Selamat datang di Xiao System.
Kau telah kembali dari kematian sebelumnya untuk menghadapi kematian-kematian lainnya. Dengan kata lain, kau hidup di dunia baru ini hanya untuk membuang nyawamu lagi. Ini hanya sekadar omong kosong baru untuk menyajikan kehidupan baru setelah kematian. Memang ini busuk sekali, tetapi tahanlah!
Namun dengan istilah yang lebih menyebalkan lagi, yakni kau akan disebut sebagai pahlawan.
Yah, ini berbicara tentang omong kosong panjang lebar kali tinggi. Dan, jangan salahkan aku karena hal menyebalkan ini. Aku hanya penyampai saja. Jangan coba-coba mengajukan protes padaku, karena aku tidak terima dikritik.
Sudahlah, ini bertambah menjadi sangat menyebalkan!
Aku akan langsung pada tawaran yang sebenarnya. Tawaran yang akan membuatmu memiliki kehidupan baru. Dimana kau memiliki identitas baru, dan dengan alur hidup yang baru. Kau harus mengarunginya untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tentang kehidupan dirimu sebelumnya.
Bukankah ini sangat menarik untuk ditempuh?
Xiao System hadir untuk menebus dosa yang kau lakukan di kehidupan sebelumnya. Seluruh ingatan sebelumnya terhapus, dan kau harus mengumpulkan ingatan itu dalam perjalananmu. Jika kau berhasil menyelesaikan misi yang diberikan oleh sistem, maka kau bisa mengumpulkan kembali ingatan di kehidupan sebelumnya.
Oh ya, aku lupa!
Kau memiliki kemampuan “Kembali pada Awal”. Sangat menarik, bukan? Ayo, tebar tepuk tangan yang meriah!
PLOK
PLOK
PLOK
Sudah.
Itu nama terhebat yang pernah Xiao System buat. Dengan kemampuan itu, kau tak akan terbunuh dengan mudah. Meski tubuhmu terpotong-potong dan darahmu habis terkuras, kau akan kembali ke keadaan semula tepat pada tengah malam. Jadi, kau tak perlu takut cepat mati, karena kau lebih tahan banting di kehidupan ini.
Namun dengan itu, bukan berarti kau tak bisa mati atau memiliki keabadian. Kau juga memiliki pantangan yang seharusnya tak kau langgar sedikit pun.
Ingat!
Syaratnya hanya satu. Jangan sampai kepalamu terpotong. Hanya kepala.
Namamu sekarang ialah Yi Hua, seorang peramal dari Kerajaan Li. Peramal yang sebenarnya tak bisa meramal. Kau terbiasa menebarkan omong kosong untuk meninggikan namamu, dan kau dihukum karena itu. Selain omong kosong tentang kemampuannya, Yi Hua sebenarnya juga penipu ulung yang berpura-pura menjadi laki-laki.
Kau tahu mengapa?
Ini karena dia dibesarkan untuk menjadi laki-laki sejak kecil. Hal itu dimulai dari Yi Hua yang selalu sakit-sakitan sejak kecil. Kata ayahnya, yang juga sebenarnya peramal kurang asupan, Yi Hua dikelilingi oleh aura iblis. Yi Hua disukai oleh iblis, sehingga ayahnya memilih untuk menyembunyikan Yi Hua dari mata iblis, yakni dengan mengubah identitas umum tentang Yi Hua.
Fakta sebenarnya adalah benar. Hanya kurang tepat sasaran.
Peramal busuk ini memang memiliki sesuatu yang sangat diinginkan oleh para pemilik kekuatan gelap. Sayang sekali, solusi yang diambil sebenarnya tak efektif. Hanya dengan mendidik Yi Hua menjadi seorang laki-laki tak akan membuat iblis menjadi buta.
Namun karena ayahnya juga peramal yang tak punya bakat cenayang, akhirnya dia menggunakan solusi tak benar ini. Dan, Yi Hua yang dikenal di Kerajaan Li ini adalah seorang pria peramal di Kerajaan Li. Padahal sosoknya sendiri seperti seekor burung merpati putih.
Ssttt ... Karena aku baik hati dan tidak sombong serta rajin menabung, aku akan memberitahumu apa 'sesuatu' ini.
Yi Hua memiliki tungku iblis dalam tubuhnya, dan tak bisa mengendalikannya. Bahkan Yi Hua tidak tahu tentang kehadiran 'tungku' itu, dan bagaimana itu terangkai dalam dirinya. Jika inti iblis ditempa dengan tungku ini, maka inti iblis akan semakin menjadi kuat.
Intinya adalah jika Yi Hua di'keruk' oleh seorang iblis, maka dia bisa membuat seorang iblis paling berbahaya. Paling buruk di antaranya ialah Yi Hua bisa mati akibat hawa iblis. Dan, sebaliknya Sang Iblis akan menjadi sangat kuat.
Aku jelas tak akan menjelaskan apa arti dikeruk ini. Sebab, aku masih di bawah umur.
Namun itu bukan berarti Yi Hua harus menghindar dari dikeruk. Dia sebenarnya harus membuat tungku di dalam dirinya bekerja terus-menerus agar kekuatannya berkurang. Sebab, jika tidak digunakan, tungku itu akan memanas dan ...
