NovelToon NovelToon

Pisau Belati

Dendam Kesumat

Dulu, ia sering ngadep , nah disini ada kios. Tapi sekarang sudah tidak ada Yah. Sebentar Karim diam. Malum sudah malem. Jadi rumah yang berjejer kelihatan jungkringnya, Tertempa sinar neon yang dipasang melengkung di perempatan gang. Tapi waktu matanya melihat rumah kedua, didepan ada rumpun bambu, Karim merasa yakin, ini jalan menuju rumah Waluyo
Tanpa sadar lengan Karim meraba pisau balati dalam sarangka, diselapkan di perutnya, tiba tiba badannya gerah, wajahnya berkeringat dingin. Sepanjang hidupnya belum pernah mencoba membunuh manusia, walau ditempat kerjanya dulu, ia jadi Sekurity Pabrik. Menjaga keamanan dari kekacauaa atau huru hara. Terutama ada maling yang berniat jahat ke pabrik. Tapi hasilnya, rasa sakit dalam hati tak bisa terobati
pelan pelan kakinya melangkah, melirik ke deretan rumah yang dilalui. Dulu secara sengaja sering kesini, ke rumah Waluyo, jaman ia setor duit hasil peras para karyawan pabrik. Memang diakui, banyak akal juga Orang ini. Waluyo selalu mendapat ide untuk mencari uang, licin seperti ular. Tak akan seorang pun yang nyangka, Waluyo yang punya kerjaan

Resah

Seandainya ada angkot yang melewati rumah waluyo, mending lewat jalan sana, lebih dekat masuk mobil. Tapi sayang belum bisa masuk ke wilayah sana. Terpaksa Karim ngambil jalan ini. Hatinya sabil. Apa diteruskan saja, pisau belati ini nyeceb di perut waluyo ? Sekejapan Karim teringat petuah ibunya. Untuk apa dari kecil diajar agama oleh ibu bapa. Waktu bocah, Ibunya sering memberi petuah sebelum Karim tidur. " Do'akan saja orang yang jahat sama kamu, supaya selamat dan terbuka pikirannya. Jangan menyimpan sakit hati mendalam apalagi membalas. Ada Gusti Alloh yang akan menghukum manusia," Kata ibunya , suatu malam waktu Karim kecil curhat ibunya bahwa ia berkelahi dengan rekan diatasnya padahal ia tidak punya salah
Waktu itu, ia setuju. Buktinya tidak dibales. Ternyata orangnya yang minta ma'ap. Mungkin malu, karena yang diperdaya olehnya tidak melakukan upaya pembalasan. Tapi sekarang beda. Yang sakit bukan hanya dirinya tapi keluarganya; istri dan lima anaknya. Apa pantas didiamkan saja ? suara batinnya berbisik diiringi desir angin malem, dingin, menusuk tulang. Karim dengan cepat menutup resluiting jaketnya, sampai pisau belati yang di perutnya tertutup rapat. Giginya gemeretak berbunyi, dalam matanya istri dan anak anaknya sengsara akibat ulah Waluyo. Srigala berbulu domba. Srigala bermuka manusia. Srigala yang sebentar lagi akan mati oleh pisau belati yang disimpan diperutnya

Istri & Anak Karim Kecelakaan

Saya bukan nabi, walau saya ikut ajarannya, bisik hati Karim. Tapi sakit hati harus digimanakan ? Terbayang wajah istri tercinta dan buah hatinya, Wawang .Tergeletak di rumah sakit. Karim tidak tau kejadian musibah itu hanya informasi yang didapat setelah keduanya, terkulai di rumah sakit.
Katanya tabrakan, untung yang nabrak tanggung jawab , segala biaya rumah sakit ditanggung olehnya. Cucu Hanadah, istri tambatan jiwa belum sadar juga , sudah empat hari pingsan . Hal yang sama juga dialami anak bungsunya, Wawang. Yang nabrak seorang mahasiswa tingkat satu. Ia menghindari motor vespa yang melaju cepat didepannya ..eh malah ketrotoar hingga anak dan istrinya tertabrak.
Bagaimana kalau anak dan istrinya tidak sadar sadar. Apalagi kalau sampai meninggal. Karim menggeleng geleng kepalanya berusaha membuang pikiran buruknya
" Awas kau Waluyo, kamu tidak akan kemana. Akan ku kejar walau ke ujung dunia !" Karim setengah sadar berucap, langkahnya dipercepat
Malam kian gelap, angin berdesir membawa hawa dingin menyelusup ke tulang sumsum

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!