NovelToon NovelToon

Chaos System

Prolog

Tahun 25 Dinasti Zhang

"Hahaha!!! Lihat anak itu! Mu Chen Xiao! Bagaimana rasanya setelah kau di siksa tujuh hari tujuh malam oleh Guru besar?!"

"Bahkan dantiannya saja sudah hancur. Guru besar sepertinya tidak akan memaafkannya!"

Seorang pemuda lumpuh dengan berlumuran darah dan dantian-nya bahkan sudah di hancurkan. Rambutnya kian lepek karena keringatnya sendiri. Kedua kakinya patah dan punggungnya terasa hancur setelah cambuk besar itu terus di arahkan padanya.

"Keterlaluan! Aku di fitnah! Bukan aku yang membunuh kepala keluarga Zhao dan mempermalukan sekte ku sendiri!"

Suara pemuda itu bahkan terdengar patah-patah dan mencoba untuk berusaha bangkit kembali dan menjelaskan semuanya. Namun, sebuah hantaman kaki menginjak kepalanya dan membuatnya terlihat payah sekaligus tidak berdaya tanpa kekuatan sihirnya.

"Hah! Apakah Guru besar akan mendengarkan seluruh perkataanmu? Semua bukti telah tertuju padamu!"

Dia terus saja menekan kakinya dan menenggelamkan wajah pemuda itu di dalam tanah.

Ini sungguh sebuah penghinaan yang pernah di dapatkan olehnya. Mu Chen Xiao adalah seorang murid yang sangat terampil dalam berpedang. Dia merupakan murid kesayangan dari Guru besarnya dan kemampuannya, sangat diakui oleh keempat sekte lainnya. Namun. Karena sebuah tuduhan yang diserahkan padanya, membuat Mu Chen Xiao semakin tertindas dan merasa semua itu sangat percuma untuk di dapatkan olehnya.

'Huh! Apanya yang murid kesayangan dan murid yang diakui oleh keempat sekte?! Zhao Bingyan! Lihat saja! Tunggu sampai aku bisa membunuhmu!'

Era Modern tahun 2030

"Mu Yuan! Sampai kapan kau akan tidur di sana?!" Teriak seorang wanita paruh baya pada seseorang yang saat ini sedang berada di dalam kamarnya.

Seorang pemuda yang kerjaannya hanya diam di kamar sambil memainkan ratusan game online miliknya. Dia sangat jarang keluar kamar dan sekalipun dia keluar, pasti hanya untuk mengambi jatah makanannya. Kelakuannya yang semakin kelewat batas, membuat Ibunya kesal dan semakin marah padanya.

Setiap hari, setidaknya ada dua ratus teriakan yang dikeluarkan oleh Ibunya. Bahkan Mu Yuan merasa heran dengan kemampuan hebat yang dimiliki oleh Ibunya.

'Aishh,... Dia itu. Berapa desibel suaranya?! Bisa-bisa rumah ini hancur gara-gara teriakannya sendiri!'

"Iya iya! Aku sudah bangun! Tidak perlu berteriak!"

Mu Yuan yang saat ini sedang memainkan game online, terpaksa harus menghentikannya. Namun, ketika dia melangkahkan kakinya dari atas kasur, tanpa sengaja dia menginjak sebuah kabel yang terputus!

Seketika, salah satu kakinya tersetrum listrik dan membuatnya tersandung jatuh menabrak sebuah meja yang ada di depannya dan di atasnya terdapat segelas air soda yang masih utuh.

Gelas itu mendadak tumpah dan menjatuhi ponsel yang saat ini masih berada di tangan Mu Yuan.

Alhasil, setelah kakinya tersetrum listrik bertegangan tinggi dan ponselnya yang terguyur air soda, membuat Mu Yuan merasakan adanya gelombang cahaya yang tiba-tiba menenggelamkan dirinya. Sebuah dimensi kekosongan seperti telah menampilkan ingatan seseorang selain dirinya.

'Balas dendam.'

