NovelToon NovelToon

KONTRAK NIKAH TUAN MAFIA

Episode 1

Hari ini kenzo dan Brain sedang berada di Bar

milik Daniel

"Hai kak selamat datang di Bar ku" Ucap Daniel

"Huh......Enak saja!! Apa kau lupa kau sudah memberikannya padaku" Ucapan Kenzo sembari menoyor kepala Daniel

"Ayolah kak, Bisakah kita batalkan perjanjian itu, Atau aku ganti dengan Bar ku yang lain" Ucap Daniel memohon

"Oh Tidak bisa aku tidak ingin Bar mu yang lain! Aku hanya ingin yang ini!!! " Ucap Kenzo Tersenyum licik

"Ayolah kak" Ucapan Daniel terdengar memohon

"Tidak!! jika kau terus saja seperti ini, aku akan memberitahu Om Denis jika kau tidak menjaga Dena dengan baik"

"Oh ayolah kak"

"Teruslah memohon aku tidak akan mengabulkannya"

"Sudahlah Daniel, berikan saja hak bosku" Ucap brain

"Diam kau bocah kecil" Ucap Daniel mengolok-olok Brain

"Sudah Ku bilang jangan panggil aku bocah kecil, aku dan kau hanya beda 2 tahun! menyebalkan" Ucap Brain

"Hahaha" Ucap Daniel tertawa

"Bawa aku keruang rahasia nya" Ucap Kenzo

"Baiklah kak" Ucap Daniel

Kini mereka sudah berada di ruang rahasia Daniel, seperti yang di harapkan dari sang jenius, Ruangan yang sangat tertutup penuh jebakan, dan banyak senjata yang berada di sana, tak tertinggal anggur-Anggur mahal berderet disana, begitupun minuman alkohol langka lainnya.

"Seperti yang di harap kan dari sang pemimpin Kraken hahhaa" Ucap kenzo

"Ini tidak sebanding kak huh" Ucap Daniel kesal

"Ok kalau begitu aku akan memberitahu Om" Ucap Kenzo terhenti

"Hei ayolah kak aku hanya bercanda" Ucap Daniel

*Seperti yang di harapkan bos ku memang terbaik, bahkan si jenius bisa dia rampok" Ucap Brain dalam hati

Senja mulai menyapa banyak pelayan yang datang bekerja di Bar yang lumayan besar itu.

Banyak para penguasa datang untuk bersenang-senang di bar itu,

Bar yang terkenal dengan keamanan nya, Bar yang terkenal atas privasi nya, para pengusaha dan penguasa banyak yang bersenang-senang.

"Kedepannya mungkin aku perlu menjadikan bar ini sebagai Kasino" Ucap Kenzo

"Itu terserah mu kak, ini sudah menjadi milikmu" Ucap Daniel sedih

"Hahaha kau seperti kehilangan nyawamu kenapa kau begitu sedih, ini bukan apa-apa untuk mu, bahkan Bar baru mu di negara A lebih besar dari ini" Ucap kenzo

"Bos bar ini berharga ratusan milyar bos, wajar saja jika dia sedih" Ucap Brain polos

"Hahaha apa kau percaya dengan tampang sedihnya!! Aku telah memberikan sebuah informasi berharga baginya, itu sebanding dengan bar ini, benarkan Daniel"

"Ya, itu sebanding" Ucap Daniel

Di sebuah Ruangan

"Tolong Tuan jangan lakukan! saya bukan wanita seperti itu" Ucap gadis cantik lemah

"Hahaha kau jangan munafik!! apa kau pikir ada gadis baik-baik berada di tempat seperti ini!! " Ucap laki-laki yang terlihat berkuasa itu

"Sa... saya hanya bekerja sebagai pelayan tuan, Saya tidak " Ucap gadis itu

"Hahaha yang kau lakukan ini juga pekerjaan seorang pelayan!! , layani!! cepat layani aku!!! " Ucapnya mendekati gadis cantik itu

