"Hooo,astaga capek banget" Ucap tania sambil merenggangkan otot-ototnya. Tania langsung berjalan menuju ruangan bu dewi.
Bu dewi merupakan dosen yang mengajar di mata kuliah tania. Tania pun memiliki pekerjaan sampingan sebagai asdos bu dewi.
"Udah semua nak?" Tanya bu dewi. Tania menganggukkan kepalanya dengan pasti sambil memeriksa kembali semua materi.
"Udah semua bu,file-nya juga udah saya simpan semua" Ucap tania.
"Oke deh,kamu boleh keluar sekarang" Ucap bu dewi. Tania langsung meninggalkan ruangan bu dewi dan bergegas menuju parkiran kampus.
"Zira..." Teriak tania sambil mengibas-ibaskan tangannya. Zira yang awalnya celingukan pun langsung berlari ke arah tania. Zira merupakan sahabat tania sejak sekolah menengah pertama.
"Skuy pulang" Ajak zira. Tania langsung menancapkan gas motornya menuju lesehan makan miliknya.
"Nanti sore main futsal tan?" Tanya zira. Tania langsung menganggukkan kepalanya.
"Kita bawa aja si aisyah sekalian" Ucap tania dan di angguki oleh zira.
Setelah selesai makan siang dan mengantarkan zira pulang,tania langsung menuju rumahnya. Baru saja tiba di rumah tania sudah di sambut oleh puluhan perempuan remaja di hadapannya.
"Ngapain loe pada?" Tanya tania penasaran.
"Mau numpang print tugas dong uni,hehe" Cengir para remaja yang umurnya tak jauh berbeda dari tania. Tania langsung membuka pintu rumahnya dan mempersilahkan semua tamunya untuk masuk.
"Uni tatan,kita baru dapat gaji besok,terus uang sewa kos besok aja kita kasih ya" Ucap salah seorang penghuni kos tania. Tania memiliki kamar kos yang berada satu lingkungan dengan rumahnya. Penghuni kos pun kebanyakkan dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang dari rantauan.
"Iya-iya...loe semua udah pada makan belum?" Tanya tania. Mereka semua menggelengkan kepala dengan kompak.
"Kita pesta mie setan mau?" Tanya tania sambil menyeringai.
"Mau...." Sorak seluruh penghuni kos tania. Mereka semua langsung berlari ke kamar dan mengambil uang untuk sumbangan membeli mie tersebut.
"Uangnya udah cukup uni" Ucap mereka sambil menyerahkan uang kepada tania. Tania langsung mengeryitkan dahinya dan menatap mereka sinis.
"Simpen duit loe semua,kayak di mana aja pakai sumbang-sumbangan..."
"Bahan makanannya masih ada di sini,jadi kita langsung buat aja,enggak perlu sumbang-sumbangan"
"Kayak baru kenal gue aja loe pada..." Kesal tania.
"Makasih uni tatan..." Semua anak kos pun langsung memeluk tania dan membuat tania kesulitan memperoleh oksigen.
"Udah,udah,lepasin" Ucap tania.
"Skuy kita buat" Sambung tania. Semua anak kos membagi tugas mereka. Ada yang memotong cabe,mengupas bawang,maupun mempersiapkan peralatan lainnya.
"Sri,panggil semua penghuni kos,kita makan besar hari ini" Ucap tania.
"Siap bu boss" Ucap sri sambil hormat. Sri langsung meninggalkan tania dan bergegas memanggil semua penghuni kos yang berada di dalam kamar.
"Pakai bubuk cabe juga enggak?" Tanya tania.
"Enggak usah uni,kan udah pakai cabe rawit"
"Kan kasihan kalau sri bolak-balik toilet gara-gara sakit perut" Ucap mereka sambil tertawa.
"Wohhh,cah gendeng,loe pikir gue enggak sanggup apa makan makanan pedas?" Tanya sri.
"Menurut loe?" Tanya mereka.
"Emang enggak bisa,hehe" Ucap sri. Semua yang berada di sana pun langsung tertawa saat mendengarkan guyonan sri.
