Zara adhisya gadis cantik, pintar, mandiri, dan pekerja keras juga penyayang keluarga. zara di besarkan di keluarga sederhana, dari mulai sekolas dasar sampai kuliah zara selalu mendapatkan beasiswa setidaknya bisa mengurangi beban bapaknya. dari SMP zara bekerja sampingan sehabis pulang sekolah zara bekerja di tetangganya yang mempunyai usaha catring, lumayan buat bekel jajan.
Makanya bapak begitu menyayangi zara, begitupun ibu dan adiknya zaki adhitya begitu bangga kepada zara.
"Ayo pak nanti telat, itu taxi onlinenya udah nungguin di depan" ajak ibu.
"Iya ayo bu bapak udah siap dari tadi tinggal panggil zara aja bu" jawab bapak.
"Kakak ayo nanti telat jangan lama² dandannya, masa ke wisudaan sendiri telat" teriak zaki dari luar.
Zara pun keluar sembari merapikan pakaian dan rambutnya yang d tata rapih tak seperti biasanya yang cuman di kuncir kuda "gimana baju zara udah rapih belum ini gimana bu make up nya bagus gak? rambutnya gimana bu rapih gak?." cerocos Zara.
"Udahh cantiikk kamu cantik banget , ayo buruan kita masuk mobil nanti telat" puji ibu sambil menggandeng zara masuk ke dalam mobil
"Zaki itu jangan lupa kunci pintunya" teriak ibu. "iya bu" jawab Zaki.
Merekapun berangkat menuju tempat wisudanya Zara.
Tidak mudah memang untuk zara berada di titik ini penuh perjuangan tangisan dan tentunya kerja keras juga pantang menyerah.
"Bapakkkkk, ibuuuu ..." Zara berlari menuju orang tuanya dan memeluk mereka sambil menangis.
"Bapak Zara udah lulus sekarang pak zara bahagia, zara juga jadi lulusan terbaik pak. Semoga zara bisa segera dapet kerjaan ya pak biar bapak gak usah kerja lagi" menangis di pelukan bapak dan ibunya.
"Bapak sudah yakin nak kamu pasti bisa lulus karena kamu cerdas dan juga pekerja keras makanya tidak salah kalau kamu jadi lulusan terbaik(haru bapak) udah udah jangan nangiis ah itu udah cantik masa nangis nanti luntur bedakmu " hibur bapak .
"Selamat nak, anak ibu emang terbaik" ucap ibu.
"Kakak selamat yah udah lulus, Zaki janji zaki juga akan seperti kakak menjadi lulusan terbaik dan zaki bakalan belajar lebih keras lagi "peluk zaki.
Semua pun menangis bahagiaa terharu
"Selamat siang om tante" 2 orang menghampiri mereka laki² dan perempuan. "eh nak mela, nak bayu. " jawab bapak
Ternyata sahabat zara, mela dan bayu. "Selamat ya kalian udah selesai juga kuliahnya sekarang, semoga ilmu yang kalian dapat bisa berguna yah nak" ucap ibu.
"Iya bu," senyum Mela.
"Dimana mama mu mel sepertinya tante gak lihat?"tanya ibu zara.
"Oh mama saya tadi cuman sebentar aja bu soalnya masih ada urusan di luar" jelas mela.
"Nak Bayu sendirian juga?" tanya bapak zara.
"Oh iya sendiri aja pak orangtua saya sibuk gak bisa hadir" jawab bayu.
" Bu boleh yah pinjem zara bentarr mau perpisahan dulu bu" bujuk mela.
"Iya iya boleh" jawab ibu.
"Yaudah bu kan tdi poto²nya udah,dan mau sore juga mending ibu bapak sama zaki pulang duluan aja lagian tadi udah pesen taxi online kan, biar zara nanti pulang sama mela aja" jelas zara.
"Yaudah kalo gitu kita bertiga pulang duluan ya, kamu jangan pulang kemaleman ya nak" pamit bapak.
"Hati² ya pak bu, zaki jagain bapak sama ibu" ucap zara salim sama bapak ibu.
"Dadah om tante hati-hati di jalan" sok akrab bayu.
"Eh zara gimana sekarang abis lulus mau ngapain apa aja list kamu?. kepo mela.