'Tuduhan dan pengkhianatan.'

'Guru besar yang menjengkelkan.'

"ARRGGHHHH!!! Ingatan siapa ini?! Mengerikan sekali!"

Semua terlihat putih dan ledakan ingatan yang terjadi di kepala Mu Yuan, membuatnya resah dan berputus asa setelah dia melihat masa lalu yang dialami oleh si pemilik tubuh aslinya.

Pemuda ini bernama Mu Chen Xiao. Dia mengalami pengkhianatan dan tuduhan ketika usianya berumur tujuh belas tahun dan mati di tangan Guru besarnya sendiri. Dia dituduh telah membunuh kepala keluarga Zhao dan memalukan sektenya sendiri.

Setelah itu, dia disiksa selama tujuh hari tujuh malam tanpa henti, dia akhirnya memutuskan untuk bunuh diri dengan menghancurkan jantungnya sendiri!

'Anjing penjilat Zhao Bingyan! Jadi, dia yang telah membunuh anak ini?! Sungguh kejam! Akulah yang akan membalaskan dendam anak ini!'

Tahun 15 Dinasti Zhang

Aroma lembut hujan dan suara merdu dari batang bambu yang saling bertabrakan. Mu Yuan yang bertransmigrasi, untuk pertama kalinya membuka matanya dan melihat sebuah ukiran kayu yang terukir jelas pada tempat tidur besarnya ini.

Seperti seorang raja, aroma dupa di sini begitu menyengat mengingat Mu Yuan yang sangat membenci aroma dupa. Begitupun dengan ukiran naga yang terbentuk di atas tempat tidurnya dan suara pedang yang saling bertabrakan, membuat Mu Yuan merasa kalau saat ini dia sedang bertransmigrasi menjadi seseorang yang hidup di zaman kuno.

"Aduh,... Duh,... Berantakan aku. Kenapa tiba-tiba aku berada di rumah kayu dan bukan di rumah yang terbuat dari batu dan semen?"

Mu Yuan terbangun sambil memandangi kedua tangannya yang terlihat kecil dan memiliki warna seputih bubur gandum.

Kecil sekali tubuh ini! Apa maksudnya semua ini?! Mengapa tiba-tiba aku berada di tempat kuno seperti ini?

"Kamu baik-baik saja?!"

Seorang laki-laki dewasa yang saat ini sedang duduk di atas ranjangnya, tiba-tiba saja mengajaknya berbicara dan membuat Mu Yuan sangat bingung untuk mengatakan apa saat ini.

"Kakak ini siapa?"

Sebuah layar monitor tiba-tiba saja muncul di hadapan wajah Mu Yuan dan langsung menjelaskan bagaimana perannya saat ini.

[[ processing,.... ]]

[[ Transmigrasi berhasil. Jiwa anak muda yang malang dan pembalasan dendam yang terlupakan. ]]

[[ Kata kunci \= Anjing Penjilat ]]

[[ Mu Chen Xiao ]]

[[ Usia 7 tahun. ]]

[[ Keahlian \= - ]]

[[ Peran\= Murid Sekte Hua Jian ]]

[[ Sistem memberikan poin awal +1000 ]]

Dia adalah seorang murid bernama Mu Chen Xiao di sekte Hua Jian. Usianya saat ini baru saja menginjak tujuh tahun, tepatnya sepuluh tahun sebelumnya kematian pertamanya.

Mu Chen Xiao memiliki dendam mendalam pada seorang Guru besar yang bernama Zhao Bingyan sehingga, dia memutuskan untuk bereinkarnasi dan bertransmigrasi dengan jiwa yang lain.

'Hahaha itu lucu! Bukankah aku sudah mati karena menginjak kabel listrik? Mengapa aku hidup lagi dengan menjadi orang lain dan terikat dalam sebuah sistem gak guna?'

"Anak muda, kamu mengigau. Apakah kamu baik-baik saja?"

