NovelToon NovelToon

Taubatnya Sang Pendosa

1. Mencampakkanku.

Dua insan yang sedang di mabuk cinta sedang berusaha mencapai puncak dari kegiatan yang mereka lakukan.Baru berpacaran 2 bulan si gadis sudah menyerahkan mahkota berharganya tanpa berpikir panjang.Dia yang sejatinya hanya tinggal seorang diri,memudahkan sang kekasih keluar masuk rumahnya.

Orangtuanya sudah meninggal dunia akibat kecelakaan,hingga ia hidup sebatang kara tanpa pengawasan.Akibat pergaulan bebas,yang ia pikirkan hanyalah bersenang-senang.Menghabiskan waktu dengan teman-teman maupun dengan sang pacar.

Saat ini ia masih bersekolah,namun tinggal menghitung minggu lagi menunggu kelulusan.

*****

Hari kelulusan pun tiba,dia yang satu sekolah dengan kekasihnya merayakan kelulusan itu di sebuah pantai.

Cinta kira di tempat pantai itu,ia akan bersenang-senang.Namun ternyata sang kekasih mengatakan sesuatu yang membuatnya kehilangan sebagian dari hidupnya.

"Kau tidak bisa meninggalkanku Cito,setelah semuanya ku berikan padamu,kau memutuskan aku hanya demi wanita itu,"ucap Cinta menggebu-gebu.

"Maafkan aku Cin,tapi dia sedang hamil anakku dan orangtua kami sudah sepakat menikahkan kami secepatnya,"ucapnya.

"Lalu bagaimana dengan diriku Cito,bahkan kita sudah melakukannya berkali-kali.Dan kau bilang mau ninggalin aku,"ucap Cinta.

"Maafkan Aku Cin,"kata Cito.

Cito pergi meninggalkan Cinta seorang diri.Ia pun menangis meraung-raung."Bajing*n kamu Cito,"teriaknya.

"Apa yang harus aku lakukan dengan keadaanku ini.Siapa yang mau denganku yang sudah tidak lagi suci,"batinnya dalam hati.

Cinta melangkahkan kakinya menuju jalan raya untuk mencari ojek pengkolan,namun tidak ada satu pun ia dapat.

Ia pun duduk termangu di pinggir jalan sambil menyangga dagunya.

"Hei,siang bolong gini melamun.Sedang menunggu apa cantik?"seseorang datang membuyarkan lamunannya.

"Nunggu ojek mbak,mau pulang,"jawab Cinta.

"Mau aku bareng aku? kebetulan aku santai gak ada kerjaan,"tawarnya ramah.

"Gak ah,nanti aku di culik lagi,"ceplos Cinta.

Hahaha...Dia tertawa nyaring sekali.

"Apakah tampangku seperti penculik?"tanyanya.

Cinta pun melihat wanita itu,terlihat pakaiannya yang mahal juga tas yang bermerek,tidak lupa sendalnya.Bukan seperti sendal miliknya di rumah yang di apit oleh kedua jari kaki.

"Mbaknya naik apa?"tanya Cinta.

"Tu,"jawabnya sambil menggerahkan dagunya ke arah mobil di seberang.

"Naik mobil?"tanya Cinta lagi.

"Yuuup,jadi mau apa tidak?"tanya nya lagi.

"Baiklah,"jawab Cinta yang kemudian mengikuti mbak itu menyeberang jalan.

Sebenarnya seseorang yang menawari Cinta bareng tadi,tahu jika Cinta sedang sedih.Ia melihat dan mendengar langsung pembicaraan antara keduanya.

"Mbaknya pasti kaya ya,mobilnya aja bagus gini,"tanya Cinta.

Dan mendengar ke polosan Cinta membuat wanita itu tersenyum penuh arti.

"Ya seperti yang kamu lihat,"jawabnya.

"Aku punya segalanya,bahkan semua lelaki memujaku.Tidak ada yang sanggup meninggalkanku,"ucapnya memancing daya tarik Cinta.

"Waaah,hebat dong.Aku juga mau kalau seperti itu,"kata Cinta.

"Benarkah?kalau kau mau,kau bisa ikut denganku,"ajaknya.

"Mau mbak,aku mau sekali,"jawab Cinta.

