NovelToon NovelToon

Perusak Rumah Tanggaku

Pengantin Suamiku.

Namaku Erika Rahmania Bulan,Aku wanita berusia Dua puluh delapan Tahun dengan Status Ibu dua Anak,Istri Dari Pria Sholeh ,tampan,mapan dan Baik Hati bernama Adrian Firmansyah.tapi Kalian Harus Tau Kemapanan Suamiku itu terjadi Setelah 7 tahun kita mengarungi Bahtera Rumah tangga,dengan Begitu berati kita sudah merasakan Pahit ,manis Rasanya Mengalami Bahtera Rumah tangga.

Dan Alhamdulilah berkat usaha dan Ikhtiar kami berdua,aku Berhasil mengantarkan Suamiku pada Pintu Gerbang Kesuksesan dan Kami sangat bersyukur itu.apalagi Setelah kami dikaruniai Dua Orang Anak yang menjadi buah Permata kami yang menjadi pelita Keluaga kami,kami makin menambat Nikmat syukur kami.

Aku dan Suamiku dikarunia seorang Putri cantik dan Putra yang Tampan dan juga menggemaskan.mereka Adalah Shakyla Almahira Firmansyah dan Sagara Enzieago Firmansyah itulah nama lengkap putra putri kami. Jarak Usia mereka Terpaut 3 tahun,Syakyla putri pertama kami dan Sagara Putra Kedua kami.Syakila berusia 5 tahun sedangkan Sagara berusia 2 tahun.

Hari ini Adalah Hari yang dinanti nantikan Oleh kedua Anakku Kyla dan Saga,Hari dimana Ayah Mereka Akan Pulang Dari Luar kota karena Urusan Bisnis.Mereka berdua Sangat Gembira karena sebentar Lagi Akan Melepas Rindu Pada sang Ayah Tercinta.

Suara Deru mesin Mobil Terdengar Diambang Pintu Gerbang Rumah Kami,Ya itu adalah Suara Mobil Suamiku,Ternyata Dia sudah sampai Rumah Dengan Selamat,karena Entah dari semalam Aku Merasa Mempunyai Firasat yang Buruk,dan Ternyata Allah Mendengar Doaku untuk selalu melindungi Suamiku dimana pun dia berada Dan memberikan Keselamatan untuknya.

" Ayah." Kedua Teriakan Putra putriku Kyla dan Saga begitu Menggema saat melihat Suamiku Turun Dari mobil yang sudah dia parkirkan dihalaman depan Rumah kami.

Suamiku membentangkan Kedua tangannya untuk Meraih Kedua tubuh mungil Kyla dan saga ke dalam Pelukannya dan menghadiahi Kecupan kecupan kecil Di pucuk kepala mereka berdua.

Aku Pun tersenyum Bahagia melihat Kedekatan Suamiku dan juga Anakku.

Mas Adrian pun langsung menggendong kedua Anak kami, dengan Raut wajah Sumringah meski Aku dapat melihat Ada Guratan Rasa Letih dan Lelah Membingkai wajahnya namun Sebisa mungkin Suamiku menebar Senyum Manis dan meneduhkan Itu ke arahku membuat Hatiku menjadi damai dan Bisa mengobati Rinduku Selama Tiga Hari ini tak bertemu dengannya.

"Assalamualaikum Bunda."Sapa Mas Adrian sambil mengecup keningku dengan Lembut,namun kenapa Aku menangkap Ada yang Aneh dibalik wajah teduh suamiku.

" Walaikumsalam Ayah." Aku membalas dengan mencium punggung tangan miliknya dan melempar senyum Hangat padanya

" Sini sayang,ayo turun Ayah capek."Ujarku pada Kedua buah Hatiku

Lalu Kyla dan Saga Turun dari Gendongan Mas Adrian dan Aku pun langsung Meraih Jas Kerja suamiku yang tadi sengaja Dia sampirkan dipundaknya.lalu Aku pun juga meraih tas kerja miliknya.lalu kami berempat pun Masuk kedalam.

" Ayah Ayah,Saga dibeliin mainankan.?"

" Kyla juga kan Ayah." Saut Kyla putri pertamaku

" Iya sayang,semua pesanan Kyla dan Saga Ada dimobil." Ujar Suamiku diiringi dengan Senyuman dan mengelus Lembut Rambut kedua Anakku yang Tertawa Riang

" Horee Dapat mainan."Celetuk Saga dan Kyla lalu mereka pun berlari kecil menuju kedepan untuk mengambil barang barang mereka dimobil

" Aku siapin Air hangat Dulu ya Ayah buat kamu mandi." Ucapku lalu beranjak berdiri namun Tiba tiba Suamiku menahan Tanganku

" Bulan." Ucapnya Lirih dengan tatapan mata sendu seperti sedang menyimpan sesuatu

Aku mengeryit Heran mendengar Panggilam suamiku yang hanya memanggil namaku saja,dan aku menatap Wajah suamiku.

