NovelToon NovelToon

Born To Villain

Prolog

Seorang gadis muda menguap dengan cukup lebar. Hari ini perkejaan kantornya telah selesai.

"Mau pulang?" tanya seseorang kepada gadis tersebut.

"Iya. Pekerjaanku sudah selesai," Ucapnya sambil membereskan mejanya dan hendak pulang ke apartemennya.

"Gak mau makan bareng dengan yang lain? Hari ini Hana ulang tahun lho..." Gadis itu menggelengkan kepala sambil tersenyum ramah.

"Tidak. Kalian pergi saja," Teman-teman kantornya mengangguk paham dan meninggalkan gadis itu sendirian di kantor.

Dan setelah itu dia beranjak pergi meninggalkan gedung kantornya pukul 7 malam.

Jalanan di malam hari cukup ramai. Mungkin jam segini banyak orang sedang pulang dari aktivitasnya. Sebelum ia pulang ke apartemennya, ia menyempatkan diri ke sebuah restoran cepat saji yang tidak jauh dari apartemennya.

Setelah memesan makanan, ia duduk di sebuah bangku yang kosong dan mengeluarkan ponselnya sambil menghabisi makanannya.

Ia sedang membaca sebuah webtoon tentang kerajaan-kerajaan yang akhir-akhir populer belakangan ini.

Judul yang ia baca adalah 'Putri Terindah'. Judul yang sangat romantis, pikirnya saat awal mula menemukan webtoon tersebut.

Walaupun cerita cinta yang sangat klasik dan mudah ditebak, tetapi dari visual webtoon yang digambar oleh author yang sangat bagus, ceritanya yang tidak hanya cerita cinta sang tokoh utama dengan pangeran tampan, beberapa tokoh di sekeliling mereka berdua juga menarik.

Itulah mengapa Vina, seorang gadis berusia 23 tahun yang baru bekerja di sebuah e-commerce terbesar sekitar 2 tahun itu benar-benar ketagihan dengan webtoon tersebut.

Bahkan walaupun webtoon tersebut sudah tamat, gadis itu masih baca kembali sebanyak 3 kali tanpa bosen.

Kalau ditanya siapakah karakter favorit menurut dia, jawabannya adalah sang tokoh utama wanita, Alisha Hirtans, seorang perempuan muda yang berusia 18 tahun yang sangat ceria dan gigih, dan cinta pertama sang pangeran, Bentley Rainford.

Sementara karakter yang dibenci tentu saja antagonis yang selalu melukai gadis malang itu, Anastasia Girdedaz, putri Duke dari keluarga Girdedaz yang terkenal dengan kecantikannya, namun sifat iblisnya mengalahkan iblis.

Usaha Anna untuk merebutkan kembali Ben atas sang pangeran tiba-tiba membatalkan pernikahan mereka langsung kandas akibat ia dibunuh oleh second lead yang lain dan tidak bukan adalah Frans Hourmant.

Cerita yang sangat, sangat biasa kalau membaca secara umum, tetapi cerita tentang kehidupan Alisha sebelum bertemu Ben yang ternyata adalah seorang ksatria yang melegenda untuk menghabisi kelompok jahat.

Tidak kepikiran bukan?

Tetapi sampai sekarang, yang dipikirkan oleh Alexa adalah kenapa Alisha tiba-tiba menjadi seorang gadis biasa yang lugu dan periang?

Kemana sifat pemberani dan kuat dari Alisha dulu? Vina berharap kalau ada spin off dari cerita 'Putri Terindah' ini. Namun sudah 1 tahun lebih, author yang membuat webtoon ini sampai sekarang tidak memberitahukan lebih lanjut nasib cerita ini.

Bisa-bisa webtoon ini pasti memiliki plot hole yang cukup jelas bagi ceritanya. Walaupun kisah Alisha dulu ini pasti susah ditemui di bab berapa dan paragaf yang mana, hanya orang-orang yang benar-benar teliti dalam membaca tersebut atau membaca kembali berulang kali baru paham dimana kisah Alisha dulu diceritakan.

Vina kembali melanjutkan perjalanan menuju ke apartemennya. Ia masih berpikir-pikir kenapa author tidak menceritakan tentang masa lalu Alisha. Ia baru menemukan kisah hidup Alisha sebelumnya saat ia membaca kembali ke 3 kalinya.