Laki-laki ini lagi-lagi kembali mencoba untuk berbicara dengannya. Sedangkan, Mu Yuan masih tidak mengetahui siapa laki-laki yang saat ini sedang berbicara dengannya.

Laki-laki itu memakai pakaian putih dan mahkota di kepalanya. Wajahnya terlihat seperti orang ramah kebanyakan dan tatapannya sangat lembut ketika dia menatap Mu Chen Xiao yang saat ini masih berumur tujuh tahun.

”Sistem! Berguna 'lah sedikit! Beritahu aku siapa laki-laki ini!”

[[ Guru besar sekte Hua Jian, Zhao Bingyan. Guru yang telah menyiksa Mu Chen Xiao hingga membuatnya memutuskan untuk bunuh diri. ]]

Laki-laki yang saat ini berada di hadapannya adalah, Zhao Bingyan. Orang yang telah membunuh Mu Chen Xiao di kehidupan sebelumnya, tidak disangka dia akan menyelamatkan Mu Chen Xiao dari kehancuran setelah peperangan itu terjadi di desa tempat tinggalnya.

Huh! Jangan berpura-pura baik di hadapanku. Aku tahu kaulah yang akan membunuhku sepuluh tahun mendatang!

Mu Chen Xiao terbatuk pelan sebelum dia melihat ke arah Zhao Bingyan dengan tatapan dingin. Dia menolak semua kebaikan yang telah diberikan Zhao Bingyan padanya meskipun dia sampai mengorbankan nyawanya hanya untuk menyelamatkan dirinya.

Bagaimanapun juga, darah dibalas dengan darah dan nyawa dibalas dengan nyawa. Tidak perlu menunggu sepuluh tahun kemudian, aku pasti akan membunuh orang ini!

”Hanya untuk sementara, aku akan berpura-pura baik padanya.” batin Mu Chen Xiao yang kemudian berkata dengan ramah, "Aku baik-baik saja Tuan. Terima kasih telah menyelamatkanku."

Zhao Bingyan tertegun. Dia mengangkat kepalanya sedikit dan menaruh semangkuk obat penyembuh untuk Mu Chen Xiao yang masih ditumbuhi oleh luka-luka bekas pertarungan tadi.

"Minumlah ini. Lukamu masih banyak yang terbuka." Zhao Bingyan berkata sambil menyerahkan semangkuk obat untuknya.

Mu Chen Xiao mampu menerimanya dan meminum semangkuk obat yang diberikan Zhao Bingyan untuknya. Dia sama sekali tidak berpikir apakah obat itu memiliki racun atau efek samping lainnya. Mu Chen Xiao sama sekali tidak mempedulikannya dan tetap memainkan skenario buatannya sendiri.

Hmm, sepertinya tidak ada yang aneh. Mungkin saat ini Zhao Bingyan sangat menyayangi Mu Chen Xiao yang masih kecil ini. Akan tetapi, kebenciannya pasti akan tumbuh dengan perlahan ketika Mu Chen Xiao sudah dewasa dan mampu berkultivasi melebihi dirinya. Aku harus tetap berhati-hati padanya dan awas saja jika dia berani melakukan apa-apa padaku!

...༺𖣔༻...

Hua \= Bunga

Jian \= Pedang

Chapter. 01 - Pertemuan Dengan Guru Besar

Jadi, sebelumnya Mu Chen Xiao telah disiksa oleh Zhao Bingyan hingga dia memutuskan untuk bunuh diri dan bereinkarnasi kembali. Tapi, dia sama sekali tidak sadar kalau dia bukan hanya telah bereinkarnasi tapi, dia juga telah bertransmigrasi dengan orang yang ada di abad 21.

Zaman kuno ini, memiliki pembagian tingkat Kultivasi. Masing-masing itu adalah alam bumi, alam langit dan alam dunia bawah. Semuanya memiliki standar level mulai dari level satu sampai sembilan.

Seorang Kultivator yang berada di alam bumi, disebut Young Master, alam langit disebut sebagai master dan Kultivator yang ada di alam dunia bawah mereka menyebutnya sebagai Grandmaster.