" Ya Ayah kenapa.?"tanyaku

" Duduklah." Pintanya

Aku pun mengangguk dan Duduk kembali di sebelahnya,dia pun menggeser tubuhnya untuk dudul lebih mendekat denganku sehingga Wajah Kami saling berhadapan,Tiba tiba Perasaanku mulai tidak Enak saat Mas Adrian Meraih punggung tanganku dan menatapku dengan Wajah sendunya.

"Ada Apa Ayah ?"Aku memulai Percakapan karena sedari tadi Suamiku masih bungkam dan terlihat wajahnya Agak Bingung

" I it itu,A anu Ada yang ayah i ingin bi bicarakan sama Bunda." Jawabnya dengan Suara berat dan sedikit gugup

Aku menangkap gelagat Suamiku yang terlihat tidak terbiasa ini,ya aku harus siap menyiapkan Diriku untuk kemungkinan Yang tidak ku inginkan Terjadi,entah kenapa Perasaanku juga ikut merasa berdebar dan Bergelenyer Aneh.

" Bicara soal Apa Yah.?" Aku masih bertanya dengan Suara Masih Sesantai mungkin walaupun Hatiku sudah Berkecamuk di liputi Rasa Was was.

" Maafkan Ayah Bund." Ucapnya Lirih sambil mengecup punggung tanganku terlihat Kedua matanya mengembun dan Berkaca kaca

Aku tertegun dan Terheyak dengan Ucapan suamiku yang sangat Aneh sekali menurutku.

" Ayah Ada Apa,kenapa Ayah minta maaf sama Bunda,kenapa Ayah sedih ?" Aku pun ikut bingung dan Cemas melihat wajah sedih suamiku

" Ayah." panggilku lagi saat suamiku hanya membisu dan terus menatapku dengan Wajah nanarnya

" Maaf." Suaranya sangat Lirih.namun belum sempat Aku bicara lagi tiba tiba suara Hentakan langkah kaki seseorang Dengan Sautan Gemerincing Khas milik pengantin terdengar diindra pendengaran kami.

" Suara siapa itu Ayah?" Tanyaku Mencari Arah sumber suara namun suamiku hanya diam dan terus menatapku.

Lalu Aku dikejutkan dengan Seorang Wanita Cantik Lengkap dengan Baju Kebaya pengantin Yang bernuansa Islami dengan memakai Jilbab Warna Putih masih lengkap dengan Mahkota Khas Pengantin Diatas Kepalanya sedang Berdiri diambang Pintu Rumah kami.

Aku dan Mas Adrian saling Tatap satu sama lain,lalu Aku beralih menatap Wajah suamiku dan Wanita cantik dan Terlihat lebih muda dari ku secara bergantian.Aku pun shock dan Sempat membungkam seakan Kesadaranku ditarik paksa Oleh apa yang Aku lihat saat ini

Hening sesaat sebelum Akhirnya Aku mulai membuka suara

" Siapa dia Mas.?" Tanyaku lagi dengan tidak lagi memanggil suamiku Ayah.

" Dia,------"

Suamiku terlihat Ragu untuk menjawab,namun Darahku saat ini sudah mulai membuncah saat melihat suamiku yang lama sekali menjawab Pertanyaanku yang Terbilang sangat mudah untuk dijawab.

"Siapa Dia mas,Siapa Wanita itu." Aku berteriak dan menyentak suamiku sambil berdiri dan menuding wanita berbaju pengantin Di depan sana

" Bunda Tolong Tenang Dulu." Ucap Suamiku memelan.

" Katakan siapa dia mas.!" Aku tidak perduli jika kali ini Aku sudah Berdosa karena sudah meninggikan suaraku di depan suamiku

Sedang Wanita itu Hanya diam Menundukan Wajahnya,sungguh membuat Dadaku menjadi sakit.

" Bulan tolong tenang dulu,dengarkan aku bicara." Mas Adrian mencoba mengajakku untuk sesantai mungkin Tapi aku tetap tidak bisa

" Cepat katakan jangan bertele tele mas."Sentakku dengan Kedua mataku yang sudah mulai memerah.

" Bulan maafkan Aku sayang." Mas Adrian Mencoba meraih Tanganku namun Aku segera menepisnya kasar

" Apa maksudmu mas." Kataku dengan Suara lirih namun aku tau Apa maksud dari permintaan Maaf Suamiku

Mas Adrian menatapku dengan Sorot mata sendu dan Rasa Penuh penyesalan namun Aku tetap menatapnya tajam bergantian dengan wanita yang sedang menunduk dihadapan kami disana.

" Maafkan Aku Bulan."Ucapnya Lirih dan menatap nanar

Aku pun masih membungkam dan menunggu Ucapan suamiku selanjutnya yang Aku tau Akan membuatku Sakit yang sangat luar Biasa.Dia beralih menatap Wanita itu lalu melangkahkan kakinya menghampiri Wanita disana dan Menggandeng Wanita itu untuk melangkah kearahku.

seketika membuat kakiku Lemas,dan Air mataku jatuh meleleh di kedua pipiku begitu saja saat melihat Suamiku tengah menggandeng tangan wanita lain didepan mataku.

