya .

Rutinitas itu selalu di jalankan dengan baik oleh Ayah Aris dan Aleni .

Setelah kepergian Bunda tercinta . Ayah Aris bertemu kembali dengan mantan istri pertamanya secara tak sengaja , saat itu Aleni sudah berusia 15 tahun gadis cantik nan manis itu sudah mengerti dan mengetahui cerita tentang kedua orangtuanya .

Ya Ayah Aris sebelum menikah dengan Ibu Eli , ia pernah menikah dengan Ibu Iva seorang janda yang memiliki satu anak laki-laki . Mulanya rumah tangga Ayah dan Bu Iva baik baik saja namun di pernikahannya yang ke tiga tahun Bu Iva mengalami kecelakaan saat ia bekerja , dan dari kecelakaan itu memberikan fakta bahwa rahim Bu Iva terluka dan nyaris rusak maka dari itu Bu Iva tak bisa untuk mengandung kembali .

Ayah Aris awalnya menerima keadaan Bu Iva namun lama-kelamaan sebagai seorang pria ia juga memiliki keinginan untuk mempunyai keturunan .

Hingga suatu saat Ayah Aris bertemu dengan Bu Eli yang mana adalah wanita pertama yang di cintai Ayah Aris . namun karena suatu hal Ayah Aris dan Bu Eli harus berpisah pada saat itu dan kini Mereka bertemu kembali dengan keadaan yang berbeda .

Paras cantik dan manis yang dimiliki oleh Bu Eli mampu menggetarkan kembali hati Ayah Aris dari awal pertemuan mereka . Ya paras cantik dan manis yang dimiliki oleh Alina adalah turunan dari Bu Eli .

Lama kelamaan Ayah Aris dan Bu Eli semakin dekat dan rasa ingin memiliki begitu tinggi di dalam lubuk hati Ayah Aris hingga suatu saat Ayah Aris memberanikan diri untuk meminta restu kepada Bu Iva untuk menikahi Bu Eli secara baik-baik karena ingin sekali mempunyai keturunan yang tidak bisa di berikan oleh Bu Iva .

Namun hati wanita mana yang tak terluka saat suaminya meminta izin ingin menikahi wanita lain di luar kekurangan yang dimiliki nya . Bu Iva tak terima dan langsung meminta berpisah oleh Ayah Aris .

Ayah Aris yang sudah gelap mata pun menyanggupi permintaan Bu Iva untuk berpisah , setelah permintaannya di penuhi Bu Iva dan anak laki-laki nya pun pergi jauh dari Ayah Aris .

Selang berapa bulan setelah kepergian Bu Iva . Ayah Aris dan Bu Eli pun menikah secara sah baik di mata hukum atau pun agama . Satu tahun menikah Ayah Aris dan Bu Eli pun di karuniai seorang bayi perempuan yang sangat cantik dengan kulit yang putih bersih dan pasangan itu pun memberi nama bayi cantik mereka Aleni Maulik Sifa nama yang cantik untuk anak yang juga berparas ayu itu .

Dan kini setelah 3 tahun setengah Bu Eli meninggal Ayah Aris di pertemukan kembali dengan mantan istri pertamanya Bu Iva . Karena pertemuan itu lama - kelamaan Ayah Aris dan Bu Iva kembali dekat dan tak butuh waktu lama keduanya pun kembali menikah untuk kedua kalinya .

Ayah Aris pun membawa Bu Iva dan anak laki-laki yang berbeda 5 tahun lebih tua dari Aleni untuk tinggal di rumah Ayah Aris kembali .

Awalnya Bu Iva sangat baik pada Aleni tapi sikap baik nya hanya bertahan satu tahun dan semuanya berubah saat Aleni mengadukan perbuatan Anak laki - laki nya bernama Irvan Wirawan yang berniat untuk melecehkan Aleni .

Ternyata Irvan yang dahulu tak terima Ibu nya di cerai oleh Ayah Aris membuat pria itu mempunyai niat buruk untuk membalas perbuatan Ayah Aris kepada Ibunya dengan cara menghancurkan Aleni .

Bu Iva tak terima jika Irvan anaknya di tuduh seperti itu oleh cerita yang menurut nya Aleni mengada - ada . Mulai saat itu sikap Bu Iva sangat lah buruk terhadap Aleni saat Ayah Aris tak ada di rumah . Bu Iva selalu membentak , bahkan terkadang mencubit atau tak di berikan makan siang .