Orang-orang yang mendapat julukan sebagai Grandmaster, sangat jarang ditemukan. Jika telah berdiri dua ratus orang Kultivator di tingkat alam langit, di sana hanya akan ditemukan dua orang yang memiliki kedudukan sebagai Grandmaster di alam dunia bawah.

Karena masih baru, Mu Chen Xiao sama sekali belum menempuh alam apapun. Sedangkan, Zhao Bingyan telah menempuh alam dunia bawah di level empat.

"Rasanya sangat tidak mungkin jika aku akan membunuhnya sekarang. Mungkin, Zhao Bingyan akan menganggapku ini seperti debu yang sangat mudah untuk disingkirkan."

Sebuah rumah yang nyaman dan di dalamnya menyimpan beberapa murid-murid hebat yang rata-rata semuanya adalah Master tingkat tujuh. Wajar saja, Guru besar mereka adalah seorang Grandmaster yang berada di tingkat empat. Bagaimana mungkin mereka akan tetap berada di level yang sama tanpa adanya kemajuan.

Mu Chen Xiao terduduk di atas sebuah tumpukan batu yang ada di sebelah sebuah sungai yang sedang mengalir deras di sana. Dia merasa merendah karena mendapatkan tubuh yang begitu lemah dan sangat tidak berguna.

Orang ini ketika usianya berumur tujuh tahun, dia sama sekali tidak bisa melakukan apapun. Dan bahkan, untuk mengangkat pedang saja dia tidak bisa. Mu Chen Xiao yang payah. Pantas saja kau mudah dimanfaatkan oleh orang lain.

"Anak muda, kamu masih di sini?"

Salah seorang laki-laki putih itu, kembali mendatanginya dengan pedang yang menggantung di atas pinggangnya. Rambutnya lurus, terbawa angin dan sorot matanya yang tampak seperti orang ramah kebanyakan, membuat Mu Chen Xiao merasa pernah bertemu dengan orang ini.

Orang ini adalah Zhao Bingyan, laki-laki putih dan Guru besar dari sekte Hua Jian.

Melihat sikapnya yang mencoba untuk ramah dan akrab dengannya, membuat Mu Chen Xiao semakin jengkel dan marah padanya.

Dia bersikap tenang dan ramah padahal dia yang akan menuduhku dan menyiksaku sampai aku bunuh diri. Huhu,... Sayang sekali aku tidak akan percaya dengan senyum palsumu itu!

Masih dengan wajah yang sama, Zhao Bingyan duduk di sebelah Mu Chen Xiao. Dengan tenangnya dan tanpa menyimpan dendam apapun, Zhao Bingyan meletakkan salah satu telapak tangannya di atas kepala Mu Chen Xiao dengan sangat lembut.

"Anak muda, aku belum mengenal jelas tentangmu. Siapa namamu?"

Zhao Bingyan berkata dengan lembutnya pada Mu Chen Xiao. Hanya karena dia terlihat seperti anak kecil yang ditelantarkan, apakah itu akan berpengaruh pada mental dan sifat aslinya?

"Mu Chen Xiao, Tuan."

Zhao Bingyan tertegun. Dia sedikit tertawa sambil menutup-nutupinya sebelum dia kembali berkata, "Jadi, namamu Mu Chen Xiao? Bagaimana aku bisa memanggilmu, ya? Mungkin jika aku memanggilmu dengan sebutan Xiao'er, apakah kamu akan senang?"

Mu Chen Xiao tertegun dan sempat melebarkan senyumannya sebelum menjawab, "Tentu Tuan. Aku pasti senang mendapatkannya."

Zhao Bingyan kembali menunjukkan senyum lembutnya sebelum dia berkata, "Kamu jangan memanggilku ini seperti majikan bagimu. Panggil aku Guru Besar Zhao. Mulai sekarang hubungan kita adalah Guru dengan murid."

Mu Chen Xiao terdiam sesaat karena merasakan adanya keanehan saat dia berbicara dengan Zhao Bingyan.