Setelah masakan selesai,mereka memakan mie pedas tersebut di atas daun pisang,di bawah pohon rindang depan rumah tania. Mereka sangat menikmati acara makan besar secara dadakan tersebut.
"Brut..."
Suara kentut terdengar saat mereka sedang asik-asiknya makan.
"Buset,siapa nih? " Ucap tania sambil menatap mereka satu persatu.
"Hayo siapa,ngaku woi..." Ucap sri lantang. Semua penghuni kos langsung mencari sumber suara tersebut. Saat Sri ingin berdiri,suara kentut pun terdengar bersaut-sautan.
"Brut...tut..tut..tut...tut...."
Ternyata pelaku tersebut adalah Sri. Semua penghuni kos tertawa sambil menyoraki Sri.
"Haduh,ketahuan deh" Ucap Sri cengengesan. Tania langsung menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa. Sri langsung tersipu malu saat kedoknya terbuka.
*****
"Aisyah..." Panggil tania dan zira. Aisyah langsung menghampiri kedua sahabatnya tersebut. Sama halnya dengan zira,aisyah juga sahabat tania sejak sekolah menengah pertama.
"Yuk masuk,anak-anak udah pada ngumpul tuh" Ucap aisyah dan di angguki oleh zira dan tania.
Tania,zira dan aisyah memang sangat menyukai berbagai macam hal yang bersangkutan dengan olahraga. Maka tak heran jika mereka bertiga sangat pandai dalam berbagai macam bidang olahraga.
"Gimana kuliah? Lancar?" Tanya aisyah kepada zira dan tania.
"Gue sih gitu-gitu aja,jadi asdos-nya bu dewi asik sih,tapi tugas gue jadi nambah banyak" Ucap tania.
"Tapi yang herannya akhir-akhir ini bu dewi jarang banget ngasih gue tugas" Ucap tania.
"Kenapa heran? Bukannya enak ya kalau tugas loe enggak bejibun" Ucap zira.
"Ho'oh,bener tuh kata zira" Ucap aisyah.
"Bukan apa-apa nih ya,tapi awkward aja gitu kalau tiba-tiba tugas gue jadi dikit banget" Ucap tania.
"Udah deh tan,bersyukur aja kali" Ucap zira dan di angguki tania.
"Btw nih sya,loe nanti pulang sama siapa?" Tanya tania.
"Gue entar di jemput sama abang gue,loe berdua pulang aja dulu" Ucap aisyah. Tania dan zira pun langsung pamit pulang.
"Besok ada tugas loh zir dari bu dewi,jangan lupa di buat" Tania mengingatkan zira. Pasalnya zira satu kelas dengan tania. Sedangkan aisyah berbeda kelas dengan mereka karena berbeda jurusan.
"Iya,iya, tau..." Ucap zira.
Selama perjalanan mereka hanya mengobrol ria tanpa memerhatikan keadaan sekitar. Suara mereka bisa terdengar oleh para pengguna jalan karena saking asiknya mereka bercerita.
"Cewek-cewek mah gitu,ngobrol sama temen di atas motor tapi suaranya enggak ngotak banget. Tuh percakapan ngomongnya kayak pakai pengeras suara aja,semua orang bisa dengar" Ucap salah satu pengguna jalan.
Tania dan zira tertawa terpingkal-pingkal saat nostalgia zaman SMA mereka. Tanpa sadar mereka sudah menabrak salah satu pengguna jalan di depan mereka.
"Brak...."
Tania dan zira menabrak salah satu mobil yang terparkir di depan mereka. Tania langsung berdiri saat mengetahui ada mobil yang menghalangi jalannya.
Bersamaan dengan jatuhnya tania dan zira,sirine mobil tersebut pun langsung berbunyi sangat keras,sehingga memekakkan telinga tania dan zira.
"Woi kupret,mobil siapa nih" Ucap tania lantang. Sedangkan zira berusaha bersembunyi di belakang motor karena melihat amarah tania.