Namun jangan harap Aleni yang menerima perlakuan itu akan menangis menyedihkan , perlakuan buruk itu menjadikan Aleni gadis yang bar bar jika di depan orang lain namun akan menjadi gadis manja bila di depan Ayahnya dan RINA sahabatnya baik nya .

Karena didikan Ayah Aris yang melarang keras sang putri untuk tidak menangis di depan orang lain agar dirinya tak terlihat menyedihkan di hadapan orang yang 'tak baik padanya itu benar adanya .

Aleni yang tak bodoh selalu menerima uang jajan sendiri dari Ayah nya yang tak di ketahui oleh Ibu tirinya . Makanya gadis cantik itu tak kebingungan saat ia tak di kasih makan pada siang hari karena sebelum pulang sekolah ia akan makan terlebih dahulu terkadang di kantin sekolah atau di rumah makan luar .

******

Hay teman - teman reader 🙋

Saya hadir dengan kisah yang berbeda dari cerita yang satunya ya ...

Simak terus kisah Aleni ya ....

Dan jangan lupa berikan dukungan kalian dengan cara memberikan vote, like dan komen .. Terimakasih 🙏😊

Bab 2 Waspada

Sebelum pulang ke rumah Aleni seperti biasa mampir sejenak ke tempat makan untuk mengisi perut nya yang mulai terasa perih berjaga jaga jika sifat tega Ibu tirinya akan muncul yang tidak memberikan makan siang untuk Aleni .

Setelah selesai dengan urusan perut nya , Aleni bergegas untuk pulang ke rumah dan tak butuh waktu lama motor trail yang di pakai Aleni sudah terparkir di garasi rumah nya .

Pandangan Aleni pun langsung tertuju pada motor milik kakak tirinya Irvan yang sudah terparkir di garasi rumah .

" Cih ... orang itu udah sampe rumah ". Aleni berdecih tak suka dengan Irvan.

Aleni pun berjalan masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang terhubung dengan garasi dan rumah .

" Assalamualaikum " ucap salam Aleni

" Waalaikumsalam eh Leni sudah pulang ". jawab Bu Iva .

"Iya Bu ." kata Aleni dengan mengernyitkan keningnya melihat penampilan Ibu Iva yang rapi dan bisa di tebak pasti wanita paruh baya itu akan keluar rumah .

" Yaudah sana ganti baju terus itu makan sama kakak mu . Ibu mau ke toko dan langsung pergi ke tempat kondangan di rumah jangan pergi - pergi ." pesan Bu Iva dan di angguki oleh Aleni .

Aleni pun langsung beranjak menaiki tangga menuju kamar nya . Begitu masuk kamar Aleni langsung mengunci rapat pintunya . Takut bila Irvan akan masuk ke dalam kamar nya dan melakukan hal yang tidak baik kepada Aleni .

" Aduh gak bisa gini , aku gak boleh berdua sama tuh orang , Irvan itu licik jadi aku harus hati-hati ... Oh iya mending aku telpon Rina buat dateng kesini ". gumam Aleni merasa sedikit takut .

Aleni langsung menghubungi sahabat baiknya .

" Tut Tut Tut "

" Halo apa Len , gue baru sampe tau ". ucap Rina di seberang sana .

" Rin , Rina bisa temenin aku gak , sekarang aku di rumah cuma sama kak Irvan aku takut Rin ". ucap Aleni pada sahabatnya Rina .

" Waah iya gawat tuh Len , iya tunggu aku otw kesana ya ". jawab Rina menyetujui untuk menemani Aleni karena Rina pun khawatir terjadi sesuatu pada sahabat nya .

" buruan ya Rin ". pinta Aleni penuh harap .

"Iya ini juga lagi pesan ojek online , sementara kamu di kamar pintu di kunci ya Al ". jawab Rina di seberang sana .

"Iya kamu hati hati " jawab Aleni .

Setelah menelpon sahabatnya Aleni pun masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya dan mengganti pakaiannya dengan tak lupa mengunci pintu kamar nya seperti saran sahabatnya .

Setelah selesai Aleni pun membaringkan tubuhnya di atas ranjang nya dengan seprai motif bintang bintang .

" hiuft Bunda , andai Bunda masih ada dekat dengan Leni pasti Aleni gak akan merasa takut seperti ini ". gumam Aleni mengingat sang Bunda hingga tak terasa air mata nya mengalir .