BAM!
Meledak.
Ini nyaris seperti jika kau dimakan, maka kau akan mati. Namun jika tak dimakan kau juga akan mati. Hanya saja Yi Hua tak bisa menggunakan kekuatan iblis, karena dia hanya tungku iblis. Dia hanya bisa menghasilkan kekuatan iblis, tanpa bisa menggunakannya.
Dia adalah sebuah alat.
Suatu saat Yi Hua akan mati sendiri karena ledakan inti iblis di tubuhnya.
Wah, hidupmu memang menuju pada kematian. Selamat ya!
Kesalahan terbesar Yi Hua ialah meramalkan tentang Putri Li Wei yang akan hidup kembali. Dalam dua hari yang akan datang, Yi Hua akan ditebas kepalanya di alun-alun Kerajaan Li untuk menebus omong kosongnya.
Ayo selamatkan hidup Yi Hua!
"Omong kosong apa ini! Inti dari semuanya aku hanya akan tetap menuju kematian, bukan?"
Nyatanya dia masih tak bisa mengerti tentang teori tungku ini. Hanya saja yang ia tahu ialah betapa sampahnya nasib dari Peramal Yi Hua ini. Jika dia bisa memutar arah, maka dia akan memutar sebanyak yang ia bisa.
Sayangnya, dia harus menjadi Yi Hua, Peramal yang paling banyak musuhnya dari Kerajaan Li.
***
Selamat membaca 😉
Jangan lupa untuk meletakkan jempol pada tempatnya. Berikan kritik dan saran agar cerita ini semakin baik untuk ke depannya. Sertakan dukungan agar cerita ini tetap bertahan seperti 'kakak'nya.
Ini baru prolog. Bagaimana menurut kalian?
Sebuah cerita tentang seseorang yang sama sialnya seperti tokoh di novel sebelah. Mungkin author memang hobinya menyiksa para karakter sendiri.
Mari bertemu di chapter selanjutnya.
Adios~
BRUK
“Ini makananmu!”
Seseorang dengan pakaian lusuhnya terlentang dengan tidak elit di lantai batu. Udara terasa sangat dingin, hingga dia menggigil dengan sangat buruknya. Napasnya tersengal karena dingin, tetapi ketika dia berusaha menarik napas, ia malah mencium aroma seperti air yang tergenang lama. Oleh karena itu, tak ada yang nyaman dari situasi yang ia alami saat ini.
Tangannya bergerak pelan untuk meraih apa saja yang ada di sekelilingnya, tetapi hanya lantai dingin yang menyambutnya.
Sudah di sini dingin sekali, lalu suara cempreng itu mengganggu kemudian. Lengkap sekali hidup ini!
Perlahan ia membuka matanya, dan yang ia tatap hanyalah dinding batu yang berbau basah. Belum lagi dengan aroma seperti lumut yang berkeliaran di sekitarnya. Bukan hanya aroma sebenarnya. Ia benar-benar merasakan lumut di sekitarnya. Terutama di lantai tempat ia berbaring, yang ia komponen terbesar dari bangunannya ini ialah tanah. Sehingga itu terasa seperti ada lembek yang menyebalkan karena lumut, dan membuatmu tak berani makan dalam waktu dekat.
Adakah keadaan yang lebih baik lagi dari ini semua?
“Bagaimana pendosa sepertimu masih diberikan hidup selama lima hari?”
Suara menyebalkan itu membuat telinganya mendapat pencemaran. Masalahnya adalah orang yang berucap sebelumnya tak tanggung-tanggung dalam mengatur volume suaranya. Akibat dari suara berkapasitas cukup keras itu mungkin bisa membuat orang yang sedang hampir sekarat bangkit lagi untuk menjauh. Semua itu hanya agar suara menyebalkan itu tidak datang ke telinga mereka yang berharga. Namun setelah suaranya usai, orang itu akan segera mati dengan mengenaskan.
Yah, anggap saja situasi itu tidak terlalu menyebalkan. Dia berusaha mengabaikan karena dia adalah orang yang pandai bersyukur. Meski sesusah ini, dia masih bisa mengomel di dalam hati. Ah tidak ... Maksudnya dia masih diberikan kesehatan untuk mengeluhkan semua penderitaannya.
Aku ingin bertanya pada orang yang membagi-bagikan keberuntungan. Apakah ada namaku di sana atau tidak?
Dengan tenaga tersisa yang dimilikinya, ia berusaha bangkit hanya untuk tersembab lagi di lantai batu. Tubuhnya tidak memiliki tenaga lagi.
Berapa hari sudah ia tidak makan?
“Yi Hua!”
Yi Hua yang ini sepertinya berbanding terbalik dengan namanya. Yi Hua berarti menarik dan memiliki banyak teman. Namun di sekelilingnya sekarang jelas-jelas bukanlah teman untuk Yi Hua. Salah-salah jika mereka berdua berada dalam satu ruangan, maka Yi Hua akan segera di'bersihkan'.
Dengan serampangan ia bangkit dan menghadapi wajah menyebalkan dari seorang penjaga tahanan. Matanya terpaku dengan keadaan sekelilingnya yang sudah seperti sarang hantu. Diperburuk lagi dengan sekelilingnya yang diisi dengan bau basah yang menyengat hidung.