"Tapi tidak sekarang,nanti malam ya,"ucapnya.

"Looo kok malam mbak?"tanya Cinta heran.

"Ia karena aku kerja waktu malam hari,"jawabnya.

"Baiklah sebutkan alamat rumahmu,ku antar kau pulang ke rumahmu,"ujarnya.

Cinta pun memberikan alamat rumahnya.

Setelah menempuh perjalanan hampir 30 menit akhirnya mereka sampai juga.

Cinta pun turun."Terimakasih banyak ya mbak sudah mengantar ku."

"Sama-sama,jangan lupa nanti malam.Pakailah baju yang bagus,aku akan menjemputmu jam 21.00,Sinta pun mengingatkan.

"Oke mbak,eh tapi nama mbak siapa?"tanya Cinta.

"Sinta,"jawabnya.

"Oh mbak Sinta,kenalin nama ku....

"Cinta kan?"ucap mbak Sinta.

"Iya betul,kok mbak Sinta tahu?"tanya Cinta.

"Nanti aja ceritanya,aku pergi dulu ya cin,"pamit mbak Sinta.

"Oke mbak,hati-hati,"ucap Cinta sambil melambaikan tangannya.

Setelah kepergian mbak Sinta,Cinta masuk ke dalam kamarnya,ia membaringkan tubuhnya sambil membuka layar handphone.

Seketika matanya tertuju ke sebuah nama sayangku.Terlintas kembali ingatannya tentang semua kenangan saat bersama mantan kekasihnya itu.Rasa cintanya yang begitu besar hingga ia menyerahkan sesuatu sangat berharga."Tega kamu To,lihatlah setelah ini kau akan menyesal mencampakkanku,kau akan bersujud mengemis-ngemis cintaku.Lihat saja nanti dan saat itu pula aku akan membalas perbuatanmu To,"lirihnya.

Rasa benci dan sakit bercampur menjadi satu,ia pun memblokir kontak mantan kekasihnya itu.Semua yang berkaitan dengan Cito ia hapus hingga tidak ada satu pun kenangan yang tersimpan di handphonennya.

Ia berniat melupakan mantan kekasih,dan menata hidupnya supaya ia bisa membalaskan dendamnya.

Lelah dengan pikirannya sendiri,tanpa sadar Cinta tertidur dengan seragam yang masih melekat di tubuhnya.Hingga malam datang ia belum juga terbangun.

Tok tok tok.

Terdengar ketukan pintu berkali- kali.

"Kenapa rumahnya gelap sekali? apa Cinta pergi?"mbak Sinta yang datang pun bertanya-tanya sendiri.

"Cinta,Cinta"...teriak mbak Sinta.

Sinta pun mencoba membuka pintu,ternyata tidak di kunci.

Di nyalakannya lampu ruang tamu,dan matanya menatap sebuah kamar yang terbuka.

Cetek,lampu pun menyala setelah Sinta menekan sebuah sakelar dekat pintu.

"Ya ampun,"ucapnya sambil geleng-geleng kepala.

"Cinta Cinta...bangunlah ini sudah malam,kau mau tidur sampai jam berapa?"

Cinta mengerjapkan matanya,"ngantuk,"dan kembali lagi memeluk guling.

"Cinta...katanya kau mau ikut denganku,"ucap mbak Sinta.

Mendengar suara wanita Cinta langsung bangun,"mbak Sinta? bagaimana bisa masuk ke rumahku?"

"Rumahmu aja tidak kau kunci,jelas aku bisa masuk,"kata Sinta.

"Katanya mbak kesini jam 21.00 kok sekarang sudah di sini mbak?"tanya Cinta.

"Hei Cin lihatlah jam dindingmu itu,sudah jam berapa ini?"ucap Sinta.

"Haaaa,selama itukah aku tidur? ya sudah aku mandi dulu ya mbak,"ucap Cinta.

Tidak butuh waktu lama Cinta selesai dengan rutinitas mandinya.Ia kemudian mengenakan celana jins dan kaos berwarna putih.Setelah selesai ia keluar menemui mbak Sinta yang menunggunya di depan.

"Ayo mbak aku sudah siap,"ucap Cinta.