Saat Aleni mengingat sang Bunda tiba-tiba pintu kamar nya di ketuk dengan keras oleh seseorang dari luar .

" Dok Dok Dok " suara pintu kamar digedor dari luar dengan keras membuat Aleni terperanjat seketika langsung duduk di atas kasurnya .

" Aleni buka pintu nya " kata orang di balik pintu kamar Aleni .

" Aleni saya tau kamu sedang menghindari saya " pinta orang itu lagi dengan setengah berteriak .

" Aleni buka pintu atau saya dobrak ya pintu ini ." ucap Irvan dengan nada yang keras .

Aleni yang merasa takut pun langsung beranjak bersembunyi di bawah tempat tidur dengan badan yang bergetar takut .

" Tuhan tolong Aleni , Aleni takut ". do'a Aleni dengan perasaan yang was was .

Aleni masih mendengar kan suara Irvan yang menggedor-gedor pintu kamar nya dan detik kemudian terdengar suara ketukan pintu dari luar dengan suara yang tak se kasar tadi .

" tok tok tok "

" Aleni ini aku Rina buka pintu nya ".ucap Rina sahabat Aleni .

Mendengar panggilan Rina , Aleni merasa sangat lega .

" Alhamdulillah ya Allah , Terimakasih sudah menyelamatkan Aleni untuk yang kesekian kalinya ." ucap Aleni dengan penuh rasa syukur .

Aleni pun keluar dari tempat persembunyian dan berjalan menuju pintu kamar .

" Ceklek "

" Leni Lo gak apa-apa kan ?". tanya Rina dengan raut wajah khawatir .

Aleni tak menjawab malah menarik tangan Rina untuk masuk ke dalam kamar nya mengunci pintu dan langsung memeluk tubuh sahabatnya .

" hei udah gak apa-apa Irvan udah pergi waktu gue masuk ke dalam rumah " ucap Rina menenangkan Aleni .

" Terimakasih Rin lagi-lagi kamu udah Dateng ". ucap Aleni masih dengan memeluk erat tubuh sahabatnya .

" Iyaa Lo tenang dulu . Len Lo gak bisa diem terus kaya gini Lo harus bilang sama Om Aris , Len ." jawab Rina merasa geram juga dengan saudara tiri sahabatnya .

" Sudah Rin tapi karena gak ada bukti mereka pada gak percaya sama apa yang aku adukan ." ujar Leni sembari duduk kembali di atas kasurnya dengan di ikuti Rina .

" Kalau kaya gini terus gimana dong Len , aku takut Lo kenapa - Napa ... em gimana kalau kamu nginep di rumah aku aja mau gak ?" tanya Rina pada Aleni memberi pilihan agar terhindar dari saudara tiri nya.

" Gak bisa Rin , Ibu pasti marah karena kata ibu gak pantas seorang gadis main sampe nginep nginep apalagi masih punya orang tua ... Bahkan dia pernah nuduh itu cuma buat alasan aku buat main dengan bebas ". jawab Aleni .

" Oh gitu ( Aleni menganggukkan kepalanya ) Yaudah kalau gitu biar gue disini sampe Om Aris pulang ". ucap Rina dan di angguki oleh Aleni .

Dua gadis itu pun mulai mengobrol, bercanda ria di dalam kamar Aleni .

" Oh ya Len , Lo udah lihat guru BP yang baru belum ...?". tanya Rina dengan wajah berbinar dan Aleni pun menggelengkan kepalanya .

" Akh Lo mah gak asik beneran ganteng banget tau dan denger - denger dia anak dari Pak Ahmad Adiwilaga kepala yayasan dan pemilik sekolah kita Len ". ucap Rina menggebu-gebu menceritakan sang guru tampan nya yang baru .

" Gue gak tertarik Rin , tujuan gue cuma satu cepet lulus terus kerja atau kuliah yang terpenting aku pergi secepat nya dari rumah ini biar gak ketemu Irvan lagi ". jawab Aleni dengan pandangan jauh menerawang .

" Buat penyemangat tau lihat Pak guru ganteng . iya gue doa'in yang terbaik ya Al ." kata Rina dan mereka masih berbincang bincang sampai terdengar suara ketukan pintu .

" tok tok tok "

" Aleni tidur ?". suara Bu Iva mengetuk pintu kamar Aleni yang seperti nya sudah baru pulang dari kondangan .