"Tuan saya mohon jangan!! " Ucapnya yang kini sudah berada dalam cengkraman laki-laki itu

"Minum!! minumlah cepat minum!!!! " Laki-laki itu memaksa gadis cantik itu meminum alkohol tingkat tinggi

"Tidak tu.. ukhuk..... ukhuk... glek... Tidak "

"Hahaha gadis cantik kau akan menemaniku malam ini"

"Ahhh tidak kep.... kepalaku uhhh" Ucap gadis cantik itu menahan sakit

Laki-laki itu membawa paksa gadis cantik itu menggenggam tangannya dengan kuat menyeretnya keluar dari ruangan itu dan melewati lorong di bar itu

*Tuhan lindungi aku ku mohon beri aku kesempatan " Ucap gadis itu dalam hati

gadis itu berusaha tetap terjaga, sembari mencoba melepas genggaman laki-laki menjijikkan itu,

tanpa di duga dia melihat dua orang berjalan ke arahnya

"Ini kesempatan" Ucapnya kemudian

Dia menginjak kaki laki-laki menjijikkan itu, gadis itu berhasil membuat laki-laki itu lengah dan melepaskan genggamannya, gadis itu kemudian berlari ke arah dua orang itu

dia memeluk salah satu pria tampan di hadapan nya

"Sayang tolong aku, wanita mu ini akan di makan olehnya" Ucap gadis itu menatap pria tampan di hadapan nya

*Aku mohon Tuhan buat laki-laki ini bekerja sama denganku" Ucap gadis itu dalam hati

"Heh wanitaku" Ucap laki-laki tampan itu

"Hei bos, Apa kau akan ikut bermain" Bisik anak buah laki-laki tampan itu

laki-laki tampan itu tersenyum licik

"Heh menarik.. "

"Hahaha Apa kau bercanda!! pelayan seperti mu tidak mungkin menjadi wanita dari bos kenzo!!!

hahaha gadis jall*ng! kembali padaku!!" ya laki-laki tampan itu adalah Kenzo sang penguasaan Dunia bawah yang terkenal akan kelicikan nya

"Beraninya kau memanggilnya jall*ng!! " Ucap kenzo dengan ekspresi mengancam

"Tidak mungkin kan dia benar-benar wanita bos Kenzo" Ucap laki-laki itu pada dirinya

"Heh dia itu memang wanita ku!! Brain beri dia pelajaran!! " Ucap kenzo

"Siap bos!! "

"Tidak... Tidak Bos kenzo maafkan saya, saya mohon saya Tidak tau kalau dia adalah wanita mu" Ucap laki-laki itu memohon

"Brain lakukan!! "

"Laksanakan bos" Brain pun menodongkan pistol di belakang kepala laki-laki itu dan membawanya pergi

"Te.. Terimakasih Tuan" Ucap gadis itu sembari berlalu pergi sembari menahan pusing di kepalanya

"Lain kali aku akan membalas kebaikan mu" Teriaknya sembari berusaha berlari dalam keadaan hampir mabuk

"Hei kau setelah mengaku sebagai wanita ku beraninya pergi begitu saja! gadis yang menarik" Ucap kenzo dalam hati

KENZO WIGUNA

Episode 2

Setelah Brain melaksanakan Tugasnya, diapun kembali menemui Bos nya

"Bos" Ucapnya

"Bagaimana" Ucap Kenzo

"Beres tanpa jejak" Ucap Brain

"Brain temukan identitas wanita itu" Ucap kenzo

"Apa kau tertarik dengannya bos"

"Tidak" Ucap Kenzo

*Mungkin aku tidak bisa tertarik pada wanita manapun kecuali gadis itu" Ucap Kenzo dalam hati

