NovelToon NovelToon

CEO TAMPAN MENGINGINKAN KU

PAPAH KU

Nama ku Aleta Dewi. Aku seorang gadis dari keluarga yang kurang mampu. Aku hanya tamatan SMA namun aku tetap bersyukur karena aku masih bisa sekolah sampai ke sekolah menengah atas.

Saat usia ku 20 tahun. Ada seoraang pria paruh baya yang mendatangi ku. Pada hari itu adalah hari di mana aku harus berpisah dengan nenek yang selama ini merawat ku dari kecil hingga dewasa.

Ibu ku sudah meninggal dunia saat usia ku masih 6 tahun. Beliau sakit kangker rahim yang sudah di derita sejak kelahiran ku. Karena keadaan kamu yang masih kurang mampu. kami tidak mampu membiayai pengobatan ibu.

"Aleta. Apa kamu Aleta Dewi?" Tanya pria paruh baya itu.

Aku mendongak untuk melihat siapa yang bertanya nama pada ku.

"Iya saya Aleta. Maaf anda siapa?" Tanya Leta.

"Aleta. Saya Deva. Papah kamu" Jawab Deva.

Aku terkejut dengan apa yang di ucapkan bapak itu. Yang aku tau papah ku sudah meninggal. Itu pun aku tau dari cerita nenek dulu waktu aku kecil.

"Maaf tuan. Tapi kata nenek saya. papah saya sudah meninggal saat saya masih dalam kandungan ibu" Jawab Leta tertunduk.

Pria paruh baya itu mendekati ku. Aku sedikit takut karena kali ini tidak ada yang bisa menjaga ku. Aku sudah menjadi sebatang kara.

"Tidak nak. Aku lah papah kandung kamu. Maaf karena selama ini aku tidak menemui mu. Aku kemari untuk menebus semua dosa dosa ku yang sudah membuat kalian terpuruk" Jelas Deva.

Leta sempat berfikir tentang apa yang di ucapkan oleh pria itu. Sedari kecil dia tau papah nya sudah meninggal tapi selama ini dia tidak tau di mana makam papah nya berada.

"Nak ikut lah papah. Papah mohon Leta. Papah tidak ingin menanggung dosa ini jika kamu menolak untuk ikut bersama papah" Ucap Deva.

Leta masih berfikir untuk ikut Deva. Dia takut jika Deva memiliki niat buruk pada diri nya.

"Ini bukti jika kamu tidak percaya pada papah. Ini adalah surat dari ibu kamu dulu dan foto kamu saat masih bayi. Ibu kamu mengirimkan ini semua ke papah" Imbuh Deva.

Leta menerima surat tersebut. Namun dia masih ragu untuk membaca nya di depan makam nenek nya.

"Kamu pulang lah nak. Besuk papah akan kembali ke sini untuk menemui kamu lagi" Pinta Deva.

"Baik" Jawab Leta.

Leta berjalan untuk pulang ke rumah nya. Dia terus memikirkan ucapan Deva pada diri nya tadi.

Leta telah sampai di rumah nya. Tempat tersebut lebih pantas di sebut gubuk dari pada sebuah rumah. Karena memang keuangan keluarga Leta sangat lah serba kekurangan.

"Ibu apa benar dia adalah papah ku? Kenapa nenek bilang kalau papah sudah meninggal?" Itu lah pertanyaan yang ada di kepala Leta.

Leta duduk di pinggiran kasur nya yang sudah usang. Dia membuka surat pemberian pria paruh baya itu perlahan.

""Deva. Aku tau kamu saat ini sudah bahagia dengan keluaga kecil kamu. Aku juga tau kalau aku hanya lah seorang selingkuhan yang tidak kamu harapkan lagi. Namun aku tulus mencintai kamu Deva.

Walaupun kita tidak memiliki setatus yang dapat di terima oleh hukum. Tapi aku tetap bertahan dengan cinta yang kamu berikan pada ku.

Deva maaf karena aku tidak jujur pada kamu. Maaf karena aku tidak tega untuk menggugurkan kandungan ku dulu seperti yang kamu mau.