Tetapi di pikiran lainnya, Alexa berpikir positif, mungkin sang author ingin mempersiapkan ceritanya yang ia buat lebih bagus, makanya ia menunda ataupun kelanjutan dari cerita tersebut.

"Halo..." Panggil Vina saat setelah pulang dari kantor dan mandi.

"Baik, kok... Babeh gimana kabarnya?" Vina tersenyum simpul saat mendengar kabar keluarganya baik-baik saja.

"Iya tenang aja. Besok sabtu aku mampir ke sana."

"Ok. Met malam, Beh.." Ia menutup sambungan telepon dan langsung merebahkan dirinya ke atas kasur.

Hari ini benar-benar melelahkan dan besok juga sama. Ia mengecek ponselnya sekali lagi. Seperti biasa melihat chat teman-temannya maupun grup yang masih ramai di jam segini.

Ia menutup kedua matanya dengan tenang dan bersiap tidur dengan damai.

Namun, tidurnya langsung terganggu dengan sebuah suara aneh di dekat balkon kamarnya. Ia langsung bangkit dari tidur dan mengecek di balkon tanpa rasa takut.

Padahal jam segini sudah menujukkan pukul 11 malam, tetapi gadis ini tidak merasa takut dengan adanya hantu ataupun maling manapun.

Ia membuka kordennya dan mendapati seekor kucing bewarna oranye sedang mengeong-ngeong meminta pertolongan.

Tampaknya kucing itu ingin memanjat balkon satu ke lainnya namun kakinya terpeleset dan mau jatuh sehingga ia berpegang pada tiang di bawah pagar balkon.

Awalnya dia cuek saja dengan kucing tersebut, namun suara mengeong dari kucing oranye itu terus-menerus bahkan Alexa langsung iba dan menolongnya.

Ia membuka jendela kamarnya dan mendekati kucing tersebut yang hampir jatuh dari lantai 11 itu.

Tangannya meraih ke bawah dibalik lubang pagar, namun tangannya tidak mampu meraih tangannya.

Tanpa pikir panjang, ia memanjat kedepan dan berjalan menyamping supaya dekat dengan kucingnya.

"Ayo kucing manis... Aku tidak menggigit kamu, kok," ia berusaha meraih tangannya ke kucing tersebut, namun secara mengejutkan kucing tersebut menggigit tangan kanannya dan refleks ia mengeluh kesakitan.

Gara-gara itu, ia melepaskan tangan kirinya yang ia pegang dengan pagarnya dan otomatis langsung terjun ke bawah.

"GYAAAHHHH!!" Vina terjatuh ke sebuah kolam apartemen dan menceburkan diri ke sana.

Vina membuka kedua matanya dan melihat dirinya berada di dalam kolam tersebut.

KENAPA??

KENAPA AKU HARUS MATI SEPERTI INI??

Ia melihat ke arah atas dan melihat sebuah cahaya di atas air tersebut. Tanpa sadar, Vina berenang menuju ke atas hingga ia bisa menghirup udara di atas.

"UHUUKK!!"

"NONAA!!" teriak beberapa wanita muda yang segera membantu Vina keluar dari danau tersebut.

"Nona... Nona baik-baik saja, kan?" ucap wanita itu khawatir.

"Uhuk... Aku... Uhuk... Baik-baik saja," ucap Akexa sambil batuk-batuk.

TUNGGU DULU!!

Vina menyadari sesuatu. Ia melihat 3 pelayan wanita memakai kostum maid dengan ekspresi khawatirnya.

SIAPA KALIAN!!!

"Siapa kalian?!" tanya Vina panik hingga mundur beberapa langkah.

"Nona Anna..."

Nona Anna? Batin Vina bingung.

NAMAKU BUKAN ANNA!! TAPI VINA!!

"Nona Anna baik-baik saja, kan? Kami semua benar-benar khawatir sama anda."

MAKSUDNYA APAAN SIH??

Vina melihat sekelilingnya, sebuah taman asri nan hijau dan di depannya ada sebuah danau yang cukup besar.