"Aku sih kemarin udah masukin lamaran-lamaran tinggal nunggu panggilan aja sambil nyari-nyari lagi kerja" jawab zara sambil jalan menuju bangku di taman.
"Please lah zara kita nikmatin dulu kebebasan kita ini setelah 4 tahun kuliah ngilangin penat gituh" celetuk bayu. Memang sih bayu dari keluarga berada menengah ke atas bekerja bukanlah prioritas baginya.
"Ini bukan akhir bagiku tapi ini awalku untuk bisa merubah hidup mengangkat derajat orangtuaku, aku mau langsung kerja ngumpulin uang yang banyak buka bisnis ahhh itu impianku"jelas Zara excited.
"Pokoknya aku dukung penuh apapun yang kamu kejar"dukung mela sambil memeluk zara haru.
"Mau peluk juga dong" bayu meluk zara dan mela.
"No no no bukan muhrim ih no .." Zara melepaskan pelukan bayu.
Selain sahabat bayu juga fans berat Zara dari mulai masuk kuliah sampai sekarang bayu masih suka sama zara tapi zara tidak pernah membalas cinta bayu.
"Zara please buat terakhir kalinya aku mau ngomong serius sama kamu(mulai serius bayu pegang tangan zara) jawab perasaan cinta aku sekarang, dari dulu kamu gak pernah jawab perasaan cintaku aku mohon sekarang harus d jawab" bujuk bayu.
*Z*ara melepaskan genggaman bayu
"Maaf bayu aku gak bisa nerima cinta kamu, aku belum kepikiran untuk memulai cinta dengan siapapun. Kamu sahabat terbaikku selalu ada buat aku dan sepertinya itu gak bisa lebih bay, cinta bisa merusak persahabatan kita" jelas zara serius.
Memang zara belum pernah berpacaran bukan karena tidak ada yang mendekati hanya saja zara ingin pokus masa depan.
"Hahahaaa kok jadi melow gitu sih zara santuy aja kali aku fine kok" canda bayu.
"Ciih dasar lo bay kan kamu yang ngajakin ngobrol serius duluan " timpal mela.
Zara hanya tersenyum melihat tingkah kedua sahabatnya itu.
"Zaraaa aku bakalan kangen banget sama kamu, aku lusa udah mau ke london buat lanjutin s2 aku" sedih mela.
"Jangan sedih gitu ah pokoknyaa aku doain semoga kuliah kamu lancar gak ada hambatan" doa zara.
"Kalo aku sih mau nikmatin dulu kebebasan ini mungkin setahun deh, baru tahun depan lanjutin s2 nya, sekarang mau liburan jalan-jalan pokoknya seru-seruan" timpal bayu sombong.
"Pokoknyaa aku doain kalian berdua sukses buat kedepannya dan please jangan lupain persahabatan kita ini yaah(zara sedih), ahhh jadi sedih akutuu kita harus pisahh" rengek zara.
Mereka bertiga terus mengobrol sampe cekikikan ketawa bareng² menceritakan masalalu pas awal masuk kuliah menceritakan hal-hal konyol yang di alami gibahin dosen killer, tapi tak terasa itu semua akan berakhir mereka gak akan kaya gitu lagi dan gak tau kapan bakalan kaya gitu lagi, apa nanti zara akan menemukan orang-orang sefrekuensi seperti mereka?.
Zara mela dan bayu mereka ngambil jurusan ahli gizi karena memang cita-cita zara pengen punya restoran bisnis makanan diet dan mereka sekarang sudah lulus.
bersambung....
semoga suka yah 😇
"Yampuun aku telatt bangun" teriak Zara sambil berlari ke kamar mandi.
"Hey kenapa kamu lari-lari gitu ibu lagi masak ini nanti kesenggol, yampun itu anak" omel ibu.
"Aku kesiangan bu telat bangun padahal hari ini ada panggilan kerja jam 8 pagi" teriak zara dari dalam kamar mandi.
"Baru juga jam 7 masih ada waktu, jangan buru² gitu" saut ibu.
"Udah selesai kok bu ini mandinya" zara keluar sambil nyengir.
"Akutuh harus buru-buru bu nanti jalanan macet" jawab zara sambil sarapan nasi goreng yang di siapin ibu.
"Pelan2 dong kak makannya jangan buru-buru begitu ntar keselek" ucap Zaki yang juga sedang sarapan mau berangkat kuliah.