" Belum Bu ." jawab Aleni .

" Ayo buka pintu nya tuh di belikan makanan kesukaan mu sama Ayah ". ucap Bu Iva .

" iya Bu sebentar ". jawab Aleni sambil berjalan menuju pintu kamar nya .

" ceklek"

" Wah ada Rina juga ayo turun Ayah sudah tunggu di meja makan ". ucap Bu Iva dengan nada lembut .

" Iya nanti Aleni dan Rina nyusul ya Bu ". jawab Aleni dan di angguki oleh Bu Iva .

Setelah kepergian Bu Iva , Aleni pun berbalik masuk kedalam kamar nya .

" Al , karena Tante dan Om Aris udah pulang , gue pulang juga ya udah sore ni ". kata Rina setelah melihat jam tangannya .

" Rin tadi kesini naik apa ?". tanya Aleni .

" Naik ojek , habis gue takut Lo kenapa

kenapa ". jawab Rina dan Aleni pun menuju meja belajar nya dan mengambil kunci motor nya.

" Nih bawa motor gue aja ". kata Aleni sambil memberikan kunci motor trail nya .

" Terus besok Lo gimana sekolah nya ?". jawab Rina .

" gue gampang ko , yaudah yuk turun kita lihat Ayah beli apa ". ucap Aleni .

Dua gadis itu pun langsung beranjak untuk keluar rumah , Setelah ikut menikmati makanan yang di belikan Ayah Aris . Rina pun langsung berpamitan untuk pulang dengan membawa motor trail milik Aleni .

Setelah mengantar Rina sampai teras rumah , Aleni masuk ke dalam rumah menuju ruang keluarga dimana ada Ibu , Ayah dan Irvan .

Aleni berbincang mengenai apapun namun Aleni yang tau sedari tadi di perhatikan oleh Kakak tirinya dengan tatapan menjijikkan akhirnya Aleni pamit pada Ibu Iva dan Ayah Aris hendak mandi karena waktu memang sudah sore .

Irvan yang tau sang adik menghindarinya pun hanya menyeringai smirk melihat punggung Aleni yang menaiki tangga menuju kamar nya di lantai 2.

******

Bab 3 Hampir

Pukul setengah lima subuh Ayah Aris masuk ke dalam kamar putri nya membangun kan Aleni untuk menunaikan shalat subuh yang masih tertidur dengan pulas nya .

" Leni bangun nak sholat " kata Ayah Aris sambil menggoyangkan sedikit bahu Aleni .

" Leni bangun ". kata Ayah Aris lagi .

" Eeem iya yah Aleni bangun ". jawab Aleni dengan suara serak khas bangun tidur .

Mendengar jawaban putri nya , Ayah Aris lantas keluar dari kamar Aleni agar putri nya bersiap untuk melaksanakan sholat subuh namun setelah ayah nya pergi ternyata Aleni malah tertidur kembali .

Saat Aleni tertidur kembali , seseorang masuk ke dalam kamar Aleni merasa senang karena kamar itu tak terkunci , dengan mengendap endap ia masuk dan berdiri tepat di samping tempat tidur Aleni .

Orang itu duduk di samping tubuh Aleni dengan sangat pelan agar tak menimbulkan pergerakan yang dapat mengganggu tidur Aleni , orang itu memandang Aleni dengan tatapan penuh damba dan nafsu .

" Selain balas dendam gue juga sangat tertarik dengan tubuh Lo Len ." kata pria itu menyeringai.

tangan pria itu pun mulai menyentuh pinggul Aleni yang tertidur miring membelakangi Irvan kakak tirinya itu. Irvan masih mengelus lembut pinggul Aleni dengan gerakan pelan sensual .

Aleni yang merasa tangan itu bukan tangan sang Ayah dengan usapan yang menurutnya aneh .

Aleni pun langsung membuka matanya menoleh pada orang di belakang nya seketika Aleni berjengit kaget dengan mata yang melebar berusaha duduk menjauh dari orang itu yang sedang melihat nya penuh dengan nafsu .

" Keluar dari kamar gue ". ucap Aleni sambil mendekap erat selimutnya . namun pria itu hanya tersenyum menyeringai .

" Kalau Lo gak mau keluar gue bakal teriak ". ucap Aleni pada sang kakak tirinya .