"Bos.. Bos.... Bos!!! " Teriak Brain yang sedari tadi memanggil Kenzo

"Eh hem Apa" Ucap Kenzo yang baru saja terbangun dari lamunannya

"Hp Bos berbunyi" Ucap Brain

Kenzo kemudian mengangkat Telponnya

"Ma, Ada apa menelpon ku"

"Hei kau apa kau tak merindukan ibumu ini? Sudah hampir satu bulan kau tak kembali ke rumah" Ucap Laras ibu Kenzo

"Ibu aku sedang sibuk" Ucap Kenzo

"Sibuk? Apa kau sibuk mencari kan ibu menantu" Ucap Nyonya Laras

"Ayolah Ma, aku ini masih sangat muda untuk memiliki hubungan" Ucap Kenzo

"Ken, kau masih normal kan, bertahun-tahun kau hanya bersama Rayyan, Bima dan Brain!! aku takut ka... " Ucapan Laras terpotong

"Berhenti berpikir yang tidak tidak ma, aku masih normal hanya saja wanita yang aku mau telah menjadi wanita orang lain" Ucap Kenzo pelan

"Heh!! jadi anak mama sedang patah hati' Ucap Nyonya Laras

" Mungkin saja iya, mungkin saja tidak, jangan menelpon ku lagi kalau Mama, hanya ingin membicarakan hal aneh, Mama Minta saja pada Kayla untuk memberikan Mama menantu" Ucap Kenzo mematikan telpon nya

"Lama tidak mendengar namanya" Ucap Brain pelan namun masih di dengar oleh Kenzo

"Hei hei Apa kau masih menyukai sepupu ku itu" Ucap Kenzo

"Ha tu... tunggu bos kau salah paham"

"Ayolah berhenti berpura-pura, aku akan merestui nya jika itu kau" Ucap Kenzo

"Benarkah bos"

"Tidak hahaha, Ayo kembali ke mantion! Dan berhentilah memikirkan Kayla"

Brain Tidak menjawab ucapan Bosnya itu..

Di tempat lain, Gadis malang itu masih terus berjalan dengan keadaan setengah sadar

"Ya Tuhan jangan sampai aku celaka!!

Akh tidak kepalaku" Ucapnya

"Tidak-Tidak Tina kau harus sadar Tidak boleh Tidak boleh menyerah" Ucap Tina pada dirinya sendiri

"Plak.... " Tina menampar dirinya sendiri

"Kepalaku" Ucapnya

"Kau tidak apa-apa" Ucap laki-laki yang baru saja turun dari mobilnya

Gadis itu menatap suara yang sedang bertanya padanya

"Pa... Pak Dekka" Ucap Tina gugup melihat atasannya berada di depannya

"Kau seperti nya sedang mabuk!, Apa kau sedang berada dalam masalah" Ucap Dekka

"Ti.. Tidak pak aku baru saja selesai bekerja" Ucap Tina berbohong

"Oh kau juga bekerja paruh waktu di bar? "

"Ti...Tidak hanya menggantikan temanku saja pak, ukh" Ucapnya menahan sakit

"Em Ayo aku akan mengantarmu pulang" Ucap Dekka lembut

"Benarkah pak"

"Tentu" Ucap Dekka seraya tersenyum

*Syukur lah malam ini aku selamat, Terimakasih Tuhan telah mengirimkan malaikat untuk menolongku, Tiara kau sangat beruntung bisa di cintai laki-laki sebaik pak Dekka, Seandainya itu aku" Ucap Tina dalam hati

Kini Tina sudah berada di kontrakan kecil miliknya

"Ini rumahmu? " Tanya Dekka

"Benar pak, Terimakasih Pak Dekka sudah mengantarku" Ucap Tina

"Tidak usah Berterimakasih" Ucap Dekka yang kembali melajukan mobilnya setelah Tina keluar dari mobilnya

Pagi menyapa Tina bersiap untuk ke rumah sakit untuk menemui ibunya.