Vina kembali melihat beberapa pelayan yang tampak takut dan khawatir dengannya.

"I-ini... Ini dimana?" beberapa pelayan menatap satu sama lain, kemudian salah satunya menjawab, "ini kediaman Duke Girdedaz, Nona Anna."

TUNGGU!! GIRDEDAZ KATANYA??!!

Vina melihat tubuhnya, tubuhnya ramping, memakai gaun mewah bewarna merah maroon dan tidak lupa rambut panjang bewarna blonde terang.

JANGAN BILANG...

Vina merangkak cepat menuju ke danau. Melihat wajahnya di pantulan. Ia melihat seorang wanita muda cantik dengan rambut blonde serta warna matanya yang hijau.

Ini bukan dirinya...

Melainkan....

Dirinya masuk ke sebuah webtoon yang ia baca.

Dan apesnya, ia masuk ke tubuh karakter antagonis yang ia benci di cerita tersebut.

"Aaarrgghhh!!" Teriak Vina tidak percaya dan seketika dia langsung pingsan di tempat.

"Nonaa!!"

"Nona Anna!!"

Bab 1 : Pembatalan Pernikahan

2 hari setelah insiden Anna (Vina) tenggelam di danau taman keluarganya, ia merenung dengan tatapan kosongnya.

Kenapa dirinya harus masuk ke tubuh setan seperti ini?

Dan juga ia melihat aktivitas para pelayan yang sibuk menghibur nonanya yang sedamg ngambek ini.

Ngomong-ngomong soal kejadian kemarin, Vina merasakan kalau adegan tersebut tidak ada dalam webtoon ia baca.

Atau dia melewatkan adegan ini saat dirinya membaca?

"Lucy!"

"Iya nona?" tanya Lucy, pelayan pribadinya dengan sigap.

"Kamu tau tidak saat sebelum aku masuk ke dalam danau?"

"Saat itu..." Lucy tampak berpikir keras, kemudian ia melanjutkan.

"Nona ingin menyendiri di taman kemarin siang. Terus kami mendengar dari tukang kebun berteriak meminta pertolongan."

"Setelah itu... Kalian langsung ke sana, kan?" Lucy mengangguk mantap.

"Nona tidak ingat saat nona sendirian di sana?"

MANA AKU INGAT HAL SEPERTI ITU!! ITU KAN KELAKUAN ANNA ASLI, BUKAN GUE!!

Vina langsung menggelengkan kepala seraya berkata kalau dirinya tidak mengingat apa-apa.

"Nona Anna!!" Seru salah seorang pelayan berlari menghampiri Anna dan Lucy.

"Pangeran Ben datang menemuimu!!"

Oho!! Akhirnya hal-hal seperti ini bagi Vina ditunggu-tunggu. Ia masih ingat dengan cerita dimana Ben dan Anna bertengkar hebat, kemudian Ben memutuskan membatalkan pernikahan mereka di depannya dan beberapa pelayan yang melihat mereka.

Efeknya, nama keluarga Anna tercoreng. Tidak parah sih, tetapi saat kumpul-kumpul dengan bangsawan lain, mereka pasti menceritakan pembatalan pernikahan mereka dan menertawakan Anna karena wanita jahat itu memang pantas diberi hukuman.

Vina juga pasti akan bilang Mampus kepada Anna, tetapi keadaan sekarang jauh berbeda dan dirinya masuk di tubuh Anna otomatis dia harus bertahan dengan keadaan seperti ini.

Anna segera menghampiri Pangeran Ben yang sedang duduk manis di sebuah sofa mewah. "Apa keperluan Yang Mulia kesini?"

Ben sedikit terkejut mendengar perkataan Anna. Bodoh amat dengan perkataan dirinya barusan, ia ingin kembali tidur dengan leluasa.

"Aku dengar... Kamu terjatuh di dalam danau, bukan?"

KENAPA KAMU NANYA SEPERTI ITU? PEDULI? KAGAK, KAN?!!

"Iya," balas Anna setenang mungkin.

"Yang mulia cuman ke sini hanya unyuk menanyakan seperti itu?"

"Tidak. Bukan hanya itu saja. Tetapi ini masalah Alisha."

