NovelToon NovelToon

Istri Nakal Sang Billionaire

Epson 1 - Desakan Orang Tua

Di sebuah Mansion megah bak istana seorang pria tampan nan dewasa tengah melirik sebal kearah pasangan paruh baya di depannya. Rafandra Maxwell Romanov biasa dipanggil Rafa merasa kesal dengan kelakuan sang mommy tercinta, Claudia Romanov.

"Ayolah Mom, Dad umurku baru 30 tahun dan kalian apa tidak bosan setiap hari mendesakku untuk menikah. " protesnya diiringi dengusan.

"Apa katamu Rafa Baru kamu bilang nak baru! Pria diluaran sana diusia kamu sudah memiliki anak dua atau tiga. " decak Mommy Clau sambil berkacak pinggang.

Rafandra memutar bola matanya malas mendengar omelan sang mommy.Dia melirik sinis kearah sang Daddy yang menahan tawanya dan langsung memberi kode agar membuat Mommy diam.

Daddy James hanya mengedikkan bahunya acuh membuat Rafa hanya bisa meliriknya jengkel.

"Pokoknya dalam satu bulan kamu harus membawa calon istrimu kehadapan mommy dan daddy agar mommy bisa menilainya.Jika tidak maka bersiap siaplah kamu WAJIB mengikuti acara kencan buta. " perintah mommy dengan mutlak.

Rafa mengurungkan niatnya unruk membantah ucapan sang mommy karena percuma dia akan kalah juga berdebat dengan mommy tercintanya tersebut.

"Huh baiklah Mommy. " jawab Rafa dengan raut pasrahnya.

"Nah begitu dong! Mommy sangat iri dengan teman teman mommy yang sudah mengajak menantu mereka pergi ke mall dan juga mereka memiliki cucu yang tampan dan cantik. " sambung Mommy Clau.

"Ck kenapa tidak mommy dan daddy saja yang memproduksi bayi. " celetuknya asal.

Mommy Clau langsung melotot dan menatap tajam kearah puteranya tersebut.Rafa terkekeh dan menunjukkan tanda V kearah mommynya pertanda dirinya bercanda.

"Sekali bilang lagi mommy potong pusaka kamu sampai habis Rafa. " ancamnya tak main main.

Rafandra bergidik ngeri dan langsung menutupi area pusakanya.Daddy James tertawa terbahak bahak melihat kelakuan istri dan puteranya tersebut.

Rafandra hanya bisa pasrah dan menuruti keinginan mommy tercintanya tersebut.Diapun bangkit dari duduknya lalu berlalu pergi dari sana.

Skip di kamar Rafa

Rafa menjambak rambutnya frustrasi bingung bagaimana cara membawa seorang gadis ke hadapan orang tuanya.Dia tidak memiliki teman dekat wanita karena hanya pekerjaan dan pekerjaan yang dia utamakanm selama ini.

Diapun mondar mandir sambil memikirkan caranya untuk mendapatkan seorang gadis dan menjadikannya sebagai calon istrinya.

"Ayo Rafa cepat pikir!

Rafa meraih ponselnya lalu menghubungi asisten kepercayaanya Liam.

( Sambungan terhubung )

"Kamu bantu aku mencari gadis baik baik yang mau ditawari kerjasama menjadi calon istriku dan juga akan ada hadiahnya berupa uang

1 M sebagai imbalannya. " ujar Rafa.

"Baik Tuan. " jawab Liam dengan patuh.

Rafa langsung memutus sambungan teleponnya.Diapun kini memutuskan pergi ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Rafa melepaskan semua pakaiannya tanpa sisa hingga menampilkan bentuk perunya yang sixpack dan dadanya yang bidang membuat kaum hawa tergila gila dan mengingingkannya

*uhuk jangan dibayangin (๑-﹏-๑) ( ˘ ³˘)♥

Setelah itu menyalakan shower lalu Rafa membiarkan air menguyur seluruh tubuhnya. Sesekali dia sugar rambutnya ke atas dan mulai membersihkan dirinya.

