NovelToon NovelToon

SUAMIKU IDOLA KAMPUS S1

ALICE ANGELICA HUTOMO & ZAYN ALEXANDER

Alice Angelica gadis cantik dan manis, saat ini berusia 24 tahun dan masih menjalani study S2 jurusan Telekomunikasi di kampus ternama Kota Bandung.

Proporsi tubuh bisa di bilang ideal berkulit putih dan berambut panjang. Di kampus banyak pria yang mengidamkan Alice, tapi tidak ada satu pun dari mereka yang bisa mendapatkan hati si bunga kampus ini.

Bisa dibilang karena terlalu cuek soal hubungan dan ingin fokus untuk berkuliah dulu jadinya banyak pria yang di tolaknya. Walaupun mereka sudah ditolak berkali-kali tetapi mereka terus mencari perhatian sang bunga kampus.

Walaupun bunga kampus sangat populer namun sebenarnya dia gadis yang masa bodoh untuk masalah ataupun situasi di kampus, dia bahkan sama sekali tidak tahu pria terpopuler di kampusnya.

Alice juga tidak punya banyak teman gadis yang benar-benar dekat dengannya, karena kebanyakan dari mereka cuma iri akan kepopulerannya atau hanya sekedar memanfaatkannya. Hanya ada satu gadis bernama Vira yang selalu setia menemani gadis cantik ini.

“Hai Ca..” Sapa Vira (Panggilan akrab Alice).

“Hai Vir, baru datang sih? Udah jam berapa nih?” Celetuk Alice.

“Ya ya, sorry lah gue kesiangan tadi.” Jawab Vira dengan santainya.

“Ya udahlah, kantin yuk...laper nih.” Alice langsung mengajak Vira.

“Yuk, sama gue juga laper..hehe.” Sahut Vira dengan tawa ringannya.

Mereka pun langsung berlalu menuju kantin untuk sarapan.

Disisi lain di universitas yang sama di kota Bandung, Zayn Alexander yang berumur 27 tahun dia adalah pria yang cool, pria tertampan dan paling populer dari jurusan kedokteran di kampus itu.

Banyak para gadis yang ingin merebut perhatian dan tergila-gila dengan sang idola kampus tampan ini. Tapi cowok sedingin es ini tak pernah menanggapi mereka semua.

Saat zayn sedang santai di bawah pohon kampus sambil mendengarkan musik tiba-tiba datang tiga gadis yang melihat Zayn Alexander.

“Coba lihat itu kan si tampan.” Kata Lusi salah seorang gadis pada teman-temannya sambil tersenyum girang.

“Aduh pangeran gue tuh.” Sambung Lina salah seorang gadis lain.

“Emang loe pada pantes apa sama dia, pantesan juga gue kemana-mana kali.” Sahut Merly gadis lainnya. Dia bisa dibilang ketuanya, di kampus mereka dijuluki Merly And The Genk.

“Udah deh mending samperin bareng aja kenapa, gak usah ribut gitu.” Kata Lusi gadis yang memberitahukan keberadaan Zayn tadi.

Akhirnya Lusi, Lina dan Merly mendatangi sang idola kampus itu.

“Hai Zayn..!” Sapa Merly yang tak di gubris oleh Zayn.

Lusi dan Lina menyenggol tangan Merly.

“Gimana tuh gak ditanggapin coba lagi Mer.” Keduanya berbisik pada Merly

“Ya ya bawel kalian.” Jawab Merly agak kesal.

“Hai Zayn boleh kita duduk sini?” Sapa Merly sekali lagi. Lalu Zayn pun menolehkan kepalanya ke arah suara tersebut sekilas.

“Terserah.” Jawab Zayn datar.

Mereka pun langsung kegirangan bukan main karena merasa telah di setujui oleh Zayn, tapi saat mereka duduk Zayn pun langsung beranjak pergi tanpa sepatah kata pun.

“Aisshh sial! Loe bakal gue dapetin Zayn.” Gerutu Merly.

“Gagal lagi aja deketin si tampan.” Ucap Lusi dan Lina serentak.

“Apa sih kalian cuma gue yang pantes buat Zayn ya, kalian nggak usah macem-macem deh.” Ketus Merly yang masih kesal dengan Zayn.

“Hmm...ya ya Mer.” Jawab mereka berdua menurut.

.

.

.

.

.

# Latar tempat, nama panggilan hanya ilustrasi semata ya #

Jangan Lupa!!!

Liike, coment, dan vote novel ini ya..

Terima Kasih and Happy reading🙏😊

PERJODOHAN

Sepulang dari kuliah Alice tak akan menyangka inilah awal perubahan dalam hidupnya.

“Ma...Alice pulang.” Sambil mencium tangan mamanya.

“Ya sayang.” Usap lembut kepala Alice.

“Alice sayang coba duduk sini, ada yang mau Mama sampaikan.” Sambil menepuk-nepuk tempat duduk disebelahnya.