"Kakak buru-buru dek gak bisa pelan" ngomong dengan mulut penuh nasi goreng.
Zara pergi ke kamar berlari tak tentu arah untuk siap-siap pergi.
"Ya ampun ini anak kenapa kamu gak abisin sarapannya" teriak ibu.
"Gak tau tuh kak Zara gak jelas" jawab zaki.
"Ada apa sih ini ribut sampe kedengeran loh keluar?" tanya bapak yang baru saja masuk ke dalam rumah.
"Ini loh pak zara sarapan gak abis, mandi buru-buru katanya takut telat buat interview kerja gara-gara bangunnya kesiangan" jelas ibu.
"Oh kirain ada apa bu" bapak santai sambil menyeruput kopinya.
"Kemarin pulangnya kemaleman, jadinya kesiangan padahal bapak kan bilang jangan pulang malem-malem" ibu lebih bawel lagi.
"Iya pak bu ini salah Zara pulang kemaleman soalnya mela maksa pengen neraktir aku sama bayu karena perpisahan katanya dia besok mau pergi ke london" jawab zara muncul keluar dari kamar sambil merapihkan bajunya.
"Ya udah ya aku pergi dulu, dadah bapak ibu zaki" pamit zara.
"Yaudah yah hati-hati nak, semoga lancar interviewnya dan keterima yah" doa bapak.
"Padahal kamu istirahat dulu za abis kuliah biar fresh dulu otaknya " ujar ibu.
"Udah ah bu telat nih dah muach" mencium pipi ibunya dan salim sambil melengos pergi.
"Deuh gak bisa d bilangin ya tuh anak, tuh pak liat anak perempuanmu" kesal ibu.
"Udahlah bu biarin aja zara kan masih muda jiwa mudanya masih menggebu-gebu, bapak juga berangkat kerja dulu ya, asalamualaikum" pamit bapak untuk pergi kerja.
Zara sudah pergi duluan dengan motor scòopy pinknya helm pink juga, girly banget seperti menggambarkan zara yang cantik imut lucu.
Motor yang di beli dari hasil keringatnya sendiri makanya zara sangat sayang pada motornya dan merawatnya dengan cinta(apalagi sama pasangan ya, hahaa sayang banget zara jomblo).
"Ya ampun tuh kan bener dugaanku macet deh aku pasti telat nih" grutu zara.
bruuugh ..
"Aaaahhh" teriak zara yang terjatuh dari motor setelah motornya tersenggol mobil.
"Ya ampun bajuku kotor, hah spionnya patah juga" zara berdiri sambil membangunkan motornya yang terjungkal di bantu salah seorang pemotor lain.
"Terimakasih pak",
"kamu gak apa-apa dek?" tanya bapak itu.
"Engak apa-apa pak saya baik-baik saja makasih ya pak sekali lagi" senyum zara.
"Dasar tuh mobil ya gak liat apa dia nyenggol motor, udah nyenggol malah diem aja lagi gak bantuin" hati zara.
"Woy mas keluar mas" zara gedor-gedor kaca mobil itu.
Tanpa basa basi orang dari dalam mobil itupun menurunkan sedikit kaca mobilnya dan memberikan zara uang 50ribu.
"Woy mas aku bukan pengemis yah, itu liat tuh tadi masnya nabrak saya motor saya rusak (padahal cuman spion doang) cepet minta maaf trus ganti rugi juga" cerocos zara.
Laki-laki itu menurunkan full kaca mobilnya, membuka kacamata hitamnya dan melepaskan headset nya.
"Apa sih mbak ngomel² sama saya?"
tetott tetottt bunyi klakson dari mobil-mobil di belakang menandakan harus segera maju.
"Nih ganti ruginya saya tambahin yang tadi" laki2 itu memberikan uang 100rbu kepada zara dan pergi meninggalkan zara tanpa mndengarkan zara yang masih ingin ngomel-ngomel.
"Woy tunggu tunggu, ciih dasarr orang gak sopan aku belum selesai ngomong malah main pergi aja, iiih" kesal zara sambil melajukan motornya kembali.
Zara buru-buru pergi ke tempat interview sepanjang perjalanan zara tak henti-hentinya mengutuk, memaki laki-laki itu kesal sendiri jadinya zara.