Beberapa menit kemudian

Rafa ke luar dengan selembar handuk di pinggangnya. Dia berjalan menuju ke ruangan ganti dan langsung mengambil kaos dan celana panjangnya setelah itu memakainya.

Setelah selesai Rafa memutuskan ke luar dari kamarnya dan menuruni tangga dengan wajah datarnya lalu melewati ruang tamu di mana orang tuanya berada.Melihat kepergian putera mereka membuat mommy dan daddy hanya bisa menghela nafas pelan.

Rafa melajukan mobil lamborghininya dengan kecepatan penuh menuju ke tempat sahabatnya menghilangkan rasa jenuhnya karena terus didesak menikah.

(づ ̄ ³ ̄)づ

Setibanya di apartemen sahabatnya, tanpa mengetuk pintu Rafa langsung masuk ke dalam.Damar berhenti mencumbu kekasihnya dan berdecak kesal melihat kedatangan Rafa.Dia membenahi pakaiannya dan segera memakai celananya kembali.

"Ini ambilah dan pergilah lain waktu kita lakukan lagi honey. " ucap Damar pada sang kekasih.

Terimakasih sayang. " Clara mengecup bibir Damar sekilas lalu membenahi pakaiannya setelah itu ke luar dari apartemen Damar.

Rafa yang meihat kelakukan sahabatnya hanya bisa mendengus dan menatapnya datar.Setelah kepergian Clara Damar kini duduk di sebelah Rafa dan menatap sahabatnya dengan tatapan intimidasi.

"Kau mengganggu kegiatanku sialan. " dengus Damar sambil meneguk segelas wine.

"Mana kutahu kamu tengah berc***** dengan wanitamu. " balas Rafa dengan santai tanpa merasa bersalah.

"Ada apa kau kemari tuan Rafandra! cecar Damar dengan nada formalnya.

"Masalah cucu lagi dari orang tuamu. " tebak Damar.

"Ya. " jawaban singkat Rafa membuat Damar tertawa terpingkal pingkal.

Rafa menyandarkan tubuhnya di sofa dan langsung memberi tatapan tajamnya pada Damar sebagai peringatan.

Damar menghentikan tawanya dan memandang Rafa dengan raut seriusnya.

"Oh ya bentar sepupuku kayaknya memiliki seorang sahabat perempuan.Nanti aku tanyakan saja pada Reina mengenai temannya itu bagaimana. " tawar Damar.

"Ya boleh saja asalkan gadis itu gadis baik

baik. " imbuh Rafa.

Rafa membuang nafas berat memikirkan permintaan orang tuanya yang menginginkan dirinya untuk segera menikah.Damar yang melihat sahabatnya dilema merasa kasihan dan tak bisa berbuat banyak.

Drt drt suara ponsel berdering

Rafa merogoh ponselnya dalam aaku san langsung membaca pesan yang dikirimkan oleh Liam asisten sekaligus orang kepercayaannya.

"Suruh wanita itu menunggu aku akan segera ke sana Liam. " balas Rafa.

Rafa menyimpan ponselnya lalu beranjak dan berdiri serta tak lupa merapikan pemampilannya.Sebelum ke luar Rafa menoleh kearah Damar sahabatnya.

"Asistenku sudah menemukan seorang gadis dan dia menungguku di Restauran. "

"Ya pergilah bro semoga berhasil. " ujar Damar.

Rafa mengangguk lalu ke luar dari apartemen Damar setelah pamit pada sahabatnya itu.Di luar apartemen, Rafa masuk ke mobil dan melajukannya kencang menuju ke Restauran.

Skip di depan Restauran

Asisten Liam sudah menunggu kedatangan bossnya tersebut.Rafa turun dari mobil dan bergegas menghampiri sang asisten.

"Selamat datang tuan gadis itu sudah menunggu tuan dari tadi. " ucap Asisten Liam.