" Bulan maafkan Aku." Ucapnya lagi ,lagi lagi dia meminta maaf.

" Apa maksudnya ini mas." Kataku Lirih seakan tenggorokanku tercekat dikerongkongan

" Kenalin Dia Zahra,Istri keduaku." Ucap Suamiku Dengan Suara tegas dan Lugasnya namun terdengar sangat bergetar.namun suamiku mampu menutupi keraguannya mengatakan hal itu didepanku.

Bagai Disambar petir disiang bolong,dadaku serasa Diremas remas dan ditusuk tusuk oleh Benda belati tajam yang mampu mengoyak Tubuhku,aku tertegun terheyak sampai serasa kesulitan untuk bernafas,Hanya Air mataku yang mampu memberi jawaban sesaat betapa hancur dan Remuknya perasaanku saat ini.

" Apa salahku mas,kenapa kamu tega sekali berbuat jahat padaku.-----" Ucapku dengan suara Lirih sambil menekan dadaku yang terasa Nyeri sampai ke ulu hati.

" Bunda Maafkan Ayah." Suamiku melepaskan genggamannya dari wanita yang barusan dia katakan sebagai istri keduanya itu.dan beralih ingin meraih tanganku namun aku langsung menepisnya kasar

" Jangan Sentuh Aku mas."Sentakku dengan Kedua mataku melotot ke arah mereka berdua

" Bunda Maafkan Aku,aku Yang bersalah disini." Suamiku mengelak mencoba memberi penjelasan padaku

" Apa mas ,apa salahku,kenapa kau kejam padaku." Teriaku dengan suara lantang

Suamiku terlihat panik dan cemas melihat sisi lain perubahan Diriku.aku terus merancau dan Memarahi mereka habis habisan.

" Bunda tenang bunda,istigfar ayah bisa jelaskan ini semua,kita bisa bicara Baik baik sayang."

Apa dia memanggilku sayang,sungguh manis sekali ucapannya tak taukah dia betapa sakitnya perasaanku saat ini.

" aku membencimu mas sangat membenci kamu." Teriaku penuh dengan kebencian

" Dan kamu." Aku menunjuk tepat dimuka wanita berparas cantik yang masih berpoleskan makeup pengantin itu."Kenapa kau Tega Merusak Rumah tanggaku,kenapa kau tega merebut suamiku,merebut kebahagiaan wanita lain." Teriakku yang memekik gendang telinga Wanita bernama Zahra itu.

" Maafkan Aku mbak maaf." Ucapnya Lirih sambil menundukan Wajahnya

Membuat Aku semakin kesal dan emosi melihat wajah sok polosnya itu.

" Maaf katamu hah maaf." Bentakku lagi

" Bulan." Sentak Suamiku dengan Nada suara mulai tinggi terlihat wajah suamiku sedikit memerah karena menahan Amarah

" Apa mas,kau membentakku?kau mau memukulku?pukul saja Aku pukul ! " tantangku sambil mengarahkan wajahku lebih dekat kearah suamiku.aku yakin dia tidak akan tega melakukan itu karena selama ini tidak sedikitpun dia berani berlaku kasar padaku.

Mas Adrian menghembuskan nafas kasarnyadan mengusap wajahnya dengan kasar.

" Bunda ,Ayah mohon tenangkan dirimu,istigfar bunda."Nada suamiku mulai merendah

" Kamu yang sudah membuatku seperti ini mas,kamu yang sudah membuatku Hampir gila seperti ini." Teriaku keras

" Aku minta Cerai sekarang Juga mas.!"Imbuhku dengan Suara lantangku.

" Bulan. .!"

" Bunda." Teriak Kyla dan Saga

BRUK

dan Tiba tiba Saja Penglihatanku kabur,kepalaku berubah berkunang kunang,sesaat kemudian tubuhku Ambruk dan jatuh pingsan tersungkur dilantai meski aku masih mendengar sayup sayup suara kedua buah hatiku menjerit memanggilku dan Aku merasakan ada tangan kokoh mengangkat tubuhku yang tak lain Adalah Suamiku sendiri,setelah itu aku sudah tidak ingat Apa Apa Lagi.

_Bersambung_

Jangan Lupa Kasih Dukungannya Ya.

Maaf kalau Author bikin Novel lagi tapi Novel Author masih ada yang belum selesai.insyallah kalau novel ini akan setiap Hari Update meski Sedikit Slow ya.mengingat kesibukan Author di dunia Nyata

Happy Reading

Duri dalam Rumahku

Kedua mataku mengerjab pelan Aku menyusuri Ruangan Yang ternyata kamarku sendiri,terlihat Mas Adrian Baru saja Masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamarnya kembali,sambil melempar senyum Hangat kearahku dan membawa segelas Air putih.

Dia pun berjalan menghampiriku dan Mengambil kursi dan meletakan didepan sisi ranjangku.

" Diminum dulu Ya Bun." ujarnya Lembut sambil menyodorkan Segelas air putih padaku,namun Aku segera membuang muka tanpa menjawab ucapannya

Merasa Aku mengabaikannya,dia pun meletakan gelas itu diatas nakas,lalu beralih menarik tanganku namun dengan kasar aku menariknya,tapi usahaku sia sia dia malah semakin menggenggam Erat tanganku.