Kesalahannya adalah, dia membiarkan senyum lebarnya ditunjukkan pada Zhao Bingyan yang telah menjadi target utamanya saat ini.

Ini sangat salah! Seharusnya, aku membiarkan Zhao Bingyan sengsara seumur hidupnya tapi, mengapa dia seolah-olah bertindak seenaknya?!

"I-iya Guru besar Zhao. Xiao'er senang mendengarnya." Ucap Mu Chen Xiao dengan senyum palsu yang dia tunjukkan sekali lagi.

Zhao Bingyan kembali meletakkan telapak tangannya di atas kepala Mu Chen Xiao sebelum dia kembali berkata, "Pembelajaran pertamamu akan dimulai besok. Jadi, bersiap-siaplah. Aku yang akan langsung membimbing mu."

Zhao Bingyan kali ini benar-benar telah memenangkan dirinya. Bukan hanya wajahnya yang sangat ramah akan tetapi, ajakannya boleh juga. Dia membiarkan murid lamanya untuk belajar sendiri demi mementingkan orang baru seperti dirinya.

”Hahaha,... Mungkin ada jalan lain selain membunuhnya sepuluh tahun kemudian.” batin Mu Chen Xiao yang diam-diam merencanakan sesuatu.

"Kalau begitu, aku pergi. Ada beberapa hal yang harus aku lakukan di sekte." Zhao Bingyan berkata sambil berjalan pergi meninggalkannya di tempat yang sama.

Tiba-tiba saja, setelah Zhao Bingyan pergi kembali ke sekte, layar monitor itu kembali muncul di depan wajahnya dan menyampaikan suatu berita bagus untuknya.

[[ Mendapatkan perhatian Zhao Bingyan poin B bertambah +100 ]]

[[ Jumlah poin akhir menjadi +1100 ]]

"Semudah itukah untuk mendapatkan poin?! Jika aku kembali merebut perhatian Zhao Bingyan, apakah aku akan mendapatkan poin tambahan?"

[[ Sistem berhak untuk menambah dan mengurangi poin Anda. ]]

Mu Chen Xiao mengelus dagunya. Dia berpikir sebelum kembali berkata, "Bagaimana jika poin yang aku gunakan habis. Aku sama sekali belum memakai poin ku untuk melakukan sesuatu."

[[ Sistem akan memberikan penawaran jika terjadi masalah. Jika poin habis di gunakan, Anda akan sepenuhnya mati. ]]

Kali ini aku akan mati dua kali. Lalu, apa yang terjadi dengan tubuh asliku? Apa yang terjadi selanjutnya?

Zhao Bingyan mungkin ramah untuk saat ini namun, siapa yang akan menduga sifatnya sepuluh tahun mendatang. Lagipula, pasti ada seseorang yang akan datang di kemudian hari dan akan menjadi musuh terbesar Mu Chen Xiao.

Aku tidak mungkin bisa mengecewakan pemilik tubuh ini.

Mu Chen Xiao kembali beranjak dari tempat yang sebelumnya. Dia berjalan kembali ke sekte dengan tanpa membawa apapun di tangannya.

Namun, tiba-tiba saja dia berhenti di tengah hutan karena merasa telah mendengar sesuatu yang seperti sedang mendekatinya.

Dia begitu memperhatikan sisi kanan dan kirinya dengan jelas hanya untuk memastikan tidak ada yang mengikutinya sejak tadi. Dan ketika dia masih berhenti di tempat yang sama, tiba-tiba saja seseorang menjatuhi dirinya dari atas pohon. Dan itu berhasil membuat Mu Chen Xiao diam sesaat setelah orang ini membebaninya dengan berat badannya yang begitu besar.

"Aduh,... Dasar tidak tahu diri! Cepat bangun! Ingin membuatku mati lebih cepat?!" Bentak Mu Chen Xiao pada seseorang yang saat ini sedang menindihnya.

"Berani sekali kau orang baru! Kau yang tidak tahu diri di sini!"