"Setan,setan,masalah baru bakalan datang nih" Upat zira. Tania yang kesal saat tak ada orang yang keluar dari rumah pun langsung menendang badan mobil dengan keras. Sehingga membuat sirine mobil kembali berbunyi dengan keras.
"Mobil siapa ini sih,hah" Ucap tania kesal. Tania kembali menendang body belakang mobil dengan keras.
"Woi..." Teriak seorang laki-laki dengan tegas.
"Tan lari tan,lari...." Ucap zira sambil menarik lengan tania.
•
•
•
...Terima kasih sudah membaca...
...Airin Kesayanganku...
...Jangan lupa berikan like kalian😊...
...Dan masukkan novel Airin Kesayanganku dalam rak buku kalian, agar kalian selalu dapat notifikasi saat up episode baru....
......kunjungi media sosial author :......
...ig: nabilllaaaptr_...
...fb: nabila aulia...
"Woi..." Teriak seorang laki-laki dengan tegas.
"Tan lari tan,lari...." Ucap zira sambil menarik lengan tania.
"Enggak usah lari zir,dia yang salah kok" Ucap tania.
"Saya yang salah kata kamu?!" Ucap lelaki tersebut dengan nada dinginnya. Zira langsung meneguk salivanya dan masih berusaha menarik lengan tania.
"Iya,mobil loe salah,masa parkir mobil di sini sih,otomatis mobil loe menghalangi pengguna jalan lain dong" Ucap tania lantang.
"Kamu enggak lihat ada rambu di sana" Tunjuk lelaki tersebut kepada sebuah rambu lalu lintas. Lelaki tersebut menunjuk gambar mobil yang memiliki lingkaran berwarna biru,yang artinya di sana boleh memarkirkan mobil.
"Enggak,enggak lihat" Ucap tania lagi.
"Eh bocah ingusan,kamu ganti kerusakan mobil saya atau saya masalah kamu ke jalur hukum" Ucap lelaki tersebut.
"Minta ganti? Bocah ingusan" Ucap tania murka dengan sorot mata berapi-nya.
"Nih gantinya" Tania kembali menendang body mobil milik lelaki tersebut sehingga kembali mengeluarkan suara.
"Kamu..." Ucap lelaki tersebut kesal. Lelaki tersebut langsung menarik lengan baju tania dengan kuat dan menyeret tania.
"Woi om,gue manusia bukan anak kambing..."
"Main seret-seret aja" Ucap tania memberontak.
Lelaki langsung memotret semua goresan yang di perbuat oleh tania dan menunjukkannya kepada tania.
"Malam ini kita ke kantor polisi" Ucap lelaki tersebut.
"Kita?" Tanya tania.
"Iya kita,kamu saya tuntut karena merusak fasilitas pribadi milik orang lain" Ucap gabriel.
"Heh,om enggak punya bukti kalau mau nuduh saya"
"Bukti om enggak valid kalau cuma nunjukin foto goresan mobil tanpa ada video kalau saya yang ngerusak mobil o'om" Ucap tania.
"O'om?" Ucap lelaki tersebut.
"Terus saya harus manggil apa? Kakek? Datuk? Atau mbah?" Tanya tania.
"Bodoh,pokoknya saya enggak peduli om,saya enggak bakal datang ke kantor polisi gimana pun caranya" Sambung tania.
"Lagi pun bukti om enggak valid,kemungkinan besar kasus om enggak bakal di tangani tuh sama polisi" Ucap tania.
"Udah tan,udah deh,minta maaf gih" Ucap zira.
"Maaf? Sorry ya zir,maaf gue itu mahal" Ucap tania sombong.
"Astaga Ya Allah,kawan gue kok bodoh banget ya" Batin zira.
"Sekarang gini aja,kamu minta maaf aja sama saya terus saya anggap masalah ini selesai" Ucap lelaki tersebut.
"Huuu...enak aja,enggak mau,saya enggak bakal ngelakuin hal itu sama om" Ucap tania.
"Kamu mau saya bawa masalah ini ke jalur hukum,hah?" Tanya gabriel kesal.
"Bawa aja om,saya enggak bakal ke tangkap"
"Lagian kan udah saya bilang kalau bukti om itu enggak valid" Ucap tania sinis.
