Kiran adalah seorang gadis berusia 17 tahun, Kiran orang yang cukup ramah dan friendly, tetapi dia orang yang lumayan penakut, dia selalu berusaha menghindar dari hal-hal yang akan membuat dia dalam masalah, apalagi Evan, dia selalu berusaha agar tidak memiliki masalah dengan kakak kelasnya yang satu ini yaitu Evan, orang yang terkenal badboy disekolah nya, Evan adalah anak dari pemilik sekolah, semua orang yang ada di sekolah pasti mengenal siapa itu Evan Antoni, laki-laki yang super duper berkuasa disekolah dan orang yang cukup kasar, siapapun orang yang berusaha mengusiknya, dia tidak akan membiarkan orang itu betah disekolah.
Kiran memiliki adik laki-laki yang bernama Deron, umur mereka berdua hanya berselisih satu tahun, Kiran masih duduk di bangku SMA, kelas 11, sedangkan Deron dia masih kelas 10 SMA, Deron orang yang selalu berusaha untuk melindungi Kiran sang kakak, kedua orang tuanya selalu berpesan pada Deron bahwa dia harus melindungi kakaknya. Ayah Kiran dan Deron bernama Deri, dan sedangkan ibunya bernama Lusi, Kiran dan Deron berasal dari keluarga kaya, ayahnya memiliki perusahaan yang sudah sukses dan maju.
Evan Antonio, dia anak dari pemilik sekolah SMA Bhakti, ayahnya bernama Robert Antonio, sedangkan ibunya bernama Yuna, Evan memiliki seorang adik perempuan bernama Liana, Evan dan Liana pun hanya berselisih umur satu tahun, meskipun Evan terkenal badboy dan kasar, tapi dia tetap sangat menyayangi adik perempuannya itu.
Selain pemilik sekolah SMA Bhakti, ayahnya Evan juga memiliki sebuah perusahaan besar yang bernama TONI COMPANY.
Tidak ada seorang pun disekolah yang mengetahui bahwa Liana adalah adik dari Evan, Liana sengaja merahasiakannya, meskipun awalnya Evan menolak keinginan Liana, tapi ujung-ujungnya dia tetap menyetujuinya.
"Dek bangun, udah pagi"teriak Kiran membangunkan Deron yang masih tertidur pulas
"Iya kak"
"Cepetan mandi jangan iya, iya mulu"
"Iya bawel banget sih"Deron pun segera menuju ke kamar mandi, setelah selesai mandi diapun langsung turun kebawah untuk sarapan
"Bunda sama Ayah kemana kak?"tanya Deron
"Ayah lagi ada kerjaan diluar kota, jadi bunda juga ikut deh"
"Kapan mereka berangkat nya, kok aku gak tau?"tanya Deron
"Semalem pas kamu udah tidur"
"Berapa hari bunda sama ayah di luar kota nya?"
"Katanya sih 5 hari, udah cepetan makan tuh sarapannya"
"Iya"Deron pun langsung memakan sarapannya
"Mbo, kita berangkat yah"ucap Kiran pada Mbo Minah, Asisten rumah tangga yang sudah bekerja dirumah Kiran sekitar 8 tahun
"Iya non, hati-hati"
"Assalamualaikum"ucap Deron dan juga Kiran
"Waalaikumsalam"mereka berdua pun segera berangkat kesekolah menggunakan angkutan umum, karena Kiran tidak memiliki supir dan dia juga hanya memiliki satu mobil
"Kakak yang bayar ongkosnya yah"ucap Deron
"Iya deh"ucap Kiran yang sedang tidak ingin berdebat dengan Deron
Saat mereka sudah sampai disekolah, mereka berdua pun segera masuk kedalam halaman sekolah dan merekapun menuju kelasnya masing-masing.
"Eh Kiran, udah dateng tumben agak siangan?"ucap Dila teman dekatnya
"Iya nih, biasa bunda sama ayah lagi gak ada dirumah"ucap Kiran
"Ohhh, pantesan"
"Bahagianya gue"ucap Yuri, seorang siswa perempuan yang terkenal karena parasnya yang cantik, tapi sayangnya kelakuannya tidak secantik parasnya, Yuri sekelas dengan Kiran
"Widih kayaknya ada yang abis diapelin nih"ucap Cici temannya Yuri
"Iya dong, lo tau gak tadi gue baru aja disamperin sama bebep Evan"Yuri memang selalu mengharapkan Evan, meskipun Evan hanya menganggapnya sebagai mainannya tapi dia tetap saja ingin memiliki Evan
Beberapa menit kemudian bel sekolah pun berbunyi tandanya jam pelajaran akan segera dimulai, semua murid pun bersiap untuk memulai pelajaran pertama mereka.