Anna berdecak sinis. Dia sudah tau arah tujuan cowok itu. Dia kira cuman menanyakan kondisinya saat ini, eh malah nanya soal Alisha di depan tunangannya.

"Iya, aku tau soal itu. Aku yang melakukan menggunting gaun Alisha saat pesta dansa kemarin bukan?" Ben mengangguk dengan ekspresi datar.

"Kalau gitu saya minta maaf."

"Maksudmu?" Tiba-tiba terdengar sebuah ucapan yang sangat langka bagi Anna Girdedaz.

"Kamu tidak mendengar ucapanku? Aku benar-benar minta maaf atas insiden kemarin dan juga..." Anna melipatkan kedua tangannya menunggu beberapa detik.

"Aku ingin membatalkan pernikahan kita," suasana langsung hening sejenak. Ben sama sekali tidak membalas satu kata pun.

Sementara para pelayan yang sengaja mengumping pembicaraan mereka langsung terkejut bukan main.

"Kamu ingin membatalkan pernikahan kita?" Anna mengangguk dengan entengnya. Ebih baik mundur saja daripada terus melawan.

"Aku tau kamu benar-benar cinta banget dengan Alisha. Daripada memperburuk keadaan, lebih baik saya mundur saja."

"Terus... Bukannya kamu cinta mati denganku?"

Anna menaikan sebelah alisnya. Apakah dirinya memamerkan kesombongan kepadanya?

"Itu dulu. Selang beberapa hari, saya tau kalau cintaku selalu tidak dibalas olehmu,"

Anna bangkit berdiri dan memberi hormat kepada sang pangeran. "Saya permisi dulu-"

"Tunggu!!"

"Kau tidak bisa membatalkan dari pihakmu secara langsung. Yang Mulia Raja pasti akan menolak pembatalanmu."

"Kalau gitu, biar saya yang menghadap langsung kepadanya." Ucap Anna dengan enteng dan berjalan meninggalkan Ben sendirian.

Misi pertamanya berhasil!!

Anna menghela nafas panjang. Ia berhasil mengatakan itu kepdanya secara langsung.

Lagipula kenapa Anna mau-mau saja sih pernikahan politik segala? Bego sekali.

Udah tau si Ben tidak cinta, tetap saja dia maksa sekali. Masih banyak lelaki diluar sana yang jauh baik dengan lelaki itu.

Kalau cerita 'Putri Terindah' dibuat sinetron, udah Vina hantam tuh tv apartemennya saking kesalnya sama Anna.

Bukan hanya Anna sih... Ini jauh lebih parah dari si wanita jahanam itu.

Udah bucin kebangetan, bego kebangetan.

Dan menurut Vina, besok ia akan berhadapan langsung kepada sang raja. Lebih baik ia harus merangkai kata-kata yang pas biar sang raja acc permintaan pembatalan pernikahan dirinya dan Ben.

...****************...

Dan sekarang Anna berhadapan langsung oleh Raja dimana Anna tinggal, Giergio Rainfold.

"Yang mulia, maafkan saya datang tiba-tiba ke sini. Saya ingin berbicara dengan anda tentang-"

"Saya tau apa yang kamu bicarakan Anastasia." Ucap Raja Giergio kepada Anna.

"Saya tidak mengira kenapa kamu tiba-tiba membatalkan pernikahan ini..."

"Maafkan saya, Yang Mulia. Tetapi dari lubuk hati saya yang terdalam, saya sudah capek mengejar pangeran 10 tahun lebih dan ternyata Pangeran Ben mencintai perempuan lain daripada saya."

Anna tersenyum sambil menahan air matanya yang hendak jatuh. Entah kenapa Vina merasakan sakit hati dan kecewa dengan kisah cintanya.

Raja itu hanya berdiam saja, kemudian ia kembali menjawab, "Baiklah... Kalau itu maumu."

"B-benarkah?" Tanya Anna tidak percaya. Raja Giergio mengangguk mantap.

"Saya sudah menganggapmu sebagai anak putriku sendiri. Saya salut dengan keberanianmu datang sendiri dan meminta membatalkan pernikahan kalian."

"Terima kasih Yang Mulia," balas Anna sambil bersujud kepda sang raja.