" Lepaskan tanganku mas,aku tidak sudi tangan kotormu menyentuhku." Ucapku dengan Suara lirih namun ku tekan

Suamiku masih tetap bergeming dan menatap manik mataku lekat lekat,saat ini dia sudah duduk dikursi berhadapan denganku yang masih berbaring di atas Ranjang.

" Aku Menikahinya karena ingin memenuhi Janjiku pada Abinya Bunda." Ucap Lirih Mas Adrian

Aku menatap tajam kearahnya dan memicing.

" Apa maksudmu mas.?"

" Maafkan Aku bunda,Dulu Aku pernah berjanji pada abinya dua belas tahun lalu,jika Dia sudah lulus sekolah dan Aku sudah mapan aku akan menjemputnya untuk menikahinya bunda."

Aku tertawa sinis mendengar Alasan yang maha dasyat itu keluar dari mulut suamiku.

" Kamu menjanjikan menikahinya mas.?"

Mas Adrian menganggukan kepalanya.

" Betul bunda maafkan Aku." Ucapnya dengan nada suara beratnya

Aku menghela nafas kasarnya,tak Menyangka jika suami yang Aku bangga banggakan selama ini ternyata punya pikiran picik seperti ini.

" Lalu Apa Pak Haji tau kalau kamu sudah beristri dan mempunyai dua orang anak mas.?"

Mas Adrian menganggukan kepalanya lagi." Iya Bun,Abinya tau." jawabnya Lirih

Aku menggeleng tak habis pikir mendengar penuturan suamiku." Sungguh orang tua yang Aneh,beliau seorang Haji dan mengerti Agama kenapa beliau membiarkan putrinya merusak kebahagiaan Wanita lain demi membahagiakan Putrinya.?" Ucapku dengan nada suara yang mulai sudah tak Ramah.

" Aku yang memaksa Dan meyakinkan beliau bunda." Jawabnya enteng

" Hah?jadi ternyata kamu yang Centil dan tidak setia mas,serakah kamu." Aku tercekat mendengar Penuturan suamiku yang membuat dadaku nyeri

" Kondisi Abinya yang Lemah dan tidak memungkinkan membuatku ingin menebus janjiku bun,aku menawarkan diri dan menyakinkan beliau,karena kondisi beliau sakit parah,beliau sakit Paru paru dan Jantung."

" Tapi apa kamu tidak memikirkan perasaanku sedikit saja mas.?"Ucapku dengan suara lirih.sakit sekali hati ini.

" Maafkan Aku bunda."Dia kembali menggengam tanganku dan Aku segera membuang muka supaya tak menatap wajah suamiku yang begitu menusuk Hatiku

" Aku sakit mas,aku terluka,tega sekali kamu menikah lagi tanpa meminta ijin dariku terlebih dahulu." Berkali kali Aku menyeka air mataku yang terus saja turun deras di kedua pipiku

"Sayang maafkan Aku."Ucapnya lirih dan memelas

" Kamu bilang karena kamu mapan berani menikahinya,apa kamu lupa mas kamu mapan dan kita bisa hidup bercukupan seperti ini itu ketika Kita sudah menikah,apa kamu lupa.?"Ujarku dengan sedikit berteriak dan suamiku langsung berhambur memelukku erat namun dengan sekuat tenaga Aku mendorongnya namun suamiku semakin mengeratkan pelukannya.

"maafkan Ayah bunda,maafkan Ayah."

" Maafkan Aku mas aku nggak sanggup dimadu aku mau pulang ke rumah bapak mas.tolong ceraikan aku." Ucapku Lirih namun penuh dengan penekanan.

" Aku tidak sanggup dimadu mas ,pulangkan Aku,ceraikan aku,aku nggak sanggup tinggal seatap dengan wanita itu.aku tidak mau." teriaku kembali dengan tangisan penuh kepiluan.

berkali kali ku tekan dadaku yang serasa nyeri supaya sedikit hilang,namun tetap dadaku serasa sakit dan susah sekali untuk bernafas.

"Aku mau pulang kerumah bapakku mas aku mau pulang." Teriaku kembali dan meronta ronta tapi Mas adrian masih dengan erat mendekapku lalu menangkup kedua wajahku

" Sayang ku mohon jangan separti Bulan,percayalah semua akan baik baik saja,aku janji tidak akan menyentuhnya jika kamu tidak meridhoinya sayang percayalah.kumohon." Ucapnya dia mencoba menenangkanku yang terus meronta dari pelukannya.

" mungkin kamu gampang bicara seperti itu mas,dan hanya kamu yang akan merasa baik baik saja tapi tidak denganku,aku nggak sanggup melihat kedekatanmu bersama dia mas aku tidak sanggup." Tenggorokanku terasa kering sejak kedatangan wanita itu aku tidak sanggup menelan makanan jenis apapun bahkan menenggak segelas Air pun tak mampu.sungguh wanita itu sudah benar benar menjadi duri di dalam rumah tanggaku aku sangat membencinya

" Astagfirullah, Ya Allah Sakit." Aku terus menekan nekan dadaku yan merasa nyeri itu.