Namun hari ini aku sangat bahagia karena buah cinta kita telah lahir kedunia ini dengan selamat dan sehat.

Dia bayi yang cantik Deva hidung dan mata nya sama persis seperti kamu.

Deva saat ini aku sedang sakit. Aku hanya ingin meminta kamu untuk menemui putri kecil kita. Dia tidak salah apa pun Deva. Biar lah dia bahagia dan tau akan papah nya.

Aku harap kamu mau untuk menemui nya Deva.

Selamat tinggal Deva. Aku sangat mencintai kamu""

Leta menangis ketika membaca surat dari ibu nya yang di kirim untuk papah nya. Deva.

"Jadi bemar kalau dia adalah papah ku" Ucap Leta.

"Ibu kenapa Ibu tidak pernah bilang pada ku. Kenapa ibu tega tidak bicara ketika aku di ejek oleh teman teman ku saat aku sekolah." Ucap Leta menangis.

"Ibu kenapa aku harus terlahir sebagai anak yang tidak di harapkan oleh papah ku sendiri?" Guman Leta.

Leta terus menangis saking lama nya dia menangis dia sendiri tidak menyadari kalau diri nya mulai terlelap dalam mimpi nya.

Ke esokan pagi nya di rumah Leta.

Pagi ini Leta terbangun dengan mata yang bengkak. Dia pergi ke kamar mandi dan membasuh wajah nya untuk membuat nya terlihat sedikit segar.

Leta berjalan ke arah dapur untuk memasak. Dia teringat kembali pada nenek nya yang setiap pagi memasak bersama dengan nya.

"Nenek hari ini pria itu akan menjemput ku. Apa tidak apa jika aku ikut dengan dia. Dia bilang kalau dia papah ku nek" Guman Leta.

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu rumah Leta. Leta membuka pintu rumah nya dan melihat Deva sudah berdiri di depan pimtu rumah nya.

"Anda sudah datang? Silahkan masuk" Pinta Leta mempersilahkan Deva masuk ke rumah nya.

Deva melihat keadaan rumah yang sangat terlihat buruk. Dia tidak menyangka kalau anak nya akan hidup di dalam rumah yang hampir rubuh itu.

"Kamu selama ini tinggal di sini dengan ibu kamu?" Tanya Deva.

"Iya. Tapi sejak ibu meninggal saya tinggal di sini bersama nenek" Jawab Leta.

Leta menyuguhkan teh untuk Deva

"Silahkan teh nya" Ucap Leta.

Deva meminum teh buatan Leta. Saat Deva meminum teh buatan Leta dia terkejut karena teh buatan Leta sama persis seperti buatan Dewi ibu Leta.

"Leta. Apa kamu sudah memikirkan apa yang saya tawarkan kemarin?" Tanya Deva.

"Iya sudah" Jawab Leta tertunduk.

"Jadi bagai mana? Apa kamu mau ikut papah tinggal di rumah papah?" Tanya Deva lagi.

"Iya saya mau" Jawab Leta.

Saking senang nya Deva meraih tubuh Leta dan memeluk Leta.

"Terima kasih Leta. Terima kasih karena kamu sudah mau memberi papah kesempatan untuk menebus dosa dosa papah sama kamu dan ibu kamu" Ucap Deva menangis

"Iya pah" Jawab Leta.

Deva melapaskan pelukan nya dan mengahpus air mata nya.

"Baik lah sekarang ayuk kita ke rumah papah. Kamu sudah siap siap?" Tanya Deva.

"Tidak banyak yang saya bawa pah. Hanya beberapa baju saja" Jawab Leta.

"Tidak apa apa. Nanti papah akan belikan semua kebutuhan kamu" Ucap Deva.

"Iya pah" Jawab Leta.

@DIYAH_NUR_ARROYAN

# Selamat membaca ya kak

# Terima kasih banyak.

🙏🙏🙏😊😊😊

BERTEMU MAMAH TIRI

Deva melapaskan pelukan nya dan mengahpus air mata nya.

"Baik lah sekarang ayuk kita ke rumah papah. Kamu sudah siap siap?" Tanya Deva.

"Tidak banyak yang saya bawa pah. Hanya beberapa baju saja" Jawab Leta.