"Berdirilah putriku." Raja Gieorgio mengangkat Anna berdiri dan memegang pundak Anna.

"Semoga di kemudian hari, kamu mendapat pasangan yang bisa bahagia-in kamu."

Mendengar ucapan sang raja, Anna terenyuh. Ia teringat dengan perkataan ayah aslinya (Ayahnya Vina).

Ngomong soal ayah...

"Apakah kamu sudah memberitahu hal ini kepada ayahmu?"

"Ergghh soal itu..."

Kemarin malam dia juga memberitahukan pembatalan pernikahan kepada ayahnya dan reaksinya adalah...

Ronald Girdedaz, ayah dari Anna hanya diam saja, kemudian ia menjawab, "Baguslah kalau kamu sudah sadar."

Raja Giergio yang mendengar cerita Anna langsung tertawa keras.

"Astagaa... Ayahmu tidak pernah berubah, ya? Walaupun perkataan ayahmu begitu, dia benar-benar khawatir dengan masa depanmu."

Anna hanya tersenyum pasrah saat ia mendapat reaksi yang tidak terduga dari ayahnya.

Vina baru menyadari sesuatu...

Kalau tidak salah...

Tampaknya di webtoon yang ia baca, hubungan Ronald dan Anna tidak ditampakkan dalam webtoon tersebut.

Ya... Tentu saja tidak ditampilkan karena fokus cerita itu hanya Alisha dan Ben saja.

Tetapi melihat kemarin, Vina baru mengetahui sifat Roland yang sesungguhnya. Entah kenapa sifatnya itu mengingatkan kepada teman sekolahnya dulu yang selalu random saat berkumpul bersama.

Setelah berhadapan langsung dengan raja, Anna segera pamit pulang ke kediamannya.

Ia melihat jalanan kota yang cukup ramai. Tidak seperti kota besar metropolitan yang benar-benar sibuk.

Tiba-tiba dia melihat sebuah gereja besar. Seketika Anna menyuruh sang kusir untuk memperhentikan tepat di depan gereja tersebut.

"Aku tidak akan lama kok." ucapnya kepada kusir dan bergegas menuju kedalam gereja.

Ia memasuki kedalam gereja dan berlutut sambil berdoa kepada sang pencipta.

Selogika dan sepengalaman membaca novel ataupun webtoon bertema isekai, pasti ada alasan khusus kenapa karakter utama tiba-tiba masuk ke dunia lain.

Dan tidak sengaja Anna menguping pembicaraan para pelayan yang berkata kalau seorang birawati membicarakan tentang masa depan.

Kata birawati itu, ada sekelompok jahat yang akan datang ke dunia ini dan menghabisi seluruh umat di sini.

Vina langsung bingung dengan ramalan seperti itu. Mana ada ramalan kayak begitu? Udah gitu yang ngomong birawati lagi.

Dia menghela nafas panjang dan melipat kedua jari tangannya untuk berdoa. Walaupun setengah tidak percaya, setengahnya lagi dia percaya kalau sang pencipta memiliki alasan khusu kenapa dirinya masuk ke dunia lain.

Bab 2 : Misi Dari Sang Pencipta

"Tuhan... Dengarkanlah doa saya. Kenapa Engkau membawa saya ke sini?"

Dia menunggu keajabaian dari Tuhan sambil menutup mata rapat. Ia tau kalau dirinya tidak terlalu beriman, tetapi setidaknya dia ingin tau alasan Tuhan membawa Vina ke sini.

Beberapa menit Anna menutup mata sambil menunggu jawaban Tuhan, ia mulai kesal. "Woii!! Kamu dengar tida-"

Ia membuka matanya dan terkejut melihat seisi ruangan menjadi serba putih. Anna langsung melihat sekelilingnya.

Kenapa tiba-tiba dia ada di ruangan putih begini?

"Aku mendengar keluhanmu, anakku..." Anna mencari asal suara tersebut, namun nihil. Asal suara tadi tidak menampakkan diri sama sekali.

"Tidak perlu mencari saya. Engkau hanya bisa dengar apa yang aku bicara."

"Kenapa Tuhan mengirimku ke sini?" tanya Anna to the point.

"Ahh... Sepertinya Engkau tidak suka basa-basi."