-
-
Selamat datang di karya aku, semoga kalian suka sama ceritanya, 🤗🌹 terimakasih yang udah mau mampir kesini , jangan lupa like and vote yah, semangat terus semuanya, jaga kesehatan kalian🌹
Jam istirahat pun berbunyi, semua murid pun bergegas menuju ke kantin, untuk mengisi perut mereka yang keroncongan.
Bukk (Deron tidak sengaja menumpahkan minuman yang sedang dai pegang kepada Evan )
"Kurang ajar, lo punya mata gak sih, liat nih gara-gara lo baju gue jadi basah"teriaknya Evan pada Deron
"Maaf kak, saya tidak sengaja"ucap Deron
"Sengaja ataupun tidak sengaja, lo udah cari masalah sama gue"
Bukk bukk bukk
Evan memukuli Deron, dan orang-orang yang ada disana, mereka hanya melihatnya dan tidak melakukan apapun.
"Berhenti"teriak Kiran yang melihat adiknya dipukuli
"Siapa lo?, jangan ikut campur kalau lo masih mau hidup tenang disekolah ini"ucap Evan
"Berhenti, jangan pukul adik gue"ucapnya lagi Kiran
"Ohhh, jadi dia adik lo, pantesan hah, siapa nama lo?"tanya Evan, tapi Kiran tak menjawab pertanyaan Evan dan fokus membantu Deron berdiri
"Wouy, lo punya telinga gak, jawab pertanyaan gue"teriaknya Evan yang sudah sangat merasa marah
"Kiran"ucap Kiran singkat
"Hah, lo pikir setelah ini, lo bakal hidup tenang disekolah ini, kita liat sampai mana Lo bisa bertahan disekolah ini"ucap Evan tepat didekat telinga Kiran, Evan pun langsung bergegas pergi, dan Kiran langsung membawa Deron ke UKS
"Kakak ngapain sih tadi ikut ikutan?"tanya Deron yang sedang diobati oleh Kiran
"Kamu itu adik kakak, mana mungkin kakak liat adik kakak sendiri dipukuli, terus kakak diem aja gitu"ucap Kiran
"Kakak tau kan, si Evan itu gak bakalan biarin kakak tenang setelah apa yang telah terjadi tadi"
"Iya kakak tau, terus kenapa?"
"Kak, aku tau kakak sebenarnya takut kan?"
"Nggak, kakak gak takut kok, kakak itu, kakak kamu, jadi gimana pun caranya kakak harus bisa melindungi kamu"
"Tapi kak, aku takut kakak diapa apain sama si Evan itu"ucap Deron yang merasa khawatir
"Yang sopan kalau sama yang lebih tua, bagaimanapun juga kak Evan itu lebih tua dari kamu"
"Susah emang ngomong sama kakak, aku ngomong apa, kakaknya ngejawab apa"
"Permisi"ucap Liana, sebenarnya Liana sudah dari tadi ada didepan pintu UKS, tapi dia sengaja tidak masuk lebih dulu
"Iya, eh Lian kamu, kirain siapa"ucap Kiran, Lian adalah nama panggilan Liana, Liana seumur dengan Kiran, mereka berdua juga sama-sama berada dikelas 11 tetapi mereka tidak satu kelas, meskipun mereka berdua tidak satu kelas tapi mereka berdua sudah saling mengenal satu sama lain
"Hehehe, Iyah, aku mau minta ambil minyak kayu putih nih"ucap Lian
"Ohh, ini nih"ucap Kiran sambil memberikan minyak kayu putih kepada Lian
"Makasih, aku duluan yah"ucap Lian
"Iya sama-sama"
"Kakak sebaiknya masuk kelas aja, aku juga mau masuk kelas"ucap Deron
"Kamu gak mau istirahat dulu di UKS"
"Nggak aku gak papa kok"
"Yakin?"ucap Kiran
"Iyah yakin kak"
"Ya udah deh, ayo kakak anter kamu ke kelas"
"Iya"Kiran pun mengantarkan Deron ke kelasnya setelah mengantarkan Deron, Kiran pun segera masuk kedalam kelas nya
"Ran, tadi kak Evan nyariin lo"ucap Dila
"Biarin aja"
"Lo kenapa sih, malah cari masalah sama kak Evan, lo tau sendirikan dia itu kayak gimana orangnya"ucap Dila yang merasa khawatir pada Kiran
"Ya lo pikir aja Dil, gue liat Deron dipukulin depan mata gue sendiri, gue sebagai seorang kakak gak bisa diem aja dong"ucap Kiran yang masih merasa kesal