"Tidak apa apa. Nanti papah aka belikan semua kebutuham kamu" Ucap Deva.

"Iya pah" Jawab Leta.

Leta dan Dava masuk ke dalam mobil Dava. Deva sangat bahagia karena kali ini dia akan berkumpul kembali dengan anak yang selama ini terpisah dengan diri nya.

Selama 4 jam perjalan Deva dan Leta. Deva selalu merangkul Leta dengan penuh kasih sayang. Dia merasa tidak ingin jauh dari putri nya itu sekarang.

Di rumah utama Deva.

Deva dan Leta turun dari mobil. Leta sangat kagum akan rumah Deva yang sangat mewah bagi mereka.

"Wah rumah ini sangat lah besar" Guman Leta dalam hati.

Mereka masuk ke dalam rumah Deva dan di sambut oleh pelayan rumah Deva

"Selamat datang tuan Deva" Ucap pelayan membungkukkan tubuh nya.

"Di mana Nyonnya?" Tanya Deva.

"Papah sudah pulang?" Tanya Lia istri sah Deva.

Lia adalah istri sah dari Deva. Dulu saat Lia tau kalau Deva sempat berselingkuh dengan Dewi ibu Leta. Dia sangat marah hingga mencoba bunuh diri.

Sebab itu lah Deva tidak lagi menemui Dewi ataupun Leta putri nya.

Lia berjalan mendekati Deva dan Leta dengan senyuman yang merekah pada Deva. Namun seketika ekpresi nya berubah ketika melihat gadis yang berada di samping Deva yaitu Leta.

"Siapa dia pah?" Tanya Lia marah.

"Mamah tenang lah. Dia Aleta anak ku. Anak yang selama ini tidak pernah aku temui" Jawab Deva penuh kasih sayang.

Lia sangat marah dengan jawaban yang di berikan Deva pada nya.

Plack.

Lia menampar keras Pipi Deva. Dia marah merasa sakit hati karena melihat anak selingkuhan Deva sekarang di bawa Deva pulang ke rumah nya.

"Mah" Teriak Deva.

"Kenapa kamu harus menyakiti ku lagi pah. Kenapa kamu harus membawa dia ke mari?" Ucap Lia marah

"Mah dia juga anak ku. Dewi sudah meninggal jadi dia menjadi tanggung jawab ku sekrang" Jelas Deva.

"Cukup pah cukup. Aku tidak mau serumah dengan dia" Ucap Lia.

Leta hanya tertunduk karena dia berfikir karena dia lah papah nya bertengkar dengan mamah tiri nya itu.

"Kamu. Pergi kamu dari sini. Aku tidak mau melihat kamu di sini" Teriak Lia lagi.

"Jangan usir Leta mah. Papah banyak dosa pad Leta. Ijinkan papah untuk menebus sedikit dosa yang papah punya pada Leta mah" Ucap Deva memohon.

Sedari tadi ternyata Dila melihat san mendengar pertengkaran ini. Dia sangat marah karena ulah Leta yang berada di sini membuat mamah dan papah nya bertengkar.

"Pah. Sekarang papah mau pilih dia atau kami. Jika papah memilih dia maka aku dan mamah akan keluar dari rumah ini. Aku tidak mau serumah dengan dia" Ucap Dila tegas yang berjalan mendekati mamah nya

Adila adalah gadis yang cantik. Dia adalah anak dari Lia dan Deva. Dila hanya berbeda 2 tahun lebih tua dari Leta.

"Pah biarkan Leta pergi. Saya tidak ingin keluarga papah hancur hanya karena kedatangan Leta di sini" Ucap Leta tertunduk.

"Lalu kamu akan tinggal di mana Leta. Kamu sudah tidak ada tujuan untuk kamu tinggali" Ucap Deva memegangi bahu Leta.

"Aku akan cari kontrakan saja pah. Aku sudah biasa hidup mandiri pah. Papah tidak usah khawatir karena Leta audah biasa" Jelas Leta.

Lia yang melihat keteguhan Leta hati nya sedikit terketuk. Dia merasa kasihan pada Leta yang kini sebatang kara.