"Hn. " Rafa berjalan memasuki Restauran disusul Asisten Liam yang mengekor ke belakang.

Tatapan Rafa langsung tertuju pada seorang gadis yang tengah disibukkan dengan ponselnya.Rafa bergegas menghampirinya lalu menarik kursi kemudian duduk.

"Ehem. " dehem Rafa.

Merasa ada yang berdehem membuat seorang gadis berambut cantik menoleh dan menatap lurus kearah Rafandra.

"Siapa nama kamu Nona? " tanya Rafa basa basi.

"Anastasya tuan. " jawab Tasnya.

"Asistenku sudah mengatakan apa tujuanku bukan dan apa jawabanmi nona. " cecar Rafa.

"Aku setuju tuan! Hanya saja sebenarnya saya ingin jujur pada tuan Rafandra bahwa saya sudah menikah. " ucap Tasya dengan jujur.

Brak Rafandra menggebrak meja mdengar pernyataan Anastasya.Dia segera menoleh kearah Liam dan menatapnya sinis setelah itu kembali menatap Tasya.

"Pergilah! ucap Rafa dengan marah.

Anastasya langsung berlari ke luar dari Restauran.Melihat suasana yang kini tengah membahayakan bagi dirinya asisten Liam sudah ancang ancang ingin kabur.

"Liam. " Panggil Rafa.

Rafapun bangkit dan berjalan ke luar dari restauran disusul Asisten Liam. Di luar Restauran, Rafandra langsung menggeplak kepala asisten kurang ajarnya tersebut.

"Apa kamu tidak mencari informasi mengenai Anastasya hingga kamu kecolongan hah. " teriak Rafa emosi.

"Maafkan saya Tuan. "

"Untungnya gadis itu mengaku jika tidak akan ada skandal di media sosial mengenai aku yang merebut istri orang bodoh. " umpat Rafa dengan tatapan mautnya.

Rafa masuk ke mobil dan melajukannya meninggalkan Liam.Liam mengusap wajahnya kasar setelah kepergian bossnya dan masuk ke mobilnya lalu melajukannya pergi menjauh.

TBC

Epson 2 - Diri sendiri

Sampai di mansion

Rafa langsung bergegas ke dapur dan mengambil sebotol minuman dingin dari kulkas lalu membuka tutupnya kemudian meneguknya. Dia merasa kesal dan emosi pada asistennya yang ceroboh dan juga bodoh.

"Ck untungnya gadis itu mengaku kalau tidak

Cih. " dengusnya.

Setelah emosinya mereda, Rafa langsung pergi ke ruangan kerjanya.

Cklek Rafapun masuk ke dalam dan langsung duduk di kursinya.Diapun mulai memeriksa beberapa berkas laporannya dengan teliti.

❇❇❇

Sementara di sisi lain di sebuah apartemen

Reina dan Mentari baru pulang dari supermarket.Keduanya langsung pergi ke dapir menaruh belajaan mereka.Merasa kehausan, Mentari langsung menyambar satu botol minuman lalu dibukanya kemudian diteguknya hingga tersisa setengah.

"Tari, Tadi sepupuku Damar menghubungiku kalau sahabatnya tengah mencari seorang gadis untuk dibayarnya 1 M agar mau ikut dengannya menemui orang tuanya. " ungkap Reina.

Mentari berbinar kedua matanya mendengar penawaran yang disampaikan oleh sahabatnya. Diapun menarik tangan sahabatnya lalu duduk di sofa.

"Tapi kalau berpura pura menjadi calon istri pria itu dan orang tuanya mencurigaiku bagaimana Rei. " ujarnya ragu.

"Buat saja jadi kenyataan! Kamu goda saja sahabat Damar itu dengan ciuman atau apalah itu agar dia tertarik padamu. " saran Reina.

"Aku bukan perempuan penggoda sialan. " desis Mentari tak suka.