“Ada apa Ma? Mama ada masalah? Mama sakit? Mama kenapa?” Tanya Alice khawatir.

“Enggak sayangku, Mama nggak kenapa-kenapa. Mama hanya ingin menyampaikan pesan terakhir dari Papa buat Alice, tapi Alice jangan kaget ya.” Jelas Mama Alice.

“Pesan apa Ma? Jangan bikin Alice takut.” Masih merasa khawatir dengan Mamanya.

“Sayang, minggu depan Alice akan menikah dengan anak teman Papa, mereka sudah menjodohkanmu sebelum Papa mu menutup matanya yang terakhir.” Air mata tiba-tiba mengalir karena teringat suaminya.

“Apa Ma?” Alice terkejut mendengar pernyataan Mamanya, tapi juga sedih saat melihat Mamanya menangis.

“Ini beneran Ma? Dan itu minggu depan? Apa nggak bisa ditunda dulu Ma?” Tanya Alice sekali lagi pada Mamanya.

“Iya sayang, tidak bisa ditunda lagi karena semua sudah mereka siapkan dan yang hadir nanti hanya kerabat dekat kita semua, maafin Mama ya sayang kamu nggak bisa pilih calon suamimu sendiri karena perjodohan ini.” Menatap anaknya dengan sedih.

“Baiklah Ma Alice mengerti, Mama jangan merasa bersalah gitu, ini kan wasiat Papa, Alice bakal setuju sama pernikahan ini.” Alice tersenyum lembut, walau dalam hati masih tak terima dengan semua ini, karena menurut Alice ini semua benar-benar dadakan.

“Terima kasih sayang.” Sambil mengecup kening putrinya.

Tak disangka Alice yang selalu menghindari pria, kini dia berada diposisi dimana harus terima kenyataan bahwa dirinya minggu depan akan menikah karena perjodohan orang tuanya.

Dia tak tahu seperti apa calon suaminya, bagaimana penampilanya, bagaimana sifat dan sikapnya, semua pertanyaan itu terus ada dalam pikiran Alice.

“Aku harus bagaimana ini? Kabur? Itu tidak mungkin. Aku pasti akan mengecewakan Mama dan Papa yang sudah tenang di sana.” Gumamnya dalam hati sedih.

Di lain sisi situasi di rumah keluarga Alexander sedang dalam kondisi panasnya karena perdebatan antara anak dan orang tuanya.

“Pa..!!! Apa-apaan Papa ini main jodohin Zayn sama orang yang nggak Zayn kenal, ini jaman apa Pa? Masih aja ada perjodohan kaya gini.” Teriak zayn ke Papanya kesal.

“Nggak ada kata untuk menolak. Apa kamu tahu kita ini berhutang budi banyak sama keluarga mereka, mereka lah yang bantu Papa dan Kakekmu sampai keadaan kita seperti ini dan kita....”Jelas Doni dan perkataannya terputus karena mengingat kejadian menyedihkan itu.

Tanpa basa basi Zayn pun langsung menjawab pernyataan papanya yang belum selesai.

“Pa..itu urusan Papa sama keluarga mereka, kenapa jadi Zayn yang harus dikorbankan.” Jawab Zayn marah.

“Plakkk...!!” Tamparan keras mendarat di pipi Zayn.

“Ma...??! Mama tampar Zayn ?” Tanya Zayn yang kaget karena Mamanya menamparnya.

“Zayn maaf Mama tampar kamu, kamu yang kurang ajar sama Papa mu. Apa kamu tahu Zayn keluarga kita bahkan berhutang nyawa pada keluarga ini." Meneruskan pernyataan suaminya yang terputus dengan linangan air mata yang hampir jatuh.

“Apa maksud Mama?” Tanya Zayn tak mengerti.

“Jika bukan karena Papa gadis itu yang menyelamatkan Papamu dari kecelakaan waktu itu, mungkin saat ini Papamu sudah tidak disini Zayn. Anak itu masih terlalu kecil Zayn dan sudah kehilangan Papanya, Mama teringat betapa histerisnya dia kehilangan Papanya, itu benar-benar membuat hati Mama sakit Zayn, sampai saat ini Mama masih tak bisa melupakan kejadian itu. Saat itu kamu berada di rumah sakit menemani Papamu, Zayn masih ingat kan?” Jelasnya lagi.

“Iya Ma.” Zayn mulai mengerti dan mereda amarahnya, dia hanya bisa tertunduk lesu.

“Baiklah Ma, Zayn akan setuju dengan pernikahan ini.” Ucap Zayn sudah menyetujui permintaan orang tuanya, walaupun dalam hati Zayn benar-benar menolaknya, demi orang tuanya membalas budi Zayn akhirnya pasrah.

.

.

.

.

.

Jangan lupa!!!

Like, coment, dan vote novel ini ya..

Terima kasih happy reading..🙏😊

HARI PERNIKAHAN

Seminggu sudah berlalu, semua persiapan pernikahan sudah siap, para kerabat juga sudah datang.