"Papah boleh memberikan dia tinggal di rumah lama kita" Ucap Lia.

Lia pergi ke atas untuk menuju ke kamar nya. Dia tidak ingin melihat Leta lebih lama itu akan membuat nya semakin sakit hati.

"Terima kasih tente" Ucap Leta tersenyum.

Lia berbalik melihat Leta namun ekspresi wajah nya masih sama cuek dan dingin.

Lia menarik tangan Dila untuk pergi dari hadapan Leta.

"Papah akan mengantar kamu ke rumah lama papah. Kamu tenang saja papah juga akan memberi kamu uang bulanan " Jelas Deva.

"Iya pah terima kasih" Ucap Leta tersenyum.

Deva membawa Leta keluar dari rumah nya. Deva menyuruh Leta untuk masuk ke dalam mobil nya lebih dulu.

"Terima kasih mah. Terima kasih karena kamu masih memiliki hati yang baik untuk Leta" Guman Deva dalam hati.

"Papah kenapa?" Tanya Leta membuka jendela mobil nya.

"Tidak nak. Ayuk kita berangkat" Ucap Deva.

"Iya pah" Jawab Leta.

Deva masuk ke dalam mobil nya dan mengendarai mobilnya ke arah rumah lama Deva.

Di kamar Dila.

"Mamah kenapa malah memberi nya rumah?" Tanya Dila marah.

"Mamah tidak tega dengan dia Dela" Jawab Lia.

"Tapi mah. Gara gara ibu nya itu mamah dan papah hampir pisah." Ucap Dila

"Mamah tau Dila. Kamu tenang saja mamah nggak akan melupakan tentang perlakuan ibu nya yang menghancurkan kehidupan kita" Ucap Lia.

Di rumah lama.

Deva dan Leta baru sampai di rumah lama Deva. Leta keliar dari mobil Deva dan melihat suasana rumah yang terlihat nyaman.

"Leta ini adalah rumah lama papah. Rumah ini masih terawat dengan baik. Jadi kamu bisa tinggal di sini" Ucap Deva.

"Iya pah." Jawab Leta.

Deva mengajak Leta untuk masuk ke dalam rumah nya. Leta melihat lihat keadaan rumah yang bersih seperti masih di tempati oleh orang.

"Rumah yang nyaman" Guman Leta saat berkeliling rumah.

"Apa kamu menyukai nya?" Tanya Deva.

"Iya pah. Leta sangat menyukai rumah ini" Jawab Leta.

"Bagus lah. Dan ini uang untuk membeli kebutuhan kamu. Pakailah untuk membeli pakaian juga. Jika masih kurang kamu bisa minta papah lagi" Ucap Deva.

"Terima kasih pah" Ucap Leta.

Deva mengusap kepala Leta lembut.

"Maaf Leta karema sikap mamah kamu yang tidak menerima kehadiran kamu" Ucap Deva sedih.

"Pah. Aku tidak apa apa. Aku mengerti akan sikap tante Lia pada ku." Jawab Leta.

"Tante Lia memang seharus nya marah dengan ku. Karena kehadiran ku mengingatkan tante Leta pada ibu yang sudah menghancurkan keluarga kalian" Jawab Leta lagi.

Leta tertunduk karena sedih. Dia tidak pernah mengira kalau diri nya hanya anak yang tidak di harapkan.

Deva meraih tubuh Leta dan memeluk nya dengan erat.

"Maaf Leta. Maaf karena papah tidak pernah hadir dalam kehidupan kamu sebelum nya. Papah sangat menyesal karena menelantarkan kalian. Maaf kan papah nak" Ucap Deva menangis.

Leta juga ikut menangis akan penyesalan dalam hidup nya yang tidak pernah tau jika dia masih memiliki papah.

Andai saja dia tau lebih awal. Mungkin ibu nya saat ini masih hidup dengan biaya yang dia minta dari papah nya itu yang sudah terbilang mampu.

@DIYAH_NUR_ARROYAN

# selamat membaca ya kak

# terimakasih banyak

🙏🙏🙏😊😊😊

AWAL HARI YANG INDAH

"Maaf Leta. Maaf karena papah tidak pernah hadir dalam kehidupan kamu sebelum nya. Papah sangat menyesal karena menelantarkan kalian. Maaf kan papah nak" Ucap Deva menangis.