"Iya sih, tapi gue khawatir sama lo, gue takut lo diapa-apain sama kak Evan"ucap Dila
"Lo tenang aja, nggak bakal kok, bismillah aja lah"ucap Kiran yang berusaha untuk tetap berfikir positif
"Dulu lo selalu hati-hati dan gak mau punya masalah sama kak Evan, tapi sekarang, gue beneran takut lo kenapa-napa"
"Iya, tapi ini kondisinya beda lagi, ini menyangkut adik gue juga kan, meskipun gue cewek tapi sebagai saudara kita harus saling melindungi satu sama lain"
"Iya sih bener juga"
"Udah lo gak usah khawatir, bismillah aja lah"ucap Kiran
Selamat datang di karya aku, semoga kalian suka sama ceritanya, 🤗🌹 terimakasih yang udah mau mampir kesini , jangan lupa like and vote yah, semangat terus semuanya, jaga kesehatan kalian🌹
"Gue balik duluan yah"ucap Dila pada Kiran
"Okeh"Kiran masih menunggu Deron
"Wah wah wah, ketemu lagi kita"ucap Evan yang tiba-tiba muncul, Kiran merasa kaget, dan sekaligus takut
"Mau ngapain kak Evan kesini?"tanya Kiran memberanikan diri
"Menurut lo"
"Lo sadar gak sih, lo udah cari masalah sama siapa?"lanjutnya Evan
"Kak Kiran?"Teriak Deron yang melihat kakaknya sedang di ganggu oleh Evan
"Kebetulan banget nih, ada adiknya"ucap Evan
"Kak ayo kita pulang"ucap Deron yang langsung menarik tangan Kiran tanpa memperdulikan keberadaan Evan
"Wouy, lo bener-bener berani banget yah sama gue"ucap Evan yang merasa tidak terima karena dirinya diabaikan oleh Deron
"Maaf kami berdua harus pulang"ucap Deron
"Okeh, kali ini gue lepasin lo, liat aja nanti, apa yang bakal gue lakuin sama kakak lo"ancamnya Evan, dan Evan pun langsung pergi
Deron dan Kiran pun bergegas pulang, karena hari sudah sore, saat dirumah.
Tok tok tok
"Kak Kiran, boleh aku masuk?"tanya Deron dibalik pintu kamarnya Kiran
"Iya boleh"ucap Kiran
"Ada apa dek?"tanya Kiran, Deron pun menghampiri Kiran yang sedang duduk di tepi ranjang
"Kak, dengerin aku, mulai hari ini kakak harus lebih hati-hati lagi sama si Evan brengs*k itu, kalau ada apa-apa kakak langsung hubungi aku"ucap Deron yang merasa khawatir, sedari Deron pulang sekolah, dia terus memikirkan tentang omongan Evan, Deron tau Evan tidak pernah main-main dengan omongannya.
"Iya kamu tenang aja, kamu jangan khawatir kakak bisa jaga diri kok"ucap Kiran berusaha menenangkan adiknya, sebenarnya dia juga merasa takut, dan panik, tapi sebisa mungkin dia tidak memperlihat rasa takutnya kepada Deron sang adik.
Sedangkan disisi lain Evan sedang berkumpul dengan teman-temannya, di tempat tongkrongannya, tempat tongkrongan Evan seperti rumah yang lumayan besar, rumah itu memang sengaja mereka jadikan markas atau tempat tongkrongan.
"Van, gimana urusan lo sama cewek yang tadi siang disekolah itu?"tanya Riki sahabat Evan
"Hmmm, yang pasti belum selesai"ucap Evan
"Apa jangan-jangan, lo mau cicipin tubuh cewek itu?"tanya Doni, Evan memang lumayan sering mempermainkan wanita, kedua sahabatnya selalu memberi nasihat pada Evan, tapi dia tidak pernah mendengarkannya
"Mungkin aja"
"Jangan macem-macem deh lo Van, kita berdua kan udah sering ingetin lo, buat berhenti ngelakuin hal kayak gitu"ucap Doni dan Evan hanya diam tak menjawab apapun
Drttt drtttt drtttt (hp Evan berbunyi)
"Hallo dek?"ucap Evan diseberang telepon
"Kak, kapan pulang, ini udah malem?"tanya Liana
"Kenapa emangnya?"