Ia merasa sangat mual.
Jadi, dia benar-benar harus menjadi Yi Hua yang penuh omong kosong ini?
Ia menatap tangan Yi Hua yang kecil seperti lidi. Keadaan Yi Hua ini benar-benar memprihatinkan. Akan tetapi, ...
Sebesar apapun rasa kasihan dari dirinya, ia tak mau harus berada dalam keadaan buruk ini. Awalnya ia berpikir bahwa semua yang ia dengar sebelumnya hanyalah omong kosong. Namun melihat kenyataannya saat ini ...
KREK
Ia menggerakkan gigi atasnya agar tertutup erat ke gigi bawahnya. Tentu saja ia melakukan ini karena dirinya sedang sangat kesal.
Xiao System itu sepertinya perlu dimandikan dengan pukulanku!
Dirinya sekarang Yi Hua, Peramal Kerajaan Li yang sebenarnya tak bisa meramal.
Ada berapa banyak omong kosong di sini?!
Ia, yang sekarang Yi Hua, menyibak rambut kusutnya dengan cepat. Ia membalas tatapan penjaga yang terlihat geram dengannya. Identitasnya sekarang adalah seorang pria, sehingga jika penjaga ini geram mungkin dia tak akan segan untuk memberi hukuman tanpa ampun. Salah-salah dia akan dipukuli jika dirinya membuat masalah.
"Tuan Penjaga, pendosa atau tidak itu bukan urusanmu."
Yap ...
Satu lagi yang bisa ia ketahui tentang Yi Hua. Orang ini adalah orang yang sangat buruk mulutnya. Dia seringkali sangat jujur hingga tak suka berbasa-basi. Itu karena Yi Hua terkenal dengan omong kosong dan kesombongannya.
Sudah dia katakan! Orang ini tidak cocok sama sekali dengan namanya.
Namun sebenarnya ia masih bingung dengan situasi ini, apalagi dengan keadaan dimana Yi Hua menjadi pendosa hanya karena ramalannya.
Mengapa Raja menghukum Yi Hua hanya karena meramalkan kelahiran kembali Puteri Li Wei? Dosa apa yang telah Puteri Li Wei lakukan dahulu? Bahkan Yi Hua sampai disebut pendosa karena menyebut namanya.
“Li Wei?” bisiknya tanpa sadar.
BYUR!
Yi Hua berusaha menggapai udara ketika air tiba-tiba mengguyur wajahnya. Ditambah lagi dengan bau menyengat yang semakin merusak penciumannya yang suci ini. Ia sepertinya benar-benar direndahkan sebagai pendosa!
“Beraninya kau menyebut nama terlarang itu lagi di Kerajaan Li!”
Yi Hua menyeka wajahnya sendiri dengan lengan baju kumalnya. Mata Yi Hua sejak awal memang sangat licik seperti rubah, sehingga saat dia menggunakannya, tatapan itu akan terasa sangat menyebalkan. Hal itu membuat Si penjaga seperti ingin menebas kepalanya sekarang juga.
Ia benar-benar menyedihkan karena dia menjadi Yi Hua, dan dia akan dihukum mati. Namun Yi Hua yang asli pasti lebih menyedihkan lagi. Sudahlah! Dia tak bisa berpikir untuk mengasihani orang lain, karena dia lebih susah di sini.
Dari sekian banyak manusia yang berjejer di muka bumi, mengapa dirinya harus menjadi Yi Hua?
Ia menatap pada semangkuk nasi basi yang kini sudah tergenang dengan air bau sebelumnya. Meski tanpa kuah itu, Yi Hua juga enggan untuk memakannya. Ini benar-benar menyebalkan! Tikus pun akan berpuasa jika melihatnya.
“Sudahlah, jangan menyiksanya lagi. Orang tak waras sepertinya tak akan mengerti, meski kau mengeluarkan semua ucapan sampahmu,” ucap seorang penjaga tahanan lainnya.
Paman, kau yang tak waras! Apa di kehidupan sebelumnya kita berdua adalah musuh?
Yi Hua berdecak sebal sambil menyeret tubuhnya untuk bersender di dinding penjara. Karena semua ini sangat menyebalkan, Yi Hua mendadak mengantuk dan laparnya telah dimakan oleh sapi. Dirinya lebih berambisi ingin menendang penjaga sombong ini, daripada keluar dari penjara.
“Bagaimana bisa orang-orang ini memperlakukan aku dengan buruk? Tidak ingatkah mereka bahwa aku seorang gadis yang lemah lembut seperti sutra?” tanyanya dengan jengkel. Namun ia tersadar kembali.
Oh iya ... Mereka tahunya aku ini adalah seorang pria.
“Nyam … Nyam … Mereka hanya menjalankan tugasnya.”
Yi Hua tersentak ketika mendengar suara menyebalkan itu terdengar lagi. Ia baru ingat jika sebelum dirinya masuk ke dalam tubuh Yi Hua, dia bertemu dengan sebuah makhluk aneh yang mengaku …
“Lebih sopan lagi kau bisa memanggilku gege*,” ucap Xiao dengan menyebalkan.
^^^*Panggilan kepada saudara laki-laki yang lebih tua dari pembicara.^^^
“Gege kepalamu! Seluruh keluargamu juga adalah kepala,” desis Yi Hua pelan.