Sinta pun melihat pakaian yang di kenakan Cinta dari atas sampai bawah.Ia pun kemudian menyeret Cinta kembali ke dalam kamar.Di bukanya lemari satu-satunya yang ada di kamar Cinta,kemudian ia mengeluarkan semua isinya.

"Ketemu,"ucap Sinta.

"Pakai ini,ganti bajumu itu,"perintahnya.

"Tapi mbak,"ucap Cinta.

"Gak ada tapi-tapian,cepat ganti,"ucap Sinta.

Cinta pun menurut.Setelah selesai ia kembali ke hadapan Sinta.

"Sudah mbak,"ucap Cinta sambil menarik-narik ujung roknya yang ada di atas lutut.

"Duduklah,"ucap Sinta.Ia pun kemudian memberi sedikit sentuhan pada wajah Cinta.Bedak yang terlihat natural serta lipstik yang sedikit memerah.Juga menambah warna pada alis mata nya.

"Sempurna,"ucapnya setelah melihat hasil karya nya.

"Setelah ini kau pasti bisa menakhlukkan semua lelaki,dan mantan yang meninggalmu itu sudah bisa aku pastikan,ia akan menyesal mencampakkanmu,"ujarnya.

Bersambung...

Assalamualaikum sahabatku...ini karya kedua aku.Semoga kalian syuka..jangan lupa dukungan kalian,juga hadiah buat othoorr😉😉😉🙏🙏🙏Terimakasih sahabatku semua😘😘😘

.

.

Kaya mendadak

Sinta menjalankan mobilnya ke tempat kerjanya.

Tempat itu begitu ramai pengunjung.

"Mbak,kenapa kita kesini?"tanya Cinta.

"Ini tempat kerjaku cin,"jawab Sinta.

"Tapi inikan club mbak,tempat wanita malam,"kata Cinta.

"Ya,kau benar Cin.Dan di sini semua lelaki memujaku,"ucapnya."Ayo masuk,"Sinta pun menyeret tangan Cinta masuk ke dalam.

Semua mata tertuju pada Sinta,lebih tepatnya mereka penasaran pada gadis yang di bawanya.Masih terlihat sangat muda.Padangan mata para lelaki pun tak luput dari pengawasan Cinta.

"Mbak,aku takut,"bisiknya.

"Sudah kamu ikuti aku aja,"kata Sinta.

"Hai cantik," sapa seorang lelaki bertubuh gempal sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Halo say,"jawab Sinta langsung duduk di pangkuan lelaki itu."Gadis seger,udah buka segel sih tapi baru sama satu lelaki,"bisik Sinta di telinga lelaki itu.

Sinta pun kemudian turun dari pangkuannya,ia duduk di sebelah Cinta yang hanya diam sambil mer*mas- r*mas rok bagian bawahnya.

Lelaki itu bangkit.Dia duduk di sebelah kanan Cinta."Hai cantik,namamu siapa?"

"Cinta om,"jawabnya agak takut-takut.

"Jangan takut aku tidak akan mencelakaimu,"ucap lelaki itu."Yuk ikut denganku aku ingin memberimu sesuatu,"ajaknya.

Cinta menoleh,melihat Sinta.

"Udah ikut aja,kamu mau kan dapet uang banyak?"ucap Sinta.

Lelaki itu pun menarik tangan Cinta hingga ia berdiri dari tempatnya.Sebenarnya ia sangat takut,tapi ia ingin sang mantan kekasih bertekuk lutut di bawah kakinya.

Sampai di sebuah kamar yang terdapat di club,lelaki itu mendudukkan Cinta di tempat tidur."Berapa umur mu cantik,"tanya nya sambil memegang dagu Cinta.

"18 tahun om,"jawab Cinta.

"Kau mau ini,"tanya om itu sambil memengang segepok uang ratusan ribu.

"I itu uang om? Cinta tentu mau om,"jawabnya.

"Tapi ada syaratnya,layani aku sampai aku puas.Tidak ada penolakan apapun darimu,"ucap om itu.

Cinta pun berfikir."Melayani orang seperti ini bukankah berarti aku pela*ur.Tapi aku juga sudah tidak suci lagi,jadi tidak apa-apa aku melakukannya kan.Lagi pula aku akan mendapatkan uang sebanyak itu.Apapun yang aku inginkan pasti bisa aku dapatkan,"ucapnya dalam hati.