"Saya hitung satu sampai tiga nih,kalau sampai tiga kamu enggak minta maaf,saya serius akan membawa masalah ini ke jalur hukum" Ucap lelaki tersebut
"Satu" Ucap lelaki tersebut.
"Dua" Ucap tania. Lelaki tersebut langsung menatap tania dengan tatapan tajamnya.
"Dua setengah" Ucap lelaki tersebut.
"Dua perlapan" Ucap tania. Lelaki tersebut menatap tania dengan tatapan horornya. Namun tania hanya pura-pura tak tau saat mendapatkan tatapan tersebut.
"Ti...." Ucap lelaki tersebut.
"Gaa..." Jawab tania malas.
"Tiga" Ucap lelaki tersebut lantang sambil meraih lengan baju tania sebelah kanan. Sedangkan zira langsung menarik lengan tania sebelah kiri.
"Om ampun om,jangan bawa masalah ini ke jalur hukum ya om" Ucap zira memohon.
"Enggak,teman kamu aja enggak mau minta maaf sama saya" Tutur lelaki tersebut.
"Om,saya sebagai perwakilan dia om,saya dengan sangat rendah hati meminta maaf sama om" Ucap zira membungkuk.
"Apaan sih zir,tegap enggak badan loe!" Ucap tania tegas.
"Kita enggak usah ngemis buat dapetin simpati orang zir,loe ingat itu" Ucap tania tegas.
"Nih orang emang enggak punya simpati gimana pun loe mau minta maaf sama dia" Ucap tania lagi.
"Woi pe'ak,yang salah tu loe"
"Loe tadi udah di kasih kesempatan buat minta maaf tapi loe tolak"
"Terus sekarang loe bakal di laporin ke kantor polisi tan" Ucap zira cemas.
"Kan udah gue bilang,bukti nih orang enggak valid zira..." Ucap tania jengah.
"Kamu mau saya nunjukkin bukti yang valid supaya kamu bisa mendekam di penjara?" Tanya lelaki tersebut.
"Em,enggak juga sih,tapi saya suka aja gitu ngelawan omongan orang,apa lagi udah tua kayak gini" Ucap tania sinis.
"Kayak gini? Kayak saya maksud kamu?" Tanya lelaki tersebut dengan nada naik satu oktaf.
"Hu'uh" Tania menganggukkan kepalanya. Sementara lelaki tersebut langsung mengeluarkan handphonenya dan menunjukkan bukti rekaman cctv. Tania yang awalnya acuh saja sekarang menjadi resah.
"Kupret nih om-om,dia ada rekaman cctv gue lagi" Batin tania kesal.
"Ayo ke kantor polisi" Ucap lelaki tersebut sambil menarik baju tania.
"Woi tua keladi,enggak usah narik-narik baju orang" Ucap tania tak sopan.
"Anak zaman sekarang enggak punya etika banget kalau ngomong sama yang lebih dewasa" Ucap lelaki tersebut sambil menatap tajam ke arah tania.
"Bukan dewasa,tapi tua" Ucap tania ketus.
"Terserah apa kata kamu,pokoknya kali ini kamu harus ikut ke kantor polisi" Ucap lelaki tersebut.
"Ogah,ngapain juga ke kantor polisi" Ucap tania dengan nada sangat menolak.
"Em bentar om,saya mau ngomong dulu sama teman saya" Ucap zira dan di angguki lelaki tersebut. Zira langsung menarik tania agar sedikit berjauhan dengan lelaki tersebut.
"Woi tatan,jangan jadi orang bego deh loe,kan memang loe yang nabrak mobil nih om-om" Ucap zira berbisik.
"Zir,loe tegakin lagi tuh motor,sudah itu kita langsung kabur" Ide gila tania langsung muncul di kepalanya. Sedangkan zira langsung menepuk lengan tania dengan keras.
"Loe bodoh,bego,atau tolol sih tan?" Zira tak habis pikir dengan ide gila sahabatnya tersebut.
"Semuanya,gue suka ketololan,haha" Ucap tania di iringi tawa iblisnya.