Dirinya sudah disebut sebagai orang yang tak waras, dan ia tak mau bertambah lagi hinaan muncul hanya karena ia berbicara sendiri. Matanya menelusuri penjuru penjara untuk mengamati keadaan. Dua penjaga tadi sudah tidak ada.
Yi Hua menghela napas lega.
“Bagaimana bisa kau makan, sedangkan aku harus mengalami semua ini?” tanya Yi Hua dengan frustasi.
“Kau pikir makhluk terhormat sepertiku melakukan kegiatan merepotkan itu? Aku akan kenyang tanpa perlu makan, dan aku dibuat dari energi yang bertebaran di semesta!” balas Xiao tak kalah keras.
“Jadi, kau ini hanyalah energi yang tersesat? Pasti kau punya banyak dosa di kehidupan sebelumnya, makanya kau tersesat seperti ini.”
Sepertinya ia memang berbakat untuk menjadi Yi Hua. Nyatanya dia sama-sama memiliki ucapan busuk dan pandai menyakiti orang lain dengan perkataan.
Xiao terdengar bingung, “Entahlah! Aku ada begitu saja. Lagipula, jika aku tahu, aku juga tak akan memberitahumu!”
Mengapa aku tak bisa lanjut menghinanya? Ya ampun mulutku gatal sekali.
Yi Hua memeras pakaiannya yang basah. “Aku hanya mencari tahu bagaimana cara membunuh makhluk sepertimu.”
“Dengarkan aku, HuaHua! Aku hanya bisa memberitahumu tentang hal ini. Kau adalah seorang peramal gila yang akan dieksekusi dua hari lagi. Pikirkan cara agar kau bisa keluar dari tempat ini! Apakah kau pikir ini saat yang tepat untuk bertanya tentang identitas diriku?” Suara Xiao meninggi.
Ia tak memperdulikan bagaimana cara Xiao memanggilnya. Ia malah berpikir lebih keras tentang kehidupan barunya saat ini.
“Jika aku mati di sini sebagai Yi Hua, apakah aku bisa mendapatkan kehidupan dan misi yang baru?”
“Tidak tahu! Aku tak merasa ingin memberitahumu.”
Dasar menyebalkan!
TEK TEK
Yi Hua memanjangkan lehernya hanya untuk menatap ke arah suara. Saat itu ia menyadari bahwa ada seseorang yang berada di dalam penjara lain yang ada di hadapannya. Ia menyipitkan matanya saat merasa ngilu karena suara ketukan itu.
“Siapakah petapa tua ini?” tanya Yi Hua.
Suara ketukan itu berhenti, dan sosok di hadapannya mengangkat kepalanya untuk menatap Yi Hua. Mata tajam itu menghujam Yi Hua hingga membuatnya bergidik. Sebenarnya ia tak ingin membuat teman di penjara ini, tetapi ia tak punya pilihan lain.
Ia harus mencari cara agar bisa terbebas dari hukuman matinya.
“Kau berbicara dengan siapa?” tanya sosok itu dengan suara yang sangat serak.
Yi Hua menggaruk pipinya, “Hanya nyamuk, Tuan Petapa.”
“Kau menyebutku nyamuk, HuaHua!”
Ia mengabaikan teriakan tak terima dari Xiao. Dirinya adalah makhluk yang cukup rasional dalam menanggapi sebuah energi aneh bernama Xiao ini. Lagipula karena Xiao, dirinya mungkin akan dicap sebagai orang yang benar-benar gila.
“Kerajaan Li diikuti oleh energi yang sangat buruk. Energi mereka terus dicemari hingga banyak kejahatan terjadi akibat kekuatan negatif. Mungkin mereka harus menerima kenyataan jika nantinya Kerajaan Li harus hancur karena mereka tak bisa mengatasi kehancurannya.”
Yi Hua mengedipkan matanya ketika tetesan air mengenai matanya. Tangannya mengusap kelopak matanya yang terasa sakit, dan memilih untuk menjadi tuli.
Dirinya sudah dilanda dengan kebingungan, dan harus bertambah bingung lagi dengan ucapan petapa ini. Yi Hua ini perlu istirahat agar tidak menjadi busuk. Lebih buruk dari segalanya ialah Yi Hua sangat menyayangi otaknya sendiri.
“Putera Mahkota Kerajaan Li, Li Quon sedang sakit parah. Itu karena energi iblis yang ditebarkan dari pohon yang berada di gunung Hua. Pohon iblis itu hanya Hua Yifeng yang bisa mengendalikannya,” ucap Xiao melanjutkan.
Untuk apa kau menyampaikan informasi ini? Aku di sini sedang memikirkan tentang bagaimana cara memanjat tembok kematian ini, bukannya ingin tahu siapa Hua Yifeng ini.
Yi Hua jelas tak ingin bertanya secara langsung. Ia hanya membiarkan Petapa ini berbicara terus-menerus. Sedangkan otaknya sedang berkeliaran tak menentu. Ia jelas menunggu Xiao melanjutkan penjelasannya lagi.
"Hey, harusnya kau mencari tahu tentang Hua Yifeng ini."
Untuk apa?