"Baik om,Cinta bersedia."

Tidak ingin mengulur-ulur waktu lagi,si om langsung menubruk gadis di depannya itu. Cinta pun sampai kewalahan mengimbangi pergerakan om itu.

"Kau sungguh memabukkan Cinta aku ingin lagi,"ucap om itu setelah mendapatkan pelepasannya.

Cinta membelalakkan matanya,hampir satu jam si om melakukannya dan ia menginginkan lagi,bahkan Cinta belum mengistirahatkan dirinya.

"Bo...

Belom juga selesai bicara,si om sudah mel*mat bibir Cinta.Dan lagi-lagi om menyatukannya semakin menjadi-jadi.

Berkali kali Cinta mendapatkan puncaknya,namun si om belom juga selesai juga.

Rasa perih ia rasakan,hingga pukul 3 dini hari om masih saja gencar dengan aksinya.Hingga Cinta benar-benar kelelahan ia pingsan bersamaan om itu mengakhiri aksinya.

Tanpa pengaman dan lahar itu di tumpahkan dalam goa."Rasanya sangat memu*skan,"ucap om itu.Ia pun meninggalkan Cinta setelah meletakkan 2 gepok uang ratusan ribu di atas meja.

Pagi hari Cinta terbangun.Badannya terasa lemas,tulang-tulangnya bagaikan hancur seperti habis di tumbuk.Ia mendudukkan dirinya di tepi ranjang.Matanya melotot melihat tumpukan uang yang berada di atas meja."Uang itu 2 kali lipat lebih banyak dari yang om tawarkan tadi malam,"ucapnya dalam hati.

Dengan langkah lunglai ia masuk ke dalam kamar mandi,di depan cermin besar ia memandang tubuhnya yang polos."Sudah seperti Macan Tutul saja,"ucapnya."Apakah om itu minum obat kuat sampai pagi masih saja terus terus bertenaga? Ah untuk apa ku memikirkannya."

Selesai mandi Cinta memunguti pakaian yang berserakan di lantai.Karena tidak ada baju lain lagi,ia pun memakainya kembali.Di ambilnya uang yang ada di atas meja."Heem baunya harum sekali,"ucapnya sambil mengendus-endus uang itu."Kalau begini terus aku bisa kaya mendadak dan kau Cito,ku pastikan kau akan menyesal sudah meninggalkanku."

"Hallo mbak Sinta? di mana mbak sekarang?"tanya Cinta lewat panggilan telephonnya.

"Aku di rumah cin,kamu sudah bangun?"tanya Sinta.

"Kalau aku masih tidur tidak mungkin aku telfon mbak Sinta,"jawab Cinta sewot.

"Idih gitu saja sewot,bagaimana petualanganmu tadi malam? pasti seru kan? kuat berapa lama om itu?" goda Sinta.

"Nanti aja aku ceritain,aku mau pulang dulu.Jemput aku ya mbak Sinta,"ucap Cinta.

"Okelah tapi harus ada tips nya lo ya,"tawar Sinta.

"Gampang,pokoknya jemput Cinta dulu mbak,"ucap Cinta.

"Beres bos tunggu ya,"ucap Sinta.

Telephon pun mati,sambil menunggu Sinta datang,Cinta memainkan handphonenya.

Tidak lama kemudian Sinta datang dengan wajah yang sumringah.

"Cinta,"teriaknya.

"Apaan sih mbak teriak-teriak,"ucap Cinta.

"Yuk pulang,"ajak Sinta.

Mereka pun masuk ke dalam mobil Sinta.Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang,tak henti-hentinya Sinta terus saja menggoda Cinta yang lehernya terlihat seperti macan Tutul.

Sampai di rumah Cinta,Sinta pun ikut turun.

"Ni buat mbak Sinta,"ucap Cinta memberi beberapa lembar uang kepada Sinta.

"Waaah,banyak sekali,ini beneran Cin?"tanya Sinta.

"Ia lah mbak,om itu ngasih duit nggak tanggung-tanggung,"ucap Cinta.

"Eh gimana semalam?"tanya Sinta.