"Yah aku telat aku telat" zara buru-buru memarkirkan motornya dan langsung berlari masuk untuk interview.
"Maaf mbak saya mau interview saya ada panggilan kemarin saya harus menemui bu Rani" jelas zara pada recepsionis d kantor tersebut.
"Oh maaf mbak, anda telat sudah di mulai dari sejam yang lalu, memangnya tidak d beritahu jam berapa harus datang?" jelasnya.
"Iya mbak saya telat tadi ada sedikit masalah di jalan" kesal zara.
"Kalo begitu mungkin ini bukan rezekinya mbak bisa melamar lagi lain waktu kalo ada lowongan lagi" jelasnya.
"Makasih mbak" zara pergi tanpa bicara lagi panjang lebar.
"Ini semua gara-gara laki-laki itu aku jadi telat, baju aku juga kotor, haduh aku bener-benar ngelewatin kesempatan ini buat kerja disini" grutu zara menuju motornya.
"Hadeuh harus beli spion baru lagi nih" keluh zara.
Zara pun merogoh tasnya dan mengeluarkan uang yang d berikan laki-laki tadi.
"Haha lumayan 150ribu buat spion 50ribu masih sisa nih 100ribu lumayan lah buat jajan. Deuh dasar mobil aja bagus kayak gitu tapi masa ganti rugi cuman segini doang, aku tau palingan dia cuman supir doang yang sok-sokan gaya pake mobil majikan" grutu zara memaki uang yang ada di tangannya.
*Zara pun pergi pulang
Di sisi lain
Arjuna arta wijaya pewaris tunggal arta group yang gagah keren badan atletis kulit putih rambut hitam tebal waah sosok lelaki sempurna tiada tandingannya.
"Please oma, oma dengerin aku oma harus makan nanti oma sakit, oma makan aja makanan yang di sediain pa asep itukan udah anjuran dokter apa yang harus oma makan, oma gak boleh makan macem-macem" omel juna lewat telpon sambil menutup telponnya.
"Rahma tolong ke ruangan saya" panggil juna.
"Iya pak" jawab rahma sekretaris pribadi juna.
"Tolong kamu carikan ahli gizi buat mengurus makanan oma saya, dapatkan secepatnya saya gak mau tau" perintah juna.
"Baik pak" angguk rahma,
"yaudah deh aku post aja d grup kantor kira aja ada yang punya kenalan atau sodara atau apalah yang bisa jadi ahli gizinya nyonya besar" ucap rahma.
"Tolong segera di butuhkan ahli gizi untuk nyonya besar siapa tahu ada sodara atau kenalan ahli gizi terbaik, mohon segera kalau ada bisa hubungi saya atau langsung suruh datang ke kantor pusat untuk menemui saya rahma ayu sekretaris bos juna, terimakasih" isi pesan rahma.
Memang juna sangat memperhatikan omanya karena juna sekarang tinggal hanya bersama omanya setelah papahnya meninggal, ibunya lebih memilih tinggal d LA bersama adik perempuan juna Alexa dan jarang pulang ke indonesia karena memang alexa sedang menempuh pendidikan modeling di LA.
bersambung....
masih panjang yaa semoga suka ,
happy reading 😇🥰🥰
Zara masih sibuk mencari pekerjaan kesana kemari banyak panggilan yang datang tapi belum rezeki zara bisa mendapatkan pekerjaan lebih cepat dari perkiraannya.
Banyak alasan hingga zara tidak bisa lulus interview, tinggi badan kurang karena memang zara mungil kecil, dan banyak lagi
ya mungkin itu belum jodoh zara (jodoh pekerjaan ya).
"Haduh gimana ini aku belum juga kerja mana tabunganku menipis" keluh zara.
"Kenapa kamu melamun aja" tanya ibu.
"Aku pusing bu masih belum keterima kerja" tambah sedih zara.
"Kenapa gak bantuin lagi bu irma ?" tanya ibu.
"Bu irma belum ngajak bu kan waktu kemarin juga bilangnya mau di kerjain sama anaknya aja karena pesenan lagi sepi" jelas zara.
"Coba aja tanya" saran ibu.
"Ya ibu nanti aku tanyain" jawab zara.
Zara pun pergi keluar menuju rumah bu irma yang memang tetanggaan.