"Ya Allah tan,istighfar,istighfar" Ucap zira.
"Astaghfirullahaladzim"
"Astaghfirullahaladzim"
"Astaghfirullahaladzim" Tania langsung beristighfar setelah mendengarkan ucapan zira.
"Udah,gue udah istighfar kayak yang loe bilang"
"Sekarang ayo kabur" Ajak tania lagi. Zira sebenarnya cukup menyetujui ide gila sahabatnya. Akan tetapi,zira masih bisa berpikiran jernih bahwa lelaki di depannya tersebut merupakan orang yang sangat tegas terhadap segala sesuatu.
"Om..." Panggil tania.
"Am-om,am-om, saya enggak pernah nikah sama bibi kamu,jangan panggil saya om" Ucap lelaki tersebut dengan nada ketus.
"Eh,ada apa tuh di ujung jalan" Ucap tania sambil menunjuk ujung jalan.
"Saya enggak bodoh,jadi enggak usah bohongin saya" Ucap lelaki tersebut.
"Tolong...tolong..."
Terdengar suara teriakan dari ujung sana. Karena lelaki di hadapan tania tak percaya dengan hal tersebut,tania langsung berlari ke ujung jalan untuk mendekati sumber suara.
Tania berlari secepat mungkin dan di susul oleh zira menggunakan motor. Sedangkan lelaki tersebut juga ikut berlari ke arah sumber suara.
"Ibu kenapa?" Tanya tania.
"Di senggol mobil neng,tapi mobilnya udah kabur" Ucap wanita tersebut. Tania langsung mengobati ibu tersebut menggunakan peti pertolongan pertama yang berada di dalam motornya.
"Yang lain ada yang luka atau sakit gitu bu?" Tanya tania.
"Enggak neng,makasih" Ucap ibu tersebut.
"Ayo bu saya antar pulang" Ajak tania.
"Eh,enggak usah neng,saya udah baik-baik aja kok" Ucap ibu tersebut. Tania menganggukkan kepalanya dan membiarkan ibu itu pergi.
"Kita ikutin dia zir,gue takut aja ibu itu kenapa-napa..." Ucap tania dan di angguki zira.
"Sekarang zir,ayo cepetan kabur..." Tania dan zira langsung tancap gas saat lelaki yang mereka tabrak mobilnya sedang lengah karena sibuk mengobrol dengan warga sekitar.
"Da da om..." Teriak tania. Mata lelaki tersebut langsung membulat saat melihat tania dan zira kabur. Tania langsung mencibir lelaki tersebut sambil tertawa.
"Woi berhenti enggak..." Teriak lelaki tersebut.
......Terima kasih sudah membaca ......
...Airin Kesayanganku...
...Jangan lupa berikan Like dan Selalu support author agar bisa memberikan cerita yang menarik untuk kalian😊...
...Kunjungi media sosial author:...
...ig : nabilllaaaptr_...
...fb : nabila aulia...
Sekarang zir,ayo cepetan kabur..." Tania dan zira langsung tancap gas saat lelaki yang mereka tabrak mobilnya sedang lengah karena sibuk mengobrol dengan warga sekitar.
"Da da om..." Teriak tania. Mata lelaki tersebut langsung membulat saat melihat tania dan zira kabur. Tania langsung mencibir lelaki tersebut sambil tertawa.
"Woi berhenti enggak..." Teriak lelaki tersebut. Tania kembali mencibir lelaki tersebut sambil melambai-malambaikan tangannya.
"Akh...dasar cewek bar-bar" Upat lelaki tersebut dengan nada kesal.
Sedangkan selama di perjalanan tania tertawa bahagia bersama zira karena berhasil kabur dari lelaki tua tersebut.
"Tapi gue takut deh tan kalau tiba-tiba kita bakal ketemu lagi sama dia..." Ucap zira.
"Alah apa yang loe takutin sih,bumi ini luas zir,jangan mempersempit dengan kata loe takut ketemu dia" Ucap tania dengan nada sok menasehati.