"Gila mbak,aku aja sampai pingsan.Si om gak ngasih aku waktu buat istirahat.Sampai jam 3 aja belom berhenti lo si om itu,"ucap Cinta.

"Wah aku mau yang begitu Cin,nih di minum,"ucap Sinta sambil memberi 2 macam pil berbentuk bulat.

"Apa ini mbak?"tanya Cinta.

"Itu obat agar kamu gak hamil dan yang satunya vitamin supaya kamu kuat lebih frees lagi nanti jika dapet tamu lagi,"jawab Sinta.

"Tamu?"bingung Cinta.

"Maksud ku,pelanggan kayak om itu,"jelas Sinta.

*****

Malam pun kembali menyapa,udara dingin menembus kulit Cinta yang memakai baju tanpa lengan.Cinta dan Sinta kini tengah berada di tempat di mana orang lelaki hidung belang butuh pelampiasan.Baru 5 menit Cinta duduk sudah ada yang mendatanginya.Kali ini lelaki lebih muda dari kemarin.Hidung mancung kulit putih dengan pakaian yang terlihat formal.

"Hai cantik?"sapanya.

"Hai juga,"jawab Cinta.

"Biasa tarif berapa semalam?"tanya lelaki itu tanpa basa basi.

"5 juta,"jawab Cinta yang mulai berada mematok harga.

Lelaki itu tersenyum tipis."Ayo,"lelaki itu langsung menarik pinggang Cinta."Kau ingin tempat yang VIP atau yang biasa,"tanyanya.

"Mana saja boleh,asal masnya senang,"jawab Cinta.

Lelaki itu tersenyum senang.Ia membawa Cinta masuk ke dalam mobilnya.Hanya sekitar 10 menit saja mereka sudah sampai di sebuah rumah bak istana.Ia pun turun dari mobil di ikuti Cinta di belakangnya.

"Ini rumahnya mas?"tanya Cinta.

"Ya,ini rumahku.Aku sendirian di sini,aku ingin tempat yang luas saat kita berci*ta nanti,"ucap sambil memegang dagu Cinta.

Bersambung...

Hello sahabatku...

jangan lupa

like

komen

vote

hadiahnya😉😉😉makasihhh

Bisa beli mobil baru.

"Benar saja,dengan meminum vitamin yang di berikan oleh mbak Sinta,aku tidak merasakan lelah sama sekali.Bahkan kini aku jadi ingin dan ingin lagi,"ucap Cinta dalam hati.

Keduanya kini sama-sama polos,tidak ada keinginan memakai kembali pakaiannya.Lelaki yang di sampingnya itu kini tengah memejamkan mata,mengatur nafasnya setelah berolahraga malam.

Tidak seperti om waktu itu,om itu sungguh kuat sekali.Selain terlalu menggebu-gebu,si om juga kasar dalam permainan.

Kali ini lelaki ini melakukannya dengan lemah lembut,bahkan Cinta sama sekali belum mencapai titik yang ia inginkan.Padahal mereka sudah 2 jam melakukannya.

"Masa bodoh dengan malu,aku sudah sangat tidak kuat,"ucap Cinta perlahan.

Ia pun kemudian mulai naik pelahan di **? lelaki itu,si pemilik pun membuka matanya ketika merasakan pergerakan.

"Kau sangat nakal Cinta,"ucapnya dengan tersenyum nakal."Lakukan sesuka hatimu sayang,"ucapnya lagi sambil memejamkan mata.

Tidak ingin mengulur waktu lagi,Cinta langsung bekerja keras ingin mendapatkan yang ia inginkan.Hingga seseorang yang di bawah itu telah mencapai puncak,Cinta masih juga belum kelar juga.

Ia melepas singkong milik lelaki,kemudian ia bersihkan.Setelahnya Cinta mulai beraksi lagi.Sang pemilik pun heran,namun ia pasrah saja.Ia sangat mengagumi sosok wanita yang di *** itu.Hingga Cinta pada akhirnya mendapatkan yang ia inginkan.

"***sekali,"ucap Cinta.Kemudian ia ambruk tak bertenaga di***lelaki itu.