"Dengarkan baik-baik, anakku... Aku mengirim engkau karena terjadi kesalahan pada takdir dunia ini."

"Hah? Kesalahan takdir? Dikira kesalahan teknis?"

"Anggaplah seperti itu. Seperti yang aku katakan, keadaan saat ini seharusnya bukan seperti ini."

"Terus?"

"Aku tau kalau engkau sudah hafal alur cerita 'Putri Terindah', bukan?" Vina mengangguk betul.

"Aku ingin kamu merubah jalan cerita ini."

"Kenapa harus aku?" tanya Vina menunjuk dirinya sendiri.

"Engkau ingin balik ke duniamu, bukan?"

"Tentu saja iya. Padahal aku ingin melanjutkan menonton Drama Korea yang lagi on going."

"Makanya... Engkau harus menuruti perkataanku." Vina cemberut.

Kenapa sih Tuhan kalau jawab setengah-setengah?

"Tunggu!! Kalau Tuhan inginkan, Aku harus ngapain? Aku tidak tau mau dirubah kayak gimana."

"Untuk itulah Aku membawa misi buatmu."

"Misi? Kayak agen mata-mata saja." Gumam Vina berkacak pinggang.

"Kamu harus membantu Frans Hourmant menjadi raja."

"T-tunggu... Engkau bilang..." Ucap Anna tidak percaya.

"Membantu Frans Hourmant menjadi raja," ucapnya sekali lagi.

Anna a.k.a Vina langsung dibuat melongo saat Tuhan memberi misi kepadanya.

Kenapa si iblis jadi-jadian itu menjadi raja?

"Tunggu, Tuhan!! Saya ingin beranggapan lain," ucapnya tiba-tiba.

"Ada alasan lain kenapa Frans Hourmant menjadi raja? Bukannya penerus raja selanjutnya adalah Bentley Rainlord, anaknya."

"Tentu benar, anakku... Tetapi masalahnya Bentley Rainlord seharusnya bukan menjadi raja."

Mendengar itu, Vina langsung dibuat kebingungan. Ben seharusnya bukan raja?

"T-tungguuu... Gue masih bingung." Ucapnya benar-benar pusing. Pertama kalinya dia menggunakan kosakata 'Gue' secara langsung.

"Kamu akan tau suatu saat nanti, anakku."

"Engkau pintar dan bisa menyelesaikan masalah ini dengan mudah, bukan?"

"Emangnya menyelesaikan masalah seperti menyelesaikan setrika baju apa?"

Tiba-tiba Tuhan mengirim sebuah kotak berukuran smartphone kepada Vina.

"Lah... Inikan..."

"HP gue? Kenapa ada hp gue ada di sini?" tanya Vina yang tidak percaya bahwa ponselnya ada di tangannya.

"Benda ini akan membantumu menyelesaikan misi."

"Dengan pakai ini?"

"Iya..."

"T-tapi... Kan tidak ada sinyal..."

"Walaupun bentuk ponsel itu benar-benar mirip 100% dengan ponselmu di duniamu, ponsel ini bisa membantu engkau lebih mudah."

"Baiklah... Cukup sudah pembicaraan kita kali ini-"

"Tunggu!! Ada yang ingin kukatan kepadamu, Tuhan."

"Apa itu, anakku?"

"Ramalan tentang sekelompok jahat itu... Benar-benar ada?"

"Benar."

"Terus... Yang membasmi mereka siapa? Tidak mungkin Ben, bukan?"

"Tentu saja bukan. Nanti kamu akan tau itu suatu saat nanti."

Dan setelah berkata itu, sebuah cahaya yang menyilaukan membuat Anna menutup kedua matanya dengan telapak tangannya.

Ia terbangun dan sudah mendapati dirinya berada di kamarnya. Tiba-tiba ia merasakan tangannya menggenggam sebuah smartphone.

Anna menghela nafas panjang. Mau tidak mau demi dirinya balik ke dunianya, dia harus menjalankan misinya.

Yang dipermasalahkan kenapa harus Frans jadi raja?

Gak make sense kalau lelaki bermuka dua itu menjadi raja. Membayangkan si Frans jadi raja udah ngeri.