Suara ini adalah suara seorang anak laki-laki. Terasa familiar dengannya namun, pada akhirnya sistem memberitahukan dirinya mengenai anak laki-laki yang saat ini sedang menindihnya.

[[ Zhao Wei Lu adik laki-laki dari Zhao Bingyan dengan usia 8 tahun. ]]

Zhao Wei Lu adik laki-laki dari Zhao Bingyan? Dia adalah laki-laki yang sangat mudah bersahabat dan satu-satunya orang yang menyelidiki kasus tentang pembunuhan terhadap Ayahnya agar Mu Chen Xiao tidak dihukum oleh Zhao Bingyan.

Jadi, dia adalah protagonis Zhao Wei Lu, satu-satunya penolong bagi Mu Chen Xiao?

Chapter. 02 - Penolong Besar Di Akhir

Zhao Wei Lu adalah satu-satunya pemuda yang menjadi penolong Mu Chen Xiao ketika dia dituduh telah membunuh kepala keluarga Zhao. Zhao Wei Lu terkenal sangat membenci Mu Chen Xiao karena tingkatan Kultivasi yang dia dapatkan akan tetapi, dia juga seseorang yang sangat mudah untuk bersahabat dengan orang lain dan tidak membiarkan siapapun mendapatkan ketidakadilan di sektenya bahkan jika orang itu mendapatkan tuduhan dari pihak keluarganya sendiri.

Dulu, Zhao Wei Lu adalah sahabat dekat dari Mu Chen Xiao. Namun, setelah Mu Chen Xiao berhasil diakui oleh keempat sekte lainnya, Zhao Wei Lu semakin bergerak menjauh darinya karena perasaan iri padanya. Akan tetapi, Zhao Wei Lu tetaplah Zhao Wei Lu. Dia bahkan berani untuk membuktikan pada keluarganya sendiri bahwa Mu Chen Xiao sama sekali tidak bersalah dan bukan pelaku pembunuhan.

'Aisshh,... Dia memiliki sifat yang sangat membingungkan. Aku bahkan heran mengapa dia mau berteman dengan orang seperti Mu Chen Xiao ini.'

Anak laki-laki yang memiliki usia setahun lebih tua darinya, bersandar di bawah sebuah pohon besar. Rambutnya lurus dengan dikuncir kuda dan sorot matanya, sangat berkebalikan dengan apa yang dimiliki oleh Zhao Bingyan.

Zhao Wei Lu memiliki tatapan dingin dan tidak selalu banyak bicara. Apapun yang dia lakukan, akan selalu di anggap benar mengingat kalau dia adalah adik kandung dari Zhao Bingyan yang memiliki tingkat Kultivasi alam dunia bawah di level empat.

"Hoh, jadi dia yang paling ditakuti di sini. Kamu adalah Zhao Wei Lu, adik laki-laki dari Guru besar Zhao Bingyan."

Sambil melipat tangannya dan bersikap sok hebat padahal dia tidak bisa melakukan apapun, Mu Chen Xiao menyandarkan bahu kanannya pada sebuah pohon kokoh dan besar yang memiliki puluhan cabang di atasnya.

"Hump! Memangnya kau ini siapa? Orang baru yang sangat beruntung mendapatkan perhatian dari Yan Gege!"

Zhao Wei Lu memberikannya tatapan dingin dan kasar setelah mendengar Mu Chen Xiao mengatakan kalimat yang sama sekali tidak ingin terdengar olehnya.

"Huhu,... Kalau begitu aku hanya bisa menganggapmu ini sebagai orang yang kurang beruntung karena tidak mendapatkan perlakuan istimewa dari kakakmu sendiri."

Mendengar ucapannya yang sangat menghina nama baiknya, membuat Zhao Wei Lu menjadi sangat marah. Dia bergerak sangat cepat menuju ke arah Mu Chen Xiao dan melemparkan tinjunya di samping kepala Mu Chen Xiao hingga membuat dahan pohon itu menjadi sangat rapuh dan hampir roboh menjatuhinya.