"Dengar Tina, Jadilah wanita kuat untuk ibumu" Ucap Tina

Tina berjalan keluar dari kontrak kan kumuh yang dia sebut rumah itu

namun baru saja keluar dari rumah,

sang paman sudah berada di depan rumah nya

"Apa yang paman lakukan disini" Ucap Tina

"Menagih hutang" Ucapnya

"Hah menagih hutang! Apa paman sudah gila!! Apa tidak cukup semua kekayaan yang ibu miliki di berikan padamu!! " Bentak Tina geram

"Hah kekayaan ibumu!! Dia hanya kakak angkat ku dan ayah bodohku yang memberikan warisan untuknya, Aku hanya mengambil kembali hak ku, sekarang aku kemari untuk menagih hutang padanya, yang telah menghabiskan uang ayah ku untuk pengobatan nya" Ucapnya

"Ibuku tidak pernah meminta uang kakek untuk biaya rumah sakit, dia menjual perhiasan yang selama ini" Ucap Tina

"Haha kau lugu atau pura-pura bodoh!! dari mana dia mendapatkan perhiasan itu jika bukan dari ayahku!! Atau dia mendapatkan perhiasan dari ayahmu, bahkan kau tidak tau siapa ayahmu!! ibu jall*ngmu itu tidur dengan sembarang laki-laki hahaha" Ucap paman Tina

"Jaga ucapan paman ibuku bukan orang seperti itu" Ucap Tina tegas

"Haha kau munafik!! jika bukan jall*ng lalu di sebut apa wanita yang hamil tanpa mengetahui suaminya!! " Ucap paman Tina

"Berhenti menghina ibuku!!! " Teriak Tina menahan air matanya

"Hahaha aku tidak menghina nya, hanya berbicara fakta bahwa ibumu seorang jall*ng" Ucapnya

"Ambil ini ambil!! Dan pergi dari sini!! dan jangan lagi menghina ibuku" Ucap Tina dia memberikan Uang untuk pengobatan ibunya kepada sang paman

"Hanya ini? ini sama sekali tak sebanding dengan hutang ibumu, besok aku akan kembali lagi untuk meminta sisanya" Ucap paman Tina sembari pergi meninggalkan Tina

Tina terduduk lemas saat kepergian pamannya

"Ibu siapa sebenarnya ayahku? kenapa kau tidak pernah memberitahu ku, atau memang benar kau juga tidak tau siapa sebenarnya ayahku" Ucap Tina menahan air matanya

Episode 3

Sebelum berangkat bekerja Tina selalu menyempatkan untuk menjenguk ibunya,

Tina mengatur nafasnya untuk menemui sang ibu

Tina tersenyum melihat ibunya

"Tina kau datang" Ucap ibunya sembari tersenyum

"Ya ibu, aku datang" Ucap Tina

"Tina ibu ingin pulang, ibu tidak ingin disini,

ibu tau kau sangat kesulitan untuk membiayai ibu, jadi ayo kita pul.. " Ucapan ibu Tina terhenti saat putrinya itu menggenggam tangan ibunya

"Em tidak ibu aku sama sekali tidak kesulitan, ini mudah, ibu tidak perlu memikirkan biaya rumah sakit, yang harus ibu lakukan hanyalah sembuh, ibu mengerti" Ucap Tina tersenyum meyakinkan sang ibu

"Baiklah, ibu akan sembuh" Ucap ibunya tersenyum

"Hemm bagus, aku akan menunggu saat itu, aku yakin ibu akan segera sembuh, kalau begitu tina akan berangkat bekerja sekarang, ibu beristirahat lah dengan baik" Ucap Tina

Ibu Tina hanya mengangguk dan tersenyum seakan meng iyakan perkataan putrinya itu.