" Maafkan aku sayang aku tidak akan menyentuhnya jika kamu tidak meridhoinya."

" Jika aku tidak meridhoi atas kebahagianmu itu akan jadi dosa besar untukku mas." Airmataku sudah berleleran.membuat mataku perih karena terus menangis.

" Bagiku kamu tetap paling yang utama sayang,kamu satu satunya istriku yang kucintai"

Aku menatap tajam suamiku."Tidak mungkin,kalau kamu tidak berlaku adil pada satu istri, nanti kamu diakherat akan bertemu dengan Allah dalam keadaan tubuh miring mas,apa kamu mau itu terjadi padamu mas.?"

Suamiku menggeleng cepat " ti tidak bunda,maafkan Ayah ya bunda." Ujarnya dia mencoba mendekapku namun segera kudorong tubuhnya hingga hampir terjungkal kebelakang.

" Aku tidak bisa mas,Untuk saat ini Aku benar benar sangat shock,aku belum bisa menerima kenyataan ini mas,------"

Tok tok tok

Tiba tiba suara ketukan Pintu terdengar,lalu terbuka.ternyata wanita itu yang sudah berada Dibalik ambang pintu dengan sudah mengenakan gamis berwarna Hijau muda dengan Jilbab warna putih.wajahnya terlihat Segar,anggun dan cantik sekali.dia mengulas senyum tipis kearah kami tapi Aku segera membuang muka,dan segera memeluk kedua Putra putriku yang kini masih setia disampingku.

Kulirik Dia saat ketika kedua manik matanya bertemu pandang dengan manik mata suamiku,terlihat jelas Pipinya Merona,lalu dia menunduk dengan Rasa Hormat dan penuh cinta pada Imamku,Suamiku.jujur Hatiku sangat sakit dan perih melihat itu semua,aku tak sanggup dan Air mataku kembali Jatuh lolos lagi.Aku tau dia tidak pernah mendzalimiku tapi Aku sangat membencinya,membencinya.

"Ada Apa ,Zahra.?" tanya suamiku

" Makan malamnya sudah siap mas." Jawabnya dengan Lembut dan wajahnya anggun sekali

" Kamu makan saja dulu Zahra,Aku mau menemani Bundanya Anak Anak dulu."

" Tidak Apa Apa mas ,saya akan menunggu." Jawabnya yang tidak mau menyerah

" Tidak usah,kamu makan saja dulu Zahra."Pinta suamiku lalu diangguki kepala olehnya

" Baik mas." balasnya,lalu berlalu pergi dan menutup pintu kamar ku lagi.

" Kamu pergi saja mas ,Aku nggak mau makan Aku akan tetap disini." Ujarku dengan Nada sedikit ketus

" Bunda,kamu harus makan dulu sayang nanti kamu sakit." Ucap suamiku dengan lembut namun aku tetap mengacuhkannya dan membalasnya dengan ketus

" Aku Nggak bisa mas.!"

" Bunda,Kyla Laper bun." Rengek Putriku

" Saga Juga laper." Putra keduaku pun menimpali mereka berdua memasang wajah memelas dan Lesu.

" Bunda kenapa menangis terus sih.?" Ujar Kyla

" Iya,kita sedih kalau bunda nangis terus,bunda jangan marahan sama Ayah." Ucap Saga

Akupun mengulas senyum pada kedua Anakku lalu bergantian Mengecup kening mereka masing masing.

" Gak Apa Apa sayang,Kyla sama Saga Makannya sama Ayah saja ya." Ucapku Pelan

Kedua Anakku menganggukan kepalanya,lalu Suamiku meraih Tubuh Saga dan menggendongnya sambil menggandeng tangan Kyla.dan mengajaknya untuk makan malam bersama meninggalkan Aku sendiri.Aku merasa duniaku menjadi Gelam,semuanya Hancur dalam Waktu sekejap,aku pun meratapi kepiluan takdirku saat ini.

Tak lama Kemudian,ku Ambil Air wudhu Untuk membasuh wajahku yang terasa memanas terua karena terus meluapkan Emosiku.Lalu ku bentangkan Sajadah dan melaksanakan Sholat dua Rokaat setelah itu memohon,mengadu,menuangkan segala Rasa sesak Yang Ada didadaku pada Sang Pemilik Kehidupanku.dan menangis sejadi jadinya.

Aku belum bisa menerima kenyataan ini,bahkan mungkin sampai kapanpun Aku tidak Akan pernah bisa menerima kenyataan ini,sangat sulit sekali bagiku.Aku mencoba mengintrupsi Pada Tuhan karena sudah menghadirkan wanita lain dirumah tangga kami.bukankah Cinta Sejati dan Suci tak memiliki tempat bagi Orang ketiga.namun semua terjadi begitu saja tanpa Aku sadari,aku tertipu oleh muslihat suamiku yang selama ini kuanggap baik baik saja.sungguh sakit yang luar biasa sekali.

