NovelToon NovelToon

Pernikahan Di Atas Kertas

Pengenalan Tokoh

Lisa Laura Ann.

Lisa Laura Ann seorang wanita cantik yang tengah berada di puncak kejayaannya. Lisa seorang CEO di sebuah perusahaan besar yang bernama Megan grup. Perusahaan yang ia pimpin sedang berkembang sangat pesat dan salah satu perusahaan terbesar di negeri ini. Kejayaannya Karir nya tidak sejalan dengan percintaan nya, dia usia yang sudah menginjak kepala tiga Lisa masih belum menikah.

Evans William.

Evans William seorang dosen tampan yang sedang mengajar di sebuah universitas ternama di negeri ini. Memiliki anugrah tampan dan kepintaran yang luar biasa tidak membuat nya mudah mendapatkan kekasih, rasa trauma dan benci nya pada seorang wanita membuat nya sangat malas berurusan dengan mahkluk yang di sebut dengan wanita. Evans selalu merasa hidup sendiri di dunia ini dan hanya untuk di manfaatkan keluarga nya, ia juga banyak menyimpan rahasia di dalam diri nya.

Daniel Ananta.

Daniel adalah asisten pribadi Lisa, ia selalu menemani kemana pun Lisa pergi. Setiap keperluan Lisa Daniel yang mengurus nya dari hal kecil sampai hal yang terbesar, diam-diam Daniel memiliki perasaan lebih pada Lisa, tapi ia sama sekali tidak berani menyatakan nya. Perhatian nya selama ini pada Lisa bukti rasa cinta nya pada Lisa.

Annita Aulia.

Annita salah satu orang yang cukup dekat dengan Evans, bahkan satu-satu nya wanita yang bisa berbicara dengan Evans. Sudah pasti Annita memiliki perasaan lebih pada Evans, dan ia berpikir jika Evans juga memiliki perasaan pada nya. Annita juga salah satu dosen di universitas tempat Evans mengajar.

Dan tokoh-tokoh lainnya.

Happy Reading.

"Lisa kapan kau akan menikah." Tanya Diana sepupu Lisa.

"Nanti sore." Jawab Lisa dengan santai nya sambil menikmati makanan di hadapan nya.

"Lisa!!! kenapa kau tidak pernah serius jika ditanya tentang pernikahan. Ayah sudah tua Lisa." Bentak Bara ayah dari Lisa.

"Aku sudah kenyang." Lisa pergi dari ruang makan itu dan langsung berangkat ke kantor nya.

"Sabar sayang, jangan membuat dia tertekan." Erika berusaha menenangkan suami nya.

"Anda sudah siap nona." Tanya Daniel.

"Sudah, aku sangat tidak betah jika terus berada di rumah." Jawab Lisa.

"Kenapa dengan anda nona." Tanya Daniel.

"Kau seperti tidak tau keluarga ku saja, apa istimewa nya menikah. Aku sudah punya segala nya aku tidak perlu seorang suami." Jawab Lisa.

"Hahaha anda sangat lucu nona, sudah pasti anda membutuhkan seorang suami." Ucap Daniel.

"Bagaimana jika kau saja yang menjadi suami ku, apa kau mau." Tanya Lisa.

"Ma.. maksud nona." Daniel menarikan satu alis nya.

"Hahaha tidak Daniel aku bercanda, oh iya kau sudah mendaftarkan ku di kampus yang ku mau." Tanya Lisa.

"Aku harap anda serius nona." Batin Daniel.

"Sudah nona, anda sudah bisa memulai penelitian anda besok. Anda akan di bimbing oleh salah satu dosen terbaik di sana." Kata Daniel.

"Aku tidak tau apa jadi nya hidup ku jika tidak ada diri mu." Lisa menarik nafas panjang dan perlahan memejamkan mata nya.

Pagi ini Evans sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus, ia melewati ruang makan begitu saja tanpa menoleh sedikit pun pada keluarga nya yang sedang sarapan pagi. Bagi mereka itu hal yang biasa Evans memang terkenal dengan orang yang tidak suka berkumpul bersama keluarga.

Evans memilih sarapan di dalam mobil dari pada bersama keluarga nya. "Wanita wanita wanita, kenapa ada makhluk seperti itu di dunia ini." Ucap Evans.