"Kau pasti tahu tentang tungku dalam dirimu sekarang. Lebih tepatnya lagi, fungsi tungku dalam dirimu itu sama seperti pohon iblis yang dikendalikan Hua Yifeng. Apa kau tidak ingin tahu cara mengendalikan tungku itu?"
Benar. Ini adalah tentang kesejahteraan di masa depan.
Namun bukankah yang utama sekarang ialah mengeluarkan Yi Hua dari penjara dingin ini?
Sebentar! Apa Hua Yifeng ini adalah iblis?
Bagaimana bisa Yi Hua dengan kemampuan tak bergunanya bisa menyelidiki Hua Yifeng?
Sosok itu pasti akan menarik kepalanya hingga terlepas dari tubuh, dan Yi Hua akan mati tanpa bisa membelah diri menjadi jamak.
Ini benar-benar tidak adil!
“Bukankah kau seorang peramal, Yi Hua?”
Bukan Xiao yang bertanya, tetapi Petapa Tua yang ada di hadapannya.
Benar! Meski sejatinya Yi Hua tak bisa meramal, tetapi orang lain tahu bahwa dirinya adalah seorang peramal.
Yi Hua mengerutkan keningnya ketika ia memikirkan sesuatu yang mungkin bisa menyelamatkannya dari penjara ini. Kemungkinannya memang kecil, tetapi apa salahnya untuk dicoba. Ia hanya bisa bertaruh pada pemikirannya yang dangkal ini.
Yi Hua perlahan bangkit dari duduknya yang menyedihkan. Kemudian, ia terjatuh dengan kuat untuk menimbulkan suara yang nyaring.
BUGH
“AKH,” pekik Yi Hua, yang sebagian besar pekikannya berisi sandiwara.
Xiao tertawa pelan, “Bukankah kau sangat buruk bersandiwara?”
Setidaknya aku bisa menyelamatkan hidupku dengan ini, Xiao!
“Apa yang kau lakukan?” teriak penjaga sebelumnya.
Yi Hua mengerang dan berlagak ketakutan, seolah dirinya telah melihat hantu yang bergantung di langit-langit penjara. Matanya terbelalak penuh kengerian, dan itu menarik perhatian penjaga lainnya. Sesungguhnya meski dia tak begitu pandai beradu peran, tetapi namanya sebagai peramal cukup besar. Sehingga apa yang ia katakan pasti berdampak di pikiran mereka.
“Apakah dia melihat sesuatu?”
Pengawal lainnya menimpali, “Dia adalah seorang peramal. Apa ada sesuatu yang buruk?”
“Apa itu hanya rekayasa?”
Tentu saja, bodoh! Yi Hua ini sedang berpura-pura, sehingga kau tetaplah menjadi bodoh dan percayalah.
Bibir pucat Yi Hua bergetar pelan, “Putera Mahkota harus segera disucikan dari energi buruk! Tidak … Jangan …”
“Apa katanya?”
Seisi penjara menjadi sangat ramai, dan Yi Hua hanya bisa bertaruh dengan peruntungannya. Setelah ia keluar dari penjara ini, baru ia akan memikirkan bagaimana cara menyingkirkan energi buruk yang terserap oleh Putera Mahkota.
Ia masuk ke dalam penjara karena ramalan, maka dia akan keluar dengan ramalan juga.
***
Selamat membaca 😉
Jangan lupa untuk meletakkan jempol pada tempatnya. Berikan kritik dan saran agar cerita ini semakin baik untuk ke depannya. Sertakan dukungan agar author tambah semangat lagi saat menulis cerita baru ini.
Wah, sepertinya tokoh yang ini sama uniknya dengan Adhara. Sayangnya, dia adalah seseorang yang dikenal dengan sifat buruknya.
Apakah Yi Hua bisa memanjat tembok kematiannya?
Mari bertemu di chapter selanjutnya.
Adios~
“Beritahu tentang berita ini pada Yang Mulia!”
Yi Hua membuka matanya sebelah untuk mengintip keadaan penjara yang gaduh. Mendadak ia ingin tertawa dalam hati karena penjaga-penjaga ini ternyata berotak keledai. Jika seperti itu, Yi Hua akan bisa keluar dari penjara dengan mudah. Ia baru pura-pura mengerang lagi ketika penjaga itu kembali mengawasinya.
Yah, selain berotak keledai, mereka juga berotak buaya, sehingga mereka tak menghiraukan Yi Hua yang kesakitan. Coba saja para penjaga ini tahu identitasnya, maka otak buaya mereka akan berfungsi. Terkadang ia sedikit bersyukur karena Yi Hua ini dikenal sebagai seorang pria.
“Bukankah kau harus memikirkan cara untuk menyingkirkan energi buruk yang dimiliki Putera Mahkota?” tanya Xiao yang menghancurkan konsentrasi Yi Hua dalam berbohong.
Itu benar.
Bagaimana cara Yi Hua yang tak berguna ini bisa menyingkirkan energi buruk?
Dia tak bisa menggunakan tenaga dalamnya sendiri. Ia juga hanya punya tungku iblis di dalam intinya. Lagipula, jika hanya tungku apa fungsinya. Apinya tidak ada ada dalam dirinya.
Satu-satunya cara ialah memancing energi buruk itu untuk datang padanya. Namun bagaimana dengan dirinya sendiri?