" Santai aja kali ... Oke gue keluar lumayan lah hari ini bisa pegang - pegang ". jawab Irvan dengan mengangkat kedua tangan nya seperti orang menyerah namun dengan wajah bengis nya .

Irvan pun beranjak jalan keluar namun belum sempat Irvan memegang handel pintu sudah ada orang yang masuk ke dalam kamar Aleni yang mana membuat Irvan tergagap .

" Ceklek "

" Ngapain kamu di dalam kamar Aleni ?". tanya Ayah Aris terkejut dengan adanya Irvan di kamar putrinya .

" em … em itu yah , saya bangunin Aleni . permisi yah ". jawab Irvan tergagap tak kalah kagetnya dengan Ayah Aris dan langsung keluar dari dalam kamar Aleni.

Irvan keluar dengan terburu-buru melewati ayah Aris yang masih menatapnya dengan tatapan menyelidik .

Ayah Aris yang melihat gelagat mencurigakan dari anak tirinya pun masuk ke dalam kamar putri nya untuk melihat keadaan Aleni .

Ayah Aris sangat syok melihat sang putri kecilnya sedang duduk diam di bawah tempat tidur nya masih dengan mendekap erat selimut menutupi tubuh nya .

" Astaga Aleni , apa yang terjadi nak ?". tanya ayah Aris dengan nada cemas .

" Ayah ". Aleni mendongak kan wajahnya melihat wajah sang Ayah .

" Boleh Aleni menangis yah ". ucap Aleni dengan mata yang berkaca-kaca . Ayah Aris menganggukkan kepalanya dan langsung membawa Aleni ke dalam dekapan hangat Ayah nya .

" Apa yang sudah di lakukan oleh Irvan nak ,

bicara sama ayah , Aleni ." tanya ayah Aris dengan geram .

" Tidak yah ... em lebih tepatnya belum yah ". jawab Aleni . Mendengar jawaban putri nya Ayah Aris langsung beranjak keluar dari kamar Aleni .

" Kamu tenang kan diri dulu nak dan bersiap berangkat sekolah . Ayah mau bicara dengan Ibu ". kata Ayah sebelum keluar dari putri nya .

Aleni langsung mengusap air mata nya dengan kasar dan beranjak masuk kedalam kamar mandi untuk bersiap ke sekolah .

Tak butuh waktu lama Aleni sudah selesai dengan urusan tubuh nya dan menunaikan sholat subuh nya .

Usai menunaikan kewajiban nya Aleni langsung bersiap memakai baju seragam nya dan menyiapkan buku - buku nya ke dalam tas .

Saat Aleni akan menuruni tangga terdengar suara ribut Ayah dan Ibu tirinya sedang beradu mulut , Aleni bisa pastikan pasti mereka sedang ribut dengan masalah Irvan yang kurang ajar padanya dan Ibu Iva tak terima dengan tuduhan yang di lemparkan untuk putra nya .

Aleni melangkah kan kakinya menuju sumber suara ribut itu , Aleni bisa lihat di ruang makan Aleni sudah ada Kakak tirinya Irvan , Bu Iva dan Ayah nya .

Bu Iva yang melihat kedatangan Aleni pun langsung menatap Aleni dengan tajam karena kesal lagi lagi putra nya di tuduh berbuat macam-macam ..

" Ini dia sumber keributan pagi ini , Aleni apa kamu tidak bosan memfitnah Irvan anak saya ?". ucap sarkastik Bu Iva .

" Jangan pernah berbicara kasar kamu dengan anak saya ". Ayah Aris 'tak terima anaknya di cerca .

" Oh oke emang beda ya perlakuan mu antara anak kandung mu dan anak saya mas ." sahut Bu Iva . Irvan berdiri dan langsung mendekati Aleni .

" Aleni , kamu bilang dong yang sebenarnya kalau kakak masuk ke dalam kamar mu karena mau bangunin kamu Al jangan ngarang cerita gini dong . kamu buat hubungan kami dan Ayah jadi tak baik Al ". ucap Irvan berkilah .

" Sudah yah jangan bertengkar lagi , Aleni tidak apa-apa ko ." ucap Aleni datar .

" Maaf yah , Aleni berangkat sekolah dulu takut terlambat karena motor Aleni di bawa Rina . Assalamualaikum ". pamit Aleni dan langsung beranjak pergi keluar rumah dengan berlari mengabaikan panggilan Ayah nya yang berniat mengajak nya untuk sarapan .