Pertemuan pertama kali

"Daniel kemari lah." Panggil melalui sambungan telepon Lisa.

"Iya nona ada yang bisa saya bantu." Tanya Daniel.

"Kenapa pak tua itu ikut campur perusahaan ku, apa maksud ini semua." Tanya Lisa.

"Maaf nona, itu dia luar kendali saya, bukan nya memang perusahaan ini masih di bawa perusahaan tuan Bara." Jawab Daniel.

"Aku akan memisahkan nya setelah penelitian ku selesai, aku sangat tidak suka pak tua itu ikut campur dalam semua kehidupan ku." Ucap Lisa sambil meremas kertas di tangan nya.

"Nona, apa nona sedang tidak sehat." Tanya Daniel yang melihat wajah Lisa sedikit pucat.

"Aku baik-baik saja, hanya sedikit pusing." Jawab Lisa.

"Itu tidak bisa di katakan baik-baik saja nona." Daniel pergi dari ruangan Lisa.

Sementara itu Evans sudah berada di dalam ruangan nya, berbeda dengan dosen lainnya Evans memiliki ruangan private terdiri Hanya ada dia di dalam ruangan itu, tidak ada yang boleh masuk kecuali mendapatkan izin dari nya.

"Evans." Annita masuk ke dalam ruangan itu, ia pikir karena ia dekat dengan Evans ia bebas masuk ke dalam ruangan itu.

Evans yang melihat Annita masuk ke dalam ruangan nya langsung bangkit dari kursi nya dan menarik Annita keluar dengan kasar.

"Aww sakit Evans." Ucap Annita.

"Apa mata mu buta." Evans menunjuk tulisan di samping pintu masuk.

"Private Room." Ucap Annita saat membaca tulisan itu.

"Kau tau arti nya bukan, kenapa kau masuk ke dalam sana." Bentak Evans.

"Evans, kita teman aku hanya masuk dan kau marah pada ku."

"Jangan sampai kau ulangi lagi perbuatan mu, atau jangan harap bisa berbicara dengan ku lagi." Evans kembali masuk ke dalam ruangan nya.

Tak lama Evans kembali keluar, Annita pikir Evans ingin meminta maaf tapi ternyata Evans pergi melalui nya begitu saja.

"Mau kemana." Tanya Annita.

Tanpa menjawab Evans mengangkat beberapa buku yang berarti ia akan masuk ke dalam kelas.

"Pak Evans." Ucap mereka semua dan langsung duduk dengan sangat rapi.

"Hey kau." Bentak Evans saat melihat salah satu siswa nya sedang bermesraan padahal sedang ada diri nya.

"Sayang lepas ada pak Evans." Ucap wanita itu.

"Ada apa pak." Tanya Brian.

"Keluar dari kelas ku." Ucap dengan tegas.

"Maksud bapak."

"Keluar dari kelas ku." Bentak Evans sambil memukul meja.

"Ayo sayang." Wanita itu menarik tangan Brian karena takut jika Evans marah pada mereka berdua.

Siang hari nya Lisa sedang bersiap-siap untuk makan siang di Cafe langganan nya. Sesampainya di cafe sial nya Cafe itu sudah penuh dan hanya ada satu bangku kosong di depan seorang pria.

"Nona jangan." Ucap Daniel yang tau jika Lisa ingin duduk di sana.

"Ada apa Danie." Tanya Lisa.

"Begini, lihat tidak ada yang duduk di depan pria itu. Apa anda tidak takut jika pria itu arogan."

"Ah kau ada-ada saja, pesan kan aku seperti biasa nya, aku tunggu di sana. Setelah memesankan makanan ku kau bisa pergi." Ucap Lisa.

Evans sedang fokus membaca buku untuk persiapan penelitian nya besok bersama CEO ternama. Mata elang nya langsung menatap ke arah Lisa yang tiba-tiba duduk di depan nya.

"Pergi." Ucap Evans.

"Maaf tuan, saja hanya duduk untuk makan, saya tidak akan menganggu tuan." Kata Lisa.

"Omg tampan sekali, aku baru pertama kali nya melihat pria setampan itu." Batin Lisa.

Evans William

"Saya sudah menyewa meja ini, jadi saya harap kamu pergi dari sini." Ucap Evans.