'Dia pasti berada di alam bumi level dua. Huh, tapi kekuatannya saja baru bisa menakut-nakuti orang lain dan belum bisa digunakan sepenuhnya.'

"Katakan sekali lagi dan aku akan membunuhmu!"

Bukannya takut, Mu Chen Xiao malah tertawa lepas begitu dia mendengar kalimat yang dikeluarkan oleh Zhao Wei Lu. Dia tertawa sambil menggenggam lengan Zhao Wei Lu yang masih berasa berada di dalam dahan pohon yang rapuh.

Tatapannya kali ini berubah dingin dan senyum sinisnya, perlahan mulai membentuk dan mengancam dirinya.

"Apanya yang level dua alam bumi? Kekuatanmu hanya bisa menakut-nakuti orang saja dan tidak bisa digunakan untuk selayaknya."

Kali ini, Zhao Wei Lu mulai menganggap serius perkataan yang di ucapkan oleh Mu Chen Xiao. Dia menggertakan giginya dan menarik salah satu tangannya lagi dan melepaskan tinjunya ke arah Mu Chen Xiao namun, serangan seperti itu sangat mudah untuk dihindari olehnya.

Tinju dasar yang baru akan dipelajari oleh seorang murid ketika berumur tujuh tahun, seharusnya aku sudah mengetahui cara melakukannya.

Itu sangat mudah dan bisa aku tebak, andai saja satu pukulannya saja mengenai kepalaku, mungkin saja aku akan kehilangan bagian penting dari tubuhku.

"Kau bisa saja memenggal kepalaku hanya menggunakan tangan kosong. Akan tetapi, kamu terlalu lambat dan tidak memandang siapa lawanmu saat ini!"

Mu Chen Xiao mencoba untuk membuang waktu hanya demi beberapa kalimat yang belum tentu dimengerti oleh Zhao Wei Lu.

Dia kemudian bergerak cepat ke samping kanan Zhao Wei Lu tanpa sepengetahuan darinya dan langsung melancarkan tendangannya sehingga, membuat Zhao Wei Lu terhempas cukup jauh darinya.

'Huh! Tidak sia-sia orang-orang Desa melatihku cara membela diri. Ternyata, Mu Chen Xiao cukup hebat jika dia tidak mudah dimanfaatkan.'

[[ Zhao Wei Lu mulai tertarik dengan Anda. Sistem memberikan Poin C +20 ]]

[[ Sisa poin akhir +1120 ]]

Sistem aneh ini lagi-lagi memberikanku poin yang sangat sedikit. Tidak bisakah kau memberikanku poin yang mampu menjadi jaminan kehidupanku?

"Kau orang baru? Keterlaluan! Aku akan melaporkannya pada Yan Gege!" Zhao Wei Lu berkata ketika asap yang mengepul itu perlahan menghilang.

Mu Chen Xiao yang mendengarnya, merasa sangat ingin tertawa dan melihat Zhao Wei Lu ini hampir mirip sekali dengan bayi yang memakai popok. Selalu mengadu pada orang lain sedangkan dia tidak berani untuk maju sendiri dengan menggunakan raganya sendiri.

"Oh, ya. Kamu akan melaporkanku pada Guru besar karena kamu tidak mampu mengalahkan orang baru sepertiku. Bukankah itu berarti, kamu menyebarluaskan kekalahan mu yang harus ditaklukkan oleh bocah desa seperti ku?"

"Kau—!"

"Apa yang ingin kau katakan padaku? Hari sudah mulai gelap dan apakah kamu akan tetap mencoba untuk berbicara denganku?"

Tiba-tiba saja, suasana hening itu terasa dan dari atas sana, muncul sebuah anak panah yang datang bertubi-tubi ke arah mereka dengan nada yang sangat bersamaan.

Melihat hal itu adalah tanda bahaya yang telah disampaikan padanya, membuat Mu Chen Xiao segera menghindar dari serangan tersebut menuju ke titik yang sama sekali tidak terkena serangan belasan anak panah.