"Alah,loe aja kabur dari dia,sok-sok-an nasehati gue" Ucap zira dengan nada tak sukanya.
Setelah mengantar zira pulang,tania langsung menuju rumahnya untuk mengistirahatkan badannya. Saat sedang memarkirkan motornya di parkiran rumah,tiba-tiba tania di kejutkan oleh remaja laki-laki yang sudah berdiri di ambang pintu rumahnya.
"Tatan,loe kemana aja sih? Dari tadi gue tungguin..."
"Mana tuh si sri godain gue terus" Tunjuk lelaki muda tersebut ke arah sri yang sedang bersembunyi di belakang pintu kamar kos-nya.
"Lain kali kalau mau kesini loe hubungi gue dulu dek" Ucap tania sambil membuka pintu rumah.
"Iya,iya" Ucap lelaki tersebut sambil cemberut.
"Bimas...piwit..." Panggil sri dengan nada menggoda bimas. Bimas langsung bergidik ngeri saat sri kembali memanggil dirinya. Bimas merupakan adik kandung tania.
"Bimas,oh bimas,engkaulah pujaan hati ku" Ucap sri dengan nada puitisnya.
"Sriii....." Teriak bimas kesal. Sri si anak kos pun langsung tertawa terpingkal-pingkal saat melihat reaksi yang berlebihan dari bimas.
"Sarangheo oppa...muach" Ucap sri sambil menunjukkan love di tangannya ke arah bimas.
"Najis sri najis,sumpah,enggak lucu" Ucap bimas kesal. Sri kembali tertawa saat melihat wajah kesal bimas.
"Loe cemberut sekali lagi gue cium entar bimas..." Ucap sri. Bimas langsung berlari kedalam rumah tania untuk menghindari serangan sri.
"Tatan,tatan,si sri makin menggila" Ucap bimas panik. Tania langsung keluar dari rumahnya dan melihat sri yang sudah berdiri di depan pintu.
"Cium,cium, loe mau cium adek gue sri?" Tanya tania sambil menatap tajam ke arah sri.
"Eng...enggak kok uni,bohong dia tuh" Elak sri. Mata bimas langsung membulat setelah mendengarkan ucapan sri.
"Woi sri,dari tadi loe sibuk godain gue,sekarang giliran di depan kakak gue loe enggak berani" Ucap bimas kesal.
"Seriusan loe goda bimas sri?" Tanya tania dengan nada tak percaya. Sri hanya cengengesan saat di lontarkan pertanyaan seperti itu.
"Kalau loe mau godain adek gue,nih" Ucap tania sambil mendorong bimas keluar rumah.
"Sekalian aja loe cium bimas sampai mampus" Ucap tania. Tania langsung mengunci pintu dari dalam rumah. Sedangkan bimas langsung di tarik-tarik oleh sri. Bimas berteriak sangat kencang dan memohon kepada tania untuk membukakan pintu rumah.
"Udah beb,yuk cium dedek" Ucap sri menggoda.
"Gue masih perjaka sri...." Ucap bimas berteriak. Sri langsung tertawa saat melihat bimas yang ketakutan saat bersama dirinya.
"Loe ada sakit apa sih sri? Gila loe ya gara-gara tugas kuliah loe numpuk?" Tanya bimas ketus.
"Kagak lah pe'ak,gue itu gila gara-gara ngeliat loe" Ucap sri dengan nada menggoda. Bimas kembali bergidik ngeri saat mendengarkan ucapan sri.
"Lepasin gue sri..." Ucap bimas dengan nada pasrah nya. Pasalnya ini bukan kali pertamanya bimas di tahan seperti ini oleh sri.
"Hahaha,langsung hilang stress gue waktu ngeliat loe kayak gini bim" Ucap sri sambil melepaskan tangan bimas. Bimas langsung membersihkan tangannya setelah di pegang oleh sri.
"Hitungan ketiga loe udah hilang dari pandangan gue bim atau enggak gue bakal godain loe seumur hidup" Ucap sri lantang. Bimas langsung lari terbirit-birit dan langsung mengunci pintu. Tania yang melihat tingkah adiknya pun tertawa terbahak-bahak dari dalam rumah.