"Tidak mau, apa mata mu tidak bisa melihat. Semua tempat sudah penuh, hanya tempat ini yang kosong. Ayolah aku tidak akan mengganggu mu tuan." Kata Lisa.

Evans berusaha menahan amarahnya, tidak mungkin ia marah di tempat seramai ini, itu bis membuat reputasi nya hancur. Belum lagi menurut Evans wanita yang berada di depan nya bukan orang biasa.

"Saja juga sedang mempelajari buku yang kamu baca." Ucap Lisa.

"Saya mengizinkan kamu duduk di sini untuk makan bukan mencampuri apa yang sedang saya lakukan. Diam atau lenyap dari hadapan saya." Evans memberikan tatapan tajam pada Lisa.

Bukan nya takut Lisa malah tersenyum dan memberikan kedipan mata pada Evans. Ini pertama kali nya ia melakukan hal itu pada seorang pria.

Evans mengambil pisau dan garpu di piring nya, lh menggesekkan kedua benda itu sambil menatap tajam Lisa.

"Psychopath." Batin Lisa dan langsung membuang wajah nya.

"Makanan Anda nona." Daniel datang sambil membawa makanan yang Lisa suka.

"Terimakasih, sini duduk di samping, kau juga lapar bukan." Ucap Lisa.

"Tapi nona, saya tidak pantas." Tolak Daniel.

"Daniel aku tidak suka kau berbicara seperti itu." Ucap Lisa.

"Maaf nona." Daniel meletakkan makanan itu dan duduk di samping Lisa.

"Kau sudah bekerja keras, makanlah yang banyak." Ucap Lisa sambil mengambil kan Daniel makanan.

Diam-diam Evans melirik ke arah Daniel dan Lisa. Evans sangat risih berdekatan dengan sepasang kekasih yang bermesraan karena itu akan mengingatkan pada masa lalu nya.

Evans bangkit dari atas kursi dan pergi meninggalkan meja itu dan Lisa hanya bisa memandangi Evans pergi.

"Daniel kenapa pria itu sangat tampan." Ucap Lisa.

"Anda jatuh cinta nona." Tanya Daniel.

"Tidak aku hanya mengagumi nya saja." Jawab Lisa dengan masih menatap kepergian Evans.

"Ehemm." Hati Daniel terasah tercabik-cabik saat mendengar ucapan dari Daniel.

"Minum." Lisa langsung memberikan Daniel minum karena Lisa pikir Daniel tersedak makanan.

"Terimakasih." Ucap Daniel.

Lisa melihat sesuatu di atas meja bekas Evans duduk tadi, dengan cepat Lisa langsung mengambil nya dan memasukkan nya ke dalam tas.

"Kita di takdir kan bertemu tampan." Batin Lisa.

Sore hari nya Evans baru sampai di rumah nya, Evans masuk ke dalam kamar nya sambil melepaskan satu persatu pakaian nya. Sampai dia hanya memakai celana pendek saja.

"Benda itu." Evans langsung mencari di dalam tas dan pakaian nya tadi.

"Tidak ada, di mana benda itu." Ucap Evans.

Evans kembali memakai pakaian nya dan langsung kembali ke cafe tempat ia makan tadi.

"Tidak ada, dimana benda itu." Ucap Evans yang merasa sangat panik.

Evans kembali ke kampus untuk mencari benda yang ia maksud, di dalam ruangan nya ia juga tidak menemukan nya. Evans berjalan masuk ke dalam kelas tempat ia mengajar tadi, bukannya menemukan benda yang ia maksud Evans malang melihat siswa nya sedang berhubungan intim.

Dua orang itu terkejut saat melihat kedatangan Evans berbeda dengan Evans yang merasa tidak peduli. Dengan cepat dua orang itu langsung ingin memakai pakaian nya tapi tiba-tiba.

"Lanjutkan." Ucap Evans yang duduk di kursi nya.

"Lanjutkan." Bentak Evans yang membuat dua orang itu melanjutkan kegiatan nya.

Evans membuka resleting celana nya dan mulai melakukan kegiatan 5 jari sambil menatap sepanjang kekasih itu.

Mereka berdua sangat terkejut dengan apa yang Evans lakukan, ternyata selama ini mereka tidak tau jika Evans memiliki sisi gelap. Evans mengambil jarum di kantung baju dan dan menusukkan nya ke atas kulit tangan nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!