Kutengadahkan Tanganku duduk diatas sajadah yang membentang,lalu mulai kupanjatkan Doa menumpahkan segala Rasa dan keterputusasaanku.

" Ya Allah Aku tidak sangguh,sungguh Aku tidak sanggup menerima takdirmu ini,meski engkau bersabda Jika Sabar itu indah tapi Sungguh Aku tidak Sanggup menjalani keindahan yang sangat menyakitkan ini Ya Robb,aku Hanya Seorang Wanita Akhir Zaman,aku tidak sanggup Ya Allah."

Ceklek

Terdengar Pintuku terbuka kembali,dan Aku melihat Wanita itu dengan Lancang membawa sebuah Nampan berisi makanan,berupa Nasi,sayur Sop dan Ayam Goreng dan segelas Air putih.Membuat Darahku kembali Naik,namun sebisa mungkin Aku meredamnya.

" Mbak,maaf ya saya sedikit Lancang,saya Kesini membawakan Makanan untuk mbak." ujarnya Lembut namun terdengar suaranya Agak bergetar mungkin karena gugup dan menundukan pandangannya dihadapanku.

" Untuk Apa kamu memberikanku makanan,bukankah Kamu yang sudah menghancurkan semuanya."Jawabku sedikit ketus dan dingin

" Aku minta maaf mbak." Ucapnya pelan

" Kamu Lihat Airmataku,degub jantungku yang Naik turun,Hatiku yang sudah sangat Rapuh karena kamu semua yang menghancurkannya Zahra,kamu jahat Zahra Jahat.!"

" Mbak Aku minta Maaf mbak." Dia pun Bangkit dari duduknya tadi dihadapanku dengan Air mata yang sudah meleleh.

dan beranjak Akan meninggalkanku.

" Sampai kapanpun Aku tidak Akan pernah merelakan Apa yang sudah kamu Rebut dan Kamu Hancurkan Zahra,Kamu pasti Akan Mendapatkan karmanya." Hardikku dan Sukses membuat langkahnya berhenti sebentar dan menoleh kearahku sebelum akhirnya dia pergi dari kamarku.

" Dengan merebut suamiku,itu berarti tandanya kamu sudah menabuh Genderang perang padaku."

ucapku lagi dan Mampu membuat Dia membeku.

" Aku minta maaf mbak." Cicitnya lalu kembali menutup pintu kamarku dan Lenyap dari pandanganku.

_Bersambung_

Happy Reading

semoga suka

Malamku Yang Kelam

waktu telah menunjukan Tepat pukul 00.15.namun kedua mataku masih Belum bisa terpejam.Aku ingat beberapa Jam lalu Mas Adrian merengek untuk tidur bersama kami Berempat dengan Alasan ingin melepas Rindu pada kedua Anaknya namun aku tak mengijinkannya,hatiku masih sakit meski Ada Rindu yang menyelinap dihatiku namun Otakku masih bisa sedikit waras.

aku tidak ingin melihat Wajah suamiku ketika dia bangun tidur seperti keseharian Saat saat sebelum Petaka itu hadir dirumah ini.aku pun mengusirnya dari kamar dan memilih tidur hanya bersama kedua buah hatiku.Aku tidak peduli dia Akan tidur dimana Diruang tamu,diruang tengah atau bahkan di kamar tamu bersama istri barunya.Astagfirullah bibirku langsung terkatup Air mataku langsung meleleh membayangkan Suamiku menyentuh wanita itu malam ini.

Meski Suamiku memiliki banyak Uang yang Cukup.namun Aku yakin Keadaanya tidak Akan sama seperti dulu,semuanya Akan Serba dibagi baik waktu,perhatian,cinta dan Kasih terlebih lagi jika wanita itu nanti Akan memberikan keturunan juga pada suamiku,Ya Allah membayangkan semuanya membuat dadaku nyeri hatiku sakit.

Ku tatap Kedua buah hatiku yang kini mereka sedang tertidur pulas disampingku,ku kecup kening mereka bergantian,tak terasa Air mataku Jatuh menetes membayangkan Jika mereka nanti Akan kehilangan Banyak Hal bersama Ayah mereka.membayangkan Hal itu saja Hatiku sangat sakit.

Tiba tiba sekelebatan bayangan Waktu itu datang bersama dengan suamiku,membayangkan Dia Setiap pagi bangun dengan Rambut basah dan pipi merona penuh kebahagiaan.membayangkan kemesraan mereka berdua diperaduan memadu Cinta.Dia Akan menyiapkan sarapan pagi untuk suamiku dan menyuapinya seperti permintaannya pada setiap Hari.lalu suamiku akan bergelayut manja dengannya dan merangkul pinggang Ramput diiringi dengan gelitik tawa karena suamiku yang menggodanya dan bahkan mereka akan mengulangi untuk memadu kasih kembali layaknya Pengantin Baru.Ya Allah sakit sekali Hatiku membayangkannya.

" Ya Allah Aku tidak sanggup." Gumamku Lirih kusertai menekan dadaku yang terasa Engap kembali.