"Nggak papa sih, cuma ngasih tau aja, nanti kalau mau pulang beliin aku es krim yah kak"
"Siap adikku yang paling cantik"ucap Evan sambil tersenyum, kedua sahabatnya hanya memperhatikan Evan saja
"Aku tutup teleponnya kak"ucap Liana, panggilan pun berakhir
"Emang ya lo cuma bisa bersikap lembut itu sama nyokap dan adik lo aja"ucap Riki
"Nggak juga, nanti kalau dia udah bertemu dengan tambatan hatinya gue yakin dia pasti langsung bucin, sebucin, bucinnya"ucap Doni
"Lo yakin bakal ada yang mau sama dia, dia aja deket sama cewek buat jadiin mainannya aja"ledeknya Riki
"Jangan pada gosip lo, kayak lo gak pernah ngelakuin itu aja"ucap Evan
"Itu bukan gosip, itu fakta, fakta, iya gue akui, gue juga pernah kayak lo, tapi gue kan udah tobat"tegasnya Riki
"Serah lo dah"ucap Evan sambil beranjak dari duduknya
"Mau kemana lo?"tanya Doni
"Pulang, capek gue dengerin kalian ngebacot mulu"ucap Evan
"Eh Ki, jangan lupa besok bawa baju basket gue, besok kan kita bakal main"ucap Evan
"Okeh siap"ucap Riki, Evan pun langsung melajukan motornya untuk pulang
Keesokan harinya Kiran dan Deron berangkat kesekolah menggunakan angkutan umum, karena ayah dan bunda nya masih berada diluar kota.
"Deronnnn"teriak Riza teman sekelas Deron
"Eh kak Kiran"ucap Riza, Kiran pun hanya tersenyum ramah
"Tumben berangkat pagi?"tanya Deron, mereka bertiga pun berjalan menuju kelas secara bersamaan
"Iya, Mami gue ngomel mulu, jadi gue berangkat aja kesekolah"ucap Riza
Saat mereka bertiga melewati lapangan basket, ternyata disana sudah ada Evan dan kawan-kawan yang sedang bermain basket, Evan melihat ke arah Kiran dan Deron, dan Kiran pun sempat melihat Evan sekilas, tapi dia buru-buru mengalihkan pandangannya.
Bukkk
Evan melemparkan bola basket yang dia pegang tepat di kepala Deron.
"Kamu gak papa dek?"tanya Kiran yang merasa khawatir, dilihatnya Evan berjalan menghampiri mereka
"Huh, sorry gue gak sengaja"ucap Evan dengan senyum liciknya, Evan mengambil kembali bola basketnya dan melemparkannya lagi ke arah Deron dengan sangat keras.
"Awwww"ringisnya Deron yang merasa kesakitan, Kiran yang melihat merasa kesal, Kiran langsung menghampiri Evan yang masih berdiri didekatnya dan langsung menamparnya.
Plakkkk
Semua siswa yang melihatnya merasa terkejut karena baru pertama kali ada orang yang berani melawan Evan.
Evan yang mendapat tamparan dari Kiran langsung tersenyum meremehkan.
"Ayo, kita pergi"ucap Kiran sambil menarik tangan Deron
"Berani banget tuh cewek nampar gue, hah liat aja nanti, lo pasti bakal nyesel"gumamnya Evan
"Gilaaa, tuh cewek berani banget sama lo, hahaha"ucap Doni
"Gimana rasanya ditampar sama cewek?"tanya Riki
"Diem lo pada"ucap Evan, diapun langsung pergi meninggalkan mereka berdua
Dikelasnya Kiran
"Eh Kiran, lo berani-beraninya yah nampar kak Evan, jangan sok jagoan deh, lo seharusnya siap-siap buat ditendang dari sekolah ini ngerti gak"omelnya Yuri
"Eh lo denger gue ngomong gak sih"lanjutnya lagi Yuri karena tak mendapatkan respon dari Kiran sedikitpun
"Berisik tau gak"ucap Dila
"Gue gak ngomong sama lo yah, gue ngomong sama sahabat lo nih, susah emang ngomong sama orang macem lo"Yuri pun langsung meninggalkan Dila dan Kiran
"Dil, gue ke toilet dulu yah"ucap Kiran
"Mau gue temenin?"tanya Dila
"Nggak usah, gue sendiri aja"
"Ohhh, ya udah, kalau gitu"
Saat Kiran sedang berjalan menuju toilet, ternyata Evan melihatnya dan diapun mengikuti Kiran, saat Kiran akan masuk kedalam kamar mandi, Evan langsung menariknya dan membawanya ke arah gudang.
"Kak Evan, lepasin"ucap Kiran, karena toilet sekolah berada dibelakang jadi suana disana sangat sepi dan juga para murid pun sudah masuk jam pelajaran.
Evan langsung mendorong Kiran untuk masuk kedalam gudang, dan langsung mengunci pintu gudang tersebut, letak gudang sekolah memang berada di paling ujung dan jarang sekali ada orang yang lewat kesana.
Terimakasih ya, yang udah mau mampir ke karya aku😊 semoga kalian suka sama ceritanya 🌹😊Jangan lupa like and vote nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!