"Udah ternodai loe bim?" Ledek tania.
"Sembarangan,lama-lama gue ngeliat sri bisa gila gue" Ucap bimas sambil memijit kepalanya. Sedangkan tania hanya tertawa saat mendengarkan ucapan adik kandungnya.
Setelah selesai mandi,tania langsung membereskan semua perlengkapannya untuk ke kampus besok. Sedangkan adiknya,bimas,sedang asik bermain game di handphone-nya.
"Dek,kalau mau makan,loe makan aja ya,gue langsung tidur" Ucap tania. Bimas hanya mengacungkan jempolnya sebagai jawaban.
Karena badan tania sangat letih,tania cepat sekali terlelap. Baru saja satu jam memejamkan mata,handphone tania sudah berdering.
"Hem...." Tania menjawab sambungan telepon tersebut tanpa melihat nama kontak yang tertera.
"Halo,badak white coffe?" Tanya tania ngelantur.
"Kopi nikmat,begah di lambung..." Jawab orang tersebut di ujung telepon.
"Hah...siapa nih?" Tanya tania mengantuk.
"Ini dosen kamu sayang..." Jawab si penelepon.
"Astaghfirullah,bu dewi..." Ucap tania langsung berjingkat kaget. Sedangkan bu dewi hanya tertawa saat mendengarkan ucapan tania.
"Maaf bu,tatan ke tiduran"
"Ada apa bu?" Tanya tania.
"Eh,besok kamu enggak ibu lagi ya sayang,kamu udah di ambil sama dosen baru" Ucap bu dewi.
"Yah...kok gitu sih?" Tanya tania dengan nada sedikit protes.
"Dia mau cari asisten baru,orangnya baik kok tan,muda,berkarisma,ganteng lagi" Ucap bu dewi.
"Apa? Dia cowok?" Tanya tania terkejut.
"Iya sayang,dosennya cowok,di mengajar di kelas kamu mulai besok" Ucap bu dewi. Seketika tania langsung lemas saat tau bahwa ia akan menjadi asdos laki-laki.
"Jangan tatan deh bu dewi,yang lain aja. Bu dewi kan tau kalau tatan enggak suka kerja sama cowok" Ucap tania dengan nada memelas.
"Em,untuk kali ini maaf ya sayang,bu dewi enggak bisa nolong..." Ucap bu dewi.
"Tapi kamu tenang aja,kerja sama dia gajinya lebih banyak dari pada sama ibu" Ucap bu dewi.
"Ini bukan perkara uang bu dewi,tapi ini..." Ucap tania terputus.
"Udah,pokoknya kamu terima aja ya nak" Ucap bu dewi dan langsung mematikan telepon. Tania hanya mendengus pasrah setelah mendengarkan penuturan bu dewi.
*****
"Oke,gue tunggu loe di depan kampus ya zir..." Ucap tania. Tania langsung menuju kampus menggunakan motornya.
"Hoi..." Panggil zira sambil melambai-lambaikan tangannya.
"Yuk masuk" Ajak zira. Tania dan zira langsung menuju kelas mereka. Sedang asyik-asyiknya bercerita,tiba-tiba tania di minta untuk menemui bu dewi di ruangannya.
"Bu..." Panggil tania.
"Masuk sayang" Ucap bu dewi. Tania masuk dan langsung duduk di kursi.
"Yuk kita ke ruangan samping,dosen baru kamu bentar lagi datang" Ucap bu dewi. Tania menganggukkan kepala dan mengekori bu dewi.
Saat tania masih sibuk dengan handphone-nya,tiba-tiba seorang laki-laki muda tinggi dan tampan masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Maaf bu dewi,saya terlambat" Ucap lelaki tersebut. Karena mendengarkan suara,tania langsung mengalihkan perhatiannya. Saat melihat lelaki di depannya tania terjingkat kaget bukan kepalang.
"Astaga..." Ucap tania refleks. Lelaki tersebut pun langsung melihat tania yang tak jauh dari pandangannya.
"Kamu..."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!