Keluarga Alexander baru saja tiba di lokasi pernikahan yaitu di rumah keluarga Hutomo.

Di pintu depan sudah berdiri tegap Nyonya Riana Hutomo yang menyambut mereka dengan tersenyum.

“Riana..” Sapa Nyonya Rimala Alexander sambil memeluk bahagia sahabatnya itu.

"Sudah-sudah mari kita masuk." Sambil menepuk bahu sahabatnya itu dan membawa keluarga mereka masuk.

Di ruang rias Alice terlihat sangat cantik, menawan bagai bidadari. Dengan gugupnya ia menunggu acara yang akan segera di mulai.

“Ah bagaimana ini kenapa aku gugup sekali, padahal ini hanya pernikahan perjodohan, aku bahkan tidak tahu seperti apa calon suamiku.” Gumam Alice lirih.

“Alice..” Panggil Brian sepupu Alice.

Dialah yang akan mendampingi Alice ke altar pernikahan. Brian pun sampai melongo karena melihat kecantikan Alice keponakannya.

“Cantik sekali Adik Kakak yang satu ini, ayo waktunya kita keluar Alice." Ucap Brian dengan senyum lembutnya.

“Eh...baiklah Kak.” Jawab Alice gugup.

“Alice gugup?” Tanya Brian.

“Emm..lumayan Kak, ini kan pernikahan seumur hidup Alice, jadi gugup wajar dong Kak." Jawab Alice.

“Ya sudah, Alice coba tarik nafas dalam-dalam dan buang, supaya tenang sedikit.” Ucap Brian sambil menepuk-nepuk bahu Alice dengan lembut.

“Makasih Kak, udah sedikit tenang sekarang.” Senyum Alice.

“Sudah siap Alice? Kita akan berjalan di altar sekarang.” Brian memastikan Alice lagi.

“Huffftt!! Ok, Alice siap Kak.” Mencoba tersenyum sambil menggandeng tangan Kakak sepupunya Brian.

Alice berjalan di altar dengan anggunnya. Yang mana membuat Zayn sedikit terpana, namun dia mencoba menyembunyikan ekpresinya itu.

Pengucapan janji pernikahan akhirnya selesai dan mereka berdua saling bertukar cincin. Kedua mempelai tersenyum palsu dihadapan para tamu, padahal mereka saling tak memperdulikan satu sama lain.

Dan setelah itu para tamu undangan terus mengucapkan selamat kepada mempelai.

Waktu sudah semakin sore para tamu juga sudah pulang, pekerja yang disewa juga sudah membersihkan tempat acara pernikahan.

Di ruang tamu keluarga Hutomo kedua besan ini saling berbincang dan mengenang masa lalu, tak selang beberapa lama kedua mempelai masuk ke dalam rumah.

“Sayang kalian pasti lelah, langsung bawa istrimu untuk istirahat diatas ya, kamarmu sudah disiapkan." Ucap Mama Zayn dengan lembut.

“Mama dan Papa akan langsung pulang karena besok Papamu ada bisnis di luar kota, dan kamu besok bawa istrimu ke rumah baru kalian ya.” Imbuh Nyonya Rimala.

“Iya ma.” Jawab Zayn singkat.

“Terima kasih Tante.” Ucap Alice yang sedari acara tadi hanya terdiam tak bersuara.

“Sama-sama sayang, sekarang kamu panggil Tante juga Mama ya, nggak boleh panggil Tante lagi,mengerti!” Jelas Mama Zayn.

“Baik Tant..ehh Mah” Alice terbata-bata karena salah memanggil Tante lagi.

“Hahahaha..kamu sangat imut sayang.”

Mereka tertawa serentak melihat tingkah laku Alice yang gugup. Alice pun langsung tertunduk malu.

“Ya sudah sana kalian istirahat." Ucap Mama Zayn lagi.

“Kapan istirahatnya kalau Mama bicara terus.” Jawab Zayn kesal.

Mereka berdua pun langsung naik ke atas.

“Dasar anak muda jaman sekarang nggak sabaran ya jeng...hahaha.” Tertawa bersamaan.

Akhirnya mereka berbincang hingga larut malam, kemudian keluarga Alexander mohon pamit undur diri pada Nyonya Hutomo.

“Aku pamit dulu ya An, kapan-kapan kamu main ke rumah kami ya dan ajak sekalian anak-anak kita untuk makan malam bersama." Pamit Nyonya Rimala.

“Iya Rim, kapan-kapan kita kumpul bareng pasti menyenangkan." Jawab Riana senang.

Setelah saling berpelukan dan cium pipi kanan kiri keluarga Alexander pun berlalu pergi. Nyonya Riana mengantar mereka sampai depan gerbang, hingga mobil mereka tidak terlihat lagi barulah Nyonya Riana masuk ke dalam rumah dan langsung istirahat, karena dia juga sudah kelelahan.

.

.

.

.

.

Jangan lupa!!!

Vote, like, kritik dan saran dari kalian ya

Terima kasih...Happy reading🙏😊

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!