Leta juga ikut menangis akan penyesalan dalam hidup nya yang tidak pernah tau jika dia masih memiliki papah.

Andai saja dia tau lebih awal. Mungkin ibu nya saat ini masih hidup dengan biaya yang dia minta dari papah nya itu yang sudah terbilang mampu.

Pagi hari di rumah Leta.

Pagi ini Lete bangun pebih pagi. Dia berencana untuk mencari pekrjaan. Setelah mandi dan sarapan pagi Leta mencoba keberuntungan nya untuk mencari lowongan pekerjaan lewat ponsel nya.

"Banyak lowongan pekerjaan tapi kenapa harus lulusan S1 sih. Apa tidak ada yang lulusan sekolah menengah ya?" Guman Leta.

Leta terus mencari dan membaca setiap lowongan yang ada di ponsel nya itu.

"Wah ada lowongan OB nih di perusahaan BR Group. Aku akan mencoba keberuntungan ku untuk melamar di sana dulu" Ucap Leta tersenyum bahagia.

Leta keluar dari rumah nya untuk mencari warnet yang terdekat dari rumah nya. Namun Warnet yang paling dekat hanya ada di pinggir jalan raya lumayan jauh jika harus berjalan kaki ke sana.

"Kenapa jauh sekali warnet nya" Guman Leta.

Akhir nya Leta telah sampai di warnet yang dia tuju. Dia mempersiapkan Cv yang akan dia gunakan untuk melamar pekrjaan di perusahan yabg dia pilih tadi.

Setelah semua syarat nya terpenuhi Leta kembali pulang ke rumah dia berganti pakaian yang rapi untuk melamar langsung ke perusahaan tersebut.

"Ibu doa kan Leta. Semoga ini jalan dari tuhan untuk Leta agar bisa bekerja di perusahaan tersebut" Ucap Leta dengan memegangi fota ibu nya yang sudah meninggal.

"Leta berangkat dulu ibu. Tolong doa kan Leta" Imbuh Leta.

Leta menaruh kembali bingkai foto ibu nya di meja rias nya.

Setelah itu Leta keluar dari rumah nya. Dia berjalan menuju ke halte bis yang tidak jauh dari warnet yang dia sambangi tadi.

Perusahaan BR Group.

Leta telah sampai di depan gedung perusahaan BR Group. Dia terkagum kagum dengan perusahaan yang teramat besar dan mewah itu.

"Semoga aku bisa bekerja di perusahan yang besar ini" Guman Leta.

Leta masuk ke dalam Gedung tersebut. Dia bertanya pada resepsionis untuk mengikuti wawancara.

"Maaf saya ingin melamar pekerjaan di sini. Apa masih ada lowongan?" Tanya Leta sopan dan tersenyum.

"Oh kamu ingin melamar pekejaan di sini? Masri saya antar ke tempat wawancara. Kebetulan jari ini akan ada wawancara untuk penerimaan karyawan di sini" Ucap Resepsionis.

"Baik lah terima kasih banyak" Ucap Leta

"Iya sama sama. Mari saya antar ke tempat nya" Jawab resepsionis ramah.

Leta mengikuti resepsionis tersebut ke sebuah ruangan untuk wawancara. Leta melihat banyak orang yang juga ikut mengadu nasip melamar pekerjaan di perusahaan tersebut.

"Kamu tunggu di sini saja. Nanti nama kamu akan di panggil karena CV kamu sudah saya berikan pada penanggung jawabnya" Jelas resepsionis tadi.

"Baik terima kasih banyak" Ucap Leta tersenyum ramah.

Letamenunggu giliran diri nya di panggil untuk mengikuti wawancara tersebut. Dia terus menggenggam erat kalung pemberian ibu nya untuk emngusir rasa tegang nya.

"Aleta Dewi " Panggil penanggung jawab.

Leta berdiri untuk menghadap penanggung jawab tersebut.

" Kamu Aleta Dewi?" Tanya penanggung jawab.