"Assalamualaikum bu irma" sapa zara yang kebetulan bu irma ada d teras.
"Waalaikumsalam neng zara, aduh kemana aza neng zara baru mampir lagi kesini ?" tanya bu irma.
"Ah gak kemana-kemana bu, sibuk aja nyari kerja belum dapet kerjaan" jelas zara.
"Oh gitu ya mungkin belum rezeki neng zara aja, nanti juga pasti dapet kerja" hibur bu irma.
"Gimana kalo neng zara bantuin ibu aja sekarang" ajak bu irma.
"Boleh banget bu aku mau bantuin ibu biar gak bosan di rumah terus, lagian gak ada orang barusan ibu pergi ke bengkel bapak nganterin makan siang" jawab zara.
"Iya ini ibu juga mau nganterin makan siang ke percetakan yang deket hotel jasmine itu tapi gak ada yang anter" jelas bu irma.
"Emangnya a arya kemana bu? teh rina juga gak keliatan dari tadi?" tanya zara.
"Mereka lagi nengok bapaknya teh rina lagi sakit baru tadi pagi berangkatnya" tambah bu irma.
"Iya sudah bu biar sama zara anterinnya, zara tahu kok tempatnya" zara antusias.
"Iya sudah kalo kamu mau nganterin mah kan kamu juga ada motor" jelas bu irma.
"Kalo gitu zara ambil jaket dulu sama motor" izin zara sambil pergi ke rumah.
titt titt bunyi klakson zara dari luar pagar.
"Ini makanannya, terus ini nama sama alamat pemesan, ini juga bon sisa pembayarannya nanti kamu minta uang sisanya" jelas bu irma sambil merapikan box catring di motor zara.
"Oke siapp buuu" zara semangat.
"Oh ya bu nanti tolong ya bilangin sama ibu saya takutnya nyariin" tambah zara.
"Iya neng, hati-hati di jalannya ya",
"siappp bu".
*D*engan semangat zara melajukan motornya sampai urusannya selesai zara pun langsung pulang ke rumah
"Akhirnya selesai juga, langsung pulang aja ah mau kemana lagian" zara ngomong sendiri.
"Tolong tolong jambret ...." teriak nenek-nenek di pinggir jalan kecopetan sepertinya.
"Ya ampun itu sepertinya copetnya, aku harus nolongin nenek itu kasian" zara langsung tancap gas mengejar copet itu.
di sisi lain
"Hallo Juna jemput oma sekarang di depan hotel jasmine, buruan sekarang oma di jambret, nanti aja ceritanya buruan kesini" oma menelpon juna.
"Ya ampun oma ada-ada aja sih" menggrutu memasukan hp nya ke saku jas.
"Rahma tolong kamu selesaikan meeting nya ya saya ada urusan penting dulu" jelas juna melengos pergi tanpa pamit pada karyawannya.
sesampainya di depan hotel
"Oma gak apa-apa? ayo masuk ke mobil" ajak juna,
"oma ngapain sendirian disana? emangnya kemana pak udin kan tadi udah di tugasin nganterin oma jagain oma juga" tanya juna.
"Oma suruh pulang!.. oma gak mau d anterin sama si udin apalagi dia suka ngadu kan sama kamu lapor-laporin gak jelas" kesal oma.
"Yaudah gak usah bahas pak udin , sekrang ceritain kenapa oma bisa di jambret emang gak ada orang yang nolongin disana?" tanya juna penasaran.
"Iyakan tadi oma mau nelpon si udin eh taunya mobilnya mogok, terus pas oma mau nelpon kamu malah di jambret makanya oma pas nelpon kamu panik" jawab oma.
"bukannya oma arisan sama temen-teman oma? lah pada kemana mereka?." juna makin penasaran.
"Tadikan oma ke toilet dulu jadi mereka udah pulang duluan" jawab oma.
Mobil juna terus melaju sampai berhenti di sebuah rumah (istana deh lebih tepatnya) dengan pagar yang tinggi warna gold yang sangat mencolok.
titt tittt
Pagarpun di buka oleh satpam
jreng
Rumah yang sangat megah halamannya luas dengan rumah bernuansa gold dan putih iya itulah kediaman Arjuna dan oma.
"Pak mus tolong panggilin pak udin untuk datang ke ruang kerja saya" perintah juna
"baik tuan bos" jawab pak mus.