Reina hanya nyengir lalu meneguk minumannya.Mentari melipat tangannya di dada sambil berfikir dengan matang mengenai penawaran yang menggiurkan itu.

"Eh iya bukankah aku bisa mengajukan penawaran dan permintaan pada pria itu. " pikir Mentari.

Mentari kini tersenyum lebar membayangkan uang 1 M menjadi miliknya.Dia bukan gadis munafik mengakui bahwa dia sangat membutuhkan uang meskipun ada harga dibalik semua itu asalkan tidak mengorbankan tubuhnya.

"Oke aku setuju dengan tawaran itu! Selain itu Aku penasaran sama sahabat sepupumu itu. " seru Mentari dengan antusias.

"Em awas lho nanti jatuh cinta sama dia. " Ledek Reina.

"Hm tidak akan! ucap Mentari penuh percaya diri.

Reina merogoh ponselnya kemudian langsung menghubungi sepupunya Damar.

( Sambungan terhubung)

"Halo Dam, sahabatku setuju dengan tawaran temanmu itu. " ucap Reina.

"Baiklah sahabatku bilang ingin bertemu dengan temanmu di Restauran dua hari lagi karena dia kini tengah sibuk. " balas Damar.

"Okey aku mengerti. "

Reina menutus sambungan teleponnya dan langsung melirik kearah Mentari.Mentari mengernyitkan dahinya melihat Reina senyum senyum sendiri.

"Ada apa Rei? " cerocos Mentari dengan tak sabaran.

"Sahabat Damar mengajak ketemuan denganmu dua hari lagi karena dia tengah disibukkan dengan bisnisnya. " ujarnya.

Mentari mengangguk ngangguk mengerti dan semakin penasaran dengan pria yang meminta bantuan padanya itu.

"Aku harap pria itu tampan jika nyatanya pria botak dan perutnya buncit awas saja aku tendang bokongnya dan juga senjatanya biar impoten" ancam Mentari.

Reina langsung tertawa terbahak bahak mendengar pernyataan sahabatnya barusan yang tengah membayangkan sosok Rafa.

"Bagaimana kalau Dia tampan dan Dewasa juga seksi. " goda Reina.

"Bisa dibicarakan baik baiklah! Aku pasti akan betah bersama pria tampan dan seksi. Jangankan jadi calon istri pura puranya bahkan istri sungguhan saja aku mau jika pria itu tampan, dewasa dan hot bonusnya Kaya. " sahut Mentari dengan tatapan nakal membayangkannya.

"Ck otakmu isinya cuma perut kotak kotak dan s********ngan sih Tar. " dengus Reina.

"Maksudmu apa Rei. " jawabnya sok polos.

"Cih sok polos. " geram Reina kesal.

Mentari tertawa puas menjahili sahabatnya yang sering jahil padanya.Reina mendengus keras lalu bangkit dan meraih ponselnya setelah itu pergi ke kamarnya.

Mentari menghentikan tawanya dan memilih menyandarkan tubuhnya di sofa.Mengingat keluarganya membuatnya kembali murung dan terpuruk.

"Apakah Daddy dan Mommy mencariku karena aku kabur dari rumah. " gumamnya sendiri sambil menahan kerinduan pada orang tuanya.

Tes tes tes

Tanpa sadar Mentari meneteskan air matanya mengingat kedua orang tuanya.Dia berharap kelak kedua orang tuanya bisa menyayangi dirinya sama halnya dengan sang kakak Melody yang selalu dibanggakan oleh mereka.

"Tari, Kamu mandi enggak sebelum hari gelap dan airnya akan menjadi dingin! teriak Reina.

Mentari segera menghapus air matanya setelah mendengar teriakan Reina.Diapun bangkit dan bergegas menuju ke kamarnya.

Ya apartemen yang ditinggali Reina dan Mentari ada dua kamar yang bersebelahan.