Jika dia dikuasai oleh energi buruk, maka dia bisa menjadi 'alat' untuk iblis lain. Lalu, jika Yi Hua menelan energi buruk itu ke dalam tungku iblisnya, kadar energi itu akan terus menghitamkan hatinya. Pada akhirnya, dia akan ...
"BAM," sahut Xiao yang entah bagaimana bisa sinkron dengan pemikiran Yi Hua
Xiao busuk! Bagaimana bisa dia tahu apa yang aku pikirkan?
SRET
Atau, dia bisa menggunakan opsi lainnya. Seperti ...
Baru saja Yi Hua ingin berpikir lagi, seseeorang merenggut tangannya dengan kuat. Menyeretnya untuk keluar dari penjara. Sebenarnya jika Yi Hua tidak sedang lapar sekarang, mungkin dia akan menendang orang-orang ini. Lalu, mengatakan selamat tinggal dengan gaya mendramatis.
Bisakah mereka lebih lembut pada seorang gadis lembut sepertiku?
“Dari segi mana kau terlihat lembut?” ejek Xiao.
Yi Hua mengabaikan ucapan Xiao. Ia tak menyangka jika dia tak bisa memiliki privasi dari Xiao ini. Jika dia berpikir, maka Xiao akan mengetahuinya. Itulah yang membuat segalanya menjadi sangat menyebalkan.
Masalahnya dia tak bisa membicarakan Xiao di dalam benaknya sendiri. Terkadang kau perlu ruang untuk menunjukkan ekspresi dirimu dari pikiran. Sehingga apa yang dilakukan oleh Xiao sudah melanggar batasan privasi. Dimana sekiranya ia bisa melaporkan Xiao Tak Berwujud ini?
"Biar aku beritahu padamu, HuaHua. Aku tidak membaca pikiranmu seperti yang kau prasangka buruk dalam otakmu! Hanya saja wajah kadal menyebalkan milikmu itu sangat mudah ditebak. Aku langsung tahu apa yang kau pikirkan," jelas Xiao yang merasa tak melakukan apa-apa.
Saat itu Yi Hua hanya bisa menahan sakit di tangannya. Dia diseret seperti dia tak memiliki harga di sini. Sungguh tindakan yang sangat buruk. Yah, itu karena Yi Hua di mata mereka adalah seorang pendosa. Tentu saja tak ada yang bisa menyalahkan tindakan orang-orang ini padanya. Sebab, dia hanya menjalankan tugasnya saja.
Itu tak akan aneh jika Yi Hua harus mengalami ini semua. Walau ia masih tak mengerti mengapa dia ditetapkan jadwal eksekusinya hanya karena sebuah ramalan. Entahlah.
Yi Hua terlalu bodoh untuk menyimpulkan ini semua.
Namun lebih penting dari semuanya ialah bagaimana caranya ia menyingkirkan energi buruk yang ada di Kerajaan Li ini. Itulah yang perlu dia teliti terlebih dahulu. Setelah itu, ia baru akan memikirkan cara terbaik untuk mengatasi ini semua.
Jangan sampai aku dikembalikan lagi ke dalam penjara bawah tanah ini lagi!
Sebab, jika ia tak bisa menyembuhkan Si Pangeran manja itu, dia bisa dilemparkan kembali ke penjara. Dan, itu berarti semuanya akan lebih susah lagi dari sekarang. Mungkin dia juga tak memiliki kesempatan untuk keluar lagi dari sana. Salah-salah dia akan ditebas di tempat nantinya.
"Tenang saja kau memiliki kemampuan Kembali pada Awal, bukan?"
Jika kemampuan itu berguna, Yi Hua tak akan sesulit ini. Syaratnya hanya satu jangan sampai kepalanya ditebas. Lalu, jika saat itu dia ditebas di kepala bagaimana?
Itulah mengapa Yi Hua mengatakan semua ini sangatlah tidak berguna.
Juga, masalah lainnya ialah ia sangat tahu betapa memalukannya menjadi Yi Hua ini. Semua orang mungkin tak akan pernah perduli kapan Yi Hua akan dieksekusi. Apalagi mengingat mulut sombong Yi Hua yang seringkali banyak mengomentari orang lain. Sejatinya, Yi Hua ini pecundang sebenarnya.
Seperti layaknya tong kosong nyaring bunyinya, Yi Hua terlalu banyak menebar omong kosong, sehingga dia punya daftar musuh yang melebihi isi haremnya Raja Li yang sekarang. Jika ditanya tentang Yi Hua, orang lain akan menjabarkan semua cerita buruknya, yang jika diterbitkan mungkin catatan itu akan bisa menjadi sebuah buku tebal. Nantinya buku tebal itu bisa digunakan untuk menjadi meja makan apabila diperlukan.
Oleh karena itu, Yi Hua tak akan memiliki teman yang mungkin akan membantunya dalam mengatasi ini semua. Jika musuh mungkin setiap orang tak akan segan untuk mengangkat tangan. Dia harus bergantung pada dirinya sendiri, atau kepalanya akan digantung pada tiang alun-alun Pusat Kota.
"Kenapa kau tidak memberiku kemampuan yang lebih baik, Xiaoxiao!"