"Tapi mau tidak mau Aku harus tetap disini dan menerima kenyataan pahit ini walau sakit,Ya Allah beri Hambamu petunjukmu,Lapangkanlah hatiku Ya Rabb genggam hatiku."

Lalu Kuambil Ambil Air Wudhu kembali dan Kembali bersimpuh melaksanakan sholat Tahajud dan witir,Aku kembali mengadu pada Sang pemilik kehidupanku supaya Selalu memberiku kekuatan Apapun keadaanku saat ini.

Rasanya Aku ingin sekali ku kemasi pakaianku dan juga pakaian kedua Anakku.dan pergi kabur ke rumah bapak.tapi meninggalkan Rumah tanpa Ridho suami adalah Dosa,dan Aku ragu dengan niatku.kata Orang kita tidak bisa menolak ketetapan takdir,namun suamiku punya Hak untuk memilih dan mengambil keputusan itu,seharusnya dia bisa berfikir bahwa mungkin Aku akan sengsara,kenapa dia tidak memikirkan itu,dia malah gamblang menikahi wanita itu dan mengajaknya untuk tinggal dirumah ini dan mulai membagi suaminya dengan wanita itu.

Tapi Aku sadar jika Aku nekat kabur membawa Anak Anak,aku yakin Mas Adrian tidak akan tinggal diam.dia akan tetap bersikeras menahanku dan anak anak supaya tak pergi dari rumah ini,tapi jika Aku tetap menentang dan Bersikeras juga pasti ujung ujungnya Akan bertengkar dan Imbasnya pada Anak Anak.sedangkan Wanita itu Akan tertawa senang dengan Pertengkaran kami dan semakin leluasa mendekati Mas Adrian. belum lagi tetangga yang selalu ingin tau dan suka ikut campur urusan orang lain dan menyebar Gosip dan mengguncing satu sama lain.sungguh membayangkan semua itu membuatku tidak sanggup menanggung beban ini sendiri.

"Ya Allah banyak sekali Resikonya yang Harus ku hadapi,sungguh Aku tidak sanggup Ya Rabb."Gumamku meratapi kepiluanku malam ini diatas bentangan Sajadahku dengan Air mata yang terus mengucur deras dari pelupuk mataku.

Akupun berdiri didepan Cermin Rias milikku.ku tatap wajahku ku buka Mukenah dan Krudungku kupandangi Rambut Hitam panjang Lurusku yang terlihat Agak Kusut karena sedari tadi pagi sejak wanita datang kerumah akan hanya bisa meringkuk dan menangis meratapi nasibku.

Kedua kelopak mataku sembab,Raut wajahku pucat dan bibirku mengering.aku menyadari mungkin Aku telah kehilangan pesona hingga dimata mas Adrian Aku tidak cantik lagi dia memutuskan menikah lagi.jika saja dia berbicara jujur lebih awal mungkin Aku tidak terlalu terluka seperti saat ini,mungkin perlahan Aku bisa menyiapkan Mentalku untuk bisa Lapang dan ikhlas menerima keinginannya.dan bisa saja Aku mengantarkan menikah meski itu sangat sulit sekali bagiku tapi aku akan mencoba ikhlas jika mau berbicara jujur terlebih dahulu.

Rasa sedih ,kecewa ,marah, terluka ,cemburu,sakit semua menjadi satu.aku tidak habis pikir suamiku yang sehari harinya memberikaku berjuta Kebahagiaan seperti disurga kini dalam waktu sehari saja dia mampu melemparkanku kedalam Jurang Neraka Jahanam.sungguh aku membencinya sangat membencinya.

Kulangkahkan kakiku keluar kamar menuju dapur,untuk mengisi perutku yang Sudah sangat kosong karena sedari tadi aku tidak menelan Apapun,karena merasa perutku sedikit perih lalu kuputuskan untuk mengisi perutku dan kubuka kulkas mengambil sebotol Air putih lalu meminumnya.

Namun Aku melihat Diatas meja makan,hidangan makanan tersebut masih Utuh.dan tidak tersentuh Sama sekali.dan terlihat Ada Dua piring bekas makanan Kedua Anakku tergeletak diatas meja begitu saja,aku menggelengkan kepala dan menghembuskan nafas.

" Apa mungkin mereka berdua tidak jadi makan malam." ujarku dalam hati namu aku tidak peduli dengan mereka berdua yang penting Kyla dan Saga tetap makan malam.

Kuambil piring dan duduk dikursi meja makan,lalu aku menuangkan nasi kedalam piringku sambil mengambil tempe dan tahu goreng yang tadi sempat ku masak,walau semuanya belum selesai,aku tidak menyentuh sama sekali masakan wanita.Perlahan Aku mulai menyuapkan Suapan nasi itu ke dalam mulutku hingga habis.