Skip Di kamar Mentari

Setelah mandi dan berganti pakaian, Mentari merebahkan tubuhnya di atas ranjang.Dia bahagia dengan hidupnya saat ini meskipun tidak bergelimang harta sama seperti saat dirinya bersama orang tua serta kakaknya Melodi.Tak ada tekanan dan paksaan untuk dirinya menjadi seperti sang kakak yang selalu dipuji puji.Dia ingin menjadi dirinya sendiri layaknya merpati liar yang terbang bebas kemanapun dia mau tanpa terkurung dalam sangkarnya.

"Semangat Tari semangat! ujarnya menyemangati diri sendiri.

Tok tok tok

Reina mendorong pintunya lalu masuk ke dalam kamar Mentari.Diapun bergegas mendekati sahabatnya lalu duduk disampingnya.

"Tari apa kamu merindukan orang tuamu? " tanya Reina tiba tiba.

Mentari menoleh lalu bangun dan duduk dengan tegak.Dia membuang nafasnya kasar setelah itu kembali menatap Reina.

"Sejujurnya Iya aku merindukan mereka! Tapi kalau harus tertekan serta dipaksa menjadi seperti saudarinya dan terkurung dalam sangkar emas aku tidak mau. " tegas Mentari.

Reina menitikkan air matanya memdengar ungkapan hati sahabatnya.Mentari terkekeh pelan melihat sahabatnya menangis lalu dia segera memeluknya.

"Aku enggak papa kok Reina. Aku bukan gadis lemah yang akan terus menerus meratapi nasibku saat ini. " Mentari melepaskan pelukannya dan tersenyum pada sahabatnya.

"Come on Rei! We should enjoy our life in a relaxed manner dan jangan jadikan beban atas apa yang kita alami saat ini. " ujar Mentari.

"Dih sok bahasa inggris. " ledek Reina sambil menghapus air matanya.

Merekapun tertawa bersama sama dan Reina merasa beruntung memiliki sahabat seperti Mentari.

"Kita bikin makanan yuk lapar nih! ujar Mentari sambil mengelus perutnya yang keroncongan.

"Yuk cus aku juga lapar. "

Mentari dan Reina turun dari ranjang lalu ke luar dari kamar Mentari menuju ke dapur sambil bercanda tawa.

Di dapur mereka mulai memasak tumis kangkung, tempe goreng dan Spagetti.Satu jam kemudian keduanya telah selesa memasak dan langsung membawa makanannya ke meja makan serta dua gelas jus.

*tempe goreng kesukaan author 🤣🤣🤤

Mentari menarik kursinya lalu duduk begitu juga dengan Reina setelah itu mereka makan dengan lahap.Sesekali mereka membahas hal hal yang lucu dan menggosip tentang pria tampan.

"Oh ya Rei apa kamu sudah menemukan sugar daddy yang kamu inginkan? " tanya Mentari sambil menyesap jusnya.

"Dari aplikasi yang aku buka kayaknya ada satu deh dan dilihat fotonya pria itu tampan. " balas Reina sambil mengunyah makanannya.

"Kamu hati hati ya Rei jangan sampai kamu tertipu oke. " tegur Mentari.

"Okey. "

Mereka melanjutkan makannya dalam suasana hening.

Epson 3 - Perjanjian konyol

Hari berikutnya

Pagi itu Mentari telah tampil cantik dengan dressnya yang tidak terlalu memperlihatkan lekukan tubuhnya.Meskipun dia akui sikapnya bar bar namun soal penampilan tetap dia jaga.

Di depan cermin riasnya Mentari membolak balikkan badannya dan mematut dirinya sambil tersenyum lebar.

"Perfecto. " ucapnya sambil tersenyum.

Ya hari ini Reina mengajak dirinya menemui sugar daddy yang disebutkan Reina kemarin. Mentari menyambar tas kecilnya lalu ke luar kamar dan menghampiri Reina.

"Sudah siap Rei yuk cus berangkat. " ajak Mentari dengan penuh semangat.