Mungkin seperti bisa menghilang dalam satu kedipan mata, atau sihir yang bisa menghancurkan banyak hal. Apa saja! Asal jangan kemampuan kurang efektif itu.
Tanpa sadar Yi Hua mengatakannya agak keras. Hal itu membuat penjaga yang menyeretnya mendadak ketakutan. Bukankah sebelumnya peramal ini telah diberi penglihatan cenayang?
Lalu, dia tak sadarkan diri seperti sebelumnya. Tak ada yang bisa menjamin jika peramal busuk ini tidak sedang dirasuki.
Oleh karena itu, jika ucapan Yi Hua tak mereka dengar dengan baik, bagaimana bisa mereka tahu tentang apa saja yang 'dilihat' oleh Yi Hua. Lebih dari segalanya, mereka tak ingin menggantikan Yi Hua di dalam penjara.
Namun pemikiran Yi Hua lebih unik dari segalanya. Saat orang lain bertanya-tanya apa yang ia gumamkan, dia malah berpikir tentang bagaimana membuat para pelayan ini percaya padanya. Sebab hal yang penting dari segalanya ialah dia harus menyelamatkan kepalanya dari eksekusi yang akan dijalankan tiga hari lagi.
Mendadak Yi Hua memikirkan sesuatu yang luar biasa!
Sepertinya dia bisa tahu bagaimana cara menghilangkan energi buruk ini. Sayangnya, itu berarti Yi Hua harus mencoba sebisa mungkin agar dia sendiri tak terkena energi buruk. Atau, tungku di dalam dirinya akan membuatnya menjadi seperti tahu yang mudah dihancurkan.
Yi Hua melirik ke arah penjara yang ditinggalkannya. Saat itulah ia menyadari jika Petapa itu terlihat sangat nyaman dengan aktivitasnya seolah dia sudah sangat biasa di penjara itu. Dirinya juga tak terlihat begitu tersentuh walau melihat orang-orang di sekitar dirinya yang mendapatkan hukuman.
Kira-kira apa kesalahan yang diperbuatnya hingga menjadi tahanan Kerajaan Li?
Entahlah.
Apa dia sedang dalam situasi bisa mengkhawatirkan orang lain.
Ayo tetap pada karakter. Yi Hua bukan orang yang punya simpati pada orang lain.
***
“HUWWWA …”
Rasanya sudah lama sekali Yi Hua tidak merasakan yang namanya kebersihan. Ia seperti sudah menjadi kawanan tikus, dan bersaudara dengan kecoa. Belum lagi dengan bau menyengat yang memenuhi sekujur tubuhnya.
Ia bahkan menghabiskan sekitar dua jam hanya untuk membersihkan seluruh tubuhnya, termasuk rambut panjangnya. Dirinya tak mengerti mengapa Yi Hua memelihara rambutnya hingga sepanjang ini. Namun ia tak bisa memotong rambutnya, meski ia ingin.
Tubuh ini hanya pinjaman! Mungkin.
Atau dia akan terjebak dalam tubuh Yi Hua selamanya. Entahlah.
Xiao berkata bahwa dirinya harus mengumpulkan kepingan kehidupan masa lalunya. Tidak menutup kemungkinan ia akan kembali menjadi dirinya lagi suatu hari nanti.
Dirinya sekarang tengah berada di kediaman Yi Hua yang sangat sederhana. Beruntung kerajaan belum membakar habis kediamannya, dan barang-barangnya juga tidak hilang.
Ia meraih sebuah pakaian berwarna putih yang terlihat sangat bersih. Sepertinya ini adalah pakaian peramal Kerajaan Li. Meski ia tak ingat dirinya siapa, tetapi dunia ini cukup familiar dengan dirinya. Termasuk gaya berpakaiannya.
Walau dia merasa sesak karena ikatan di dadanya yang cukup kencang. Tentu saja untuk menutupi bentuk fisiknya ini, yang s*alannya cukup menganggumkan. Yi Hua pasti telah membuat semuanya buruk karena sifatnya.
Dia bisa menjadi makhluk yang sempurna luar dalam jika dia tak begitu sombong. Sayangnya, manusia memang tak pernah sempurna. Rupa saja tak menjamin kualitas dirinya. Itulah kata yang tepat untuk mewakili semua tentang Yi Hua.
Namun dia merasa cukup familiar dengan semua yang ada di lingkungannya. Mungkin saja dirinya juga berasal dari era yang sama. Entahlah. Dia tak berani menebak tentang dirinya sendiri.
“Peramal Yi, segeralah keluar!”
Yi Hua menghela napasnya sebal saat dirinya belum sempat merias dirinya. Sehingga ia memilih mengambil sebuah pita berwarna senada dengan pakaiannya, dan mengikat rambut panjangnya dengan asal-asalan. Dia juga tak perlu berias diri, itu adalah salah satu kelebihan dari menjadi Yi Hua. Dia bukanlah seorang kecantikan di masyarakat Kerajaan Li ini.
Walau ia pernah membuka sebuah peti kecil berisi alat rias di sana. Tentu saja Yi Hua ingin hidup dan dibesarkan sebagai selayaknya seorang gadis. Dia ingin memakai pakaian yang cantik, dan juga riasan yang menarik seperti merak. Yah, kali ini ia merasa cukup prihatin dengan Yi Hua.