Aku kembali termenung membayangkan saat dulu mas Adrian Pulang kerja larut malam karena Lembur dia pasti membawakan Aku makanan,walau Hanya sebungkus nasi Goreng abang abang gerobak dan kami makan berdua sambil bercanda Tawa sambil berbisik karena takut membangunkan Anak anak kami,sungguh indah sekali Saat itu kami saling bergantian menyuapi satu sama lain seakan Kemesraan kami tidak akan pernah hilang dan terlekanh oleh waktu.

tapi sekarang Semua berubah begitu saja dalam waktu sekejap.kini Aku hanya Duduk disini sendiri dalam kepiluan dan makan sendiri dengan tempe dan tahu dingin.sungguh Air mataku meleleh begitu saja membayangkan itu semua.

tiba tiba saja pikiranku terusik tentang Apa yang dilakukan Suamiku malam ini.Ya Allah tiba tiba saja Hatiku sakit membayangkan suamiku saat ini

membacakan Doa pads pucuk ubun ubun wanita itu.lalu mulai membuka kancing baju tidur wanita itu dan mulai menyentuhnya,lalu sekelebatan bayangan Adegan mereka melakukan kewajiban suami istri pun terlintas dan menari nari dipikiranku.ku remas dadaku yang terasa mulai sesak lagi,sedang air mataku sudah mengucur deras

lalu Aku pun berdiri dari tempat dudukku dan Berlari Menuju Kamar tamu yang menjadi tujuan pikiranku,saat tanganku akan menggerakan Handle pintu kuurungkan kembali dan mundur selangkah.

" Aku tidak boleh seperti ini,wanita itu juga istri Suamiku yang Artinya punya hak yang sama layaknya seorang istri." Gumamku Lirih sambil menggelengkan kepalanya.

Namun saat aku akan membalikan tubuhku dan melangkahkan kaki pergi dari depan kamar tamu itu ,sayup sayup aku mendengar Percakapan mereka dan terdengar Ada suara isakan tangis Kecil dari wanita itu.membuatku mengurungkan niatku untuk pergi dan tanpa sengaja Aku sudah menguping pembicaraan mereka,aku sadar perbuatanku salah tapi aku tidak tau kenapa aki terus menuruti kata hatiku untuk tetap berdiri disana.

" Zahra Maafkan Aku,karena Aku telah membawamu dalam situasi yang sulit seperti ini."

terdengar suara suamiku sangat Lirih sedangkan wanita itu terus terisak dari tangisannya.

" Zahra kamu mau kan maafkan Aku,aku janji Akan membuat Keadaan nya baik baik saja secepat mungkin,kamu hanya perlu bersabar."

Hatiku sakit mendengar kata kata manis yang keluar dari Bibir suamiku itu,dia Tega sekali berkata seperti itu demi menenangkan Istri barunya tanpa mengerti perasaanku saat ini

" tapi Aku salah jika Aku berusaha menjadi Istrimu yang Seutuhnya mas,sejak Tiga hari yang lalu kita menikah kamu sama sekali tidak mau menyentuhku mas." Ucap Zahra dengan suara lirih

Astagfirullahaldzim,Dadaku Rasanya nyeri Hatiku sakit,saat mendengar wanita yang menjadi maduku itu menuntut hak dan kewajiban suamiku,tapi Aku bisa Apa,aku tidak bisa berbuat Apa apa karena itu memang Hak wanita itu atas suamiku,air mataku terus lolos dan bercucuran dipelupuk mataku,sebisa mungkin aku membungkam mulutku rapat rapat supaya isakan tangisku tak terdengar mereka.

" Maafkan Aku Zahra." Ucap suamiku dengan Suara lirih diserta Suara langkah kakinya yang kuyakini tengah mendekat kearah wanita itu

Aku memejamkan mataku berkali kali sambil menekan dadaku yang terasa nyeri dan menegarkan Hatiku.

" Aku tidak menuntut Apa Apa darimu mas,insyaallah Aku akan menerima sikap mbak bulan terhadapku,tapi Aku merasa sakit dan tidak ada Harganya jika Pria yang kini menjadi mahramku tidak mau menyentuhku sama sekali aku,---"

" Zahra." selak suamiku

" Aku sadar posisiku mas,mungkin kamu terpaksa menikahiku karena rasa belas kasihanmu mas aku sadar kalau kau lebih mencintai mbak bulan,aku tau itu dan aku ikhlas jika kamu.----"

"ssssst,"

" Mas."

" Aku akan melakukannya Zahra." ucap suamiku dengan Lirih pada wanita itu

" benarkah itu,-----" ucap wanita itu pelan

" Aku akan melakukan Kewajibanku sebagai seorang suami malam ini."

DEG

Seketika Tubuhku merosot ke lantai dengan tubuh tak berdaya,aku yakin kini Suamiku tengah mengucapkan Doa diatas pucuk ubun ubun wanita itu lalu mereka akan.

" Arggggh." aku berteriak dalam hati sambil menutup bibirku Rapat rapat,dengan tubuh sedikit berat aku mulai berdiri dan menyerka airmataku dengan Kasar lalu pergi berlalu meninggalkan Tempat yang begitu memilukan dan kelam malam ini.

_Bersambung_

Jangan lupa kasih dukungannya ya jika suka.

Happy reading

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!