Pagi harinya Cinta bangun terlebih dahulu.Ia segera meminum obat dan vitamin yang diberikan oleh mbak Sinta.Ia pun melangkahkan kakinya ke kamar mandi setelah melihat lelaki itu masih memejamkan matanya.

Setelah selesai dengan ritual mandinya,Cinta keluar dari kamar mandi yang hanya mengenakan handuk yang terlalu kecil untuk membungkus tubuhnya.Rambut nya yang basah serta sisa air yang menetes tepat di ***nya,membuat lelaki yang duduk di tepi ranjang itu menelan ludahnya kasar.

Tanpa ba bi bu,ia pun mulai melakukan aksinya.

"Mas aku sudah mandi,"ucap Cinta.

"Nanti mandi lagi,"jawabnya.

Cinta pun tidak bisa menolak lagi,mereka melakukannya hingga siang hari.

Setelah membersihkan tubuhnya sekali lagi,Cinta berniat akan pulang.

"Ini untuk mu,"ucap lelaki itu menyerahkan sebuah amplop coklat."Aku ingin setiap hari sabtu kau datang kemari,aku akan memberimu bonus lebih dari itu,"ucapnya dengan tangan nakal yang mencubit kecil milik Cinta.

"Auuu,sakit mas,"ucap Cinta."Baik aku akan datang sesuai keinginanmu mas."

Cinta pergi dengan menaiki taxi,ia pun membuka amplop yang di berikan oleh lelaki tadi.

"Wow ini luar biasa,"ia mendapatkan 3x lipat dari harga yang ia patok.

Belum sampai rumah,ia mendapatkan pesan dari Sinta.Katanya seorang om-om yang ingin bertemu dengan Cinta.

Cinta pun meluncur ke tempat yang sudah di tentukan.Belom sempat ia mengisi perutnya,sudah dapat panggilan lagi."Biar nanti aku minta traktir om itu aja deh,"ucap Cinta.

Sampai di tempat yang di tuju,Cinta mencari cari keberadaan mbak Sinta.

"Cinta,"teriak Sinta dari ujung ruangan.

"Mbak ada apa?"tanya Cinta yang sudah duduk di depannya.

"Ini lo ada om tajir yang ingin ngajak kamu jalan,gimana cin apa masih sanggup jika hari ini pergi,"kata Sinta.

Cinta pun menatap om itu."Baik,tapi aku makan dulu ya om dari pagi Cinta belom makan soalnya."

"Apapun yang kau minta cantik,"kata si om.

Setelah beberapa menit menunggu pesanan datang,Cinta pun makan dengan lahap."Kenyang sekali om,terimakasih om sudah di traktir,"ucap Cinta.

"Oiya mbak Sinta,tapi mbak Sinta ikut kami kan?"tanya Cinta.

"Kamu itu ta Cin,gak mungkin kali mbak ikut itu,"jawab Sinta sambil mencubit lengan Cinta.

"Jadi aku dan om hanya pergi berdua mbak?"tanyanya lagi.

"Iya cantik,apa kamu keberatan kita pergi berdua,"kali ini si om yang menjawab.

"Ah tidak om,jadi kita mau kemana om?"tanya Cinta.

"Kita akan pergi ke vila cantik,letaknya di puncak,"jawab si om.

"Oke,Cinta siap om,"ucapnya.

Mereka pun akhirnya berpisah di tempat itu,Sinta pergi setelah kepergian om dan Cinta.

Sampai di tempat tujuan semuanya berjalan lancar.Cinta turun mengikuti di belakang si om.

Mereka menuju salah satu kamar yang paling besar.

"Sayang aku sudah tidak ingin menunggu lebih lama lagi,"ucap om yang memeluk Cinta dari belakang.

"Sabar om,emang om gak capek apa habis nyetir jauh gini?"tanya Cinta.

"Ayolah sayang,aku sudah tidak bisa menundanya,"tangan om itu sudah tidak bisa di kondisikan lagi.Dengan bebasnya ia bergerak kesana kemari sesuka hati.Dalam sekejap keduanya kini sudah ***tanpa penghalang apapun.

"Brak,"pintu terbuka dengan sangat keras.Mereka pun kaget karena kondisi mereka yang sama-sama ***

"Dasar wanita***pergi kamu dari sini,"maki seorang wanita yang terlihat lebih tua.Ibu itu menjambak rambut Cinta dan menyeretnya hendak keluar kamar.