Ia memperhatikan bayangan yang ada di cermin, Yi Hua ternyata memiliki wajah yang sangat cantik. Sayang sekali jika dia harus dieksekusi dua hari lagi. Belum lagi dia mungkin akan sulit menemukan dambaan hatinya, itu jika ada seseorang yang hanya melihatnya dari luar saja.
Tangan Yi Hua meraba telinga kanannya dan memperhatikan permata merah tua yang tersemat di sana. Permata itu seperti buah delima masak yang berkilau. Besarnya seperti setitik air yang jatuh ke permukaan tangan. Jika tak begitu jeli melihatnya, mungkin kau akan mengira itu adalah setitik darah yang keluar dari tusukan jarum kecil.
Begini ternyata rupa dari Xiao. Sulit dibayangkan jika permata secantik ini ternyata jelmaan dari Xiao yang menyebalkan. Yi Hua nyaris memutar matanya jengkel.
“Xiao, apakah kau masih hidup?”
Xiao menguap, “Aku di sini. Jangan pikir bahwa aku adalah layanan siap kerja. Aku di sini sangat sibuk."
"Apa yang membuat makhluk tak memiliki fisik sepertimu bisa sibuk?"
"Aku sibuk bernapas dan menata hati."
Yi Hua mengedipkan matanya bingung, "Kau memiliki organ tubuh untuk itu?"
Bukankah Xiao hanyalah energi yang bertebaran.
"Aku membayangkan bahwa aku punya."
S*alan! Pembicaraan apa ini?
“Apakah energi dalam tungku iblis di tubuh Yi Hua ini berjumlah besar?” tanya Yi Hua sambil memutar tubuhnya di depan cermin. Memutuskan untuk berhenti menjadi konyol.
“Sangat besar.”
Yi Hua tersenyum manis, “Jika begitu, energi ini bisa menyerap energi lainnya, bukan? Walau tak bisa digunakan.”
“Hey kau gila! Bukannya berpikir bagaimana membuang energi iblis dalam tungku itu secara berkala, tetapi kau memutuskan untuk menambahnya! Apa kau tahu bahwa kau bisa ...”
"Meledak."
Namun ...
Ini adalah jalan satu-satunya. Suatu hari nanti, Yi Hua akan mencari cara untuk mengeluarkan energi iblis dalam tubuhnya sedikit demi sedikit. Namun untuk sekarang ia harus menarik energi buruk itu ke dalam tubuhnya.
Menampungnya.
Resikonya tentu saja sangat berbahaya. Itu sama seperti kau menyerap racun dari sebuah aliran sungai. Luapan racun itu bisa membunuh tubuhmu kapan saja. Namun Yi Hua telah hidup dengan energi buruk selama bertahun-tahun. Itu berarti Yi Hua memiliki pertahanan di dalam dirinya.
Hanya saja …. Sampai kapan dirinya akan bertahan?
PLOK
Xiao entah bagaimana bisa terkejut karena Yi Hua tiba-tiba menampar kedua pipinya sendiri. Akibat itu, tercetak samar warna merah dari bekas jari Yi Hua. Namun itu tak sesakit yang terlihat. Itu hanya karena kulit Yi Hua sangat rapuh seperti yang terlihat.
"Semoga energinya tak begitu besar," bisik Yi Hua yang takut sendiri.
Siapa yang bisa menghentikan aliran energi itu masuk ke tubuhnya jika terlanjur masuk nantinya?
Ini sama saja bunuh diri, tetapi bunuh diri ini bisa menyelamatkan kepalanya dari eksekusi.
Namun jika mati ...
Yah, akhirnya tetap sama.
Mengapa ini terasa sangat menyebalkan untuk dijabarkan lebih lanjut?
"Aku sudah memperingatkan dirimu, Yi Hua," ucap Xiao yang tak bisa lagi menghentikan rencana Yi Hua. Di sini dia hanya sebagai sistem yang membantu Yi Hua mengumpulkan elemen yang hilang.
Bukannya seorang teman.
***
Selamat membaca 😉
Jangan lupa untuk meletakkan jempol pada tempatnya. Berikan kritik dan saran agar cerita ini semakin baik untuk ke depannya. Sertakan dukungan agar author tambah semangat lagi.
Apakah masih bingung dengan alur cerita yang ini?
Nikmati saja, sebab kita masih ada banyak chapter untuk menjabarkan segalanya. Itu hanyalah titik-titik informasi yang diselipkan agar pembaca bisa menebak. Akan tetapi, semua yang terjadi masih belum pasti hanya dari chapter-chapter sebelumnya.
Semoga cerita ini diterima baik juga seperti cerita-cerita lainnya. Ini mengambil bentuk 'dunia' yang berbeda dari cerita sebelumnya. Semua hal yang ada dalam cerita hanyalah imajinasi author saja. Nama dan lokasi hanya ditentukan berdasarkan keinginan saja.
Paham, tidak?!
Kalau tidak paham biar aku lempar pakai sapi. Inti dari segalanya ialah hargai cerita ini, meski busuk sekalipun. Author juga masih pemula, dan lemah lembut serta ramah lingkungan. So, jangan hancurkan hatiku 😂.
Selalu semangat dan jaga kesehatan. Mari kita bertemu di chapter selanjutnya.
Adios~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!