Tina Masih di depan ruangan Ibu nya itu yaitu ibu Riri

"Mbak Tina" Sapa suster yang bekerja di rumah sakit itu

"Iya Sus, Suster saya titip ibu saya ya" Ucap Tina ramah pada perawat yang ingin masuk ke ruangan ibunya itu

" Tentu mbak Tina, tapi sebaiknya ibu Riri segera melakukan operasi mbak, agar tubuhnya kembali normal dan sehat " Ucap Suster itu tersenyum

"Iya Sus, saya sedang mengusahakan nya" Ucapan Tina lemah

"Kalau begitu saya permisi dulu ya mbak Tina, sudah waktunya buk Riri minum obat"

"Silahkan suster" Sejenak Tiara menyandarkan tubuhnya pada Tembok..

"Sepertinya harus mencari pekerjaan lain" Ucap Tina sembari berjalan meninggalkan rumah sakit

....... ...

Sekarang Tina susah berada di hotel tempat nya bekerja

Tina bersiap membersihkan ruangan yang sudah di tinggal penyewanya

Tina berjalan cepat tanpa melihat ke depan dan tiba-tiba tangannya di pegang seseorang

kemudian Tina menghentikan langkah nya

dan menengok ke arah seseorang yang sedang menggenggam pergelangan tangannya itu

"Kau? Lepaskan tanganku" Ucap Tina berusaha menangkis tangan laki-laki itu

"Tina? Apa kau tidak lelah bekerja disini?! lebih baik kau kembali bersama ku" Ucap laki-laki itu

"Kau Tidak tau malu!! Lebih baik aku mati dari pada harus kembali kepada laki-laki brens*k seperti mu"

"Siapa laki-laki yang akan sanggup berpacaran denganmu!! bahkan dia tidak bisa menyentuh mu" Ucapan laki-laki itu sembari memeluk tubuh Tina

"Sialan kau bajing*n!!! lepaskan aku" Ucap Tina berusaha mendorong Laki-laki itu

"Beberapa tahun kita pacaran aku hanya bisa memeluk mu, dan kali ini aku ingin lebih" bisik laki-laki itu sembari mendorong tubuh Tina menyandar ke tembok laki-laki itu berusaha menyentuh pipi Tina namun Tina menghindari laki-laki itu

"Alek!!! " Teriak wanita yang baru saja keluar dari salah satu kamar di hotel itu

Alek laki-laki yang memeluk Tina itu segera memundurkan badannya

"Sayang " Ucapnya setelah melepaskan pelukannya pada Tina

"Wah-Wah ternyata sahabat ku dan kekasihku sedang berselingkuh" Ledek Mitha sahabat Tina sekaligus pacar Alek

Tina hanya diam saja

"Kau dasar perebut laki orang" Ucap Mitha sembari mencoba mendorong tubuh Tina

Namun Tina dengan cepat menangkap tangan Mitha

"Bercermin!! kau sedang meneriaki dirimu sendiri!! kau lupa bagaimana kau merebut Alek dariku Ha!!! " Ucap Tina sembari melepaskan tangan Mitha, Ucapan Tina terdengar seperti membalas ledekan Mitha

"Hahahaha kau menyalahkan ku!! salah sendiri kau menjadi miskin dan kau juga tidak bisa memuaskan Alek" Ucapnya sembari memeluk tubuh Alek

"Kalian berdua menjijikkan" Ucap Tina

"Sialan kau wanita sok suci beraninya mengatai ku" Ucap Alek sembari mengayunkan tangannya ingin menampar Tina

Namun tanpa di sangka ada tangan lain yang mencegahnya

"Jangan menyentuh nya!! Atau kau akan berurusan denganku " Ucap laki-laki yang menangkap tangan Alek

"Kau berani dengan ku!! kau tidak tau sedang berhadapan dengan siapa??!!" Ucap Alek sombong

"Kau yang tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa" Ucap laki-laki itu sembari memutar tangan Alek membuat Alek mengaduh kesakitan , laki-laki itu melirik tajam ke arah Alek, tatapan yang sangat mematikan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!