"Apa-apa'an sih bu,kamu itu yang harusnya keluar.Kamu itu sudah tua sudah tidak bisa melayaniku aku lagi,"Bentak om.

"Pak,aku itu istri kamu kenapa kamu tega melakukan ini pak?"ucap ibu itu.

"Sudah sana cepat keluar,pergi dari sini,"setelah memakai handuk di pinggangnya,om itu pun menyeret istrinya keluar hingga sampai pagar depan.

"Dasar wanita***,wanita*** kamu yaaa,"ibu itu teriak-teriak memaki-maki Cinta.

"Sudah ayo kita kembali ke kamar cantik,"ajak si om setelah mengunci pintu ruang tamu.

"Apa istri om tidak apa-apa teriak-teriak begitu om?"tanya Cinta.

"Biarkan saja wanita tua itu teriak-teriak,kalau lelah nanti pasti diam sendiri,"kata om.

Di tempat yang jauh dari keramaian,bahkan di vila itu terlihat hanya vila om saja yang berpenghuni.

Membuat kedua anak manusia itu semakin gila dengan kegiatan yang mereka lakukan tanpa memperdulikan wanita yang ada di luar itu teriak-teriak.

Hanya setengah jam lamanya om sudah tidak mampu lagi bertahan,ia ambruk di sisi Cinta.Sebenarnya Cinta sama sekali tidak bisa merasakan apapun,mungkin karena bagi Cinta om itu tumbang terlalu cepat.Ingin rasanya Cinta mengambil alih kepemimpinan,namun rasanya ia enggan menyentuhnya.Melihat perut buncit si om saja membuatnya sangat muak.

Semua ia lakukan demi uang,setelah hasratnya tersalurkan om itu langsung meraih handphonenya.Ia pun mengirim sejumlah uang ke nomor rekening Cinta.

"Ting,"sebuah notiv pesan muncul di layar handphonenya.Matanya melotot melihat angka dan nol yang ada di belakangnya.

"Benar-benar tajir sim om ini,tapi sayang si om bodoh.Hanya setengah jam om mau mengeluarkan uang sebanyak ini?"ucapnya dalam hati.

"Kalau begini caranya,aku bisa beli mobil baru,"ucapnya girang.

Ting,handphone Cinta berbunyi.

"Cin,aku sudah di depan vila,"Sinta mengirim pesan ke Cinta.

Ya Sinta mengikuti Cinta sampai ke vila,karena tahu kalau pelanggannya yang satu itu hanya butuh sekali*** dan hanya bertahan sebentar saja.

"Mbak Sinta,"ucapnya perlahan.

Cinta tidak membalas pesan itu,namun ia segera bergegas memakai kembali pakaiannya dan menemui Sinta yang sudah ada di depan.

"Mbak kok tahu aku ada di sini?"tanya Cinta setelah bertemu dengan Sinta.

"Jelas tahu,aku sudah pernah kesini.Dan aku juga tahu om itu seperti apa,payah sekali dia,"ucap Sinta.

"Ooo gitu,eh mbak tadi mbak Sinta gak lihat ibu-ibu ada di luar pagar?"tanya Cinta.

"Lihat,tu dia di seret security,di kira orang gila kali,"jawab Sinta."Sudah yuk kita pulang,"ajaknya.

Cinta pun masuk dalam mobil."Mbak ajari aku nyerir mobil dong."

"Gampang,si om pasti sudah transfer ya ke rekening kamu?"tanya Sinta.

"Sudah mbak,dan sekali lagi aku dapat pelanggan lagi,aku pasti bisa beli mobil mbak,"ucapnya senang.

Karena hari sudah semakin larut,Sinta tidak berani menyetir lagi,selain jalanan yang gelap juga karena lagi hujan,jalan jadi licin.Mereka memutuskan mencari penginapan terdekat,baru esok mereka akan melanjutkan lagi perjalanannya.

Bersambung....

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian

Like

komen

vote

hadiah buat othor biar makin semangat nulisnya😄😄😄😄😄

Terimakasih sahabatku,kalian luar biasa😙😙😙😙😙😙😙😙

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!