Aleni langsung menyetop ojek agar sampai di sekolah lebih cepat karena Aleni ingin menangis dan berteriak dengan puas di tempat favoritnya agar rasa sesak di dadanya sedikit berkurang namun di jalan yang hampir sampai ke sekolah , ban motor ojek yang di tumpangi nya bocor dan terpaksa Aleni berhenti . Setelah memberikan uang pada tukang ojek Aleni langsung berlari menuju sekolah nya bukan karena takut terlambat pasalnya ini baru pukul 6 pagi tapi aleni lebih ingin cepat sampai ke atas gedung sekolah yang menjadi tempat favoritnya untuk menenangkan diri .

Aleni berlari menyeberang jalan tak memperhatikan jalanan hingga tak menyadari adanya motor besar yang melaju kencang dan nyaris menabrak tubuh ramping nya jika saja sang pengendara telat mengerem kendaraan nya .

" Ciiitttt " decit suara motor di rem dengan paksa .

" Aaaaaaaaaa ". teriak Aleni terkejut dengan berjongkok dan menutup mata serta dua telinga nya . Aleni membuka matanya sedikit demi sedikit , Aleni melihat ban motor yang berhenti di depan nya bahkan ban itu sudah menempel di samping kakinya .

Dengan dada yang berdebar keras karena kaget Aleni mulai mendongakkan kepala untuk melihat orang pemilik motor di depan nya yang nyaris menabrak tubuhnya .

" Hey kamu gak apa-apa ?". tanya seseorang menyadarkan keterkejutan Aleni .

" Lo tuh apa-apa an sih bawa motor ngebut kaya gitu , dengar ya ini sudah dekat area sekolah bukan arena balapan bisa kan bawa motor yang bener 1 ". jawab Aleni marah dengan melotot kan matanya dan tangan yang bertolak pinggang.

Mendengar Omelan Aleni , pria pemilik motor itu yang masih lengkap memakai jaket serta helm full face itu mengernyitkan keningnya di balik helm yang di gunakan nya .

" Hei disini seharusnya saya yang marah karena kamu nyeberang jalan gak hati - hati . kenapa jadi kamu yang marah ?." jawab pria dengan perawakan tegap dan bersuara berat itu tak terima .

" Udah salah malah sewot lagi untung aja gue gak jantungan , Lo buat mood gue tambah berantakan tau ". balas Aleni dengan menghentakkan kakinya dan langsung pergi meninggalkan pria itu yang melongo merasa geram pada gadis itu .

" Mending tadi saya tabrak sekalian tuh cewek ." gumam si pria dengan kesal .

" Wait kaya kenal seragam anak itu , itu tadi kaya seragam .... ". ujar pria itu dan langsung mengendarai motor milik nya kembali .

Aleni yang sudah sampai di sekolah langsung masuk dan tak lupa ia menegur Pak Ujang satpam sekolahan .

" Pagi Pak Ujang huh hah ". sapa Aleni pada satpam sekolah nya dengan nafas yang terengah-engah .

" Waah kepagian non Aleni dateng nya ". jawab pak Ujang .

" Sengaja Pak , mau ke tempat biasa ." kata Aleni lagi , Pak Ujang yang sudah tau kebiasaan salah satu murid itu pun mengangguk kan kepala nya dan tersenyum .

Aleni langsung berlari menuju atas sekolahan yang lapang dengan nafas yang terengah-engah .

" AAAAAHKK " teriak Aleni dengan air mata yang mengalir berharap sedikit saja dapat mengurangi sesak yang di rasakan nya . Tanpa Ia sadari bahwa seseorang mendengar teriakannya yang sampai di gerbang sekolahan .

" Pak Ujang , kenapa siswi itu teriak seperti itu dengan siapa dia di sana ?" tanya pria yang terheran dengan tingkah Aleni .

" Eh Pak .... Oh tidak apa-apa ko Pak dia sendiri an , non Aleni memang seperti itu jika ada masalah di rumah pasti dia akan berangkat se pagi mungkin dan langsung seperti itu di sana ." jawab Pak Ujang dengan sopan dan ramah .

" nama nya Aleni ?".tanya pria itu masih dengan memperhatikan Aleni dari bawah .

" Betul Pak " jawab Pak Ujang lagi .

" Terimakasih , Kalau gitu saya masuk ke dalam dulu Pak ". kata pria itu dan langsung beranjak masuk ke dalam sekolah.

******

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!