Hujan panah itu akhirnya berhenti ketika Mu Chen Xiao berhasil menuju ke titik yang lebih aman dari jarak berdirinya tadi. Namun, serangan itu tidak ada satupun yang mengarah pada Zhao Wei Lu dan semuanya selalu tepat mengarah pada Mu Chen Xiao yang masih tidak mengetahui siapa orang yang mencoba untuk membunuhnya.

"Anak panah? Tidak salah lagi! Itu pasti master Chu Yi!"

Zhao Wei Lu terlihat senang ketika melihat belasan anak panah yang hampir membunuhnya. Dia pasti sangat mengikhlaskan jika Mu Chen Xiao mati karena dibunuh oleh seseorang yang dia sebut sebagai Master Chu Yi.

'Tendangan tadi, pasti membuatnya membentur pohon dan hilang ingatan. Dia lupa siapa dirinya saat ini dan tidak melihat siapa yang menjadi lawannya saat ini.'

Di akhir kalimatnya, tiba-tiba saja seorang wanita berpakaian ungu dan hiasan kupu-kupu di atas kepalanya, muncul dari langit dan mendarat di tengah-tengah mereka sambil menghadap ke arah Mu Chen Xiao dengan tatapan dingin dan penuh amarah.

[[ Li Chu Yi, Guru besar kedua sekte Hua Jian. Berada di level tujuh alam langit. ]]

'Hoh,... Jadi dia adalah master Chu Yi. Dilihat dari pakaiannya yang begitu mencolok, sepertinya dia wanita yang selalu menggoda laki-laki.'

Li Chu Yi memberikan tatapan dingin ke arah Mu Chen Xiao. Dia seolah seperti tidak menyangka kalau sekte Hua Jian akan kedatangan murid seperti dia. Bibirnya pun juga memiliki warna ungu mencolok seperti telah ditinju berulang kali. Membuat Mu Chen Xiao memandangnya sebagai orang aneh di sini.

"Mu Chen Xiao! Kamu adalah orang yang telah dibicarakan oleh Guru besar Zhao Bingyan. Bukankah seharusnya kamu sudah kembali? Dia menyuruhmu untuk tidur lebih awal dari biasanya." Li Chu Yi berkata dengan dingin pada Mu Chen Xiao namun, dia sama sekali tidak mendapatkan tanggapan dari Mu Chen Xiao itu sendiri.

Mu Chen Xiao hanya mengorek-ngorek telinganya dan kemudian meniupnya di depan wajah Li Chu Yi sehingga, hal itu membuatnya sangat marah.

"Mu Chen Xiao, apa yang sedang kau lakukan?" Ucap Li Chu Yi dengan kesalnya.

Mu Chen Xiao tertegun dan menjawab, "Tidak apa-apa. Aku hanya mengetes saja. Selanjutnya aku akan tidur." Ucapnya sambil berjalan menuju rumahnya.

[[ Balas dendam pertama.]]

[[ Sistem memberikan poin B +40 ]]

[[ Poin akhir +1160 ]]

'Oh, jadi Master Chu Yi adalah salah satu dari orang yang telah menuduh Mu Chen Xiao, ya? Huhu,... Lihat saja. Cewek itu akan mati di tanganku!'

Li Chu Yi mungkin sekarang ini masih bisa menahan amarahnya karena Mu Chen Xiao adalah orang yang dibicarakan oleh Zhao Bingyan dan tidak ada seorangpun yang bisa menyinggungnya. Akan tetapi, jika saja dia bukanlah orangnya, mungkin Mu Chen Xiao saat ini benar-benar sudah tidak ada dan terbunuh oleh Master Chu Yi.

"Bocah kecil! Jika saja Zhao Bingyan tidak memerintahkan ku untuk tidak menyinggung mu maka, aku tidak akan memberikan kesempatan padamu untuk menyampaikan kata-kata terakhir mu!'

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!