"Lho kok kamu yang semangat Tari. " Reinea memicingkan matanya kearah sahabatnya.

Mentari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil nyengir.

"Hehe siapa tahu di sana aku juga ketemu dengan pria tampan. " sahut Mentari dengan senyum penuh arti.

Reina mendengus lalu berjalan ke luar dari apartemen disusul Mentari.Setelah mengunci apartemen mereka, keduanya langsung masuk ke mobil.Mentari mengernyitkan dahinya heran melihat mereka menaiki mobil.

"Rei ini mobil siapa? " tanya Mentari penasaran.

"Damar memberikan salah satu mobilnya pada kita. " jawab Reina langsung melajukan mobilnya kencang.

Mentari manggut manggut mendengar penuturan dari Reina.Mentari memilih mengambil ponselnya dan bermain game favoritnya menghilangkan kejenuhan.

30 menit kemudian

Reina dan Mentari akhirnya sampai di depan Cafe. Merekapun langsung turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam Cafe.

"Lebih baik aku tunggu di mobil saja kali Rei. " ucap Mentari.

"Sst sudahlah kamu ikut saja Tari siapa tahu kalau dia macam macam dan berbuat jahat kita bisa memberinya bogem mentah. " balas Reina.

"Oke setuju!

Reina dan Mentari berjalan menghampiri seorang pria dengan kemeja warna hitamnya. Keduanyapun langsung duduk di kursi dan menatap lekat pria matang di depan mereka.

"Halo apa kamu bernama Davin? " tanya Reina dengan ramah.

"Iya Aku Davin. " jawab Davin dengan senyum hangatnya.

Reina dan Mentari saling melirik satu sama lain melihat ketampanan paripurna dari Davin. Mentari berdecak kesal karena dirinya merasa iri melihat sahabatnya menemukan sugardaddynya.

"Ehem Aku Reina, gadis yang chatting denganmu dalam aplikasi perjodohan. " ungkap Reina sambil tersenyum.

"Ternyata kamu sangat cantik ya Rei. " puji Davin.

Reina tersipu mendengar pujian yang terlontar dari bibir Davin.Davin beralih memperhatikan Mentari yang juga menatapnya.

"Oh ya Vin kenalkan dia Mentari sahabat aku. " ujar Reina dengan penuh semangat.

"Ya sudah kalian lanjutkan ngobrolnya sepertinya aku menunggu di mobil saja bye bye. " Mentari bangkit dan memilih ke luar restauran.

.

Kini tersisa Davin dan Reina yang saling menatap penuh kekaguman satu sama lain. Davin segera meraih tangan Reina lalu mengenggamnya setelah itu mengecupnya sekilas.Reina tersenyum malu malu mendapat perlakuan manis dari Davin, pria yang baru dikenalnya.

"Baiklah kita pesan makanan selesai makan kita jalan jalan berdua. " ujar Davin tersenyum tipis.

Davin memanggil pelayan dan memesan makanan serta minuman mereka setelah itu keduanya kembali mengobrol supaya semaiin akrab.

Sementara itu Mentari menunggu Reina di dalam mobil sambil memainkan ponselnya.

Bruk Mentari ke luar dari mobil dan tanpa sengaja Mentari menubruk seseorang karena dia tidak melihat jalan. Diapun mengangkat wajahnya dan menatap masam orang yang dia tabrak.Melodi terkejut dan langsung berhambur memeluk Mentari namun Mentari segera mendorong sang kakak.

"Tari ayo kita pulang mommy dan daddy merindukanmu Tari. " rayu Melodi.

Mentari langsung bangkit dan menatap tajam kearah Melodi.

"Di sana bukan tempatku! Aku tidak ingin terkekang dan terkurung bagai burung dalam sangkar.Aku ya aku bukan kamu ataupun siapapun itu. " tegas Mentari dengan nada sinisnya.

"Aku dan Kamu berbeda jadi jangan merayuku untuk pulang. " desisnya.