Apalagi lelaki itu sempat membunuh Anna, bukan? Walaupun tidak jelaskan kenapa Frans melakukan hal seperti itu.

BAIKLAH IQ 261-KU... BEKERJALAH!!

Anna berpikir keras sambil mengetuk-ketuk kepalanya sendiri. Tiba-tiba dirinya melihat sebuah ponsel miliknya yang berada di sebelah kertas kosong tersebut.

Terbesit sebuah ide dipikirannya, perempuan cantik itu mengambil ponselnya dan mencari sebuah informasi mengenai Frans.

Walaupun Frans termasuk second lead yang cukup disorot dan sudah membaca sebanyak 3 kali, tetapi latar belakang Frans sama sekali tidak dijelaskan secara gamblang.

Yang paling banyak dijelaskan selain kedua tokoh utama tentu saja Anna, Mirena, seorang anak pemilik bar terkenal dan juga sahabat dari Alisha, Visco, Artish, dan Louis.

Seketika Anna menyadari sesuatu tentang webtoon yang ia baca.

Wah... Benar-benar...

Kok bisa second leadnya tidak dijelaskan secara rinci latar belakangnya?

Bahkan lebih sedikit daripada Anna yang cuman muncul hingga chapter 89 dari 278 chapter.

Tapi kok...

Kenapa bisa tidak menyadari, ya? Padahal Frans termasuk tokoh yang lebih sering muncul dan sangat penting dalam cerita tersebut.

Seharusnya diberikan latar belakang terlebih dulu biar pembaca lebih mengenal dia.

Lah ini!!

Walaupun dia mengakui kalau dia lebih benci dan kesal kepada Frans daripada Anna, setidaknya dia kasih latar belakang kekk...

Kalau begini, kan dirinya susah mewujudkan keinginan sang pencipta.

Anna mengetik sesuatu di ponselnya dan men-scroll hingga ia menemukan sesuatu.

Ia mendapatkan sebuah biodata tentang Frans secara lengkap. Dimulai dari nama panjangnya Duke Frans Hourmant, seorang Duke dari keluarga Hourmant yang sangat terkenal dan memiliki previlege dengan kerajaan.

Berbeda dengan Ben yang lebih ke condong ke arah politik, Frans lebih condong ke militer. Ia memiliki pangkat Jendral utama di usia yang cukup muda.

Gak heran sih... Dia duke dan pastinya dia juga ia juga berusaha dengan keras dalam peperangan lalu.

Vina tidak munafik, ya... Cuman memang kenyataan seperti itu kan? Kerja keras membuahkan hasil yang bagus.

Karena kerja kerasnya serta 'previlege'-nya, pihak kerajaan memberikan atau bisa dikatakan menyuruh menjadi penguasa di Kota Hileda, kota yang dimana Anna tinggal.

Tiba-tiba Anna memfokuskan kepada layar ponselnya. Ditulis bahwa Frans semasa kecil dirawat oleh pamannya.

Anna langsung bingung. Kenapa bagian ini tidak diceritakan di webtoon?

Putri dari Duke Girdedaz itu kembali mencari informasi dari Frans hingga satu jam lebih, ia sudah menemukan beberapa informasi tentang lelaki itu.

Tetapi...

Ada yang kurang bagi Anna. Ia meletakan ponselnya dia atas mejanya dan berjalan menuju kasurnya.

Ia merebahkan dirinya ke atas kasur dan memandang ke atas langit. Sepertinya dia harus menemui lelaki itu secara langsung.

Tiba-tiba dia ia mendengar sebuah kucing yang mengeong-ngeong di luar kamarnya.

Ia bangkit berdiri dan melihat seekor kucing bewarna oranye berdiam di balkon miliknya.

Melihat itu, Anna menjadi teringat saat menolong kucing di apartemen miliknya. Kucing tersebut memberikan sebuah surat kepada Anna dan langsung pergi begitu saja.

Ia membawa surat tersebut dan membaca isi surat itu.

Ps: Aku akan memberi hint kepadamu. Frans memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Raja Rainfold.

"Frans dengan.... Raja Rainfold?" Gumam Anna bingung setelah membaca surat tersebut.

Apa hubungannya dengan Frans serta Raja Giergio?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!