"Iya saya Aleta Dewi" Jawab Leta.

"Masuk lah. Kamu akan di wawancara di dalam sana" Pinta penanggung jawab.

"Baik. Terima kasih" Ucap Leta lembut.

Leta masuk ke ruangan wawancara. Dia di berikan beberapa pertanyaan mendasar dan Leta menjawab setiap pertanyaan dengan tegas dan jelas.

Pewawancara merasa puas dengan jawaban yang di berikan Leta.

"Baik lah Aleta. Kamu suka dengam jawaban yang kamu berika. Kami akan memberi kamu kesempatan untuk bekerjadi sini." Ucap pewawancara.

"Terima kasih pak" Ucap Leta tersenyum bahagia.

"Karena kali ini kami sangat membutuhkan tenaga kamu. Maka kami akan secepat nya menyiapkan kontrak untuk kamu. Kamu bisa menunggu nya di luar ruangan terlebih dulu" Pinta pewawancara.

"Baik pak. Saya akan menunggu nya" Jawab Leta.

Leta keluar dari ruangan dan duduk kembali ke ruang tunggu. Di sangat bahagia karena kali ini dia bisa bekerja di perusahaan besar ini.

"Ibu sebentar lagi Leta akan bekerja di sini bu" Guman Leta terus menggenggam kalung pemberian ibu nya.

Tak lama Aleta di panggil kembali. Leta masuk ke dalam ruangan tersebut lagi. Namun kali ini untuk menanda tangani kontrak.

"Leta ini kontrak yang harus kamu baca lebih dulu. Kamu pahami dulu isi kontrak tersebut" Pinta pewawancara.

"Baik pak" Jawab Leta.

Leta membaca kontrak tersebut. Dia memahami setiap isi kontrak yang akan dia tanda tangani itu. Dia merasa puas dan yakin dengan kontrak kerja nya tersebut.

"Saya sudah paham dengan isi kontrak nya pak" Ucap Leta.

"Bagus. Sekarang kamu isi biodata diri kamu dulu lalu tanda tangani di sini" Pinta pewawancara lagi.

"Baik pak" Jawab Leta.

Leta mengisi biodata diri nya lalu menanda tangani kontrak tersebut.

"Saya sudah mengisi biodata dan juga sudah kenanda tangani kontrak nya pak" Ucap Leta.

"Bagus. Mulai besuk kamu sudah boleh berkerja di sini. Jam kerja kamu dari jan 06.30 sampai 06.00 sore. Jangan sekali kali kamu terlambat karena perusahaan kami tidak membutuhkan orang orang yang lelet dalam bekerja " Jelas pewawancara

"Baik pak saya akan bekerja dengan baik" Jawab Leta tegas.

"Bagus sekarang kamu boleh pulang" Ucap pewawancara.

"Baik pak terima kasih pak" Ucap Leta sopan.

Setelah selesai dengan urusan kantro nya. Leta keluar dari gedung perusahaan tersebut dengan kebahgian yang luat biasa.

Dia sangat bahagia karena dari gaji yang di berikan oleh perusahaan dia bisa menabung untuk biaya kuliah nya nanti.

"Ibu semoga Leta bisa kuliah dan mencapai cita cita Leta. Leta akan melakukan apa pun untuk mencapai cita cita Leta. Agar ibu bisa bahagia di sana" Guman Leta dalam hati.

Leta berjalan ke halte bis yang berada di depan kantor nya tersebut. Dia menunggu bis untuk kembali pulang ke rumah nya.

"Sebelum pulang lebih baik aku ke pasar dulu untul belanja kebutuhan ku sehari hari" Ucap Leta.

Leta mengurungkan niat nya untuk pulang ke rumah. Dia memilih untuk ke pasar agar dia tidak makan mie instan lagi seperti tadi malam.

Leta ke pasar dan membeli banyak bahan makanan untuk kebutuhan diri nya sendiri.

"Sudah cukup. Ini pasti bisa untuk satuinggu kedepan jika aku masak nya secara hemat" Ucap Lita.

@DIYAH_NUR_ARROYAN

# selamat membaca ya kak

# terimakasih banyak

🙏🙏🙏😊😊😊

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!