Mobilpun terus melaju sampai ke pintu utama
"Juna kamu jangan marahin si udin kasian apalgi sampe di pecat" ujar oma.
"Enggak!" juna ketus.
"Yaudah sekarang oma istirahat aja, aku juga gak akan ke kantor lagi cape mau istirahat" ujar juna.
Oma dan juna pun pergi ke kamarnya masing-masing.
Permisi
Tengtong ada yang membunyikan bel gerbang rumah juna.
"Ada apa ya mbak, ada perlu apa?." tanya pak mus.
Ternyata itu zara yang berhasil menyelamatkan tas oma.
...----------------...
"bruugh " Zara pun menendang motor yang menjambret tas oma sampai motornya oleng dan terjatuh.
"Tolong tolooong pak tolongin mereka jambret, tadi mereka jambret tas nenek saya pak tolong" teriak zara.
"Dasar sampah masyarakat ayo hajar! " kata salah satu warga.
"Jangan pak jangan mending bawa aja ke kantor polisi biar mereka di penjara biar jera" saran zara.
"Ayo kita bawa heuuh" teriak warga.
"Akhirnya dapet juga ini tasnya kasian pasti nenek itu kebingungan" gumam zara.
Zara pun melajukan motornya dan kembali ke tempat kejadian tadi.
"Lah si nenek udah gak ada kemana ya perginya? apa udah pulang gituh ya?" zara bingung.
"Ah pasti ada KTP di tasnya biar aku cek deh, maaf ya nek saya buka tasnya saya cuman mau lihat KTPnya mau tau alamat nenek biar saya anterin tas nya" gumam zara.
"Ya ampun ini nenek kaya deh uangnya banyak kartu-kartunya juga berjejer banyak duuh ada poto anak kecil iih culun banget hahaa" zara.
"Retno gusti wijaya" zara membaca nama KTPnya
"Tuh kan bener ini alamat perumahan elit itu" bengong zara kaget.
"Yaudahlah aku anterin aja kasian" gimam zara
Sampailah zara di alamat itu
"wow" zara kaget lihat pagar rumahnya udah lebar tinggi sampai gak bisa lihat rumah seperti apa di dalamnya.
"Permisi, oh ini ada bel ternyata" polos zara.
tengtong
"Ada apa ya mbak, ada perlu apa?" tanya seseorang yang tidak tau dari mana sumbernya.
Setelah melihat kesana kemari ternyata ada kotak selebar muka yang bisa di buka si bapaknya nongol dari situ.
"Aduh kaget saya pak, kirain suara darimana" canda zara.
"Ada perlu apa?".. tanya pak mus.
"Ini pak saya mau ketemu sama bu retno tadi saya nyelametin tasnya waktu di jambret" jelas zara.
"Oh yaudah sini masuk tunggu di pos biar saya panggil tuan bos" suruh pak mus.
Pak mus pun membukakan pintu d ujung gerbang, dan zara pun masuk ke dalam.
Zara terdiam melotot sambil nganga melihat penampakan apa yang ada di balik gerbang tinggi itu.
Rumah mewah yang baru di lihatnya secara langsung.
"Mbak disini tunggunya" panggilan pak mus menyadarkan zara dari kebengongannya.
"o-oh iya pak iya " gugup zara.
"Tunggu disini biar saya hubungi dulu tuan bos" jelas pak mus.
"Tunggu sebentar majikan sama mau kesini" suruh pak mus.
Juna pun datang menghampiri zara,
"oh kamu kerja disini toh, cepet panggilin majikanmu aku mau ketemu!" zara judes.
"Siapa kamu sok kenal sama saya" tegas juna.
"Kamu kan waktu yang nyenggol motorku sampe aku jatuh baju kotor spion patah" cerocos zara.
Pak mus ingin memberitahu zara kalau yang di hadapannya itu adalah tuan bos tapi juna memberi kode kalau tidak usah memberitahukannya.
"Ini tas majikanmu sana kembalikan aku mau pulang bye" zara pun pergi meninggalkan juna dan rumah mewah itu.
"woy tunggu woy" panggil juna,
tapi zara tidak memperdulikannya dan pergi pulang.
bersambung....
gimana ya kelanjutannyaaa 🥰
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!