Melodi membuang nafas berat mendengar pernyataan adiknya.Raut wajahnya terlihat kecewa memandang kearah Mentari namun Mentari tak terpengaruh.Mentari berjalan melewati Melodi dan dengan sengaja menyenggolnya dengan keras.Melodi hampir terhuyung jika tidak Revan menahannya dari samping.

"Gadis bar bar itu adikmu Mel. " cecar Revan.

"Ya. Dia bersikap seperti itu karena mommy dan daddy membanggakan aku di hadapan Mentari membuat Mentari tertekan danp berontak lalu kabur. " ujar Melodi menatap kepergian adiknya.

"Ya sudah kita pergi katanya kamu lapar Mel. "

Melodi mengangguk lalu berlalu pergi dari sana bersama Revan.Sementara Mentari pergi ke toilet Restauran untuk cuci muka.Setelah selesai Dia hendak menghampiri Reina namun tiba tiba ponselnya berdering.

( Sambungan terhubung )

"Halo kak Damar ada apa? " tanya Mentari.

"Tari sahabatku meminta bertemu hari ini juga di restauran Melati. "

"Okey aku akan ke sana!

Mentari menyimpan ponselnya dalam tas setelah itu bergegas menemui Reina yang tengah bersama Davin.

Skip Di tempat Reina dan Davin.

"Sahabat Damar meminta bertemu hari ini Rei. " ungkap Mentari.

"Ya sudah buruan datang ke sana dan nih kuncinya. " Reina memberikan kunci mobilnya pada Mentari.

Mentari menerimanya lalu berlalu pergi meninggalkan sahabatnya.Di luar Mentari melajukan mobilnya menuju ke restauran Melati yang letaknya tak jauh dari tempatnya berada.

Di Restauran Melati

Melati memandang takjub dan terpesona dengan pria di depannya yang sangat tampan. Meskipun pria dewasa namun Mentari mengakui pria di depannya adalah kriterianya Dewasa, tampan, hot dan kaya.Rafandra berdecak melihat raut wajah gadis didepannya.

"Ehem Nona apa benar kamu mau bekerjasama denganku menjadi calon istri palsu dihadapan kedua orang tuaku. " ujar Rafa.

"Iya aku setuju Om tampan nan hot. " ucap Mentari dengan tatapan nakalnya.

Rafandra mendengus mendengar godaan dari Mentari namun tak dipungkiri hal itu membuatnya tersenyum tipis.Diapun segera mengeluarkan polpen dan kertas lalu menyodorkannya pada Mentari.

"Tulislah poin pin pentingmu sebagai pihak kedua. " ucap Rafa.

"Okey. "

Surat perjanjian kontrak

pihak satu

pihak dua

poin 1 : Pihak kedua berhak meminta apapun pada pihak pertama dan pihak pertama dilarang protes.

poin 2 : Hadiah 1 M yang dijanjikan harus segera diberikan setelah menandatangi kontrak.

poin 3 : Jangankan menjadi calon istri pura pura menjadi istri beneran pihak ke satu, pihak kedua akan menerimanya dengan senang hati.

poin 4 : Selama berstatus calon suami dan calon istri dilarang ada orang ke dua ketiga dan orang orangan sawah lainnya.

poin 5 : Pihak satu tidak boleh protes jika pihak kedua memiliki teman laki laki atau kekasih.

Setelah selesai Mentari langsung menyerahkan kontraknya pada Rafandra.Rafandra langsung menerimanya lalu membacanya dan reaksinya tentu saja terkejut bukan main.Mentari tersenyum licik dan tertawa tertahan melihat raut terkejut Rafandra.

"Baiklah aku setuju dengan apa yang kamu tulis tersebut dasar gadis nakal. " geram Rafandra.

"Hahaha jangan protes my lovely hubby. " ledek Mentari.

Rafandra langsung menyimpan surat kontrsknya ke dalam saku jasnya setelah itu memesan makanan untuk mereka berdua.

TBC

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!